Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL REVIEW 4

SEMINAR AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PERBANKAN

Dosen Pengampu
Dr. Denies Priantinah, S.E., M.Si., Ak.

Disusun Oleh
Gilang Faiq Noor Gymnastiar
Akuntansi A21
NIM. 21812141011

PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2024
KEPERILAKUAN (SINTA 2)

1. Judul, Journal, Penulis


Judul: Dividend policy, ownership structure and corporate governance: An empirical
analysis of Indonesian firms
Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Akuntansi dan Manajemen, 19(1) 2022, 60-76
DOI: http://dx.doi.org/10.31106/jema.v19i1.11116
Penulis: Ronny Malavia Mardani

2. Observed Economic/ Accounting Event


Observed economic/ Accounting event yang diamati dalam penelitian atau artikel ini
menunjukkan bahwa peristiwa ekonomi/akuntansi yang diamati terkait dengan kebijakan
dividen dan tata kelola perusahaan di perusahaan-perusahaan Indonesia. Penelitian
menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara kepemilikan manajerial dan
kebijakan dividen di Indonesia, sedangkan kepemilikan institusional memiliki hubungan
negatif dengan kebijakan dividen. Penelitian ini juga menemukan bahwa profitabilitas
berhubungan positif dengan kebijakan dividen, dan teori trade-off dan pecking order
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara profitabilitas dan kebijakan dividen.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 97 perusahaan keuangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 hingga 2017, dan variabel dependennya adalah
Dividen Payout Ratio (DPR). Variabel independen meliputi kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, ukuran dewan direksi, dan independensi dewan, yang
dikendalikan oleh profitabilitas dan leverage. Studi ini menemukan bahwa kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, ukuran dewan direksi, dan independensi dewan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen.

3. Masalah Penelitian
a. Apa terdapat kemungkinan hubungan antara kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional, jumlah direktur, persentase anggota direksi independen,
profitabilitas, dan kebijakan dividen pada perusahaan keuangan Indonesia.
b. Apakah teori trade-off dan pecking order teories dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara profitabilitas dan kebijakan dividen pada
perusahaan keuangan Indonesia.
c. Hubungan antara kebijakan dividen, struktur kepemilikan, dan tata kelola
perusahaan pada perusahaan keuangan Indonesia.

4. Pertanyaan Penelitian
a. Bagaimana hubungan antara kepemilikan manajerial dan kebijakan dividen pada
perusahaan keuangan Indonesia?
b. Bagaimana hubungan antara kepemilikan institusional dan kebijakan dividen pada
perusahaan keuangan Indonesia?
c. Bagaimana hubungan antara jumlah direktur dan kebijakan dividen pada
perusahaan keuangan Indonesia?
d. Bagaimana hubungan antara persentase anggota direksi independen dan kebijakan
dividen pada perusahaan keuangan Indonesia?
e. Bagaimana hubungan antara profitabilitas dan kebijakan dividen pada perusahaan
keuangan Indonesia?

5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara kebijakan
dividen, struktur kepemilikan, dan tata kelola perusahaan pada perusahaan keuangan
Indonesia, Mengelaskan teori trade-off dan pecking order teories dalam mengjelaskan
hubungan antara profitabilitas dan kebijakan dividen pada perusahaan keuangan
Indonesia, menyediakan informasi penting untuk pihak manajemen perusahaan keuangan
Indonesia dalam menentukan kebijakan dividen yang optimal, serta menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai hubungan antara kebijakan dividen, struktur kepemilikan,
dan tata kelola perusahaan pada perusahaan keuangan Indonesia.

6. Teori yang Dipergunakan


Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori trade-off dan teori pecking
order. Teori trade-off menganggap bahwa manajer akan memutuskan antara pembayaran
dividen dan investasi baru berdasarkan keseimbangan antara kemungkinan pengembalian
pada investasi baru dan pengembalian pada dividen yang diterima. Teori pecking order
menganggap bahwa manajer akan memutuskan pembayaran dividen berdasarkan
keseimbangan antara kemungkinan pengembalian pada investasi baru, keseimbangan
antara kemungkinan pengembalian pada dividen yang diterima, dan keseimbangan antara
kemungkinan pengembalian pada keterbatasan keuangan perusahaan.

7. Penjelasan Hubungan Antar Variabel


a) Hubungan antara kepemilikan manajerial dan kebijakan dividen: Kepemilikan
manajerial berhubungan positif dengan kebijakan dividen di Indonesia.
b) Hubungan antara kepemilikan institusional dan kebijakan dividen: Kepemilikan
institusional berhubungan negatif dengan kebijakan dividen di Indonesia.
c) Hubungan antara jumlah direktur dan kebijakan dividen: Jumlah direktur
berpengaruh negatif signifikan terhadap pembayaran dividen.
d) Hubungan antara persentase anggota direksi independen dan kebijakan dividen:
Persentase anggota direksi independen berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap kebijakan dividen.
e) Hubungan antara profitabilitas dan kebijakan dividen: Kebijakan dividen
dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh profitabilitas.

8. Hipotesis Penelitian
H1: Kepemilikan manajerial berhubungan positif dengan kebijakan dividen di Indonesia.
H2: Kepemilikan institusional berhubungan negatif dengan kebijakan dividen di
Indonesia.
H3: Terdapat hubungan positif antara ukuran dewan direksi dan kebijakan dividen di
Indonesia.
H4: Terdapat hubungan positif antara dewan independen dan kebijakan dividen di
Indonesia.
H5: Struktur modal berhubungan negatif dengan kebijakan dividen di Indonesia.

9. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis empiris.
Metode ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara kebijakan dividen, struktur
kepemilikan, dan tata kelola perusahaan pada perusahaan keuangan Indonesia.

10. Karakteristik Sampel


Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan keuangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia selama periode antara tahun 2011 dan 2017. Sampelnya meliputi
97 perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI, dengan 42 perusahaan dicoret karena
kurangnya informasi pada laporan pembayaran dividen. Total observasi tahun
perusahaan dalam penelitian ini adalah 242.

11. Metode Sampling


Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling kumpulan. Ini
digunakan untuk memilih sampel yang representatif dari populasi yang diteliti.

12. Alat Statistik


Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi kuadrat terkecil biasa
(OLS). Ini digunakan untuk memodelkan dan menilai hipotesis, serta dilakukan analisis
ketahanan.

13. Pengujian Hipotesis


Pengujian hipotesis dilakukan melalui analisis regresi kuadrat terkecil biasa (OLS)
yang digunakan untuk memodelkan dan menilai hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hipotesis H1, H2, H4, H5, dan H6 diterima, sedangkan hipotesis H3 tidak
diterima. Hipotesis H1 dan H2 mengklaim bahwa kepemilikan manajerial dan
institusional berhubungan positif dan negatif dengan kebijakan dividen di Indonesia,
masing-masing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial dan
institusional berpengaruh positif dan negatif terhadap pembayaran dividen, sehingga
hipotesis H1 dan H2 diterima.
Hipotesis H4 mengklaim bahwa dewan independen berhubungan positif dengan
kebijakan dividen di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dewan independen
berpengaruh positif terhadap pembayaran dividen, sehingga hipotesis H4 diterima.
Hipotesis H5 mengklaim bahwa struktur modal berhubungan negatif dengan kebijakan
dividen di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh
negatif terhadap pembayaran dividen, sehingga hipotesis H5 diterima.
Hipotesis H6 mengklaim bahwa profitabilitas berhubungan negatif dengan kebijakan
dividen di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh
negatif terhadap pembayaran dividen, sehingga hipotesis H6 diterima. Hipotesis H3
mengklaim bahwa ukuran dewan direksi berhubungan positif dengan kebijakan dividen
di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi tidak
berpengaruh signifikan terhadap pembayaran dividen, sehingga hipotesis H3 tidak
diterima.

14. Hasil Penelitian


Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, institusional, dewan
independen, ukuran dewan direksi, dan profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan
dividen di Indonesia. Kepemilikan manajerial dan institusional berpengaruh positif dan
negatif terhadap pembayaran dividen, dewan independen berpengaruh positif terhadap
pembayaran dividen, ukuran dewan direksi berpengaruh positif terhadap pembayaran
dividen, dan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap pembayaran dividen. Struktur
modal berpengaruh negatif terhadap pembayaran dividen, tetapi tidak signifikan.

15. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kepemilikan manajerial, institusional,
dewan independen, ukuran dewan direksi, dan profitabilitas berpengaruh terhadap
kebijakan dividen di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan dan
struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kebijakan dividen, dan perusahaan keuangan
harus memiliki tata kelola yang baik dan struktur kepemilikan yang transparan untuk
mendukung pembayaran dividen yang lebih tinggi.

16. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian


Kelebihan:
a) Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi kuadrat terkecil biasa (OLS)
yang dapat memberikan hasil yang signifikan dan terpercaya.
b) Penelitian ini menggunakan sampel yang besar dari perusahaan keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang dapat menjamin ketelitian dan kesadaran
data.
c) Penelitian ini menemukan hubungan antara kepemilikan manajerial, institusional,
dewan independen, ukuran dewan direksi, profitabilitas, dan kebijakan dividen di
Indonesia, yang dapat digunakan sebagai referensi dalam tata kelola perusahaan.
Kekurangan:
a) Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi kuadrat terkecil biasa (OLS)
yang dapat memberikan hasil yang signifikan dan terpercaya.
b) Penelitian ini menggunakan sampel yang besar dari perusahaan keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang dapat menjamin ketelitian dan kesadaran
data.
c) Penelitian ini menemukan hubungan antara kepemilikan manajerial, institusional,
dewan independen, ukuran dewan direksi, profitabilitas, dan kebijakan dividen di
Indonesia, yang dapat digunakan sebagai referensi dalam tata kelola perusahaan.
SEKTOR PUBLIK (INTER)

1. Judul, Journal, Penulis


Judul: Examining The Influence of Environmental Dynamics on International Public
Sector Accounting Standards (IPSAS) Execution in Nigeria
Journal: International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences ·
August 2022
DOI: 10.6007/IJARBSS/v12-i8/14255
Penulis: Seiyaibo Carl Madawa dan Ebiaghan Orits Frank

2. Observed Economic/ Accounting Event


Observed economic/ Accounting event yang diamati dalam penelitian atau artikel ini
adalah secara tidak langsung memberikan informasi mengenai peristiwa ekonomi atau
akuntansi tertentu. Namun, mereka membahas artikel penelitian yang meneliti pengaruh
dinamika lingkungan terhadap pelaksanaan Standar Akuntansi Sektor Publik
Internasional (IPSAS) di Nigeria. Artikel ini menyarankan bahwa faktor-faktor seperti
struktur ekonomi, sistem politik, dan tren budaya dapat mempengaruhi penerapan IPSAS
di sektor publik. Laporan ini juga menyoroti tantangan-tantangan seperti biaya
implementasi yang tinggi dan kurangnya personel yang terampil sebagai hambatan
terhadap implementasi yang efektif.

3. Masalah Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dinamika lingkungan (sistem
politik, struktur ekonomi, dan tren budaya) terhadap pelaksanaan Standar Akuntansi
Sektor Publik Internasional (IPSAS) di Nigeria.

4. Pertanyaan Penelitian
Apa faktor yang mempengaruhi penerapan IPSAS di sektor publik di Nigeria?

5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki dampak faktor lingkungan terhadap
penerapan IPSAS di Nigeria, khususnya dengan fokus pada sistem politik, struktur
ekonomi, dan tren budaya.

6. Teori yang Dipergunakan


Artikel penelitian ini menggunakan kerangka teori berdasarkan konsep teori
pemangku kepentingan. Teori pemangku kepentingan menekankan pentingnya
pemangku kepentingan dalam bisnis dan peran mereka dalam mencapai tujuan
organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa para pemangku kepentingan mempunyai tingkat
komitmen dan harapan yang berbeda-beda, dan kepentingan mereka harus
dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan untuk memastikan kinerja yang
efektif dan efisien.
7. Penjelasan Hubungan Antar Variabel
Penelitian ini menguji hubungan antara dinamika lingkungan (sistem politik, struktur
ekonomi, dan tren budaya) dan pelaksanaan Standar Akuntansi Sektor Publik
Internasional (IPSAS) di Nigeria. Studi tersebut menunjukkan bahwa sistem politik,
struktur ekonomi, dan tren budaya dapat mempengaruhi penerapan IPSAS di sektor
publik. Studi ini juga menyoroti tantangan-tantangan seperti tingginya biaya
implementasi dan kurangnya personel terampil sebagai hambatan terhadap implementasi
yang efektif. Temuan menunjukkan bahwa struktur ekonomi mempunyai dampak positif
terhadap pelaksanaan IPSAS di entitas publik di Nigeria, sedangkan sistem politik dan
tren budaya tidak berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan IPSAS. Namun, biaya
implementasi, pelatihan terkait kesadaran dan pengetahuan IPSAS, dan tingkat
kepatuhan IPSAS, berdampak signifikan terhadap pelaksanaan IPSAS di Nigeria.

8. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian tidak dinyatakan secara eksplisit dalam hasil pencarian yang
tersedia. Namun penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dinamika
lingkungan (sistem politik, struktur ekonomi, dan tren budaya) terhadap pelaksanaan
Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) di Nigeria. Penelitian ini
berhipotesis bahwa sistem politik, struktur ekonomi, dan tren budaya dapat
mempengaruhi penerapan IPSAS di sektor publik.

9. Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian tidak disebutkan secara
eksplisit dalam hasil pencarian yang disediakan. Namun, penelitian ini berfokus pada
pengaruh dinamika lingkungan (sistem politik, struktur ekonomi, dan tren budaya)
terhadap pelaksanaan Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) di Nigeria.
Studi ini menggunakan data dari 1500 responden di sektor publik di Nigeria Selatan.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis faktor, ANOVA, dan
analisis regresi

10. Karakteristik Sampel


Sampel penelitian ini terdiri dari 1500 responden dari sektor publik di Nigeria Selatan

11. Metode Sampling


Studi ini tidak memberikan informasi mengenai metode pengambilan sampel spesifik
yang digunakan untuk memilih responden dari sektor publik di Nigeria Selatan.

12. Alat Statistik


Artikel penelitian ini menggunakan berbagai teknik statistik untuk menganalisis data
yang dikumpulkan dari 1500 responden di sektor publik di Nigeria Selatan. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan teknik analisis faktor, ANOVA, dan analisis regresi.
13. Pengujian Hipotesis
Studi atau artikel tersebut menguji hipotesis bahwa sistem politik, struktur ekonomi, dan
tren budaya dapat mempengaruhi penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik
Internasional (IPSAS) di sektor publik di Nigeria.

14. Hasil Penelitian


Temuan penelitian menunjukkan bahwa struktur ekonomi mempunyai dampak positif
terhadap pelaksanaan IPSAS di entitas publik di Nigeria, sedangkan sistem politik dan
tren budaya tidak berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan IPSAS. Studi ini juga
menyoroti tantangan-tantangan seperti tingginya biaya implementasi dan kurangnya
personel terampil sebagai hambatan terhadap implementasi yang efektif. Temuan
menunjukkan bahwa biaya implementasi, pelatihan terkait kesadaran dan pengetahuan
IPSAS, dan tingkat kepatuhan IPSAS berdampak signifikan terhadap pelaksanaan IPSAS
di Nigeria.

15. Kesimpulan
Penelitian menemukan bahwa struktur ekonomi mempunyai dampak positif terhadap
pelaksanaan IPSAS di entitas publik di Nigeria, sedangkan sistem politik dan tren
budaya tidak berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan IPSAS. Studi ini juga
menyoroti tantangan-tantangan seperti tingginya biaya implementasi dan kurangnya
personel terampil sebagai hambatan terhadap implementasi yang efektif. Temuan
menunjukkan bahwa biaya implementasi, pelatihan terkait kesadaran dan pengetahuan
IPSAS, dan tingkat kepatuhan IPSAS berdampak signifikan terhadap pelaksanaan IPSAS
di Nigeria.

16. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian


Kelebihan: Studi ini memberikan wawasan berharga mengenai pengaruh dinamika
lingkungan terhadap pelaksanaan IPSAS di Nigeria. Penelitian ini menggunakan
kerangka teoritis berdasarkan teori pemangku kepentingan dan menggunakan teknik
statistik seperti analisis faktor, ANOVA, dan analisis regresi untuk menganalisis data
yang dikumpulkan dari 1500 responden di sektor publik di Nigeria Selatan.

Kekurangan: Penelitian ini dapat mengambil manfaat dari tinjauan literatur yang lebih
komprehensif untuk memberikan analisis yang lebih mendalam terhadap penelitian yang
ada mengenai topik tersebut. Selain itu, penelitian ini dapat mencakup pembahasan yang
lebih rinci mengenai metodologi yang digunakan, termasuk metode pengambilan sampel
spesifik dan proses pengumpulan data, untuk meningkatkan transparansi dan replikasi
temuan.

Anda mungkin juga menyukai