Anda di halaman 1dari 6

Rumah Sakit Bukit Lewoleba

Jln. Trans Atadei – Kelurahan Lewoleba Barat


Kabupaten Lembata – Nusa Tenggara Timur
Penyelenggara : Yayasan Papa Miskin Keuskupan Larantuka
Telp./Fax (0383)2343062 E-Mail : rsbukitlewoleba@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUKIT


Nomor :

Tentang

PEMBENTUKAN TIM TB DOTS


RUMAH SAKIT BUKIT LEWOLEBA

DIREKTUR RUMAH SAKIT BUKIT LEWOLEBA

Menimbang : a. Bahwa penyakit tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular


yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, dan salah
satu penyebab kematian sehingga perlu dilaksanakan program
penanggulangan TB secara berkesinambungan.
b. Bahwa dalam rangka mempersiapkan pelayanan penyakit TB di Rumah
Sakit Elizabeth maka dengan ini ditetapkan adanya Poliklinik TB di
Rumah Sakit Bukit Lewoleba.
c. Bahwa untuk pelaksanaan butir 1 dan 2 diatas maka dipandang perlu
untuk melakukan pembaharuan Tim TB-DOTS di Rumah Sakit Bukit yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit.
Mengingat :
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentangRumahsakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56/MENKES/PER/I/2014
Tentang Perijinan dan Klasifikasi Rumah Sakit.

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 45/I/35.73.11.2/2011


Tentang Perpanjangan Ijin opersional Rumah Sakit Bukit .
Rumah Sakit Bukit Lewoleba
Jln. Trans Atadei – Kelurahan Lewoleba Barat
Kabupaten Lembata – Nusa Tenggara Timur
Penyelenggara : Yayasan Papa Miskin Keuskupan Larantuka
Telp./Fax (0383)2343062 E-Mail : rsbukitlewoleba@yahoo.com

4. Keputusan Komisaris PT. Nusantara Sebelas Medika Nomor : K-


NSM. 15.000 tanggal 05 januari 2015 tentang Jabatan Kepala
Rumah Sakit Bukit Lewoleba.
5. Keputusan Kepala Rumah Sakit Nomor : XX-SURKP/ 15.010 tanggal
05 januari 2015 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Bukit .

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : PEMBENTUKAN TIM TB-DOTS RUMAH BUKIT LEWOLEBA.
Kedua : Nama dan uraian Tugas Tim TB-DOTS selengkapnya sebagaimana
dalam lampiran Surat Keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan dengan
diberlakukannya keputusan ini maka keputusan yang lama tidak
berlaku lagi
Keempat : Apabila ternyata terdapat kekeliruan atau kesalahan dibelakang hari
atas penetapan ini, maka akan dilakukan pembetulan sebagaimana
mestinya.

Demikian Surat Keputusan ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Lampiran 1
Rumah Sakit Bukit Lewoleba
Jln. Trans Atadei – Kelurahan Lewoleba Barat
Kabupaten Lembata – Nusa Tenggara Timur
Penyelenggara : Yayasan Papa Miskin Keuskupan Larantuka
Telp./Fax (0383)2343062 E-Mail : rsbukitlewoleba@yahoo.com

SK Kepala Rumah Sakit Bukit Lewoleba


Nomor :

TIM TB DOTS RUMAH SAKIT BUKIT LEWOLEBA


Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Tim DOTS Rumah Sakit Bukit Lewoleba
Jumlah
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Kebutuhan

Ketua tim
Dokter umum - 1
DOTS

Komite Medik Dokter Specialis 1


Dokter umum / S1 Manejemen
keperawatan / D3 TB DOTS,
Anggota tim keperawatan PPI Dasar,
3
DOTS Petugas laboratorium, Komunikasi
Petugas Pendaftaran,Tim Efektif
PPI,Tim PKRS

Ketua: dr. Wijayanti


Anggota:
1. Yosefina Firmina Buku, Amd.Kep
2. Maria Oktaviani Lamapaha ,AMAK
3. Bernadine Uron Ruron
4. Anastasia Gunu Sinuor,Amd.AK
5. Rosmawati Sura Gawen, Amd,Kep
6. Wilhelmina Nogo Ruron,Amd,Kep
Rumah Sakit Bukit Lewoleba
Jln. Trans Atadei – Kelurahan Lewoleba Barat
Kabupaten Lembata – Nusa Tenggara Timur
Penyelenggara : Yayasan Papa Miskin Keuskupan Larantuka
Telp./Fax (0383)2343062 E-Mail : rsbukitlewoleba@yahoo.com

Fungsi masing-masing unit dalam jejaring internal RS adalah:


a. Unit DOTS berfungsi sebagai tempat penanganan seluruh pasien tuberculosis di rumah
sakit dan pusat informasi tentang tuberkulosis. Kegiatannya juga meliputi konseling,
penentuan klasifikasi dan tipe, kategori pengobatan, pemberian OAT, penentuan PMO,
follow up hasil pengobatan, dan pencatatan.
b. Poli umum, IGD, dan poli, spesialis, berfungsi menjaring tersangka pasien TB,
menegakkan diagnosis, pengobatan serta menginformasikan dan atau mengirim pasien ke
unit DOTS RS.
c. Rawat inap berfungsi sebagai pendukung unit DOTS dalam melakukan penjaringan
tersangka serta perawatan dan pengobatan pasien TB.
d. Laboratorium mikrobiologi berfungsi sebagai sarana penunjang diagnostik.
e. Radiologi berfungsi sebagai sarana penunjang diagnostik.
f. Farmasi berfungsi sebagai unit yang bertanggung jawab terhadap manajemen OAT di RS.
g. Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh petugas administrasi TB di unit DOTS. Petugas
rekam medis berfungsi sebagai pendukung data TB di RS.
h. Tim PKRS berfungsi berfungsi sebagai pelaksana penyuluhan TB DOTS di RS.
i. Tim PPI berfungsi sebagai pelaksana surveilans TB di RS.

URAIAN TUGAS TIM TB DOTS RUMAH SAKIT BUKIT LEWOLEBA


Rumah Sakit Bukit Lewoleba
Jln. Trans Atadei – Kelurahan Lewoleba Barat
Kabupaten Lembata – Nusa Tenggara Timur
Penyelenggara : Yayasan Papa Miskin Keuskupan Larantuka
Telp./Fax (0383)2343062 E-Mail : rsbukitlewoleba@yahoo.com

A. Melakukan Penemuan (Diagnosis) Kasus TB


1. Mengidentifikasi suspek dan mengisi buku daftarsuspek TB (TB 06).
2. Mengisi formulir untuk pemeriksaanda hak (TB 05).
3. Mengisi formulir untuk hasil pemeriksaan dahak (TB 04).
4. Mendiagnosis TB pada orang dewasa dan anak sesuai dengan Standar Penanggulangan
TB.
5. Menentukan klasifikasi penyakit dan tipe pasien (TB 01).

B. MelakukanPengobatanPasien TB
1. Membantu pasien dalam menentukan pilihan tempat pengobatan selanjutnya.
2. Menetapkan panduan OAT yang benar untuk setiap klasifikasi dan tipe pasien.
Bertanggung jawab dalam penetapan PMO bersama pasien.
3. Memberikan penyuluhan pada pasien, keluarga dan PMO.
4. Bertanggung jawab dalam pengisian kartu pasien TB (TB 01) dan kartu identitas pasien
(TB 02) secara lengkap dan benar.
5. Bertanggung jawab dalam pemantauan keteraturan pengobatan.
6. Melakukan pemeriksaan laboratorium secara mikroskopis.
7. Melakukan pemeriksaan radiologis.
8. Menentukan jadwal pemeriksaan dahak ulang.
9. Memberikan pengobatan sesuai dengan kategori penyakit.
10. Mengobservasi adanya efek samping dari pengobatan TB.
11. Melakukan rujukan pemeriksaan diagnostic dan pengobatan lanjutan.
12. Menetapkan hasil pengobatan dan mencatat pada kartu pasien.
13. Bertanggung jawab dalam pengisian kartu pencatatan kartu pencatatan lain yang
diperlukan (TB 03 dan TB 12).
Rumah Sakit Bukit Lewoleba
Jln. Trans Atadei – Kelurahan Lewoleba Barat
Kabupaten Lembata – Nusa Tenggara Timur
Penyelenggara : Yayasan Papa Miskin Keuskupan Larantuka
Telp./Fax (0383)2343062 E-Mail : rsbukitlewoleba@yahoo.com

14. Melakukan pencatatan pada pasien TB yang menghendaki pindah tempat pengobatan
OAT (TB 09) dan melakukan pencatatan (TB 10) apabila telah menerima pasien rujukan
dari instansi lain (UPT, Rumah Sakit dan Balai Pengobatan) yang telah selesai melakukan
pengobatan OAT.
15. Memberikan rujukan untuk kasus TB MDR (Multiple Drug Resisten) pada Rumah Sakit
yang ditunjuk oleh pemerintah.

C. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi Hasil Pengobatan


1. Melakukan analisis hasil pengobatan pasien sesuai dengan indicator.
2. Merencanakan tindak lanjut untuk penyelesaian masalah.

D. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan


1. Melakukan pencatatan yang dilakukan mulai dari pasien ditetapkan sebagai suspek,
pasien dinyatakan sebagai pasien TB dan harus mendapat pengobatan sampai
pengobatan selesai yang di tulisdalam format-format TB yang telahditentukan.
2. Membuat Pelaporan dilakukan tiap bulan kedinas kesehatan meliputi jumlah suspek
pasien tuberculosis dan yang diobati, jumlah pasien konversi (setelah pengobatan 2
bulan bagi pasien TB paru), dan hasil pengobatan (sembuh, pengobatan lengkap, drop
out/mangkir, pindah, dan meninggal). Sedangkan pelaporan internal rumah sakit
melalui Unit Rekam Medis meliputi jumlah pasien TB yang diobati menggunakan
Program TB DOTS.

Anda mungkin juga menyukai