Disusun Oleh:
Angeline Chrisjenia Mezak (616080719004)
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Sistem Imunologi” dengan sebaik-
baiknya. Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas semester
pendek dengan mata kuliah keperawatan medikal bedah I.
Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan tulus penulis sampaikan
terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat
diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah ini.
Penanda Tangan
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Imunologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang sistem pertahanan tubuh. Terminologi
kata “imunologi” berasal dari kata immunitas dari bahasa latin yang berarti pengecualian atau
pembebasan. Istilah itu awalnya dipakai oleh senator Roma yang mempunyai hak-hak istimewa
untuk bebas dari tuntutan hukum pada masa jabatannya. Immunitas (imunitas) selanjutnya dipakai
untuk suatu pengertian yang mengarah pada perlindungan dan kekebalan terhadap suatu penyakit,
dan lebih spesifik penyakit infeksi. Konsep imunitas yang berarti perlindungan dan kekebalan
sesungguhnya telah dikenal oleh manusia sejak jaman dahulu.
B. Rumusan Masalah
A. Sejarah Imunologi
Imunologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang sistem pertahanan tubuh.
Terminologi kata “imunologi” berasal dari kata immunitas dari bahasa latin yang berarti
pengecualian atau pembebasan. Istilah itu awalnya dipakai oleh senator Roma yang mempunyai
hak-hak istimewa untuk bebas dari tuntutan hukum pada masa jabatannya. Immunitas (imunitas)
selanjutnya dipakai untuk suatu pengertian yang mengarah pada perlindungan dan kekebalan
terhadap suatu penyakit, dan lebih spesifik penyakit infeksi. Konsep imunitas yang berarti
perlindungan dan kekebalan sesungguhnya telah dikenal oleh manusia sejak jaman dahulu.
Pada saat ilmu imunologi belum berkembang, nenek moyang bangsa Cina membuat puder
dari serpihan kulit penderita cacar untuk melindungi anakanak mereka dari penyakit tersebut. Puder
tersebut selanjutnya dipaparkan pada anak-anak dengan cara dihirup. Cara yang mereka lakukan
berhasil mencegah penularan infeksi cacar dan mereka kebal walaupun hidup pada lingkungan yang
menjadi wabah. Saat itu belum ada ilmuwan yang dapat memberikan penjelasan, mengapa anak-
anak yang menghirup puder dari serpihan kulit penderita cacar menjadi imun (kebal) terhadap
penyakit itu. Imunologi tergolong ilmu yang baru berkembang.
Ilmu ini sebenarnya berawal dari penemuan vaksin oleh Edward Jenner pada tahun 1796.
Edward Jenner dengan ketekunannya telah menemukan vaksin penyakit cacar menular, smallpox.
Pemberian vaksin terhadap individu sehat selanjutnya dikenal dengan istilah vaksinasi. Vaksin ini
berupa strain yang telah dilemahkan dan tidak punya potensi menimbulkan penyakit bagi individu
yang sehat. Walaupun penemuan Jenner ini tergolong penemuan yang besar dan sangat sukses,
namun memerlukan waktu sekitar dua abat untuk memusnahkan penyakit cacar di seluruh dunia
setelah penemuan besar itu.
B. Pengertian Imunologi
Imunologi berasal dari bahsa latin yaitu Imunis dan Logos, Imun yang berarti kebal dan
logos yang berarti ilmu. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kekebalan tubuh.
Imunitas adalah perlindungan dari penyakit, khususnya penyakit infeksi. Sel-sel dan molekul-
molekul yang terlibat di dalam perlindungan membentuk sistem imun. Sedangkan respon untuk
menyambut agen asing disebut respon imun. Imunologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu
biomedis yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua
organisme
Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap
infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika
sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga
menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang
dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan
terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
Imunologi ialah ilmu yang mempelajari sistem imunitas tubuh manusia maupun hewan,
merupakan disiplin ilmu yang dalam perkembangannya berakar dari pencegahan dan pengobatan
penyakit infeksi.
Pengetahuan imunologi yang maju telah dapat dikembangkan untuk menerangkan
patogenesis serta menegakkan diagnosis berbagai penyakit yang sebelumnya masih kabur.
Kemajuan dicapai dalam pengembangan berbagai vaksin dan obat-obat yang digunakan dalam
memperbaiki fungsi sistem imun dalam memerangi infeksi dan keganasan, atau sebaliknya
digunakan untuk menekan inflamasi dan fungsi sistem imun yang berlebihan pada penyakit
hipersensitivitas.
D. Respon Imunologi
Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian yang kompleks terhadap
antigen, untuk mengeliminasi antigen. Respons ini dapat melibatkan berbagai macam sel dan
protein, terutama sel makrofag, sel limfosit, komplemen dan sitokin yang saling berinteraksi secara
kompleks. Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme pertahan non spesifik dan
mekanisme pertahanan spesifik (Akib, dkk., 2010). Tahapan Respon Sistem Imun
1. Deteksi dan mengenali benda asing
2. Komunikasi dengan sel lain untuk merespon
3. Rekruitmen bantuan dan koordinasi respon
4. Destruksi atau supresi penginvasi Funsi respons imun
1. Pertahanan (Defense): terhadap benda asing/mikroba
2. Homeostasis: eliminasi sel tak berguna/debris
3. Pengawasan (Surveillance): bertugas untuk waspada dan mengenal adanya perubahan-
perubahan dan secara cepat membuang sel-sel yang abnormal tersebut.
Antibodi dapat ditemukan pada darah atau kelenjar tubuh, dan digunakan oleh sistem kekebalan
tubuh untuk mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda asing seperti bakteri dan virus
(Anonim, nd)
G. Sistem Komplemen
Sistem komplemen adalah protein dalam serum darah yang bereaksi berjenjang sebagai
enzim untuk membantu sistem kekebalan selular dan sistem kekebalan humoral untuk melindungi
tubuh dari infeksi. Protein komplemen tidak secara khusus bereaksi terhadap antigen tertentu, dan
segera teraktivasi pada proses infeksi awal dari patogen. Oleh karena itu sistem komplemen
dianggap merupakan bagian dari sistem kekebalan turunan. Walaupun demikian, beberapa antibodi
dapat memicu beberapa protein komplemen, sehingga aktivasi sistem komplemen juga merupakan
bagian dari sistem kekebalan humoral.
Sistem komplemen adalah suatu sistem yang terdiri dari seperangkat kompleks protein yang
satu dengan lainnya sangat berbeda. Pada kedaan normal komplemen beredar di sirkulasi darah
dalam keadaan tidak aktif, yang setiap saat dapat diaktifkan melalui dua jalur yang tidak tergantung
satu dengan yang lain, disebut jalur klasik dan jalur alternatif. Aktivasi sistem komplemen
menyebabkan interaksi berantai yang menghasilkan berbagai substansi biologik aktif yang diakhiri
dengan lisisnya membran sel antigen. Aktivasi sistem komplemen tersebut selain bermanfaat
bagi pertahanan tubuh, sebaliknya juga dapat membahayakan bahkan mengakibatkan kematian,
hingga efeknya disebut seperti pisau bermata dua. Bila aktivasi komplemen akibat endapan
kompleks antigen-antibodi pada jaringan berlangsung terus-menerus, akan terjadi kerusakan
jaringan dan dapat menimbulkan penyakit.
http://directory.umm.ac.id/Data%20Elmu/pdf/minggu_4._baru.pdf
http://pendidikankarakter.org/biosciencelearning/Materi/SISTEM%20IMUNITAS
%20MANUSIA_SMA_2013.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39480/5/Chapter%20I.pdf
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/tutinfik/material/dasardasarimunobiologi.pdf
https://ikma10fkmua.files.wordpress.com/2011/03/dasar-imunologi-fkm-2009.pdf
http://muhaiminrifai.lecture.ub.ac.id/files/2011/01/BABI.-KonsepImunologi.pdf.