Anda di halaman 1dari 6

PEMBELAJARAN SENI TARI DAN DRAMA

Disusun oleh:

KARMILA S.
213030212270

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Pembelajaran Seni Tari dan Drama:

Andi Arie Astuti, M. Pd


NIP. 19931204 202203 2010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN DAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2023
A. Tema : Arti dari sebuah kehidupan
B. Latar :
Latar Tempat : Cafe dan rumah sakit
Latar Waktu : Siang hari
Latar Suasana : Menegangkan
C. Karakter / Watak :
Brandon (Antagonis)
Brandon tokoh utama yang digambarkan tokoh yang sangat sombong serta dia
bembela dan membenarkan ucapan teman-temanya yang tidak ingin berteman
dengan elsa sebab orang tua elsa bangkrut dan ayahnya boronan oleh sebab itu lah
mereka tidak mau berteman dengan elsa karen dia jatuh miskin yang diambil dari
kutipan naskah drama.
Brandon : Sudahlah, Sa. Pulanglah. Betul tadi apa yang dikatakan tommy. Sudah
bagus makananmu kubayar!
Helen (Protagonis)
Helen adalah pemeran utama, helen yakni kakak kelas elsa, berbesa hati
untukmemaafkan mereka dan itu membuat mereka menyadari atas kesaalahan yang
mereka perbuat, yang diambil dari kutipan drama.
Helen : Sudahlah, kami sudah memaaafkan kalian. Ini semua sudah digariskan oleh
Yang Maha Kuasa. Aku cuman memohon agar kalian terus mendoakan elsa
agar ia tenang disana.
Ivan (Antagonis)
Ivan merupakan pemeran kedua setelah brandon. Yang dimana ivan ini juga tidak
suka dan tidak mau menganggab elsa ini sebagai teman mereka lagi karena hidup
elsa sudah melarat, yang diambil dari kutipan drama.
Ivan : Gila sih elsa, masa kita disuruh anggap dia teman sih. Sementara dia udah
melarat. Aku jadi nggak nafsu makan.
Elsa (Tritagonis)
Elsa merupakan tokoh yang membantu tau bersipat sementara yang dimana dia
hanya berbicara beberapa kalimat atau kata saja dan tokoh elsa disini merupakan
tokoh yang paling menyedihkan.
Tommy (Tritagonis)
Tommy ini merupakan tohok yang membantu atau mendukung apa yang dilakukan
teman- temanya terhadap elsa, yang diambil dari kutipan naskah drama.
Tommy : Mending kamu pulang dan tengok keadaan orang tuamu, Sa.
Anna (Tritagonis)
Anna ini juga merupakan tokoh pendukung atau membantu teman-temanya yang
tidak mau berteman dengan elsa. Terlihat dari kutipan naskah drama.
Anna : Ya, kamu tau sendiri lah, sa kita ini sekumpulan pemuda-pemudi kaya. Jadi,
mana mungkin kamu bisa menuruti gaya hidup kita?
D. Alur : Alur dalam drama arti dari sebuah kehidupan adalah alur maju yang isi ceritanya
menceritakan sampe akhir dan tidak kembali ke masa lalu.
E. Konflik : Brandon, Anna, Tommy, dan Ivan menyingkirkan elsa dengan seenaknya
semenjak gadis tersebut jatuh mskin. Elsa berencana untuk bunuh diri karena
orang tuanya bangkrut dan teman-temannya meninggalkan dirinya begitu saja.
F. Amanat : Amanat cerita ini adalah kita sebagai manusia yang di ciptakan oleh Tuhan Yang
Maha Esa di dunia ini tidak bisa hidup tanpa batuan orang lain, begitu juga dalam
naskah drama ini saat kita bergaul dengan orang lain tidak boleh memandang
hanya dari sebelah mata saja serta tidak boleh juga memandang rendah salah
satu teman kita. Tidak boleh memilih-milih dalam lingkungan pertemana mau
teman kita miskin atau pun kaya tidak masalah yang penting bisa berteman
dengan baik dan menghargai sesama teman serta tidak mengunakan uang sebagai
tolok ukur dalam pertemanan.
Dialog naskah drama tentang "Arti dari Sebuah Kehidupan"

Suatu ketika, ada 6 orang sahabat sedang berbincang-bincang di sebuah kafe. Mereka
adalah sekelompok pemuda yang berasal dari kalangan orang kaya.

Brandon : Pesennya banyak deh! Nantiaku yang bayar. Pokoknya kalian harus makan
sampe kenyang.

Tommy: Baru gajian ya? Kok royal banget sih?

Brandon : Bawel ah! Mau ditraktir nggak nih?

Anna: Ya jelas mau lah! Hari ini kan giliran kamu dan keluar duit.

Tidak lama kemudian Elsa datang mendekati meja dimana mereka duduk. Ia baru
pamitdari toilet untuk menerima telepon.

Anna: Elsa kenapa? Kok sedih? Pamali loh sabtu-sabtu mu rung gitu!

Ivan: Iya ken apa sih, Sa? Apakah kamu bisa hilang?Brandon dan Tommy tertawa
menimpali lelucon Ivan tesebut.

Elsa: Mamaku menelepon. Dia bilang papaku bangkrut. Semua rumah, mobil
dantabungan di bank ludes. (Terisak pelan) kami harus pindah ke tempat tinggal yang
lebih kumuh. Parahnya lagi semua kebangkrutan ini karena papa terlibat kasus korupsi
dan sekarang dia menjadi polisi buronan (Menangis)

Brandon : HAH? Yang benar?

Ivan: Berarti kamu anak buronan?

Anna: Kamu jatuh miskin sekarang, Sa?

Brandon, Ivan, Anna dan Tommy memasang raut muka tegang dan memandang hina ke
pada Elsa yang sedang menangis.

Elsa: Aku sudah nggak punya apa-apa sekarang, tapi kalian masih mau kan temenan
sama aku? Kita bisa berteman sejak lima tahun lalu.

Anna menjauh dari kursinya yang tadi berada di dekat kursi Elsa. Ia merapat ke arah
Brandon yang berada disebelahnya.

Anna: Ya, kamu tahu sendiri lah, Sa kita ini sekelompok pemuda-pemuda kaya. Jadi,
mana mungkin kamu bisa menuruti gaya hidup kita?
Tommy: Mending kamu pulang dan tengok keadaan orang tuamu, Sa.

Ivan dan Brandon hanya memandang dingin kearah Elsa. Elsa pun menatap mereka
dengan tatapan yang sangat menyedihkan.

Elsa: Kupikir persahabatan kita selama lima tahun ini berarti. Tetapi ketika aku jatuh
miskin, kalian meninggalkanku begitu saja!

Brandon : Sudahlah, Sa. Pulanglah. Betul tadi apa kata Tommy. Sudah bagus
makananmu ku bayari!

Elsa bangkit berdiri dari kursinya kemudian menatap sedih keempat temannya.
Kemudian ia meninggalkan mereka dan keluar dari kafe.

Ivan: Gila si Elsa, masa kita disuruh anggep dia teman sih. Sementara dia sudah melarat.
Aku jadi nggak nafsu makan.

Brandon : Sama nih, udah minta bill aja deh!

Tiba-tiba Anna yang sudah hampir sampai ke mobilnya, berlari mendekati Brandon dan
Ivan.

Anna: Teman-teman! Barusan aku dapat kabar kalo ada seorang gadis yang ciri-cirinya
mirip Elsa ingin melompat dari fly over!

Ivan: Serius?!

Anna: Masa kayak gini bohong? Coba cek handphone kalian! Brandon dan Ivan
memeriksa ponsel masing-masing dan menerima kabar yang sama dari siaran pesan.

Brandon : Yuk, kita langsung ke fly itu! Kamu bareng kita aja, Anna! Hubungi Tommy,
suruh dia langsung kesana.

Anna, Ivan dan Brandon masuk ke dalam mobil. Brandon mengemudikan mobil kearah
fly over tempat dimana Elsa ingin bunuh diri. Tiba-tiba di separuh perjalanan, handphone
Ivan berbunyi dan raut muka Ivan berubah menjadi sangat tegang.

Ivan: Teman-teman…. Kita terlambat. Elsa melompat dari fly over tersebut dan dia tewas.

Brandon langsung menghentikan mobilnya. Anna menangis tersedu-sedu di jok


belakang mobil.

Ivan: Kita langsung ke Rumah Sakit Permata Biru aja, jenazah Elsa dibawa kesana.

Brandon menarik nafas panjang ke mudia mengemudikan mobilnya kearah rumah sakit
itu.

Sesampainya di sana, mereka bertiga berlari dan didepan ruang jenazah sudah ada ibu
dan Helen, kakak Elsa yang duduk membisu.

Anna berlari memeluk Helen.

Anna: Kak, maafkan kami. Ini semua salah kami. Kalau kami kasih support ke Elsa, pasti
jadinya tidak akan seperti ini. Tetapi kami malah meninggalkan Elsa begitu saja saat ia
membutuhkan kami.

Helen membalas pelukan Anna dan mengusap punggung Anna dengan lembut. Helen
tidak dapat menahan air matanya.

Helen: Sudahlah, kami sudah memaafkan kalian. Ini semua sudah digariskan oleh Yang
Maha Kuasa. Aku cuma memohon agar kalian terus mendoakan Elsa agar ia tenang di
sana.

Brandon dan Ivan terkesiap menatap Helen yang tidak marah kepada mereka dan malah
memaafkannya.

Ivan: Kami mohon maaf sebesar-besarnya, Kak. Kami pasti terus mendoakan Elsa.

Helen: Tidak perlu minta maaf terus menerus, Van. Elsa hanya tidak kuat menerima
kenyataan bahwa kami semua jatuh miskin. Aku sangat mengerti karena sejak kecil ia
hidup dengan bergelimang harta.

Brandon, Ivan dan Anna takjub akan kebesaran hati Helen dan semenjak itu mereka
bertekad untuk lebih menghargai orang lain dan menggunakan uang sebagai tolak ukur.

Anda mungkin juga menyukai