BAB I
IDENTIFIKASI INFORMASI DASAR
2 Tujuan Investigasi
Investigasi ini bertujuan untuk mengetahui implementasi evaluasi hasil
pembelajaran di SDN 1 Perampuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
terlaksanya.
3
BAB II
METODE INVESTIGASI
BAB III
8
TEMUAN INVESTIGASI
Selain itu dilihat dari kondisi peserta didik yang berbeda-beda. Selain itu buku
pedoman dari buku tema yang digunakan juga tidak sesuai dengan evaluasi
yang seharusnya terjadi di dalam kelas, maka guru tidak akan mengikuti
karena ada cara evaluasi sendiri sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
yang beragam. Selain itu guru juga menganalisis peserta didik yang
mempunyai tingkatan yang berbeda-beda, mulai dari tinggi, sedang dan
rendah untuk menyesuaikan pembelajaran yang cocok untuk masing-masing
peserta didik. Guru biasanya membuat kelompok untuk melakukan
pembelajaran berdifirensiasi, bisa saja yang pintar dengan pintar ataupun
digabung antara yang pintar, sedang dan rendah.
Kriteria penilaian yang digunakan guru kelas 2 yaitu diantaranya penilaian
sikap, pengetahuan, dan keterampila peserta didik. Penilaian-penilaian ini
dapat digunakan untuk menutupi kekurangan peserta didik, misalnya ada
peserta didik yang pengetahuannya bagus tetapi sikapnya buruk maka penilian
sikap ditutupi dengan penilaian pengetahuan atau sebaliknya.
3.2.3 Kelas 3
Langkah awal proses evaluasi di kelas tiga yaitu membuat penilaian
mingguan terkai dengan sejauh mana peserta ddik mampu memahami materi
pembelajaran yang sudah dilakukan. Disekolah ini masih menggunakan k13
jadi guru kelas 3 mengikuti proses evaluasi sesuai nuku misalnya soal atau
membuat karya.
Kriteria penilaian evaluasi yang digunakan guru kelas tiga yaitu sesuai
dengan buku dan rpp, yaitu kemampuan membaca, menulis, berhitung dan
memahami materi pembelajaran yang sudah diberikan.
3.2.4 Kelas 4
Langkah awal proses evaluasi di kelas empat yaitu guru pertama-tama
melihat format penilaian terlebih dahulu, kurikulum yang digunakan untuk
kelas empat adalah kurikulum Merdeka, maka penilaiannya tentu berbeda
dengan kurikulum 2013. format penilaian yang dilakukan yaitu per satu
materi, dengan format penilaian formatif dan sumatif tetapi lebih cendrung ke
penilaian formatif ketika belajar dan penilaian sumatif ketika di akhir bab
materi.
Kriteria penilaian yang digunakan yaitu antara lain sikap, pengetahuan dan
keterampilan peserta didik ketika dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
3.2.5 Kelas 5 A
Sebelum melakukan evaluasi, guru biasanya memberi informasi kisi-kisi
terkait dengan evaluasi, materi apa saja yang akan keluar dan kapan waktu
evaluasi akan diadakan. Kriteria yang digunakan dalam evaluasi yaitu sikap,
pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Kriteria penilaian yang dipakai
guru kelas 5A yaitu sikap, penegtahuan dan keterampilan.
3.2.6 Kelas 5 B
Langakah evaluasi yang dilakukan guru kelas 5B yaitu guru melakukan
penilaian per materi, dalam satu sub tema terdapat 6 materi, jadi dilakukan
penilaian satu kali dalam seminggu, jika niai yang dicapai sudah melebihi
11
standar KKM maka guru akan memberikan pengayaan dan jika belum
mencapai KKm maka guru akan memberikan pengulangan atau remedial
untuk mencapai KKM nilai yang sudah ditetapkan.
Kriteria penilaian yang digunakan yaitu siakap penegtahuan dan
keterampilan, bentuk penilaiannya bisa isian, pilihan ganda dan lain
sebagainya sama saja seperti di pedaman sekolah.
3.2.7 Kelas 6
Peserta didik diajak untuk reading sendiri tanpa dijelaskan sama sekali
oleh guru selama 7 menit, setelah itu guru akan bertanya apakah ada yang bisa
menjelaskan terkait hal yang telah dibaca oleh peserta didik tadi. Jika ada satu
orang yang maju maka guru akan beranggapan bahwa peserta didik sudah
paham, akan tetapi jika tidak ada sama sekali yang maju, maka gurunya akan
menjelaskan tentang materi tersebut. Penilaian dilakukan secara fleksibel
tergantung pedoman apa yang digunakan. Selain itu guru melaksanakan
ulangan dadakan guna mengetahui pemahaman peserta didik. Peserta didik
diberi waktu 10 menit untuk belajar sebelum memulai ujian.
3.3.1 Kelas 1
Guru sangat berperan dalam proses evaluasi, guru kelas membuat kisi-kisi
dan soal yang sesuai dengan tingkatan kelas masing-masing. Ketika siswa
tidak sampai target KKM yang sudah ditentukan sebelumnya, guru membuat
remedial yang lebih sederhana untuk membantu peserta didik mencapai
pemahaman yang baik dan target KKM yang sesuai standar.
Tentu ada dukungan dan pelatihan yang diberikan terkait dengan evaluasi,
misalnya kepala sekolah mengadakan supervise perbulan sedangkan supervisi
yang dilakukan pengawas dilakukan dalam jangka per satu semester, dan jika
ada program-program yang dibuat petugas akan berkunjung kesekolah untuk
memberikan informasi dan penyuluhan terkait program tersebut.
3.3.2 Kelas 2
Keterlibatan guru kelas dua dalam proses evaluasi yaitu Ketika guru
memberikan soal kemudian Ketika peserta didik tidak mampu mencapai target
KKM maka guru memberikan perbaikan pembelajaran pengayaan dan dalam
bentuk remedial hingga peserta didik mampu mencapai target KKM yang
sudah ditentukan.
Untuk dukungan dan pelatihan terhadap proses evaluasi hasil
pembelajaran hanya dilakukan dua kali dalam setahun dalam kegiatan
supervise Pendidikan oleh kepala sekolah dan petugas dari pemerintah.
3.3.3 Kelas 3
Guru sangat terlibat dalam proses evalusi, yaitu Ketika guru memberikan
pembeljaran, pertanyaan atau ujian. Ketika siswa tidak mencapai target
perkembangan misalnya kurang bisa membaca, guru mengadakan bimbingan
khusus ketika jam keluar main, atau ketika siswa tidak mampu mencapai
target KKM guru memberikan remedial untuk menunjang nilainya
setidaknyanya sampai standar.
Untuk dukungan dan pelatihan dalam proses evaluasi, kepala sekolah dan
juga petugas bisanya melakukan supervise dua kali setahun pada awal
pembelajaran.
3.3.4 Kelas 4
Keterlibatan guru dalam proses evaluasi sangan penting, guru melakukan
penilaian-penilaian entah itu formatif ataupun sumatif. Setah hasilnya keluar
13
Guru berperan dalam proses evaluasi, ketika guru membuat soal penilaian
mingguan, mid atau ujian guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan
peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.ketika peserta didik
14
3.4.1 Kelas 1
Dengan melakukan evaluasi hasil pembelajaran dapat meningkatkan
proses dan hasil pemebelajaran melalui pengajaran remedial. Pengajaran
remedial dilakukan untuk memperbaiki kesulitan-kesulitan yang dihadapi
peserta didik dlam belajar. Masih banyak peserta didik yang masih kurang
dalam “CALISTUNG” atau baca tulis hitung, sehingga guru dapat
menentukan mettode apa yang sesuai dengan masing-masing peserta didik
dengan berbagai karakter dan permasalahnnya.
3.4.2 Kelas 2
Dengan melakukan evaluasi hasil pemebalajaran guru akan lebih tau
dimana letak kekurangan dan kelebihan peserta dididknya, shingga Ketika
peserta didik tidak mampu mencapi standar KKM yang sudah ditentukan,
maka guru akan memberikan pengayaan dan remedial untuk mencapai
ketuntasan.
3.4.3 Kelas 3
Dengan evaluasi hasil pembelajaran guru dapat meningkatan mutu belajar
peserta didik karena dengan evaluasi pemebalajaran, guru mampu mengetahui
kekurangan atau tingkatan penegtahuan masing-masing peserta didik. Dengan
itu guru dapat memberikan pemebelajaran dengan metode yang cocok sesuai
dengan kemampuan dan karakter peserta didik. Dan juga guru biasanya
memberikan bimbingan pribadi di kelas saat jam istirahat dan remedial jika
nilai yang di dapatkan oleh peserta didik tidak mencapai standar KKM.
3.4.4 Kelas 4
15
3.5.1 Kelas 1
Sarana dan prasarana untuk evaluasi pembelajarn bisa dibilang belum
memadi, dikarenakan rombel kelas satu yang gemuk yaitu berjumlah 43 orang
siswa tetapi ruang kelasnya hanya satu, maka guru agak kesulitan untuk
melakukan evaluasi, dan juga guru untuk rombel kelas satu hanya berjumlah
satu orang sehingga agak sulit disbanding jika kels lima yang sudah dipisah
menjadi dua rombel dengan alat tes berupa tertulis ,lisan dan sikap.
3.5.2 Kelas 2
Sarana dan prasarana untuk evaluasi pemebelajaran untuk kelas dua masih
belum memadai, diakrenakan sama seperti kelas satu, kelas dua juga
memeiliki rombel yang gemuk yaitu terdiri dari 40 siswa tetapi ruang kelasnya
hanya satu, sehingga agak sulit bagi guru kelas dua tetapi tips dan trik yang
dilakukan guru kelas dua yaitu dengan memberikan pemahaman kepada
peserta didik untuk mengikuti peraturan yang dibuat pada awal semester
seperti berdoa sebelum ibu guru masuk atau tidak berisik di kelas, jika peserta
didik melanggar maka guru tidak akan memulaulai atau melanjutkan proses
pemebelajaran. Alat evaluasi yang digunakan adalah tertulis, lisan dan sikap.
3.5.3 Kelas 3
Sarana dan prasarana untuk melakukan evaluasi pembelajaran untuk kelas
tiga bisa dibilang sudah memadai. Didalam ruang kelas sudah tersedia meja
dan kursi yang baru serta terdapat papan tulis. Namun kesulitan yang dihadapi
guru kelas tiga hanya pada aspek Bahasa dikarenakan beliau berasal dari bima
sedangkan Sebagian peserta didik masih sering menggunakan Bahasa sasak
didalam kelas. Alat evaluasi yang digunakan berupa tulisan, lisan dan sikap.
3.5.4 Kelas 4
Gedung kelas yang terbatas dimana terdapat siswa dengan jumlah 45
orang termasuk dalam kelas gemuk, dan melebihi kapasitas standar yang
seharusnya lebih baik menjadi dua kelas akan tetapi harus menjadi satu kelas.
Alat evaluasi yang digunakan berupa tes tulis, lisan dan sikap.
3.5.5 Kelas 5 A
Dikarenakan kelas lima di SDN 1 Perampuan ini dibagi menjadi dua
rombel dengan dua guru yang berbeda menciptakan efektifitas belajar di ruang
kelas. Namun kekurangan mendasar dari kelas 5A ini yaitu peserta didik
dengan masalah literasi dan numerasi sehingga dibutuhkan prasarana yang
lebih memadai.bentuk alat evaluasinya berupa tes tulis, lisan dan proyek.
3.5.6 Kelas 5 B
Saran dan prasarana yang digunakan dalam proses evaluasi di kelas 5B
sudah cukup memadai sama halnya seperti kelas 5A, karena kelas lima dibagi
menjadi dua rombel dengan dua kelas berbeda dan dua guru yang berbeda
pula. Alat evaluasinya berupa tes tertulis, tes lisan dan juga proyek.
17
3.5.7 Kelas 6
Sarana dan prasarana dalam melakukan evaluasi dikelas untuk kelas enam
sudah sangat baik, hanya di kelas enam yang menggunakan proyektor LCD
untuk di dalam kelas. Guru kelas enam juga sangat kreatif, ia kerap membuat
proyek yang menarik untuk pesera didiknya sehingga membuat peserta didik
jarang mendapatkan nilai dibawah KKM. Alat yang digunakan dalam evaluasi
misalnya LKPD, tes tulis, tes lisan proyek dan lain sebagainya.
3.5.8 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Sarana dan prasarana evaluasi yang digunakan sudah cukup memadai
contohnya LKPD, lembar soal, tes tertulis dan lisan.
3.5.9 Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Sarana prasarana evaluasi yang digunakan dalam mata Pelajaran
PJOK ini masih kurang memadai, alat-alat olahraganya banayk yang kurang
bahkan tidak ada. Hanya terdapat dua matras dan satu bola sepak.dilapangan
sekolah tidak terdapat gawang bola, net badminton dan tidak terdapat ring
basket. Jika ingin pergi praktek berenang, guru memberikan informasipeserta
didik sehari sebelumnya untuk renang ke kolam umum. Kemudian alat
evaluasi lain yang digunakan yaitu isian tertulis, pilihan ganda dan praktek.
18
BAB IV
REKOMENDASI
Memberikan insentif atau pengakuan bagi guru yang berprestasi. Melalui hasil
wawancara tidak ada intensif atau pengakuan bagi guru yang berprestasi, dimana
hanya ada supervisi saja yakni salah satunya evaluasi tentang kinerja guru.
Sehingga tidak ada sebagai semangat tambahan bagi guru dalam melaksanakan
tugasnya. Seharusnya pihak sekolah pada saat melaksanakan supervisi bisa
mempertimbangkan hal ini, mungkin hanya mengandalkan intensif dari
pemerintah saja, tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba memberikan pengakuan
bagi guru yang berprestasi, misalkan guru dengan hasil evaluasi peserta didik
yang hampir seluruhnya memenuhi kategori sangat baik. Hal ini bisa saja
membantu guru lebih bersemangat dalam proses evaluasi maupun kegiatan
pembelajaran. Contoh penghargaan yang bisa diberikan sekolah misalnya
penghargaan guru terbaik, penghargaan guru paling di sukai siswa, penghargaan
inovasi pembelajaran paling kreatif dan lain sebagainya.
guru dapat melakukan pertemuan atau rapat berkala mengenai hasil temuan dari
hasil evaluasi sehingga dapat ditemukan atau merencanakan tindakan perbaikan
yang diperlukan. Hasil dari pertemuan atau rapat dapat mencangkup langkah-
langkah yang digunakan untuk setiap langkah dan target waktu untuk setiap
langhkahnya. Selanjutnya kegiatan yang dapat menambah kemampuan guru yaitu
tentu saja dengan workshop, mentoring, supercisi dan evaluasi berkelanjutan.
BAB V
RENCANA TINDAK LANJUT
Selain itu hal yang bisa dilakukan juga yaknu dengan melalui pendekatan
hasil belajar. Pendekatan ini bisa dipecah jadi 3 bagian, ialah domain hasil
belajar, proses serta hasil belajar serta kompetensi. Disini perencanaan
penilaian dilihat dalam perspektif evaluasi hasil belajar. Bila didalam penilian
itu telah jelas hendak memakai uji, hingga dalam perencanaan evaluasi hasil
belajar, terdapat sebagian aspek yang wajib dicermati, semacam merumuskan
tujuan evaluasi, mengenali kompetensi serta hasil belajar, menyusun kisi- kisi
ataupun blueprint, meningkatkan draf instrumen, uji coba serta analisis
instrumen, perbaikan serta merakit instrumen baru.
22
Jikalau kami menjadi guru nanti, mungkin hal-hal yang kami lakukan akan
berbeda dengan guru yang ada di Sekolah Dasar Negeri 1 Perampuan, karena
tentu saja kebutuhan evaluasi, kurikulum dan lainnya akan berbeda juga, tetapi
jika menemukan kasus yang sama seperti yang dialami sekolah mungkin saja
harus ada pembaharuan yang kami lakukan misalkan seperti supervisi yang
harus rutin dilakukan, tidak harus menunggu masalah banyak terlebih dahulu
baru melaksanakan super visi. Dan memperhatikan seluruh aspek yang
dimiliki siswa, tidak hanya aspek kognitif saja tetapi aspek lainnya juga
diperhatikan yakni karakter peserta didik, karakter yang dibentuk dengan baik
akan berdampak panjang bagi kehidupan peserta didik.
BAB VI
KESIMPULAN