Oleh : Kelas F
PENDAHULUAN (INTRODUCTION)
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang menganut sistem two-tier, dimana
terdapat pemisahan fungsi antara direksi dan komisaris. Indonesia juga didominasi oleh
keluarga pada perusahaan dan keberadaan direktur independen dalam dewan direksi
perusahaan merupakan dua hal yang penting diperhatikan sebagai pertimbangan praktik
Jawab : Masing-masing variabel sudah urut dijelaskan pada latar belakang. Pertama,
variabel terikat yaitu tata kelola perusahaan adalah serangkaian hubungan antara
Kedua, variabel bebas yaitu perusahaan keluarga. Pada perusahaan keluarga, pemegang
saham terdiri dari pemegang saham mayoritas yang merupakan anggota keluarga, dan
pemegang saham minoritas yang bukan merupakan anggota keluarga.
Ketiga, variabel moderasi yaitu ukuran dewan direksi dan independensi dewan. Ukuran
dewan direksi adalah jumlah keseluruhan dewan direksi (Zabri, Ahmad dan Wah, 2016).
organisasi karena mereka memiliki pengetahuan profesional khusus dan lebih banyak
koneksi dan jaringan dibandingkan orang dalam (Su dan Lee, 2012).
relevan?
Jawab : Pada latar belakang telah menguraikan beberapa penelitian sebelumnya yang
akan mempengaruhi tata kelola perusahaan. Selain itu, beberapa penelitian di Indonesia
mengenai tata kelola perusahaan dan kepemilikan keluarga, biasanya dikaitkan dengan
melihat bagaimana pengaruh tata kelola perusahaan atau kepemilikan keluarga terhadap
4. Apakah pada pendahuluan mampu mengungkap benang merah permasalahan yang akan
diteliti?
Jawab : Pada pendahuluan telah mampu mengungkap benang merah permasalahan yang
akan diteliti. Dijelaskan bahwa salah satu prinsip dasar yang ada dalam tata kelola
perusahaan adalah fokus pada pengelolaan permasalahan yang timbul akibat pemisahan
saham terdiri dari pemegang saham mayoritas yang merupakan anggota keluarga, dan
pemegang saham mayoritas dan minoritas inilah yang seringkali menimbulkan konflik
atau masalah keagenan pada perusahaan keluarga. Pada perusahaan keluarga, dewan
memiliki peran yang relevan dalam mengurangi masalah keagenan, tidak hanya antara
pemegang saham dan manajer, namun juga masalah keagenan antara pemegang saham
mayoritas dan minoritas sehingga penelitian ini ingin mengetahui apakah ukuran dewan
1. Apakah penelitian sudah mencantumkan grand theory yang relevan (teori utama
pada penelitian)?
Jawab : Dalam penelitian ini tidak ada mencantumkan grand theory atau teori utama
2. Apakah semua unsur variable penelitian sudah dijelaskan dalam kajian teori?
Jawab : Dalam penelitian ini tidak dijelaskan kajian teori apa yang digunakan.
3. Apakah semua unsur teori sudah menyertakan sumber kutipan terdahulu yang relevan?
Jawab : Dalam penelitian ini kajian teori tidak dijelaskan secara rinci begitu juga dengan
Jawab : Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini dapat
dilihat dari penggunaan metode regresi data panel untuk menganalisis hubungan antara
variabel perusahaan keluarga, ukuran dewan direksi, independensi dewan dan tata kelola
perusahaan.
2. Apakah definisi operasional variabel telah dijelaskan dengan rinci pada metodologi?
Jawab : Definisi operasional variabel telah dijelaskan dengan rinci antara lain:
a. Tata kelola perusahaan : Dalam penelitian di Indonesia, indeks tata kelola telah
banyak digunakan. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah
Directorship (IICD).
variabel dummy yang bernilai satu bila pemegang saham terbesar minimal 20% dari
kepemilikan sahamnya adalah perorangan atau perusahaan yang dimiliki oleh sebuah
c. Pengaruh Komposisi Direktur Independen : Dalam model penelitian ini, terdapat dua
tata kelola perusahaan pada perusahaan keluarga: ukuran dewan direksi dan
independensi dewan. Ukuran dewan direksi diukur dengan jumlah direktur dalam
dewan direksi, dan independensi dewan diukur dengan jumlah direktur independen
terhadap ukuran dewan. Selain itu, jumlah variabel kontrol dalam penelitian ini
Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total aset, umur perusahaan
diukur dengan jumlah tahun sejak IPO, leverage keuangan diukur dengan rasio
hutang, atau total kewajiban dibagi dengan total aset, dan konsentrasi kepemilikan
diukur dengan persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham terbesar pada
Jawab : Dalam penelitian ini, sumber definisi operasional variabel telah diungkapkan
a. Definisi tata kelola perusahaan bersumber dari Indonesian Institute for Corporate
b. Definisi perusahaan keluarga bersumber dari González, Guzmán, Pombo, & Trujillo
(2014) yakni variabel dummy yang bernilai satu bila pemegang saham terbesar
minimal 20% dari kepemilikan sahamnya adalah perorangan atau perusahaan yang
dimiliki oleh sebuah keluarga atau suatu kelompok, dengan melihat laporan tahunan.
c. Definisi ukuran dewan direksi dan independensi dewan bersumber dari Briano-turrent
& Poletti-hughes (2017) dan Su & Lee (2012) yaitu diukur dari jumlah direktur dalam
dewan direksi, dan independensi dewan diukur dengan jumlah direktur independen
penelitian sebelumnya namun tidak dijelaskan secara rinci nama dari sumber tersebut.
Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total aset, umur perusahaan
diukur dengan jumlah tahun sejak IPO, leverage keuangan diukur dengan rasio
hutang, atau total kewajiban dibagi dengan total aset, dan konsentrasi kepemilikan
diukur dengan persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham terbesar pada
Jawab : Populasi dalam penelitian ini sudah dijelaskan secara rinci yakni 130 perusahaan
yang terdaftar dalam ASEAN Corporate Governance Scorecard yang diterbitkan oleh
penelitian ini adalah dengan mengeliminasi perusahaan yang datanya tidak lengkap
sehingga sampel akhirnya menjadi 69 perusahaan. Metode pengumpulan data untuk data
keuangan dikumpulkan dari database Datastream dan data dewan dikumpulkan dari
laporan tahunan. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode regresi data
panel.
Jawab : Model analisis yang terapkan pada penelitian ini sudah tepat yakni model regresi
data panel.
Jawab : Model analisis yang diterapkan pada penelitian ini yakni model regresi data panel
dengan menggunakan model fixed effect model. Model ini memperhitungkan intersep
yang diasumsikan ada pada model. Penafsiran yang diasumsikan bervariasi menurut
individu dan konstan seiring waktu. Model ini dapat menunjukkan perbedaan konstanta
Jawab : Perumusan hipotesis pada masing-masing variabel sudah tepat karena telah
didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan hasil yang sama .
8. Apakah perumusan hipotesis sudah menyertakan kajian teori dan research gap (theory
gap)?
Jawab : Perumusan hipotesis dalam penelitian ini belum menyertakan kajian teori yang
2017 mengatakan bahwa pada perusahaan keluarga, pemegang saham mayoritas yang
hingga generasi berikutnya, mereka juga cenderung menduduki posisi strategis untuk
mengejar kepentingan pribadinya. Namun hal ini berbeda dengan pendapat dari
Utama (2016) yang mengatakan bahwa yang terjadi di Indonesia adalah adanya
b. Research gap H2 : Yermack (1996) mengatakan bahwa ukuran direksi yang kecil
Sedangkan, Callen, Klein dan Tinkelman (2003) yang mengatakan bahwa perusahaan
yang memiliki ukuran dewan direksi yang besar akan memiliki kinerja perusahaan
memiliki pengetahuan profesional khusus dan lebih banyak koneksi dan jaringan
dibandingkan orang dalam. Hal ini didukung juga oleh Kor dan Misangyj (2008) yang
1. Apakah hasil penelitian sudah menjelaskan secara terstruktur semua variabel penelitian?
Jawab : Hasil penelitian sudah menjelaskan secara terstruktur semua variabel penelitian.
Variabel penelitian yang dijelaskan secara terstruktur meliputi tata kelola perusahaan,
2. Apakah hasil penelitian sudah mencantumkan dengan jelas masing-masing bukti hasil
analisis? Tabel dan gambar apakah sudah jelas dicantumkan sesuai hasil penelitian?
Jawab : Hasil penelitian sudah mencantumkan bukti hasil analisis dilengkapi dengan
tabel.
keluarga menunjukkan nilai yang lebih rendah terlihat secara signifikan pada tingkat
positif terhadap CG, namun hanya ukuran perusahaan yang mempunyai pengaruh positif
dan signifikan yaitu sebesar 1%, sedangkan yang lainnya tidak mempunyai pengaruh
positif dan signifikan.
Jawab : Pembahasan dalam penelitian sudah menjawab semua rumusan hipotesis. Berikut
a. H1 : Kepemilikan keluarga akan menunjukkan nilai tata kelola perusahaan yang lebih
nilai yang lebih rendah terlihat secara signifikan pada tingkat kepercayaan 1%.
CG, namun hanya ukuran perusahaan yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan
yaitu sebesar 1%, sedangkan yang lainnya tidak mempunyai pengaruh positif dan
signifikan.
menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi yang dilihat dari jumlah direksi
ketiga variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan konsentrasi
hanya pada variabel ukuran perusahaan yang mempunyai tingkat kepercayaan sebesar
1%. Sedangkan leverage mempunyai pengaruh negatif terhadap tata kelola perusahaan
perusahaan, pada tingkat kepercayaan 1%. Sedangkan pada variabel kontrol hanya
4. Apakah ada implikasi secara teoritis dan praktis pada masing-masing penjelasan variabel?
Jawab : Penelitian ini tidak dilengkapi dengan implikasi secara teoritis dan praktis pada
berikutnya?
saran bagi penelitian berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kepemilikan
keluarga di Indonesia menunjukkan nilai tata kelola perusahaan yang lebih rendah.
perusahaan. Dalam penelitian ini juga terbukti bahwa keberadaan direktur independen
yang diukur dari ukuran dewan direksi dan tingkat independensi direksi, dinilai mampu
perusahaan.
DAFTAR RUJUKAN
1. Apakah daftar rujukan sudah seluruhnya dicantumkan sesuai batang tubuh artikel?
Jawab : Daftar rujukan sudah seluruhnya dicantumkan sesuai batang tubuh artikel.
Namun ada beberapa penulisan daftar rujukan yang belum rapi penulisannya yaitu di
2. Apakah daftar rujukan sudah mencantumkan dengan lengkap sumber rujukan yg terdiri
dari: Nama penulis, tahun, judul publikasi, volume, halaman, dan nomor DOI?
Jawab : Tidak, daftar rujukan belum mencantumkan dengan lengkap sumber rujukan
yang terdiri dari nama penulis, tahun, judul publikasi, volume, halaman, dan nomor
Contoh:
Compliance
PENDAHULUAN (INTRODUCTION)
kepatuhan perpajakan merupakan kondisi ideal bagi wajib pajak yang memenuhi
peraturan perpajakan dan melaporkan penghasilannya secara akurat dan jujur. Namun
rendah. Hal ini tercermin dari besarnya penerimaan pajak negara dibandingkan produk
domestik bruto.
Jawab : Masing-masing variabel sudah urut dijelaskan pada latar belakang. Pertama,
variabel terikat yaitu kepatuhan wajib pajak adalah penyampaian seluruh Surat
Pemberitahuan (SPT) yang diperlukan secara tepat waktu, dan melaporkan kewajiban
perpajakan secara akurat sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku pada saat
Kedua, variabel bebas yaitu etika uang, sosialisasi perpajakan, dan karma phala. Etika
uang sangatlah penting dengan sikap individu baik positif maupun negatif yang dapat
diperlukan juga oleh berbagai pihak untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat
luas mengenai pajak. Spiritualitas merupakan aspek penting dalam moral perpajakan,
karena dapat menjadi motivasi yang tulus dalam membayar pajak, mengakui
penghasilan secara sukarela, sadar akan sistem perpajakan dan sejenisnya. Dalam agama
Hindu dijelaskan adanya hukum yang berlaku di alam semesta ini yaitu hukum karma
(hukum yang mengatur dinamika kehidupan makhluk). Karma berasal dari bahasa
relevan?
Jawab : Pada latar belakang penelitian telah menguraikan beberapa penelitian sebelumnya
yang relevan dengan topik permasalahan yang digunakan diantaranya Bau et al. (2002)
menyatakan bahwa etika uang seseorang mempunyai pengaruh yang signifikan dan
langsung terhadap perilaku tidak etis. Cuccia (1994) menyatakan bahwa melalui
wajib pajak yang kemudian berujung pada kepatuhan pajak yang lebih baik. Sezgin et al.
perpajakan, karena dapat menjadi motivasi yang tulus dalam membayar pajak, mengakui
4. Apakah pada pendahuluan mampu mengungkap benang merah permasalahan yang akan
diteliti?
Jawab : Pada pendahuluan telah mampu mengungkap benang merah permasalahan yang
akan diteliti. Kepatuhan pajak merupakan isu penting bagi negara-negara di seluruh dunia
penghindaran pajak tentu saja dapat dilakukan oleh Wajib Pajak karena dipengaruhi oleh
dorongan psikologis seperti kecintaan terhadap uang (moneyetics). Selain itu penting juga
memberikan sosialisasi perpajakan untuk meminimalisir risiko Wajib Pajak yang tidak
perpajakan ditujukan kepada: calon wajib pajak, wajib pajak baru, dan wajib pajak
terdaftar. Faktor lain yang diduga mempengaruhi kepatuhan pajak adalah spiritualitas.
Spiritualitas dalam mengukur tingkat kepatuhan atau komitmen dalam filsafat agama
1. Apakah penelitian sudah mencantumkan grand theory yang relevan (teori utama
pada penelitian)?
Jawab : Dalam penelitian ini tidak ada mencantumkan grand theory atau teori utama
2. Apakah semua unsur variable penelitian sudah dijelaskan dalam kajian teori?
Jawab : Dalam penelitian ini tidak dijelaskan kajian teori apa yang digunakan.
3. Apakah semua unsur teori sudah menyertakan sumber kutipan terdahulu yang relevan?
Jawab : Dalam penelitian ini kajian teori tidak dijelaskan secara rinci begitu juga dengan
Jawab : Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini dapat
dilihat dari penggunaan metode regresi linier berganda untuk menganalisis hubungan
antara variabel etika uang, sosialisasi perpajakan, karma phala dan kepatuhan wajib pajak
badan usaha.
2. Apakah definisi operasional variabel telah dijelaskan dengan rinci pada metodologi?
Jawab : Definisi operasional variabel telah dijelaskan dengan rinci antara lain:
a. Etika Uang (X1): individu yang mencintai uang cenderung tidak mau memberikan
uangnya kepada orang lain, termasuk untuk membayar pajak, sehingga akan timbul
keinginan untuk melakukan penipuan dalam membayar pajak dengan tidak membayar
b. Sosialisasi perpajakan (X2), merupakan salah satu upaya Direktorat Jenderal Pajak
serta menjadi salah satu upaya dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat
c. Karma Phala (X3), merupakan salah satu aspek penting dalam moral perpajakan,
karena dapat menjadi motivasi yang ikhlas dalam membayar pajak, mengakui
d. Kepatuhan wajib pajak (Y), merupakan kemampuan dan kemauan wajib pajak untuk
mematuhi peraturan perpajakan yang ditentukan oleh etika, lingkungan hukum, dan
faktor situasional lainnya pada waktu dan tempat tertentu. Dengan demikian, kepatuhan
pajak harus menyatakan penghasilan yang benar setiap tahunnya dan membayar jumlah
Jawab : Dalam penelitian ini, sumber definisi operasional variabel tidak semua dijelaskan
secara rinci berasal dari sumber mana khususnya untuk variabel etika uang (X1) dan
bersumber dari Sezgin et al. (2011) dan kepatuhan wajib pajak (Y) bersumber dari Vadde
4. Apakah populasi dan sampel telah dijelaskan dengan rinci? Apakah metode yang
Jawab : Populasi dalam penelitian ini sudah dijelaskan secara rinci yakni seluruh wajib
pajak usaha pada usaha mikro dan kecil tahun 2018 yang berjumlah 34.650 orang yang
tersebar di Provinsi Bali. Metode pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah
metode convenience sampling yang merupakan istilah umum yang mencakup berbagai
macam prosedur pemilihan responden. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 100 wajib pajak berdasarkan rumus slovin yaitu 100 responden. Metode analisis
Jawab : Model analisis yang diterapkan pada penelitian ini sudah tepat
Jawab : Model analisis data dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda.
Jawab : Perumusan hipotesis pada masing-masing variabel sudah tepat karena telah
didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan hasil yang sama .
H1 : Etika uang berpengaruh negatif signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan
usaha
H3 : Karma Phala berpengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan
usaha
8. Apakah perumusan hipotesis sudah menyertakan kajian teori dan research gap (theory
gap)?
Jawab : Perumusan hipotesis dalam penelitian ini telah menyertakan kajian teori yang
mendukung diantaranya teori prilaku terencana, teori atribusi, dan teori GONE. Namun
perumusan hipotesis dalam penelitian ini telah mencantumkan research gap antara lain:
a. Research gap H1: Lau et al (2013) mengatakan bahwa etika uang berpengaruh positif
terhadap penghindaran pajak. Hal ini juga didukung oleh pendapat Fauziah dan
Murharsito ( 2019);Tang dan Chiu (2003) yang menyatakan etika uang yang tinggi
erat kaitannya dengan keserakahan. Namun belum ada dicantumkan pendapat yang
Andreas dan Savitri (2015) yang menyatakan bahwa pengaruh kesadaran terhadap
kepatuhan wajib pajak melalui sosialisasi perpajakan tidak dapat diterima, karena
keduanya merupakan determinan yang berbeda. Dimana kesadaran merupakan faktor
(2013) menyatakan bahwa adanya hubungan positif antara individu dengan tingkat
religiusitas dan kepatuhan pajak yang tinggi. Namun berbeda dengan Taleghani et al
pajak.
1. Apakah hasil penelitian sudah menjelaskan secara terstruktur semua variabel penelitian?
Jawab : Hasil penelitian sudah menjelaskan secara terstruktur semua variabel penelitian.
Variabel penelitian yang dijelaskan secara terstruktur meliputi kepatuhan wajib pajak,
2. Apakah hasil penelitian sudah mencantumkan dengan jelas masing-masing bukti hasil
analisis? Tabel dan gambar apakah sudah jelas dicantumkan sesuai hasil penelitian?
Jawab : Hasil penelitian sudah mencantumkan bukti hasil analisis dilengkapi dengan
tabel.
Contoh dalam Tabel 2, berdasarkan hasil regresi diketahui Adjusted R-Square sebesar
0,109, hal ini berarti 10,9% variabel terikat kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak
usaha dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang meliputi etika uang, sosialisasi
perpajakan dan karma phala, sedangkan sisanya sebesar 89,1% dipengaruhi oleh variabel
lain.
3. Apakah pembahasan sudah menjawab semua rumusan hipotesis?
Jawab : Pembahasan dalam penelitian sudah menjawab semua rumusan hipotesis. Berikut
a. H1 : Etika uang berpengaruh negatif signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan
usaha
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial mengenai pengaruh variabel etika uang
sebesar 1,9849 dan nilai signifikansi etika uang sebesar 0,412> 0,05 (H1 ditolak).
Alasan variabel etika uang tidak berpengaruh adalah karena sikap etika uang tidak
melihat kondisi wajib pajak untuk melakukan ketidakpatuhan dalam membayar pajak
dan ada faktor lain yang mempengaruhi tindakan wajib pajak seperti kontrol perilaku.
Berdasarkan hasil uji signifikansi secara parsial mengenai pengaruh variabel sosialisasi
perpajakan terhadap variabel kepatuhan wajib pajak usaha, a T-hitungan 1,845 < itu T-
nilai tabel sebesar 1,9849 dan nilai signifikansi sosialisasi perpajakan sebesar
0,068>0,05 (H2 ditolak). Dalam hal peningkatan penerimaan pajak, diperlukan upaya
dan ketekunan aparat pajak untuk melakukan kegiatan sosialisasi. Dengan demikian,
tinggi pula tingkat kepatuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah dalam
membayar pajak.
c. H3 : Karma Phala berpengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan
usaha
Berdasarkan hasil uji signifikansi secara parsial mengenai pengaruh variabel Karma
Phala terhadap variabel kepatuhan Wajib Pajak Badan, aT-hitungan 2,863 > aT-nilai
tabel sebesar 1,9849 dan nilai signifikansi Spiritualitas sebesar 0,005<0,05 (H3
diterima). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai karma phala memegang
peranan yang sangat penting dalam menjadikan wajib pajak bertanggung jawab dalam
4. Apakah ada implikasi secara teoritis dan praktis pada masing-masing penjelasan variabel?
Jawab : Penelitian ini sudah dilengkapi dengan implikasi secara teoritis dan praktis yakni
dari hasil penelitian ini adalah melalui keyakinan karma phala, undang-undang dapat
dikaitkan dengan teori GONE, moralitas yang tinggi akan menghindarkan seseorang dari
keserakahan dan godaan untuk melakukan penipuan, karena takut akan hal tersebut karma
hukum, dengan menguatkan keimanan melalui keyakinan itu. Ida Sang Hyang Widhi
Wasa (Tuhan atau Pencipta) adalah pemilik dana rakyat, maka wajib pajak mempunyai
tanggung jawab moral yang tinggi untuk tidak melakukan penipuan, dengan kesadaran
sehingga rencana dan kegiatan yang tercapai dapat tercapai berjalan dengan baik, untuk
mensejahterakan masyarakat.
berikutnya?
saran bagi penelitian berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pendapatan
wajib pajak pengusaha tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
usaha sektor usaha mikro kecil dan menengah. Sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak usaha sektor usaha mikro kecil dan menengah.
Karma Phala berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak sektor
DAFTAR RUJUKAN
1. Apakah daftar rujukan sudah seluruhnya dicantumkan sesuai batang tubuh artikel?
Jawab : Daftar rujukan sudah seluruhnya dicantumkan sesuai batang tubuh artikel.
2. Apakah daftar rujukan sudah mencantumkan dengan lengkap sumber rujukan yg terdiri
dari: Nama penulis, tahun, judul publikasi, volume, halaman, dan nomor DOI?
Jawab : Tidak, daftar rujukan belum mencantumkan dengan lengkap sumber rujukan
yang terdiri dari nama penulis, tahun, judul publikasi, volume, halaman, dan nomor
Contoh:
- Alm, J. (2018), “What motivates tax compliance?, Journal of Economic Surveys, Vol.
Companies
Penulis : I Gusti Ayu Purnamawati, Gede Adi Yuniarta, Kadek Rai Suwena,
PENDAHULUAN (INTRODUCTION)
menunjukkan kinerja yang baik atau sebaliknya. Perusahaan dengan kinerja yang baik
akan menjadi incaran investor untuk berinvestasi dan berdampak pada peningkatan nilai
pasar saham tersebut. Perusahaan mempunyai nilai pasar yang berkaitan dengan struktur
kepemilikan. Salah satu struktur kepemilikan yang dimiliki oleh setiap perusahaan
adalah struktur kepemilikan dengan pola kepemilikan keluarga. Pada masa pandemi
karena usahanya tetap dikuatkan oleh kekayaan keluarga dan tidak menurunkan nilai
pasar perusahaan.
Jawab : Masing-masing variabel sudah urut dijelaskan pada latar belakang. Pertama,
variabel terikat yakni nilai pasar adalah harga beli yang tinggi dan disediakan oleh pasar
agar aset dan saham perusahaan dapat dipilih (Henrique et al., 2018).
Kedua, variabel bebas yakni kepemilikan keluarga, kinerja keuangan (mencakup ROA
dan ROE), biaya modal (mencakup biaya ekuitas WACC & biaya hutang WACC
sebagai variabel bebas. Kepemilikan keluarga dapat diartikan sebagai keluarga yang
acuan dalam melihat nilai perusahaan, yang disajikan dalam bentuk rasio. Rasio
profitabilitas yang sering digunakan mengacu pada ROA (Return on Asset). Selain
ROA, profitabilitas juga diukur berdasarkan ekuitas yaitu rasio keuangan ROE (Return
on Equity). Kombinasi optimal antara pembiayaan hutang dan biaya ekuitas dapat
menekan WACC (Weighted Average Cost of Capital) pada level terendah sehingga
Ketiga, variabel kontrol yang digunakan adalah ukuran perusahaan dan likuiditas.
relevan?
kepemilikan keluarga bagi sebagian orang lebih mampu menghasilkan kinerja terbaik,
dimana hal yang mendasarinya adalah perusahaan dengan pola kepemilikan keluarga
dapat memberikan keputusan investasi (baik investasi jangka pendek maupun investasi
jangka panjang) dengan maksimal karena keluarga mempunyai pengetahuan yang lebih
spesifik sehingga lebih kuat dalam membangun perusahaannya. Selain itu, kepemilikan
keluarga dapat meminimalkan permasalahan prinsipal-agen untuk menyelaraskan
4. Apakah pada pendahuluan mampu mengungkap benang merah permasalahan yang akan
diteliti?
Jawab : Pada pendahuluan telah mampu mengungkap benang merah permasalahan yang
dari hubungan antara individu-individu dalam struktur organisasi, seperti CEO, ketua
atau wakil ketua, dan manajer yang memiliki nama keluarga yang sama karena sedarah
menunjukkan harga beli yang tinggi dan disediakan oleh pasar agar aset dan saham
perusahaan dapat dipilih. Salah satu hal yang dapat menentukan adalah bahwa aset, baik
bagaimana keadaan aset perusahaan pada setiap periodenya. Hal ini membuat para
manajer berupaya untuk memberikan informasi yang benar-benar akurat kepada pasar
modal mengenai asset. Kombinasi optimal antara pembiayaan hutang dan biaya ekuitas
dapat menekan WACC (Weighted Average Cost of Capital) pada level terendah
sehingga meningkatkan nilai perusahaan dan nilai pasar secara maksimal. Pengaruhnya
secara tidak langsung dapat mempengaruhi keputusan struktur modal, perubahan risiko
1. Apakah penelitian sudah mencantumkan grand theory yang relevan (teori utama
pada penelitian)?
Jawab : Dalam penelitian ini, tidak disebutkan secara eksplisit adanya grand theory yang
mencantumkan teori utama yang relevan. Namun, terdapat beberapa teori yang
digunakan sebagai dasar penelitian ini yaitu teori keagenan yang menekankan
permasalahan yang terjadi karena adanya konflik antara agen dan prinsipal. Saat ini
permasalahan keagenan tidak hanya terfokus pada agen dan prinsipal saja namun sudah
mencakup konflik antara kepentingan pemilik mayoritas dan minoritas (Panda &
Leepsa, 2017). Teori sinyal yaitu Perusahaan seringkali menggunakan teori sinyal untuk
berkontribusi besar dalam penyajian laporan tahunan. Terakhir, ada teori stewardship
menjelaskan bahwa manajer bekerja demi kebaikan bersama. Semua teori yang
2. Apakah semua unsur variabel penelitian sudah dijelaskan dalam kajian teori?
Jawab : Dalam penelitian ini semua unsur variabel sudah dijelaskan dalam kajian teori
yang digunakan.
3. Apakah semua unsur teori sudah menyertakan sumber kutipan terdahulu yang relevan?
Jawab : Beberapa sumber kutipan terdahulu yang relevan yang digunakan dalam
Jawab : Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini dapat
dilihat dari penggunaan metode regresi data panel untuk menganalisis hubungan antara
variabel kepemilikan keluarga, ROA, ROE, biaya ekuitas WACC, biaya utang WACC,
2. Apakah definisi operasional variabel telah dijelaskan dengan rinci pada metodologi?
a. Nilai pasar (Y): Suatu pengukuran yang digunakan untuk menggambarkan nilai suatu
c. Total aset (X2): Seluruh aset atau dana yang dialokasikan perusahaan menjadi aset
dan menunjang kegiatan operasional (Kadim & Nardi, 2018). Total aset terdiri dari
dua rasio yaitu ROA adalah mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola
2017). ROE adalah menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola modal secara
efektif dan mengukur profitabilitas melalui investasi pemilik atau pemegang saham
kewajiban pada saat jatuh tempo, dengan asumsi total aset lancar melebihi jumlah
yang harus dibayar (Chasanah & Sucipto, 2019). Likuiditas terdiri dari biaya ekuitas
WACC dan biaya utang WACC. Biaya ekuitas WACC adalah return yang
diharapkan pemegang saham sebagai kompensasi atas risiko yang diambil ketika
Jawab : Dalam penelitian ini, sumber definisi operasional variabel telah diungkapkan
a. Definisi nilai pasar bersumber dari Christensen & Nikolaev (2013) sedangkan sumber
c. Definisi total aset yang dibagi menjadi dua rasio yakni ROA bersumber dari
Harelimana (2017) dan ROE bersumber dari Heikal et al. (2014) sedangkan sumber
d. Definisi likuiditas yang terdiri dari biaya ekuitas WACC bersumber dari Maaloul
(2018) dan biaya utang WACC bersumber dari Jiraporn et al. (2013) sedangkan
4. Apakah populasi dan sampel telah dijelaskan dengan rinci? Apakah metode yang
pertambangan, dengan beberapa sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 175 dari tahun
2016 hingga 2020. Data sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan dan tahunan
yang diakses melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) di situs resmi www.idx.co.id untuk
memperoleh informasi. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode regresi
berganda.
Jawab : Model analisis yang terapkan pada penelitian ini sudah tepat yakni model regresi
Jawab : Model analisis yang diterapkan pada penelitian ini yakni model regresi data panel.
Dalam OLS, penilaian model regresi unggul dilakukan sebanyak empat kali dengan
memperoleh uji F untuk memilih model yang baik antara pooled, fixed panel dan random
effect, uji Hausman sebagai pembuktian apakah yang sesuai merupakan fixed panel effect
Jawab : Perumusan hipotesis pada masing-masing variabel sudah tepat karena telah
didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan hasil yang sama .
8. Apakah perumusan hipotesis sudah menyertakan kajian teori dan research gap (theory
gap)?
Jawab : Perumusan hipotesis dalam penelitian ini sudah menyertakan kajian teori yang
mendukung namun tidak semua hipotesis mencantumkan kajian teori tersebut sebagai
beban bunga bank juga akan meningkat dengan meningkatnya penggunaan hutang.
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun berbeda dengan Malelak et al.
b. Research gap H2: Nyamasege et al. (2014) dan Setiadharma & Machali (2017)
mengungkapkan adanya pengaruh struktur aset arah positif dan signifikan terhadap
c. Research gap H3: Cao et al. (2015) menunjukkan bahwa biaya ekuitas meningkatkan
Namun belum ada dicantumkan pendapat yang berbeda dari penelitian yang
disebutkan di atas.
HASIIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN (RESEARCH AND DISCUSSION)
1. Apakah hasil penelitian sudah menjelaskan secara terstruktur semua variabel penelitian?
Jawab : Hasil penelitian sudah menjelaskan secara terstruktur semua variabel penelitian.
ROA, ROE, biaya ekuitas WACC, biaya utang WACC, dan nilai pasar.
2. Apakah hasil penelitian sudah mencantumkan dengan jelas masing-masing bukti hasil
analisis? Tabel dan gambar apakah sudah jelas dicantumkan sesuai hasil penelitian?
Jawab : Hasil penelitian sudah mencantumkan bukti hasil analisis dilengkapi dengan
tabel.
Contoh dalam Tabel 6 menunjukkan hasil yang beragam untuk setiap model. Variabel
ROA cukup konsisten dalam meningkatkan nilai perusahaan terbukti pada model 1, 2,
dan 4. Namun ROE tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Begitu pula WACC
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar. Model 2 menguatkan temuan WACC
yang tidak signifikan terhadap nilai pasar. Hasil pada model 2 menunjukkan bahwa biaya
ekuitas dan biaya utang tidak signifikan terhadap nilai pasar. Ukuran perusahaan sebagai
variabel kontrol signifikan dalam meningkatkan nilai pasar (ditunjukkan pada model 1,
2, dan 3).
Jawab : Pembahasan dalam penelitian sudah menjawab semua rumusan hipotesis. Berikut
terkonsentrasi pada pendiri, maka kinerja dan nilai pasarnya lebih unggul
Hasil penelitian menunjukkan bahwa H2a dan H2b memiliki hasil yang berbeda.
ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar, dan ROE tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai pasar, begitu pula hasil pengolahan data total aset dan
likuiditas. Hasil kajian total aset terhadap nilai pasar menunjukkan hasil positif yang
signifikan, hal ini juga relevan dengan (Tsai et al., 2012) dan (Appelbaum et al., 2017)
bahwa aset yang salah satunya adalah aset tidak berwujud dapat mewakili
terhadap nilai pasar, dan H3 ditolak. Hasil tersebut juga sejalan dengan penelitian
(Zeitun & Tian, 2014) yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh negatif
terhadap nilai pasar; penelitian lebih lanjut oleh (Sattar, 2015) menyatakan bahwa
4. Apakah ada implikasi secara teoritis dan praktis pada masing-masing penjelasan variabel?
Jawab : Penelitian ini tidak dilengkapi dengan implikasi secara teoritis dan praktis pada
berikutnya?
Jawab : Penelitian ini sudah mencantumkan kesimpulan dan saran bagi penelitian
berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah hasil penelitian menunjukkan bahwa
ketiga variabel independen memberikan hasil penelitian yang berbeda. Teori sinyal
pemangku kepentingan atau dalam hal ini investor. Selain itu, teori ini mengurangi
asimetri informasi antara pihak-pihak terkait seperti investor dan manajemen. Adanya
tindakan dari pihak perusahaan dengan memberikan signal atau isyarat untuk
Sinyal yang diberikan perusahaan adalah kinerja yang dilakukan organisasi untuk
Saran dalam penelitian ini adalah diharapkan bisa menggunakan variabel bebas lainnya
karena penelitian ini hanya terbatas pada tiga variabel bebas. Selain itu penelitiannya
masih terbatas pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Mereka tidak
DAFTAR RUJUKAN
1. Apakah daftar rujukan sudah seluruhnya dicantumkan sesuai batang tubuh artikel?
Jawab : Daftar rujukan sudah seluruhnya dicantumkan sesuai batang tubuh artikel.
2. Apakah daftar rujukan sudah mencantumkan dengan lengkap sumber rujukan yg terdiri
dari: Nama penulis, tahun, judul publikasi, volume, halaman, dan nomor DOI?
Jawab : Tidak, daftar rujukan belum mencantumkan dengan lengkap sumber rujukan
yang terdiri dari nama penulis, tahun, judul publikasi, volume, halaman, dan nomor
Contoh:
- Adenugba, A. A., Ige, A. A., & Kesinro, O. R. (2016). Financial leverage and firms’