Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan bisnis di era industry 4.0 ini sangatlah ketat, banyaknya inovasi dan tantangan
membuat perusahaan terus meningkatkan performa kinerjanya demi mempertahankan
eksistensi perusahaan. Perusahaan dapat mempertahankan eksistensi tersebut dengan cara
peningkatan nilai. Salah satu nilai yang perlu diperhatikan adalah value relevance (nilai
relevansi) terhadap informasi akuntansi yang dibuat. Agar relevan, informasi akuntansi harus
mampu membuat keputusan berbeda bagi penggunanya dalam memprediksi dampak dari
kejadian masa lalu, sekarang, dan masa depan, untuk mengonfirmasi atau mengoreksi
pengharapan
Informasi akuntansi mempunyai value relevance apabila memenuhi dua karakteristik
yakni: relevansi (relevance) dan reliabilitas (reliability) (Whelan, 2004). Relevansi di
dasarkan pada kemampuan informasi dalam mempengaruhi keputusan manajer dengan
mengubah atau menegaskan dugaan mereka terhadap hasil atau konsekuensi dari tindakan
atau peristiwa. Dalam hal ini yang dapat mempengaruhi value relevance adalah laba.
Laba mempunyai nilai relevansi apabila secara statistik berhubungan dengan harga
saham: penyusutan serta kenaikan laba berhubungan dengan penyusutan ataupun
peningkatan harga saham( Ball dan Brown, 1968 dalam Kusuma, 2005). Maka dari itu
manajer setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan profit dengan cara melakukan
pengendalian terhadap biaya yang dapat menurunkan nilai laba, seperti pada kasus
pembayaran pajak. Manajemen akan menyesuaikan biaya pajak yang dengan melakukan
penghematan pajak, yaitu membayar pajak serendah mungkin.
Pasalnya tujuan pajak bagi Negara dan perusahaan sangatlah berbeda. Jika pada Negara
pajak dijadikan sebagai sumber dana atau pendapatan bagi penyelenggaraan pemerintahan,
sedangkan pada perusahaan pajak dianggap sebagai beban yang mengurangi keuntungan
perusahaan. Dikarenakan hal tersebut banyak perusahaan yang melakukan tax avoidance atau
penghindaran pajak. Meskipun penghindaran pajak merupakan hal yang legal atau tidak
menyalahi aturan perpajakan, namun penghindaran pajak tersebut memanfaatkan sisi lemah
dari ketentuan perpajakan. Adanya upaya yang digunakan untuk memperkecil pengeluaran
pajak melalui tax avoidance akan membuat tingkat agresivitas yang tinggi antara perusahaan
terhadap pajak. Secara tidak langsung adanya rekasaya pada laporan keuangan yang
dilaporkan menyebabkan informasi yang disajikan tidak relevan. Hasil riset sebelumnya
menunjukkan bahwa tax avoidance memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap
peningkatan nilai suatu perusahaan, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (Rezki et
al., 2020). Studi lain mengklarifikasi masalah yang sama, bahwa penghindaran pajak
memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap peningkatan nilai perusahaan, yang
dilakukan (Handayani, 2020; Suryani et al., 2021; Novia et al., 2022).
Terdapat juga riset yang menyatakan bahwa book- tax differences (BTD) yang besar
mempunyai pengaruh negatif terhadap relevansi laba (Hanlon, 2005). Hasil riset tersebut
didukung pula oleh riset (Guenther, Hu, dan Williams, 2013) serta (Wardana dan Martani,
2013). Namun ternyata ada hasil riset lain yang meyakinkan bahwa investor melihat
penghindaran pajak selaku nilai yang relevan (Ariff serta Hashim, 2014).
Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah (1) menguji dan memberikan
bukti empiris dampak penghindaran pajak terhadap value relevance pada perusahaan
manufaktur di BEI tahun 2020-2021. (2) menguji dan menyajikan bukti empiris tentang
pengaruh karakteristik perusahaan terhadap value relevance. Penelitian ini berawal dari
keinginan penulis untuk menindaklanjuti keterbatasan penelitian yang penulis soroti dari riset
tingkat pengungkapan dan penggunaan derivatif dalam penghindaran pajak yang diteliti
(Oktavia dan Dwi Martani, 2013). Dalam keterbatasan tersebut, disarankan agar penelitian
selanjutnya dapat membahas tentang value relevance, sehingga hal itu yang menjadi dasar
kajian penulis meneliti pengaruh tax avoidance terhadap value relevance.
Pengaruh Book Tax Difference Terhadap Relevansi Nilai Informasi Laba | Eddy Suranta -
Academia.edu

Anda mungkin juga menyukai