Tugas 1
Tugas 1
penulisan feature digunakan teknik mengisahkan sebuah cerita dari suatu berita yang betul-betul
terjadi. Memang inilah kunci perbedaan antara berita lugas dan tulisan feature. Penulis feature
pada hakekatnya adalah seorang yang berkisah. Ia melukiskan dan menggambarkan dengan kata-
kata, kemudian menghidukan imajinasi pembaca, ia menarik pembaca agar masuk ke dalam
ceritera itu dengan membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama. Seorang penulis
feature yang baik sudah akrab dengan jenis-jenis struktur atau pola kerangka sebuah feature.
Meskipun banyak teknik tentang penulisan, tetapi yang terpenting, penulis harus menyiapkan
kerangka tulisan secara lengkap.
Ada empat senjata pokok yang harus dipersiapkan untuk membuat feature, yaitu:
1). Lead atau kepala
2). Struktur atau kerangka
3). Ending atau ekornya
4). Transisi yakni tali sendi yang mengikat tulisan menjadi satu.
Tugas penulis adalah menjaga agar semuanya itu berada pada tempatnya. Untuk menjaga
keutuhan dalam feature itu, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
Sebuah lead berguna : (1) agar pembaca untuk mengikuti ceritera, (2). Agar
alur cerita berjalan lancar.
Berbeda dengan berita lugas, lead dalam feature umumnya tergolong dalam
suspended interest lead, yang dimulai dengan suatu pembukaan yang
menggoda dengan pembeberan fakta yang terpenting. Maksudnya adalah
untuk menahan pembaca agar terus membaca untuk mengetahui
keseluruhan isi ceritera.
Namun demikian, kita banyak pilihan lead, yang berguna untuk menggelitik
rasa ingin tahu atau mengaduk imajinasi pembaca
Dalam dunia tulis-menulis dikenal tiga cara pengembangan gagasan, yakni: (1) susunan
kronologis (chronological order), (2) susunan ruang (spartial order), dan (3) susunan logis
(logical order).
Nama : Ricky Aprianto
Nim : 181910032
Kelas : IK 4 B
COVID-19, Masyarakat Panik Tapi Naif !
Wabah yang sangat menakutkan itu ialah corona, di tahun 2020 ini virus corona menjadi
momok menakutkan di seluruh pelosok dunia. Di identifikasi pertama kali di Wuhan,China
pada akhir 2019 lalu. Dan sejak saat itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemi
koronavirus 2019-20an Coronavirus adalah sekumpulann virus dari subfamili
Orthocoronavirinae. Pada manusia, coronavirus menyebabkan infeksi saluran pernafasan
yang umumnya ringan, seperti filek, batuk, meskipun beberapa penyakit seperti SARS,MERS,
dan COVID-19 yang sifatnya sangat mematikan.
Menurut detinews.com Di Indonesia kasus ini pertama kali ditemukan pada dua warga
depok, jawa barat awal maret lalu. Data hingga sabtu, 28 maret 2020 warga yang
dinyatakan positif terkena virus corona mencapai 1.155 dan 102 diantaranya meninggal
dunia. Angka ini semakin membuat masyarakat resah dan gelisah karena dampak ekonomi
yang mulai menyedihkan, sehingga menuntut pemerintah untuk segera menyelesaikan
masalah ini, pemerintah ditekan secara terus menerus oleh masyarakat karena semakin hari
korban yang terkena virus ini semakin bertambah. Sehingga pemerintah mengambil
tindakan untuk meniadakan kelas pada sekolah maupun universitas. Social distancing
menjadi salah satu himbauan pemerintah, supaya rakyatnya menghindari keramaian. Isolasi
dan karantina selama 14 hari di rumah karantina, lockdown atau karantina wilayah
pembatasan pergerakan penduduk dalam satu wilayah, flattening the curve atau pelandaian
kurva sehingga fasilitas kesehatan memiliki sumber daya yang sangat memadai. Dan masih
banyak kebijakan pemerintah lainnya termasuk meniadakan UNBK 2020. Namun sayangnya
kebijakan ini bukan di manfaatkan dengan sangat baik, melainkan jadi kesempatan untuk
liburan, kumpul-kumpul, reunian karena yang merantau akhirnya pulang ke kampung
halaman masing-masing. Terbukti cepatnya penyebaran ini di indonesia menurut juru bicara
pemerintah untuk penananganan COVID-19, Achmad Yurianto karena banyak warga yang
tak mengikuti himbauan untuk tetap dirumah. Hanya satu yang dapat saya katakan,
Masyarakat semua panik tapi naif.
Untuk membantu pemerintah memutus penyebaran virus ini seharusnya kita mengindahkan
himbauan pemerintah, dengan tidak pergi ke tempat ramai dan selalu menjaga kebersihan
serta kesehatan dan jangan lupa untuk selalu mengingat allah s.w.t karena segala sesuatu
tak akan terjadi tanpa izin allah yang maha kuasa.
“Akibat Pulang Kampung, Covid -19 Masuk Pedesaan”
Tidak asing lagi Indonesia dengan sebutan Covid-19 (corona) karena seluruh dunia
gempar dengan kasus ini. Di sebuah Kecamatan yang terletak di Kabupaten Lahat
Sumatera Selatan pun turut was-was dengan kasus ini, yaitu Kecamatan Tanjung Sakti
PUMI. Awalnya kecamatan ini baik-baik saja dalam menanggapi kasus corona. Tetapi
tidak lama dari situasi aman, kecamatan ini digegerkan dengan adanya seorang bapak yang
tidak diketahui namanya mengalami panas tinggi dan menunjukan ciri-ciri terjangkit virus
corona. Setelah diusut ternyata bapak itu baru pulang dari daerah zona merah (Kota
Bekasi).
Setelah kasus terungkap ternyata memang banyak perantau yang berada di zona
merah pulang kampung karena virus ini. Padahal sudah jelas untuk larangan pulang
kampung dalam menghadapi kasus ini, tidak banyak dari mereka merasa tersinggung
dengan kebijakan pemerintah yang melarang pulang kampung. Pihak puskesmas di
kecamatan Tanjung sakti PUMI pun sudah mendirikan posko untuk penangan kasus Covid-
19 ini, dengan mencegat kendaraan yang masuk dan menyemprot penumpang dengan
cairan Disinfectant guna memutuskan rantai virus itu untuk menyebar dan berkembang
biak.
Tidak hanya di satu titik, sekarang di setiap desa sudah mendirikan posko-posko
tanggap darurat Covid-19. Menurut penjelasan dari salah satu kepala desa yang ada di
kecamatan ini berdirinya posko-posko ini sangat membantu untuk pengecekan warga.
Berdirinya posko ini dibantu oleh warga desa masing-masing ”ya namanya aja di desa
sistem gotong royong nya masih kuat”.
Karena semakin banyak yang pulang dari zona merah, sekarang diterapkan karantina
diri selama 14 hari untuk memastikan tidak terjangkit virus Covid-19. Juga tidak
diperbolehkan mendatangi Puskesmas atau layanan kesehatan lainnya secara langsung,
karena bisa dengan cepat menularkan virus ke orang lain. Apabila merasa ada gejala panas
dan lain-lain bisa langsung menelfon petugas kesehatan. Dalam situasi seperti ini
masyarakat diharapkan untuk mematuhi himbauan dari pemerintah untuk menjaga
kesehatan dan melakukan upaya untuk memutus rantai penularan Covid-19.
Nama : Satrio Alatos Hidayattulah
Nim : 181910023
Tentu saja seperti yang disampaikan oleh presiden jokowidodo, dengan melalui analisa yang mendalam
bahwa bekerja dari rumah adalah him bahan yang paling tepat dilakukan untuk saat ini dalam
menghadapi covid-19. Bahkan kalau saya boleh berpendapat didalam kapasitas saya sebagai warga
masyarakat social distancing yg di elukan pemerintah kepada masyarakat ini tidak berjalan maksimal,
bisa terlihat dari banyak nya warga yg masih belum mentaati himbauan untuk work from home, karena
sangat banyak masyarakat yg untuk memenuhi makan nya sekali saja itu harus mencari diluar, seperti
buruh dll. Dan ini jelas tidak bisa diterapkan, jadi menurut saya sekarang ini masyarakat berpendapat
tentang pemerintah menerapkan skenario work from home, pemerintah terkesan tidak siap. Nah guna
dari penulisan feature dalam mengkampanyekan work from home adalah untuk membuat masyarakat
berpartisipasi melaksanakan himbauan dari pemerintah ini yaitu social distancing, untuk mencegah
kemungkinan yang jauh lebih buruk , menurut saya itu fungsi penulisan feature dalam kaitannya untuk
menghadapi covid-19.
Nama : Sri Lestari
Nim : 181910006
Kelas : IK4A
Tugas feature 1
Wabah virus corona atau covid-19 telah membuat kita sadar bahwa betapa pentingnya menjaga
kesehatan. Pola hidup sehat adalah prioritas utama demi mengurangi potensi terserang penyakit. Dan
ternyata kesehatan tubuh sangat berpengaruh terhadap segala sektor kehidupan.
Faktanya menerapkan pola hidup sehas tidak sesederhana itu, seperti yang pemerintah terapkan saat ini
kepada seluruh masyarakat indonesia untuk melakukan social distancing dan selalu cuci tangan dengan
sabun, ternyata masih tidak diindahkan oleh masyarakat itu sendiri. Dan masih banyak yang melanggar
kebijakan tersebut.
Sebagai contoh sederhana, masih banyak masyarakat yang nongkrong dak berkumpul dalam kerumunan
orang banyak, siapa yang tahu diantara kerumunan itu ada yang terpapar penyakit menular.
Akibat kurangnya kesadaran masyarakat kasus covid-19 semakin melonjak tajam. Sudah banyak warga
yang terinfeksi covid-19 ditambah lagi masih banyak warga yang pernah bersentuhan dengan pasien
positif tapi belum diisolasi. Di samping itu jumlah pdp memberikan potensi bertambahnya khusus positif
covid-19.
Virus corona atau covid-19 ini adalah penyakit yag hanya bisa menular dari orang yang positif ke orang
lain yang melakukan kontak secara langsung. Seharusnya kita sudah sadar bahwa betapa berbahayanya
covid-19 jika sudah masuk ke dalam tubuh kita.
Sebisa mungkin hindari kontak langsung dengan mereka yang sakit dan mengalami gejala infeksi virus
corona, hindari kontak dengan hewan yang sakit, serta pastikan selalu menjaga asupan gizi dan nutrisi
cukup untuk mempertahankan kekebalan tubuh. Tetap dirumah untuk pencegahan yang lebih baik.
Semua itu adalah cara menghindari resiko tertular covid-19.
Kita sebagai wni seharusnya tidak mendahulukan kepentingan ego ynag bisa merugikan banyak orang.
Dengan kekuatan bersama kita akan mampu mengatasi masalah dunia. Disinilah peran kita sebagai
masyarakat yang masih memiliki kepedulian dan rasa kemanusiaan untuk berjuang , membantu dan
bekerja sama dengan pemerintah untuk menghentikan penyebaran covid-19 di indonesia.
Wabah, Peradaban Manusia: Antara Kita dan Corona
Perang berkecambuk, dengan lawan yang tidak terlihat. Mikroorganisme itu, mendadak
menjadi musuh dari seluruh umat manusia. Mungkin juga tanpa disadarinya.
Luluh lantak, setiap sendi kehidupan manusia terganggu. Kehadiran Corona memporak-
porandakan tatanan yang telah tercipta. Menyisakan kesedihan, ketakutan, dan kengerian
akan kematian. Nyaris tanpa terkecuali. Semua bidang terguncang. Ekonomi, politik dan
aspek sosial mengalami perubahan yang dipaksakan, oleh keharusan keadaan. Corona
mendisrupsinya, mempercepat.
Akselerasi yang sedemikian pesat, terjadi dalam tempo yang sangat pendek.
Berkejaran dengan waktu. Corona bekerja sistematik. Tidak pelak kita tergagap. Tanpa
antisipasi.Dengan mengandalkan teknologi serta pengetahuan yang dimiliki, manusia masih
berupaya untuk memecahkan puzzle virus Corona. Kita tampaknya akan memerlukan waktu
tambahan.
Apa saja hal keutamaan yang terlewatkan? Nilai-nilai etika yang seharusnya menjadi
pemandu bagi pengetahuan untuk sampai pada kebahagiaan manusia, dipergunakan secara
sepihak.
Banyak kemajuan yang telah dicapai umat manusia, juga dilakukan dengan meminggirkan
berbagai kehidupan organisme lain. Teknologi sebagai manifestasi pengetahuan, menjadi
instrumen yang kehilangan nilai untuk menjaga harmoni ekosistem.
Peradaban Wabah
Sesuai Jared Diamond, Gun, Germs and Steel, 1997, maka kuman alias penyakit merupakan
bagian dari pembentuk peradaban manusia.
Kajian Jared, memperlihatkan bagaimana satu komunal lebih unggul dibandingkan komunal
lainnya, disebabkan kompleksitas pendukungnya.
Bangsa Eropa, dalam penelitian penemuan dunia baru, yang diwakili penjelajah Spanyol.
Hingga pada akhirnya sampai di tanah Suku Maya, memperlihatkan situasi tersebut. Senjata
dan logam melalui meriam pelontar, memenangkan penguasaan.
Bersamaan dengan itu wabah terbawa serta, melalui hewan-hewan peliharaan. Binatang baru,
yang bukan merupakan satwa endemik lokal, menghadirkan persoalan bagi suku asli, karena
penularan kuman. Wabah kemudian segera berpindah lokasi, mencari ruang baru. Seiring
dengan migrasi manusia. Kini Corona menjadi pandemi, bisa jadi dalam logika yang sama.
Kelas : IK4B
Nim : 181910057
Dilirik dari dampak sisi yang berbeda. Mengapa di tanahku terjadi bencana? Mungkin tuhan
mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. Atau alam
mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.
Seolah bumi sedang mengirim pesan ke manusia, “tolong berhentilah sejenak eksploitasi dan
berbuat kerusakan terhadapku. Berikan waktu sejenak saja agar aku bisa bernapas dan
memulihkan diri dari aneka kerusakan yang telah engkau perbuat.”
Manusia sering lupa, sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi, mereka punya tanggung
jawab untuk merawat dan menjaga bumi.
Nama : Afta Apriansyah
NIM : 181910048
Kelas : IK4B
Para ilmuwan dengan cepat menyampaikan fakta bahwa belum ada kejelasan
mereka yang sembuh dari COVID-19 kemudian menjadi kebal. Pihak berwenang
Jepang mengatakan tanggal 16 Maret lalu bahwa seorang pria yang sudah dites
positif COVID-19 sebelumnya, kemudian terjangkit lagi beberapa minggu
kemudian. Namun kemungkinannya karena pengujian yang salah. Diego Silva,
dosen ilmu bioetika di University of Sydney mengatakan sampai sekarang masih
banyak yang belum mengetahui mengenai virus tersebut dan bagaimana reaksi
tubuh kita."Membiarkan virus menyebar di negeri kita tanpa kita tahu apakah
orang akan kebal dan seberapa lama kekebalan itu akan muncul, bila ada wabah
Covid-19 kedua, adalah hal yang sangat berisiko," katanya.
Strategi menghentikan COVID-19?
TERIMA KASIH
Nama : Ahmad Arviansyah Igamo
NIM : 181910037
Kelas : IK4B
Mata Kuliah : Penulisan Feature dan Opini
Soal :
buatlah sebuat feature tetang wabah corona dengan mengikuti arahan dalam materi tsb
Pembahasan :
Beberapa hari ini sempat Viral seorang pekerja Ojek Online mengungkapkan apa
yang ia rasakan, bagaimana rasanya bekerja sambil merasa was-was terhadap virus. Ia
bercerita tentang masyarakat yang bekerja di Perusahaan dan work from home di
berikan kompensasi atau kasbon untuk memenuhi kebutuhan makannya selama masa
work from home.
“Lalu kami siapa yang mau kasih kasbon? Siapa yang mau kasih kompensasi?
Saya juga mau sehat, saya mau anak istri saya sehat, saya gak minta banyak dari
Pemerintah, beras dan Mi instan aja udah cukup” Ucap pekerja ojek online bernama
Ginanjar.
Bila di analisis dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2018,
sebanyak 56,8 persen masyarakat Indonesia saat ini bekerja di sektor informal. Yang
artinya setengah dari masyarakat Indonesia tidak mendapatkan kompensasi maupun
kasbon dari Perusahaan.
KELAS : IK4A
NIM :181910050
Presiden Jokowi sendiri telah meminta agar warga Indonesia mengurangi aktivitas di luar
rumah sebagai langkah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona dan
wabah COVID-19.
"Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," kata Jokowi dalam
konferensi pers di Istana Bogor, Minggu (15/3/2020).
Pemerintah daerah juga telah melakukan beberapa kebijakan social distancing seperti
meliburkan sekolah dan menutup tempat-tempat wisata, mengimbau perusahaan-perusahaan
untuk menerapkan bekerja dari rumah (work from home), meniadakan kegiatan-kegiatan massal
di tempat ibadah, hingga membatasi waktu operasional transportasi umum.
Meski mengisolasi orang-orang tidak langsung menghentikan pandemi, tapi cara ini
diyakini para ahli dapat mengurangi angka penularan COVID-19--mencegah infeksi virus pada
mereka yang masih sehat sehingga memberikan waktu bagi para petugas medis untuk
menyembuhkan pasien positif.
"Terkadang, orang-orang merasa bahwa social distancing adalah hal yang sia-sia karena
mereka tetap akan melakukan kontak dengan satu atau dua orang setiap harinya.
Namun,mengurangi jumlah kontak sedikit apa pun sangat membantu," papar Damien Caillau,
ahli primatologi dari University of California yang telah mempelajari hubungan antara interaksi
sosial dengan risiko penyakit menular pada primata
Saat pandemi COVID-19 terjadi, banyak orang bertanya acara dan pertemuan macam apa
saja yang masih boleh didatangi. Ahli pemodelan penyakit menular dari Northeastern University
mengatakan bahwa: "tidak ada angka ajaib yang aman untuk sebuah perkumpulan".
Hasil pemodelannya menunjukkan bahwa jika ada satu orang saja yang memiliki
COVID-19, maka ada kemungkinan 95% dari 15 ribu orang yang hadir di acara tersebut akan
tertular. Risikonya akan menurun sebanyak 5% pada acara dengan peserta 250 orang.
Untuk penyelenggara acara besar, harap pertimbangkan yang berikut ini: peningkatan #
COVID19 kasus berarti bahwa segera (jika belum), kemungkinan kasus positif di antara
kumpulan besar peserta (dengan semua konsekuensinya) disertai dengan risiko yang meningkat
Dinamika penularan
Pada kenyataannya, banyak acara kecil yang sama berbahayanya dengan yang besar.
Tidak hanya jumlah peserta, level penularan virus juga memengaruhi seberapa jauh dan luas itu
akan menyebar.
Untuk menjelaskan fenomena ini, ahli epidemiologi menggunakan variabel yang disebut
sebagai angka reproduksi, yaitu R0, yang dilafalkan "R-naught" atau R-zero. R0
mendeskripsikan seberapa banyak orang-orang bisa tertular virus dari mereka yang terinfeksi.
Sebagai contoh, R0 kita ilustrasikan pada pandemi flu Spanyol 1918 dan wabah Ebola
2014: yakni ketika individu menularkan virus kepada satu atau dua orang lainnya. Namun,
sementara flu Spanyol menyebabkan pandemi, Ebola tidak terlalu menginfeksi banyak orang.
Mengapa begitu?
Menurut Scarpino, ada satu perbedaannya, R0 flu Spanyol konsisten menularkan virus
dari orang ke orang, sementara R0 Ebola lebih sporadis. Superspreader Ebola bisa menginfeksi
20-30 orang lainnya. Meski banyak yang sakit dalam satu waktu, tapi mereka tidak membawa
virusnya lagi ke orang lain, berhenti di satu titik.
Perbedaan tersebut menunjukkan betapa perlunya isolasi diri. Walaupun detailnya sedang
diteliti lebih lanjut, tapi R0 virus corona berkisar antara 1,5 hingga 4 orang. Satu orang positif
COVID-19 dapat menularkan virus hingga ke empat individu lainnya.
Selain itu, novel coronavirus juga merupakan jenis baru sehingga kurangnya kekebalan di
kalangan masyarakat membuat ukuran kelompok menjadi sangat penting. "Sejauh yang kita tahu,
semua orang rentan terhadap COVID-19," ujar Scarpino.
Meski tanpa isolasi total, studi mengenai dinamika penyakit dalam kelompok
menyatakan bahwa menyusutnya 'lingkaran sosial' dapat memberikan perbedaan besar. Beberapa
hasil penelitian pada hewan pun menunjukkan hal serupa.
Pada 2004, Caillaud, peneliti dari UC Davis mempelajari wabah Ebola yang menyerang
populasi gorila di Taman Nasional Odzala-Kokoua, Kongo. Gorila diketahui hidup dalam
kelompok sosial dengan 10 individu yang meliputi lebih banyak betina dibanding jantannya.
Sementara para betina hidup dalam kelompok, beberapa jantan tinggal sendiri.
Pola hidup tersebut ternyata memiliki dampak besar bagi para gorila di tengah wabah.
Secara keseluruhan, Ebola menewaskan 95% gorila, dan kebanyakan adalah betina. Beberapa
jantan berhasil selamat karena isolasi sosial mereka.
Studi ini memberikan hasil menarik: wabah Ebola berhenti pada titik di mana gorila
masih tetap berhubungan satu sama lain, tapi dengan kepadatan yang lebih rendah.
Dalam konteks COVID-19 yang menyebar dengan cepat di kota-kota besar, pola pada
gorila tersebut mengajarkan kita bahwa mengurangi ukuran kelompok dan menjaga jarak fisik
satu sama lain dapat membantu mengatasi penyebaran penyakit.
"Pada kasus penyakit menular yang belum ada obatnya, jika ada ingin mengurangi
jumlah kasus, maka social distancing menjadi satu-satunya cara," pungkas Caillaud.
BUMI BERSEDIH
Virus corona atau 2019-nCoV sudah memakan korban hingga ratusan orang
meninggal dan puluhan ribu lainnya terinfeksi. Virus ini mudah sekali menyebar.
Komisi Kesehatan Nasional China mengkonfirmasi virus corona dapat ditularkan
dari manusia ke manusia yang terinfeksi. Bahkan virus itu bisa saja menempel di
salah satu tempat dekat pasien corona.
Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, salah satu kota di China. Simpang
siur kabar soal sumber kemunculan virus ini, mulai dari makanan hingga hewan-
hewan unggas. Hal ini dikarenakan belum adanya informasi jelas soal asal muasal
kemunculan virus tersebut.
Covid-19 atau Corona Virus Disease 2019 kini telah menjadi perhatian dunia semenjak 3
bulan terakhir. Bermula di salah satu daerah di Provinsi Hubei, Tiongkok, virus ini kemudian
menyebar hingga lebih dari 180 negara di dunia dengan jumlah ratusan ribu orang yang
terinfeksi. Indonesia pun tidak luput dari kedatangan Covid-19 dengan kasus pertamanya pada
awal maret 2020 lalu yang kini terhitung sejak 25 Maret 2020 jumlah orang uang telah terinfeksi
Covid-19 sebanyak 790 orang.
Berbagai langkah diupayakan guna meredam persebaran virus ini semakin membesar, mulai dari
informasi seputar gejala infeksi Covid-19, tutorial pencegahannya, informasi rumah sakit rujukan
hingga himbauan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Bentuk yang paling mencolok
adalah himbauan untuk melakukan ativitas dari rumah yang kini gencar dengan hashtag di rumah
aja (#dirumahaja) dengan mengganti aktivitas yang semula mengharuskan di luar rumah menuju
tempat kerja, sekolah, kampus, hingga beribadah, kini dialihkan untuk dilakukan di rumah.
Kebijakan tersebut diputuskan oleh Presiden Joko Widodo guna meminimalisir tingkat
persebaran Covid-19 di tengah masyarakat. Salah satunya adalah dengan Work From Home dan
pengalihan metode pembelajaran sekolah dan kuliah secara daring. Dampak dari kebijakan
tersebut membuat banyak ruas jalan di berbagai daerah terutama daerah dengan pasien
terdampak Covid-19 menjadi lebih lengang dan nampak sepi.
Gejala yang muncul pada orang yang terkena Covid-19 antara lain mirip dengan gejala flu
disertai demam hingga penumonia yang dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan hasil medis,
masa inkubasi virus di dalam tubuh sekitar 14 hari, yang mana dalam rentang waktu tersebut
kemungkinan orang yang terkena Covid-19 masih belum menyadari adanya virus yang bersarang
di dalam tubuh namun gejalanya sudah mulai muncul. Upaya #dirumahaja dapat menghindarkan
virus pada orang yang telah terkena Covid-19 namun memiliki gejala ringan tidak menular pada
orang lain karena telah mematuhi anjuran untuk ada di rumah saja. Panduan dan prosedur
pemeriksaan pasien dengan gejala Covid-19 pun sudah diinformasikan secara masal di daerah-
daerah sehingga orang yang memiliki gejala Covid-19 dapat mengikuti panduan tersebut.
Sehingga, upaya untuk tetap di rumah sembari menjaga kesehatan, kebersihan dan tetap waspada
merupakan salah satu upaya dalam membantu untuk meminimalisir persebaran Covid-19. Bagi
mereka yang ditetapkan sebagai ODP atau Orang Dalam Pemantauan diharuskan untuk isolasi
secara mandiri di rumah, untuk mereka yang menjadi PDP atau Pasien Dalam Pengawasan akan
dirawat oleh petugas medis di rumah sakit yang telah ditentukan dan apabila PDP pernah
melakukan kontak dengan orang yang positif Covid-19 maka mereka akan diisolasi guna
perawatan lebih lanjut. Sementara itu, mereka yang telah positif Covid-19 akan dirawat dengan
isolasi di rumah sakit rujukan dengan upaya semaksimal mungkin oleh petugas medis agar virus
tersebut dapat mati dan pasien positif dapat sembuh.
Kontribusi bagi yang tidak terkena Covid-19 dan tidak memiliki gejala Covid-19 adalah
mengurangi aktifitas di luar rumah dengan melakukan aktifitas yang diperlukan #dirumahaja.
Aktifitas di luar rumah dilakukan untuk kepentingan yang mendesak seperti membeli bahan
makanan dan tentunya dengan alat perlindungan diri. Upaya tersebut secara tidak langsung dapat
melindungi diri sendiri, keluarga dan orang banyak dari persebaran Covid-19. Mari, ikuti anjuran
pemerintah untuk mengurangi aktifitas di luar rumah dengan #dirumahaja untuk membantu
memutus rantai persebaran Covid-19 dan membuat negara supaya lekas membaik.
Jika dulu para pejuang bangsa Indonesia berjuang dengan senjata untuk melawan penjajah, maka
upaya yang dapat dilakukan untuk berjuang melawan Covid-19 saat ini adalah dengan
#dirumahaja dan tetap menjaga kesehatan serta kebersihan.
Nama: Dhea Adinda Merlthon’s Poetri
Virus corona (covid -19) merupakan keluarga besar virus yang yang dapat menyerang manusia
dan hewan. Pada manusia, biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan, mulai
dari flu biasa hingga penyakit serius seperti MERS dan SARS
Covid-19 sendiri merupakan virus corona jenis baru yang ditemukan pada manusia di daerah
Wuhan, Provinsi Hubei, China pada tahun 2019. Maka dari itu, virus corona jenis baru ini di beri
nama CoronaVirus Disease-19 atau yang di singkat menjadi Covid-19.
Gejala Covid-19 pada umumnya berupa demam 38 derajat celcius, batuk kering, sesak nafas.
Nah setelah satu minggu, pasien akan mengalami tersengal-sengal. Masa inkubasi antara
penularan dan menunjukkan gejala - adalah sekitar 14 hari, menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO).
Jika mengalami gejala seperti di atas, kita harus segera memeeriksakan diri ke rumah sakit
rujukan penanganan corona covid-19 yang ada didaerah kita, dan saat ke rumah sakit, jangan
menggunakan transportasi umum ya agar mencegah penyebaran covid-19 dan memutus rantai
penyebarannya. Selalu gunakan masker wajah akan membantu mencegah penyebaran penyakit
ke orang lain.
Oh iya, penggunaan masker ini seharusnya digunakan oleh orang yang sedang sakit,batuk atau
bersin. tim medis. Dan orang-orang yang beresiko, yang dimaksud beresiko disini yaitu orang-
orang yang banyak bertemu ataupun berpapasan dengan banyak orang . Bagi yang tidak memliki
masker karena masker sekarang sudah susah dicari. Ada alternative yang dapat dilakukan yaitu
dengan menggunakan kain. Dan jangan lupa selalu jaga kebersihan kain tersebut dengan cara
mencucinya.
Presiden Joko Widodo bersama menteri kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto pada
senin,2 Maret 2020 mengumumkan kasus corona virus covid-19 sudah masuk ke Indonesia.
Hingga saat ini jumat 27 Maret 2020 Indonesia tercatat ada 1.046 kasus positif terinfeksi virus
corona, 46 orang sembuh dan 87 orang meninggal dunia.
Kebanyakan masyarakat setelah mengetahui bahwa virus corona masuk ke Indonesia masyarakat
menjadi panik. masyarakat dihimbau agar tidak perlu panik dan masyarakat diminta menaati apa
yang pemerintah himbau yaitu self quarantine dan social distancing. Yang dimaksud dengan
Self quarantine ini artinya kita memisahkan dan membatasi pergerakan diri kita. Dan social
distancing merupakan cara untuk mencegah orang untuk berinteraksi secara sering dan secara
dekat, hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebab penyakit menular dan mencegah terpapar
pernyakit tersebut.
Kita dapat melindungi diri kita dari virus corona dengan cara rajin mencuci tangan menggunakan
sabun sebelum makan, setelah memegang hewan,atau setelah dari toilet, ketika batuk jangan lupa
menutup mulut dan hidung menggunakan lipatan siku, atau pun tissue, hindari kerununan dan
yang terpenting jaga jarak lebih dari satu meter dari orang orang disekitar kita. Jangan lupa
lakukan olahraga, dan perbanyak makan makanan yang bergizi.
Indonesia tak siap hadapi wabah Corona
Bagi Dunia saat ini siapa yang tak kenal wabah Virus Corona yang sejak Awal Desember
yang awal mula masuk di Wuhan Cina dan zona paparannya menyebar hingga ke Singapore,
Malysia,Korea,kepang, Italy banhakn Indonesia, banyak negara yang teralah terjangkit Virus
ini banyak korban yang meninggal dunia, banyak kerugian dimana – mana. Virus Corona
pasti sudah tidak asing lagi. Namun, sampai sekarang belem ditemukan obat maupun vaksin
untuk Virus ini,
banyak oknum nakal yang memanfaatkan momentum ini khususnya di Indonesia orang
orang menimbun masker, Handsanitizer, sarung tangan bedah, alkhol dan lain lain, yang
nakan mereka jual dengan harga berkali lipat. Menjual seperti tidak punya hati hanya
mementingkan diri sendiri banyak dampak dari kesekahan ini contohnya rumah sakit
kekurangan APD hingga menggunakan yang seadanya saja.
Kasus Corona ini baru masuk ke Indonesia awal Maret 2020 dimana korban pertamanya dari
2 orang kakak beradik dan ibun, hingga sampai sekarang kurang lebih 700 kasus dimana
telah ada yang meninggal kurang lebih 35 jiwa, pasien yang dinyatakan sembuh lambat sekali
meningkat berbeda dengann pasien yang meningal mungkin setiap hari akan banyak yang
meninggal dibandingkan pasien yang sembuh .
Pemerintah untuk saat ini memilih untuk warganya agar Social Distracing atau menjaga jarak
menghindari perkumpulan orang banyak dan memilih berdiam diri dirumah, Sekolah,
Kampus di ubah menjadi kegiatan belajar dari rumah menggunakan Internet, para pkerja juga
dihimbau untuk bekerja dari rumah walaupun masih banyak yang tetap berkerja langsung ke
kantor.
Bila dibandingkan dengan negara lain yang terpukul akibat virus ini, sistem kesehatan
Indonesia termasuk sangat buruk, belum siap dalam segi apapun mengingat mungkin
Indonesia merupakan negara yang terlambat terkena wabah ini seharusnya Indonesia dapat
mempersiapkan diri tapinyatanya tidak banyak melakukan persiapan, kekurangan di mana
mana mulai dari masker, pakaian khusus, ruangan, tempat tidur dan alat medis lainnya
sehingga sekarang banyak tenaga medis yang bertumbangan
Keterbukaan Informasi
Sebagai bentuk kerja sama dalam penanganan penyebaran Covid-19, pemerintah sejatinya
secara terbuka menyampaikan informasi-informasi yang perlu bagi masyarakat. Hal ini
penting, sebab ada berbagai informasi dan berita hoaks yang beredar baik di media masa,
media sosial, maupun di kehidupan nyata masyarakat belakangan ini.
Sebagai misal, terkait keterbukaan informasi seputar titik-titik rawan yang sudah terpapar
kasus Covid-19 di Indonesia, pemerintah harus memetahkan secara lebih terperinci dan
secara jelas diinformasikan kepada masyarakat melalui media-media protokol yang telah
dibuat pemerintah. Bila perlu dibuat website khusus yang memetahkan daerah-daerah yang
sudah terpapar Covid-19, beserta informasi data medis pasien (gejala-gejala) yang dianggap
perlu, sebagai bentuk pencegahan dini dan meminimalisasi mobilisasi masyarakat di daerah
yang bersangkutan.
Akses informasi terkait penanganan Covid-19 dalam upaya penanganan dan suatu wabah
penyakit global seperti sekarang ini merupakan sesuatu yang sangat penting dilakukan,
terutama Indonesia dengan ratusan pintu masuk transportasi internasional, baik ke dalam atau
keluar negeri, maupun domestik.
NAMA : DIKI AFFANDI
KELAS : IK4B
NIM : 181910005
COVID-19
Wuhan adalah kota terbesar ketujuh di Tiongkok, dengan populasi lebih dari 11 juta orang.
Kota ini merupakan pusat transportasi utama di Tiongkok bagian tengah, yang terletak sekitar
700 mil (1100 km) di sebelah selatan Beijing, 500 mil (800 km) di sebelah barat Shanghai, dan
600 mil (970 km) di sebelah utara Hong Kong. Bandar udara Wuhan memiliki penerbangan
langsung ke berbagai kota besar di Eropa: enam kali penerbangan mingguan ke Paris, tiga kali ke
London, dan lima kali ke Roma.
Pada bulan Desember 2019, terjadi sekelompok kasus "radang paru-paru (pneumonia) yang
tidak diketahui penyebabnya" yang dihubungkan dengan pasar grosir makanan laut Huanan.
Pasar ini memiliki ribuan kios yang menjual berbagai hewan, seperti ikan, ayam, burung pegar,
kelelawar, marmut, ular berbisa, rusa bintik, dan binatang liar lainnya. Setelah virus korona
diketahui sebagai penyebab penyakit ini, kecurigaan pun muncul bahwa virus korona baru ini
bersumber dari hewan.
Dugaan kasus pertama dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2019. Gejala awal mulai
bermunculan tiga pekan sebelumnya pada tanggal 8 Desember 2019. Pasar ditutup tanggal 1
Januari 2020 dan orang-orang yang mengalami gejala serupa dikarantina.[100] Kurang lebih 700
orang yang terlibat kontak dengan terduga pengidap, termasuk +400 pekerja rumah sakit,
menjalani karantina. Seiring berkembangnya pengujian PCR khusus untuk mendeteksi infeksi,
41 orang di Wuhan diketahui mengidap virus korona SARS-CoV-2, dua orang di antaranya
suami-istri, salah satunya belum pernah ke pasar, dan tiga orang merupakan anggota satu
keluarga yang bekerja di toko ikan. Korban jiwa mulai berjatuhan pada 9 Januari 2020.
Pandemi corona virus 2019–2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-19 adalah peristiwa
menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat
COVID-19) di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi
nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Hingga 28 Maret, lebih dari 620.000 kasus
COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 190 negara dan teritori, mengakibatkan lebih dari
28.800 kematian dan 137.000 kesembuhan.
Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global, penundaan atau pembatalan
acara olahraga dan budaya, dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan barang yang
mendorong pembelian panik. Misinformasi dan teori konspirasi tentang virus telah menyebar
secara daring, dan telah terjadi insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang Tiongkok dan
orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya.
Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global, penundaan atau pembatalan
acara olahraga dan budaya, dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan barang yang
mendorong pembelian panik. Misinformasi dan teori konspirasi tentang virus telah menyebar
secara daring, dan telah terjadi insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang Tiongkok dan
orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya.
2019-nCoV saat ini tidak memiliki pengobatan yang efektif atau vaksin, meskipun upaya
untuk mengembangkan beberapa obat sedang dilakukan. Gejala-gejalanya antara lain demam,
kesulitan bernapas dan batuk, yang digambarkan sebagai gejala "Influenza". Untuk mencegah
infeksi, WHO merekomendasikan "mencuci tangan secara teratur, menutupi mulut dan hidung
ketika batuk dan bersin , dan hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala
penyakit pernapasan. (seperti batuk dan bersin). Meskipun tidak ada perawatan khusus untuk
virus korona manusia pada umumnya,
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyarankan bahwa warga yang terinfeksi
virus ini dapat meredakan gejalanya dengan minum obat flu biasa, minum cairan, dan istirahat.
Beberapa negara mengharuskan warganya untuk melaporkan gejala mirip flu ke dokter mereka,
terutama jika mereka pernah mengunjungi daratan Tiongkok.
Respons Pemerintah Indonesia
Sebagai antisipasi atas merebaknya koronavirus yang bisa menjalar ke Indonesia, Pemerintah
Indonesia melakukan berbagai cara untuk mencegah virus tersebut ke Indonesia. Salah satunya
adalah dengan membentuk 132 rumah sakit rujukan yang langsung berada di bawah Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) (sebelumnya hanya 100 rumah sakit). Beberapa rumah sakit di
berbagai daerah juga menjadi rujukan, seperti RSPI Sulianti Saroso, RSUD Tarakan, dan Rumah
Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan penghentian sementara kebijakan bebas
visa bagi warga Tiongkok, menghentikan sementara penerbitan visa-on-arrival untuk Daratan
Tiongkok, dan melarang pengunjung yang berada di Tiongkok selama 14 hari untuk memasuki
atau transit di Indonesia. Selain itu, penerbangan dari dan ke Daratan Tiongkok ditunda per 5
Februari.
Jumlah kasus positif virus corona di seluruh dunia hingga hari ini, Senin (30/3), mencapai
720 ribu orang dengan 33.905 kematian, dan 150.918 sembuh.
Berdasarkan data terbaru situs pelaporan online Worldometers. amerika serikat menjadi
Negara dengan kasus infeksi covid-19 terbanyak dengan 141.732. Jumlah korban meninggal
akibat corona di AS mencapai 2.471.
Italia berada di peringkat kedua dengan 97.689 kasus. Italia juga tercatat sebagai negara
dengan kematian tertinggi akibat corona dengan 10.779 pasien meninggal.
Posisi ketiga ditempati China yang merupakan tempat pertama kali virus mematikan itu
muncul. Sejauh ini China melaporkan 81.439 kasus dan 3.300 kematian.
Jumlah infeksi corona di Spanyol nyaris mendekati China yakni 80.110 kasus. Namun
jumlah kematiannya dua kali lipat dari Tiongkok dengan 6.803 korban jiwa.
Di Timur Tengah, Iran menjadi negara yang terdampak corona paling parah. Hingga kini
jumlah kasus Covid-19 di sana mencapai 38.309 dengan 2.640 kematian. Sedangkan di Asia,
selain China, Korea Selatan menempati posisi teratas untuk kasus terbanyak yakni 9.583 kasus
dan 152 kematian.
Dan Jumlah pasien positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19) di Indonesia masih mengalami
peningkatan. Pada Senin (30/3), angkanya mencapai 1.414 kasus. Dari jumlah itu, korban
meninggal mencapai 122 orang, dengan jumlah yang sembuh 75 orang.
Nama : Dinda Aulya
NIM : 181910034
Kelas : IK-4A
Tidak ada berita yang lebih menggembirakan dari pada ini : “penderita virus Corona No.
01 di Indonesia dinyatakan sembuh dan sudah boleh pulang”. Doa kita terkabul. Berarti
perawatannya tidak sampai 14 hari atau hanya dalam 14 hari --kalau dihitung sejak
awal.
Penderita No. 01 ini memang harus kita puji. Inisiatifnya untuk segera ke rumah sakit
adalah faktor penentu kesembuhan itu. Tentu ditambah kondisi badan pasien yang
baik. Dan penanganan yang baik pula. Mestinya penderita No. 02 yang adalah ibu
pasien No. 01 juga segera sembuh. Semoga. Kan penanganan terhadap pasien No. 02
sama cepat dengan yang No. 1.
Sedang orang asing yang meninggal di Bali itu kasus pertama yang meninggal di
Indonesia kondisinya memang sudah berat sejak sebelum masuk RS. Saat itu dia
sudah dalam keadaan komplikasi : gula darah, tekanan darah tinggi, dan kelainan paru-
paru. Bahkan dia hanya sempat dirawat satu hari di rumah sakit. Begitulah penjelasan
juru bicara tim penanggulangan wabah virus Corona di Indonesia, Ahmad
Yurianto. Yang saya sukai dari penjelasan juru bicara itu adalah : semua penderita
disebutkan asal-usul sakitnya pasien nomor berapa tertular dari pasien nomor berapa.
Atau, pasien itu tiba di Indonesia sudah bervirus Corona sejak dari negara lain. Dengan
demikian kita jadi tahu apakah ada cluster-cluster virus Corona di Indonesia.
Sejauh penjelasan itu hanya ada satu cluster di Jakarta. Yakni dari lokasi pesta
valentine yang disertai dansa itu. Yang juga diikuti wanita Jepang yang belakangan
diketahui positif mengidap virus Corona sejak dari Malaysia. Tidak ada cluster lain di
luar itu. Penderita lain adalah individual yang datang dari luar negeri, sudah dalam
keadaan bervirus.
Saya juga memuji Tom Hanks, bintang film yang sudah Anda kenal itu. Ia membuka
rahasia bahwa dirinya terkena virus Corona. Demikian juga istrinya. Perdana Menteri
Kanada juga mengumumkan bahwa istrinya mengurung diri di rumah setelah sang istri
tidak enak badan sepulang dari London.
Kian banyak tokoh dunia yang mengumumkan kondisi diri mereka terkait dengan virus
Corona. Itu sangat baik. Virus Corona bukanlah penyakit pribadi biasa. Ini wabah. Yang
masyarakat umum harus lebih banyak tahu. Karena itu membuka diri seperti Tom
Hanks sangatlah baik.
Contoh lain dilakukan seorang gadis di Inggris. Dia membuka diri kepada media, SkyTv.
Publik bisa belajar banyak dari gadis yang menceritakan kesehatan dirinya terkait virus
Corona itu. Waktu itu, 15 Februari 2020, dia liburan ke Italia utara. Yakni di kawasan
Lombardi yang belakangan diketahui sebagai basis penderita virus Corona di Italia. Di
kota kecil Romagna itu gadis tersebut merayakan ulang tahunnya yang ke-28. Dari
Inggris dia mendarat di bandara Bologna. Seorang petugas yang mengenakan jas dan
dasi memeriksa dirinya. Petugas itu mengenakan masker. Dia lolos. Lalu naik mobil ke
arah utara, ke Romagna. Selama di kota kecil yang indah itu dia bergaul dengan
beberapa teman setempat. Termasuk dengan seorang ibu yang mempunyai anak kecil.
Umur anak itu baru 3 tahun. Tanggal 19 Februari setelah 4 hari di kota Romagna dia
menyaksikan anak kecil itu sakit panas. Disertai batuk-batuk. Si kecil dibawa ke rumah
sakit dan mendapatkan obat. Tapi tidak sampai dilakukan pemeriksaan sakit apakah si
kecil itu.
Keesokan harinya si ibu juga sakit serupa. Tanggal 23 Februari setelah delapan hari di
Romagna dia pulang ke Inggris. Lewat bandara Bologna lagi. Hari itu dia mendengar
kawasan Italia utara mulai di lock-down. Wabah virus Corona sudah berkembang di
situ. Tapi gadis 28 tahun itu merasa normal-normal saja. Pun di bandara Bologna. Tidak
ada pemeriksaan apa pun. Demikian juga setiba di bandara Stansted, London Utara.
Dia juga tidak diperiksa. Dia pun langsung ke apartemennya di kota Stansted. Di
apartemen itu dia tinggal dengan adik perempuannya dan tiga teman lainnya.
Keesokan harinya pacar si gadis datang menemuinya. Ia memberi tahu adanya sebuah
berita yang baru saja tersiar: semua orang yang baru kembali dari Italia-utara harus
mengurung diri di rumah. Gadis itupun melapor ke NHS 111 via telepon. Tidak ada
anjuran harus mengurung diri, kecuali merasakan ada gejala sakit. Tapi dia diminta
untuk waspada. Harus menganggap dirinya lagi berada dalam masa inkubasi virus.
Artinya: kalau ada gejala sakit harus segera melapor ke NHS 111.
Tidak ada gejala apa-apa yang dia rasakan. Maka keesokan harinya dia tetap masuk
kerja di sebuah sekolahan. Hanya saja dia tidak pelukan atau salaman dengan teman-
teman kerjanya. Sorenya si gadis masih makan malam dengan sang pacar dan
adiknya. Baru seminggu kemudian dia merasakan meriang. Sangat ringan. Kalau saja
bukan baru datang dari Italia dia akan menganggap gejala itu hanya flu biasa.
Keesokan harinya kakinya mulai terasa pegal-pegal dan njarem. Dia masih merasa itu
karena sudah lebih satu minggu tidak ke gym. Tapi tenggorokannya tiba-tiba gatal dan
batuk-batuk. Dia masih anggap itu biasa. Apalagi setelah tiga hari batuk itu hilang
sendiri. Tenggorokannya itu enakan lagi. Dia pun terus bekerja seperti biasa. Hanya
saja tetap menghindari saling memeluk teman sekerja.
Sampailah pada apa yang tidak dia harapkan. Itu datang pada tanggal 4 Maret 2020.
Yakni saat bangun pagi. Dia merasa sangat lelah. Tidak berdaya. Tapi dia tetap masuk
kerja.
Barulah saat pulang kerja dia merasa lebih lelah lagi. Lalu tertidur. Sore itu, saat
terbangun, badannya demam. Menggigil. Maka dia pun menghubungi NHS 111. Saat
itulah dia diminta mengisolasi diri di rumah.
Dia tahu apa yang harus dia lakukan di apartemen itu. Dia baru ke dapur setelah teman
lainnya selesai ke dapur. Itu pun dia bersihkan semua barang dan benda yang pernah
dia sentuh. Termasuk pintu. Demikian juga ke toilet. Dia baru ke toilet setelah semua
teman seapartemennya selesai urusan toilet. Dia juga bersihkan benda apa pun di
tempat itu sebelum meninggalkan toilet.
Dua hari kemudian, 6 Maret 2020, dia mendapat telepon dari NHS 111. Dia diminta
datang ke rumah sakit bersama pacarnya karena sudah berhubungan dengan si pacar.
Pagi itu, setiba di rumah sakit, sepasang kekasih itu tidak boleh keluar dari mobil. Harus
menunggu petugas kesehatan. Ketika perawat datang, kaca jendela mobil diturunkan.
Dia diperiksa hidungnya dan tenggorokannya. Hasilnya baru akan diketahui lima hari
kemudian.
Sambil menunggu hasil itu dia harus mengisolasi diri sampai tanggal 18 Maret depan.
Harus ke dapur dan ke toilet sebagai orang yang terakhir dan membersihkannya. Sang
pacar tidak ikut dites. Tapi diminta tidak usah masuk kerja. Sampai 10 hari ke depan. Itu
karena sang pacar sampai dia menceritakan kisah ini tidak merasakan apa-apa.Sang
gadis tiap hari hanya ke taman di kompleks apartemen itu. Jalan-jalan di situ. Lalu
masuk rumah lagi.
Dia selalu membuka jendela. Melihat daun-daun di luar. Dia membayangkan bisa
segera seperti burung yang bebas terbang ke sana ke mari. Dia optimistis akan bisa
melewati masa kesendirian itu. Dia pun merenung alangkah bahagianya punya teman
tidak hidup sendirian seperti itu. Cita-citanya setelah wabah ini selesai sangatlah
sederhana: akan memeluk teman-temannya seerat-eratnya.
NAMA : FEBBY AYU DAMAI YANTI
NIM : 181910044
Dunia kita saat ini sedang dilanda duka yang mendalam khususnya bagi negara China
dan Italia. Namun tak menutup kemungkinan juga singgah dibanyak negara di dunia
tak lupu pula Tanah Air kita Indonesia. Wabah virus CORONA atau COVID-19
semakin hari semakin menjadi-jadi dan menakutkan. Pasalnya virus ini mudah sekali
menyebar bahkan dengan akibat mematikan.
Banyak spekulasi tentang asal mula virus ini namun yang saya ketahui bahwa virus
ini merupakan virus yang mengganggu saluran pernapasan dan pertama kali muncul
di pasar hewan dan makanan laut di kota Wuhan dan pertama kali menginfeksi para
pedagang disana .Kemudian barulah menular dari manusia ke manusia.
Muncul pada akhir Desember 2019 lalu di kota Wuhan,China hingga sekarang telah
tercatat mencapai 156.400 kasus dengan total pasien sembuh sebesar 73.968 dan
5.833 yang meninggal dunia per 15 maret 2020. Angka ini menunjukan bahwa begitu
drastisnya virus ini menyerang manusia.
Maka dari itu Pemerintah Indonesia segera mengambil langkah cepat untuk
meminimalisir angka penularan virus Corona yang terjadi di Indonesia yaitu dengan
#dirumahaja sebagai bentuk himbauan bagi masyarakat untuk tetap tinggal dirumah
dan tidak melakukan kegiatan diluar rumah kecuali hal tersebut sangat penting sekali.
Selain itu , masyarakat diminta untuk tidak melakukan pesta dan hal-hal lain yang
sifatnya berkumpul termasuk sholat berjama’ah di Masjid. Dan sesering mungkin
untuk:
1. Mencuci tangan dengan sabun cuci tangan yang mengandung formula antibacterial
2. Menyemprotkan cairan desinfektan disekitaran rumah
3. Tidak melakukan kontak langsung
4. Makan makanan yang bergizi dan sehat
5. Tidak panik dan tetap waspada
6. Gunakan masker apabila sedang sakit
Hingga Kamis (26/03), kurang lebih 720 orang dinyatakan positif Covid-19 setelah
ada tambahan tujuh orang warga negara Indonesia yang disebut mayoritas terinfeksi
di luar negeri.Sebelumnya, satu pasien yang disebut Kasus 27 diduga merupakan
kasus local transmission atau terpapar virus di dalam negeri karena tidak bisa
dikaitkan dengan kasus positif yang sudah ada.
Kebijakan pemerintah Indonesia berbeda dengan Korea Selatan. Duta Besar Indonesia
untuk Korea Selatan, Umar Hadi, mengatakan otoritas kesehatan setempat bersikap
transparan dalam menyampaikan informasi tentang perkembangan wabah Covid-19.
karakteristik warga Korea Selatan memang berbeda dengan Indonesia. Warga di sana
sudah terbiasa menerima peringatan darurat dari otoritas setempat dalam bentuk SMS
karena negara tersebut kerap mengalami masalah dengan debu halus akibat polusi.
Bagaimanapun, informasi yang diberikan otoritas Korea Selatan bisa begitu detail
sehingga warganya menjadi lebih takut pada stigma daripada virus Covid-19 itu
sendiri.
Infeksi virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir
Desember 2019. Virus covid-19 ini mengakibatkan berbagai macam gejala pada
penderitanya mulai dari bersin-bersin, batuk kering, sakit tenggorokan, mual, demam,
sesak nafas bahkan dapat menyebabkan kematian apalagi jika penderita memiliki
penyakit lain. penyebab Infeksi penularan covid-19 ini sangat cepat, yaitu melaui
saluran pernapasan yang dihasilkan ketika penderita covid-19 batuk atau bersin,
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan air liur penderita covid-19 dan Kontak jarak dekat
dengan penderita covid-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan. Waktu dari
paparan virus sampai timbulnya gejala klinis berkisar antara 1–14 hari dengan rata-
rata 5 hari.
Maka dari itu ada beberapa cara untuk mencegah penularan virus corona
antara lain, sering-sering mencuci tangan, hindari menyentuh area wajah, hindri
berjabat tangan dan berpelukan, menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk
setelah itu langsung mencuci tangan agar bakteri atau virus tidak tertinggal ditangan
tapi sebaiknya menggunakan tisu pada saat bersin dan batuk, membersikan perabotan
rumah, menjaga jarak social, hindari berkumpul dalam jumlah banyak, dan makan
makanan yang sehat serta berolahraga.
Jadi, mari bekerja sama untuk memutus mata rantai penularan virus corona,
mari saling menyelamatkan jiwa, mulailah untuk mencegah virus corona bersama-
sama karena”mencegah lebih baik daripada mengobati”.
Nama :Jasa budi mulia
NIM. : 181910033
KELAS : IK4A
NIM :181910016
SOAL!!!
Bacalah materi yang ada, lalu buatlah sebuah feature tentang
wabah corona dengan mengikuti arahan dalam materi tersebut.
Ada banyak negara yg sdh terinfeksi virus coroan diantara nya tempat
virus corona berasal yaitu China , italia , iran dan indonesia . Empat
negara tersebut menjadi yg paling bnyk terinfeksi virus corona.
Pemerintah Indonesia pun sudah siap siaga dalam menanggulangi virus
corona diantara nya menyediakan rumah sakit darurat yaitu di wisma atlet
Jakarta dengan dibantu dokter , perawat dan relawan dari mahasiswa
kedokteran di seluruh universitas di Indonesia. Pemerintah pun
menganjurkan apabila ada orang yg baru kembali dari luar negeri atau
luar kota diharapkan mengisolasi diri sendiri selama 14 minggu. Bagi
pasien pdp dan odp diharapkan segera melakukan tes karena takut nya
virus itu akan menyebar di lingkungan sekitar pasien pdp dan odp , dan
untuk yg sdh terinfeksi virus corona akan di isolasi sampai pasien
tersebut sembuh dan pasien tersebut akan di cek selama beberapa kali
agar tau virus corona itu hilang atau masih ada. Kabar baik nya sekarang
negara China sudah menemukan vaksin virus corona yang akan
diproduksi.
TUGAS FEATURE VIRUS CORONA
OLEH :
JULIAN FINALDY MUSTAR
181910053
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan kelapangan waktu bagi penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Judul makalah ini ialah mengenai Corona virus. Adapun tujuan penulisan
makalah ini ialah untuk memberikan informasi mengenai berbagai hal yang
berhubungan dengan corona virus hingga penerapannya di dalam klinis. Dengan
demikian diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam sistem pelayanan
kesehatan secara optimal.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis dengan senang hati akan menerima segala bentuk kritikan yang
bersifat membangun dan saran-saran yang akhirnya dapat memberikan manfaat
bagi makalah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
1. Definisi ............................................................................................................ 3
2. Epidemiologi ................................................................................................... 3
3. Morfologi ........................................................................................................ 3
4. Klasfikasi ........................................................................................................ 3
5. Replikasi.......................................................................................................... 4
7. Pengobatan ...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
CORONAVIRUS
1.Definisi
Coronavirus berasal dari bahasa Yunani κορών yang berarti mahkota
(corona). Dilihat di bawah mikroskop elektron, mahkota terlihat seperti tancapan
paku-paku yang terbuat dari S glikoprotein. Struktur inilah yang terikat pada sel
inang dan nantinya dapat menyebabkan virus dapat masuk ke dalam sel inang.
Coronavirus merupakan virus RNA besar yang terselubung. Coronavirus
merupakan virus RNA strand positif terbesar. Coronavirus menginfeksi manusia
dan hewan sebagai penyebab penyakit pernafasan dan saluran pencernaan.
Coronavirus pada manusia menyebabkan batuk pilek dan telah dikaitkan dengan
gastroenteritis pada bayi. Coronavirus pada hewan yang lebih rendah
menimbulkan infeksi menetap pada inang alamiahnya. Virus manusia sukar untuk
dibiakkan dan karena itu dicirikan dengan buruk.
Tipe baru dari coronavirus telah diidentifikasi sebagai penyebab penyakit
gawat yang disebut SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). SARS
coronavirus (SARS Co-V)secara resmi telah dideklarasikan oleh WHO sebagai
agen causative penyebab SARS. SARS-CoV mempunyai patogenesis yang unik
sebab mereka menyebabkan infeksi pernafasan paa bagian atas dan bawah
sekaligus serta dapat menyebabkan gastroenteritis.
2. Epidemiologi
Pada November 2002, terjadi epidemic yang tidak biasa pneumonia berat yang
tidak diketahui asalnya di Provinsi Guangdong di selatan Cina tercatat. Ada
tingginya tingkat penularan pada petugas kesehatan (petugas kesehatan). Beberapa
pasien positif untuk SARS-COV di aspirasi nasofaring (NPA), sedangkan 87%
pasien memiliki antibodi positif terhadap SARS-COV di sera sembuh mereka.
Analisis genetik menunjukkan bahwa isolat SARS-COV dari Guangzhou
memiliki asal yang sama seperti di negara-negara lain, dengan jalur filogenetik
yang cocok penyebaran SARS ke bagian lain dari dunia.
The 2002-2003 wabah SARS terutama dipengaruhi Cina daratan, Hong Kong,
Singapura, dan Taiwan. Di Kanada, wabah signifikan terjadi di daerah sekitar
Toronto, Ontario. Di Amerika Serikat, 8 orang dikontrak dikonfirmasi
laboratorium SARS. Semua pasien telah melakukan perjalanan ke daerah-daerah
di mana aktif SARS-COV transmisi telah didokumentasikan. SARS diduga
ditularkan terutama melalui orang-ke-orang kontak, melalui transmisi droplet.
Sebagian besar kasus melibatkan orang-orang yang tinggal dengan atau merawat
seseorang dengan SARS atau yang memiliki paparan sekresi terkontaminasi dari
pasien dengan SARS . Beberapa pasien yang terkena mungkin telah memperoleh
infeksi SARS-COV setelah kulit, sistem pernapasan mereka, atau selaput lendir
datang ke dalam kontak dengan tetesan menular didorong ke udara oleh batuk
atau bersin penderita SARS. pipa cadangan limbah, dan sistem ventilasi yang
rusak yang mungkin bertanggung jawab atas wabah SARS parah di Kebun Amoy
kompleks perumahan di Hong Kong. Transmisi mungkin terjadi dalam kompleks
melalui udara, virus-sarat aerosol.
Jumlah seluruh dunia kasus SARS dari wabah asli (November 2002 sampai 31
Juli 2003) mencapai lebih dari 8000 orang, termasuk 1.706 petugas kesehatan.
Dari kasus tersebut, 774 menyebabkan kematian, dengan rasio kematian kasus
kematian 9,6%, dan 7295 pemulihan. Sebagian besar kasus ini terjadi di Cina
daratan (5327 kasus, 349 kematian), Hong Kong (1755 kasus, 299 kematian),
dengan Taiwan (346 kasus, 37 kematian), dan Singapura (238 kasus, 33
kematian).
Di Amerika Utara, ada 251 kasus, dengan 43 mengakibatkan kematian (semua di
Kanada) peta di bawah ini menunjukkan distribusi di seluruh dunia kasus SARS
selama wabah 2002-03.
3.Morfologi
Struktur dan komposisi
Koronavirus merupakan partikel berselubung, berukuran 80-160 nm yang
mengandung genom tak bersegmen dari RNA beruntai tunggal (27-30 kb; BM 5-
6
6x10 ), genom terbesar di antara virus RNA. Nukleokapsid heliks berdiameter 9-
11 nm. Terdapat tonjolan berbentuk gada atau daun bunga dengan panjang 20 nm
yang berjarak lebar pada permukaan luar selubung, menyerupai korona matahari.
Protein struktural virus meliputi protein nukleokapsid terfosforilasi 50-60K,
glikoprotein 20-30K (E1) yang bertindak sebagai protein matriks yang tertanam
dalam lapisan ganda lipid selubung dan berinteraksi dengan nukleokapsid, dan
glikoprotein E2 (180-200K) yang membentuk peplomer berbentuk daun bunga.
Beberapa virus mengandung glikoprotein ketiga (E3; 120-140K) yang
menyebabkan hemaglutinasi dan mempunyai aktivitas asetilesterase.
Genom
RNA beruntai tunggal linear tak bersegmen, protein stuktural virus meliputi
protein nukleokapsid terfosforilasi dan mengandung dua glikoprotein (bertindak
sebagai protein matriks yang teranam dalam lapisan ganda lipid selubung dan
berinteraksi dengan nukleokapsid), dan satu fosfoprotein terselubung serta
mengandung duri besar / daun bunga yang menyebabkan hemaglutirasi dan
mempunyai aktivitas asetil esterase.
Protein
Protein yang terdapat dalam coronavirus berupa S (spike) protein (150k), HE
protein (65kD), M (membran) protein, E (envelope) protein (9-12kD), dan N
(nucleocapsid) protein (60kD).
HE protein (65kD)
Hanya terdapat pada coronavirus yang mempunyai protein hemagglutinin-
esterase. Bentuk protein ini juga seperti paku (lebih kecil dari S protein) pada
permukaan virus. Protein ini juga dapat mengikat asam salisilat. Aktivitas esterase
dari HE protein dapat memecah asam salisilat dari rantai gula, yang dapa
membantu virus untuk masuk dalam sel inang dan bereplikasi. Antibodi yang
melawan HE protein juga akan dinetralisasi oleh virus.
M (membran) protein
Protein kecil ini juga terdapat pada membran virus. Pada sel yang terinfeksi,
protein ini ditemukan di sekitar nucleus dan permukaan sel.
4. Klasifikasi
Ordo Nidovirales
Familia Coronaviridae
Genus Coronavirus
Coronavirus penyebab SARS terletak pada Group IV ((+)ssRNA)
Tampaknya terdapat dua kelompok antigenik koronavirus manusia, yang diwakili
oleh strain 229E dan OC43.
5. Replikasi
Replikasi dari koronavirus dimulai saat ia mengambil tempat dalam
sitoplasma. Koronavirus melekat pada reseptor sel sasaran melalui duri
glikoprotein pada selubung virus (melalui E2 atau E3). Koronavirus manusia dan
tikus memakai reseptor yang tidak saling berhubungan. Reseptor untuk
koronavirus manusia adalah N aminopeptidase, sedangkan isoform majemuk dari
antigen karsinoembrionik yang berkaitan dengan famili glikoprotein, bertindak
sebagai reseptor untuk koronavirus tikus. Kemudian partikel diinternalisasi,
kemungkinan melalui endositosis absorptif. Glikoprotein E2 dapat menyebabkan
penyatuan selubung virus dengan selaput sel.
Peristiwa pertama setelah pelepasan selubung adalah sintesis polimerase
RNA yang bergantung pada RNA spesifik virus yang merekam RNA
komplementer (untai-minus) dengan panjang penuh. Hal ini bertindak sebagai
cetakan untuk suatu set kumpulan dari 5-7 mRNA subgenomik. Dengan
diterjemahkannya masing-masing mRNA subgenomik ke dalam polipeptida
tunggal, prekursor poliprotein tidak lazim pada infeksi koronavirus. Kemungkinan
RNA genomic menyandi suatu poliprotein besar yang diolah untuk menghasilkan
polymerase RNA virus.
Molekul RNA genomik yang baru disintesis dalam sitoplasma berinteraksi dengan
protein nukleokapsid membentuk nukleokapsid heliks. Nukleokapsid bertunas
melalui selaput retikulum endoplasmik kasar dan apparatus Golgi pada daerah
yang mengandung glikoprotein virus. Virus matang kemudian dibawa dalam
vesikel ke bagian tepi sel cuntuk keluar atau menunggu hingga sel mati untuk
dilepaskan. Virion tidak dibentuk melalui pertunasan pada selaput plasma.
Sejumlah besar partikel dapat terlihat pada permukaan luar sel yang terinfeksi dan
kemungkinan diadsorbsi setelah virion dilepaskan. Beberapa koronavirus lebih
sering menimbulkan infeksi sel yang menetap daripada sitosidal.
Penyakit yang ditimbulkan
Penyakit pernafasan dan batuk pilek, infeksi Gastrointestinal akut, penyakit
Neurologik susunan syaraf pada hewan. Pada blog ini, akan lebih dibahas
mengenai SARS Coronavirus.
6. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
Gejala dari SARS
Mula-mula gejalanya mirip seperti flu dan bisa mencakup: demam, myalgia,
lethargy, gejala gastrointestinal, batuk, radang tenggorokan dan gejala nonspesifik
lainnya. Satu-satunya gejala yang sering dialami seluruh pasien adalah demam di
atas 38 °C (100.4 °F). Sesak napas bisa terjadi kemudian.
Gejala tersebut biasanya muncul 2–10 hari setelah terekspos, tetapi sampai 13 hari
juga pernah dilaporkan terjadi. Pada kebanyakan kasus gejala biasanya muncul
antara 2–3 hari. Sekitar 10–20% kasus membutuhkan ventilasi mekanis.
Awalnya tanda jasmani tidak begitu kelihatan dan mungkin tidak ada. Beberapa
pasien akan mengalami tachypnea dan crackle pada auscultation. Kemudian,
tachypnea dan lethargy kelihatan jelas.
Penularan SARS
- melalui kontak langsung dengan penderita SARS
- melalui udara yang telah tercemar coronavirus
7.Pengobatan
Pengobatan infeksi corona virus hingga saat ini masih bergantung pada anti-
pyretic, supplemen oksigen dan bantuan ventilasi. Jika terdapat kasus SARS yang
mencurigakan, pasien harus diisolasi, lebih baik di ruangan yang bertekanan
negatif, disertai dengan kostum pengaman lengkap untuk segala kontak apapun
dengan pasien SARS. Pada awalnya akan digunakan steroid dan antiviral drug
ribavirin untuk pengobatan, namun tidak ada bukti yang mendukung terapi ini,
bahkan sekarang ini justru banyak yang mencurigai bahwa ribavirin tidak baik
bagi kesehatan. Ribavirin analog dengan nukleo
Ribavirin 400 mg tiap 8 jam (1200 mg sehari) dikonsumsi selama 3 hari (atau
sampai mencapai kondisi stabil) Lalu ribavirin 1200 mg 2 kali sehari(2400 mg
sehari)
Di China, obat dari tanaman tradisional telah digunakan secara teratur
dikombinasikandengan obat sintetik untuk mengobati SARS dan dipercaya
dapsecara efektif. Test in vitro menghasilkan pendapat bahwa interferon
diperbolehkan dan menjadi pilihan dalam pengobatan SARS. Oseltamivir phbitor
terhadap neuraminidase untuk pengobatan influenza A dan B. Obat ini juga sering
diresepkan bersama dengan obat-obat lain yang digunakan untuk pengobatan
SARS si China. Antibodi prevalensinya meningkat seiring dengan umur, dan
ditemukan lebih dari 90 % pada orang dewasa. Kebanyakan virus yang bagus,
namun dengan adanya reinfeksi sering diindikasikan keadalam lingkungan hidup
ini terdapat bermacam-macam jenis coronavirus. Jenis virus yang telah
menginfeksi manusia tidak akan menginfeksi hewan. Pada kebanyakan infeksi
pernafasan, coronavirus sering terjai karena adanya kontak antar manusia yang
semakin dekat. Kebanyakan kejangkitan terjadtiap beberapa tahun dengan siklus
hidup yang tergantung dari jenis coronavirus.
Gefektif digunakan untuk menyembuhkan para penderita SARS. sid, dimana
pemakaiannya ra intravena untuk paling • ri) secara oral n diko at bekerja
memperlihatkan interferon dapat melawan SARS Co-V, sehingga men osphate
(Tamiflu, Roche Laboratories Inc., USA)
Kelas : Ik4b
Nim : 181910012
COVID-19
Wuhan adalah kota terbesar ketujuh di Tiongkok, dengan populasi lebih dari 11 juta orang.
Kota ini merupakan pusat transportasi utama di Tiongkok bagian tengah, yang terletak sekitar
700 mil (1100 km) di sebelah selatan Beijing, 500 mil (800 km) di sebelah barat Shanghai, dan
600 mil (970 km) di sebelah utara Hong Kong. Bandar udara Wuhan memiliki penerbangan
langsung ke berbagai kota besar di Eropa: enam kali penerbangan mingguan ke Paris, tiga kali ke
London, dan lima kali ke Roma.
Pada bulan Desember 2019, terjadi sekelompok kasus "radang paru-paru (pneumonia) yang
tidak diketahui penyebabnya" yang dihubungkan dengan pasar grosir makanan laut Huanan.
Pasar ini memiliki ribuan kios yang menjual berbagai hewan, seperti ikan, ayam, burung pegar,
kelelawar, marmut, ular berbisa, rusa bintik, dan binatang liar lainnya. Setelah virus korona
diketahui sebagai penyebab penyakit ini, kecurigaan pun muncul bahwa virus korona baru ini
bersumber dari hewan.
Dugaan kasus pertama dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2019. Gejala awal mulai
bermunculan tiga pekan sebelumnya pada tanggal 8 Desember 2019. Pasar ditutup tanggal 1
Januari 2020 dan orang-orang yang mengalami gejala serupa dikarantina.[100] Kurang lebih 700
orang yang terlibat kontak dengan terduga pengidap, termasuk +400 pekerja rumah sakit,
menjalani karantina. Seiring berkembangnya pengujian PCR khusus untuk mendeteksi infeksi,
41 orang di Wuhan diketahui mengidap virus korona SARS-CoV-2, dua orang di antaranya
suami-istri, salah satunya belum pernah ke pasar, dan tiga orang merupakan anggota satu
keluarga yang bekerja di toko ikan. Korban jiwa mulai berjatuhan pada 9 Januari 2020.
Pandemi corona virus 2019–2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-19 adalah peristiwa
menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat
COVID-19) di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi
nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Hingga 28 Maret, lebih dari 620.000 kasus
COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 190 negara dan teritori, mengakibatkan lebih dari
28.800 kematian dan 137.000 kesembuhan.
Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global, penundaan atau pembatalan
acara olahraga dan budaya, dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan barang yang
mendorong pembelian panik. Misinformasi dan teori konspirasi tentang virus telah menyebar
secara daring, dan telah terjadi insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang Tiongkok dan
orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya.
Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global, penundaan atau pembatalan
acara olahraga dan budaya, dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan barang yang
mendorong pembelian panik. Misinformasi dan teori konspirasi tentang virus telah menyebar
secara daring, dan telah terjadi insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang Tiongkok dan
orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya.
2019-nCoV saat ini tidak memiliki pengobatan yang efektif atau vaksin, meskipun upaya
untuk mengembangkan beberapa obat sedang dilakukan. Gejala-gejalanya antara lain demam,
kesulitan bernapas dan batuk, yang digambarkan sebagai gejala "Influenza". Untuk mencegah
infeksi, WHO merekomendasikan "mencuci tangan secara teratur, menutupi mulut dan hidung
ketika batuk dan bersin , dan hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala
penyakit pernapasan. (seperti batuk dan bersin). Meskipun tidak ada perawatan khusus untuk
virus korona manusia pada umumnya,
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyarankan bahwa warga yang terinfeksi
virus ini dapat meredakan gejalanya dengan minum obat flu biasa, minum cairan, dan istirahat.
Beberapa negara mengharuskan warganya untuk melaporkan gejala mirip flu ke dokter mereka,
terutama jika mereka pernah mengunjungi daratan Tiongkok.
Sebagai antisipasi atas merebaknya koronavirus yang bisa menjalar ke Indonesia, Pemerintah
Indonesia melakukan berbagai cara untuk mencegah virus tersebut ke Indonesia. Salah satunya
adalah dengan membentuk 132 rumah sakit rujukan yang langsung berada di bawah Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) (sebelumnya hanya 100 rumah sakit). Beberapa rumah sakit di
berbagai daerah juga menjadi rujukan, seperti RSPI Sulianti Saroso, RSUD Tarakan, dan Rumah
Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan penghentian sementara kebijakan bebas
visa bagi warga Tiongkok, menghentikan sementara penerbitan visa-on-arrival untuk Daratan
Tiongkok, dan melarang pengunjung yang berada di Tiongkok selama 14 hari untuk memasuki
atau transit di Indonesia. Selain itu, penerbangan dari dan ke Daratan Tiongkok ditunda per 5
Februari.
Jumlah kasus positif virus corona di seluruh dunia hingga hari ini, Senin (30/3), mencapai
720 ribu orang dengan 33.905 kematian, dan 150.918 sembuh.
Berdasarkan data terbaru situs pelaporan online Worldometers. amerika serikat menjadi
Negara dengan kasus infeksi covid-19 terbanyak dengan 141.732. Jumlah korban meninggal
akibat corona di AS mencapai 2.471.
Italia berada di peringkat kedua dengan 97.689 kasus. Italia juga tercatat sebagai negara
dengan kematian tertinggi akibat corona dengan 10.779 pasien meninggal.
Posisi ketiga ditempati China yang merupakan tempat pertama kali virus mematikan itu
muncul. Sejauh ini China melaporkan 81.439 kasus dan 3.300 kematian.
Jumlah infeksi corona di Spanyol nyaris mendekati China yakni 80.110 kasus. Namun
jumlah kematiannya dua kali lipat dari Tiongkok dengan 6.803 korban jiwa.
Di Timur Tengah, Iran menjadi negara yang terdampak corona paling parah. Hingga kini
jumlah kasus Covid-19 di sana mencapai 38.309 dengan 2.640 kematian. Sedangkan di Asia,
selain China, Korea Selatan menempati posisi teratas untuk kasus terbanyak yakni 9.583 kasus
dan 152 kematian.
Dan Jumlah pasien positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19) di Indonesia masih mengalami
peningkatan. Pada Senin (30/3), angkanya mencapai 1.414 kasus. Dari jumlah itu, korban
meninggal mencapai 122 orang, dengan jumlah yang sembuh 75 orang.
Nama : Leo Chandra
NIM : 181910020
Kelas : IK4B
Mata Kuliah : Penulisan Feature dan Opini
Soal :
Buatlah sebuat feature tetang wabah corona dengan mengikuti arahan dalam materi !
Pembahasan :
Nim : 181910009
Kelas : IK4A
TUGAS 1 FEATURE
Baru-baru ini dunia sedang dilanda kesusahan yaitu oleh virus Corona, seluruh dunia lagi
gencar-gencar nya memberitakan soal virus ini. Kemunculan wabah virus corona ini selalu
dikaitkan asal muasalnya dari China, pasalnya dunia telah digemparkan hampir seluruh
penduduk wuhan China terjangkit virus ini pada Desember 2019, dan penyebarannya hingga
ke seluruh dunia dan negara-negara banyak yang sudah melakukan lockdown pada negara
mereka masing-masing.
Dan warga indonesia diharuskan oleh pemerintah agar tidak keluar rumah apabila tidak ada
urusan yang penting, karna penyebaran virus ini sangat-sangat lah mudah mulai dari kita
mengusap wajah dengan tangan yang tidak bersih virus itu pun bisa masuk, dengan berjabat
tangan pun virus itu bisa masuk ke dalam tubuh kita. Dengan 14 hari di rumah kita bisa
memutus rantai penularan virus Corona atau COVID-19.
Tetapi apakah aturan DIRUMAH SAJA berlaku bagi Tunawisma atau orang-orang yang
tidak memiliki rumah, pemerintah jelas menyuruh masyarakat harus tetap dirumah tetapi
bagaimana bagi tunawisma yang terlantar di jalanan, sedangkan Tunawisma adalah kelas
yang paling rentan terkena virus ini karna meraka secara terbuka berada di jalanan sedangkan
untuk pencegahan tersebut kita harus berada di dalam rumah dan menjaga kebersihan baik itu
badan dan juga lingkungan kita.
Apakah hal tersebut efektif bagi si Tunawisma yang terlantar di jalan, sedangkan pemerintah
secara terang-terangan menuduh orang miskin lah sebagai sumber penyebar penyakit. tetapi
secara jelas COVID-19 tidak pandang bulu , usia , atau pun kelas, penyakit bisa menyebar ke
siapapun termasuk orang kaya.
Apakah ini salah tunawisma mengapa mereka tidak memiliki rumah, apakah ini salah kelas
menengah kebawah mereka tidak bisa menjaga kebersihan dan kelayakan tempat dan
lingkungan mereka, apakah tunawisa hanya benalu di dalam negeri ini. JELAS TIDAK,
KAPITALIS lah virus sebenarnya karna pemerintah hanya lah sebagai alat untuk melindungi
pemodal atau investor, mereka tidak peduli soal tunawisma yang terlantar di jalanan tanpa
tempat berlindung dari panas dan hujan serta dari virus ini , tetapi yang mereka khawatirkan
adalah nanti para investor tidak mau lagi menanamkan modal mereka di negara ini karna
negara ini sudah tidak aman bagi para investor atau pemodal.
Para Tuan Tanah yang memiliki rumah-rumah yang kosong dan layak huni malah dengan
kejam nya mengusir para gelandangan dan Tunawisma dari rumah tersebut karna mereka
menganggap hal yang dilakukan Tunawisma dan Gelandangan tersebut adalah hal yang
ILEGAL di Negara ini, seperti yang terjadi di daerah Salah Tiga pendudukan tempat yang
dilakukan oleh kawan-kawan Bethlehem, rumah kosong tersebut di jadikan tempat tinggal
untuk para Tunawisma yang ada di jalanan justru di usir oleh aparat karena yang mereka
dianggap melakukan tindakan yang ILEGAL. Dan sampai sekarang Tunawisma-tunawisma
yang mereka usir itu pun harus kembali tidur di jalanan sedangkan COVID-19 sedang
mewabah, yang jadi pertanyaan apakah negara peduli kapada kelas menegah ke bawah?,
Apakah pemerintah akan memperhatikan dan memberikan perhatian extra selain kepada
tenaga medis tetapi juga kepada masyarakat-masyarakat kelas bawah khusus nya Tunawisma
yang ada di jalanan.
Sedangkan TIDAK ADA YANG ILEGAR DI BUMI MEREKA SENDIRI , kutipan tersebut
saya ambil dari kawan-kawan Bethelhem semoga kita, keluarga, teman, semoga sehat selalu
dan dijauh kan dari virus yang mewabah ini dan semoga musibah yang sedang melanda dunia
ini segera berakhir.
Nama : M.yusril ihza mahendra
NIM : 181910039
Kelas : IK4B
Mata Kuliah : Penulisan Feature dan Opini
Soal :
buatlah sebuat feature tetang wabah corona dengan mengikuti arahan dalam materi tsb
Pembahasan :
TUGAS 1 FEATURE
SOAL
1. Bacalah materi yang ada, lalu buatlah sebuat feature tetang wabah corona dengan
mengikuti arahan dalam materi tsb! (Materi berbentuk word).
JAWABAN
Tak ada manusia yang ingin merasakan sakit atau pun susah. Namun tak ada yang pernah tau
kapan musibah dan masalah akan datang. Kini Indonesia bahkan dunia sedang di uji dengan
datangnya virus yang membuat semua orang ketakutan, yaitu Virus Corona.
Virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau
manusia. Pada manusia corona diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu
biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS),
dan Severe Acute Respiratory Syndrme (SARS). Virus corona paling terbaru yang ditemukan
adalah virus corona COVID-19. Virus ini termasuk penyakit menular dan baru ditemukan di
Wuhan, China pada Desember 2019 yang kemudian menjadi wabah. Penyebaran dari satu
orang ke orang yang lain maupun ke negara di seluruh dunia dapat dikatakan terjadi dengan
sangat cepat, dan begitu banyak yang terpapar maupun yang meninggal dunia.
COVID-19 kini telah menjadi pandemi yang menyebar ke hampir seluruh negara di dunia.
Menurut World Health Organization (WHO) cara penyebaran virus corona melalui tetesan
kecil yang keluar dari hidung atau mulut ketika mereka yang terinfeksi virus bersin atau
batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di benda atau permukaan yang disentuh dan orang
sehat. Lalu orang sehat ini menyentuh mata, hidung atau mulut mereka.Virus corona juga
bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh orang sehat ketika berdekatan dengan
yang terinfeksi corona. "Itu sebabnya penting untuk menjaga jarak 1 meter lebih dari orang
yang sakit. Hingga kini belum ada penelitian yang menyatakan virus corona COVID-19 bisa
menular melalui udara," jelas WHO seperti dikutip dari situsnya, Senin (30/3/2020).
Update Virus Corona di Dunia per 31 Maret yaitu 781.485 Kasus positif corona, 164.726
Sembuh, 37.578 Meninggal. Di Indonesia sendiri virus ini awalnya di remehkan, sampai ada
pernyataan yang mengatakan bahwa virus corona tidak mungkin masuk ke Indonesia.
Pernyataan itu pun berbanding terbalik dengan kondisi saat ini. Menurut data yang ada, saat
ini per 31 Maret berjumlah 1.528 kasus positif corona, 136 yang meninggal, dan 81 yang
sembuh.
Pencegahan yang dapat kita lalukan saat ini adalah dengan melakukan lockdown ataupun
sosial distancing, rutin mencuci tangan, hindari menyentuh mata, mulut dan hidung makanan
yang bergizi, berolahraga, Jika mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, segeralah
berobat kerumah sakit.
Nama : Marisa Nuraini Fadillah Putri
Nim : 181910013
Kelas : IK4A
Soal :
Bacalah materi yang ada, lalu buatlah sebuat feature tetang wabah corona dengan
mengikuti arahan dalam materi tsb.
Jawab :
Nah yang dari negara cina ini merupakan corona virus jenis baru yang bernama
2019-nCov, kalo ditanya apakah kita pernah tertular virus corona jawabannya ya
mungkin saja pernah tipe yang ringan seperti jenis OC43 dan 229E yang gejalanya
seperti flu biasa. Tetapi ada beberapa jenis yang bergejala berat seperti MERS, SARS,
dan tipe yang baru ini2019-nCov.
Kenapa sih bisa sampaimenyebabkan kematian jenis yang berat ini? Tapi
sebelum itu bagaimana virus ini bisa menular ke manusia, dari hasil ivestigasi
beberapa jenis virus ini ditularkan dari hewan, contohnya adalah SARS dari musang,
MERS dari unta dan 2019n-Cov ini diduga dari ular dan kelelawar. Pertanyaanya
apakah mungkin ada jenis virus baru? Jawabannya sangat mungkin karena masih ada
jenis corona virus lain di hewan yang belum menginfeksi manusia.
Jenis yang terbaru ini2019-nCov dan tipe lain seperti SARS dan MERS memiliki
kemampuan untuk menyebabkan penyakit yang fatal. Gejala ringanya bervariasi
seperti flu pada umumnya : flu, batuk, demam, radang tenggorokan. Nah yang berat
jika virus ini sudah mengenai saluran nafas bawah sehingga menyebabkan infeksi
paru atau pneumonia karena paru paru merupakan tempat pertukaran oksigen.
Semua jenis corona virus ini gaada obatnya tetapi dia bisa sembuh, pengobatan
semua jnis corona termasuk 2019-nCov di china ini adalah pengobatan untuk
mengurangi gejala yang ada dan upaya untukmeningkatkan daya tahan tubuh
penderita karena yang bisa membunuh virus tersebut ya daya tahan tubuhnya sendiri.
Tapi kenapa ada yang sampai meninggal? Kebanyakan kasus meninggal yang
disebabkan 2019-nCov atau jenis corona virus yang lain adalah orang berusia lanjut,
yang memiliki penyakit lain yang menyebabkan imunnya rendah.
Penceahan terhadap corona viru ini bagaana sih? Yang palig terpenting itu
dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara gaya hidup sehat selain itu
juga kita dapat mencegahnya dengan menggunakan masker, mencuci tangan , hindari
berpergian ke negara atau kota yang menjadi endemik corona virus, hindarikontak
dengan orang yang terjangkit virus dan tidak mengonsumsi hewan yang terjangkit
virus.
NAMA : MEGAWATI
181910019
IK4A
Dua Pasien Positif Covid-19 di Sumsel Sudah Meninggal Dunia, Warga Palembang
dan Prabumulih
Dan berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen, kedua pasien yang terkonfirmasi Covid-19
tersebut telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Keduanya yakni seorang laki-laki berusia 54 tahun asal Kota Palembang, sedangkan pasien
terkonfirmasi Covid-19 yang kedua yakni seorang laki-laki usia 53 tahun asal Kota
Prabumulih yang berprofesi sebagai seorang Dokter.
Keduanya sudah meninggal pada 23 Maret lalu, dimana pasien pertama yang terkonfirmasi
Covid-19 meninggal sekitar pukul 05.45 WIB dan pasien kedua meninggal sekitar pukul
06.15 WIB.
Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, bahwa saat ini ada
715 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), 160 orang telah selesai pemantauan
dengan kondisi sehat, sedangkan 555 orang masih dalam pemantauan.
Untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Sumsel sebanyak 31 orang, dimana tujuh
orang sudah selesai pengawasan dengan hasil pemeriksaan laboratorium negatif dan 24 orang
masih dalam pengawasan.
Saat ini, jumlah sampel yang diperiksa laboratorium dari Dinkes Sumsel yakni 41 terdiri dari
ODP dan PDP, 13 hasilnya negatif Covid-19, dua positif Covid-19 dan telah meninggal
dunia, serta 26 sampel masih proses pemeriksaan.
Kalau dalam menulis berita yang diutamakan ialah pengaturan fakta-fakta maka dalam
penulisan feature digunakan teknik mengisahkan sebuah cerita dari suatu berita yang betul-betul
terjadi. Memang inilah kunci perbedaan antara berita lugas dan tulisan feature. Penulis feature
pada hakekatnya adalah seorang yang berkisah. Ia melukiskan dan menggambarkan dengan kata-
kata, kemudian menghidukan imajinasi pembaca, ia menarik pembaca agar masuk ke dalam
ceritera itu dengan membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama. Seorang penulis
feature yang baik sudah akrab dengan jenis-jenis struktur atau pola kerangka sebuah feature.
Meskipun banyak teknik tentang penulisan, tetapi yang terpenting, penulis harus menyiapkan
kerangka tulisan secara lengkap.
Ada empat senjata pokok yang harus dipersiapkan untuk membuat feature, yaitu:
1). Lead atau kepala
2). Struktur atau kerangka
3). Ending atau ekornya
4). Transisi yakni tali sendi yang mengikat tulisan menjadi satu.
Tugas penulis adalah menjaga agar semuanya itu berada pada tempatnya. Untuk menjaga
keutuhan dalam feature itu, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
Sebuah lead berguna : (1) agar pembaca untuk mengikuti ceritera, (2). Agar
alur cerita berjalan lancar.
Berbeda dengan berita lugas, lead dalam feature umumnya tergolong dalam
suspended interest lead, yang dimulai dengan suatu pembukaan yang
menggoda dengan pembeberan fakta yang terpenting. Maksudnya adalah
untuk menahan pembaca agar terus membaca untuk mengetahui
keseluruhan isi ceritera.
Namun demikian, kita banyak pilihan lead, yang berguna untuk menggelitik
rasa ingin tahu atau mengaduk imajinasi pembaca
Dalam dunia tulis-menulis dikenal tiga cara pengembangan gagasan, yakni: (1) susunan
kronologis (chronological order), (2) susunan ruang (spartial order), dan (3) susunan logis
(logical order).
Dalam sepekan terakhir rasa ingin tahu warga di tanah air soal virus corona COVID-19 semakin tinggi
setelah World Health Organization (WHO) menetapkan virus ini sebagai pandemi dan meminta Presiden
Joko Widodo menetapkan status darurat nasional corona.
Lalu apa itu virus corona COVID-19? Menurut situs WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang
dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona diketahui menyebabkan infeksi
pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrme (SARS).
Virus corona paling terbaru yang ditemukan adalah virus corona COVID-19. Virus ini termasuk penyakit
menular dan baru ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019 yang kemudian menjadi wabah.
Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin
mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini bersifat
ringan dan terjadi secara bertahap.
Namun, beberapa orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tak merasa tidak enak
badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari
setiap 6 orang yang mendapatkan COVID-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas.
Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis seperti tekanan darah tinggi, masalah
jantung atau diabetes, lebih mungkin terkena penyakit serius. Orang dengan demam, batuk dan kesulitan
bernapas harus mendapat perhatian medis.
Menurut WHO, virus corona COVID-19 menyebar orang ke orang melalui tetesan kecil dari hidung atau
mulut yang menyebar ketika seseorang batuk atau menghembuskan nafas. Tetesan ini kemudian jatuh ke
benda yang disentuh oleh orang lain.
Orang tersebut kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut. Berdasarkan studi yang ada saat ini belum
ditemukan penyebaranCOVID-19 melalui udara bebas.
Corona Tak Selamanya Negatif!
Sebelumnya telah dijeleaskan tentang wabah yang menghancurkan London jauh sebelum pandemi
corona. Namun, cerita mengenai wabah mengerikan tidak hanya datang dari luar negeri. Di
Indonesia sendiri sudah banyak catatan sejarah mengenai keberadaan wabah yang menelan banyak
korban. Pada abad ke-19 di Jawa, beberapa epidemi penyakit lebih banyak yang menyebar dalam
cakupan lokal dan regional serta sedikit supralokal. Penyakit-penyakit ini adalah kolera, malaria, dan
cacar.
Epidemi penyakit yang utama pada masa ini adalah demam tifus. Sementara pada abad ke-20
beberapa penyakit tersebut menjadi penyakit yang kurang penting karena hanya terjadi perkasus
saja. Pada awal abad ini, justru beberapa penyakit baru muncul dan mempunyai pengaruh yang
sangat signifikan terhadap kesehatan masyarakat Jawa, yaitu epidemi influenza yang terjadi pada
tahun 1918 dan epidemi pes yang mulai diketahui keberadaannya pada tahun 1911.
Keberadaan penyakit-penyakit mematikan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, membuat
Pemerintah Kolonial Hindia Belanda cukup khawatir jika sampai menyerang orang- orang kulit putih.
Trauma akan penyakit mematikan di Eropa abad pertengahan mendorong Pemerintah Belanda
memberi pelatihan kepada rakyat pribumi untuk menjadi tenaga kesehatan dan bertugas di
lapangan.
Peran sangat nyata para tenaga kesehatan pribumi yaitu saat terjadi wabah pes pada penghujung
tahun 1910. Penyakit pes itu memakan banyak korban di Malang dan meluas hampir ke seluruh
wilayah di Pulau Jawa. Rakyat pribumi dilatih untuk menjadi tenaga kesehatan diantaranya menjadi
mantri pes yang bertugas langsung di lapangan membantu dokter-dokter pribumi yang telah terjun
lebih dulu.
Wabah pes yang terjadi di Jawa selain membawa dampak mengerikan, juga memberi angin segar
bagi perkembangan kesehatan untuk penduduk bumiputera. Tahun 1920-an program makanan
bergizi diperkenalkan secara masif kepada masyarkat.
Makin banyaknya tenaga kesehatan yaitu mantri dan dokter dari kalangan bumiputera, di sisi lain
juga menggeser posisi para dukun yang pada era sebelumnya menjadi tumpuan masyarakat dalam
mengobati segala macam penyakit.
Kisah ini msih terjadi dan berjalan hingga detik ini. Saat ini bisa digambarkan sebagai masa sulit, titik
rendah, krisis tepatnya. Namun kalau boleh mengutip salah satu ajaran agama yang mengatakan
bahwa “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”. Atau menggunakan istilah lain kalau
alergi dengan yang berbau agama, misalnya berbau aseng (China), pada istilah weiji dalam filsafat
China, yang berarti krisis. Jika diuat terpisah maka akan mempunyai makna; Wei berarti bahaya dan
Ji berarti peluang/kesempatan. Artinya pada kondisi krisis maka ada potensial bahaya yang terjadi
sekalligus peluang atau kesempatan untuk mendapatkan kebaikan.
Kebaikan apa yang dapat kita lihat dari ancaman kematian dan kepanikan akibat pandemi corona
saat ini? Di China ketika wabah menyebar, merek bersatu bahu-membahu untuk membendung
penyebaran wabah dan terbukti berhasil. Selain itu efek ke lingkungan sangat nyat, polusi berkurang
drastis. Hal yang sama terjadi di Italia, walau di anggap terlambat dalam menangani penyebaran
virus corona, namun polusi menjadi jah berkurang.
Di Indonesia yang terjadi adalah semua orang mencari kambing hitam untuk disalahkan, beberapa
lagi menjadi pakar penyakit dadakan. Para elit politik saling cari panggung, orang-orangbkaya
berebut menimbun kebutuhan pokok tanpa melihat lagi orang-orang miskin yang hanya melongo
melihat nasib tragis hidupnya di tengah wabah.
Sebagian lagi mencari keuntungan dengan menjual tinggi alat kesehatan, saling berebut otoritas
menyebarkan “ketakutan” wabah. Saling menjelekkan tindakan kelompok lain yang “tidak taat
aturan”, berita bohong dan misinformasi merajalela. Gambaran orang Indonesia tersebut dalam
menghadapi krisis memperlihatkan bahwa kekuatan besar bangsa yaitu gotong royong yang
tercermin dalam Pancasila telah sirna.
Tapi tak semua berisi keburukan dengan apa yang dilakukan oleh orang Indonesia dalam menhadapi
krisis ini. Kebijakan kerja di rumah atau diam di rumah sangat menurunkan angka polusi di ibukota
atau dengan kata lain alam memulihkan diri. Beberapa artis dan tokoh mulai bergerak menggalang
dana merapatkan solidaritas kemanusiaan.
Para pekerja yang biasa berangkat gelap, pulang gelap bisa mengintimkan hubungan keluarga.
Menyadarkan kalau beberapa bidang pekerjaan dapat dilakukan di rumah tanpa harus ke kantor.
Beberapa manusia menyadari kembali pentingnnya perilaku hidup bersih dan sehat untuk digiatkan
kembali.
Selain kebaikan, ada peluang yang mesti kita pikirkan dan lakukan agar peristiwa serupa dapat
diatasi dengan baik. Diantaranya perbaikan kualitas dan kuantitas fasilitas kesehatan di negeri ini.
Mulai berpikir untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam negeri tanapa terus bergantung pada
impor. Menggiatkan pendidikan perilaku hidup sehat dan bersih di seluruh lapisan masyarakat.
Memperbaiki koordinasi antar lembaga pemerintah. Perbaikan menyeluruh pagar pengaman
ekonomi sosial masyarakat yang telah koyak akibat kesenjangan yang sangat lebar di Indonesia. Dan
pada akhirnya, semua peluang dan kebaikan tersebut tidak dapat dicapai tanpa gotong royong
seluruh elemen bangsa.
Nama : Muhammad Renaldi
Nim : 181910063
Tugas :
Buatlah sebuah feature tentang wabah corona.
Lain hal jika pengendara motor yang sudah pakai helm full face dan balaclava, sebenaranya
sudah tidak membutuhkan masker tersebut. Namun untuk yang menggunakan tipe helm open
face dianjurkan untuk menggunakan masker sebagai tindakan pecegahan.
Menurut World Health Organization (WHO), covid-19 bisa bertahan di udara selama
8 jam. Oleh sebab itu ketika kita beraktivitas diluar kita harus tetap menggukan masker untuk
proteksi diri. Hal ini tidak hanya berlaku bagi yang sedang sakit, tetapi untuk yang sehat juga.
Sebenarnya banyak sekali jenis masker yang lebih dianjurkan dan dinilai ampuh untuk
menangkal virus corona, salah satunya yaitu N95. Untuk masker N95 ini memiliki satu
lapisan filter, dan dapat menyaring 95 persen partikel yang berukuran lebih dari 0,3 mikron
sehingga efektif untuk menyaring virus hingga polutan. Sementara untuk jenis masker yang
tidak disarankan, adalah masker yang terbuat dari kain. Sebab masker jenis ini tidak ampuh
sama sekali untuk menangkal virus.
.
NAMA : MUHAMMAD SAUKY
NIM : 181910067
KELAS : IK4B
Nim : 181910062
Tugas :
Buatlah sebuah feature tentang wabah corona.
Physical distancing atau menjaga jarak aman dengan orang lain guna pencegahan
COVID-19 menjadi cara yang paling tepat dilakukan. Anjuran pemerintah mengenai physical
distancing saat ini juga semakin digalakan karena dinilai lebih baik. Alasannya supaya bisa
tetap bersosialisasi.
Mulailah dari kesadaran diri sendiri guna perangi wabah ini. sebagai warga yang baik
dan sebagai manusia yang sadar akan pentingnya menjaga diri dari bahaya COVID-19, kita
perlu melakukan berbagai cara supaya bisa disiplin physical distancing. Adapun, ini
empat tips yang bisa dicoba.
1. Punya mindset tentang bahayanya yang akan ditimbulkan.
Untuk tetap disiplin physical distancing, perlu adanya mindset akan bahaya yang akan
ditimbulkan jika kita tidak menjaga jarak aman dan tidak memedulikan anjuran untuk tidak
bersentuhan dengan orang lain. Mengingat proses penularan COVID-19 ini bisa terjadi
melalui sentuhan fisik, physical distancing menjadi salah satu cara yang tepat dilakukan di
tengah pandemik yang terjadi saat ini.
3. Hindari keramaian
Menghindari keramaian juga salah satu yang bisa di bilang sebagai bentuk
kedisiplinan kita akan physical distancing. Dengan menghindari keramaian untuk sementara,
kita akan banyak terhindar dari kontak fisik dengan orang lain yang bisa saja membawa kita
ke dalam bahaya penularan COVID-19 ini.
Kelas : IK4B
Kutacane (Waspada Aceh) – Corona virus alias covid-19 menjadi “musuh” bersama setelah
WHO tetapkan virus ini pandemi. Indonesia sedang berjuang hadapi birus yang mengambil
banyak nyawa bagi yang tertular virus covid-19 ini.
Karena ganasnya virus covid 19 dan Presiden Jokowi sudah menetapkan status darurat corona
virus dengan kebijakan social distancing ( jaga jarak) untuk hindari penularan secara masif.
Lalu Provinsi di tanah air menindaklanjuti instruksi sesuai dengan kasus di daerah masing
masing.
Provinsi Aceh pun yang tidak luput dari virus corona, ditandai dengan satu orang meninggal
dan puluhan pasien dalam Orang Dalam Pengawasan (ODP), mengambil langkah untuk
mengeleminir angka korban virus yang asalnya dari Wuhan, Tiongkok, China tersebut.
Terkait itu, lembaga negara ikut ambil bagian, tidak kecuali Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRK) Aceh Tenggara. Pimpinan dan anggota DPRK Agara membuat serangkaian
kegiatan dan sosialisasi untuk diketahui oleh rakyatnya.
Antara lain, ajakan yang digaungkan Ketua DPRK Agara Deni Febrian Roza, tentang pola
hidup sehat untuk terhindari dari bahaya virus corona.
“Mari kita lakukan pola hidup bersih mulai dari diri kita, keluarga kita, tetangga kita,
lingkungan masyarakat kita untuk CEGAH COVID-19,” ajak Denny Febrian Roza, S.STP,
M,Si di Kutacane, Senin (23/03/2020), .
Sementara, anggota DPRK Agara dari Partai PKB, Tomi S.Kep menyatakan, untuk terhindar
dari virus mulai dari diri sendiri dan lakukan dari desa untuk Indonesia adalah konsep terbaik
untuk PENCEGAHAN dan PEMBERANTASAN Pandemic COVID-19.
Didampingi pihak Puskesmas, Sekwilcam Darul Hasanah dan kepala desa, serta warga
setempat, Tomi Selian yang juga Wakil Ketua Fraksi Pisoe Meusalup DPRK Aceh Tenggara,
ini memberi apresiasi langkah yang diambil oleh Kepala Desa Kute Rambe, Kecamatan
Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara dalam PENCEGAHAN wabah Virus Corona
(Covid 19) dengan penyemprotan disinfektan ke SARANA IBADAH, SARANA UMUM
dan tiap-tiap rumah warga yang ada di desa tersebut,
“Terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak Puskesmas Darul Hasanah yang sudah
bersedia mendampingi dan memberi edukasi tentang kesehatan terutama tentang perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS),” kata Tomi.
Dia berharap dengan dilakukannya penyemprotan ini, semoga wabah virus corona (Covid 19)
dijauhkan dari masyarakat dan menumbuh kembangan kepedulian masyarakat tentang pola
hidup bersih dan sehat (PHBS)
“Mari bergandengan tangan cegah corona dengan menaati aturan dan imbauan yang telah
dibuat oleh pemerintah,” demikian Tomi Selian.
Virus Corona Merebak Itu Salah Siapa
Amerika terus menyalahkan Tiongkok. Terutama ketika Presiden Donald Trump terus
disalah-salahkan rakyatnya: kok lambat sekali dalam menangani Covid-19. Menlu AS Mike
Pompeo menuduh Tiongkok tidak mau memberikan informasi sedini mungkin. Agar AS bisa
lebih siap. Tiongkok membantah tuduhan itu. Bantahannya kian keras dan kasar. "Berhentilah
berbohong dengan menggunakan mulut seperti itu," ujar Hua Chunying, salah satu juru bicara
Kementerian Luar Negeri Tiongkok. Tiongkok mengaku sudah memberikan informasi itu
tanggal 3 Januari 2020. Pompeo membalas. "Tapi tanggal 5 Januari Tiongkok menghancurkan
data-data Covid-19," ujar Pompeo. Apa yang dimaksud Pompeo dengan penghancuran data
Covid-19 itu? Pompeo tidak memberikan gambaran lebih rinci. Data-data virus itu memang
sudah pernah dibuka ke dunia internasional. Dan ada lembaga di Indonesia yang mendapat
kiriman data itu. Mestinya, kalau tidak menganggap remeh, Amerika juga sudah
mendapatkannya. Siapa pun, asal bisa menunjukkan dari lab mana, bisa mendapat data itu. Asal,
setelah melakukan riset lanjutan, bersedia membagi hasil risetnya ke Tiongkok. Dengan data dari
Tiongkok itu ilmuwan di mana pun bisa tahu 'jenis apakah makhluk lembut sekali' yang
kemudian disebut Covid-19 itu. Para ahli bisa memahami kode-kode virus tersebut. Profil dan
deskripsi virusnya ada di data itu. Korea Selatan juga sudah mendapatkannya. Maka Korsel bisa
cepat membuat kit untuk melakukan tes Covid-19. Mengapa Indonesia yang juga sudah
mendapatkannya tidak segera membuat sendiri alat tes Covid-19?
Saya mengerti kejengkelan Amerika itu. Tiba-tiba saja jumlah penderita Covid-19 sudah
46.000. Tapi saya juga mengerti kejengkelan Tiongkok pada Amerika. Lalu Tiongkok tiba-tiba
menutup akses data itu.Tidak ada penjelasan dari Tiongkok: mengapa lab di Shanghai itu tiba-
tiba ditutup. Hanya dua-tiga hari setelah data itu dibuka ke dunia internasional. Lab di Shanghai
itu semula menjadi pusat informasi dunia soal Covid-19. Tiba-tiba saja ditutup. Tidak ada lagi
yang bisa menghubunginya. Tidak hanya itu. Tiongkok juga menolak kedatangan tim dokter
Amerika. Yang niatnya untuk membantu mengatasi wabah di Wuhan. Amerika terus mendesak
agar tim medis mereka boleh datang ke Wuhan. Benar-benar untuk membantu Tiongkok yang
mestinya kewalahan. Tapi Tiongkok tetap menolak tawaran itu.
Amerika sangat marah atas penolakan itu. Perang dagang merembet ke perang soal wabah.
Menjadi 'api dalam sekam'. Membuat Amerika mendidih di dalam sekam itu. Mungkin mirip
mendidihnya hati Rahwana saat melihat putrinya, Dewi Shinta, dibiarkan merana di dalam hutan
oleh suaminyi: Rama. Maka Rahwana pun menculik putrinya itu untuk dibawa pulang ke
Alengka. Shinta lantas ditaruh manis di istana. Sampai kemudian diculik lagi oleh Hanoman.
Tapi Amerika tidak perlu menculik apa pun. Kalau pun tidak mendapat sampel virus dari Wuhan
toh ada cara lain. Kan sudah ada orang Amerika yang pulang dari Wuhan dengan membawa
Covid-19. Bukankah sampel bisa didapat dari orang pertama terinfeksi Covid-19 yang pulang ke
Seattle itu? Sebaliknya aneh juga mengapa Tiongkok tidak mengizinkan tim dokter Amerika
menolong Wuhan? Padahal Tiongkok mengizinkan tim dokter dari Perancis dan negara Eropa
lainnya untuk membantu. Adakah itu ada hubungannya dengan bunyi tweet dulu itu? Yang
diunggah oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok itu? (Lihat DI's Way: Tuduhan
Konspirasi). Yang mengatakan Covid-19 sebenarnya dibawa masuk ke Wuhan oleh tentara
Amerika. Yakni tentara yang ikut pekan olahraga militer dunia di Wuhan pada Oktober 2019.
Amerika sebenarnya juga punya diplomat khusus untuk penyakit menular. Yakni orang
Amerika yang ditugaskan di Beijing. Khusus untuk bekerja sama dengan lembaga Tiongkok di
bidang penyakit menular. Nama diplomat itu: Dr Linda Quick. Dia ahli virus dan wabah. Dia ahli
yang bekerja untuk badan penanggulangan virus dan wabah di Amerika. Selama bertugas di
Beijing dia selalu bekerjasama dengan ahli wabah Tiongkok. Dr Linda Quick bisa segera tahu
kalau terjadi suatu wabah di Tiongkok. Tahu dengan sangat cepat. Tapi kenapa kali ini sampai
Amerika mengeluh terlambat tahu? Dr Linda Quick ditarik pulang oleh pemerintah Amerika. Juli
lalu. Tidak pernah ditunjuk penggantinya.
Sementara itu penderita baru Covid-19 di Amerika kian besar saja. Di satu hati Sabtu lalu
saja bertambah 8.000 orang. Dari keberaniannya menyerang Amerika secara medsos Tiongkok
seperti masih menyimpan satu kartu as. Entah kapan akan dikeluarkan. Mungkin kalau sudah
benar-benar terpojok. Pojokan itu kian terlihat jelas belakangan. Seorang anggota DPR Amerika,
Tim Banks, sudah mulai meluncurkan langkah kuda. Katanya: Tiongkok harus
bertanggungjawab atas meluasnya Covid-19 di Amerika. Yang akan memakan biaya tak
terkirakan. Amerika, katanya, sudah harus menemukan jalan untuk menghukum Tiongkok.
Maka inilah bentuk hukuman yang ia usulkan: Amerika tidak perlu membayar utang pada
Tiongkok.
Amerika memang punya utang luar biasa besar ke Tiongkok: USD 1,2 triliun. Itulah yang
diusulkan tidak usah dibayar. Bisa dianggap ganti rugi untuk Amerika. Kalau itu sampai terjadi
banyak negara yang juga bisa minta ganti rugi ke Arab Saudi. Yang dinilai sebagai sumber virus
MERS. Tapi apakah kita tega menuntut negara miskin Congo di Afrika karena jadi sumber
wabah Ebola? Pertikaian Amerika-Tiongkok ternyata berseri-seri. Kita sudah lama tidak bisa
menonton sepak bola. Atau menonton langsung Liga Dangdut Indonesia. Tapi kita tidak perlu
punya keinginan menonton pertandingan juara ekonomi grup Barat lawan juara ekonomi grup
Timur itu.
Kelas : 181910021
Prodi : Komunikasi
dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke
manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang
dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.. Infeksi virus ini disebut COVID-19
dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus
ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu.
Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi
mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit
kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi
• Batuk
• Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19)
seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali
dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita
Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun,
Anda tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, cukup tinggal di
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus
hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan
tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
• Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita
COVID-19
• Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau
bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit,
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan
gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian atau
tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.
lanjutan berikut:
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran
virus, yaitu:
• Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi
penderita
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi
• Pneumonia
• Gagal ginjal
• Kematian
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari
distancing).
tempat umum.
• Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak
• Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang
• Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang
dalam pemantauan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona
pernapasan yang disertai demam atau memenuhi kriteria PDP (pasien dalam
pengawasan).
• Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila
tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda
• Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda
sedang sakit.
• Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
• Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau
• Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
Tugas 1 Feature
Feature tentang Wabah Corona
Penyebaran virus corona secara global semakin luas. Hingga sebanyak 152 negara
telah mengonfirmasi terjangkit virus corona, yang diketahui menyebar di Kota
Wuhan, China tersebut. Dilansir dari peta penyebaran Covid-19, Coronavirus
COVID-19 Global Cases by John Hopkins CSSE, jumlah pasien yang sembuh
tercatat sebanyak 80.840 orang. Sementara itu, jumlah kasus virus corona di
seluruh dunia telah mencapai 197.168 kasus dengan korban meninggal sebanyak
7.905 orang,daftar 152 negara yang mengonfirmasi terinfeksi Covid-19 Termasuk
indonesia.
Virus corona dapat ditularkan antara hewan ke manusia dan manusia ke manusia.
Gejala klinis akan muncul setelah 2-14 hari setelah terinfeksi, namun dapat
menular meski belum menunjukkan gelaja infeksi Gejala khas corona Covid-19
sendiri termasuk demam, batuk, kesulitan bernapas, nyeri otot hingga kelelahan.
Pada kasus yang lebih parah, virus ini bisa menyebabkan pneumonia berat,
sindrom gangguan pernapasan akut, sepsis dan syok septik.
infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami
gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau
gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak
bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:
1. Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)
2. Batuk
3. Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2
minggu setelah terpapar virus Corona. Bila Anda mungkin terpapar virus Corona
namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu pergi ke rumah sakit
untuk memeriksakan diri, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi
kontak dengan orang lain.Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah
infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang
terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda
terinfeksi virus ini, yaitu:
1. Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social
distancing).
2. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
3. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau
di tempat umum.
4. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
5. Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak
dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
6. Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
7. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian
buang tisu ke tempat sampah.
8. Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau
pilek.
9. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Seluruh dunia pun terguncang dengan adanya virus baru Covid-19 ini ,seluruh
dunia telah menerapkan lockdown kepada masyarakatnya agar tidak keluar
rumah,berpergian ke tempat keramian agar masyarakat untuk tidak panik.
Kegiatan yang biasa dilakukan di luar, seperti bekerja, belajar dan beribadah bisa
dilaksanakan di dalam rumah agar mengurangi dampak dari virus covid-19 ini.dan
menerapkan social distance, menjaga jarak.virus ini tidak bisa di angap remeh
dan di pandang sebelah mata,karna vvirus ini bisa berujung pada kematian.