Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH IMUNOSEROLOGI

"SEJARAH IMUNOLOGI"

Dosen Pengampu :
Hanny Siti Nuraeni, S.ST. Biomed

Di Susun Oleh :
TLM 2B
KELOMPOK 2
1. Alfiyani Muzayanah (P27903118049)
2. Diana Permatasari (P27903118063)
3. Fredrik Hamonangan (P27903118080)
4. Indriani (P27903118080)
5. Putri Permatasari (P27903118080)
6. Raden Ayu Rachmawati (P27903118081)
7. Siska Amin Nurmala (P27903118084)

JURUSAN ANALIS KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
TAHUN AJARAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah sebesar pujian yang dapat memenuhi kesyukuran atas nikmat-Nya
kepada kita semua sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan. Rahmat yang paling
utama dan salam yang paling sempurna semoga terlimpah kepada penutup para nabi dan rasul,
Muhammad Saw. pembawa agama yang sangat bijaksana dan terpelihara dari segala macam
perubahan dan pergantian berkat pemeliharaan Allah Rabb al ‘Alamin sampai hari akhir.
Makalah ini berjudul “Sejarah Imunologi"yang disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Hematologi II yang dibimbing oleh ibu Hanny Siti Nuraeni, S.ST. Biomed.
Makalah ini disusun bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang sejarah imunologi.
Kami sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan,
bantuan, serta doanya sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktu. Namun demikian,
kami meminta masukan berupa saran dan kritikan dari seluruh pihak.
Diharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Aamiin.

Tangerang, Januari 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..
1,1 Latar Belakang………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..
2.1 Sejarah Imunologi……………………………………………………….
2.2 Pengertian Imunologi…………………………………………………………
2.3 Fungsi Sistem Imun …………………………………………………………………..
2.4 Respon Imun ……………………………………………………………………
BAB III PENUTUP………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………
3.2 Saran……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada mulanya imunologi merupakan cabang mikrobiologi yang mempelajari respons
tubuh, terutama respons kekebalan terhadap penyakit infeksi. Imunologi adalah suatu cabang
yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun
(kekebalan) pada semua organisme. Imunologi antara lain mempelajari peranan fisiologis
sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit; malfungsi sistem imun pada gangguan
imunologi karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen sistem imun.
Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung mikroba
pathogen disekelilingnya. Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit infeksi pada
manusia. Mikroba patogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks. Oleh karena itu respon
imun tubuh manusia terhadap berbagai macam mikroba patogen juga berbeda. Umumnya
gambaran biologic spesifik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan
untuk proteksi. Begitu juga respon imun terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraseluler
atau bakteri intraseluler mempunyai karakteriskik tertentu pula.
Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi
matahari, dan polusi. Stress emosional atau fisiologis dari kejadian ini adalah tantangan lain
untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi oleh system pertahanan
tubuh, sistem kekebalan tubuh, terutama makrofag, dan cukup lengkap kebutuhan gizi untuk
menjaga kesehatan. Kelebihan tantangan negattif, bagaimanapun, dapat menekan system
pertahanan tubuh, system kekebalan tubuh, dan mengakibatkan berbagai penyakit fatal.
Respon imun yang alamiah terutama melalui fagositosis oleh neutrofil, monosit serta
makrofag jaringan. Lipopolisakarida dalam dinding bakteri Gram negative dapat mangativasi
komplemen jalur alternative tanpa adanya antibody. Kerusakan jaringan yang terjaddi ini
adalah akibat efek samping dari mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeliminasi bakteri.
Sitokin juga merangsang demam dan sintesis protein.
1.2 Rumusan Masalah
 Sejarah Imunologi
 Pengertian Imunologi
 Fungsi Sistem Imun
 Respon Imunologi
1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui sejarah imunologi
 Untuk mengetahui pengertian imunologi
 Untuk mengetahui fungsi sistem imun
 Untuk mengetahui bagaimana respon imunologi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Imunologi
Imunologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang sistem pertahanan
tubuh. Terminologi kata “imunologi” berasal dari kata immunitas dari bahasa latin yang
berarti pengecualian atau pembebasan. Istilah itu awalnya dipakai oleh senator Roma yang
mempunyai hak-hak istimewa untuk bebas dari tuntutan hukum pada masa jabatannya.
Immunitas (imunitas) selanjutnya dipakai untuk suatu pengertian yang mengarah pada
perlindungan dan kekebalan terhadap suatu penyakit, dan lebih spesifik penyakit infeksi.
Konsep imunitas yang berarti perlindungan dan kekebalan sesungguhnya telah
dikenal oleh manusia sejak jaman dahulu. Pada saat ilmu imunologi belum berkembang,
nenek moyang bangsa Cina membuat puder dari serpihan kulit penderita cacar untuk
melindungi anakanak mereka dari penyakit tersebut. Puder tersebut selanjutnya dipaparkan
pada anak-anak dengan cara dihirup. Cara yang mereka lakukan berhasil mencegah
penularan infeksi cacar dan mereka kebal walaupun hidup pada lingkungan yang menjadi
wabah. Saat itu belum ada ilmuwan yang dapat memberikan penjelasan, mengapa anak-anak
yang menghirup puder dari serpihan kulit penderita cacar menjadi imun (kebal) terhadap
penyakit itu. Imunologi tergolong ilmu yang baru berkembang. Ilmu ini sebenarnya berawal
dari penemuan vaksin oleh Edward
Jenner pada tahun 1796. Edward Jenner dengan ketekunannya telah menemukan
vaksin penyakit cacar menular, smallpox. Pemberian vaksin terhadap individu sehat
selanjutnya dikenal dengan istilah vaksinasi. Vaksin ini berupa strain yang telah dilemahkan
dan tidak punya potensi menimbulkan penyakit bagi individu yang sehat. Walaupun
penemuan Jenner ini tergolong penemuan yang besar dan sangat sukses, namun memerlukan
waktu sekitar dua abat untuk memusnahkan penyakit cacar di seluruh dunia setelah
penemuan besar itu.
(Penemu vaksin Edward Jenner pada tahun 1796.)
World Health Organization (WHO) menyatakan Smallpox musnah pada tahun 1979.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Jenner belum bisa menjelaskan perihal smallpox
dengan baik. Ketika Jenner menemukan vaksin untuk smallpox, Jenner sendiri tidak tahu apa
penyebab penyakit yang mematikan itu. Baru abad 19 Robert Koch bisa menjelaskan adanya
beberapa agen penginfeksi berupa mikroorganisme yang menimbulkan penyakit.
Mikroorganisme tersebut meliputi, virus, bakteri, fungi, dan beberapa eukaryotik yang
selanjutnya disebut parasit. Organisme parasit sampai saat ini masih menjadi pekerjaan yang
sulit bagi para ilmuan. Penyakit malaria yang ditimbulkan oleh plasmodium, kaki gajah oleh
Wuchereria bancrofti, masih merambah di belahan bumi ini terutama di daerah tropis.
Penemuan oleh Robert Koch dan penemuan besar lain pada abat 19 telah mengilhami
penemuan-penemuan vaksin beberapa penyakit. Pada tahun 1880, Lois Pasteur menemukan
vaksin kolera yang biasa menyerang ayam. Pada perkembangannya Lois Pasteur berhasil
menemukan vaksin rabies. Penemuan-penemuan tersebut di atas mendasari perkembangan
ilmu Imunologi yang mendasarkan kekebalan sebagai alat untuk menghindari serangan
penyakit. Pada tahun 1890, Emil von Behring dan Shibasaburo Kitasato menemukan bahwa
individu yang telah diberi vaksin akan menghasilkan antibodi yang bisa diamati pada serum.
Antibodi ini selanjutnya diketahui bersifat sangat spesifik terhadap antigen. (rifai, 2011)
2.2 Pengertian Imunologi
Imunologi berasal dari bahsa latin yaitu Imunis dan Logos, Imun yang berarti kebal
dan logos yang berarti ilmu. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kekebalan
tubuh. Imunitas adalah perlindungan dari penyakit, khususnya penyakit infeksi. Sel-sel dan
molekul-molekul yang terlibat di dalam perlindungan membentuk sistem imun. Sedangkan
respon untuk menyambut agen asing disebut respon imun. Imunologi adalah suatu cabang
yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun
(kekebalan) pada semua organisme
Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh
terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam
tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang,
sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat
berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel
tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena
beberapa jenis kanker.
Imunologi ialah ilmu yang mempelajari sistem imunitas tubuh manusia maupun hewan,
merupakan disiplin ilmu yang dalam perkembangannya berakar dari pencegahan dan
pengobatan penyakit infeksi. Pengetahuan imunologi yang maju telah dapat dikembangkan
untuk menerangkan patogenesis serta menegakkan diagnosis berbagai penyakit yang
sebelumnya masih kabur.
Kemajuan dicapai dalam pengembangan berbagai vaksin dan obat-obat yang
digunakan dalam memperbaiki fungsi sistem imun dalam memerangi infeksi dan keganasan,
atau sebaliknya digunakan untuk menekan inflamasi dan fungsi sistem imun yang berlebihan
pada penyakit hipersensitivitas.
2.3 Fungsi Sistem Imun
Sistem Imun adalah satu sistem terpenting yang terus menerus melakukan tugas dan
kegiatan dan tidak pernah melalaikan tugas-nya adalah sistem kekebalan tubuh. Sistem ini
melindungi tubuh sepanjang waktu dari semua jenis penyerang yang berpotensi
menimbulkan penyakit pada tubuh kita. Ia bekerja bagi tubuh bagaikan pasukan tempur
yang mempunyai persenjataan lengkap.
Sistem Imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar Biologis yang dilakukan oleh
sil dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar,
sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel
kanker dan zat asing dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya
melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang
menyebabkan demam dan flu, dapa berkembang dalam tubuh.
Setiap sistem, organ, atau kelompok sel di dalam tubuh mewakili keseluruhan di
dalam suatu pembagian kerja yang sempurna. Setiap kegagalan dalam sistem akan
menghancurkan tatanan ini. Sistem imun sangat sangat diperlukan bagi tubuh kita. Sistem
imun adalah sekumpulan sel, jaringan, dan organ yang terdiri atas :
 Pertahanan lini pertama tubuh, Merupakan bagian yang dapat dilihat oleh tubuh dan
berada pada permukaan tubuh manusia sepeti kulit, air mata, air liur, bulu hidung,
keringat, cairan mukosa, rambut.
 Pertahanan lini kedua tubuh, Merupakan bagian yang tidak dapat dilihat seperti
timus, limpa, sistem limfatik, sumsum tulang, sel darah putih/ leukosit, antibodi, dan
hormon.
Semua bagian sistem imun ini bekerja sama dalam melawan masuknya virus,
bakteri, jamur, cacing, dan parasit lain yang memasuki tubuh melalui kulit, hidung,
mulut, atau bagian tubuh lain.
Fungsi dari sistem imun antara lain:
 Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit dengan menghancurkan dan
menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
 Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan
 Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.
Dan Sasaran utama yaitu bakteri patogen dan virus. Leukosit merupakan sel imun
utama (disamping sel plasma, makrofag, dan sel mast).
2.4 Respon Imunologi
Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian yang kompleks
terhadap antigen, untuk mengeliminasi antigen. Respons ini dapat melibatkan berbagai
macam sel dan protein, terutama sel makrofag, sel limfosit, komplemen dan sitokin yang
saling berinteraksi secara kompleks. Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme
pertahan non spesifik dan mekanisme pertahanan spesifik (Akib, dkk., 2010).
Tahapan Respon Sistem Imun :
1. Deteksi dan mengenali benda asing
2. Komunikasi dengan sel lain untuk merespon
3. Rekruitmen bantuan dan koordinasi respon
4. Destruksi atau supresi penginvasi
Funsi respons imun :
1. Pertahanan (Defense): terhadap benda asing/mikroba
2. Homeostasis: eliminasi sel tak berguna/debris
3. Pengawasan (Surveillance): bertugas untuk waspada dan mengenal adanya perubahan-
perubahan dan secara cepat membuang sel-sel yang abnormal tersebut.
Jenis-jenis Respon Imun
1. Respon Imun Non Spesifik (Innate Immunity)
Respon imun non spesifik (innate immunity) merupakan imunitas alamiah yang
telah ada sejak lahir. Imunitas ini tidak ditujukan hanya untuk satu jenis antigen, tetapi
untuk berbagai macam antigen, jadi bukan merupakan pertahanan khusus untuk antigen
tertentu (Kresno, 2003).
2. Respon Imun Spesifik
Respon imun spesifik merupakan mekanisme pertahanan yang ditujukan khusus
terhadap satu jenis antigen, karena itu tidak dapat berperan terhadap antigen jenis lain.
Imun spesifik mampu mengenali kembali antigen yang pernah dijumpainya (memiliki
memory), sehingga paparan berikutnya akan meningkatkan efektifitas mekanisme
pertahanan tubuh (Kresno, 2003).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Imunologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang sistem pertahanan tubuh.
Terminologi kata “imunologi” berasal dari kata immunitas dari bahasa latin yang berarti
pengecualian atau pembebasan. Istilah itu awalnya dipakai oleh senator Roma yang
mempunyai hak-hak istimewa untuk bebas dari tuntutan hukum pada masa jabatannya.
Immunitas (imunitas) selanjutnya dipakai untuk suatu pengertian yang mengarah pada
perlindungan dan kekebalan terhadap suatu penyakit, dan lebih spesifik penyakit infeksi.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan,
karena masih terbatasnya pengetahuan penulis. Olehnya itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun. Makalah ini perlu dikaji ulang agar dapat sempurna dan
makalah ini harus digunakan sebagaimana mestinya
DAFTAR PUSTAKA

Akib, Arwin AP, dkk., 2007. Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, Edisi 2. Jakarta: IDAI

Aryulina dkk. 2007. Biologi SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga (Esis)

Bratawidjaja KG. 2004. Immunologi Dasar 6th. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Rifai, Muhaimin. 2011. Konsep Imunologi. Universitas Brawijaya

Subowo. 1993. Imunobiologi. Bandung: Penerbit Angkasa

Anda mungkin juga menyukai