Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL REVIEW JOURNAL

“Family Ownership in Indonesia, Good or Bad”

Dosen Pengampu: Prof. Dr. I Gusti Ayu Purnamawati, SE., M.Si., Ak.

Oleh:

Luh Nopia Yudiastuti


NIM. 2329141023

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2023/2024
Judul Family Ownership In Indonesia, Good Or Bad?
Jurnal The International Journal Of Business Review (The Jobs Review)
Volume dan Halaman Vol. 5 No. 1, Juni 2022: 75-84
Penulis Annisa Aghniarahma Junia

PENDAHULUAN

1. Kaji fenomena permasalahan pada pendahuluan/latar belakang. Seperti apa


fenomena permasalahan yang melandasi dilakukannya penelitian?
Fenomena permasalahan yang melandasi dilakukannya penelitian ini
dimana salah satu prinsip dasar yang ada dalam tata kelola perusahaan adalah
fokus pada pengelolaan masalah yang timbul dari pemisahan antara kepemilikan
dan pemegang kendali atas perusahaan. Dalam hal ini, bukan hanya masalah antara
pemegang saham dan manajemen tetapi juga melibatkan masalah antara pemegang
saham mayoritas dan pemegang saham minoritas. Keberadaan pemegang saham
mayoritas dan minoritas inilah yang sering menimbulkan konflik atau masalah
keagenan pada perusahaan keluarga. Oleh karena itu, dalam memperbaiki praktik
tata kelola perusahaan, perusahaan perlu mengurangi atau bahkan menghilangkan
masalah keagenan.
2. Apakah masing-masing variabel sudah urut dijelaskan pada latar
belakang/pendahuluan? Mulai dari variable terikat sampai dengan variable
bebas?
Variabel terikat dan variabel bebas tidak dijelaskan pada latar belakang
penelitian dengan topik Kepemilikan Keluarga dan Tata Kelola Perusahaan ini.
Pada latar belakang penelitian berfokus pada permasalahan yang mungkin timbul
atas pemisahan antara kepemilikan dan pemegang kendali atas perusahaan
termasuk didalamnya pemegang saham minoritas dan pemegang saham mayoritas.
3. Apakah pada latar belakang telah menguraikan penelitian-penelitian
sebelumnya yang relevan?
Penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian tidak
diuraikan secara jelas, dalam latar belakang disebutkan beberapa penelitian yang
sudah dilakukan di Indonesia mengenai tata kelola perusahaan dan kepemilikan
keluarga, biasanya dikaitkan dengan melihat bagaimana tata kelola perusahaan
atau kepemilikan keluarga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sedangkan
penelitian yang melihat tata kelola perusahaan sebagai variabel dependen belum
ditemukan di Indonesia dan hanya ditemukan di negara-negara yang mengadopsi
sistem one-tier. Namun hasil penelitian sebelumnya yang melihat tata kelola
perusahaan sebagai variabel dependen yang hanya ditemukan di negara-negara
yang mengadopsi sistem one-tier tidak disebutkan dalam latar belakang secara
jelas.
4. Apakah pada pendahuluan mampu mengungkap benang merah permasalahan
yang akan diteliti?
Pada latar belakang penelitian tidak secara eksplisit menjelaskan tujuan
penelitian untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antar variabel, dalam latar
belakang hanya dijelaskan variabel tata kelola perusahaan sebagai variabel
dependen.

KAJIAN TEORI
1. Apakah penelitian sudah mencantumkan grand theory yang relevan (teori utama
yang memayungi penelitian)?
Grand Theory dalam penelitian tidak disebutkan secara eksplisit hanya dalam
latar belakang terdapat permasalahan yakni keberadaan pemegang saham mayoritas
dan minoritas inilah yang sering menimbulkan konflik atau masalah keagenan pada
perusahaan keluarga. Oleh karena itu, dalam memperbaiki praktik tata kelola
perusahaan, perusahaan perlu mengurangi atau bahkan menghilangkan masalah
keagenan.
2. Apakah semua unsur variabel penelitian sudah dijelaskan dalam kajian teori
dan sudah menyertakan sumber kutipan terdahulu yang relevan?
Variabel yang digunakan dalam penelitian telah dijelaskan dalam kajian teori.
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Corporate Governance
merupakan variabel dependen, Kepemilikan Keluarga merupakan variabel
independen, Direktur Independen dan Ukuran Dewan Direksi sebagai variabel
moderasi. Teori mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian sudah
menyertakan sumber kutipan terdahulu yang relevan. Pada penelitian ini disetiap
variabel yang dijelaskan terdapat sitasi dari penelitian terdahulu maupun sumber yang
relevan.
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan penelitian apakah yang digunakan?
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Menurut sugiyono (2009:13) metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu, pengambilan sampel
dilakukan secara acak, lalu dianalisis secara kuantitatif atau statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
2. Apakah definisi operasional variabel telah dijelaskan dengan rinci pada
metodologi dan sumber definisi operasional variable telah diungkapkan dengan
jelas?
Definisi operasional variabel dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini
sudah dijelaskan secara rinci dalam metodelogi. Setiap variabel yang digunakan sudah
terdapat informasi secara spesifik tentang bagaimana setiap variabel diukur atau
dioperasionalkan.
a. Variabel Dependen yakni Good Corporate Governance diukur dengan ASEAN
Corporate Governance Scorecard yang diterbitkan oleh Indonesian Institute for
Corporate Directorship (IICD).
b. Variabel Independen Kepemilikan Keluarga menggunakan variabel dummy yang
sama dengan 1 (satu) ketika pemegang saham terbesar setidaknya 20% dari
kepemilikan saham adalah individu atau perusahaan yang dimiliki oleh keluarga
atau kelompok, dengan melihat laporan tahunan.
c. Variabel moderasi yakni Ukuran Dewan Direksi diukur dengan jumlah direktur
dalam dewan direksi dan Direktur Independen dilihat dari jumlah direktur
independen terhadap keseluruhan ukuran dewan direksi.
d. Variabel control dalam penelitian ini ukuran perusahaan yang diukur dengan
logaritma natural dari total asset, umur perusahaan diukur dengan jumlah tahun
sejak IPO, leverage diukur dengan total kewajiban dibagi dengan total asset,
Tobin's Q sebagai proksi nilai perusahaan, dan konsentrasi kepemilikan diukur
dengan persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham terbesar pada akhir
tahun buku.
3. Apakah populasi dan sampel telah dijelaskan dengan rinci? Apakah metode
yang digunakan untuk pengumpulan data dan analisis data?
Populasi dalam penelitian ini adalah 130 perusahaan yang termasuk dalam
daftar yang diterbitkan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).
Dari 130 perusahaan, dieliminasi perusahaan-perusahaan yang datanya tidak lengkap,
sehingga menghasilkan sampel akhir sebanyak 69 perusahaan dengan periode
penelitian dari Tahun 2012-2015. Pengumpulan data keuangan dikumpulkan dari
database Datastream, dan data dewan direksi dikumpulkan dari laporan tahunan.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini metode regresi data panel.
4. Apakah model analisis telah tepat diterapkan pada penelitian tersebut?
Metode regresi data panel sudah sesuai untuk penelitian ini. Analisis data panel
tepat ketika kumpulan data mencakup pengamatan cross-sectional dan time-series
yang merupakan kasus dalam penelitian ini. Regresi data panel memungkinkan
pemeriksaan variasi dalam kelompok dan antarkelompok, memberikan perkiraan yang
lebih kuat dan efisien dibandingkan dengan metode regresi lainnya.
5. Apakah perumusan hipotesis sudah tepat pada masing-masing variabel?
Perumusan Hipotesis sudah dilakukan dengan tepat untuk mengetahui hubungan
atau pengaruh antar variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun hipotesis
yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
H1: Kepemilikan keluarga akan menunjukkan nilai tata kelola perusahaan yang lebih
rendah dibandingkan dengan perusahaan non-keluarga di Indonesia
H2: Semakin besar ukuran dewan direksi, akan melemahkan pengaruh kepemilikan
keluarga yang memperburuk praktik corporate governance.
H3: Semakin besar proporsi direktur independen, maka semakin lemah pengaruh
kepemilikan keluarga yang memperburuk praktik corporate governance.

6. Apakah perumusan hipotesis sudah menyertakan kajian teori dan research gap
(theory gap)?
Kajian teori sudah disertakan dalam setiap perumusan hipotesis dalam hubungan
atau pengaruh antar variabel yang digunakan. Adapun research gap dalam penelitian
ini adalah kurangnya penelitian yang secara khusus meneliti hubungan antara
kepemilikan keluarga dan tata kelola perusahaan di Indonesia, khususnya dalam
konteks sistem two-tier. Meskipun telah ada studi tentang tata kelola perusahaan dan
kepemilikan keluarga di Indonesia, mereka terutama berfokus pada dampak tata
kelola perusahaan atau kepemilikan keluarga terhadap kinerja perusahaan, daripada
memeriksa tata kelola perusahaan sebagai variabel dependen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengisi kesenjangan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
kepemilikan keluarga mempengaruhi praktik tata kelola perusahaan di Indonesia.
Hasil Analisis Data dan Pembahasan

1. Apakah hasil penelitian sudah menjelaskan secara terstruktur semua variabel


penelitian?
Hasil penelitian telah menjelaskan variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini secara terstruktur. Penelitian ini memberikan hasil model regresi untuk
variabel dependen yakni tata kelola perusahaan dan variabel independen yakni
kepemilikan keluarga. Hasil penelitian ini mencakup statistik deskriptif, hasil model
regresi untuk mengetahui pengaruh dari setiap variabel yang sudah dirumuskan
sebelumnya.
2. Apakah hasil penelitian sudah mencantumkan dengan jelas masing-masing bukti
hasil analisis? Table dan gambar apakah sudah jelas dicantumkan sesuai hasil
penelitian?
Hasil penelitian sudah mencantumkan tabel hasil penelitian dan penjelasan hasil
penelitian dari setiap model yang dilakukan uji analis. Terdapat 3 (tiga) model regresi
yang sebelumnya sudah dirumuskan sehingga hasil penelitian setelah dilakukan uji
analisis terdapat 3 (tiga) bukti hasil uji analisis data.
3. Apakah pembahasan sudah menjawab semua rumusan hipotesis?
Pembahasan yang didasarkan pada hasil analisis data pada penelitian ini sudah
menjawab seluruh rumusan hipotesis yang ada. Adapun hasil penelitian yakni
semakin besar kepemilikan keluarga maka semakin rendah nilai tata kelola
perusahaan pada perusahaan tersebut. Artinya di Indonesia kepemilikan keluarga
masih mengabaikan praktik tata kelola perusahaan. Ukuran direksi dan juga tingkat
independensi direksi mampu memoderasi secara positif hubungan antara kepemilikan
keluarga dan tuntutan praktik tata kelola perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa
keberadaan direktur independen yang diukur dari besar kecilnya dewan direksi dan
tingkat independensi dewan direksi dinilai mampu melemahkan pengaruh
kepemilikan keluarga yang dapat memperparah praktik tata kelola perusahaan. Dari
pembahasan yang telah diuraikan maka ketiga hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya dapat diterima.
4. Apakah ada implikasi secara teoritis dan praktis pada masing-masing penjelasan
variabel?
Secara keseluruhan penelitian ini memberikan implikasi teoritis mengenai tata
kelola perusahaan dengan menguji hubungan antara kepemilikan keluarga dan praktik
tata kelola perusahaan dalam konteks two-tier system. Ini memperluas pemahaman
kita tentang bagaimana kepemilikan keluarga mempengaruhi tata kelola perusahaan
dalam pengaturan kelembagaan yang berbeda. Selanjutnya implikasi secara praktis,
dimana penelitian ini membuktikan perlunya perbaikan praktik tata kelola perusahaan
di perusahaan keluarga di Indonesia. Terlepas dari pedoman dan upaya untuk
mempromosikan tata kelola perusahaan yang baik, perusahaan milik keluarga di
Indonesia mungkin masih tertinggal dalam menerapkan praktik-praktik ini secara
efektif. Ini menunjukkan pentingnya intervensi dan inisiatif yang ditargetkan untuk
meningkatkan tata kelola perusahaan di perusahaan keluarga.
Temuan penelitian ini juga menekankan pentingnya mengatasi masalah
keagenan dan konflik kepentingan di perusahaan keluarga. Kehadiran pemegang
saham mayoritas dan minoritas di perusahaan keluarga dapat menyebabkan masalah
keagenan, yang pada gilirannya mempengaruhi praktik tata kelola perusahaan.
Perusahaan perlu menyadari tantangan ini dan menerapkan mekanisme untuk
mengurangi masalah agensi tersebut.
5. Apakah penelitian sudah mencantumkan kseimpulan dan saran bagi penelitian
berikutnya?

Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian ini sudah mencantumkan


kesimpulan yakni semakin besar kepemilikan keluarga maka semakin rendah nilai tata
kelola perusahaan pada perusahaan tersebut, ukuran direksi dan juga tingkat
independensi direksi mampu memoderasi secara positif hubungan antara kepemilikan
keluarga dengan tuntutan praktik tata kelola Perusahaan. Adapun saran dalam
penelitian ini bagi peneliti selanjutnya belum dicantumkan.

DAFTAR RUJUKAN

Daftar rujukan telah dicantumkan penelitian ini, terdapat beberapa jurnal rujukan
yang tidak mencantumkan doi namun telah lengkap dari segi sitasi.

Anda mungkin juga menyukai