Anda di halaman 1dari 18

YUMERKRIS

(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)


RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA


NOMOR 37/PER-DIR/I/2022

TENTANG
PEDOMAN KERJA TIM PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI
KOMPREHENSIF (PONEK) 24 JAM DI RUMAH SAKIT

DIREKTUR RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA

Menimbang :
a. bahwa Rumah Sakit Kristen Lende Moripa wajib ikut berperan serta
dalam upaya pemerintah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB)
b. bahwa Rumah Sakit Kristen Lende Moripa merupakan bagian dari sistem
rujukan dalam pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal yang sangat
berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
c. bahwa pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal di Rumah Sakit
Kristen Lende Moripa dilaksanakan berdasarkan pedoman Kerja Tim
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam
di rumah sakit.
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a),
(b) dan (c) perlu ditetapkan peraturan Direktur tentang Pedoman Tim
Kerja Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
24 jam di Rumah Sakit.

Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran.
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
c. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan


Kedokteran.
g. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1051/MENKES/SK/XI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
24 jam di Rumah Sakit
h. Keputusan Pengurus YUMERKRIS nomor
29/YUMERKRIS/XII/2020 tentang Pengangkatan Direktur
Rumah Sakit Kristen Lende Moripa.
i. Peraturan Pengurus YUMERKRIS nomor 01 tahun 2014 tentang
pokok-pokok Kepegawaian YUMERKRIS.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA


TENTANG PEDOMAN KERJA TIM PELAYANAN OBSTETRI
NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) 24 JAM DI
RUMAH SAKIT

Pasal 1
Pedoman kerja Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) 24 jam di Rumah Sakit Kristen Lende Moripa digunakan sebagai
acuan dalam memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Kristen
Lende Moripa.

Pasal 2
Pedoman kerja Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) 24 jam di Rumah Sakit Kristen Lende Moripa sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur ini.

Pasal 3
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di
kemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

Ditetapkan di : Waikabubak
Pada tanggal : 30 Januari 2022
Direktur RS Kristen Lende Moripa

dr. Loeta Lapoe Moekoe


NIPY. 22 72 01 091
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
KRISTEN LENDE MORIPA
NOMOR 37/PER-DIR/I/2022 TENTANG PEDOMAN
KERJA TIM PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL
EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) 24 JAM
DI RUMAH SAKIT

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam merupakan
suatu kegiatan pelayanan yang ada di dalam pelayanan Rumah Sakit Kristen Lende Moripa yang
kegiatannya memberikan pelayanan kepada pasien ibu hamil, melahirkan, dan bayi baru lahir
yang oleh karena kondisinya memerlukan penanganan segera ( gawat darurat) maupun asuhan
kepada ibu selama hamil, melahirkan dan masa pasca melahirkan serta bayi baru lahir sehat
maupun yang berisiko dengan mengacu pada pendekatan family centered care dan atraumatic
care guna mendukung terpenuhinya pelayanan yang prima.
Dari wacana di atas, maka Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) 24 jam dalam kegiatannya selalu mengedepankan kepuasan pelanggan (dalam hal ini
pasien sebagai pelanggan) dengan cara menjalankan asuhan keperawatan /kebidanan ibu dan
bayi dengan tetap bekerja sesuai standar profesi, menjaga keamanan pasien, bekerja secara jujur
dan dan memberikan asuhan secara holistik, komprehensif.
Untuk menyamakan presepsi bagi semua petugas ruangan penyelenggara PONEK dan
upaya terjalin hubungan baik dengan bagian lain sebagai bagaian dasar dari Rumah Sakit
Kristen Lende Moripa maka TIM PONEK memandang perlu untuk menyusun pedoman kerja
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam.

B. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Mengatur agar tatalaksana dan penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK) di RS Kristen Lende Moripa dapat berjalan dengan
baik sesuai standar dan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

2. Tujuan Khusus
Mengatur agar tatalaksana dan penyelenggaraan PONEK (Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif) di Rumah Sakit dapat berjalan dengan baik,
termasuk didalamnya :
1. Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis
2. Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis
3. Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko Tinggi
4. Pelayanan Kesehatan Neonatal Risiko Tinggi
5. Pelayanan Penunjang Medik

A. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup pelayanan PONEK di Rumah Sakit Kristen Lende Moripa disesuaikan
dengan kelas rumah sakit yaitu RS kelas D, dimulai dari garis depan/UGD dilanjutkan ke
kamar operasi / ruang Tindakan sampai ke ruang perawatan. Secara singkat dapat
dideskripsikan sebagai berikut :
1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitive.
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang Tindakan.
3. Penanganan operasi cepat dan tepat meliputi laparatomi dan seksio sesarea.
4. Perawatan intermediate dan intensif ibu dan bayi.
5. Pelayanan Asuhan antenatal resiko tinggi.

B. BATASAN OPERASIONAL
1. PONEK adalah pelayanan Obstetri neonatal emergensi komprehensif.
2. UGD adalah Unit gawat daruirat yang dapat melayani penanganan kasus
kegawatdaruratan maternal dan neonatal serta pelayanan ginekologis.
3. HCU adalah high care unit. Dapat melayani pengawasan gawat nafas, perawatan ibu
hamil/nifas dengan PEB atau eclampsia dan pemantauan terapi cairan.
4. Ruang rawat inap mencakup ruang perinatology dan ruang nifas.
5. Pelayanan penunjang medik meliputi unit laboratorium yang mencakup pelayanan darah
(bekerja sama dengan PMI dan menyimpan sementara darah dari keluarga) dan unit
radiologi.
6. Pelayanan dalam penatalaksanaan kasus emergensi ibu hamil, hamil berhasil dan bayi
baru lahir dalam memberikan pelayanan sesuai standar dalam masa social distancing di
fasilitas PONEK Rumah Sakit dengan prinsip-prinsip pencegahan penularan COVID-
19.
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

BAB II
STANDAR SDM

A. Kualifikasi SDM
Dalam Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif, telah disusun pola
ketenagaan untuk pemenuhan kebutuhan dalam pelaksanaan pelayanan di lingkup
PONEK mulai dari poliklinik, UGD, Kamar Operasi , Ruang Bersalin, Ruang Nifas, dan
Ruang Perinatologi Daftar Ketenagaan PONEK Rumah Sakit Kristen Lende Moripa

JUMLAH TENAGA MENURUT KUALIFIKASI


No Jenis tenaga Tugas Sertifikasi jumlah
1 Dokter spesialis Penanggung jawab pelayanan Pelatihan 1
Obstetri dan kesehatan maternal dan PONEK
ginekologi neonatal
2 Dokter spesialis Pelayanan kesehatan perinatal Pelatihan 2
anak dan anak PONEK
3 Dokter spesialis Pelayanan anastesi 1
anastesi
4 Perawat anastesi Pelayanan anastesi 1
5 Dokter terlatih Penyelenggaraan pelayanan Pelatihan 1
medik PONEK
6 Bidan Koordinator Koordinator asuhan 1
pelayanan kesehatan
7 Bidan Pelaksana Pelayanan asuhan kebidanan Pelatihan 1
PONEK
8 Perawat pelaksana Asuhan keperawatan Pelatihan 1
PONEK
9 Petugas Pelayanan pemeriksaan 1
laboratorium penunjang
10 Petugas Farmasi Pelayanan ketersediaan obat- 1
obat dan bahan habis pakai
11 Petugas Pelayanan kesiapan alat-alat 1
elektromedis
12 Petugas Administrasi 1
administraasi

B. DISTRIBUSI TENAGA JAGA


a. Dokter spesialis kandungan 1x 24 Jam
b. Bidan pelaksana dan perawat pelaksana masuk pada jam dinas pagi, sore dan malam.
c. Setiap shif terdapat 4 petugas yang terdiri dari 1 penanggung jawab, 2 bidan
pelaksana dan 1 perawat pelaksana dengan uraian tugas sebagai berikut :
a. 1 orang bidan bertugas di ruang bersalin dan UGD (bidan PONEK)
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

b. 2 orang bidan bertugas di ruang nifas, 1 orang mengobservasi pasien nifas, 1


orang bertugas melayani obat oral/injeksi baik di ruang bersalin, nifas maupun
perinatologi.
c. 1 orang bidan bertugas di ruang perinatologi.
d. Bila petugas cuti/sakit/tugas dari RS atau lainnya, setiap shif bisa terdiri dari bidan
saja.

C. PELATIHAN

Untuk meningkatkan mutu pelayanan, keterampilan, dan pengetahuan perawatan


yang bekerja di ruang pelayanan kebidanan maka diperlukan pelatihan-pelatihan yang
mendukung profesionalisme agar senantiasa dapat memberikan pelayanan yang bermutu
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran dan keperawatan. Pelatihan
yang diperlukan yaitu:

1. Pengenalan tanda kegawat daruratan neonatal:


a. Penetalaksanaan pada bayi asfiksia
b. Penatalaksanaan pada bayi BBLR

2. Pelatihan kegawatan :
a. Resusitasi Neonatus
b. Kegawatan Maternal Neonatal
3. Pelayanan perawatan sesuai dengan kebutuhan pasien:

4. Program pengendalian infeksi :


a. Pelatihan PPI dasar

5. Program Keselamatan dan kesehatan kerja:


a. Program Keselamatan dan kesehatan kerja:

6. Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan


a. Penggunaan peralatan secara benar, efektif dan aman
b. Penyegaran SPO penggunaan alat medic: monitor, incubator, CPAP, EKG
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. PRASARANA DAN SARANA

Dalam rangka Program Menjaga Mutu pada penyelenggaranaan PONEK harus


dipenuhi hal-hal sebagi berikut:

1. Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman

2. Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang lengkap

3. Ruang pulih / observasi pasca tindakan

4. Protokol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi internal

a. Kriteria Umum Ruangan:


1) Struktur Fisik
a) Spesifikasi ruang tidak kurang dari 15-20 m
b) Lantai harus porselen atau plastic
c) Dinding harus dicat dengan bahan yang bisa dicuci atau dilapis keramik.
2) Kebersihan
a) Cat dan lantai harus berwama terang sehingga kotoran bdapat terlihat dengan
mudah
b) Ruang harus bersih dan bebas debu, koloran, sampah atau limbah rumah sakit
c) Hal tersebut berlaku pula untuk Lantai, mebel, perlengkapan, instrumen, pintu,
jendela, dinding, steker listrik dan langit-langit.
3) Pencahayaan
a) Pencahayaan harus terang dan cahaya alami atau listrik
b) Semua jendela harus diberi kawat nyamuk agar seranggga tidak masuk
c) Listrik harus berfungsi baik, kabel dan steker tidak membahayakan dan semua
lampu berfungsi baik dan kokoh
d) Tersedia peralatan gawat darurat
e) Harus ada cukup lampu untuk setiap neonatus
4) Ventilasi
a) Ventilasi, termasuk jendela, harus cukup jika dibandingkan dengan ukuran ruang.
b) Kipas angin atau pendingin ruang harus berfungsi baik.
c) Suhu ruangan harus dijaga 24-26 C.
d) Pendingin ruang harus dilengkapi filter (sebaiknya anti bakteri).
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

5) Pencucian tangan
a) Wastafel harus dilengkapi dengan dispenser sabun atau disinfektan yang
dikendalikan dengan siku atau kaki.
b) Wastafel, keran dan dispenser harus dipasang pada ketinggian yang sesuai (dari
lantai dan dinding).
c) Tidak boleh ada saluran pembuangan air yang terbuka.
d) Pasokan air panas harus cukup dan dilengkapi pemanas air yang dipasang kokoh
di dinding, pipa ledeng sesuai dan tidak ada kawat terbuka.
e) Harus ada handuk (kain bersih) atau tisu untuk mengeringkan tangan, diletakkan
di sebelah Westafel.
6) Perlu dilengkapi dengan meja resusitasi bayi, dan inkubator.
Kamar PONEK membutuhkan:
a) ruang berukuran 15 m²
b) berisi: lemari dan torli darurat
c) tempat tidur bersalin serta tiang infus.
d) incubator
e) pemancar panas
f) meja, kursi
g) aliran udara bersih dan sejuk
h) pencahayaan
i) lampu sorot dan lampu darurat
j) Mesin isap
k) Defibrillator
l) oksigen dan tabungnya atau berasal dari sumber dinding (outlet)
m) lemari isi: perlengkapan persalinan, vakum, forsep, kuret, obal/infus.
n) alat resusitasi dewasa dan bayi
o) wastafel dengan air mengalir dan antiseptic
p) alat komunikasi dan telepon ke kamar bersalin
q) nurse station dan lemari rekam medic
r) USG mobile
s) Sarana Pendukung, meliputi: toilet, kamar tunggu keluarga, kamar persiapan
peralatan (linen dan instrumen), kamar kerja kotor, kamar jaga, ruang sterilisator
dan jalur ke ruang bersalin/kamar operasi terletak saling berdekatan dan
merupakan bagian dari unit gawat darurat
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

B. FASILITAS DAN SARANA

Setiap peralatan yang ada baik medis dan non medis harus dilakukan pemeliharaan,
perbaikan dan kalibrasi agar peralatan dapat tetap terpelihara dan dapat digunakan sesuai
dengan fungsinya.

Tujuan:

1. Agar peralatan yang ada dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuannya Agar nilai
yang dikeluarkan dari alat medis sesuai dengan nilai yang dinginkan

2. Agar peralatan yang ada dapat tetap dipelihara dan siap digunakan

3. Sebagai bahan informasi untuk perencanaan peremajaan peralatan medis yang diperlukan
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

BAB IV
TATA LAKSANA

A. Kriteria Rumah Sakit Ponek

1. Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasus emergensi baik secara
umum maupun emergency obstetrik - neonatal yang selalu standby 24 jam (Pelayanan
PONEK 24 jam).

2. Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK di rumah sakit
meliputi resusitasi neonatus, kegawat-daruratan obstetrik dan neonatus

3. Mempunyai Standar Operating Prosedur penerimaan dan penanganan pasien kegawat-


daruratan obstetrik dan neonatal.

4. Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan obstetrik dan neonatal.

5. Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu

6. Mempunyai standar respon time di UGD selama 5 menit, di kamar bersalin kurang
dari 30 menit menit, pelayanan darah kurang dari 2 jam.

7. Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi, bila ada
kasus emergensi obstetrik atau umum

8. Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam waktu kurang dari 30
menit.

9. Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas sewaktu-
waktu,meskipun on call.

10. Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain dokter
kebidanan, dokter anak, dokter/petugas anestesi, dokter penyakit dalam, dokter
spesialis lain serta dokter umum, bidan dan perawat.

11. Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam.

12. Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK, seperti
Laboratorium dan Radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, obat dan alat
penunjang yang selalu siap tersedia.
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

BAB V
KESELAMATAN PASIEN

A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman

B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Rumah Sakit Kristen Lende Moripa
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan Kejadian
Tidak Diharapkan (KTD)

C. 6 sasaran keselamatan pasien rumah sakit


1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai (high alert)
4. Kepastian tepat lokasi,tepat prosedur,tepat pasien operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan Kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh

D. Standar Patient Safety

Standar keselamatan pasien untuk pelayanan maternal dan perinatal adalah:

1. Hak Pasien
Pasien/keluarga pasien mempunyai hak mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil
pelayanan termasuk kemungkinan terjadi KTD
2. Mendidik Pasien dan Keluarga
Edukasi kepada keluarga pasien tentang kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam
asuhan perawatan / asuhan kebidanan. Untuk keluaega di ajarakan cara mengurangi
resiko terjadinya nosokomial seperti mencuci tangan.
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
Rumah Sakit menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga
(dokter, bidan/perawat, gizi, dll) dan antar unit pelayanan terkait.
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

4. Penggunaan metode-metode peningkat kinerja untuk melakukan evaluasi dan program


peningkatan keselamatan pasien
Rumah Sakit harus terus menerus memperbaiki pelayanan, monitor dan mengavaluasi
kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif KTD dan melakukan
perubahan untuk meningkatkan kinerja dankeselamatan pasien
5. Peran pimpinan Rumah Sakit dalam meningkatkan keselamatan pasien Pimpinan
mendorong dan menjamin implementasi program patient safety melalui penerapan tujuh
standar Patien Safety
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Rumah Sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan sesuai
standar profesi, standar pelayanan rumah sakit dan Standar Prosedure operasional untuk
meningkatkan kompetensi staf dalam pelayanan maternal dan perinatal
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien Komunikasi
antar tenaga kesehatan dan keluarga pasien selama melaksanakan pelayanan dapat
mencegah kemungkinan terjadinya KTD

E. Program Pengamanan

1. Program pengamanan

Fasilitas dan Peralatan Sistem pemeriksaan secara berkala harus dilakukan terhadap semua
peralatan untuk pertolongan maternal dan perinatal antara lain: alat-alat listrik, gas medis
(02), AC, saluran udara (ventilasi), peralatan anasthesi, alat-alat gawat darurat, dan alat-
alat resusitasi. Daerah pengaman listrik paling sedikit diperiksa 2 (dua) bulan sekali dan
catat daerah-daerah yang diperiksa, procedure yang diikuti dan hasilnya harus disimpan
dengan baik. Alat-alat itu harus dipelihara oleh teknisi yang terlatih. Bila mungkin
pemeliharaan oleh ahli teknik atau konsultan dari luar rumah sakit.

2. Program Pengamanan Infeksi Nosokomial

Harus ada sistem yang digunakan untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi nosokomial.
Sistem ini harus merupakan bagian integral dari pengendalian infeksi (Dalin) di Rumah
Sakit Kristen Lende Moripa

F. Tata Laksana

1. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pasien
2. Melaporkan pada dokter jaga ruangan
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

3. Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter


4. Mengobservasi keadaan umum pasien
5. Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir Pelaporan Insiden Keselamatan
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

BAB VI
KESELAMATAN KERJA

A. Pendahuluan

HIV/AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman penyebaran HIV menjadi


labih tinggi karena pengidap HIV tidak menampakkan gejala. Setiap hari ribuan anak
berusia kurang dari 15 tahun dan 14.000 penduduk berusia 15- 49 tahun terinfeksi HIV.
Dari keseluruhan kasus baru 25 % terjadi di Negara-negara berkembang yang belum
mampu menyelenggarakan kegiatan penanggulangan yang memadai.

Angka pengidap HIV di Indonesia terus meningkat, dengan peningkatan kasus


yang sangat bermakna. Ledakan kasus HIV/AIDS terjadi akibat masuknya kasus secara
langsung kemasyarakat melalui penduduk migrant, sementara potensi penularan
dimasyarakat cukup tinggi (misalnya melalui perilaku seks bebas tanpa pelindung,
pelayanan kesehatan yang belum aman karena belum ditetapkannya kewaspadaan umum
dengan baik, penggunaan bersama peralatan menembus kulit: tato, tindik, dll).

Penyakit hepatitis B dan C, yang keduanya potensi untuk menular melalui


tindakan pada pelayanan kesehatan. Sebagai ilustrasi dikemukakan bahwa menurut data
PMI angka kesakitan hepatitis B di Indonesia pada pendonor sebesar 2,08% pada tahun
1998 dan angka kesakitan hepatitis C dimasyarakat menurut perkiraan WHO adalah
2,10%. Kedua penyakit ini sering tidak dapat dikenali secara klinis karena tidak
meberikan gejala.

Dengan munculnya penyebaran penyakit tersebut diatas memperkuat keinginan


untuk mengembangkan dan menjalankan procedure yang bisa melindungi semua pihak
dari penyebaran infeksi. Upaya pencegahan penyebaran infeksi dinel melalui
"kewaspadaan Umum" atau "Universal Precaution" yaitu dimulai sejak dikenalnya
infeksi nosokomial yang terus menerus menjadi ancaman bagi Petugas Kesehatan

Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak
langsung dengan pasien dalam waktu 24 jam secara terus menerus tentunya mempunyai
resiko terpajan infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan
keselamatan dirinya dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal

B. Tujuan

1. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi diri
sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

2. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai resiko


tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya, untuk menghindarkan
paparan tersebut, setiap petugas harus menerapkan prinsip "Universal Precaution"

C. Tindakan Yang Beresiko Terpajan

1. Cuci tangan yang kurang benar


2. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat
3. Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman
4. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman
5. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat
6. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai

D. Prinsip Keselamatan Kerja

Prinsip utama procedure Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja


adalah menjaga hygiene sanitasi individu, hygiene sanitasi rauangan dan sterilisasi
peralatan. Ketiga prinsip tersebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu:

1. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang


2. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah kontak
dengan darah serta cairan infeksi yang lain
3. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
4. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
5. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Indikator mutu yang digunakan di Rumah Sakit Kristen Lende Moripa dalam memberikan
pelayanan
1.Indikator kecepatan penanganan pertama pasien gawat darurat
a. Waktu tunggu pelayanan di Unit Gawat Darurat (5 menit)
b. Waktu tunggu sebelum dilaksanakan operasi (30 menit)
c. Waktu tunggu pelayanan Darah (tranfusi <2 jam)

2. Indikator Pelayanan ibu bersalin dan Bayi


a. Angka kematian ibu karena eklamsia
b. Angka kematian ibu karena perdarahan
c. Angka kematian ibu karena sepsis
d. Angka kematian bayi aterm
e. Angka Respon time sc cito (> 30 menit)
f. Angka keterlambatan penyediaan darah (> 60 menit)
g. Angka kejadian tidak dilakukannya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi baru
Lahir
h. Pelaksanaan antenatal care umur kehamilan
i. Angka pertolongan persalinan dengan SC
Indikator tersebut dilaporkan setiap bulan dalam laporan kerja bulanan, dan dilaksanakan
evaluasi setiap 3 bulan sekali.
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit – Rumah Sakit Kristen di Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA
Terakreditasi
JL. El Tari No. 2, Tlp / Fax (0387) 21085, email:lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat – NTT

BAB VIII
PENUTUP

Pedoman Kerja Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif ini disusun agar
dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan PONEK di Rumah Sakit Kristen Lende
Moripa. Pedoman ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan upaya meningkatkan
mutu dan kualitas pelayanan rumah sakit.

Sebagai penutup kiranya dapat diingatkan kembali bahwa PONEK bukanlah urusan mereka
yang bertugas di unit PONEK saja, PONEK adalah tanggung jawab dari Direksi rumah sakit dan
menjadi urusan (tugas) bagi seluruh jajaran di rumah sakit. yang paling penting semua kegiatan
dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan matemal dan neonatal untuk
menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.

Anda mungkin juga menyukai