Anda di halaman 1dari 34

AKUNTANSI KEUANGAN & PASAR MODAL

CRITICAL REVIEW JURNAL

Oleh : Kelas F

Anak Agung Kompiang Ari Purnamayani


NIM. 2329141062

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2023/2024
Judul Jurnal : Family Ownership in Indonesia, Good or Bad?

Penulis : Annisa Aghniarahma Junia

Publikasi : The International Journal of Business Review

Reviewer : A.A. Kompiang Ari Purnamayani

Tanggal Review : 06 September 2023

PENDAHULUAN (INTRODUCTION)

1. Kaji fenomena permasalahan pada pendahuluan/latar belakang. Seperti apa fenomena

permasalahan yang melandasi dilakukannya penelitian?

Jawab : Fenomena permasalahan yang melandasi dilakukannya penelitian ini yakni

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang menganut sistem two-tier, dimana

terdapat pemisahan fungsi antara direksi dan komisaris. Indonesia juga didominasi oleh

perusahaan keluarga. Berkaitan dengan masalah keagenan, pemusatan kepemilikan oleh

keluarga pada perusahaan dan keberadaan direktur independen dalam dewan direksi

perusahaan merupakan dua hal yang penting diperhatikan sebagai pertimbangan praktik

tata kelola perusahaan yang baik.

2. Apakah masing-masing variabel sudah urut dijelaskan pada latar

belakang/pendahuluan? Mulai dari variabel terikat sampai dengan variabel bebas?

Jawab : Masing-masing variabel sudah urut dijelaskan pada latar belakang. Pertama,

variabel terikat yaitu tata kelola perusahaan adalah serangkaian hubungan antara

manajemen, direktur, dewan komisaris, pemegang saham, dan pemangku kepentingan

lainnya yang mengatur dan mengarahkan aktivitas perusahaan (OECD, 2004).

Kedua, variabel bebas yaitu perusahaan keluarga. Pada perusahaan keluarga, pemegang

saham terdiri dari pemegang saham mayoritas yang merupakan anggota keluarga, dan
pemegang saham minoritas yang bukan merupakan anggota keluarga.

Ketiga, variabel moderasi yaitu ukuran dewan direksi dan independensi dewan. Ukuran

dewan direksi adalah jumlah keseluruhan dewan direksi (Zabri, Ahmad dan Wah, 2016).

Independensi dewan dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kemampuan

organisasi karena mereka memiliki pengetahuan profesional khusus dan lebih banyak

koneksi dan jaringan dibandingkan orang dalam (Su dan Lee, 2012).

3. Apakah pada latar belakang telah menguraikan penelitian-penelitian sebelumnya yang

relevan?

Jawab : Pada latar belakang telah menguraikan beberapa penelitian sebelumnya yang

relevan diantaranya menurut Brianoturrent & Poletti-Hughes (2017), masalah keagenan

akan mempengaruhi tata kelola perusahaan. Selain itu, beberapa penelitian di Indonesia

mengenai tata kelola perusahaan dan kepemilikan keluarga, biasanya dikaitkan dengan

melihat bagaimana pengaruh tata kelola perusahaan atau kepemilikan keluarga terhadap

kinerja perusahaan (Rahmawati dan Handayani, 2017; Sekar, 2017).

4. Apakah pada pendahuluan mampu mengungkap benang merah permasalahan yang akan

diteliti?

Jawab : Pada pendahuluan telah mampu mengungkap benang merah permasalahan yang

akan diteliti. Dijelaskan bahwa salah satu prinsip dasar yang ada dalam tata kelola

perusahaan adalah fokus pada pengelolaan permasalahan yang timbul akibat pemisahan

antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Pada perusahaan keluarga, pemegang

saham terdiri dari pemegang saham mayoritas yang merupakan anggota keluarga, dan

pemegang saham minoritas yang bukan merupakan anggota keluarga. Keberadaan

pemegang saham mayoritas dan minoritas inilah yang seringkali menimbulkan konflik
atau masalah keagenan pada perusahaan keluarga. Pada perusahaan keluarga, dewan

memiliki peran yang relevan dalam mengurangi masalah keagenan, tidak hanya antara

pemegang saham dan manajer, namun juga masalah keagenan antara pemegang saham

mayoritas dan minoritas sehingga penelitian ini ingin mengetahui apakah ukuran dewan

direksi dan independensi dewan dapat memoderasi pengaruh kepemilikan perusahaan

keluarga terhadap tata kelola perusahaan.

KAJIAN TEORI (LITERATURE REVIEW)

1. Apakah penelitian sudah mencantumkan grand theory yang relevan (teori utama

pada penelitian)?

Jawab : Dalam penelitian ini tidak ada mencantumkan grand theory atau teori utama

yang relevan terkait dengan fenomena permasalahan yang diteliti.

2. Apakah semua unsur variable penelitian sudah dijelaskan dalam kajian teori?

Jawab : Dalam penelitian ini tidak dijelaskan kajian teori apa yang digunakan.

3. Apakah semua unsur teori sudah menyertakan sumber kutipan terdahulu yang relevan?

Jawab : Dalam penelitian ini kajian teori tidak dijelaskan secara rinci begitu juga dengan

sumber kutipan terdahulu yang relevan.

METODE (RESEARCH METHOD)

1. Pendekatan penelitian apakah yang digunakan?

Jawab : Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini dapat

dilihat dari penggunaan metode regresi data panel untuk menganalisis hubungan antara
variabel perusahaan keluarga, ukuran dewan direksi, independensi dewan dan tata kelola

perusahaan.

2. Apakah definisi operasional variabel telah dijelaskan dengan rinci pada metodologi?

Jawab : Definisi operasional variabel telah dijelaskan dengan rinci antara lain:

a. Tata kelola perusahaan : Dalam penelitian di Indonesia, indeks tata kelola telah

banyak digunakan. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah

ASEAN Corporate Governance Scorecard dari Indonesian Institute for Corporate

Directorship (IICD).

b. Perusahaan keluarga : Dalam penelitian ini perusahaan keluarga diukur dengan

variabel dummy yang bernilai satu bila pemegang saham terbesar minimal 20% dari

kepemilikan sahamnya adalah perorangan atau perusahaan yang dimiliki oleh sebuah

keluarga atau suatu kelompok, dengan melihat laporan tahunan.

c. Pengaruh Komposisi Direktur Independen : Dalam model penelitian ini, terdapat dua

variabel yang dapat memoderasi pengaruh komposisi direktur independen terhadap

tata kelola perusahaan pada perusahaan keluarga: ukuran dewan direksi dan

independensi dewan. Ukuran dewan direksi diukur dengan jumlah direktur dalam

dewan direksi, dan independensi dewan diukur dengan jumlah direktur independen

terhadap ukuran dewan. Selain itu, jumlah variabel kontrol dalam penelitian ini

berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu ukuran perusahaan, umur perusahaan,

leverage, Tobin's Q sebagai proksi growth opportunity, dan konsentrasi kepemilikan.

Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total aset, umur perusahaan

diukur dengan jumlah tahun sejak IPO, leverage keuangan diukur dengan rasio

hutang, atau total kewajiban dibagi dengan total aset, dan konsentrasi kepemilikan
diukur dengan persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham terbesar pada

akhir tahun buku.

3. Apakah sumber definisi operasional variabel telah diungkapkan dengan jelas?

Jawab : Dalam penelitian ini, sumber definisi operasional variabel telah diungkapkan

dengan jelas antara lain:

a. Definisi tata kelola perusahaan bersumber dari Indonesian Institute for Corporate

Directorship (IICD) yakni ASEAN Corporate Governance Scorecard.

b. Definisi perusahaan keluarga bersumber dari González, Guzmán, Pombo, & Trujillo

(2014) yakni variabel dummy yang bernilai satu bila pemegang saham terbesar

minimal 20% dari kepemilikan sahamnya adalah perorangan atau perusahaan yang

dimiliki oleh sebuah keluarga atau suatu kelompok, dengan melihat laporan tahunan.

c. Definisi ukuran dewan direksi dan independensi dewan bersumber dari Briano-turrent

& Poletti-hughes (2017) dan Su & Lee (2012) yaitu diukur dari jumlah direktur dalam

dewan direksi, dan independensi dewan diukur dengan jumlah direktur independen

terhadap ukuran dewan.

d. Definisi ukuran perusahaan, umur perusahaan, leverage, Tobin’s Q sebagai proksi

growth opportunity, dan konsentrasi kepemilikan dikatakan bersumber berdasarkan

penelitian sebelumnya namun tidak dijelaskan secara rinci nama dari sumber tersebut.

Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total aset, umur perusahaan

diukur dengan jumlah tahun sejak IPO, leverage keuangan diukur dengan rasio

hutang, atau total kewajiban dibagi dengan total aset, dan konsentrasi kepemilikan

diukur dengan persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham terbesar pada

akhir tahun buku.


4. Apakah populasi dan sampel telah dijelaskan dengan rinci? Apakah metode yang

digunakan untuk pengumpulan data dan analisis data?

Jawab : Populasi dalam penelitian ini sudah dijelaskan secara rinci yakni 130 perusahaan

yang terdaftar dalam ASEAN Corporate Governance Scorecard yang diterbitkan oleh

Indonesian Institute for Corporate Directorship. Teknik penentuan sampel dalam

penelitian ini adalah dengan mengeliminasi perusahaan yang datanya tidak lengkap

sehingga sampel akhirnya menjadi 69 perusahaan. Metode pengumpulan data untuk data

keuangan dikumpulkan dari database Datastream dan data dewan dikumpulkan dari

laporan tahunan. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode regresi data

panel.

5. Apakah model analisis telah tepat diterapkan pada penelitian tersebut?

Jawab : Model analisis yang terapkan pada penelitian ini sudah tepat yakni model regresi

data panel.

6. Model analisis data apa yang digunakan?

Jawab : Model analisis yang diterapkan pada penelitian ini yakni model regresi data panel

dengan menggunakan model fixed effect model. Model ini memperhitungkan intersep

yang diasumsikan ada pada model. Penafsiran yang diasumsikan bervariasi menurut

individu dan konstan seiring waktu. Model ini dapat menunjukkan perbedaan konstanta

antar objek, meskipun dengan koefisien regresi yang sama.

7. Apakah perumusan hipotesis sudah tepat pada masing-masing variabel?

Jawab : Perumusan hipotesis pada masing-masing variabel sudah tepat karena telah

didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan hasil yang sama .

Berikut adalah rumusan hipotesis dalam penelitian ini:


H1 : Kepemilikan keluarga akan menunjukkan nilai tata kelola perusahaan yang lebih

rendah dibandingkan perusahaan non-keluarga di Indonesia

H2 : Semakin besar ukuran dewan direksi, akan melemahkan pengaruh kepemilikan

keluarga yang memperburuk praktik CG

H3 : Semakin besar proporsi direktur independen, maka semakin lemah pengaruh

kepemilikan keluarga yang memperburuk praktik CG

8. Apakah perumusan hipotesis sudah menyertakan kajian teori dan research gap (theory

gap)?

Jawab : Perumusan hipotesis dalam penelitian ini belum menyertakan kajian teori yang

mendukung. Namun perumusan hipotesis dalam penelitian ini telah mencantumkan

research gap antara lain:

a. Research gap H1 : Anderson dan Reeb (2004); Briano-turrent dan Poletti-hughes,

2017 mengatakan bahwa pada perusahaan keluarga, pemegang saham mayoritas yang

merupakan keluarga akan cenderung menjaga kekayaannya agar mampu bertahan

hingga generasi berikutnya, mereka juga cenderung menduduki posisi strategis untuk

mengejar kepentingan pribadinya. Namun hal ini berbeda dengan pendapat dari

Utama (2016) yang mengatakan bahwa yang terjadi di Indonesia adalah adanya

motivasi keluarga untuk melakukan pengambilalihan perusahaan.

b. Research gap H2 : Yermack (1996) mengatakan bahwa ukuran direksi yang kecil

akan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap keberhasilan perusahaan.

Sedangkan, Callen, Klein dan Tinkelman (2003) yang mengatakan bahwa perusahaan

yang memiliki ukuran dewan direksi yang besar akan memiliki kinerja perusahaan

yang lebih baik.


c. Research gap H3: Su dan Lee (2012) mengatakan bahwa direktur independen dapat

membantu perusahaan untuk meningkatkan kemampuan organisasi karena mereka

memiliki pengetahuan profesional khusus dan lebih banyak koneksi dan jaringan

dibandingkan orang dalam. Hal ini didukung juga oleh Kor dan Misangyj (2008) yang

berpendapat keberadaan direktur independen dapat memperkuat CG dan mengurangi

asimetri informasi di kalangan investor. Namun belum ada dicantumkan pendapat

yang berbeda dari penelitian yang disebutkan di atas.

HASIIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN (RESEARCH AND DISCUSSION)

1. Apakah hasil penelitian sudah menjelaskan secara terstruktur semua variabel penelitian?

Jawab : Hasil penelitian sudah menjelaskan secara terstruktur semua variabel penelitian.

Variabel penelitian yang dijelaskan secara terstruktur meliputi tata kelola perusahaan,

perusahaan keluarga, ukuran dewan direksi, independensi dewan, ukuran perusahaan,

umur perusahaan, leverage, Tobin’s Q dan konsentrasi kepemilikan.

2. Apakah hasil penelitian sudah mencantumkan dengan jelas masing-masing bukti hasil

analisis? Tabel dan gambar apakah sudah jelas dicantumkan sesuai hasil penelitian?

Jawab : Hasil penelitian sudah mencantumkan bukti hasil analisis dilengkapi dengan

tabel.

Contoh dalam Tabel 2, berdasarkan hasil regresi diketahui keberadaan perusahaan

keluarga menunjukkan nilai yang lebih rendah terlihat secara signifikan pada tingkat

kepercayaan 1%. Sedangkan untuk variabel kontrol keempatnya mempunyai pengaruh

positif terhadap CG, namun hanya ukuran perusahaan yang mempunyai pengaruh positif

dan signifikan yaitu sebesar 1%, sedangkan yang lainnya tidak mempunyai pengaruh
positif dan signifikan.

3. Apakah pembahasan sudah menjawab semua rumusan hipotesis?

Jawab : Pembahasan dalam penelitian sudah menjawab semua rumusan hipotesis. Berikut

adalah penjelasan mengenai jawaban untuk setiap rumusan hipotesis:

a. H1 : Kepemilikan keluarga akan menunjukkan nilai tata kelola perusahaan yang lebih

rendah dibandingkan perusahaan non-keluarga di Indonesia

Berdasarkan hasil regresi diketahui keberadaan perusahaan keluarga menunjukkan

nilai yang lebih rendah terlihat secara signifikan pada tingkat kepercayaan 1%.

Sedangkan untuk variabel kontrol keempatnya mempunyai pengaruh positif terhadap

CG, namun hanya ukuran perusahaan yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan

yaitu sebesar 1%, sedangkan yang lainnya tidak mempunyai pengaruh positif dan

signifikan.

b. H2 : Semakin besar ukuran dewan direksi, akan melemahkan pengaruh kepemilikan

keluarga yang memperburuk praktik CG

Berdasarkan hasil regresi dengan menggunakan model fixed effect model CG 2

menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi yang dilihat dari jumlah direksi

berpengaruh positif memoderasi hubungan kepemilikan keluarga dengan tata kelola

perusahaan. Hubungan tersebut memiliki tingkat kepercayaan 5%. Demikian pula

ketiga variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan konsentrasi

kepemilikan mempunyai pengaruh positif terhadap tata kelola perusahaan, namun

hanya pada variabel ukuran perusahaan yang mempunyai tingkat kepercayaan sebesar

1%. Sedangkan leverage mempunyai pengaruh negatif terhadap tata kelola perusahaan

dan tidak signifikan.


c. H3 : Semakin besar proporsi direktur independen, maka semakin lemah pengaruh

kepemilikan keluarga yang memperburuk praktik CG

Berdasarkan hasil regresi selanjutnya diketahui bahwa tingkat independensi direksi

memoderasi secara positif hubungan perusahaan keluarga dengan tata kelola

perusahaan, pada tingkat kepercayaan 1%. Sedangkan pada variabel kontrol hanya

variabel ukuran perusahaan saja berpengaruh positif signifikan pada tingkat

kepercayaan 1% dan konsentrasi kepemilikan berpengaruh positif signifikan pada

tingkat kepercayaan 5%. Sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh signifikan.

4. Apakah ada implikasi secara teoritis dan praktis pada masing-masing penjelasan variabel?

Jawab : Penelitian ini tidak dilengkapi dengan implikasi secara teoritis dan praktis pada

masing-masing penjelasan variabel.

5. Apakah penelitian sudah mencantumkan kesimpulan dan saran bagi penelitian

berikutnya?

Jawab : Penelitian ini sudah mencantumkan kesimpulan namun tidak mencantumkan

saran bagi penelitian berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kepemilikan

keluarga di Indonesia menunjukkan nilai tata kelola perusahaan yang lebih rendah.

Artinya di Indonesia kepemilikan keluarga hanya mengabaikan praktik tata kelola

perusahaan, dan kepemilikan keluarga cenderung memperburuk praktik tata kelola

perusahaan. Dalam penelitian ini juga terbukti bahwa keberadaan direktur independen

yang diukur dari ukuran dewan direksi dan tingkat independensi direksi, dinilai mampu

melemahkan pengaruh kepemilikan keluarga yang memperburuk praktik tata kelola

perusahaan.
DAFTAR RUJUKAN

1. Apakah daftar rujukan sudah seluruhnya dicantumkan sesuai batang tubuh artikel?

Jawab : Daftar rujukan sudah seluruhnya dicantumkan sesuai batang tubuh artikel.

Namun ada beberapa penulisan daftar rujukan yang belum rapi penulisannya yaitu di

bagian jarak antar daftar rujukan yang satu dengan lainnya.

2. Apakah daftar rujukan sudah mencantumkan dengan lengkap sumber rujukan yg terdiri

dari: Nama penulis, tahun, judul publikasi, volume, halaman, dan nomor DOI?

Jawab : Tidak, daftar rujukan belum mencantumkan dengan lengkap sumber rujukan

yang terdiri dari nama penulis, tahun, judul publikasi, volume, halaman, dan nomor

DOI. Beberapa rujukan yang tercantum dalam penjelasan sebelumnya hanya

mencantumkan judul publikasi tanpa mencantumkan informasi lainnya seperti nama

penulis, tahun, volume, halaman, dan nomor DOI.

Contoh:

- Amba, S. M. (2014) ‘Corporate governance and firms’ financial performance’,

Journal of Academic and Business Ethics, pp. 1–11.

- Bozec, R. (2005) ‘Boards of directors, market discipline and firm performance’,

Journal of Business Finance & Accounting, 32(9–10), pp. 1921–1960.


Judul Jurnal : Spiritual, Psychological and Social Dimensions of Taxpayers

Compliance

Penulis : Gede Adi Yuniarta dan I Gusti Ayu Purnamawati

Publikasi : Journal of Financial Crime

Reviewer : A.A. Kompiang Ari Purnamayani

Tanggal Review : 06 September 2023

PENDAHULUAN (INTRODUCTION)

1. Kaji fenomena permasalahan pada pendahuluan/latar belakang. Seperti apa fenomena

permasalahan yang melandasi dilakukannya penelitian?

Jawab : Fenomena permasalahan yang melandasi dilakukannya penelitian ini adalah

kepatuhan perpajakan merupakan kondisi ideal bagi wajib pajak yang memenuhi

peraturan perpajakan dan melaporkan penghasilannya secara akurat dan jujur. Namun

kenyataan di Indonesia menunjukkan tingkat kepatuhan sukarela masyarakat masih

rendah. Hal ini tercermin dari besarnya penerimaan pajak negara dibandingkan produk

domestik bruto.

2. Apakah masing-masing variabel sudah urut dijelaskan pada latar

belakang/pendahuluan? Mulai dari variabel terikat sampai dengan variabel bebas?

Jawab : Masing-masing variabel sudah urut dijelaskan pada latar belakang. Pertama,

variabel terikat yaitu kepatuhan wajib pajak adalah penyampaian seluruh Surat

Pemberitahuan (SPT) yang diperlukan secara tepat waktu, dan melaporkan kewajiban

perpajakan secara akurat sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku pada saat

Surat Pemberitahuan disampaikan.

Kedua, variabel bebas yaitu etika uang, sosialisasi perpajakan, dan karma phala. Etika
uang sangatlah penting dengan sikap individu baik positif maupun negatif yang dapat

dilihat melalui variabel kepribadian, biologi dan sikap. Sosialisasi perpajakan

diperlukan juga oleh berbagai pihak untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat

luas mengenai pajak. Spiritualitas merupakan aspek penting dalam moral perpajakan,

karena dapat menjadi motivasi yang tulus dalam membayar pajak, mengakui

penghasilan secara sukarela, sadar akan sistem perpajakan dan sejenisnya. Dalam agama

Hindu dijelaskan adanya hukum yang berlaku di alam semesta ini yaitu hukum karma

(hukum yang mengatur dinamika kehidupan makhluk). Karma berasal dari bahasa

Sansekerta yang berarti perbuatan, kerja atau gerak.

3. Apakah pada latar belakang telah menguraikan penelitian-penelitian sebelumnya yang

relevan?

Jawab : Pada latar belakang penelitian telah menguraikan beberapa penelitian sebelumnya

yang relevan dengan topik permasalahan yang digunakan diantaranya Bau et al. (2002)

menyatakan bahwa etika uang seseorang mempunyai pengaruh yang signifikan dan

langsung terhadap perilaku tidak etis. Cuccia (1994) menyatakan bahwa melalui

sosialisasi perpajakan akan meningkatkan pengetahuan wajib pajak dan pemahaman

wajib pajak yang kemudian berujung pada kepatuhan pajak yang lebih baik. Sezgin et al.

(2011) menyatakan bahwa Spiritualitas merupakan aspek penting dalam moral

perpajakan, karena dapat menjadi motivasi yang tulus dalam membayar pajak, mengakui

penghasilan secara sukarela, sadar akan sistem perpajakan dan sejenisnya.

4. Apakah pada pendahuluan mampu mengungkap benang merah permasalahan yang akan

diteliti?

Jawab : Pada pendahuluan telah mampu mengungkap benang merah permasalahan yang
akan diteliti. Kepatuhan pajak merupakan isu penting bagi negara-negara di seluruh dunia

ketika pemerintah mencari pendapatan untuk memenuhi kebutuhan publik. Tindakan

penghindaran pajak tentu saja dapat dilakukan oleh Wajib Pajak karena dipengaruhi oleh

dorongan psikologis seperti kecintaan terhadap uang (moneyetics). Selain itu penting juga

memberikan sosialisasi perpajakan untuk meminimalisir risiko Wajib Pajak yang tidak

membayar pajak. Untuk mencapai tujuan kepatuhan perpajakan, kegiatan sosialisasi

perpajakan ditujukan kepada: calon wajib pajak, wajib pajak baru, dan wajib pajak

terdaftar. Faktor lain yang diduga mempengaruhi kepatuhan pajak adalah spiritualitas.

Spiritualitas dalam mengukur tingkat kepatuhan atau komitmen dalam filsafat agama

berfungsi untuk meningkatkan penyederhanaan perpajakan menjadi perilaku kepatuhan.

KAJIAN TEORI (LITERATURE REVIEW)

1. Apakah penelitian sudah mencantumkan grand theory yang relevan (teori utama

pada penelitian)?

Jawab : Dalam penelitian ini tidak ada mencantumkan grand theory atau teori utama

yang relevan terkait dengan fenomena permasalahan yang diteliti.

2. Apakah semua unsur variable penelitian sudah dijelaskan dalam kajian teori?

Jawab : Dalam penelitian ini tidak dijelaskan kajian teori apa yang digunakan.

3. Apakah semua unsur teori sudah menyertakan sumber kutipan terdahulu yang relevan?

Jawab : Dalam penelitian ini kajian teori tidak dijelaskan secara rinci begitu juga dengan

sumber kutipan terdahulu yang relevan.


METODE (RESEARCH METHOD)

1. Pendekatan penelitian apakah yang digunakan?

Jawab : Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini dapat

dilihat dari penggunaan metode regresi linier berganda untuk menganalisis hubungan

antara variabel etika uang, sosialisasi perpajakan, karma phala dan kepatuhan wajib pajak

badan usaha.

2. Apakah definisi operasional variabel telah dijelaskan dengan rinci pada metodologi?

Jawab : Definisi operasional variabel telah dijelaskan dengan rinci antara lain:

a. Etika Uang (X1): individu yang mencintai uang cenderung tidak mau memberikan

uangnya kepada orang lain, termasuk untuk membayar pajak, sehingga akan timbul

keinginan untuk melakukan penipuan dalam membayar pajak dengan tidak membayar

pajak atau melaporkan pajak dengan jumlah yang tidak tepat.

b. Sosialisasi perpajakan (X2), merupakan salah satu upaya Direktorat Jenderal Pajak

untuk memberikan informasi, pemahaman dan bimbingan kepada masyarakat

khususnya kepada Wajib Pajak tentang perpajakan, peraturan perundang-undangan

serta menjadi salah satu upaya dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat

sehingga meningkatkan wajib pajak.

c. Karma Phala (X3), merupakan salah satu aspek penting dalam moral perpajakan,

karena dapat menjadi motivasi yang ikhlas dalam membayar pajak, mengakui

penghasilan secara sukarela, sadar akan sistem perpajakan dan sejenisnya.

d. Kepatuhan wajib pajak (Y), merupakan kemampuan dan kemauan wajib pajak untuk

mematuhi peraturan perpajakan yang ditentukan oleh etika, lingkungan hukum, dan

faktor situasional lainnya pada waktu dan tempat tertentu. Dengan demikian, kepatuhan
pajak harus menyatakan penghasilan yang benar setiap tahunnya dan membayar jumlah

pajaknya tepat waktu.

3. Apakah sumber definisi operasional variabel telah diungkapkan dengan jelas?

Jawab : Dalam penelitian ini, sumber definisi operasional variabel tidak semua dijelaskan

secara rinci berasal dari sumber mana khususnya untuk variabel etika uang (X1) dan

sosialisasi perpajakan (X2). Sedangkan definisi operasional variabel spiritualitas (X3)

bersumber dari Sezgin et al. (2011) dan kepatuhan wajib pajak (Y) bersumber dari Vadde

dan Gundarapu (2012).

4. Apakah populasi dan sampel telah dijelaskan dengan rinci? Apakah metode yang

digunakan untuk pengumpulan data dan analisis data?

Jawab : Populasi dalam penelitian ini sudah dijelaskan secara rinci yakni seluruh wajib

pajak usaha pada usaha mikro dan kecil tahun 2018 yang berjumlah 34.650 orang yang

tersebar di Provinsi Bali. Metode pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah

metode convenience sampling yang merupakan istilah umum yang mencakup berbagai

macam prosedur pemilihan responden. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 100 wajib pajak berdasarkan rumus slovin yaitu 100 responden. Metode analisis

data dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda.

5. Apakah model analisis telah tepat diterapkan pada penelitian tersebut?

Jawab : Model analisis yang diterapkan pada penelitian ini sudah tepat

6. Model analisis data apa yang digunakan?

Jawab : Model analisis data dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda.

7. Apakah perumusan hipotesis sudah tepat pada masing-masing variabel?

Jawab : Perumusan hipotesis pada masing-masing variabel sudah tepat karena telah
didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan hasil yang sama .

Berikut adalah rumusan hipotesis dalam penelitian ini:

H1 : Etika uang berpengaruh negatif signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan

usaha

H2 : Sosialisasi perpajakan berpengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan wajib

pajak badan usaha

H3 : Karma Phala berpengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan

usaha

8. Apakah perumusan hipotesis sudah menyertakan kajian teori dan research gap (theory

gap)?

Jawab : Perumusan hipotesis dalam penelitian ini telah menyertakan kajian teori yang

mendukung diantaranya teori prilaku terencana, teori atribusi, dan teori GONE. Namun

perumusan hipotesis dalam penelitian ini telah mencantumkan research gap antara lain:

a. Research gap H1: Lau et al (2013) mengatakan bahwa etika uang berpengaruh positif

terhadap penghindaran pajak. Hal ini juga didukung oleh pendapat Fauziah dan

Murharsito ( 2019);Tang dan Chiu (2003) yang menyatakan etika uang yang tinggi

erat kaitannya dengan keserakahan. Namun belum ada dicantumkan pendapat yang

berbeda dari penelitian yang disebutkan di atas.

b. Research gap H2 : Pitaloka et al (2018) dan Vousina (2017) menyatakan bahwa

sosialisasi perpajakan meningkatkan pemahaman peraturan perpajakan dan

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Namun berbeda dengan

Andreas dan Savitri (2015) yang menyatakan bahwa pengaruh kesadaran terhadap

kepatuhan wajib pajak melalui sosialisasi perpajakan tidak dapat diterima, karena
keduanya merupakan determinan yang berbeda. Dimana kesadaran merupakan faktor

dalam diri wajib pajak, sedangkan sosialisasi merupakan faktor eksternal.

c. Research gap H3 : Gilligan dan Richardson (2005); Richardson (2008); Palil et al

(2013) menyatakan bahwa adanya hubungan positif antara individu dengan tingkat

religiusitas dan kepatuhan pajak yang tinggi. Namun berbeda dengan Taleghani et al

(2013) yang menunjukkan bahwa religiusitas tidak berpengaruh signifikan terhadap

kepatuhan pajak, sehingga religiusitas tidak berpeluang mempengaruhi kepatuhan

pajak.

HASIIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN (RESEARCH AND DISCUSSION)

1. Apakah hasil penelitian sudah menjelaskan secara terstruktur semua variabel penelitian?

Jawab : Hasil penelitian sudah menjelaskan secara terstruktur semua variabel penelitian.

Variabel penelitian yang dijelaskan secara terstruktur meliputi kepatuhan wajib pajak,

etika uang, sosialisasi perpajakan, dan karma phala.

2. Apakah hasil penelitian sudah mencantumkan dengan jelas masing-masing bukti hasil

analisis? Tabel dan gambar apakah sudah jelas dicantumkan sesuai hasil penelitian?

Jawab : Hasil penelitian sudah mencantumkan bukti hasil analisis dilengkapi dengan

tabel.

Contoh dalam Tabel 2, berdasarkan hasil regresi diketahui Adjusted R-Square sebesar

0,109, hal ini berarti 10,9% variabel terikat kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak

usaha dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang meliputi etika uang, sosialisasi

perpajakan dan karma phala, sedangkan sisanya sebesar 89,1% dipengaruhi oleh variabel

lain.
3. Apakah pembahasan sudah menjawab semua rumusan hipotesis?

Jawab : Pembahasan dalam penelitian sudah menjawab semua rumusan hipotesis. Berikut

adalah penjelasan mengenai jawaban untuk setiap rumusan hipotesis:

a. H1 : Etika uang berpengaruh negatif signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan

usaha

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial mengenai pengaruh variabel etika uang

terhadap variabel kepatuhan wajib pajak usaha, a T-hitungan 0,824<T-nilai tabel

sebesar 1,9849 dan nilai signifikansi etika uang sebesar 0,412> 0,05 (H1 ditolak).

Alasan variabel etika uang tidak berpengaruh adalah karena sikap etika uang tidak

melihat kondisi wajib pajak untuk melakukan ketidakpatuhan dalam membayar pajak

dan ada faktor lain yang mempengaruhi tindakan wajib pajak seperti kontrol perilaku.

b. H2 : Sosialisasi perpajakan berpengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan wajib

pajak badan usaha

Berdasarkan hasil uji signifikansi secara parsial mengenai pengaruh variabel sosialisasi

perpajakan terhadap variabel kepatuhan wajib pajak usaha, a T-hitungan 1,845 < itu T-

nilai tabel sebesar 1,9849 dan nilai signifikansi sosialisasi perpajakan sebesar

0,068>0,05 (H2 ditolak). Dalam hal peningkatan penerimaan pajak, diperlukan upaya

dan ketekunan aparat pajak untuk melakukan kegiatan sosialisasi. Dengan demikian,

semakin sering dilakukan kegiatan sosialisasi informasi perpajakan, maka semakin

tinggi pula tingkat kepatuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah dalam

membayar pajak.

c. H3 : Karma Phala berpengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan

usaha
Berdasarkan hasil uji signifikansi secara parsial mengenai pengaruh variabel Karma

Phala terhadap variabel kepatuhan Wajib Pajak Badan, aT-hitungan 2,863 > aT-nilai

tabel sebesar 1,9849 dan nilai signifikansi Spiritualitas sebesar 0,005<0,05 (H3

diterima). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai karma phala memegang

peranan yang sangat penting dalam menjadikan wajib pajak bertanggung jawab dalam

kepatuhan perpajakan khususnya pada sektor UMKM.

4. Apakah ada implikasi secara teoritis dan praktis pada masing-masing penjelasan variabel?

Jawab : Penelitian ini sudah dilengkapi dengan implikasi secara teoritis dan praktis yakni

dari hasil penelitian ini adalah melalui keyakinan karma phala, undang-undang dapat

mencegah terjadinya penyimpangan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan. Jika

dikaitkan dengan teori GONE, moralitas yang tinggi akan menghindarkan seseorang dari

keserakahan dan godaan untuk melakukan penipuan, karena takut akan hal tersebut karma

hukum, dengan menguatkan keimanan melalui keyakinan itu. Ida Sang Hyang Widhi

Wasa (Tuhan atau Pencipta) adalah pemilik dana rakyat, maka wajib pajak mempunyai

tanggung jawab moral yang tinggi untuk tidak melakukan penipuan, dengan kesadaran

untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi keuangan dan pelaporan pajaknya,

sehingga rencana dan kegiatan yang tercapai dapat tercapai berjalan dengan baik, untuk

mensejahterakan masyarakat.

5. Apakah penelitian sudah mencantumkan kesimpulan dan saran bagi penelitian

berikutnya?

Jawab : Penelitian ini sudah mencantumkan kesimpulan namun tidak mencantumkan

saran bagi penelitian berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pendapatan

wajib pajak pengusaha tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
usaha sektor usaha mikro kecil dan menengah. Sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh

signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak usaha sektor usaha mikro kecil dan menengah.

Karma Phala berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak sektor

usaha mikro kecil dan menengah.

DAFTAR RUJUKAN

1. Apakah daftar rujukan sudah seluruhnya dicantumkan sesuai batang tubuh artikel?

Jawab : Daftar rujukan sudah seluruhnya dicantumkan sesuai batang tubuh artikel.

2. Apakah daftar rujukan sudah mencantumkan dengan lengkap sumber rujukan yg terdiri

dari: Nama penulis, tahun, judul publikasi, volume, halaman, dan nomor DOI?

Jawab : Tidak, daftar rujukan belum mencantumkan dengan lengkap sumber rujukan

yang terdiri dari nama penulis, tahun, judul publikasi, volume, halaman, dan nomor

DOI. Beberapa rujukan yang tercantum dalam penjelasan sebelumnya hanya

mencantumkan judul publikasi tanpa mencantumkan informasi lainnya seperti nama

penulis, tahun, volume, halaman, dan nomor DOI.

Contoh:

- Alm, J. (2018), “What motivates tax compliance?, Journal of Economic Surveys, Vol.

33 No. 2, pp. 1-36.


Judul Jurnal : Family Ownership Matters for Investors in Indonesia’s Mining

Companies

Penulis : I Gusti Ayu Purnamawati, Gede Adi Yuniarta, Kadek Rai Suwena,

Komang Krisna Heryanda, Saarce Elyse Hatane

Publikasi : International Journal of Financial and Investment Studies (IJFIS)

Reviewer : A.A. Kompiang Ari Purnamayani

Tanggal Review : 06 September 2023

PENDAHULUAN (INTRODUCTION)

1. Kaji fenomena permasalahan pada pendahuluan/latar belakang. Seperti apa fenomena

permasalahan yang melandasi dilakukannya penelitian?

Jawab : Fenomena permasalahan yang melandasi dilakukannya penelitian ini adalah

Nilai pasar dapat menggambarkan apakah perusahaan dalam perkembangannya telah

menunjukkan kinerja yang baik atau sebaliknya. Perusahaan dengan kinerja yang baik

akan menjadi incaran investor untuk berinvestasi dan berdampak pada peningkatan nilai

pasar saham tersebut. Perusahaan mempunyai nilai pasar yang berkaitan dengan struktur

kepemilikan. Salah satu struktur kepemilikan yang dimiliki oleh setiap perusahaan

adalah struktur kepemilikan dengan pola kepemilikan keluarga. Pada masa pandemi

COVID-19, perusahaan dengan pola kepemilikan keluarga dirasa menguntungkan

karena usahanya tetap dikuatkan oleh kekayaan keluarga dan tidak menurunkan nilai

pasar perusahaan.

2. Apakah masing-masing variabel sudah urut dijelaskan pada latar

belakang/pendahuluan? Mulai dari variabel terikat sampai dengan variabel bebas?

Jawab : Masing-masing variabel sudah urut dijelaskan pada latar belakang. Pertama,
variabel terikat yakni nilai pasar adalah harga beli yang tinggi dan disediakan oleh pasar

agar aset dan saham perusahaan dapat dipilih (Henrique et al., 2018).

Kedua, variabel bebas yakni kepemilikan keluarga, kinerja keuangan (mencakup ROA

dan ROE), biaya modal (mencakup biaya ekuitas WACC & biaya hutang WACC

sebagai variabel bebas. Kepemilikan keluarga dapat diartikan sebagai keluarga yang

mengendalikan dengan persentase ekuitas dibandingkan total ekuitas untuk menentukan

proksi kepemilikan keluarga. Aset biasanya mempunyai komponen yang dijadikan

acuan dalam melihat nilai perusahaan, yang disajikan dalam bentuk rasio. Rasio

profitabilitas yang sering digunakan mengacu pada ROA (Return on Asset). Selain

ROA, profitabilitas juga diukur berdasarkan ekuitas yaitu rasio keuangan ROE (Return

on Equity). Kombinasi optimal antara pembiayaan hutang dan biaya ekuitas dapat

menekan WACC (Weighted Average Cost of Capital) pada level terendah sehingga

meningkatkan nilai perusahaan dan nilai pasar secara maksimal.

Ketiga, variabel kontrol yang digunakan adalah ukuran perusahaan dan likuiditas.

3. Apakah pada latar belakang telah menguraikan penelitian-penelitian sebelumnya yang

relevan?

Jawab : Pada latar belakang penelitian telah menguraikan beberapa penelitian

sebelumnya yang relevan diantaranya Deephouse & Jaskiewicz (2013) berpendapat

kepemilikan keluarga bagi sebagian orang lebih mampu menghasilkan kinerja terbaik,

dimana hal yang mendasarinya adalah perusahaan dengan pola kepemilikan keluarga

dapat memberikan keputusan investasi (baik investasi jangka pendek maupun investasi

jangka panjang) dengan maksimal karena keluarga mempunyai pengetahuan yang lebih

spesifik sehingga lebih kuat dalam membangun perusahaannya. Selain itu, kepemilikan
keluarga dapat meminimalkan permasalahan prinsipal-agen untuk menyelaraskan

kepentingan manajer dan pemegang saham (Halili et al., 2015).

4. Apakah pada pendahuluan mampu mengungkap benang merah permasalahan yang akan

diteliti?

Jawab : Pada pendahuluan telah mampu mengungkap benang merah permasalahan yang

akan diteliti. Dijelaskan bahwa kepemilikan keluarga dapat meminimalkan

permasalahan prinsipal-agen untuk menyelaraskan kepentingan manajer dan pemegang

saham. Kepemilikan keluarga dapat diartikan sebagai keluarga yang mengendalikan

dengan persentase ekuitas dibandingkan total ekuitas untuk menentukan proksi

kepemilikan keluarga. Keluarga yang mengendalikan suatu perusahaan dapat dilihat

dari hubungan antara individu-individu dalam struktur organisasi, seperti CEO, ketua

atau wakil ketua, dan manajer yang memiliki nama keluarga yang sama karena sedarah

atau perkawinan dengan pemegang saham pengendali terbesar. Nilai pasar

menunjukkan harga beli yang tinggi dan disediakan oleh pasar agar aset dan saham

perusahaan dapat dipilih. Salah satu hal yang dapat menentukan adalah bahwa aset, baik

investasi lancar, tetap, tidak berwujud, maupun jangka panjang, menunjukkan

bagaimana keadaan aset perusahaan pada setiap periodenya. Hal ini membuat para

manajer berupaya untuk memberikan informasi yang benar-benar akurat kepada pasar

modal mengenai asset. Kombinasi optimal antara pembiayaan hutang dan biaya ekuitas

dapat menekan WACC (Weighted Average Cost of Capital) pada level terendah

sehingga meningkatkan nilai perusahaan dan nilai pasar secara maksimal. Pengaruhnya

secara tidak langsung dapat mempengaruhi keputusan struktur modal, perubahan risiko

dan tingkat pengembalian yang diinginkan.


KAJIAN TEORI (LITERATURE REVIEW)

1. Apakah penelitian sudah mencantumkan grand theory yang relevan (teori utama

pada penelitian)?

Jawab : Dalam penelitian ini, tidak disebutkan secara eksplisit adanya grand theory yang

mencantumkan teori utama yang relevan. Namun, terdapat beberapa teori yang

digunakan sebagai dasar penelitian ini yaitu teori keagenan yang menekankan

permasalahan yang terjadi karena adanya konflik antara agen dan prinsipal. Saat ini

permasalahan keagenan tidak hanya terfokus pada agen dan prinsipal saja namun sudah

mencakup konflik antara kepentingan pemilik mayoritas dan minoritas (Panda &

Leepsa, 2017). Teori sinyal yaitu Perusahaan seringkali menggunakan teori sinyal untuk

memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Teori pemangku kepentingan

yang berguna dalam menentukan bagaimana pemangku kepentingan dapat

berkontribusi besar dalam penyajian laporan tahunan. Terakhir, ada teori stewardship

menjelaskan bahwa manajer bekerja demi kebaikan bersama. Semua teori yang

disebutkan di atas relevan terkait dengan fenomena permasalahan yang diteliti.

2. Apakah semua unsur variabel penelitian sudah dijelaskan dalam kajian teori?

Jawab : Dalam penelitian ini semua unsur variabel sudah dijelaskan dalam kajian teori

yang digunakan.

3. Apakah semua unsur teori sudah menyertakan sumber kutipan terdahulu yang relevan?

Jawab : Beberapa sumber kutipan terdahulu yang relevan yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain:

- Teori keagenan dikembangkan oleh Panda & Leepsa (2017)

- Teori sinyal diperkenalkan oleh Spence (1973)


- Teori pemangku kepentingan diperkenalkan oleh Edward Freeman (1984)

- Teori Stewardship diperkenalkan oleh Donaldson dan Davis (1989)

METODE (RESEARCH METHOD)

1. Pendekatan penelitian apakah yang digunakan?

Jawab : Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini dapat

dilihat dari penggunaan metode regresi data panel untuk menganalisis hubungan antara

variabel kepemilikan keluarga, ROA, ROE, biaya ekuitas WACC, biaya utang WACC,

dan nilai pasar.

2. Apakah definisi operasional variabel telah dijelaskan dengan rinci pada metodologi?

Jawab : Masing-masing definisi operasional variabel dan sumber definisi operasional

sudah dijelaskan dengan rinci pada metodologi antara lain :

a. Nilai pasar (Y): Suatu pengukuran yang digunakan untuk menggambarkan nilai suatu

aset atau perusahaan di pasar keuangan.

b. Kepemilikan keluarga (X1): Persentase ekuitas umum yang dimiliki keluarga.

c. Total aset (X2): Seluruh aset atau dana yang dialokasikan perusahaan menjadi aset

dan menunjang kegiatan operasional (Kadim & Nardi, 2018). Total aset terdiri dari

dua rasio yaitu ROA adalah mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola

investasi/aset dan menggunakannya untuk menghasilkan keuntungan (Harelimana,

2017). ROE adalah menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola modal secara

efektif dan mengukur profitabilitas melalui investasi pemilik atau pemegang saham

(Heikal et al., 2014).


d. Likuiditas (X3): Menjelaskan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh

kewajiban pada saat jatuh tempo, dengan asumsi total aset lancar melebihi jumlah

yang harus dibayar (Chasanah & Sucipto, 2019). Likuiditas terdiri dari biaya ekuitas

WACC dan biaya utang WACC. Biaya ekuitas WACC adalah return yang

diharapkan pemegang saham sebagai kompensasi atas risiko yang diambil ketika

menginvestasikan modalnya (Maaloul, 2018). Biaya hutang WACC adalah ukuran

risiko yang diperhitungkan pemberi pinjaman terhadap perusahaan atau keuntungan

yang diharapkan (Jiraporn et al., 2013).

3. Apakah sumber definisi operasional variable telah diungkapkan dengan jelas?

Jawab : Dalam penelitian ini, sumber definisi operasional variabel telah diungkapkan

dengan jelas antara lain:

a. Definisi nilai pasar bersumber dari Christensen & Nikolaev (2013) sedangkan sumber

data diambil dari Bloomberg.

b. Definisi kepemilikan keluarga bersumber dari Anderson et al. (2012) sedangkan

sumber data diambil dari laporan tahunan.

c. Definisi total aset yang dibagi menjadi dua rasio yakni ROA bersumber dari

Harelimana (2017) dan ROE bersumber dari Heikal et al. (2014) sedangkan sumber

data diambil dari Bloomberg.

d. Definisi likuiditas yang terdiri dari biaya ekuitas WACC bersumber dari Maaloul

(2018) dan biaya utang WACC bersumber dari Jiraporn et al. (2013) sedangkan

sumber data diambil dari Bloomberg.

4. Apakah populasi dan sampel telah dijelaskan dengan rinci? Apakah metode yang

digunakan untuk pengumpulan data dan analisis data?


Jawab : Populasi dalam penelitian ini sudah dijelaskan secara rinci yakni 35 perusahaan

pertambangan di Indonesia. Metode pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah

metode purposive sampling. Sampel penelitian ini menggunakan perusahaan

pertambangan, dengan beberapa sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 175 dari tahun

2016 hingga 2020. Data sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan dan tahunan

yang diakses melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) di situs resmi www.idx.co.id untuk

memperoleh informasi. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode regresi

berganda.

5. Apakah model analisis telah tepat diterapkan pada penelitian tersebut?

Jawab : Model analisis yang terapkan pada penelitian ini sudah tepat yakni model regresi

data panel karena melibatkan data time series dan cross-sectional.

6. Model analisis data apa yang digunakan?

Jawab : Model analisis yang diterapkan pada penelitian ini yakni model regresi data panel.

Dalam OLS, penilaian model regresi unggul dilakukan sebanyak empat kali dengan

memperoleh uji F untuk memilih model yang baik antara pooled, fixed panel dan random

effect, uji Hausman sebagai pembuktian apakah yang sesuai merupakan fixed panel effect

atau efek panel acak (Hatane et al., 2019).

7. Apakah perumusan hipotesis sudah tepat pada masing-masing variabel?

Jawab : Perumusan hipotesis pada masing-masing variabel sudah tepat karena telah

didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan hasil yang sama .

Berikut adalah rumusan hipotesis dalam penelitian ini:

H1: Kepemilikan keluarga berpengaruh terhadap nilai pasar

H2a: Return on Asset berpengaruh terhadap nilai pasar


H2b : Return on equity berpengaruh terhadap nilai pasar

H3a: Biaya ekuitas WACC mempengaruhi nilai pasar

H3b: Biaya hutang WACC mempengaruhi nilai pasar

8. Apakah perumusan hipotesis sudah menyertakan kajian teori dan research gap (theory

gap)?

Jawab : Perumusan hipotesis dalam penelitian ini sudah menyertakan kajian teori yang

mendukung namun tidak semua hipotesis mencantumkan kajian teori tersebut sebagai

contoh perumusan H3 dijelaskan menggunakan teori trade-off yang menekankan bahwa

beban bunga bank juga akan meningkat dengan meningkatnya penggunaan hutang.

Perumusan hipotesis juga telah mencantumkan research gap antara lain:

a. Research gap H1: Juwita (2019) menyatakan bahwa kepemilikan keluarga

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun berbeda dengan Malelak et al.

(2020) menyatakan bahwa kepemilikan keluarga tidak berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan.

b. Research gap H2: Nyamasege et al. (2014) dan Setiadharma & Machali (2017)

mengungkapkan adanya pengaruh struktur aset arah positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan. Sedangkan Ichsan et al. (2021) menyatakan bahwa ROA

berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan namun tidak signifikan.

c. Research gap H3: Cao et al. (2015) menunjukkan bahwa biaya ekuitas meningkatkan

reputasi perusahaan dengan adanya asimetri informasi tentang kualitas perusahaan.

Namun belum ada dicantumkan pendapat yang berbeda dari penelitian yang

disebutkan di atas.
HASIIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN (RESEARCH AND DISCUSSION)

1. Apakah hasil penelitian sudah menjelaskan secara terstruktur semua variabel penelitian?

Jawab : Hasil penelitian sudah menjelaskan secara terstruktur semua variabel penelitian.

Variabel penelitian yang dijelaskan secara terstruktur meliputi kepemilikan keluarga,

ROA, ROE, biaya ekuitas WACC, biaya utang WACC, dan nilai pasar.

2. Apakah hasil penelitian sudah mencantumkan dengan jelas masing-masing bukti hasil

analisis? Tabel dan gambar apakah sudah jelas dicantumkan sesuai hasil penelitian?

Jawab : Hasil penelitian sudah mencantumkan bukti hasil analisis dilengkapi dengan

tabel.

Contoh dalam Tabel 6 menunjukkan hasil yang beragam untuk setiap model. Variabel

ROA cukup konsisten dalam meningkatkan nilai perusahaan terbukti pada model 1, 2,

dan 4. Namun ROE tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Begitu pula WACC

tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar. Model 2 menguatkan temuan WACC

yang tidak signifikan terhadap nilai pasar. Hasil pada model 2 menunjukkan bahwa biaya

ekuitas dan biaya utang tidak signifikan terhadap nilai pasar. Ukuran perusahaan sebagai

variabel kontrol signifikan dalam meningkatkan nilai pasar (ditunjukkan pada model 1,

2, dan 3).

3. Apakah pembahasan sudah menjawab semua rumusan hipotesis?

Jawab : Pembahasan dalam penelitian sudah menjawab semua rumusan hipotesis. Berikut

adalah penjelasan mengenai jawaban untuk setiap rumusan hipotesis:

a. H1 : Kepemilikan keluarga berpengaruh terhadap nilai pasar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H1 diterima yang berarti kepemilikan keluarga

berpengaruh terhadap nilai pasar setelah dilakukan analisis. Penelitian ini


menunjukkan bahwa ketika perusahaan menerapkan pola kepemilikan keluarga yang

terkonsentrasi pada pendiri, maka kinerja dan nilai pasarnya lebih unggul

dibandingkan kepemilikan non-keluarga. Dapat dikatakan kepemilikan keluarga

merupakan struktur yang efektif (Beuren et al., 2016).

b. H2a: Return on Asset berpengaruh terhadap nilai pasar

H2b: Return on Equity berpengaruh terhadap nilai pasar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H2a dan H2b memiliki hasil yang berbeda.

ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar, dan ROE tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai pasar, begitu pula hasil pengolahan data total aset dan

likuiditas. Hasil kajian total aset terhadap nilai pasar menunjukkan hasil positif yang

signifikan, hal ini juga relevan dengan (Tsai et al., 2012) dan (Appelbaum et al., 2017)

bahwa aset yang salah satunya adalah aset tidak berwujud dapat mewakili

profitabilitas perusahaan di masa depan untuk mendorong peluang pertumbuhan

dalam meningkatkan nilai pasar suatu perusahaan. Semakin berkembangnya kinerja

perusahaan berarti semakin tinggi pula kemampuan suatu perusahaan dalam

memanfaatkan total aset sehingga mempengaruhi pendapatan.

c. H3a: Biaya ekuitas WACC mempengaruhi nilai pasar

H3b: Biaya hutang WACC mempengaruhi nilai pasar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal tidak berpengaruh signifikan

terhadap nilai pasar, dan H3 ditolak. Hasil tersebut juga sejalan dengan penelitian

(Zeitun & Tian, 2014) yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh negatif

terhadap nilai pasar; penelitian lebih lanjut oleh (Sattar, 2015) menyatakan bahwa

WACC berdampak negatif terhadap nilai perusahaan, sehingga perusahaan


diharapkan mampu mempertahankan biaya modal dan meningkatkan ukuran

perusahaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa investor tidak memberikan respon

terhadap biaya modal, baik biaya ekuitas maupun biaya hutang.

4. Apakah ada implikasi secara teoritis dan praktis pada masing-masing penjelasan variabel?

Jawab : Penelitian ini tidak dilengkapi dengan implikasi secara teoritis dan praktis pada

masing-masing penjelasan variabel.

5. Apakah penelitian sudah mencantumkan kesimpulan dan saran bagi penelitian

berikutnya?

Jawab : Penelitian ini sudah mencantumkan kesimpulan dan saran bagi penelitian

berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah hasil penelitian menunjukkan bahwa

ketiga variabel independen memberikan hasil penelitian yang berbeda. Teori sinyal

digunakan untuk menunjukkan informasi mengenai kualitas kinerja perusahaan kepada

pemangku kepentingan atau dalam hal ini investor. Selain itu, teori ini mengurangi

asimetri informasi antara pihak-pihak terkait seperti investor dan manajemen. Adanya

perbedaan informasi antara entitas dengan pemangku kepentingan menyebabkan adanya

tindakan dari pihak perusahaan dengan memberikan signal atau isyarat untuk

memberikan petunjuk kepada pemangku kepentingan dalam melihat prospek perusahaan.

Sinyal yang diberikan perusahaan adalah kinerja yang dilakukan organisasi untuk

mewujudkan keinginan pemangku kepentingan.

Saran dalam penelitian ini adalah diharapkan bisa menggunakan variabel bebas lainnya

karena penelitian ini hanya terbatas pada tiga variabel bebas. Selain itu penelitiannya

masih terbatas pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Mereka tidak

mewakili seluruh perusahaan, terutama perusahaan yang menerapkan pola kepemilikan


keluarga.

DAFTAR RUJUKAN

1. Apakah daftar rujukan sudah seluruhnya dicantumkan sesuai batang tubuh artikel?

Jawab : Daftar rujukan sudah seluruhnya dicantumkan sesuai batang tubuh artikel.

2. Apakah daftar rujukan sudah mencantumkan dengan lengkap sumber rujukan yg terdiri

dari: Nama penulis, tahun, judul publikasi, volume, halaman, dan nomor DOI?

Jawab : Tidak, daftar rujukan belum mencantumkan dengan lengkap sumber rujukan

yang terdiri dari nama penulis, tahun, judul publikasi, volume, halaman, dan nomor

DOI. Beberapa rujukan yang tercantum dalam penjelasan sebelumnya hanya

mencantumkan judul publikasi tanpa mencantumkan informasi lainnya seperti nama

penulis, tahun, volume, halaman, dan nomor DOI.

Contoh:

- Adenugba, A. A., Ige, A. A., & Kesinro, O. R. (2016). Financial leverage and firms’

value: a study of selected firms in Nigeria. European Journal of Research and

Reflection in Management Sciences, 4(1).

Anda mungkin juga menyukai