Anda di halaman 1dari 1

14420332 - SEJARAH, BUDAYA DAN KRITIK ARSITEKTUR NUSANTARA - R

Rumah Tradisional Nias Utara

LOKASI

STRUKTUR DESA NIAS. Rumah Adat (Omo Hada) gaya Nias


Utara di desa Tumori Gunungsitoli, Sumatera Utara. rumah
berbentuk lonjong tersebar dalam kelompok kecil. Gambar
Oleh Prof. Alain Viaro.

FILOSOFI SOSIAL - BUDAYA


Secara sangat singkat tradisi lisan menguraikan sejarah mereka: Bagian dalam rumah dibagi menjadi ruang publik besar untuk berkumpul di depan dan kamar pribadi kecil di
Owo (perahu) – omo (rumah) – gomo (nama sungai dan daerah, kecamatan Gomo). belakang dan memiliki ukiran kayu yang rumit di dalam dan di luar rumah. Karena budaya perang rumah dibangun
Mereka mencapai Pulau Nias, tempat baru mereka, dengan naik perahu (owo), dengan cara yang bisa dilindungi dengan ditinggikan diatas pilar. Pintu masuk dicapai dengan tangga yang bisa
membuat tempat tinggal (omo), di salah satu wilayah di Nias yang disebut Gomo. dipindahkan. Muka bangunan rumah yang miring ke arah luar dengan jendela berjerajak. Ini membuatnya sangat
elemen-elemen spesifik dari kapal laut atau perahu menjadi unsur penting dalam sulit untuk orang lain mendobrak ke dalam, sementara pada saat yang sama memungkinkan warga untuk mengamati
arsitektur rumah adat di Nias. gerakan musuh dari atas.

DENAH POTONGAN PERSPEKTIF Atap


lembar atap daun rumbia yang cara pemasangannya
adalah berlapis dua untuk mencegah kebocoran

struktur
material terutama kayu yang asli
berasal dari Nias, kayu tersebut
diantaranya adalah kayu Afoa,
Simalambuwo, Manawa, Nibung
dan Kayu Manabadana

Lantai
lantai terbuat dari kayu nimbung

Pondasi
sebagai pondasi dasar masyarakat
Nias menggunakan adalah
lempengan batu besar dan balok
diagonal untuk memberikan
fleksibilitas dan stabilitas.

1 sailalö jawa (pilar utama) 10. salo (lantai) 11. sinata (panggung) 12. oto
oto (dinding dalam) 13. tarunae (pilar pendukung) 14. bawadrüho TAMPAK LUAR INTERIOR
(pintu masuk) 15. lawalawa (bangku) 16. zara zara (jendela) 17.
tarumbumbu (tiang punggungan) 18. taböla (dipan) 19. talu zalo (ruang
publik) 20. bate’e (ruang privat) 21. bate’e sebua (ruang kepala
keluarga) 22. akses belakang

CIRI ARSITEKTUR NUSANTARA


BENTUK BANGUNAN KHAS - berbentuk lonjong/melengkung
guna merespon iklim setempat dan simbol budaya serta persatuan
MATERIAL ALAMI - penggunaan bahan lokal dan alami seperti
kayu, batu, bambu, serta daun rumbia yang mudah diperoleh di situ
TEKNIK KONSTRUKSI - cara tradisional seperti pasak & sambungan
menjadikan rumah menjadi lebih kuat dan tahan gempa.
FUNGSI - selain tempat tinggal, juga sebagai tempat upacara adat,
pertemuan, dan penyimpanan harta benda.

MAKET ARSITEKTUR

DOKUMENTASI ANGGOTA KELOMPOK & DOSEN PENGAMPU

FOTO 1: FOTO 2: FOTO 3: FOTO 4:


Tampilan keseluruhan bangunan Area pintu masuk melalui akses Struktur atas memperlihatkan Penyokong yang dipasang secara
yang memperlihatkan mulai dari tangga untuk menuju ke dalam rangka atap yang tinggi dengan diagonal di antara tiang-tiang
struktur bawah, tengah hingga bangunan penambahan bukaan sebagai vertikal di bawah rumah.
atas ventilasi udara dan akses cahaya Ndriwa ini penyokong rumah ke
masuk 4 arah sebagai penahan gempa

CREATED BY : 1442100007 Putra Ahmad R - 1442100010 Imam Achmad B - 1442100018 M. Yasin Alfa D - 1442100037 Adelia Dwi A - 1442100054 Sendi Prahmana -
KELOMPOK 2 1442100059 M. Yanuar Ramadhan - 1442100083 Dzamir Dzaki Fawwaz K - 1442100042 Faisal Ardhi N - 1442100119 Angger S.P.N - 1442100071 Aditya Hadyan

Sumber: https://museum-nias.org/arsitektur-nias/ - Viaro, A. M., & Ziegler, A. (2006). Traditional Architecture of Nias Island.

Anda mungkin juga menyukai