Anda di halaman 1dari 13

Compensation of top brass,

corporate governance and performance


of the Indian family firms
– an empirical study
Penulis : - Palanisamy Saravanan
- Maram Srikanth
- Suhas M. Avabruth

Imron Rosyadi
PENDAHULUAN

• Di sebagian besar negara, perusahaan dikendalikan oleh beberapa keluarga


bisnis terkemuka
• Perusahaan keluarga Asia dikaitkan dengan kehadiran pemegang saham
tunggal yang dominan, tidak adanya pemisahan kepemilikan dari
manajemen, hubungan erat dengan pihak-pihak terkait yang dapat menjadi
kolusi dan lintas-jabatan direktur yang menyisakan sedikit ruang lingkup
untuk pengambilalihan yang bermusuhan/persaingan
• Sebagian besar perusahaan yang terdaftar di India dikendalikan oleh bisnis
keluarga, perusahaan mempertahankan identitas dan budaya keluarga
bahkan jika perusahaan tersebut go public, terutama karena perusahaan
memiliki dewan direksi yang ditunjuk dari keluarga
Tujuan Penelitian
1. Memahami dampak kompensasi eksekutif terhadap kinerja
keluarga dan perusahaan non-keluarga
2. Menjelaskan pengaruh praktik tata kelola perusahaan
terhadap kinerja keluarga dan perusahaan non-keluarga
3. Menggambarkan pengaruh kinerja perusahaan dan praktik
tata kelola perusahaan pada struktur kompensasi eksekutif
keluarga serta perusahaan non-keluarga
4. Menggambarkan hubungan antara kompensasi eksekutif,
tata kelola perusahaan dan kinerja perusahaan berdasarkan
pola kepemilikan saham inter-temporal dari perusahaan
keluarga India
Definisi

Secara Umum perusahaan keluarga diklasifikasikan menjadi 2:


Perusahaan di mana keluarga memegang Perusahaan di mana kepemilikan
antara 26 persen dan 51 persen keluarga di atas 51 persen

Secara Khusus perusahaan keluarga adalah pendiri atau anggota keluarganya


(melalui keturunan atau pernikahan) harus memiliki setidaknya 26 persen
saham pengendali di perusahaan; selain itu, pendiri atau anggota keluarganya
harus memegang posisi berpengaruh di perusahaan
Agency Theory and Resource Dependence Theory
• Teori keagenan dan teori ketergantungan sumber daya adalah dua teori
dominan dalam hubungan antara bisnis keluarga dan kinerjanya
• Pada Teori Agensi, mendalilkan kepemilikan manajerial untuk menyelaraskan
kepentingan pemilik dan manajer dengan mengurangi biaya agensi
• Pada Teori Ketergantungan Sumber Daya menyatakan bahwa keterlibatan
keluarga membantu mengembangkan sumber daya dan kemampuannya yang
berkontribusi pada kinerja perusahaan
• Namun, kedua teori ini hanya memberikan penjelasan parsial untuk hubungan
antara bisnis keluarga dan kinerjanya
Hipotesis Penelitian
H1 : Tidak ada hubungan antara Kompensasi Eksekutif
terhadap kinerja perusahaan keluarga
H2 : Perusahaan keluarga dan perusahaan non-keluarga
berbeda dengan hubungan antara Kompensasi Eksekutif dan
Kinerja Perusahaan
H3 : Tidak ada hubungan antara tata kelola perusahaan dengan
Kinerja Perusahaan keluarga
H4 : Perusahaan keluarga dan perusahaan non-keluarga
berbeda hubungan antara tata kelola perusahaan dengan
Kinerja Perusahaan
Skema Kompensasi Eksekutif dan Tata Kelola
Perusahaan pada Kinerja Perusahaan
Skema Hubungan antara Kinerja
Perusahaan, tata Kelola Perusahaan
dan Kompensasi Eksekutif
Sampel Populasi dan Sumber
Data : 1. Pengumpulan data diambil di perusahaan yang
terdaftar di National Stock Exchange of India Limited
untuk periode 2005-2014
2. Sumber data diambil dari pusat Pemantauan
Database Ekonomi India dan menyusun data yang
berkaitan dengan Kompensasi Eksekutif dari
laporan tahunan / situs web masing-masing
perusahaan

284
126 Pemilikan Saham > 51%
227 Perusahaan Keluarga 101 Pemelikan Saham 26 – 51%

57 Perusahaan Non-Keluarga
Perusahaan
Persamaan Model

Kinerja Perusahaan = Fn (Kompensasi Eksekutif, Tata Kelola Perusahaan, Variables Kontrol)


  TOBINit = TOBINit-1 + Compensationit + + +

Kompensasi Eksekutif = Fn (Kinerja Perusahaan, Tata Kelola Perusahaan, Variables Kontrol)


ln AEXCit = ln AEXCit-1 + + + +
Hasil Analisis Variabel Dependen
1. Tidak ada perbedaan antara perusahaan keluarga dan non-keluarga
dalam Kompensasi Eksekutif dan Kinerja Perusahaan
2. Eksekutif di perusahaan keluarga memiliki jabatan direktur yang
lebih tinggi dibandingkan dengan eksekutif di perusahaan non-
keluarga.
• Dapat dikaitkan dengan keberadaan perusahaan grup lain dari perusahaan
keluarga, di mana keluarga melakukan kontrol yang substansial
3. Direktur Eksekutif perusahaan keluarga, di mana kepemilikan
keluarga dengan kemilikan saham 26-51% memiliki jumlah Direktur
yang lebih tinggi daripada sub-kelompok lain
• Mencerminkan tata kelola perusahaan keluarga yang lebih baik dengan
kepemilikan saham.
4. CEO pada kinerja keluarga dan perusahaan non-keluarga,
menunjukkan keterlibatan yang lebih tinggi dari petinggi dalam
proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan
Hasil Analisis Variabel Kontrol
1. Penjualan, tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan keluarga
dan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan non-keluarga
• Perusahaan keluarga umumnya dikelola oleh anggota keluarga, ukuran
perusahaan besar perlu membutuhkan manajer profesional di luar keluarga

2. Leverage, berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan keluarga


tetapi tidak berpengaruh perusahaan non-keluarga
• Perusahaan keluarga menggunakan hutang sebagai mekanisme kontrol untuk
tindakan manajer, menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik
Saran dari Peneliti
Untuk melakukan pemeriksaan ketahanan pada hasil
penelitian, variable dependen (Kinerja Perusahaan
dan Kompensasi Eksekutif) diganti dengan proksi
RoE

Anda mungkin juga menyukai