Buku Budaya Organisasi
Buku Budaya Organisasi
Digital
Membangun Organisasi Di Era
BUDAYA ORGANISASI
DI ERA DIGITAL
MEMBANGUN KEUNGGULAN BERSAING DAN MERAIH
KESUKSESAN
Wahyudi
WAHYUDI
Penerbit : PT Dewangga Energi Internasional
Anggota IKAPI (403/JBA/2021)
δ Komp. Purigading Ruko I No. 39
Pondokmelati Kota Bekasi
δ
Tlp. 0851-6138-9537
www.dewanggapublishing.com
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL
Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
PENULIS
WAHYUDI
i
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL:
Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
Penulis
Wahyudi
ISBN : 978-623-8462-00-1
Editor
Fitria Nur Anggraeni
Proofreader :
Aly Rasyid
Penerbit
PT Dewangga Energi Internasional
Anggota IKAPI (403/JBA/2021)
Redaksi
Komp. Purigading Ruko I No. 39
Pondokmelati Kota Bekasi 17414
Telp/WA: 0851-6138-9537
E-mail: dewanggapublishing@gmail.com
Website: www.dewanggapublishing.com
Ukuran :
195 halaman, B5 18.2 x 25.7 cm
ii
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
K ATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
iii
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
iv
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
TRANSFORMASI BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL:
Tantangan dan Peluang
Pendahuluan.................................................................................. 1
Pentingnya Transformasi Budaya Organisasi................................3
Peran Teknologi dalam Transformasi Budaya................................5
Komponen Budaya Organisasi yang Perlu Diubah........................8
Tantangan dalam Transformasi Budaya.......................................10
Strategi Transformasi Budaya Organisasi di Era Digital...............13
Studi Kasus..................................................................................22
MENGHADAPI ERA DIGITAL: Membangun Budaya Organisasi
Adaptif dan Inovatif
Pendahuluan.................................................................................25
Urgensi Budaya Organisasi Adaptif dan Inovatif..........................26
Karakteristik Budaya Organisasi Adaptif......................................29
Karakteristik Budaya Organisasi Inovatif......................................31
Strategi Membangun Budaya Organisasi Adaptif dan Inovatif.....33
Tantangan Membangun Budaya Organisasi Adaptif dan Inovatif
36 Studi Kasus.............................................................................38
BUDAYA DIGITAL: Kunci Keberhasilan Organisasi di Zaman
Teknologi
Pendahuluan.................................................................................41
Pengertian Budaya Digital............................................................43
Keuntungan Budaya Organisasi Digital........................................45
Perilaku Kerja Digital....................................................................46
Kerjasama Digital.........................................................................48
Komunikasi Kerja Digital...............................................................50
Interaksi Kerja Digital....................................................................52
Pelayanan Digital..........................................................................54
Isu Etika dalam Budaya Digital.....................................................56
KEPEMIMPINAN DIGITAL: Membentuk Budaya Organisasi
yang Terhubung
Pendahuluan.................................................................................58
Transformasi Kepemimpinan dalam Era Digital...........................60
Karakteristik Kepemimpinan Digital..............................................63
v
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
vi
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
vii
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
TRANSFORMASI BUDAYA
ORGANISASI DI ERA DIGITAL
A. Pendahuluan
Era digital adalah periode revolusioner yang ditandai oleh
pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang
luar biasa. Seiring perkembangan teknologi, dunia telah
menjadi terhubung melalui jaringan global yang sangat
kompleks. Internet telah menjadi pilar utama dalam kehidupan
sehari-hari kita, memungkinkan akses cepat dan mudah ke
informasi, produk, dan layanan dari mana saja di dunia. Era ini
juga ditandai oleh perkembangan perangkat teknologi, seperti
smartphone, yang membawa komputasi ke dalam genggaman
kita, dan perangkat wearable yang mengintegrasikan teknologi
ke dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, revolusi industri yang ditandai oleh kecerdasan
buatan, analitik data, dan Internet of Things (IoT) telah
menciptakan transformasi dalam cara kita bekerja dan
berbisnis (Jamaludin, et al., 2022). Semua perusahaan dan
organisasi, tanpa terkecuali, harus beradaptasi dengan
perubahan drastis ini atau menghadapi risiko menjadi usang
dan tak relevan.
Transformasi budaya organisasi dalam era digital adalah
sebuah keniscayaan. Budaya organisasi mencakup norma-
norma, nilai-nilai, sikap, dan perilaku yang mendefinisikan
identitas suatu organisasi (Sutrisno, 2019). Dalam konteks era
digital, budaya organisasi yang kaku, tahan terhadap
perubahan, dan tertutup akan menjadi hambatan besar bagi
pertumbuhan dan adaptasi (Sulaksono, 2015). Oleh karena
itu,
1
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
2
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
3
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
4
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
5
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
6
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
7
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
8
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
9
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
10
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
11
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
12
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
14
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
15
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
16
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
17
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
18
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
19
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
20
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
21
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
22
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
23
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
24
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
A. Pendahuluan
Era digital telah membawa perubahan yang luar biasa
dalam cara kita berinteraksi, bekerja, dan hidup sehari-hari.
Internet, komputasi awan, kecerdasan buatan, dan teknologi
terkait lainnya telah mengubah lanskap bisnis dan sosial
secara fundamental. Perusahaan yang ingin tetap eksis di era
digital harus memahami dan merespons dengan cepat
perubahan teknologi, tren pasar, dan ekspektasi konsumen
yang terus berubah (Zebua, et al., 2023).
Era digital menuntut organisasi untuk tidak hanya
beradaptasi dengan cepat, tetapi juga untuk menjadi pusat
inovasi (Sinambela, et al., 2023). Budaya adaptif
memungkinkan organisasi untukmerespons perubahan
lingkungan eksternal dengan cepat, sementara budaya inovatif
mendorong mereka untuk mencari peluang baru dan
menciptakan solusi yang kreatif. Gabungan dari kedua budaya
ini memberikan keunggulan kompetitif yang sangat
dibutuhkan. Mengadopsi budaya adaptif dan inovatif dapat
memberikan banyak keuntungan. Pertama, organisasi yang
adaptif dan inovatif memiliki kemampuan yang lebih besar
untuk bertahan dalam menghadapi ketidakpastian dan disrupsi
(Erwin, et al., 2023). Mereka mampu merespons perubahan
pasar dengan cepat dan dengan solusi yang kreatif.
Kedua, budaya ini meningkatkan keterlibatan dan motivasi
karyawan. Ketika karyawan merasa bahwa organisasi
mendukung inovasi dan pembelajaran, mereka lebih
termotivasi dan berkontribusi lebih besar terhadap
kesuksesan organisasi (Arifiani & Furinto, 2022). Ketiga,
budaya ini dapat menciptakan hubungan yang
25
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
BUDAYA DIGITAL
A. Pendahuluan
Budaya digital dalam dunia kerja muncul karena
transformasi teknologi digital. Inovasi seperti internet,
komunikasi seluler, komputasi awan, dan perkembangan
perangkat lunak telah mengubah cara kita bekerja. Perangkat
teknologi digital memungkinkan kita untuk bekerja secara
fleksibel, berkolaborasi dari jarak jauh, dan mengakses
sumber daya global. Hal ini mengakibatkan perubahan
signifikan dalam pola kerja dan interaksi sosial di tempat kerja.
Salah satu elemen kunci budaya digital adalah
peningkatan kolaborasi dan komunikasi digital. Karyawan
sekarang dapat berinteraksi dengan rekan kerja di seluruh
dunia melalui berbagai platform seperti email, video
konferensi, dan pesan instan. Ini memungkinkan kolaborasi
yang lebih efisien dan fleksibel, bahkan jika tim Anda berada
di lokasi yang berbeda. Selain itu, media sosial dan alat
berbagi file memungkinkan pertukaran informasi yang cepat,
yang menjadi inti dari budaya digital.
Budaya digital juga mencakup fleksibilitas dan mobilitas
dalam dunia kerja. Bekerja dari jarak jauh telah menjadi pilihan
yang lebih umum, terutama sejak pandemi COVID-19.
Karyawan dapat bekerja dari rumah, kafe, atau lokasi lain
yang sesuai, asalkan mereka memiliki akses ke internet.
Fleksibilitas ini memberi pekerja lebih banyak kontrol atas
jadwal mereka dan membantu menciptakan keseimbangan
kerja-hidup yang lebih baik.
Dalam budaya digital, keterampilan digital menjadi sangat
penting. Karyawan harus mampu menggunakan perangkat
41
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
KEPEMIMPINAN DIGITAL
A. Pendahuluan
Kepemimpinan digital adalah sebuah paradigma
kepemimpinan yang berkembang seiring dengan
perkembangan teknologi digital dan transformasi digital dalam
berbagai aspek kehidupan dan bisnis (Rudito & Sinaga, 2017).
Kepemimpinan ini menggabungkan elemen-elemen tradisional
kepemimpinan dengan inovasi digital, sehingga pemimpin
dapat menghadapi tantangan baru yang muncul dalam era
digital ini. Konsep ini mencakup berbagai aspek, termasuk
penggunaan teknologi, pemahaman tentang data, adaptasi
terhadap perubahan cepat, dan keterampilan interpersonal
yang tetap relevan dalam dunia digital.
Pertama, dalam kepemimpinan digital, pemimpin harus
memiliki pemahaman yang kuat tentang teknologi dan inovasi.
Hal ini melibatkan kemampuan untuk memahami dan
menerapkan berbagai alat dan platform digital yang tersedia
(Cahyadi, et al., 2023). Pemimpin perlu dapat memanfaatkan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan
inovasi dalam organisasi mereka. Mereka juga perlu
memahami tren teknologi yang sedang berkembang, seperti
kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan
komputasi awan, untuk memastikan bahwa organisasi mereka
tetap kompetitif dan relevan di pasar yang terus berubah.
Kedua, kepemimpinan digital melibatkan pemahaman
yang mendalam tentang data. Data adalah aset berharga
dalam dunia digital, dan pemimpin perlu dapat
mengumpulkan, menganalisis, dan mengambil keputusan
berdasarkan data. Analisis data dapat membantu
pemimpin mengidentifikasi
58
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
KARYAWAN DIGITAL-READY
A. Pendahuluan
Konsep "Karyawan Digital-Ready" mencerminkan
kebutuhan dan kemampuan karyawan untuk menghadapi dan
beradaptasi dengan perubahan yang cepat dalam lingkungan
bisnis yang semakin terkait dengan teknologi dan digitalisasi
(Alder & Dinnen, 2022). Karyawan yang digital-ready adalah
individu yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan sikap
yang memungkinkan mereka untuk efektif dan produktif dalam
menghadapi tantangan yang muncul dalam era digital. Mereka
tidak hanya memiliki pemahaman tentang teknologi, tetapi
juga fleksibilitas, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan
berkolaborasi yang kuat. Karyawan digital-ready mampu
memanfaatkan teknologi untuk memperbaiki kinerja mereka
dan berkontribusi pada kesuksesan organisasi.
Keterampilan teknologi menjadi unsur utama dalam
konsep karyawan digital-ready, hal ini mencakup pemahaman
tentang perangkat lunak, aplikasi, dan alat digital yang
digunakan dalam pekerjaan sehari-hari (Rugg-Gunn, 2023).
Karyawan yang digital-ready memiliki kemampuan untuk
mengoperasikan perangkat teknologi dengan baik, termasuk
komputer, ponsel pintar, dan perangkat lainnya (Wiblen,
2021). Mereka juga memahami cara menggunakan berbagai
platform, alat kolaborasi, dan perangkat lunak produktivitas
untuk meningkatkan efisiensi kerja.
Selain itu, pengetahuan tentang tren teknologi dan
perkembangan terkini adalah bagian integral dari konsep
karyawan digital-ready. Mereka harus mampu mengikuti
perkembangan teknologi yang relevan dengan pekerjaan
77
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
KOLABORASI DIGITAL
A. Pendahuluan
Kolaborasi digital adalah sebuah konsep yang muncul dan
berkembang pesat dalam era digital. Konsep ini mengacu
pada kerjasama antara individu, tim, atau organisasi yang
menggunakan teknologi digital dan platform berbasis internet
untuk bekerja bersama, berbagi informasi, berkomunikasi, dan
mencapai tujuan bersama (Tanjung, et al., 2022). Kolaborasi
digital mencerminkan perubahan fundamental dalam cara kita
bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan rekan kerja, mitra
bisnis, dan pelanggan. Ini telah mengubah lanskap bisnis,
pendidikan, dan komunikasi, memungkinkan kerjasama global
yang lebih efisien dan terkoneksi di seluruh dunia (Wibowo,
2023).
Salah satu aspek utama dari kolaborasi digital adalah
penggunaan alat dan platform berbasis teknologi untuk
mendukung komunikasi dan kerjasama (Rusdiana & Zaqiyah,
2022). Ini termasuk aplikasi pesan instan, perangkat lunak
kolaborasi seperti Microsoft Teams atau Slack, alat
manajemen proyek seperti Trello atau Asana, dan berbagai
platform media sosial. Melalui alat-alat ini, individu dan tim
dapat berbagi informasi, berkoordinasi dalam proyek, dan
berkomunikasi secara efisien, bahkan jika mereka berada di
lokasi yang berbeda di seluruh dunia.
Salah satu aspek yang sangat penting dalam konsep
kolaborasi digital adalah kemampuan untuk berkolaborasi
secara waktu nyata atau asinkron, sesuai dengan kebutuhan.
Kolaborasi waktu nyata berarti individu dapat berinteraksi
secara langsung dan seketika, mirip dengan pertemuan fisik,
100
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
A. Pendahuluan
Inovasi budaya organisasi adalah konsep yang mendasar
dalam era bisnis modern yang terus berubah. Ini mengacu
pada upaya organisasi untuk menciptakan lingkungan di mana
inovasi diterima, didorong, dan diintegrasikan ke dalam
seluruh aspek operasional dan budaya perusahaan
(Parlagutan Silitonga & Budiono, 2020). Inovasi budaya
organisasi bukan hanya sekadar menghasilkan produk atau
layanan baru, tetapi juga menciptakan mentalitas dan sikap
inovatif di antara karyawan, pemimpin, dan seluruh organisasi.
Hal ini melibatkan perubahan dalam cara berpikir, bekerja, dan
beradaptasi terhadap perubahan, serta mengakui bahwa
inovasi adalah kunci untuk pertumbuhan, daya saing, dan
kesuksesan jangka panjang (Hartatik, et al., 2023).
Inovasi budaya organisasi dimulai dengan pemahaman
yang mendalam tentang pentingnya inovasi dalam bisnis.
Organisasi yang berhasil memahami bahwa inovasi bukan
hanya tugas departemen penelitian dan pengembangan, tetapi
adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan seluruh
anggota tim (Harto, et al., 2023). Pemimpin perusahaan
memiliki peran kunci dalam menyebarkan kesadaran ini dan
menetapkan visi inovasi yang kuat.
Sebuah budaya inovasi melibatkan beberapa elemen
kunci (Parlagutan Silitonga & Budiono, 2020):
1. Dorongan untuk Berpikir Kreatif. Organisasi yang
menganut budaya inovasi mendorong karyawan untuk
berpikir kreatif dan berani mengemukakan ide-ide baru.
117
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
A. Pendahuluan
Etika kerja di era digital adalah sebuah konsep yang
sangat relevan dan penting dalam lingkungan bisnis dan
pekerjaan saat ini. Ini mencerminkan nilai-nilai, prinsip, dan
norma yang mengatur perilaku individu dan organisasi dalam
penggunaan teknologi digital, komunikasi online, dan tata
kelola data (Trihastuti, 2019). Dalam era di mana teknologi
telah mengubah cara kita bekerja, berinteraksi, dan
berkomunikasi, etika kerja di era digital menjadi panduan yang
mendefinisikan perilaku yang diterima, integritas, dan
tanggung jawab dalam lingkungan digital.
Salah satu aspek utama dari etika kerja di era digital
adalah privasi dan keamanan data (Bahaudin, 2023).
Organisasi dan individu diharapkan untuk menghormati privasi
dan keamanan informasi pribadi yang mereka tangani. Ini
mencakup penggunaan data pelanggan dan karyawan dengan
bijaksana, pemantauan privasi online, dan perlindungan
terhadap pelanggaran data.
Selain itu, integritas dalam komunikasi digital adalah unsur
kunci etika kerja. Ini mencakup komunikasi yang jujur,
transparan, dan tidak menyesatkan dalam pesan yang
dibagikan melalui email, media sosial, atau platform digital
lainnya (Pramana, et al., 2022). Berita palsu dan penipuan
online menjadi masalah serius, dan etika kerja mengharuskan
individu dan organisasi untuk berkomunikasi dengan kejujuran
dan integritas.
Penggunaan teknologi untuk memantau karyawan juga
menjadi bagian penting dari etika kerja di era digital. Meskipun
136
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
A. Pendahuluan
Kerja fleksibel di era digital adalah sebuah paradigma
kerja yang berkembang pesat seiring dengan kemajuan
teknologi digital. Konsep ini mencerminkan perubahan dalam
cara kita bekerja, beradaptasi dengan tuntutan dan dinamika
yang terus berkembang dalam dunia kerja modern.
Kerja fleksibel mengacu pada praktik yang
memungkinkan karyawan untuk memiliki lebih banyak
kontrol atas kapan, di mana, dan bagaimana mereka
bekerja, sejalan dengan menggunakan teknologi digital
untuk mendukung efisiensi dan produktivitas (Larsson &
Teigland, 2020). Ini mencakup berbagai bentuk kerja,
seperti kerja jarak jauh, jam kerja yang fleksibel, atau
lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Salah satu aspek penting dari kerja fleksibel di era digital
adalah kerja jarak jauh, di mana karyawan dapat bekerja dari
lokasi yang berbeda dari kantor pusat perusahaan. Ini
didorong oleh perkembangan teknologi seperti internet
cepat, alat kolaborasi daring, dan perangkat mobile yang
memungkinkan koneksi tanpa hambatan (Ross & Pilsch,
2019). Dalam kerja jarak jauh, karyawan dapat bekerja dari
rumah, kafe, atau tempat lain yang sesuai dengan
kebutuhan mereka. Ini memberikan fleksibilitas yang besar
dalam mengatur jadwal kerja,yang dapat sangat
bermanfaat untuk menjaga
keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Selain itu, kerja fleksibel juga mencakup penggunaan jam
kerja yang lebih fleksibel, di mana karyawan memiliki
kebebasan untuk menentukan kapan mereka bekerja (Alder &
159
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
A. Pendahuluan
Mengelola konflik kerja di era digital adalah tantangan
yang semakin relevan dengan perkembangan teknologi dan
perubahan dalam dinamika kerja. Konflik kerja adalah
ketidaksepakatan atau perbedaan pendapat antara individu
atau kelompok di tempat kerja yang dapat mengganggu
produktivitas, hubungan antar karyawan, dan iklim kerja
(Puspita, 2018). Di era digital, di mana komunikasi sering
terjadi melalui email, pesan teks, atau platform kolaborasi
online, konflik juga dapat muncul dalam bentuk baru dan
memerlukan pendekatan yang berbeda dalam
penanganannya.
Penting untuk diingat bahwa konflik kerja itu sendiri
bukanlah sesuatu yang harus dihindari sepenuhnya. Bahkan,
dalam beberapa situasi, konflik dapat memunculkan gagasan
kreatif, meningkatkan pemahaman, dan membantu organisasi
tumbuh. Namun, yang penting adalah bagaimana konflik itu
dikelola dan diselesaikan.
Langkah pertama dalam mengelola konflik kerja di era
digital adalah mengenali adanya konflik. Terkadang, konflik
dapat menjadi hal yang tidak terucapkan dan hanya
ditemukan melalui analisis komunikasi online atau perubahan
dalam perilaku karyawan. Menciptakan kesadaran di antara
karyawan tentang pentingnya mengidentifikasi konflik adalah
langkah awal yang penting (Fauzan, et al., 2023).
Setelah konflik diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah
berkomunikasi. Di era digital, komunikasi menjadi lebih
178
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
DAFTAR PUSTAKA
Alder, M., & Dinnen, M. (2022). Digital Talent: Find, Recruit and
Retain the People Your Business Needs in a World of Digital
Transformation. Kogan Page Publishers.
Alvesson, M., & Sveningsson, S. (2015). Changing organizational
culture: Cultural change work in progress. Routledge.
Arifiani, L., & Furinto, A. (2022). TRANSFORMASI MODEL BISNIS
Konsep, Strategi, dan Antisipasi Menyongsong Era Metaverse.
SCOPINDO MEDIA PUSTAKA.
Arifin, A. L., Antaiwan Bowo, P., Dewi, N. K., Maulamin, T., & Ismail,
D. H. (2020). Kepemimpinan Cendekia. Gramedia Pustaka
Utama.
Bahaudin, T. (2023). TRANSFORMASI BUDAYA ORGANISASI.
Penerbit Andi.
Biswas, B., Garrison, W., & Ramirez, R. (2022). The New World of
Work: People Leadership in the Digital Age. Taylor & Francis.
Cahyadi, N., Daryati, E., Ainun, A. N. A., Aminah Djunaid,
Sewang, & Saksono, H. (2023). Manajemen Kepemimpinan
dalam Dunia Bisnis Digital. Cendikia Mulia Mandiri.
Condliffe, P. (2012). Conflict Management: a practical guide.
LexisNexis Butterworths.
Dan, S., Ivana, D., Zaharie, M., Metz, D., & Drăgan, M. (2021).
Digital Talent Management. Springer International Publishing.
Deni, A. (2023). Kepemimpinan Digital. Cendikia Mulia Mandiri.
Driskill, G. (2018). Organizational culture in action: A cultural
analysis workbook. Routledge.
Erwin, E., Pasaribu, A. W., Novel, N. J. A., Thaha, A. R.,
Adhicandra, I., Suardi, C., & Syafaat, M. (2023).
TRANSFORMASI DIGITAL. PT. Sonpedia Publishing
Indonesia.
Fachrurazi, H., Cahyadi, N., Asriani, S., Zaki, A., & Saksono, H.
(2023). Manajemen Konflik dalam Dunia Bisnis. Cendikia
Mulia Mandiri.
Fakhry Zamzam, C., Tien Yustini, & Aravik, H. (2021). Iklim
Organisasi Era Digital (Konseptual & Operasionalisasi).
Deepublish.
Fathurrochman, I. (2021). Perilaku dan Budaya Organisasi.
Penerbit Adab.
192
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
193
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
194
BUDAYA ORGANISASI DI ERA DIGITAL: Membangun Keunggulan Bersaing dan Meraih Kesuksesan
195