Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM IMUN TERHADAP COVID-19


DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ILMU DASAR
KEPERAWATAN III
Dosen Pembimbing : Bapak Purnomo, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Nama :
Tata
Indah

Widhayanti

NIM : A2R19049

Prodi : Sarjana Keperawatan IA/Sem 2

STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG

TAHUN 2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan segala kuasa-Nyalah kami akhirnya bisa menyusun Makalah yang berjudul ”Sistem
Imun Trehadap COVID-19”.Dalam pembuatan makalah ini tidak terlepas mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak,oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1.Bapak Dr.H.Yitno,S.Kep.,MPd selaku ketua STIKes Hutama Abdi Husada
Tulungagung
2.Bapak Purnomo, S.Kep.,Ners.,M.Kep sebagai dosen pada Mata Kuliah Ilmu Dasar

Keperawatan II, Sekaligus sebagai pembimbing dalam tugas yang berjudul ”Sistem
Imun Terhadap COVID-19”

3.Teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan Makalah ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan Makalah ini,untuk itu
kami juga sangat mengharapkan masukan, kritikan serta saran dari semua pihak agar
Makalah ini bisa menjadi lebih sempurna. Mudah-mudahan Makalah ini bermanfaat khusus
nya untuk kelompok kami dan bagi para Pembaca.

Tulungagung, 29 Juli 2020

Penulis

Tata Indah Widhayanti

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................

1.1 Latar Belakang..........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................

1.3 Tujuan ......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................

2.1 Definisi sistem imun untuk melawan covid-19........................................

2.2 Definisi Virus Covid-19 ..........................................................................

2.3 Proses Penyebaran covid-19 ....................................................................

2.4 Jenis-Jenis Sistem Imun...........................................................................

2.5 Sistem Kekebalan Tubuh Bereaksi saat Diserang Covid-19....................

2.6 Faktor Yang Menyebabkan Kekebalan Tubuh Menurun.........................

2.7 Cara Menjaga Sistem Imun Untuk Mencegah Covid-19.........................

BAB III PENUTUP.............................................................................................

3.1 Kesimpulan................................................................................................

3.2 Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

BAB 1

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan semua mekanisme tubuh untuk
mempertahankan diri dari serangan benda asing yang masuk kedalam tubuh. Keberadaan
sistem imun dalam tubuh manusia sangat penting, hal itu dikarenakan sistem imun akan
menyerang antigen yang masuk kedalam tubuh sehingga kita terhindar dari berbagai
penyakit.

Virus Corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit pada
hewan ataupun juga pada manusia. Di Indonesia, masih melawan Virus Corona hingga saat
ini, begitupun juga di negara-negara lain. Jumlah kasus Virus Corona terus bertambah
dengan beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tidak sedikit yang meninggal. Usaha
penanganan dan pencegahaan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan gejala
mirip Flu.

Kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember
2019. Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan
tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang
dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia
kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga
menjadi penyakit radang paru.

Selain sebagai benteng pertahanan dari berbagai antigen, sistem imun juga berperan
dalam peremajaan sel-sel yang telah mengalami kerusakan dan kematian serta berperan
dalam membersihkan sisa-sisa sel buangan. Bagi orang-orang yang mempunyai kelainan
terhadap sistem imun, mereka akan memiliki gangguan- gangguan yang disebabkan oleh
sistem imun mereka sendiri.
B.Rumusan Masalah

1. Apa definisi sistem imun untuk melawan covid-19 ?


2. Apa pengertian virus corona?
3. Bagaimana proses penyebaran COVID-19?
4. Apa saja Jenis-Jenis Sistem Imun?
5. Bagaimana sistem kekebalan tubuh bereaksi saat diserang covid-19 ?
6. Apa faktor yang menyebabkan kekebalan tubuh menurun?
7. Bagaimana cara menjaga sistem imun untuk mencegah covid-19 ?

C.Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apa definisi sistem imun untuk melawan covid-19


2. Untuk Mengetahui Apa pengertian virus corona
3. Untuk Mengetahui Bagaimana proses penyebaran COVID-19
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis-Jenis Sistem Imun
5. Untuk Mengetahui Bagaimana sistem kekebalan tubuh bereaksi saat diserang covid
6. Untuk Mengetahui Apa faktor yang menyebabkan kekebalan tubuh menurun
7. Untuk Mengetahui Bagaimana cara menjaga sistem imun untuk mencegah covid-19

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Imun Untuk Melawan COVID-19

Sistem imun tubuh adalah pertahanan tubuh terhadap infeksi. Sistem imun menyerang
kuman atau benda asing dan membantu menjaga tubuh tetap sehat. Terdapat banyak sel dan
organ yang bekerja bersama untuk melindungi tubuh. Sel tersebut diantaranya adalah sel
darah putih, juga disebut leukosit, sel ini memainkan peran penting dalam sistem imun tubuh.
Terdapat beberapa jenis sel darah putih, ada yang disebut fagosit yang bertugas untuk
mengunyah organisme penyerang. Sel-sel ini mengelilingi dan menyerap patogen dan
memecahnya, memakannya secara efektif.

Jenis fagosit diantaranya adalah neutrofil, jenis fagosit yang paling umum dan cenderung
menyerang bakteri. Monosit adalah tipe terbesar dan memiliki beberapa peran. Makrofag
berfungsi sebagai patroli untuk patogen dan juga mengangkat sel mati dan sekarat. Sel mast
berfungsi untuk membantu menyembuhkan luka dan bertahan melawan patogen.Ketika
seseorang mungkin sedang mengalami infeksi bakteri, dokter akan melakukan tes darah
untuk melihat apakah infeksi ini menyebabkan tubuh memiliki banyak neutrofil. Sementara
jenis fagosit lain melakukan pekerjaan mereka masing-masing untuk memastikan bahwa
tubuh merespons terhadap penyerang.

Kerja seperti sistem intelijen militer tubuh, mereka menemukan target mereka dan
mengirim pertahanan untuk mengunci mereka. Limfosit dan tumbuh menjadi sel B, atau pergi
ke kelenjar timus untuk menjadi dewasa dalam sel T. Sementara Limfosit T bertugas untuk
menghancurkan sel-sel yang dikompromikan dalam tubuh dan membantu mengingatkan
leukosit lainnya. Sel T bekerja seperti tentara, mereka menghancurkan penyerang yang
ditemukan oleh sistem intelijen.Manusia memiliki tiga jenis sistem imun, diantaranya adalah
imunitas bawaan, adaptif, dan pasif. Imun bawaan adalah imun tubuh yang ada sejak lahir,
manusia dilahirkan dengan beberapa tingkat imun terhadap penyerang (benda asing). Imun
adaptif adalah imun yang melindungi dari patogen berkembang saat kita menjalani hidup.
Imun pasif adalah Jenis imun yang dipinjam dari sumber lain, tetapi itu tidak berlangsung
tanpa batas waktu.

2.2 Pengertian Virus Corona

Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan hewan.
Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai
dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

2.3 Proses Penyebaran COVID-19

Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan cairan dari
mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara
penularan penyakit flu. Tetes cairan dari mulut dan hidung pasien tersebut bisa jatuh dan
tertinggal pada mulut dan hidung orang lain yang berada di dekatnya, bahkan dihisap dan
terserap ke dalam paru-paru orang tersebut melalui hidungnya.

2.4 Jenis-Jenis Sistem Imun


a.Sel-Sel Imun Non Spesifik

Sistem imun non-spesifik merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam menghadapi


serangan berbagai mikroorganisme, karena sistem imun spesifik memerlukan waktu sebelum
dapat memberikan responsnya. Sistem tersebut disebut non-spesifik, karena tidak ditujukan
terhadap mikroorganisme tertentu.

 Kornponen-Kornponen Sistem Imun Non-Spesifik Terdiri Atas :


1. Pertahanan fisis dan mekanis.
Kulit, selaput lendir, silia saluran nafas, batuk, dan bersin dapat mencegah
berbagai kuman patogen masuk ke dalam tubuh. Kulit yang rusak misainya
oleh luka bakar dan selaput lendir yang rusak oleh karena asap rokok akan
meningkatkan risiko infeksi.
2. Pertahanan Biokimia
Bahan yang disekresi mukosa saluran napas, kelenjar sebaseus kulit, kelenjar
kulit, telinga, spermin dalam semen merupakan bahan yang berperan dalam
pertahanan tubuh. Asam hidroklorik dalam cairan lambung, lisosim dalarfi
keringat, ludah, air mata, dan air susu dapat melindungi tubuh terhadap kuman
gram positif dengan jalan menghancurkan dinding kuman tersebut. Air susu
ibu mengandung pula laktoferitin dan asam neurominik yang mempunyai sifat
antibakterial terhadap E.coli dan stafilokok.
3. Pertahanan Humoral
1) Komplemen
Komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruksi bakteri dan parasit
dengan jalan opsonisasi (Gambar 3). Kejadian-kejadian tersebut di atas adalah
fungsi sistem imun nonspesifik, tetapi dapat pula terjadi atas pengaruh respons
imun spesifik.
2) Interferon
Interferon adalah suatu glikoprotein yang dihasilkan berbagai sel manusia
yang mengandung nukleus dan dilepas sebagai respons terhadap infeksi virus.
Interferon mempunyai sifat antivirus dengan jalan menginduksi sel-sel sekitar
sel yang telah terserang virus tersebut. Di samping itu, interferon dapat pula
mengaktifkan natural killer cel-sel NK untuk membunuh virus (Gambar 4) dan
sel neoplasma.
3) C-Reactive'Protein (CRP)
CRP dibentuk tubuh pada keadaan infeksi. Perannya ialah sebagai opsonin dan
dapat mengaktifkan komplemen.
4. Pertahanan Seluler
Fagosit / makrofag dan set NK berperan dalam sistem imun non-spesifik
selular.
1) Fagosit
Meskipun berbagai set dalam tubuh dapat melakukan fagositosis, set utama
yang berperan pada pertahanan non-spesifik adalah set mononuklear (monosit
dan makrofag) serta set polimorfonuklear seperti neutrofil. Kedua golongan
set tersebut berasal dari set hemopoietik yang sama.
Fagositosis dini yang efektif pada invasi kuman akan dapat mencegah
timbuInya penyakit. Proses fagositosis terjadi dalam beberapa tingkat sebagai
berikut: kemotaksis, menangkap, membunuh, dan mencerna.

2) Natural Killer Cell (sel NK)


Set NK adalah set limfosit tanpa ciri-ciri" set limfoid sistem imun spesifik
yang ditemukan dalam sirkulasi. Oleh karena itu disebut juga set non B non T
atau set populasi ketiga atau null cell. Set NK dapat menghancurkan set yang
mengandung virus atau set neopiasma. Interferon mempercepat pematangan
dan meningkatkan efek sitolitik set NK

b.Sistem Imun Spesifik

Berbeda dengan sistem imun nonspesifik, sistem imun spesifilk mempunyai


kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya. Benda asing yang
pertama timbul dalam badan yang segera dikenal sistem imun spesifik, akan mensensitasi sel-
sel imun tersebut. Bila set sistem tersebut terpajan ulang dengan benda asing yang sama, yang
akhir akan dikenal lebih cepat dan dihancurkannya. Oleh karena itu sistem tersebut disebut
spesifik.
Sistem imun spesifilk dapat bekeria sendifi untuk menghancurkan benda asing yang
berbahaya bagi badan, tetapi pada umumnya terjalin kerja sama yang baik antara antibodi,
komplemen, fagosit dan antara set T-makrofag.

 Oleh karena komplemen turut diaktifkan, respons imun yang terjadi sering disertai
dengan reaksi inflamasi.
1) Sistem Imun Spesifilk Humoral
Yang berperan dalam sistem imun spesifik humoral adalah limfosit B atau set B.
Set B tersebut berasal dari set asal multipoten. Pada unggas set asal tersebut
berdiferensiasi menjadi set B di dalam alat yang disebut Bursa Fabricius yang
letaknya dekat kloaka. Bila set B dirangsang benda asing, set tersebut akan
berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi set plasma yang dapat membentuk
antibodi. Antibodi yang dilepas dapat ditemukan di dalam serum. Fungsi utama
antibodi ialah mempertahankan tubuh terhadap infeksi bakteri, virus dan
netralisasi toksin.
2) Sistern Imun Spesifilk Selular
Yang berperan dalam sistem imun spesifilk selular adalah limfosit T atau set T.
Set tersebut juga berasal daril set asal yang sama seperti set B, tetapi proliferasi
dan diferensiasinya terjadi di dalam kelenjar timus. Berbeda dengan set B, set T
terdiri atas beberapa subset set yang mempunyai fungsi yang berlainan.
-Fungsi sel T umumnya ialah :
a) membantu set B dalam memproduksi antibody
b) mengenal dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus
c) mengaktifkan makrofag dalam fagositosis
d) mengontrol ambang dan kualitas sistem imun

-Sel T terdiri atas beberapa subset sel sebagai berikut :


1) Sel Th (T helper)
Sel Th dibagi menjadi Th1 dan Th2. Th2 menolong sel B dalam memproduksi
antibodi. Untuk memproduksi antibodi, kebanyakan antigen (T dependent antigen)
harus dikenal terlebih dahulu, baik oleh sel T maupun sel B. Sel Th (Th1)
berpengaruh atas sel Tc dalam mengenal sel yang terkena infeksi virus, jaringan
cangkok alogenik dan sel kanker. Istilah sel T inducer dipakai untuk menunjukkan
aktivitas sel Th yang mengaktifkan subset sel T lainnya. Sel Th juga melepas
limfokin; limfokin asal Th1 mengaktifkan makrofag, sedang limfokin asal sel Th2
mengaktifkan sel B/sel plasma yang membentuk antibodi.
2) Sel Ts (T supresor)
Sel Ts menekan aktivitas sel T yang lain dan sel B. Menurut fungsinya, sel Ts
dapat dibagi menjadi sel Ts spesifik untuk antigen tertentu dan sel Ts non-
spesifik.
3) Sel Tdh atau Td (delayed hypersensitivity)
Sel Tdh adalah sel yang berperan pada pengerahan makrofag dan sel inflamasi
lainnya ke tempat terjadinya reaksi lambat. Dalam fungsinya, memerlukan
rangsangan dari sel Thl.
4) Sel Tc (cytotoxic)
Sel Tc mempunyai kemampuan untuk menghancurkan sel alogpnik, sel sasaran
yang mengandung virus dan sel kanker.
Sel Th dan Tc disebut juga sel T regulator sedang sel Tdh dan sel Tc disebut sel
efektor. Dalam fungsinya, sel Tc memerlukan rangsangan dari sel Th.
5) Sel K
Sel K atau ADCC (Antibody Dependent Cell Cytotoxicity) adalah sel yang
tergolong dalam sistem imun non-spesifilk tetapi dalam kerjanya memerlukan
bantuan imunoglobulin (molekul dari sistem imun spesifik).

2.5 Sistem Kekebalan Tubuh Bereaksi Saat Diserang Covid-19

 Saat Diserang Virus

Saat pertama kali terinfeksi, tubuh akan mengeluarkan pertahanan kekebalan bawaan
standarnya sebagaimana menghadapi jenis virus apa pun. Di sini terjadi pelepasan protein
bernama interferon yang mengganggu kemampuan virus untuk bereplikasi di dalam sel-sel
tubuh. Interferon juga merekrut sel-sel kekebalan lain untuk datang dan menyerang virus agar
tidak menyebar. Idealnya, respons awal ini memungkinkan tubuh mendapatkan kendali atas
infeksi dengan cepat, meskipun virus memiliki pertahanannya sendiri untuk menumpulkan
atau melepaskan diri dari efek interferon. Respons imun bawaan sebenarnya ditunjukkan dari
banyak gejala yang dialami ketika sakit. Misalnya, ketika terjadi infeksi virus maka akan
terjadi demam, ini adalah bentuk respons imun yang menjadi peringatan bagi tubuh bahwa
ada sesuatu yang tidak beres terjadi, yakni serangan virus.
Selain itu, gejala yang ditimbulkan ini juga wujud sistem imun bawaan yang tengah
berupaya menyingkirkan virus. Misalnya melalui proses batuk atau diare. "Apa yang
biasanya terjadi adalah periode di mana virus terbentuk dengan sendirinya dan tubuh mulai
menanggapinya. Itulah yang kami sebut sebagai gejala ringan," kata Mandeep Mehra, MD,
seorang profesor kedokteran di Harvard Medical School. Menurut pria yang ahli pengobatan
kardiovaskular di Brigham and Women's Hospital itu, jika virus berada di saluran
pernapasan, pasien terserang batuk. Sementara apabila virus ada di saluran cerna, maka
seseorang akan mengalami diare.

Ketika tubuh merasakan ada keberadaan zat asing (yang disebut antigen), sistem imun
akan menjalankan fungsinya untuk mengenali antigen dan menyingkirkannya. Limfosit B
dipicu untuk membuat antibodi, protein khusus ini mengunci antigen spesifik. Antibodi itu
ada di tubuh seseorang, dengan begitu apabila sistem imun bertemu antigen itu lagi, antibodi
siap untuk melakukan fungsinya. Itu sebabnya seseorang yang sakit seperti cacar air,
biasanya tidak akan sakit lagi.

Meskipun antibodi dapat mengenali antigen dan menguncinya, antibodi tidak dapat
menghancurkannya tanpa bantuan lain. Sel T ini yang melakukan tugasnya untuk
menghancurkan antigen yang ditandai oleh antibodi atau sel yang terinfeksi. Sel T juga
membantu memberi sinyal sel lain (seperti fagosit) untuk melakukan tugasnya. Sel T sangat
berguna untuk melawan virus, bekerja dengan mengenali bagian kecil dari virus di luar sel
yang terinfeksi dan menghancurkan sel yang terinfeksi.

 Gejala Saat Diserang Berbeda-Beda

Dijelaskan, gejala berbeda pada orang-orang yang terinfeksi virus bisa terjadi, tergantung
bagaimana tubuh menangani virus tersebut. Virus corona masuk ke dalam sel dengan
menempel pada protein yang disebut reseptor ACE2 yang ada di permukaan sel. Reseptor ini
paling banyak terdapat di paru-paru, itulah sebabnya Covid-19 dianggap sebagai penyakit
pernapasan. Namun, jumlah reseptor ACE2 tertinggi kedua ada di usus, yang dapat
menjelaskan mengapa banyak orang yang terinfeksi virus corona mengalami diare. Virus bisa
masuk ke paru-paru karena terbawa saat seseorang bernafas, sementara ia bisa masuk ke
perut ketika seseorang menelan sesuatu. "Begitulah cara virus dapat mempengaruhi keduanya
(pernafasan dan pencernaan)," kata Mehra. Tujuan kekebalan tubuh Tujuan pertahanan
kekebalan tubuh bawaan adalah untuk mencegah virus mereplikasi diri menjadi semakin
meluas. Dengan begitu, respon adaptif dari sistem kekebalan tubuh masih memiliki cukup
waktu untuk bekerja sebelum infeksi menjadi tak terkendali. Respon imun adaptif terdiri dari
antibodi spesifik virus dan sel T yang berfungsi untuk mengenali virus sehingga bisa lebih
cepat menghancurkannya.

Antibodi ini juga lah yang berfungsi untuk memberi kekebalan dan perlindungan
sehingga orang yang pernah terinfeksi tidak akan kembali terinfeksi untuk kedua kalinya.
Pada beberapa orang, virus berhasil mereplikasi dan menyebar dengan cepat sehingga sistem
kekebalan tubuh yang dimiliki tidak sempat mengendalikannya. Misalnya pada dokter atau
tenaga kesehatan yang setiap hari menangani pasien virus corona ini. Mereka terpapar virus
setiap harinya, jumlah paparan itu pun tak hanya sekali dua kali saja. Oleh karena itu, mereka
justru dapat mengalami infeksi yang lebih parah, meskipun masih berusia muda dan memiliki
kondisi fisik yang sehat. Semakin banyak virus yang masuk, maka semakin sulit sistem
kekebalan tubuh bertahan.

2.6 Faktor yang Menyebabkan Kekebalan Tubuh Menurun

Ada beberapa faktor yang membuat sistem kekebalan tubuh kita lebih sulit untuk
bekerja sebaik mungkin dan melawan patogen yang berpotensi berbahaya (seperti virus
Corona baru). Di antaranya yaitu:

1. Merokok

Merokok menekan sistem kekebalan tubuh dan melemahkan paru-paru Anda, sehingga
orang yang merokok lebih rentan mengalamipneumoniaatau infeksi virus.

2. Obat-obatan

Beberapa obat dapat menjaga sistem kekebalan tubuh agar tidak berfungsi sebagaimana
orang sehat. Imunomodulator, steroid, atau obat untuk kondisi autoimun dapat menekan
sistem kekebalan tubuh.

3. Usia
Anak-anak kecil dapat lebih rentan terhadap virus karena sistem kekebalan mereka masih
berkembang; itu bagian dari proses pematangan. Seiring bertambahnya usia, sistem
kekebalan tubuh anak-anak terpapar virus yang berbeda, mereka menjadi terbiasa terpapar
lebih banyak virus, dan mereka menjadi jauh lebih mampu melawan mereka.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ketika seseorang masih
sangat muda, setiap kali [anak-anak] melihat patogen baru, tubuh mereka mendapatkan
respons yang signifikan. Tampaknya seolah-olah anak-anak tidak berisiko lebih tinggi untuk
terkena virus Corona. Orang yang lebih tua juga cenderung memiliki sistem kekebalan yang
lebih lemah daripada kelompok lain. Orang yang lebih tua dapat memiliki beberapa masalah
medis kronis. Jika tubuh terus-menerus berurusan dengan berbagai kondisi medis yang dapat
membuat lebih sulit untuk melawan virus.

Seiring dengan itu, seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh kita menjadi
sedikit lebih lemah, dan dibutuhkan waktu lebih lama bagi tubuh kita untuk meningkatkan
respons kekebalan yang signifikan ketika kita sakit. Itu memberi virus atau infeksi lebih
banyak waktu untuk tumbuh atau bereplikasi, yang dapat menyebabkan gejala yang lebih
parah.

4. Kondisi medis yang mendasari

Kondisi medis kronis yang sudah ada sebelumnya, seperti asma, diabetes, dan penyakit
jantung, dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuat orang dengan kondisi ini
berisiko lebih tinggi terkena infeksi. Orang dengan kondisi ini juga tampaknya memiliki
risiko lebih tinggi menjadi sakit parah ketika terinfeksi virus corona baru daripada yang lain,
menurutinformasi dari Organisasi Kesehatan Dunia. Selain itu, CDC menyarankanbahwa
orang dewasa yang lebih tua juga berisiko tinggi terhadap COVID-19 (meskipun tidak
menentukan kelompok umur).

5. Kehamilan

"Wanita hamil mengalami perubahan dalam sistem kekebalan dan tubuh mereka yang
mungkin menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi untuk tertular infeksi virus, termasuk
COVID-19," menurut CDC. Ketika hamil, sistem kekebalan tubuh Anda agak melebar, hal
ini dikarenakan wanita hamil menjaga dua orang bukan hanya satu. Ini dapat membuat wanita
hamil berisiko terkena infeksi yang lebih parah.

6. Malnutrisi

"Orang-orang yang kekurangan gizi lebih rentan terhadap virus dan penyakit tertentu,"
kata Starnbach. Kekurangan vitamin dan mineral tertentu dalam tubuh membuat sistem
kekebalan tubuh tidak berfungsi dengan baik.Mengisi kembali nutrisi-nutrisi yang hilang itu
dengan suplemen-suplemen dalam kasus-kasus itu dapat membantu fungsi sistem kekebalan
dengan cara yang sehat dan lebih baik menangkal penyakit dan infeksi. (Tetapi apakah
suplemen membantu meningkatkan respons kekebalan secara umum atau dengan cara
tertentu pada orang yang tidak kekurangan vitamin dan nutrisi, hal tersebut masih kurang
jelas).

2.7 Cara Menjaga Sistem Imun Untuk Mencegah COVID-19

Pada dasarnya, tubuh manusia memiliki sistem imun untuk melawan virus dan bakteri
penyebab penyakit. Namun, ada hal-hal yang dapat melemahkan sistem imun atau daya tahan
tubuh seseorang, antara lain penuaan, kurang gizi, penyakit, bahkan obat-obatan tertentu.
Oleh karena itu, fungsi sistem imun perlu senantiasa dijaga agar daya tahan tubuh kuat.

 Cara-cara alami untuk menjaga sistem imun atau daya tahan tubuh:
1. Mengonsumsi Buah dan Sayuran

Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti sayur-sayuran dan buah-
buahan, dapat membantu tubuh melawan radikal bebas. Jika di dalam tubuh Anda banyak
terdapat radikal bebas, kerja sistem imun bisa terganggu dan Anda jadi lebih mudah terkena
infeksi virus Corona.Selain itu, untuk menjaga imunitas tubuh, diperlukan juga asupan nutrisi
yang cukup. Perbanyak konsumsi daging tanpa lemak, kacang-kacangan, serta biji-bijian agar
daya tahan tubuh Anda kuat. Bawang dan jahe juga baik untuk dikonsumsi karena
kandungannya diyakini dapat membantu tubuh melawan infeksi dan meredakan peradangan.

2. Berolahraga dengan Rutin

Olahraga juga terbukti mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan meredakan
peradangan. Namun, perlu Anda ingat, olahraga yang dilakukan secara teratur memiliki efek
yang lebih baik terhadap sistem imun dibandingkan olahraga yang hanya sesekali. Jadi,
sempatkanlah untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
3. Mengelola Stres dengan Baik

Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan produksi hormon kortisol. Kadar


hormon kortisol yang tinggi dapat mengganggu kerja sistem imun dalam melawan infeksi.
Oleh karena itu, upayakan untuk mengelola stres dengan baik supaya sistem imun Anda tetap
terjaga dan kuat melawan infeksi virus Corona. Stres bisa dikendalikan dengan hal yang
sederhana, misalnya dengan tidur cukup setiap harinya. Anda juga bisa melakukan hal-hal
yang menyenangkan supaya tubuh dan pikiran Anda rileks, misalnya berkumpul dengan
teman, bertamasya, mengerjakan hobi Anda, atau melakukan meditasi.

4. Beristirahat Yang Cukup

Walaupun terdengar sederhana, kurang tidur terbukti bisa menimbulkan dampak yang
buruk pada kesehatan. Salah satunya adalah penurunan daya tahan tubuh, sehingga beragam
penyakit dapat lebih mudah menyerang.Tidur yang cukup dapat membuat tubuh Anda lebih
kuat melawan paparan virus Corona. Orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7–8
jam setiap harinya, sedangkan anak-anak memerlukan waktu tidur 10 jam atau lebih.

5. Mengonsumsi Suplemen Penunjang Daya Tahan Tubuh

Untuk mencegah infeksi virus Corona, Anda juga dapat mempertimbangkan konsumsi
suplemen yang dapat memperkuat daya tahan tubuh. Kandungan vitamin dan mineral dalam
suplemen, seperti vitamin C (sodium ascorbate), vitamin B3 (nicotinamide), vitamin B5
(dexpanthenol), vitamin B6 (pyridoxine hcl), vitamin E (alpha tocopheryl), zinc picolinate,
dan sodium selenite, dapat meningkatkan kinerja sistem imun dalam melawan infeksi yang
disebabkan oleh virus maupun bakteri, termasuk infeksi virus Corona. Di sisi lain, vitamin
B3, B5, dan B6 dapat memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak akibat sakit.

6. Konsumsi Suplemen

Selain konsumsi buah , sayuran dan melakukan olahraga, sebaiknyaa juga


mengkonsumsi suplemen untuk meningkatkan imun tubuh.Namun,Anda harus
memperhatikan kandungan yang terdapat dalam suplemen tersebut.Suplemen yang
mengandung Echinacea direkomendasikan untuk dikonsumsi.Selain itu,buah mengkudu,daun
meniran,vitamin B6,vitamin C, dan E juga biasa sebagai tambahan suplemen untuk
meningkatkan imun tubuh
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem imun tubuh adalah pertahanan tubuh terhadap infeksi. Sistem imun menyerang
kuman atau benda asing dan membantu menjaga tubuh tetap sehat. Terdapat banyak sel dan
organ yang bekerja bersama untuk melindungi tubuh. Komponen dan fungsi pada imunitas
terdiri leukosit, sumsum tulang, jaringan limfoid yang terdiri dari kelenjar thymus, limfe,
tonsil, lien,tonsil serta adenoid, dan jaringan serupa.

Dari leukosit terdapat sel B dan sel T. sel B mencapai maturasinya pada sumsum tulang
dan sel T mencapai maturasinya di kelenjar thymus. Imunitas dibagi menjadi imunitas alami
dan imunitas yang didapat. Imunitas alami merupakan respons nonspesifik terhadap setiap
penyerang asing tanpa mempertahankan komposisi penyerang tersebut.

Penyakit Covid-19 yang sedang mengegerkan dunia saat ini menyerang sistem imun
pertahanan tubuh manusia,Faktor yang menyebabkan kekebalan tubuh menurun dan akhirnya
terkena virus korona di antaranya:Merokok,obat-obatan,Usia,Kondisi Medis yang mendasari
Sebagai antisipasi setiap orang harus menjaga sistem imun dengan cara:Mengonsumsi
buah dan sayur,Berolahraga dengan rutin,Beristirahat dengan cukup,Mengonsumsi Suplemen
sehingga setiap orang akan terhidar dari virus corona ini

B. Saran
 Setiap orang harus bisa menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan
sehat,buah-buahan,sayur-sayuran dan rajin melakukan olahraga
 Setiap Orang harus mematuhi Protokol kesehatan seperti Selalu Mencuci
Tanggan,Menjaga Jarak,dan Selalu Memakai Masker

DAFTAR PUSTAKA

https://www.halodoc.com/artikel/sistem-imun-yang-kuat-bisa-lawan-virus-corona

https://www.alodokter.com/berbagai-cara-meningkatkan-imunitas-tubuh-agar-tidak-mudah-
sakit

http://muhammadyaniishak.blogspot.com/2014/08/makalah-sistem-imun.html?m=1,dikutip

http://disasterchanel.co/2020/04/29/bagaimana-sistem-imun-melawan-covid-19/

https://m.detik.com/news/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-corona-perkembangan-
hingga-isu-terkini

Anda mungkin juga menyukai