85
B. Perencanaan Supervisi dan Pengawasan
1. Pengawasan
Ketika sebuah satuan pendidikan atau sekolah mengimplementasikan
Kurikulum 2013, maka sesuai amanat Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, maka perlu dilakukan
pengawasan dan supervisi. Proses pembelajaran akan diawasi dan melalui kegiatan
pemantauan, supervisi, pelaporan, serta tindak lanjut. Pengawasan ini dilakukan
secara berkala dan berlanjut. Pengawasan yang dilakukan pada guru yang
melakukan proses pembelajaran dapat dilakukan oleh kepala sekolah atau
pengawas.
Selama melaksanakan pengawasan, maka kepala satuan pendidikan atau
kepala sekolah dan pengawas harus melaksanakannya dengan prinsip yang objektif
dan transparan. Hal ini dilakukan demi kepentingan dan tujuan peningkatan mutu
proses pembelajaran guru dan untuk menetapkan peringkat akreditasi.
a. Sistem Pengawasan
Semua pengawasan ditujukan untuk peningkatan mutu pelaksanaan
pembelajaran sehingga dapat memenuhi standar minimal proses pembelajaran,
dan jika mungkin untuk menjadikannya lebih baik lagi. Kepala sekolah dan
pengawas melakukan pengawasan yang sifatnya internal. Sementara itu ada pula
dinas pendidikan dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) yang
melakukan pengawasan dalam bentuk evaluasi diri sekolah tetapi tetap
berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
ini.
b. Tahapan Proses Pengawasan
Ada 3 proses yang harus dilakukan dalam pengawasan, meliputi pemantauan,
supervisi, dan pelaporan. Pemantauan dilakukan untuk ketiga tahapan
pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan perencanaan, kegiatan pelaksanaan
pembelajaran, dan kegiatan penilaian hasil belajar siswa. Ada beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk proses pemantauan, seperti dilakukan diskusi
kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, wawancara, perekaman kegiatan
belajar-mengajar di kelas serta dokumentasi lainnya.
86
2. Supervisi
Supervisi juga dilakukan untuk proses yang kedua di mana hal-hal yang
menjadi fokus supervisi adalah perencanaan yang dibuat guru, pelaksanaan
pembelajaran di kelas, dan penilaian hasil belajar. Supervisi dilakukan melalui
beragam cara seperti melalui diskusi, konsultasi, hingga pelatihan.
Sedangkan proses pelaporan harus memuat hasil-hasil kegiatan
pemautauan, supervisi, hingga evaluasi proses pembelajaran. Pelaporan diberikan
dalam bentuk laporan yang tujuannya adalah untuk melakukan tindak lanjut demi
adanya pengembangan keprofesionalan berkelanjutan untuk para guru.
Beberapa bentuk tindak lanjut dapat diberikan kepada guru-guru yang telah
melaksanakan proses pembelajaran yang mengimplementasikan Kurikulum 2013,
seperti adanya penguatan (reinforcement) atau penghargaan (reward) kepada guru-
guru yang telah dapat memenuhi atau melebihi proses pembelajaran yang mencapai
standar minimal yang ditetapkan. Atau, tindak lanjut juga dapat diberikan dengan
memberi kesempatan kepada guru-guru tersebut untuk mengikuti program pelatihan.
Pelaksanaan kegiatan supervisi SMA Tarbiyatul Muridin dilaksanakan
setidaknya minimal satu guru setiap satu bulan, dimulai dari awal tahun pelajaran.
Kelengkapan kelas (Bank data kelas, Untuk mengetahui tingkat Guru kelas XI, XII
Jurnal kelas, Absensi kelas, Buku kelengkapan sarpras dan data
nilai/legger, inventaris barang, Papan masing-masing ruang kelas
1 kreatifitas siswa, Portofolio siswa)
87
Hasil Evaluasi dan penilaian (buku Untuk mengetahui tingkat daya Semua guru
nilai, portofolio siswa, analisis, serap siswa dan ketertiban data
6 Kelas XI, XII
perbaikan dan pengayaan dan buku penilaian
raport)
C. EVALUASI
Tabel 5.3 Evaluasi
Hasil evaluasi digunakan sebagai referensi untuk perencanaan kurikulum pada tahun
ajaran mendatang. Dengan demikian, pengembangan sekolah diharapkan dapat menjadi
88
solusi bagi permasalahan yang pernah dihadapi sehingga sekolah selalu berkembang ke arah
kemajuan.
Evaluasi dilakukan secara berkala per semester dan dirangkum dalam bentuk
laporan pada akhir tahun ajaran dan merupakan bahan acuan bagi penyusunan kurikulum
pada tahun berikutnya.
89