Anda di halaman 1dari 3

TUGAS LATIHAN TOPIK 5 DAN 6

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Audit 1 Dosen


Pengampu Mata Kuliah Audit 1
Dr. Ibu Ayudia Sokarina, SE., MSA.,AK.

Kelompok 6
Anggota
kelompok :

➢ M. Renaldy Dwi Kurnia ( A1C022115 )


➢ Muhammad Ruslil Firdaus ( A1C022121 )
➢ Muhammad Yasir Arvan ( A1C022123 )
➢ Radit Ramdan Noprianto ( A1C022140 )
➢ Romy Agustiawan ( A1C022149 )
➢ Salju Anorawi ( A1C022151 )
➢ Surya Duta Mandala ( A1C022160 )

PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM

2024/2025
Soal 5 : tentukan materialitas atas PT M, jelaskan dasar penentuan materialitas

1. Penentuan Materialitas untuk PT M


Materialitas merupakan konsep penting dalam audit yang menunjukkan besaran nilai atau
jumlah yang jika salah saji melebihi materialitas tersebut, dapat memengaruhi pengambilan
keputusan pengguna laporan keuangan. Terdapat beberapa metode dalam menentukan materialitas,
di antaranya:
a) Persentase dari Laba Sebelum Pajak
Umumnya berkisar 5%-10% dari laba sebelum pajak. Dari laporan laba rugi, laba sebelum
pajak PT M pada 2017 adalah Rp28.476.000.000. Jika kita ambil 5%, maka materialitasnya
adalah 0,05 x Rp28.476.000.000 = Rp1.423.800.000
b) Persentase dari Total Aset
Umumnya berkisar 0,5%-1% dari total aset. Total aset PT M pada 2017 tidak tersedia, namun
kita dapat memperkirakan dari total liabilitas dan ekuitas, yaitu Rp135.688.000.000 +
Rp113.112.000.000 = Rp248.800.000.000. Jika kita ambil 0,5%, maka materialitasnya adalah
0,005 x Rp248.800.000.000 = Rp1.244.000.000
c) Persentase dari Pendapatan
Umumnya berkisar 0,5%-1% dari pendapatan. Pendapatan PT M pada 2017 adalah
Rp359.413.000.000. Jika kita ambil 0,5%, maka materialitasnya adalah 0,005 x
Rp359.413.000.000 = Rp1.797.065.000
Dari ketiga metode di atas, kami menggunakan materialitas sebesar Rp1.423.800.000 karena metode
persentase laba sebelum pajak dianggap lebih relevan untuk perusahaan yang profitable seperti PT M.

Soal 6 : tentukan akun-akun signifikan yang akan menjadi fokus anda dalam melaksanakan audit
pada PT M!

2. Akun Signifikan untuk PT M

Berdasarkan laporan keuangan PT M, akun-akun yang dinilai signifikan dan akan menjadi
fokus audit adalah:

a) Penjualan
Penjualan merupakan komponen utama pendapatan PT M. Terdapat risiko bahwa penjualan
tidak dicatat secara utuh atau bahwa penjualan fiktif dicatat. Oleh karena itu, pengujian
substantif atas akun penjualan menjadi penting untuk dilakukan.
• Terdapat kenaikan Pendapatan (Beban) Komprehensif lain pada ekuiitas yang signifikan
sebesar 79,55%
• Terdapat kenaikan saldo laba (rugi) pada ekuitas yang signifikan sebesar 48,25%
• Terdapat kenaikan laba penjulan aset tetap secara signifikan sebesar 334,26%
• Terdapat kenaikan Pendaptan Bunga & jasa giro yang signifikan sbesar 102,09%
• Terdapat penurunan pendapatan lain-lain yang signifikan sebesar -87,14%
• Terdapat kenaikan Jumlah pendapat lain-lain yang signifikan sebesar 237,68%

b) Piutang Usaha
Piutang usaha merupakan hampir seperempat dari total aset PT M. Terdapat risiko bahwa
piutang usaha tidak dapat tertagih sehingga penyisihan piutang tak tertagih perlu diaudit dengan
baik.
• Terdapat Kenaikan Piutang lain-lain yaitu Piutang Pihak Ketiga sebesar 100,20% dan Piutang
Pihak berelasi sebesar 37,86%
• Terdapat kenaikan piutang lain-lain yang signifikan sebesar 100%

c) Persediaan
Mengingat PT M adalah distributor rokok, persediaan rokok merupakan aset utama. Terdapat
risiko barang tidak dihitung dengan benar atau persediaan usang. Oleh karena itu, pengujian
fisik persediaan dan penentuan penyisihan persediaan usang perlu dilakukan.
• Terdapat Kenaikan Piutang persediaan sebesar 19,6 % dari Rp 22.084.672.877 menjadi Rp
26.359.411.319

d) Beban Pokok Penjualan


Beban pokok penjualan berkaitan langsung dengan harga pokok persediaan yang dijual.
Pengujian terhadap akun ini penting untuk memastikan bahwa beban diakui secara tepat.
• Terdapat Kenaikan HPP sebesar 13,5 % dari Rp 554.137.491.451 menjadi Rp 628.724.595.038

Oleh karena itu, lingkup audit harus disesuaikan dengan risiko yang teridentifikasi dan pertimbangan
auditor. Namun, keempat akun di atas dianggap akun signifikan yang akan menjadi fokus utama dalam
melaksanakan audit pada PT M.

Anda mungkin juga menyukai