Bernama Uma Kelada, yang jumlahnya sekitar 12, dimana pola tatanan rumah ini memusat ke bagian tengah kampung
Terletak di wilayah Desa
Umbu Ngedo, Kecamatan Kodi Natara Bangedo, berjarak kurang lebih yaitu tanah lapang yang 40km dari Tambolaka, difungsikan sebagai Kab.Sumba arena pesta adat Barat Daya, NTT
Bagian Atas: Atap
UMA KELADA memiliki 7 lapis gording
sebagai simbol 7 lapis langit Memiliki ciri khas yang melambangkan menara menjulang keterbukaan terhadap Tuhan tinggi mencapai 15 meter. Bagian Tengah: Kolom dan Dinding terdiri dari 4 (empat) buah Toko Uma kolom utama (dapa koko sebagai tempat persemayaman marapu dan sebagai tempat penghasil panen, harta pongga). yang menopang pusaka dan benda-benda berharga konstruksi atap menara. Bei Uma sebagai area publik dan area dalam tempat langsungnya aktivitas domestik Bagian Bawah : Lantai Kali Kabunga terdiri dari balok anak dan menjadi kandang ternak, seperti kambing, balok induk yang babi, atau bahkan kuda dan kerbau menggunakan material kayu. Pada bagian atasnya ditutup Kerihanuangu Halibar dengan susunan bambu Pani deha yang berfungsi sebagai Korung Keripani penutup lantai. P Pajalu Rapu Penalunu o Hedang t Hedang kabala mata Bina kerihanuangu o Lenang erihanuangu Bina penalunu, pintu pria n Lenang penalunu g a Hadoka, bagian depan rumah Pani deha n
JURUSAN ARSITEKTUR Nama : Nurassyifa Edniadiah
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN NIM : 052.18.074 Dosen : Ir.Sri Handjajanti, MT UNIVERSITAS TRISAKTI Mata Kuliah : Sejarah Arsitektur Nusantara TAHUN AKADEMIS 2018/2019