Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurul Anggita

NIM : A1011211280

Analisis kasus hukum dalam sudut pandang sosiologi hukum atas


penetapan ketua KPK yang hingga saat ini belum dilakukan
penahanan

1. Latar belakang
. Kasus ketua KPK yang hingga saat ini belum di lakukan penahanan
memperlihatkan lemahnya implementasi hukum bagi seorang koruptor
apalagi seorang penegak hukum yang seharusnya menjadi ujung tombak
dalam pemberantasan korupsi namun terjerat dalam kasus korupsi. Dan di
dalam kasus ini ketua KPK tersebut pun juga belum mendapat penahanan
walau sudah menjadi tersangka Maka dari itu kita akan mengkaji nya dari
sudut pandang sosiologi hukum

2. Rumusan masalah
Bagaimana kasus hukum megenai seorang ketua KPK yang melakukan
korupsi namun tidak ditahan sampai saat ini jika dikaji dalam teori hukum
Lawrence M. Friedman?
3. Pembahasan
Lawrence M. Friedman yang membagi komponen hukum menjadi 3 yaitu
Struktur hukum,substansi hukum dan budaya.
A. Struktur hukum
Yaitu aparat penegak hukum yang tentunya menjalankan fungsi hukum
namun di dalam kasus ini seorang ketua KPK yang tentunya sebagai pejabat
hukum melakukan korupsi namun permasalahannya belum ditahan hingga
saat ini ,bisa kita lihat bahwa ketua KPK ini tentunya memiliki kekuasaan
yang dimana adanya privilage atau hak istimewa yang tidak bisa di dapat
oleh sembarang orang. Sehingga dengan adanya hak istimewa tersebut ia
mendapat jaminan perlindungan hukum yang tidak sejalan dengan prinsip
prinsip keadilan sehingga hukum dianggap memihak golongan tertentu dan
dipengaruhi oleh latar belakang sosial ekonomi seseorang.
B. Substansi hukum
Adanya ketimpangan antara produk hukum atau peraturan perundang
undangan dengan realitasnya merupakan tanda disfungsinya hukum dalam
menciptakan tujuannya yakni mewujudkan kepatuhan hukum dan
keteraturan di masyarakat.Pemberlakuan proses hukum sudah diberlakukan
seperti pemeriksaan,alat bukti juga sudah banyak sesuai peraturan
perundangan undangan namun tidak memenuhi asas hukum yang
murah,cepat dan biaya ringan Sehingga dalam kasus ini telah melanggar
dari asas asas hukum yang melahirkan peraturan perundang undangan.
C. Budaya
Adanya stratifikasi sosial sehingga adanya pengaruh sistem lapisan sosial di
masyarakat, ketika seseorang tergolong dalam lapisan atas kecenderungan
mereka memiliki status sosial yang tinggi, pendidikan yang berkualitas dan
ekonomi yang terbilang stabil maka privilege akan menyertainya namun
bagi yang tergolong lapisan bawah privilege hanyalah angan-angan
contohnya nenek mina yang hanya mencuri 3 buah kakao di penjara namun
di kasus sudah menjadi tersangka pun masih belum juga ditahan. Penegakan
Hukum di Indonesia sering dikatakan tumpul ke atas dan tajam ke bawah,
hukum yang pada awalnya diharapkan bisa memberikan keadilan untuk
masyarakat ternyata pada realitanya belum bisa mewujudkan keadilan
tersebut. salah satu asas hukum yaitu equality before the law yaitu hukum
tidak pandang bulu baik itu karena jikalau proses hukum yang lambat
seperti menyebabkan kepercayaan masyarakat terahadap hukum menjadi
rendah dan menyebabkan masyarakat berspekulasi liar.

3. Kesimpulan
Jadi seorang ketua KPK yang pada hakikatnya bertugas dalam menangani
korupsi,pemerasan dan sebagainya malah melakukan hal tersebut sehingga
mencederai sistem hukum yang ada. Dan diatas sudah dituturkan bahwa
ketus KPK tersebut seorang pejabat tinggi tentunya memilik privilage atau
hak instimewa yang menjadikan ia mendapat perilaku khusus dan
perlindungan hukum yang tentunya melanggar etika pejabat hukum yang
seharusnya menjadikan contoh bagi masyarakat dan melanggar asas hukum
yang melahirkan produk hukum atau peraturan perundangan dan membuat
kepercayaan masyarakat menjadi turun terhadap hukum karena tidak sesuai
nya antara hukum dan realitasnya.

Anda mungkin juga menyukai