Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL TEKNIS

STUDIO PERENCANAAN KOTA (PWKL4304)

PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG WILAYAH


KECAMATAN MANGGAR KABUPATEN BELITUNG TIMUR
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Disusun Oleh:
Dhea Oktafia (044448594)
Hadi Mulyawan (042800546)
Hari Aprizal (044460996)
Lewi Murti Aji (044441839)
Lupita Hargianti (044445345)
Reza Permana (042799728)
Rizky (042803835)
Nurul Mustofa (044440489)
Thoyib Akbar (041087034)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
2024
LEMBAR PENGESAHAN

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah


Kecamatan Manggar Kabupaten Bangka Belitung Timur
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Mengetahui / Menyetujui

Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Arie Prabowo, S.T., M.T Arsha Riyantikha Meraldha, S.T., M.P.W.K

NIP. 19861026 201 101 1 003 NIP. 04001279

Disahkan oleh:

Kepala UPBJJ-UT Pangkal Pinang

Ir. Ida Zubaidah, M.A, Ed.D.

NIP. 19620803 198 903 2 002


Puji dan syukur
Ketua Program Studi PWK Fakultas Sains dan
kami ucapkan kepada Allah
Teknologi Universitas Terbuka
SWT atas segala rahmat
dan karunianya
sehingga kami dapat
menyelesaikan Proposal
Dr. Subekti Nurmawati, M.Si
Teknis Studio Perencanaan
kota yang NIP. 19670518 199103 2 001 berjudul
“xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx
KATA PENGANTAR

2
xxxxxxx” proposal ini disusun untuk memenuhi tugas Studio Proses perencanaan pada
Prodi Perencanaan Wilayah Dan Kota (PWK) UT.
Secara umum proposal teknis ini berisikan rancangan kegiatan – kegiatan
mahasiswa dalam Proses Perencanaan seperti ruang lingkup kegiatan survey kebutuhan
data yang diperlukan, jadwal kegiatan pelaksanaan lapangan, rincian anggaran dan lain
sebagainya.
Kami berharap dengan adanya proposal teknis ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis sebagai bagian dari proses pembelajaran dan praktek studio yang dijalani.
Disadari bahwa segala sesuatu tentu ada sisi ketidaksempurnaan maka besar
harapan dari kami akan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan proposal
teknis Ini kedepannya.
Dalam proses penyusunan Proposal Teknis Ini, kami mengucapkan terimakasih
kepada Pembimbing Bapak Arie Prabowo, ST., MT. dan Ibu Arsha Riyantikha Meralda,
ST., M.PWK. selaku Dosen Pembimbing dan Asisten Pembimbing Studio Proses
Perencanaan yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan Proposal Teknis
ini.

Pangkal Pinang, 20 Oktober 2024

Tim Penyusun

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan merupakan suatu proses yang terus berlanjut, yang menyangkut


pengambilan keputusan atau pilihan mengenai cara memanfaatkan sumber daya yang ada
untuk mencapai sebuah tujuan-tujuan tertentu di masa depan (Conyer & Hill, 1984).
Perencanaan memegang peran yang sangat penting dalam pembangunan suatu wilayah,
karena berkaitan dengan pemanfaatan faktor sumber daya yang terbatas secara efektif,
efisien, dan berkelanjutan.
Dalam sebuah proses perencanaan perlu mempertimbangkan berbagai aspek fisik
hingga non-fisik. Berbagai aspek tersebut di antaranya yaitu, kondisi geografis wilayah,
kependudukan, ekonomi, aktivitas, hingga sistem sosial di wilayah perencanaan. Setiap
aspek tersebut memiliki potensi dan masalah yang beragam. Maka dari itu, sangat
diperlukan analisis dan pengolahan data untuk menghasilkan sebuah perencanaan yang tepat
sasaran.
Daerah yang akan di kaji dalam penelitian ini adalah Kelurahan Tua Tunu Indah.
Kelurahan Tua Tunu Indah ini salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Gerunggang.
Daerah ini memiliki beberapa objek wisata alam yang menjadi andalan Kota Pangkal
Pinang salah satunya yaitu Hutan Wisata Tua Tunu, dimana Hutan Wisata Tua Tunu
merupakan Hutan kota yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Pangkal Pinang Nomor 1
tahun 2012 tentang RTRW Kota Pangkal Pinang tahun 2011-2030. Yang terletak kurang
lebih 6 km dari pusat kota. Berdasarkan sumber informasi yang kami dapatkan dari sebuah
website (https://kec-gerunggang.) dan (Pangkal Pinangkota.go.id/tua-tunu/). Kelurahan Tua
Tunu indah kecamatan gerunggang ini memiliki penduduk 6868 jiwa dengan luas wilayah
kurang lebih 1750 Ha.
Berdasarkan dari hasil observasi awal, dulunya Kelurahan Tuatunu terkenal sebagai
daerah penghasil nanas dan sayur mayur, namun sekarang tidak lagi, karena lahan pertanian
dan perkebunan tersebut telah beralih fungsi lahan menjadi tanah kavlingan, perumahan dan
usaha lainnya. Akibat dari alih fungsi lahan tersebut berdampak terhadap ketersediaan lahan
pertanian dan perkebunan. Petani di kelurahan Tuatunu terkendala lahan untuk
mengembangkan pertanian dan perkebunannya, sehingga mereka sulit meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan keluarganya. Keterbatasan lahan ini juga mengakibatkan
warga terpaksa menumpang berkebun di lahan-lahan milik warga di Kabupaten Bangka,
Bangka Barat, Bangka Tengah dan Bangka Selatan yang masih luas, informasi ini dikutip

1
dari laman sebuah artikel ANTARA News Bangka Belitung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan sebelumnya di kelurahan tua tunu indah,
yaiu telah terjadi permasalahan alih fungsi lahan yang mempengaruhi aspek sarana dan
prasarana, salah satunya yaitu mengakibatkan terhambatnya sistem drainase. Dengan
adanya alih fungsi lahan ini juga berpengaruh terhadap kepadatan penduduk dan kualitas
hidup masyarakat di kelurahan Tua Tunu indah.
Dikaji dari sisi perekonomian, permasalahan alih fungsi lahan juga mengakibatkan
mata pencaharian masyarakat sebagai petani menjadi menurun. Oleh karena itu, sangat
perlu dilakukan identifikasi yang lebih detail terhadap permasalahan yang ada di Kelurahan
Tua Tunu indah tersebut.

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan
Kegiatan Studio Proses Perencanaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi isu dan
permasalahan yang terjadi di Kelurahan Tua Tunu Indah, sehingga dapat di
identifikasi terhadap potensi dan masalah yang ada di kelurahan Tua Tunu indah
tersebut. Oleh karna itu dilakukanlah proses pada tahapan perencanaan dan
merumuskan perencanaan (plan for planning). Pembuatan Proposal teknis ini
juga digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan untuk mendapatkan
data yg sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.
1.3.2 Sasaran
Untuk mencapai tujuan di atas, maka sasaran yang akan dicapai yaitu sebagai
berikut:
A. Merumuskan identifikasi awal terhadap potensi dan masalah di
Kelurahan Tua Tunu indah.

B. Merumuskan konsep dan rencana pengumpulan data yang meliputi daftar


kebutuhan data, metode dan teknik yang digunakan dalam proses
pengumpulan, pengolahan dan analisis data dalam identifikasi masalah.

C. Mengelola data primer dan data sekunder terkait aspek kependudukan,


ekonomi, social budaya, kelembagaan, sarana dan prasarana, fisik dan
lingkungan. Sehingga dapat mengidentifikasi potensi dan permasalahan
yang terdapat di Kelurahan Tua Tunu Indah (TTI).

2
D. Merumuskan arahan dan rekomendasi yang berdasarkan perencanaan tata
ruang yang berlaku.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam perencanaan wilayah dan kota yang digunakan sebagai
pembahasan dalam penyusunan Proposal Teknis Studio Proses Perencanaan ini, terdiri dari
beberapa ruang lingkup yang terbagi kedalam Ruang Lingkup Materi dan Ruang Lingkup
Wilayah. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kedua ruang lingkup tersebut.
1.4.1 Ruang Lingkup Materi
Adapun ruang lingkup materi ini yaitu mencakup suatu proses perencanaan suatu
wilayah yang dimulai dengan pengamatan pada wilayah studi, identifikasi potensi
dan masalah di wilayah studi, pengumpulan data serta pengolahan data, dan
analisis sehingga dapat menghasilkan suatu arahan atau rekomendasi untuk
mengatasi potensi dan permasalahan yang ada di wilayah tersebut.
Adapun aspek yang terkait dalam penyusunan proposal teknis ini antara lain :
 Fisik dan lingkungan
Aspek fisik dan lingkungan membahas tentang bagaimana kondisi fisik
wilayah studi. Aspek ini meliputi tata guna lahan, jenis tanah, hidrologi,
kemiringan lereng, sumber daya, iklim dan geologi.
 Sarana dan prasarana
Aspek sarana meliputi pendidikan, ruang terbuka hijau, kesehatan, barang,
jasa, dan sebagainya. Sedangkan aspek prasarana mencakup jalan, drainase,
listrik, air bersih, dan sebagainya.
 Kependudukan
Aspek kependudukan membahas tentang jumlah penduduk, pertumbuhan
penduduk, persebaran, serta kepadatan penduduk yang ada di wilayah studi.
 Sosial Budaya
Aspek sosial budaya mencakup bagaimana budaya di wilayah studi,
bagaimana interaksi antara kelompok sosial, agama, dan adat istiadat.
 Ekonomi
Aspek ekonomi ini menyangkut pada, mata pencaharian mayoritas, dan sektor
yang berpotensi dalam peningkatan ekonomi di wilayah studi.
 Kelembagaan
Aspek kelembagaan ini berhubungan dengan pembahasan yg menyangkut
organisasi pemerintah dan non pemerintah yang ada di wilayah studi.

3
1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah
Kota Pangkal Pinang merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung yang memiliki luas wilayah 118,41 Km2. Kota Pangkal Pinang itu
sendiri memiliki luas wilayah sebesar 0,72 persen dari luas wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Secara astronomis, Kota Pangkal pinang terletak
antara 20,4’ sampai dengan 20,10’ Lintang Selatan dan antara 106,04’ sampai
dengan 106,07’ Bujur Timur. Wilayah Kota Pangkal Pinang terdiri dari 7
kecamatan dan 42 kelurahan.
Kota Pangkal pinang merupakan pusat pemerintahan, pusat
pemerintahan kota di kelurahan Bukit Intan, dan pusat pemerintahan provinsi dan
instansi vertikal di kelurahan Air Itam. Kantor pusat PT. Timah Tbk juga berada
di sini. Pangkal pinang juga merupakan pusat aktivitas bisnis atau perdagangan
dan industri di Bangka Belitung. Secara administratif, kota Pangkal pinang
ditetapkan sebagai ibukota provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tanggal 9
februari 2001.
Kecamatan Gerunggang merupakan salah satu kecamatan yang ada di
wilayah kota Pangkal Pinang. Kecamatan Gerunggang memiliki 6 kelurahan
yaitu: Air Kepala Tujuh, Bukit Merapin, Bukit Sari, Kacang Pedang, Taman
Bunga, dan Tua Tunu indah. Ruang lingkup wilayah studi yang akan kita kaji
yaitu Kelurahan Tua Tunu indah yang memiliki luas 1750 ha. Dengan memiliki
wilayah batasan sebagai berikut:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Balun Ijuk & Kelurahan Jembatan
Gantung.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kace & Air Kepala Tujuh.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Air Duren & Cengkong Abang.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kel. Bukit Merapin & Air Salemba.

4
Sumber: website kecamatan gerunggang, Tahun 2023

Gambar 1. Peta Administrasi Kota Pangkal Pinang

5
Sumber: Kelompok Studio Proses Perencanaan Wilayah dan Kota

Gambar 2. Peta Administrasi Kelurahan Tua Tunu Indah

KERANGKA PIKIR

Tabel 1.1 Tabel Kerangka Pikir


Latar Belakang

Terjadi alih fungsi lahan di Kelurahan Tua Tunu Indah. Dimana lahan pertanian dan
perkebunan semakin banyak dialih fungsikan menjadi tanah kavlingan, perumahan usaha dan
lainnya. Akibat dari alih fungsi lahan tersebut sangat berdampak terhadap ketersediaan lahan
pertanian.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan sebelumnya pada aspek lingkungan telah
terjadi permasalahan alih fungsi lahan, yang berdampak terhadap aspek sarana dan prasarana
yang mengakibatkan terhambatnya sistem drainase. Alih fungsi lahan ini juga berdampak
terhadap tingginya angka kepadatan penduduk yang dapat mempengaruhi kualitas hidup
masyarakat di kelurahan Tua Tunu indah.
Dikaji dari sisi perekonomian, mengakibatkan mata pencaharian masyarakat sebagai
petani menjadi menurun.

Tujuan

Kegiatan Studio Proses Perencanaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi isu dan
permasalahan yang terjadi di Kelurahan Tua Tunu Indah, sehingga dapat di identifikasi
terhadap potensi dan masalah yang ada di kelurahan Tua Tunu indah tersebut. Oleh karna itu
dilakukanlah proses pada tahapan perencanaan dan merumuskan perencanaan (plan for
planning). Pembuatan Proposal teknis ini juga6digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
kegiatan untuk mendapatkan data yg sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.
BAB II
TINJAUAN KEBIJAKAN DAN LITERATUR

1.5 Tinjauan Kebijakan

Kebijakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah rangkaian konsep dan asas
yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan dalam
mencapai tujuan atau sasaran. Secara umum kebijakan merupakan aturan tertulis yang
merupakan keputusan formal organisasi yang bersifat mengikat anggota yang terkait
dengan organisasi tersebut, yang dapat mengatur perilaku dengan tujuan menciptakan
tata nilai baru dalam masyarakat. Berbeda dengan hukum dan peraturan, kebijakan
hanya menjadi sebuah pedoman tindakan dan tidak memaksa seperti hukum. Kebijakan
pada umumnya bersifat problem solving serta diharapkan bersifat umum tetapi tanpa
menghilangkan ciri lokal suatu organisasi atau lembaga, dengan kata lain kebijakan
harus memberi peluang di interpretasikan sesuai dengan kondisi yang ada.

1.5.1 RTRW Kota Pangkal Pinang


Peraturan Daerah (PERDA) Kota PANGKALPINANG Nomor 1 Tahun
2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota PANGKALPINANG Tahun
2011-2030. Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disingkat RTRW
Kota PANGKALPINANG adalah kebijaksanaan pemerintah kota dalam
menetapkan lokasi kawasan yang harus dilindungi, lokasi pengembangan
kawasan budi daya termasuk kawasan produksi dan kawasan permukiman, pola
jaringan prasarana dan wilayah - wilayah dalam kota yang akan diprioritaskan
pengembangannya dalam kurun waktu tertentu dalam proses perencanaan.

1.5.2 RDTR Kota Pangkal Pinang


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) adalah rencana secara terperinci tentang
tata ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi
kabupaten/kota. RDTR berfungsi sebagai rencana rinci dalam
mengimplementasikan tujuan, strategi dan kebijakan penataan ruang, rencana
struktur dan rencana pola ruang, serta pengendalian pemanfaatan ruang
kabupaten dan kota.

7
Sumber: website Tata Ruang Wilayah, 2023

Gambar 3. RTRW Kota Pangkal Pinang

1.6 Tinjauan Literatur

1.6.1 Fisik dan Lingkungan


Kelurahan Tua Tunu Indah terletak di Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkal
Pinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Secara geografis kelurahan Tua
Tunu Indah terletak di pulau Pangkal Pinang ± 6 km dari pusat kota, di desa Tua
Tunu Kelurahan Tua Tunu Indah Kecamatan Gerunggang Kota Pangkal Pinang.
Dengan luas mencapai 1,75 km² dan ketinggian kurang lebih 250 M diatas
permukaan laut. Keadaan tanah mempunayi PH rata-rata di bawah 5, dengan
jenis tanah Podsolik merah kuning, Regosol, Gleisol dan Organosol, yang
merupakan pelapukan dan batuan induk. Kota ini terletak di bagian timur Pulau
Pangkal Pinang. Total keseluruhan luas kecamatan gerunggang yaitu 31,13 km².

A. Topografi

Kelurahan Tua Tunu Indah merupakan kelurahan terluas yang berada di


Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkal Pinang yakni 21.241 km2 atau 66%
dari total luas wilayah Kecamatan Gerunggang. Secara umum, Kelurahan

8
Tua Tunu Indah berada pada ketinggian 38,80 mdpl dan memiliki kondisi
lahan di dominasi dengan dataran kering. Berdasarkan kelerengannya,
Kelurahan Tua Tunu Indah didominasi dengan kondisi tanah yang datar
sekitar 76,3%

Sumber: Peta kelurahan, 2023

Gambar 4. Peta Kelerengan Tanah Kelurahan Tuna Tunu Indah

B. Iklim

Berdasarkan pengamatan unsur iklim di Stasiun Meterologi Kelas I Depati


Amir Pangkal Pinang Tahun 2022, secara umum Kelurahan Tua Tunu Indah
memiliki rata-rata suhu sekitar 26,7oC dengan kelembapan 88,2% dan
kecepatan angin 3,9 knot. Adapun Jumlah Hari Hujan rata-rata yakni 19
hari/bulan dengan rata-rata curah hujan sekitar 248 mm.

1.7 Sarana Dan Prasarana

1.7.1 Pendidikan
Pada kelurahan Tua Tunu indah diketahui fasilitasnya cukup pada sarana
Pendidikan dan Pendidik terdapat pada kelurahan lain, akses menuju fasilitas
tersebut cukup mudah dan memadai. Berikut fasilitas endidikan di kelurahan Tua

9
Tunu indah:

No Sarana Pendidikan Jumlah

1. PAUD/TK 4

2. SD (Sekolah Dasar) 3

3. SMP (Sekolah Menengah Pertama) 1

4. SMA (Sekolah Menengah Atas) 1

5. Pondok Pesantren 3

6. SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) 1

Sumber: Hasil survey, 2023

Tabel 2.1 Sarana Pendidikan di Kelurahan Tua Tunu Indah

1.7.2 Kesehatan
Sarana kesehatan berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat pada suatu
wilayah, di daerah Tua Tunu indah ini cukup mudah bagi masyarakat sekitar untuk
memiliki fasilitas dan sarana kesehatan. Akses atau jangkauan yang mudah untuk
ditempuh. Berikut fasilitas kesehatan di kelurahan Tua Tunu indah:

No Sarana Kesehatan Jumlah


1 Apotek 3
2 Rumah Sakit Tidak ada
3 Puskesmas 1
4 Praktek Bidan 1
5 Posyandu 7
Sumber: https://puskes-gerunggang. Pangkal Pinangkota.go.id/)

Tabel 2.2 Sarana Kesehatan di Kelurahan Tua Tunu Indah

1.7.3 Peribadatan
Kelurahan Tua Tunu Indah terdapat banyak masjid dikarenakan penduduknya
sangat terkenal menjunjung adat dan budaya melayu yang kental dengan religi

10
islamnya. Berikut data fasilitas peribadatan pada kelurahan Tua Tunu:

No Sarana Peribadatan Jumlah


1 Masjid 18
2 Musholla 1
3 Kelenteng Tidak ada
4 Gereja Tidak ada
Sumber: Hasil survey, 2023

Tabel 2.3 Sarana Peribadatan di Kelurahan Tua Tunu Indah

1.7.4 Pemerintahan
Kelurahan Tua Tunu Indah memiliki 2 gedung pemerintahan yaitu Kantor
Kelurahan Tua Tunu Indah yang beralamat di jl. Kampung melayu dan Kantor
Urusan Agama (KUA) beralamat di jl. Kampung melayu.

1.7.5 Ruang Terbuka


Berdasarkan peraturan menteri No. 01 Tahun 2007, Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan
yang di isi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial,
budaya, ekonomi dan estetika. Di Kelurahan Tua Tunu memiliki Ruang Terbuka
Hijau yaitu Sempadan sungai dan Hutan Kota.

1.7.6 Perdagangan dan Jasa


Sarana Perdagangan adalah salah satu sarana dengan hubungan yang akan
diperlukan untuk memperoleh manfaat ekonomi antar pihak-pihak yang
berkepentingan, sehingga suatu negara dapat memproduksi dan mengkonsumsi
semua kebutuhan negaranya sendiri. Fasilitas perkonomian di Kelurahan Tua
Tunu tidak ada pasar tetapi terdapat beberapa toko kelontong, warung, dan
pedagang UMKM yang tersebar di beberapa titik.

11
1.7.7 Utilitas
Lingkungan adalah semua yang ada di sekitar makhluk hidup dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan. Pengaruh tersebut baik secara langsung atau tidak
langsung. Lingkungan adalah sebuah kombinasi di antara kondisi fisik. Kondisi
tersebut mencakup keadaan antara sumber daya alam. Seperti air, tanah, mineral,
flora, fauna, atau energi surya. Semua hal itu tumbuh dan hidup di dalam
lingkungan. Melalui kelembagaan yang meliputi ciptaan dari manusia, seperti
keputusan bagaimana lingkungan fisik tersebut digunakan. Pada poin ini
prasarana ditonjolkan seperti:
A. Drainase

Hasil observasi awal kelompok kami, kondisi drainase di kawasan tersebut


cukup bersih. Drainase cukup terpelihara dengan baik dan rutin dibersihkan
sehingga tidak ada penyumbatan sampah di drainase tersebut, sistem drainase
tersebut mengalir menuju ke arah drainase besar yang ada.
B. Air bersih

kualitas air di Kelurahan Tua Tunu tergolong bagus dan sumber air bersih
disana ada yang masih menggunakan sumur perigi dan PDAM, tetapi untuk
PDAM belum mencakup pada seluruh wilayah.
C. Persampahan

Pada wilayah tersebut masih banyak sampah bertumpukan terutama di lahan


kosong dan masih terlihat beberapa sampah berserakan tetapi untuk
permukiman warga cukup bersih dikarenakan teratur untuk dibersihkan oleh
warga setempat. Pada beberapa titik di wilayah tersebut juga sudah
disediakannya tempat pembuangan sampah dan adanya pengangkutan sampah
menggunakan mobil bak sampah dari kelurahan tiap paginya di kawasan
tersebut.

1.8 Kependudukan

Aspek kependudukan adalah salah satu unsur yang sangat penting dan strategis, di
dalam penyusunan perencanaan pembangunan, baik pembangunan dibidang politik,
pembangunan kesehatan, pembangunan pendidikan, sosial, ekonomi dan lingkungan, yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah. Aspek kependudukan juga membahas
jumlah, perkembangan, persebaran, dan kepadatan penduduk.

12
1.8.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Penduduk jika didefiniskan secara umum merupaakan semua orang yang
berdomisili diwilayah geografis suatu negara selama jangka waktu tertentu, dan
dianggap sudah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh peraturan di
suatu negara. Kepadatan penduduk di Kelurahan Tua Tunu Indah memiliki
jumlah penduduk sebesar 6.868 jiwa.

1.8.2 Tradisi Budaya dan Masyarakat


Kelurahan Tua Tunu Indah kebanyakan dihuni masyarakat melayu kental
dengan agama mayoritas religi islam. Kebudayaan atau istiadat di kawasan
tersebut juga masih bisa terlihat atau dirasakan seperti takbir keliling kampung
oleh warga setempat dengan konvoi menggunakan motor atau mobil,
“nganggung” ketika perayaan agama tiba, “panggil” merupakan tradisi dari
rumah ke rumah, tradisi tersebut diawali pembacaan al-quran, zikir, dan
sholawat di mulai pagi hari, mengantar dulang ke rumah keluarga tertua, serta
kesenian tari kedidi.

1.8.3 Ekonomi
Masyarakat Kelurahan Tua Tunu memiliki mata pencaharian yang beragam
seperti kontruksi bangunan, pegawai pemerintahan, pertanian/perkebunan dan
industri. Tetapi masyarakat Tua Tunu banyak yang perkebun, salah satunya
yaitu perkebunan nanas yang bisa dilihat di pinggir-pinggir jalan. Akan tetapi
banyaknya nanas di daerah Tua Tunu menyebabkan hasil nanas melimpah hal ini
mengakibatkan harga nanas di pasaran menjadi sangat murah. Oleh karena itulah
perlu dilakukannya pemberian skill tambahan bagi masyarakat Tua Tunu untuk
pengolahan nanas menjadi produk lain yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Adapun Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah memberikan
sosialisasi tentang pemanfaatan nanas, memberikan skill pelatihan pembuatan
kue berbahan dasar nanas, serta pemberian informasi tentang bagaimana cara
mengemas dan memasarkan produk olahan nanas melalui media sosial ataupun
melalui penjualan secara langsung.
1.8.4 Kelembagaan
Lembaga atau institusi adalah wadah untuk mengemban tugas dan fungsi
tertentu dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Oleh karna itu keberadaan
lembaga desa merupakan wadah untuk mengemban tugas dan fungsi
kesejahteraan desa. Menurut Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa,

13
terdapat 6 lembaga desa yakni:
A. Pemerintah desa (kepala desa dan perangkat desa)

B. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

C. Lembaga kemasyarakatan

D. Lembaga adat

E. Kerjasama antar desa

F. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

BAB III
METODE PELAKSANAAN
1.9 Kebutuhan

Tahap persiapan sebelum memulai pengumpulan dan Pengelolaan data disaat


survey. Dalam tahap awal ini disusun beberapa hal-hal penting yang harus segera dilakukan
dengan tujuan untuk mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Tahap persiapan survey di
Kelurahan Tua Tunu Indah (TTI) ini meliputi kegiatan - kegiatan sebagai berikut:
1.9.1 Perumusan dan identifikasi potensi dan masalah
1.9.2 Observasi dan peninjauan langsung di lokasi masalah
1.9.3 Penentuan kebutuhan data, sumber data dan pengadaan administrasi
perencanaan data dilanjutkan pengumpulan data.
1.9.4 Perencanaan jadwal rencana desain perencanaan.
Dalam tahap persiapan survey di Kelurahan Tua Tunu Indah (TTI) ini terdapat
beberapa perangkat yang harus di persiapkan sebelum turun ke lapangan. Perangkat survei
ini digunakan sebagai alat untuk memudahkan dalam mendapatkan data pada saat kegiatan
lapangan. Adapun yang harus di siapkan sebagai berikut:
NO PERANGKAT FUNGSI
1 Sebagai perizinan terkait kegiatan lapangan
SURAT IZIN SURVEY
yang akan dilakukan.
2 Untuk menulis hasil wawancara atau
PERALATAN/ALAT TULIS
kuisioner pada saat kegiatan lapangan
3 Untuk digunakan dalam perjalanan ke lokasi
KENDARAAN/TRANSPORTASI
studi serta dalam pengambilan data
4 Untuk merekam dan mengambil gambar
KAMERA/RECORDER
mengenai kondisi wilayah terkait.
5 PETA Untuk memudahkan dalam pembagian

14
wilayah survei.
6 Untuk melakukan perhitungan waktu
STOPWATCH
mengenai banyaknya
7 Untuk pengambilan data pada instansi
FLASDISK
terkait.
8 LAPTOP Untuk proses pengerjaan dan olah data.
Sumber: Kelompok Studio Proses Perencanaan Wilayah dan Kota

Tabel 3.1 Tabel Perangkat Survey

1.10 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan sarana pokok untuk menemukan penyelesaian


suatu masalah secara ilmiah. Dalam pengumpulan data, peranan instansi yang terkait
sangat diperlukan sebagai pendukung dalam memperoleh data-data yang diperlukan.
Adapun hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah:
1.10.1 Jenis - jenis data.
1.10.2 Tempat diperolehnya data
1.10.3 Jumlah data yang harus dikumpulkan agar diperoleh data yang memadai.

Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas 2 yaitu:


A. Data Primer
Data Primer adalah data yang didapatkan secara langsung yang diperoleh dari
Instansi terkait. Lofland dalam Moleong (2006: 157). Data primer merupakan data
yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh peneliti dari lapangan. Tahap
pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
pengumpulan data seperti observasi lapangan di wilayah kajian dan wawancara
langsung ke Instansi. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari lokasi
penelitian melalui observasi lapangan dan wawancara sumber atau informan
misalnya masyarakat Kelurahan Tua Tunu Indah (TTI) yang berpotensi dalam
memberikan informasi yang relevan dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.
B. Data Sekunder

Lofland dalam Moleong (2006: 157) data sekunder merupakan data yang
diperlukan dalam penelitian untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari data
primer. Data sekunder dapat berupa studi pustaka/telaah dokumen yang berasal
dari buku-buku, penelitian lapangan, maupun dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan penelitian. Berbagai dokumen dihasilkan melalui objek penelitian yang

15
dipergunakan untuk mendukung data primer dan memperkuat data dalam
melakukan penelitian.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah arsip dan data-
data tertulis lainnya yang didapatkan oleh peneliti dari beberapa instansi seperti
Kantor Kelurahan Tua Tunu Indah (TTI), Badan Pusat Statistik Kabupaten
Pangkal Pinang, Bappeda Kabupaten Pangkal Pinang, Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Pangkal Pinang, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Kabupaten Pangkal Pinang, Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkal Pinang, Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Pangkal Pinang, serta buku-buku atau dokumen yang
berkaitan dengan peneltian.

1.11 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh penelti untuk
memperoleh data yang diperkukan dalam peneltian. “Pengumpulan data dapat dilakukan
dalam berbagai setting, sumber dan cara. (Sugiyono, 2010:193). Teknik pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini terbagi dalam beberapa jenis metode atau teknik.
Berikut penjabarannya.

1.11.1 Observasi Lapangan


Menurut Moleong (2006: 173) observasi adalah teknik pengumpulan
data melalui proses pengamatan secara langsung di lapangan atau di lokasi.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat atau mengamati
secara langsung kondisi eksisting fisiografi, sarana dan prasarana, kondisi
ekonomi, sosial budaya, serta penggunaan lahan yang ada di lapangan atau di
lokasi penelitian, tepatnya di Kelurahan Tua Tunu Indah (TTI) dengan
menggunakan beberapa alat bantu seperti Kamera sebagai alat dokumentasi, alat
tulis, Check list mengenai data yang diamati, serta Peta Dasar sebagai panduan
dalam melakukan survei atau observasi lapangan.
1.11.2 Wawancara Tertutup
Esterberg dalam Sugiyono (2013: 72) wawancara adalah pertemuan
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat
dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data dengan dukungan alat bantu untuk seperti
buku untuk mencatat informasi yang dibutuhkan serta kamera untuk bukti
konkrit jika memang benar melakukan wawancara dengan pihak yang

16
memahami permasalahan. Respondennya adalah Pemerintah Desa Tua Tunu
penduduk laki-laki dan perempuan yang sudah memiliki KTP yang bermukim
dibeberapa RT di wilayah tersebut. Wawancara dalam penelitian ini merupakan
suatu teknik pengumpulan data melalui interaksi secara langsung dengan
masyarakat Kelurahan Tua Tunu Indah (TTI), melalui kegiatan Tanya jawab
untuk mendapatkan berbagai informasi berupa keterangan ataupun pendapat
masyarakat itu sendiri. Adapun dalam melakukan kegiatan wawancara perlu
dilakukan beberapa hal untuk menunjang keberhasilan teknik pengumpulan
data ini. Adapun hal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:
A. Membuat daftar pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan.

B. Menentukan daftar responden yang akan diwawancarai seperti


masyarakat Kelurahan Tua Tunu Indah (TTI), serta beberapa Instansi-
Instansi pemerintahan.

C. Pembuatan lembar wawancara disesuaikan dengan target responded yaitu


masyarakat Kelurahan Tua Tunu Indah (TTI) serta Instansi-Instansi
terkait dengan data yang diperlukan. Setelah beberapa hal tersebut
telah di persiapkan maka selanjutnya melaksanakan kegiatan wawancara
tersebut dengan target responden yang telah ditentukan. Dan selanjutnya
setelah informasi melalui wawancara telah dikumpulkan, maka dilakukan
evaluasi mengenai data atau informasi tersebut.

1.11.3 Kuesioner Tertutup


Kuisoner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menyusun
beberapa pertanyaan yang disusun sesuai data dan informasi yang dibutuhkan.
Yang selanjutnya akan diberikan kepada beberapa sampel secara menyebar sesuai
dengan teknik pemilihan sampel yang dipilih. Kuisoner dalam penelitian ini
merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan
tertulis kepada Responden di kelurahan Tua Tunu penduduk laki-laki dan
perempuan yang sudah memiliki KTP yang bermukim dibeberapa RT di wilayah
tersebut. Dapat berupa pertanyaan tertutup dan terbuka kepada masyarakat di
Kelurahan Tua Tunu Indah tentang isu dan permasalahan yang akan dibahas di
wilayah studi.
Teknik yang digunakan yaitu teknik sampling. Teknik sampling merupakan
salah satu cara untuk menentukan anggota populasi yang akan dipilih sebagai wakil
anggota populasi yang bertujuan untuk menggambarkan karakter populasi. Hal ini

17
dilakukan dengan dua macam cara yaitu Random atau non random. Teknik
pemilihan sampel yang digunakan dalam proposal teknis ini yaitu Teknik Sampling
Kuota dengan penentuan jumlah anggota sampel tipe dua, dimana penentuan jumlah
anggota sampel yang terpilih telah ditentukan terlebih dahulu yang tidak
mempertimbangkan proporsi jumlah anggota sub populasi karena jumlah tersebut
tidak dapat diketahui oleh peneliti atau merupakan hal yang tidak dipentingkan oleh
peneliti. Dengan alasan tertentu peneliti dapat menentukan jumlah anggota sampel
yang akan diteliti. Oleh karena itu dalam penentuan responden, peneliti telah
menentukan jumlah sampling yaitu sebanyak 5 sampling untuk setiap Rukun warga
sebanyak 4 RW. Sehingga total jumlah sampling yaitu sebanyak 20 sampling.

1.12 Jenis dan Kebutuhan Data

Data merupakan komponen yang sangat penting dalam proses perencanaan. Data
yang telah diolah menghasilkan informasi. Informasi tersebut dapat dijadikan acuan untuk
membuatperencanaan serta kebijakan yang sesuai dengan wilayah studi. Data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini terbagi atas data primer dan data sekunder. Data yang
dibutuhkan dalam peneltian ini dapat diuraikan dalam bentuk tabel. Penyusunan tabel
kebutuhan data disesuaikan dengan substansi perskripsi. Kebutuhan data juga digunakan
sebagai acuan kelompok dalam menentukan apa saja aspek-aspek amatan beserta unit
amatannya yaitu kelurahan. Isi dari kebutuhan data itu sendiri adalah list dari data – data
apa saja yang dibutuhkan dalam proses perencanaan suatu wilayah, yang dalam hal ini
adalah Kelurahan Tua Tunu Indah (TTI). Jenis Data dan Kebutuhan data dapat dilihat pada
tabel 3.2 berikut

18
Sumber Data
Aspek Nama Data Metode Bentuk data Jenis data Penggunaan data
Instansi Lapangan

Mengetahui jumlah
Jumlah BPS Kota Pangkal Pinang,
dan kepadatan penduduk,
Penduduk; Kepadatan Bappeda Kota Pangkal Pinang,
struktur
Penduduk; dan Struktur Survey Data Kantor Kecamatan
Peta/ Diskripsi Konfirmasi penduduk serta mata
Penduduk (Kelamin, Sekunder Sekunder Gerunggang, Kantor Kelurahan
pencaharian di Kelurahan
Usia,Mata pencaharian) Tuatunu Indah (TTI)
Tuatunu Indah (TTI)

Sosial Budaya

Mengidentifikasi
kondisi Kelurahan Tuatunu
Survei Bappeda Kota Pangkal Pinang,
Kondisi Herritage; Kesenian Data Indah (TTI) yang berkaitan
Sekunder, Kantor Kecamatan Konfirmasi &
Lokal;Adat Istiadat Lokal dan Diskripsi Sekunder dengan Kesenian Lokal, dan
kuesioner dan Gerunggang, Kantor Kelurahan Dokumentasi
Organisasi Kemasyarakatan dan Primer Adat IstiadatLokal serta
Wawancara Tuatunu Indah (TTI)
Organisasi Kemasyarakatan

BPS Kota Pangkal Pinang,


JumlahKegiatan
Bappeda Kota Pangkal Pinang,
Ekonomi Tersier: Survey Data Mengetahui jenis kegiatan
Ekonomi Peta/ Diskripsi Kantor Kecamatan Konfirmasi
Perdagangan dan Jasa Sekunder Sekunder ekonomi
Gerunggang, Kantor Kelurahan
Tuatunu Indah (TTI)

Sumber: hasil Observasi Awal Tahun 2023


Tabel 2. Jenis Data dan Kebutuhan Data dan Informasi

19
Sumber Data
Aspek Nama Data Metode Bentuk data Jenis data Penggunaan data
Instansi Lapangan

Mengidentifikasi
Kelurahan Tuatunu yang
Survei Bappeda Kota Pangkal Pinang,
Kondisi Herritage; Kesenian Data berkaitan dengan Kesenian
Sekunder, Kantor Kecamatan Konfirmasi &
Ekonomi Lokal;Adat Istiadat Lokal dan Diskripsi Sekunder Lokal, dan Adat
kuesioner dan Gerunggang, Kantor Kelurahan Dokumentasi
Organisasi Kemasyarakatan dan Primer IstiadatLokal serta
Wawancara Tuatunu Indah (TTI)
Organisasi Kemasyarakatan

Dinas Perumahan dan


Mengidentifikasi
Kawasan
Data Konfirmasi & Ketersediaan, kondisi, dan
Air Bersih Peta Peta/ Diskripsi Permukiman
Sekunder Dokumentasi Kebutuhan Jaringan Air
Kota Pangkal Pinang
Bersih

Dinas Perumahan dan


Mengidentifikasi
Kawasan
Data Konfirmasi & Ketersediaan, kondisi, dan
Air Limbah Peta Peta/ Diskripsi Permukiman
Sarana dan Sekunder Dokumentasi Kebutuhan Jaringan Air
Kota Pangkal Pinang
Prasarana Limbah

Dinas Perumahan dan


Kawasan Permukiman serta
Survey Data Dinas Pekerjaan Umum dan Konfirmasi & Mengetahui jenis-jenis
Drainase Peta/ Diskripsi Penataan Ruang
Sekunder Sekunder Dokumentasi kegiatan ekonomi
Kabupaten Kota Pangkal
Pinang

Sumber: hasil Observasi Awal Tahun 2023


Tabel 3. Jenis Data dan Kebutuhan Data dan Informasi

20
Sumber Data
Aspek Nama Data Metode Bentuk data Jenis data Penggunaan data
Instansi Lapangan
Mengidentifikasi
Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Konfirmasi & Ketersediaan, kondisi, dan
Persampahan - Peta/ Diskripsi
Sekunder Pangkal Pinang Dokumentasi Kebutuhan Persampahan

BPS Kota Pangkal Pinang,


Bappeda dan Dinas Pendidikan Mengidentifikasi
Data
Pendidikan Peta Peta/ Diskripsi dan Kebudayaan Kota Pangkal Konfirmasi Ketersediaan, kondisi, dan
Sekunder
Pinang, Kantor Kelurahan Kebutuhan Pendidikan
Tuatunu Indah (TTI)
Sarana dan
Prasarana
Mengidentifikasi
Pemerintahan dan Pelayanan Data BAPPEDA dan LITBANG Ketersediaan, kondisi, dan
Peta Peta/ Diskripsi Konfirmasi
Umum Sekunder Kota Pangkal Pinang Kebutuhan Pemerintahan
Dan Pelayanan Umum

Dinas Kesehatan Kota Pangkal


Mengidentifikasi
Survey Data Pinang, Puskemas desa
Kesehatan Peta/ Diskripsi Konfirmasi Ketersediaan, kondisi, dan
Sekunder Sekunder Tuatunu Indah (TTI), Kantor
Kebutuhan Kesehatan
kelurahan Tuatunu Indah (TTI)

Sumber: hasil Observasi Awal, Tahun 2023


Tabel 4. Jenis Data dan Kebutuhan Data dan Informasi

21
Sumber Data
Aspek Nama Data Metode Bentuk data Jenis data Penggunaan data
Instansi Lapangan

BPS Kota Pangkal Pinang,


Bappeda Kota Pangkal Pinang, Mengidentifikasi
Survey Data
Peribadatan Peta/ Diskripsi Kantor Kecamatan Konfirmasi Ketersediaan, kondisi, dan
Sekunder Sekunder
Gerunggang, Kantor Kelurahan Kebutuhan Peribadatan
Tuatunu Indah (TTI)
Sarana dan
Prasarana

BPS Kota Pangkal Pinang, Mengidentifikasi


Data Bappeda Kota Pangkal Pinang, Ketersediaan, kondisi, dan
Perdagangan dan Jasa Peta Peta/ Diskripsi Kantor Kecamatan Konfirmasi
Sekunder Kebutuhan perdagangan dan
Gerunggang, Kantor Kelurahan jasa
Tuatunu Indah (TTI)

Dinas Pekerjaan Umum dan


Tata Guna
Penataan Ruang Kota Pangkal
Lahan sebaran permukiman Survey Data mengetahui tataguna
Pemanfaatan lahan Peta/ Diskripsi Pinang, Kantor Kecamatan -
sebaran ruang terbuka Sekunder Sekunder lahan, sebaran permukiman,
Gerunggang, Kantor Kelurahan
Tuatunu Indah (TTI)

Sumber: hasil Observasi Awal Tahun 2023


Tabel 5. Jenis Data dan Kebutuhan Data dan Informasi

22
1.13 Metode Analisis dan Permodelan

Menurut Noor (2011: 163) analisis data adalah teknik yang dilakukan setelah data
yang diperoleh dari responden atau sumber data lain terkumpul. Selain itu Analisis data
dapat dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah pengujian hipotesis dapat dilanjutkan
atau tidak. Hal ini memang sebenarnya teknik analisis data pada umumnya menuntut uji
persyaratan analisis. Cara menganalisis data penelitian termasuk alat-alat statistik yang
relevan untuk digunakan dalam penelitian Teknik analisis data bertujuan menyederhanakan
agar mudah dipahami dan diinterpretasikan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan
secara deskriptif untuk menganalisis data dengan memaparkan, mengelola, menggambarkan
dan menafsirkan hasil penelitian dengan susunan kata-kata dan kalimat sebagai menjawab
atas permasalahan yang diteliti.
Menurut Sugiono (2013: 88) teknik analisis data adalah suatu proses mencari dan
menyusun secara sistematis yang diperoleh dari wawancara dan sumber dari lapangan
terkait fokus permasalahan. Teknik analisis data dilakukan melalui empat tahap yaitu
reduksi data, menampilkan data, verifikasi data dan kesimpulan. Analisis data yang
digunakan dalam kegiatan studio proses perencanaan ini adalah analisis data kualitatif dan
kuantitatif. Pertama data kualitatif dan data kuantitatif dipilih berdasarkan time series
kemudian data di sederhanakan dalam bentuk basis data yang selanjutnya data yang telah
disederhanakan dan diolah menjadi sebuah informasi yang runtun dan terstruktur. Dari
data ini kemudian akan diidentifikasi masalah yang ada pada wilayah studi yang nantinya
menentukan prioritas masalah untuk dianalisis lebih lanjut.
Data yang telah dianalisis ini akan diambil kesimpulan dan rekomendasi yang tepat
terhadap wilayah studi. Analisis yang akan dilakukan adalah analisis kondisi eksisting
sarana dan prasarana, analisis sosial dan budaya, analisis kegiatan ekonomi, analisis
fisiografis, serta analisis tata guna lahan yang ada di Kelurahan Tua Tunu Indah (TTI).

1.13.1 Metode dan Teknik Survei


A. Tahapan Persiapan, Meliputi : Pembuatan program kerja (jadwal kerja) dan
penugasan personil, pembuatan peta kerja, pemeriksaan alat survei lapangan,
penyiapan peralatan survei dan personil.

B. Pengumpulan Data, Meliput : Pengumpulan data primer diantaranya


Observasi, wawancara, kuisioner, dan data skunder seperti sarana dan
prasarana, fasilitas, peraturan undang-undang, RTRW Provinsi, RTRW
Kabupaten.

23
C. Persiapan untuk kegiatan dilapangan : form wawancara, observasi dan
dokumentasi.

1.13.2 Pengolahan Data


A. Tabulansi dan Kompilasi Data
B. Klasifikasi data
C. Analisis data
D. Mendeskripsikan potensi dan permasalahan.

1.13.3 Analisis dan pengenalan Data


A. Tahap Analisis Data

B. Tahap pengenalan masalah

C. Penyajian analissi data : table, peta dan gambar.

24
25
DATA YANG TAHUN
NO TUJUAN BENTUK DATA SUMBER DATA METODE SURVEI OUTPUT
DIBUTUHKAN DATA
Dokumen Kecamatan
Kondisi geografis (batas Dalam Angka BPS Kota Pangkal Pinang
administratif dan luas (Gerunggang) Dokumen Bappeda dan Litbang Kota
wilayah Profil Kelurahan Tuatunu Pangkal Pinang
Mengidentifikasi Indah (TTI) Sekunder : data instansi
karakteristik fisik dasar /lembaga terkait Primer :
1 Kondisi Topografi
(Fisiografi) Peta Administratif observasi lapangan dan
(kemiringan lereng) dokumentasi
Kantor Kelurahan Tuatunu Indah
Kondisi klimatologi Kondisi (TTI) Kondisi lapangan
geologi Peta Curah Hujan
Kondisi Hidrologi Mengetahui
karakteristik/ kondisi
BPS Kota Pangkal Pinang 2023 fisik dasar di wilayah
Jumlah sarana dan Dokumentasi Lapangan Primer : observasi
Bappeda dan Litbang Kota studi
prasarana Dokumen Kecamatan lapangan, wawancara
Pangkal Pinang
Dalam Angka
(Gerunggang) Dokumen
Mengidentifikasi karakteristik sarana Profil Kelurahan Tuatunu
(pendidikan, kesehatan, pedagangan/jasa, Persebaran dan jangkauan
Indah (TTI), Kondisi lapangan
2 pemerintah, peribadatan, ruang terbuka) dan sarana dan prasarana
prasarana (air bersih, listrik, jalan, telepon,
drainase, persampahan) di wilayah studi Sekunder : data instansi/
lembaga terkait
Tingkat pelayanan sarana Peta Sebaran Sarana dan Dinas Perumahan dan Kawasan
dan prasarana prasarana Permukiman

Sumber: Hasil Observasi Awal Tahun 2023

Tabel 6. Design Survey

26
DATA YANG TAHUN
NO TUJUAN BENTUK DATA SUMBER DATA METODE SURVEI OUTPUT
DIBUTUHKAN DATA

Sekunder : data instansi /


Data jumlah KK Dokumentasi Lapangan BPS Kota Pangkal PinangKantor
lembaga terkait
Kelurahan Tuatunu Indah (TTI)

Data komposisi
penduduk berdasarkan
Dokumen Kecamatan
usia, jenis kelamin, Primer : observasi
Dalam Angka Kondisi Lapangan
pendidikan, mata lapangan, wawancara Mengetahui
(Gerunggang)
Mengidentifikasi kondisi sosial budaya di pencaharian, Pendapatan karakteristik/ kondisi
3 rata – rata masyarakat 2023
wilayah studi sosial budaya di
wilayah studi

Data persebaran
penduduk

Dokumen Profil Tuatunu Kantor Kelurahan Tuatunu Indah Sekunder : data instansi /
Kondisi Herritage ; Indah (TTI) (TTI) lembaga terkait
Kesenian Lokal; Adat
Istiadat Lokal dan
Organisasi Kemasyarakatan

Sumber: Hasil Observasi Awal, Tahun 2023

Tabel 7. Design Survey

27
DATA YANG TAHUN
NO TUJUAN BENTUK DATA SUMBER DATA METODE SURVEI OUTPUT
DIBUTUHKAN DATA

Dokumentasi Lapangan
Primer : observasi
Kecamatan Dalam Angka
lapangan, wawancara
(Gerunggang) Mengetahui
Kegiatan Ekonomi Kondisi Lapangan Kantor
Mengidentifikasi kondisi perekonomian karakteristik/ kondisi
Tersier: Perdagangan dan Kelurahan Tuatunu Indah (TTI)
di wilayah studi perekonomian di
Jasa wilayah studi
Dokumen Profil Kelurahan Sekunder : data instansi /
Tuatunu Indah lembaga terkait

Kondisi tata guna lahan


Dokumentasi Lapangan
(eksisting Kondisi Lapangan Kantor Primer : observasi
Dokumen RTRW Kota
penggunaanlahan, Kelurahan Tuatunu Indah (TTI) lapangan, wawancara
Pangkal Pinang
Mengidentifikasi penggunaan lahan di kepemilikan lahan)
2023
wilayah studi

Kondisi permukiman (pola


permukiman, kondisi fisik Mengetahui
Dokumentasi Guna Lahan karakteristik/ kondisi
rumah, status kepemilikan,
kepadatan bangunan) fisik penggunaan
lahan di wilayah studi
Dinas Pekerjaan Umum dan
Sekunder : data instansi /
Peta Penggunaan Lahan Penataan Ruang Kota Pangkal
lembaga terkait
Pinang

Dokumen Profil Tuatunu


Indah

Sumber: Hasil Observasi Awal Tahun 2023

Tabel 8. Design Survey

28
BAB IV
RENCANA TEKNIS

Oktober November Desember


No Kegiatan
II III IV I II III IV I II III IV

1 Pembentukan kelompok studio

2 Penetapan Wilayah studio

3 Mencari Data Sekunder

4 Pembuatan Peta Dasar

5 Menyusun Proposal Teknis Lapangan

6 Penyusunan Instrument Kegiatan Lapangan

7 Management Kegiatan Lapangan

8 Presentasi Proposal Teknis

9 Survey Lapangan

10 Gambaran Wilayah Pasca Kegiatan Lapangan


Basis Data, Komplikasi, Dan Klasifikasi Data serta
11
penyusunan prioritas permasalahan

Sumber: Pedoman Studio PWKL 4205 Studio Proses Perencanan

Tabel 4.1. Rencana Teknis

29
No Kegiatan Penanggung Jawab Jadwal Keterangan

1 Pengambilan Data Primer Team Kelompok

Observasi Minggu Ke 4
Wawancara Minggu Ke 4
2 Pengambilan Data Skunder Team Kelompok

Data Kependudukan Minggu ke 4


Data Geografis Minggu ke 4
3 Pengelolaan Data Team Kelompok

Klasifikasi Data Minggu Ke 5


Analisis Data Minggu Ke 5
Potensi dan Masalah Minggu ke 5
4 Analisis dan Pengenalan Data Team Kelompok

Analisi Data Kualitatif Minggu ke 6


Dll
5 Penyajian Analisis Data Team Kelompok

Tabel

Gambar

Peta
6 Persiapan Untuk Kegiatan Team Kelompok

Lapangan
From Observasi

From Wawancara
Sumber: Kelompok Studio Proses Perencanaan Wilayah dan Kota

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan Lapangan

30
2.1 Struktur Organisasi

2.1.1 ORGANISASI KERJA


Dalam melaksanakan kegiatan, mobilisasi Personil sangat penting di bentuk agar terlaksananya kegiatan dengan lancar dan output
yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik.

REZA
PERMANA
KETUA KELOMPOK

LUPITA HARGIANTI ARDE IHKRAR


BENDAHARA SEKRETARIS

HARI APRIZAL LEWI DHEA OKTAVIA NOVE HENDRI HADI MULYAWAN ADE PUTRA KURNIAWAN
TEAM SURVEY EDITOR TEAM SURVEY PENYUSUN IDE PENYUSUN IDE PENYUSUN IDE

Sumber: Kelompok Studio Proses Perencanaan Wilayah dan Kota

Tabel 4.3. Organisasi Kelompok Belajar

31
ALOKASI DAN MOBILISASI PERSONIL

BAB PENANGGUNG JAWAB

BAB I PENDAHULUAN REZA PERMANA

BAB II LANDASAN TEORI ADE PUTRA KURNIAWAN

BAB III METODE PELAKSANAAN HADI MULYAWAN

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH NOVE HENDRI

TIM SURVEI TIM OBSERVASI

HARI APRIZAL LUPITA HARGIANTI

DHEA OKTAFIA LEWI MURTI AJI

Sumber: Kelompok Studio Proses Perencanaan Wilayah dan Kota

Tabel 3. Tugas dan Tanggung Jawab Personil

Tim Survey adalah tim yang bertugas melakukan wawancara, survei lokasi dan survei
instansi. Tim Observasi merupakan tim yang bertugas melakukan observasi langsung dan
mengambil gambar dari kondisi wilayah yang akan dikaji.

32
No Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah

A Kegiatan Studio
1 Konsumsi 2 Orang 30.000,00 60.000,00
2 Bbm 2 Unit 20.000,00 40.000,00
Jumlah 100.000,00
B Persiapan Survei
1 Pengadaan Alat Survei (form survai wawancara, 1 Exp 150.000,00 150.000,00
Kuesioner, Peta DLL)
2 Alat tulis (kertas, spidol, pensil, pena, dll) 1 Set 100.000,00 100.000,00
Jumlah 250.000,00
C Penggadaan Laporan

1 Proposal Teknis 1 Rangkap 50.000,00 50.000,00

2 Laporan Akhir 1 Rangkap 50.000,00 50.000,00

3 Pendokumentasian Data 1 Rangkap 30.000,00 30.000,00


Jumlah 130.000,00
JUMLAH TOTAL 480.000,00
Sumber: Kelompok Studio Proses Perencanaan Wilayah dan Kota

Tabel 4. Rencana Anggaran Biaya

33
DAFTARPUSTAKA

Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan Daerah (PERDA) No. 8 Tahun 2019 RPJMD 2018-2023


Buku Saku RPJMD 2018-2023

Website
Profil Kelurahan Tua Tunu ( https://kec-gerunggang. Pangkal Pinangkota.go.id/amp/tua-
tunu/)
Data Statistik Kelurahan Tua Menurut Data BKKBN
(https://kampungkb.bkkbn.go.id/kampung/1486/tua-tunu )

Artikel Jurnal
Sejarah Perkembangan Islam di Kelurahan Tua Tunu Indah (https://m.mediaindonesia.com )
Modul Studio Proses Perencanaan PWKL 4205

34

Anda mungkin juga menyukai