Anda di halaman 1dari 5

Slide 1

Selamat siang ko Edi dan ko widi, hari ini saya akan mempresentasikan penelitian saya dengan judul The
Effect of Corporate Governance on Value Relevance moderated by CEO’s Reputation.

Slide 2

Tata Kelola perusahaan menjadi topik yang hangat dibicarakan semenjak krisis finansial pada tahun 1998
di Rusia, Asia dan Brazil yang membuat perilaku sektor perusahaan mempengaruhi ekonomi. Lalu
dilanjutkan dengan skandal tata kelola perusahaan yang memicu kebangkrutan terbesar di Eropa dan
Amerika Serikat. Jadi apa itu tata Kelola perusahaan ?

Menurut Turnbull thn 1997, Tata kelola perusahaan adalah sesuatu yang mempengaruhi proses
perusahaan termasuk mereka yang menunjuk pengontrol dan pengatur, termasuk penyelenggaraan
produksi dan penjualan barang dan jasa.

Dan salah satu fungsi terpenting dari tata kelola perusahaan adalah untuk memastikan kualitas dari
informasi akuntansi dengan menegakkan kepatuhan terhadap standar yang sesuai

Slide 3

Nah, informasi akuntansi yang berkualitas tadi dapat juga dikatakan sebagai nilai yang relevan dimana
memiliki hubungan yang bisa diprediksi dengan nilai pasar ekuitas, Nilai relevan adalah salah satu
karakteristik kualitatif yang harus dimiliki oleh laporan keuangan.

nilai relevan dari informasi akuntansi telah menjadi kemampuan data finansial untuk meringkas nilai
perusahaan atau menjadi informasi refleksi yang mempengaruhi pasar saham (Fiador, 2013). Kualitas
dari sebuah laporan keuangan dapat dilihat dari harga saham perusahaan (Omokhudu & Ibadin, 2015)

Slide 4

Di sisi lain, CEO adalah jabatan eksekutif tertinggi dalam organisasi perusahaan. CEO atau direktur utama
merupakan kekuatan manusia di balik tindakan dan hasil perusahaan. Penelitian belakangan
menunjukkan reputasi CEO yang positif dapat mempengaruhi perspektif pemangku kepentingan
terhadap organisasi. Berangkat dari teori ketergantungan sumber daya oleh (Pfeffer & Salancik, 1979)
yang mengatakan bahwa perusahaan bergantung pada lingkungan luar untuk bertahan hidup dan
reputasi pribadi CEO adalah salah satu indikasi dari lingkungan luar perusahaan

Penelitian yang ada sekarang ini kebanyakan memfokuskan penelitian pada hubungan antara tata kelola
perusahaan dengan reputasi CEO (Ljubojevic, C.; Ljubojeví, 2008), ada juga yang meneliti hubungan
antara reputasi CEO dengan nilai relevan perusahaan (Nelson, 2005; Weng & Chen, 2017). Lantas,
apakah hubungan tata kelola perusahaan dengan nilai relevan perusahaan dapat diperkuat dengan
reputasi CEO ? pertanyaan ini belum dibahas dalam literatur. Maka dari itu penelitian ini ditujukan untuk
menyelidiki sejauh mana keterkaitan informasi akuntansi dengan tata kelola perusahaan serta dampak
yang dibawa oleh reputasi CEO terhadap hubungan tata kelola perusahaan dengan nilai relavansi
informasi akuntansi di Indonesia.

Slide 5

Teori yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah


1. teori agensi oleh Jensen dan Meckling tahun 1976, yang berpendapat bahwa manajer memiliki
kepentingan pribadi dan mungkin tidak bertindak untuk memaksimalkan keuntungan pemegang
saham kecuali struktur tata kelola internal dan kontrol yang sesuai (untuk memantau biaya)
telah diterapkan untuk melindungi kepenting pemegang saham
2. teori pertanggung jawaban oleh Donaldson dan davis tahun 1989, didasarkan pada logika
manajer bekerja dengan rajin untuk memaksimalkan keuntungan pemegang saham dengan
pertanggungjawaban baik terhadap penggunaan asset perusahaan.
3. Teori ketergantungan sumber daya Pfeffer (1972), mengemukakan bahwa perusahaan saling
terkait dan bergantung pada lingkungan luar untuk bertahan hidup. Direktur dapat dilihat
sebagai penghubung yang diperlukan antara perusahaan dan eksternal lingkungan.

Slide 6

Ini merupakan model penelitian saya

1. Almujamed & Alfraih (2020); Krismiaji & Surifah, (2020); Krismiaji & Kusumadewi (2019); Tshipa
et al., (2018); Tulung & Ramdani (2018) mengklaim bahwa dewan direksi yang lebih besar
meningkatkan nilai relevan perusahaan dengan pengawasan yang lebih besar oleh kelompok
individu yang lebih luas, serta teori ketergantungan sumber daya, yang mengklaim bahwa
semakin besar dewan direksi menawarkan berbagai manfaat dan kemampuan pelacakan yang
lebih besar berkat pengalaman dan informasi di berbagai bidang. Ini juga memperkuat
kemampuan perusahaan untuk membangun ikatan eksternal (Kalsie & Shrivastav, 2016).
Maka hipotesis saya : ukuran dewan direksi perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai
relevan laporan keuangan.
2. Ada beberapa kontroversi teoritis dan analitis dalam literatur tata kelola perusahaan mengenai
efisiensi dan keefektifan sistem dewan independen (Ramdani & Witteloostuijn, 2010). Teori
agensi berpendapat bahwa memiliki proporsi direktur independen yang lebih tinggi akan
meningkatkan efisiensi perusahaan. Selain itu berdasarkan (Ayodeji & Okunade, 2019; Krismiaji
& Kusumadewi, 2019; Tshipa et al., 2018; Tulung & Ramdani, 2018; Uribe-Bohorquez et al.,
2018) Direktur independen akan meningkatkan pengawasan dan memiliki perspektif yang lebih
objektif yang menyebabkan pengambilan keputusan yang objektif yang akan meningkatkan nilai
relevan perusahaan. Maka hipotesis saya : independensi dewan direksi perusahaan berpengaruh
positif terhadap nilai relevan laporan keuangan
3. Lebih banyak rapat menunjukkan kapasitas yang lebih besar bagi direksi untuk melacak
partisipasi mereka, dan diskusi yang lebih luas menghasilkan keputusan yang lebih baik,
sehingga meningkatkan nilai relevansi perusahaan (Al-Daoud et al., 2016). Al-Daoud dkk.,
(2016); Eluyela dkk., (2018); Mandala (2019); Shittu dkk., (2016); Techan Demeke (2016)
menyatakan bahwa semakin sering dewan bertemu, kemampuan mereka untuk melacak,
menasihati, mempelajari, dan membangun lingkungan yang disiplin meningkat, memungkinkan
mereka untuk mencapai target keuangan mereka dan mengoptimalkan modal pemegang saham
(Eluyela et al. ., 2018). Maka hipotesis saya : aktivitas dewan direksi perusahaan berpengaruh
positif terhadap nilai relevan laporan keuangan
4. meningkatkan keragaman mendorong kemandirian dan mengurangi masalah organisasi.
Jaringan eksternal dewan juga diperluas sebagai hasil dari peningkatan keragaman, yang
memungkinkan terpenuhinya berbagai kebutuhan pemangku kepentingan sekaligus mengurangi
ketergantungan pada modal strategis. Sudut pandang yang berbeda juga diperkenalkan dari
komunitas yang heterogen sebagai konsekuensi dari perbedaan kemampuan dan latar belakang
yang mengarah pada peningkatan nilai relevan perusahaan. Keragaman gender di dewan direksi
telah terbukti memiliki dampak positif yang substansial pada nilai relevan perusahaan dalam
banyak penelitian sebelumnya (Agyemang-Mintah & Hannu, 2017; Green & Homroy, 2018;
Owen & Temesvary, 2018; Taljaard et al. , 2015; Valls Martínez & Cruz Rambaud, 2019). Maka
hipotesis saya : keragaman gender dewan direksi perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai
relevan laporan keuangan
5. Mengubah posisi dewan dalam bisnis ini merangsang investasi dan kreativitas yang
menguntungkan sekaligus mengurangi kontrol pendapatan (Daines et al., 2017). Maka hipotesis
saya: pergantian jabatan dewan direksi perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai relevan
laporan keuangan
6. Reputasi CEO dapat memoderasi hubungan antara ukuran dewan direksi dengan nilai relevan
laporan keuangan
7. Reputasi CEO dapat memoderasi hubungan antara independensi dewan direksi dengan nilai
relevan laporan keuangan.
8. Reputasi CEO dapat memoderasi hubungan antara aktivitas dewan direksi dengan nilai relevan
laporan keuangan.
9. Reputasi CEO dapat memoderasi hubungan antara keragaman gender dewan direksi dengan
nilai relevan laporan keuangan.
10. Reputasi CEO dapat memoderasi hubungan antara pergantian jabatan dewan direksi dengan
nilai relevan laporan keuangan.

Slide 7

Analisis data penelitian ini menggunakan variabel yang diukur dengan angka dan prosedur statistic
maka ini adalah penelitian kuantitatif, Selain itu, penelitian ini menganalisa hubungan sebab dan
akibat antar variabel, oleh karena itu penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif.

Objek Penelitian ini ditujukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) yang didasarkan dengan pertimbangan pentingnya reputasi seorang CEO atau presiden
direktur bank terhadap kredibilitas bank yang mempengaruhi nilai perusahaan sektor perbankan
(Laurens, 2012) dan menimbang penghargaan CEO di Indonesia lebih banyak diselenggarakan untuk
perusahaan bidang perbankan, sehingga CEO perbankan mendapat sorotan khusus di Indonesia
contohnya, Bankers of the year, Top National Bankers, The Most Admired CEO.

Penelitian ini menggunakan program SmartPLS untuk menganalisis data

Slide 8

Ini merupakan pengukuran dari variable saya.

 Harga saham = harga saham perusahaan I pada tahun t, ini saya ambil harga saham penutup
 Laba per saham = Laba bersih setelah pajak tetapi sebelum item abnormal per saham
perusahaan i pada tahun t
 Nilai Aset Bersih Per Saham = Total Asset dikurangi dengan total liabilitas dibagi saham yang
beredar
 Ukuran Dewan direksi = Total direktur yang terdapat dalam dewan direksi
 Independensi Dewan Direksi = direktur independen / total direktur
 Aktivitas Dewan Direksi = Jumlah rapat dewan direksi yang diadakan dalam satu tahun
 Keragaman Gender Dewan Direksi = direktur Wanita / total direktur
 Pergantian Jabatan Dewan Direksi = Variabel Dummy yang diberi angka satu jika anggota
dewan direksi berotasi dalam tiga tahun jika tidak diberi angka nol
 Reputasi CEO = index reputasi CEO di nilai dari 4 kategori Kualifikasi CEO, Keanggotaan
Badan Profesional, Masa Jabatan CEO, Pengalaman CEO

Slide 9

Ini merupakan hasil uji statistik deskriptif

 variabel ukuran dewan direksi menunjukkan nilai minimum 3 mencerminkan dari 160 data yang
menjadi sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia telah mematuhi
peraturan undang-undang no. 40 tahun 2007 pasal 92, dimana perseroan terbuka harus
memiliki paling sedikit dua orang anggota direksi. Angka minimum berupa tiga orang mewakili
perusahan PT Bank IBK Indonesia Tbk, PT Bank MNC Internasional Tbk, PT Bank Harda
Internasional Tbk dan lain-lain. Rata-rata ukuran dewan direksi pada penelitian ini adalah 6,58
dan Angka maksimum berupa empat belas orang mewakili perusahaan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk.
 Hasil independensi dewan direksi menunjukkan angka minimum berupa tidak ada independensi
dewan direksi mewakili perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, PT Bank MNC
Internasional Tbk, PT Bank Capital Indonesia Tbk dan lain-lain sedangkan rata-rata sebesar
6,23% dan angka maksimum berupa 100% mewakili perusahaan PT Bank IBK Indonesia Tbk.
 Hasil aktivitas dewan direksi atau pertemuan yang diadakan oleh dewan direksi selama satu
tahun menunjukkan angka minimum empat kali dalam satu tahun mewakili PT Bank
Pembangunan Daerah Banten Tbk yang mencerminkan bahwa masih terdapat perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang tidak mematuhi ketentuan Pasal 15 POJK
73/POJK.05/2016 dan Pedoman Kerja Direksi dimana Direksi wajib menyelenggarakan rapat
direksi secara berkala paling sedikit 1(satu) kali dalam 1(satu) bulan yang berarti dua belas kali
dalam satu tahun. Sedangkan rata-rata sebesar 31,07 kali dan angka maksimum sebanyak 282
kali mewakili perusahaan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
 Hasil keragaman dewan direksi menunjukkan angka minimum tidak ada dewan direksi wanita
mewakili perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, PT Bank Capital Indonesia Tbk,
PT Bank Harda Internasional Tbk dan lain-lain, sedangkan rata-rata menunjukkan 18,07% dan
angka maksimum menunjukkan 75% mewakili perusahaan PT Anugerah Kagum Karya Utama
Tbk.
 Hasil index reputasi CEO menunjukkan angka minimum lima mewakili PT Bank Rakyat Indonesia
Agroniaga Tbk, sedangkan rata-rata menunjukkan 7,31 dan angka maksimum duabelas mewakili
perusahaan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
 dapat diketahui bahwa sebanyak 88,8% perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang terdapat pergantian jabatan dewan direksi dalam jangka waktu tiga tahun,
selebih nya 11,3% tidak terdapat pergantian jabatan dewan direksi dalam jangka waktu tiga
tahun.

Slide 10
 Penelitian ini menemukan bahwa ukuran dewan direksi memiliki pengaruh positif yang besar
terhadap nilai relevan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar dewan direksi,
maka semakin luas dan beragam keahlian dan sudut pandang dalam pengambilan keputusan,
sehingga menghasilkan peningkatan nilai relevan perusahaan (Tshipa et al., 2018). Hasil ini
mendukung teori keagenan Jensen & Meckling (1976). Menurut teori agensi, dewan direksi yang
lebih besar akan meningkatkan pengawasan, yang akan mengarah pada peningkatan kinerja
perusahaan (Kalsie & Shrivastav, 2016)
 Independensi dewan direksi berpengaruh positif terhadap nilai relevans perusahaan tetapi tidak
signifikan. Hal ini kemungkinan terjadi karena direktur independen di negara berkembang
ditunjuk terutama hanya untuk mematuhi ketentuan dan undang-undang (Hassan et al., 2017).
Hal ini juga membuktikan bahwa uji kemampuan dan kepatuhan (Fit and proper test ) yang
dilakukan OJK sebagai syarat pengangkatan direksi yang berdasarkan peraturan Bank Indonesia
No 12/23/PBI/2010 tidak bertujuan untuk menaikkan nilai relevan perusahaan.
 Meskipun aktivitas direksi berpengaruh positif terhadap nilai relevan, namun tidak signifikan.
Temuan menunjukkan bahwa frekuensi rapat dewan direksi tidak berdampak pada nilai relevan
dari perusahaan perbankan Indonesia. Hal ini mungkin karena jumlah rapat dewan hanyalah
proxy untuk tindakan, karena tidak memberikan indikasi pekerjaan yang dilakukan selama rapat
(Ponnu & Karthigeyan, 2010). Kajian ini juga menunjukkan bahwa ketentuan Pasal 15 POJK
73/POJK.05/2016 dan Pedoman Kerja Direksi yang mengamanatkan rapat direksi sekurang-
kurangnya sekali dalam sebulan, atau dua belas kali dalam setahun, tidak bertujuan untuk
meningkatkan nilai relevan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai