AKUNTANSI A SORE
KELOMPOK 6
1. Bagian gudang yang biasanya membutuhkan barang, membuat SPP (Surat Permintaan
Pembelian) rangkap 3. Lembar 1 dikiring ke Bagian Pembelian, dan lembar 2 disimpan oleh
Bagian Gudang sebagai arsip.
2. Bagian Pembelian menerima SPP lembar 1 dari Bagian Gudang. Berdasarkan SPP lembar 1, maka
Bagian Pembelian membuat SPPH (Surat Permohonan Penawaran Harga).
3. SPPH tersebut dikirimkan ke Bagian Supplier, dan Supplier membuat SPH. SPH tersebut
dikirimkan ke Bagian Pembelian. Berdasarkan SPH tersebut, Bagian Pembelian membuat SDP
(Surat Daftar Pembelian) dikirim ke Pimpinan untuk mendapat persetujan.
4. Jila pimpinan menyetujui SDP tersebut maka SDP yang telah disetujui akan dikirimkan ke Bagian
Pembelian. Jika tidak, maka kembali ke transaksi awal.
5. Berdasarkan SDP yang sudah disetujui, Bagian Pembelian membuat SOP (Surat Order
Pembelian) rangkap 4. Lembar ke-1 dikirim ke Supplier. Lembar ke-2 dikirim ke Bagian
Keuangan. Lembar ke-3 dikirim ke Bagian Gudang dan lembar ke-4 disimpan sebagai arsip.
6. Supplier menerima SOP lembar ke-1 dari Bagian Pembelian. Kemudian supplier membuat faktur
rangkap 2. Lembar ke-1 dikirim beserta barang pesanan ke Bagian Pembelian. Lembar ke-2
disimpan sebagai arsip.
7. Bagian pembelian menerima faktur beserta barang pesanan dari supplier, Kemudian, faktur dan
barang dikirim ke Bagian Gudang.
8. Bagian Gudang menerima barang dan mencatat barang masuk berdasarkan SOP lembar ke-3
dan membuat LPB (Laporan Penerimaan Barang) rangkap 3. Lembar ke-1 dikirimkan ke Bagian
Pembelian. Lembar ke-2 dan Faktur dikirim ke Bagian Keuangan. Dan lembar ke-3 disimpan
sebagai arsip.
9. Bagian Keuangan menerima SOP lembar ke-2, dan Faktur serta LPB lembar ke-2 dari Bagian
Gudang.
10. Berdasarkan SOP lembar ke-2 Faktur dari Bagian Pembelian serta LPB lembar ke-2, Bagian
Keuangan melakukan pembayaran kepada bagian supplier.
11. Bagian Supplier menerima uang dari Bagian Keuangan. Supplier membuat Faktur Lunas rangkap
2. Lembar ke-1 dikirimkan ke Bagian Keuangan dan lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
12. Bagian Keuangan menerima faktur lunas. Berdasarkan faktur lunas tersebut, Bagian Keuangan
membuat Laporan Pembayaran Tunai rangkap 2 . Lembar ke-1 dikirimkan ke Pimpinan dan
lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
[Referensi] Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke-3. cetakan ke-3. Yogyakarta: Salemba Empat.
Flowchart Pengeluaran kas secara tunai
[Penjelasan] Flowchart Pengeluaran kas secara tunai
1. Bagian Supplier membuat faktur rangkap 2. Lembar 1 dikirimkan ke Bagian Pembayaran, dan
lembar 2 disimpan sebagai arsip.
2. Bagian Pembayaran menerima Faktur lembar 1 dari Supplier. Berdasarkan faktur tersebut,
Bagian Pembayaran membuat Surat Permintaan Pengeluaran Kas (SPPK) rangkap 2. Lembar 1
dikirimkan ke Manajer dan lembar 2 disimpan sebagai arsip.
3. Manajer menerima SPPK lembar 1. Berdasarkan SPPK lembar 1 tersebut, Manajer akan
menyetujui SPPK tersebut, dan mengirimkan SPPK yang telah disetujui kepada Bagian Pemegang
Kas.
4. Bagian Pemegang Kas menerima SPPK yang telah disetujui. Berdasarkan SPPK yang telah
disetujui tersebut, Bagian Pemegang Kas membuat Bukti Kas Keluar (BKK) rangkap 3. Lembar 1
beserta uang dikirimkan ke Bagian Pembayaran, lembar 2 dikirimkan ke Bagian Akuntansi dan
lembar 3 disimpan sebagai arsip.
5. Bagian Pembayaran menerima BKK Lembar 1 beserta uang, selanjutnya Bagian Pembayaran
melakukan pembayaran kepada Supplier.
7. Bagian Pembayaran menerima SPP lembar 1, kemudian membuat Laporan Pembayaran (LP)
rangkap 2. Lembar 1 dikirimkan ke Bagian Akuntansi dan lembar 2 disimpan sebagai arsip.
8. Berdasarkan BKK lembar 2 dari Bagian Pemegang Kas dan LP lembar 1 dari Bagian Pembayaran,
Bagian Akuntansi membuat Laporan Pengeluaran Kas (LPK) rangkap 2. Lembar 1 dikirimkan ke
Manajer dan lembar 2 disimpan sebagai arsip.
[Referensi] Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke-3. cetakan ke-3. Yogyakarta: Salemba Empat.
[Jawaban]
3. Gudang
• Bertanggung jawab untuk menerima daftar barang dari Bagian Pembelian
• Bertugas untuk membuat daftar barang yang ada / yang tersedia
• Mengirimkan daftar barang yang ada ke Bagian Pembelian
• Menerima Faktur beserta barang dan SOP lembar 2 dari Bagian Pembelian
• Berdasarkan SOP lembar 2 dan faktur beserta barang tersebut, bagian Gudnag wajib
membuat Laporan Penerimaan Barang rangkap 2.
Lembar 1 : disimpan sebagai arsip
Lembar 2 : Laporan Penerimaan barang beserta barang dikirimkan ke Bagian Keuangan
4. Bagian Keuangan
• Menerima SOP lembar 3 dari Bagian Pembelian
• Menerima Laporan Penerimaan Barang lembar 2 beserta barang dari Gudang.
• Berdasarkan SOP lembar 3 dan Laporan Penerimaan Barang, Bagian Keuangan bertugas
untuk membuat Laporan Pembelian Kredit rangkap 2
Lembar 1 : dikirimkan ke Pimpinan
Lembar 2 : disimpan sebagai arsip
5. Pimpinan
• Menerima SPP dari Bagian Pembelian
• Melakukan pemeriksaan SPP tersebut, apabila disetujui, pimpinan mengACC SPP
tersebut Mengirimkan SPP yang telah di ACC ke Bagian Pembelian
• Menerima Laporan Pembelian Kredit dari Bagian Keuangan
[Referensi] Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke-3. cetakan ke-3. Yogyakarta: Salemba Empat.
[Jawaban]