rizkullahabusalam@student.uns.ac.id tareqkemala@student.uns.ac.id
Abstrak (Times New Roman 11, Bold, spasi 1, spacing before 6 pt, after 6 pt)
JANGAN DIHAPUS DULU !!
Abstrak terdiri dari 150-200 kata, memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode
yang digunakan, dan hasil penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil penelitian. Abstrak
ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Pengetikan abstrak dilakukan dengan spasi tunggal
dengan margin yang lebih sempit dari margin kanan dan kiri teks utama. Kata kunci perlu dicantumkan untuk
menggambarkan ranah masalah yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang mendasari pelaksanaan penelitian.
Kata-kata kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata-kata kunci 3-5 kata. Kata-kata
kunci ini diperlukan untuk komputerisasi. Pencarian judul penelitian dan abstraknya dipermudah dengan
kata-kata kunci tersebut.
(Times New Roman 11, reguler, spasi 1, spacing before 6 pt, after 6 pt)
Kata Kunci: isi, format, artikel.
Abstract
JANGAN DIHAPUS DULU !!
For 150-200 word, An abstranct is a brief summary of a research article, thesis, review, conference proceeding
or any-depth analysis of a particular subject or disipline, and is often used to help the reader quickly ascertain
the paper purposes. When used, an abstract always appears at the beginning of a manuscript or typescript,
acting as the point-of-entry for any given academic paper or patent application. Absatrcting and indexing
services for various academic discipline are aimed at compiling a body of literature for that particular subject.
Abstract length varies by discipline and publisher requirements. Abstracts are typically sectioned logically as
an overview of what appears in the paper.
Keywords: content, formatting, article.
🖂 Corresponding author :
2. PENDAHULUAN
Pendidikan mengalami perubahan yang terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi,
peserta didik mengalami perkembangan yang berbeda dari sebelumnya karena guru bukan lagi satu-satunya
sumber belajar. Oleh karena itu, mahasiswa harus lebih aktif dan kreatif dalam memperoleh pengetahuan
untuk berkompetisi di era revolusi teknologi.
Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dan guru atau sumber belajar dalam lingkungan
belajar (Putra and Malini, 2022). Proses pembelajaran dapat berlangsung sepanjang hayat dan di mana saja.
Namun saat ini, pendidikan mengalami masalah serius karena pembelajaran di sekolah digantikan oleh
pembelajaran daring akibat pandemi Covid-19. Pandemi ini mempengaruhi berbagai bidang, termasuk
ekonomi, politik, sosial, dan pendidikan.
Salah satu alernatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan akibat pandemi covid-19
tersebut yaitu dengan melaksanakan pembelajaran secara daring (Sadikin, 2020). Pembelajaran daring
dilakukan melalui smartphone, laptop, aplikasi zoom, google classroom, google meet, dan sejenisnya. Sistem
pembelajaran jarak jauh memang sangat baik saat kondisi darurat seperti ini, bentuk penugasan menjadi hal
yang paling efektif untuk pembelajaran jarak jauh. Melalui sistem pembelajaran, pengajar dapat memberikan
tugas melalui aplikasi whatsapp, zoom, google classroom, dan aplikasi lainnya yang dinilai dapat membantu
sistem belajar melalui sistem daring. Semenjak awal pandemi di Indonesia, telah banyak unviersitas maupun
sekolah yang mulai menggunakan sistem belajar online. Salah satu perguruan tinggi yang menerapkan sistem
belajar online, yaitu Universitas Sebelas Maret.
Pembelajaran daring melibatkan orang tua sebagai pengganti guru dalam membimbing peserta didik.
Meskipun ini bukan keputusan yang tepat, pemerintah berusaha untuk menyelenggarakan pembelajaran daring
secara maksimal dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) daring, memberikan bantuan
kuota bagi pendidik dan peserta didik, serta mengadakan pelatihan mengenai sistem pembelajaran daring.
Efektivitas pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya
dan waktu yang efektif menuju tercapainya kualitas hasil belajar yang maksimal. (Kahfi et al. 2021),
(Pudyastuti and Budiningsih 2021), (Herwanto and Hatmo, 2020), (Hikmah and Chudzaifah, 2020).
Banyak praktisi dan pemangku kebijakan pendidikan yang berinisiatif dan unjuk kebolehan terkait
potensi yang selama ini terpendam (Putra and Malini, 2022). Kegiatan webinar dan zoom berskala nasional
hingga internasional diadakan oleh perguruan tinggi di Indonesia. Sekolah juga menerapkan teknologi
informasi yang sebelumnya dihindari karena merasa tidak memiliki dukungan yang cukup di segi biaya,
fasilitas, dan kompetensi guru. Banyak orang tua siswa yang sebelumnya menyerahkan sebagian besar
tanggung jawab pendidikan anaknya kepada sekolah, kini menerimanya kembali. Menyadari dua hal yang
penting dalam pendidikan yaitu (1) betapa sulitnya tugas guru dan sekolah, (2) orang tua-lah yang seharusnya
paling berkepentingan dan bertanggung jawab dalam pendidikan masa depan anak-anak mereka.
Belajar dari rumah atau belajar online diartikan sebagai memindahkan proses belajar mengajar dari
sekolah ke rumah-rumah para pelajar (andris setiani 2020) . Proses pembelajaran yang maksimal akan tercapai
bila interaksi guru dan peserta didik memanfaatkan teknologi informasi, salah satunya jaringan internet
(Firmansyah and Kardina, 2020) Pembelajaran secara Daring memiliki beberapa dampak Positif dalam proses
pembelajaran, baik bagi mahasiswa mapun bagi dosen.
Perubahan suasana dan situasi pembelajaran pasca pandemi menjadi topik menarik untuk dianalisis dan
dievaluasi. Evaluasi yang penting adalah bagaimana peserta didik menerima pembelajaran, termasuk dalam
hal pengetahuan, keterampilan, dan sikap selama pembelajaran jarak jauh. Perubahan menuju pembelajaran
yang normal kembali menjadi fokus penting. Oleh karena itu, penelitian tentang efektivitas pembelajaran
pasca pandemi Covid-19 harus dilakukan untuk memperoleh pemahaman mengenai proses belajar-mengajar
yang efektif.
Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x
p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
Dengan dilaksanakannya pembelajaran daring pasca pandemi di beberapa perguruan tinggi, peneliti
tertarik untuk mengetahui keefektifan pembelajaran pasca pandemi yang dilaksankan di Universitas Sebelas
Maret. Hal tersebut yang mendasari peneliti melakukan penelitian dengan judul “Keefektifan Pembelajaran
Daring Dalam Pembelajaran Perguruan Tinggi Program Studi Pendidikan Akuntansi Pasca Pandemi Covid
19”.
METODE
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
menjelaskan fenomena lapangan dengan narasi dan deskripsi berdasarkan hasil temuan data lapangan. Teknik
yang dipergunakan untuk pengumpulan data lapangan adalah observasi yang didukung wawancara mendalam.
Lokasi penelitian dilakukan di prodi Pendidikan Akuntansi UNS angkatan 2022 kelas C. Data-data lapangan
yang terkumpul akan dideskripsikan secara kualitatif, kemudian dianalisis dengan mengikuti kaidah organisasi
data, interpretasi, dan kategorisasi. (Nur, 2022)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merespon dengan kebijakan belajar dari
rumah, melalui pembelajaran daring. Pembelajaran daring menjembatani antara peserta didik dan pendidik
sehingga pembelajaran tetap bisa terlaksana meskipun ditempat yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa
peran teknologi sangat mendominasi dalam bidang pendidikan. Dibandingkan sebelum pemakaian
pembelajaran daring, pembelajaran konvensional masih mengutamakan tatap muka serta penggunaan
peralatan secara manual seperti halnya papan tulis, spidol, penghapus serta buku cetak dan tulis. Namun pada
kenyataannya sekarang mahasiswa dan guru cenderung menggunakan peralatan digital dalam proses
pembelajaran.
Dari survey yang kami lakukan, sebanyak 12 dari 13 mahasiswa menjawab perlunya menggunakan
metode pembelajaran daring pasca pandemi Covid-19 dengan beberapa alasan diantaranya, ketika kegiatan
tatap muka tidak dapat dilaksanakan secara luring dikarenakan dosen berhalangan hadir, kesibukkan yang ada
pada mahasiswa maupun dosen, serta memanfaatkan teknologi untuk memudahkan proses pembelajaran.
Sebanyak 6 dari 13 mahasiswa menjawab efektif, dengan beberapa alasan diantaranya proses
pembelajaran secara daring dapat memudahkan proses pembelajaran dalam beberapa mata kuliah tertentu,
contohnya mata kuliah yang tidak memerlukan banyak praktek dalam penerapannya dan lebih banyak
menggunakan teori seperti Pendidikan Inklusi, Pendidikan pancasila, Bahasa Indonesia. Selain itu
pembelajaran daring dapat dilakukan dimana saja sehingga memudahkan proses pembelajaran baik bagi
mahasiswa maupun dosen. sedangkan sebanyak 7 mahasiswa menjawab tidak efektif dikarenakan beberapa
alasan tertentu, yaitu dosen tidak dapat memantau mahasiswa secara menyeluruh sehingga mahasiswa
cenderung menerima materi tanpa adanya proses diskusi dan mahasiswa tidak memperhatikan secara penuh
saat proses pembelajaran berlangsung.
Sebanyak 13 mahasiswa rata rata menjawab 50% terkait pemahaman pembelajaran yang diberikan
secara daring pasca pandemi. Hal ini dikarenakan pembelajaran hanya berpusat kepada dosen dengan
menggunakan metode ceramah. Selain itu, beberapa Dosen masih banyak yang kesulitan dalam
mengoperasikan teknologi maupun aplikasi untuk pembelajaran secara daring sehingga mahasiswa kesulitan
mengakses materi yang diberikan oleh dosen, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan akan kurang
maksimal.
Pembelajaran berlangsung seperti biasa yaitu tatap muka. Media online, portal pembelajaran dan
aplikasi Google Classroom tetap digunakan untuk menunjang pembelajaran. Untuk saat ini, guru tetap
menggunakan media online dalam proses belajar mengajar. Selain karena peserta didik sudah terbiasa ternyata
media online masih efektif untuk digunakan. Bisa dikatakan, mahasiswa lebih cepat belajar jika disampaikan
secara tatap muka, dan mahasiswa dapat langsung bertanya jika tidak memahami materi. Untuk pemberian
tugas, guru kebanyakan juga menggunakan media online.
Media online sangat efektif digunakan untuk mengecek apakah tugas sudah selesai atau belum, dan
peserta didik juga sangat efektif menggunakan media online karena sebagian besar tugas dapat ditemukan
melalui media. Pemanfaatan media online untuk pembelajaran memberikan banyak informasi kepada peserta
didik sehingga mereka memiliki kesempatan dan kebebasan untuk mengembangkan pengetahuan mereka
sendiri.
Dengan adanya tugas yang diberikan, yang semestinya menjadi bentuk evaluasi kemampuan dari
materi yang telah disampaikan, membuat siswa merasa terbebani saat melakukannya dan berdampak pada
hasil yang kurang optimal. Tugas yang diberikan oleh guru haruslah menjadi sebuah metode yang digunakan
untuk menilai pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan dalam proses pembelajaran, bukan
hanya untuk menghitung hasil akhir saja.
Upaya yg dilakukan untuk memanfaatkan penggunaan teknologi dalam pengajaran yaitu guru dapat
menggunakan aplikasi zoom dalam proses belajar online. Aplikasi Zoom memungkinkan kita untuk
berkomunikasi dengan teman sekelas, mengikuti kuliah, dan berpartisipasi dalam diskusi khusus pada setiap
mata kuliah atau pelajaran. Dan tidak semua lembaga pendidikan di Indonesia mampu mengadopsi sistem
pembelajaran daring sebagaimana yang diterapkan oleh institusi pendidikan di kota-kota besar. Kesulitan
yang dialami saat penerapan pembelajaran melalui daring yang dialami sejumlah sekolah seharusnya tidak
terjadi, karena seharusnya dinas pendidikan setempat yang ikut bergerak mengatasi masalah tersebut, terutama
yang mengalami kesulitan dalam menggunakan sistem daring ( andris setiani 2020 ).
Tujuan pengajaran akan tercapai apabila peserta didik berusaha secara aktif untuk mencapainya.
Tuntutan untuk keaktifan anak didik tidak hanya berfokus pada aspek fisik, melainkan juga pada aspek
kejiwaan. Jika hanya aspek fisik yang aktif dan kejiwaannya tidak aktif, maka tujuan pembelajaran tidak
terpenuhi. Ini sama dengan peserta didik tidak belajar karena tidak mengalami perubahan dalam dirinya.
Belajar pada intinya adalah suatu “perubahan” yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan kegiatan
belajar. (Syaiful Bahri Jamarah & Azwan Zain, 2006).
Limon (2016) bahwa fasilitas yang kurang memadai akan mengganggu proses dan hasil belajar
peserta didik. Ketidakmampuan untuk mengakses fasilitas internet dan jaringan di wilayah terpencil dapat
menghambat kemajuan belajar mahasiswa. Bagaimana mahasiswa bisa belajar secara daring dengan efektif
jika jaringan di wilayah tempat tinggalnya terbatas?
Belajar secara langsung pun siswa terkadang kurang efektif apalagi jika belajar daring tanpa jaringan
yang terbilang dengan kecepatan cukup (Angraeny & Awaru, 2018). Faktanya, masih banyak mahasiswa yang
KESIMPULAN
Simpulan menyajikan ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan, mengacu pada tujuan
penelitian. Berdasarkan kedua hal tersebut dikembangkan pokok-pokok pikiran baru yang merupakan esensi
dari temuan penelitian.
SARAN
Referensi
Nur, Z. (2022) ‘Efektivitas Pembelajaran Pasca Pandemi covid-19 di MTs Negeri 1 Makassar’, Educandum,
8(1), pp. 121–128. Available at: http://jurnal.stkipalmaksum.ac.id/index.php/Sintaksis/article/view/
183/183.
Putra, A.P. and Malini, H. (2022) ‘Pembelajaran dalam jaringan (daring) saat dan pasca pandemi covid-19’,
7(1).
Firmansyah, Yudi, and Fani Kardina. 2020. “PENGARUH NEW NORMAL DITENGAH PANDEMI COVID-19
TERHADAP PENGELOLAHAN SEKOLAH DAN PESERTA DIDIK.” Jurnal Buana Ilmu 4 (2): 99–112.
Kahfi, Martin, Yeli Ratnawati, Wawat Setiawati, and Asep Saepuloh. 2021. “Efektivitas Pembelajaran
Kontekstual Dengan Menggunakan Media Audiovisual Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi
Siswa Pada Pembelajaran Ips Terpadu.” Jurnal Ilmiah Mandala Education 7 (1): 84–89.
https://doi.org/10.36312/jime.v7i1.163.
Pudyastuti, Aruming Tias, and C. Asri Budiningsih. 2021. “Efektivitas Zulfikah Nur 128 Pembelajaran E-
Learning Pada Guru PAUD Selama Pandemic Covid-19.” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini 5 (2): 1667–75. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.87 3.
Herwanto, Sri, and Dwi Hatmo. 2020. “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Efektivitas Pembelajaran Jarak
Jauh Secara Daring.” Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 11 (2): 115–22.
Hikmah, Afroh Nailil, and Ibnu Chudzaifah. 2020. “Blanded Learning: Solusi Model Pembelajaran Pasca
Pandemi Covid19.” Al-Fikr: Jurnal Pendidikan Islam 6 (2): 83–94.
https://doi.org/10.32489/alfikr.v6i2.84.
Adris Setiania , “Efektivitas Proses Belajar Aplikasi Zoom di Masa Pandemi dan Setelah Pandemi Covid-19”.
Sadikin, A. H. 2020. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah COVID-19 . BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Biologi, 6(2), 2014-224.
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain,2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,.
Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x
p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
Angraeny, N., & Awaru, A. O. T. (2018). Upaya Guru Sosiologi Dalam Mengatasi Hambatan.
Limon, M. R. (2016). The Effect Of The Adequacy Of School Facilities On Student Performance And
Achievement In Technology And Livelihood Education. International Journal of Academic Research in
Progressive Education and Development, 5(1), 45-58
KESIMPULAN
Simpulan menyajikan ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan, mengacu pada tujuan
penelitian. Berdasarkan kedua hal tersebut dikembangkan pokok-pokok pikiran baru yang merupakan esensi
dari temuan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
De Porter, Bobbi dan Hernacki, Mike. 1992. Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan. Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman. Bandung: Penerbit Kaifa.
Fauziddin. 2014. Pembelajaran PAUD Bermain Cerita Menyanyi Secara Islami. Bandung. PT. Remaja Rosda
Karya.
Sujimat, D. Agus. 2000. Penulisan karya ilmiah. Makalah disampaikan pada pelatihan penelitian bagi guru
SLTP Negeri di Kabupaten Sidoarjo tanggal 19 Oktober 2000 (Tidak diterbitkan). MKKS SLTP Negeri
Kabupaten Sidoarjo
Suparno. 2000. Langkah-langkah Penulisan Artikel Ilmiah dalam Saukah, Ali dan Waseso, M.G. 2000.
Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press.
UNESA. 2000. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal, Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Negeri
Surabaya.
(Times New Roman 11, Reguler, spasi 1, spacing before 6 pt, after 6 pt).
Satuan
Penulisan satuan di dalam artikel memperhatikan aturan sebagai-berikut:
3. Gunakan SI (MKS) atau CGS sebagai satuan utama, dengan satuan sistem SI lebih diharapkan.
4. Hindari penggabungan satuan SI dan CGS, karena dapat menimbulkan kerancuan, karena dimensi
persamaan bisa menjadi tidak setara.
5. Jangan mencampur singkatan satuan dengan satuan lengkap. Misalnya, gunakan satuan “Wb/m 2” or
“webers per meter persegi”, jangan “webers/m2”.
o Persamaan
Anda seharusnya menuliskan persamaan dalam font Times New Roman atau font Symbol. Jika terdapat
beberapa persamaan, beri nomor persamaan. Nomor persamaan seharusnya berurutan, letakkan pada bagian
Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x
p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
paling kanan, yakni (1), (2), dan seterusnya. Gunakan tanda agar penulisan persamaan lebih ringkas. Gunakan
font italic untuk variabel, huruf tebal untuk vektor.
Salah satu ciri artikel ilmiah adalah menyajikan gagasan orang lain untuk memperkuat dan memperkaya
gagasan penulisnya. Gagasan yang telah lebih dulu diungkapkan orang lain ini diacu (dirujuk), dan sumber
acuannya dimasukkan dalam Daftar Pustaka.
Daftar Pustaka harus lengkap dan sesuai dengan acuan yang disajikan dalam batang tubuh artikel.
Artinya, sumber yang ditulis dalam Daftar Pustaka benar-benar dirujuk dalam tubuh artikel. Sebaliknya,
semua acuan yang telah disebutkan dalam artikel harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Untuk
menunjukkan kaulitas artikel ilmiah, daftar yang dimasukkan dalam Daftar Pustaka harus cukup banyak.
Daftar Pustaka disusun secara alfabetis dan cara penulisannya disesuaikan dengan aturan yang ditentukan
dalam jurnal. Kaidah penulisan kutipan, acuan, dan Daftar Pustaka mengikuti buku pedoman ini.
Penyajian gagasan orang lain di dalam artikel dilakukan secara tidak langsung. Gagasan yang dikutip
tidak dituliskan seperti teks asli, tetapi dibuatkan ringkasan atau simpulannya. Sebagai contoh, Suharno
(1973:6) menyatakan bahwa kecepatan terdiri dari gerakan ke depan sekuat tenaga dan semaksimal mungkin,
kemampuan gerakan kontraksi putus-putus otot atau segerombolan otot, kemampuan reaksi otot atau
segerombolan otot dalam tempo cepat karena rangsangan.