Anda di halaman 1dari 9

JURNAL BASICEDU

Volume x Nomor x Bulan x Tahun x Halaman xx


Research & Learning in Elementary Education
https://jbasic.org/index.php/basicedu

1. KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DARING DI PERGURUAN TINGGI PROGRAM


STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI PASCA PANDEMI COVID-19

Rafli Syah Albani1 Rizkullah Abu Salam 2Tareq Kemal Aziz3


Pendidikan Akuntansi, Universitas Sebelas Maret
K77220661 K77220742 K77220803

rizkullahabusalam@student.uns.ac.id tareqkemala@student.uns.ac.id

Abstrak (Times New Roman 11, Bold, spasi 1, spacing before 6 pt, after 6 pt)
JANGAN DIHAPUS DULU !!
Abstrak terdiri dari 150-200 kata, memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode
yang digunakan, dan hasil penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil penelitian. Abstrak
ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Pengetikan abstrak dilakukan dengan spasi tunggal
dengan margin yang lebih sempit dari margin kanan dan kiri teks utama. Kata kunci perlu dicantumkan untuk
menggambarkan ranah masalah yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang mendasari pelaksanaan penelitian.
Kata-kata kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata-kata kunci 3-5 kata. Kata-kata
kunci ini diperlukan untuk komputerisasi. Pencarian judul penelitian dan abstraknya dipermudah dengan
kata-kata kunci tersebut.
(Times New Roman 11, reguler, spasi 1, spacing before 6 pt, after 6 pt)
Kata Kunci: isi, format, artikel.

Abstract
JANGAN DIHAPUS DULU !!
For 150-200 word, An abstranct is a brief summary of a research article, thesis, review, conference proceeding
or any-depth analysis of a particular subject or disipline, and is often used to help the reader quickly ascertain
the paper purposes. When used, an abstract always appears at the beginning of a manuscript or typescript,
acting as the point-of-entry for any given academic paper or patent application. Absatrcting and indexing
services for various academic discipline are aimed at compiling a body of literature for that particular subject.
Abstract length varies by discipline and publisher requirements. Abstracts are typically sectioned logically as
an overview of what appears in the paper.
Keywords: content, formatting, article.

Copyright (c) 2021 Nama Penulis1, Nama Penulis2


dst

🖂 Corresponding author :

Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
Email : Email Penulis ISSN 2580-3735 (Media Cetak)
HP : (wajib di isi) ISSN 2580-1147 (Media Online)

Received xx Bulan 2021, Accepted xx Bulan 2021, Published xx Bulan 2021

2. PENDAHULUAN
Pendidikan mengalami perubahan yang terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi,
peserta didik mengalami perkembangan yang berbeda dari sebelumnya karena guru bukan lagi satu-satunya
sumber belajar. Oleh karena itu, mahasiswa harus lebih aktif dan kreatif dalam memperoleh pengetahuan
untuk berkompetisi di era revolusi teknologi.
Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dan guru atau sumber belajar dalam lingkungan
belajar (Putra and Malini, 2022). Proses pembelajaran dapat berlangsung sepanjang hayat dan di mana saja.
Namun saat ini, pendidikan mengalami masalah serius karena pembelajaran di sekolah digantikan oleh
pembelajaran daring akibat pandemi Covid-19. Pandemi ini mempengaruhi berbagai bidang, termasuk
ekonomi, politik, sosial, dan pendidikan.
Salah satu alernatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan akibat pandemi covid-19
tersebut yaitu dengan melaksanakan pembelajaran secara daring (Sadikin, 2020). Pembelajaran daring
dilakukan melalui smartphone, laptop, aplikasi zoom, google classroom, google meet, dan sejenisnya. Sistem
pembelajaran jarak jauh memang sangat baik saat kondisi darurat seperti ini, bentuk penugasan menjadi hal
yang paling efektif untuk pembelajaran jarak jauh. Melalui sistem pembelajaran, pengajar dapat memberikan
tugas melalui aplikasi whatsapp, zoom, google classroom, dan aplikasi lainnya yang dinilai dapat membantu
sistem belajar melalui sistem daring. Semenjak awal pandemi di Indonesia, telah banyak unviersitas maupun
sekolah yang mulai menggunakan sistem belajar online. Salah satu perguruan tinggi yang menerapkan sistem
belajar online, yaitu Universitas Sebelas Maret.
Pembelajaran daring melibatkan orang tua sebagai pengganti guru dalam membimbing peserta didik.
Meskipun ini bukan keputusan yang tepat, pemerintah berusaha untuk menyelenggarakan pembelajaran daring
secara maksimal dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) daring, memberikan bantuan
kuota bagi pendidik dan peserta didik, serta mengadakan pelatihan mengenai sistem pembelajaran daring.
Efektivitas pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya
dan waktu yang efektif menuju tercapainya kualitas hasil belajar yang maksimal. (Kahfi et al. 2021),
(Pudyastuti and Budiningsih 2021), (Herwanto and Hatmo, 2020), (Hikmah and Chudzaifah, 2020).
Banyak praktisi dan pemangku kebijakan pendidikan yang berinisiatif dan unjuk kebolehan terkait
potensi yang selama ini terpendam (Putra and Malini, 2022). Kegiatan webinar dan zoom berskala nasional
hingga internasional diadakan oleh perguruan tinggi di Indonesia. Sekolah juga menerapkan teknologi
informasi yang sebelumnya dihindari karena merasa tidak memiliki dukungan yang cukup di segi biaya,
fasilitas, dan kompetensi guru. Banyak orang tua siswa yang sebelumnya menyerahkan sebagian besar
tanggung jawab pendidikan anaknya kepada sekolah, kini menerimanya kembali. Menyadari dua hal yang
penting dalam pendidikan yaitu (1) betapa sulitnya tugas guru dan sekolah, (2) orang tua-lah yang seharusnya
paling berkepentingan dan bertanggung jawab dalam pendidikan masa depan anak-anak mereka.
Belajar dari rumah atau belajar online diartikan sebagai memindahkan proses belajar mengajar dari
sekolah ke rumah-rumah para pelajar (andris setiani 2020) . Proses pembelajaran yang maksimal akan tercapai
bila interaksi guru dan peserta didik memanfaatkan teknologi informasi, salah satunya jaringan internet
(Firmansyah and Kardina, 2020) Pembelajaran secara Daring memiliki beberapa dampak Positif dalam proses
pembelajaran, baik bagi mahasiswa mapun bagi dosen.
Perubahan suasana dan situasi pembelajaran pasca pandemi menjadi topik menarik untuk dianalisis dan
dievaluasi. Evaluasi yang penting adalah bagaimana peserta didik menerima pembelajaran, termasuk dalam
hal pengetahuan, keterampilan, dan sikap selama pembelajaran jarak jauh. Perubahan menuju pembelajaran
yang normal kembali menjadi fokus penting. Oleh karena itu, penelitian tentang efektivitas pembelajaran
pasca pandemi Covid-19 harus dilakukan untuk memperoleh pemahaman mengenai proses belajar-mengajar
yang efektif.
Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x
p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
Dengan dilaksanakannya pembelajaran daring pasca pandemi di beberapa perguruan tinggi, peneliti
tertarik untuk mengetahui keefektifan pembelajaran pasca pandemi yang dilaksankan di Universitas Sebelas
Maret. Hal tersebut yang mendasari peneliti melakukan penelitian dengan judul “Keefektifan Pembelajaran
Daring Dalam Pembelajaran Perguruan Tinggi Program Studi Pendidikan Akuntansi Pasca Pandemi Covid
19”.

METODE
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
menjelaskan fenomena lapangan dengan narasi dan deskripsi berdasarkan hasil temuan data lapangan. Teknik
yang dipergunakan untuk pengumpulan data lapangan adalah observasi yang didukung wawancara mendalam.
Lokasi penelitian dilakukan di prodi Pendidikan Akuntansi UNS angkatan 2022 kelas C. Data-data lapangan
yang terkumpul akan dideskripsikan secara kualitatif, kemudian dianalisis dengan mengikuti kaidah organisasi
data, interpretasi, dan kategorisasi. (Nur, 2022)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Proses pembelajaran sebelum adanya pandemi covid-19 dilaksanakan secara tatap muka akan tetapi
setelah adanya pandemi covid-19 dilakukan secara daring. Pandemi Covid19 memaksa kebijakan social
distancing, atau di Indonesia lebih dikenalkan sebagai physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk
meminimalisir persebaran Covid-19. Jadi, kebijakan ini diupayakan untuk memperlambat laju persebaran
virus Corona di tengah masyarakat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merespon dengan kebijakan belajar dari
rumah, melalui pembelajaran daring. Pembelajaran daring menjembatani antara peserta didik dan pendidik
sehingga pembelajaran tetap bisa terlaksana meskipun ditempat yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa
peran teknologi sangat mendominasi dalam bidang pendidikan. Dibandingkan sebelum pemakaian
pembelajaran daring, pembelajaran konvensional masih mengutamakan tatap muka serta penggunaan
peralatan secara manual seperti halnya papan tulis, spidol, penghapus serta buku cetak dan tulis. Namun pada
kenyataannya sekarang mahasiswa dan guru cenderung menggunakan peralatan digital dalam proses
pembelajaran.

Dari survey yang kami lakukan, sebanyak 12 dari 13 mahasiswa menjawab perlunya menggunakan
metode pembelajaran daring pasca pandemi Covid-19 dengan beberapa alasan diantaranya, ketika kegiatan
tatap muka tidak dapat dilaksanakan secara luring dikarenakan dosen berhalangan hadir, kesibukkan yang ada
pada mahasiswa maupun dosen, serta memanfaatkan teknologi untuk memudahkan proses pembelajaran.

Sebanyak 6 dari 13 mahasiswa menjawab efektif, dengan beberapa alasan diantaranya proses
pembelajaran secara daring dapat memudahkan proses pembelajaran dalam beberapa mata kuliah tertentu,
contohnya mata kuliah yang tidak memerlukan banyak praktek dalam penerapannya dan lebih banyak
menggunakan teori seperti Pendidikan Inklusi, Pendidikan pancasila, Bahasa Indonesia. Selain itu
pembelajaran daring dapat dilakukan dimana saja sehingga memudahkan proses pembelajaran baik bagi
mahasiswa maupun dosen. sedangkan sebanyak 7 mahasiswa menjawab tidak efektif dikarenakan beberapa
alasan tertentu, yaitu dosen tidak dapat memantau mahasiswa secara menyeluruh sehingga mahasiswa
cenderung menerima materi tanpa adanya proses diskusi dan mahasiswa tidak memperhatikan secara penuh
saat proses pembelajaran berlangsung.

Sebanyak 13 mahasiswa rata rata menjawab 50% terkait pemahaman pembelajaran yang diberikan
secara daring pasca pandemi. Hal ini dikarenakan pembelajaran hanya berpusat kepada dosen dengan
menggunakan metode ceramah. Selain itu, beberapa Dosen masih banyak yang kesulitan dalam
mengoperasikan teknologi maupun aplikasi untuk pembelajaran secara daring sehingga mahasiswa kesulitan
mengakses materi yang diberikan oleh dosen, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan akan kurang
maksimal.

Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
Sebanyak 13 mahasiswa mengatakan bahwa dosen masih menggunakan metode daring dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran secara daring saat ini digunakan dosen sebagai opsi ketika terjadi kendala ketika
hendak melaksanakan proses pembelajaran secara luring sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih efektif.

Pembelajaran berlangsung seperti biasa yaitu tatap muka. Media online, portal pembelajaran dan
aplikasi Google Classroom tetap digunakan untuk menunjang pembelajaran. Untuk saat ini, guru tetap
menggunakan media online dalam proses belajar mengajar. Selain karena peserta didik sudah terbiasa ternyata
media online masih efektif untuk digunakan. Bisa dikatakan, mahasiswa lebih cepat belajar jika disampaikan
secara tatap muka, dan mahasiswa dapat langsung bertanya jika tidak memahami materi. Untuk pemberian
tugas, guru kebanyakan juga menggunakan media online.

Media online sangat efektif digunakan untuk mengecek apakah tugas sudah selesai atau belum, dan
peserta didik juga sangat efektif menggunakan media online karena sebagian besar tugas dapat ditemukan
melalui media. Pemanfaatan media online untuk pembelajaran memberikan banyak informasi kepada peserta
didik sehingga mereka memiliki kesempatan dan kebebasan untuk mengembangkan pengetahuan mereka
sendiri.

Dengan adanya tugas yang diberikan, yang semestinya menjadi bentuk evaluasi kemampuan dari
materi yang telah disampaikan, membuat siswa merasa terbebani saat melakukannya dan berdampak pada
hasil yang kurang optimal. Tugas yang diberikan oleh guru haruslah menjadi sebuah metode yang digunakan
untuk menilai pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan dalam proses pembelajaran, bukan
hanya untuk menghitung hasil akhir saja.

Efektivitas interaksi pembelajaran membatasi kondisi pembelajaran, mahasiswa harus memulai


pembelajaran tatap muka lagi. Meskipun peserta didik euforia dan memiliki semangat baru untuk belajar
karena bertemu kembali dengan teman-temannya. Efektivitas pembelajaran tidak lepas dari dukungan media
online, saat ini pembelajaran perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Efektivitas
pembelajaran tidak lepas dari tanggung jawab guru. Guru harus dapat memanfaatkan penggunaan teknologi
dalam pengajaran untuk membangun muatan mata pelajaran dari banyaknya informasi (perubahan kondisi
sosial). Guru harus mampu menginspirasi dan mendorong peserta didik untuk berinovasi, berkreasi dan
berimprovisasi.

Upaya yg dilakukan untuk memanfaatkan penggunaan teknologi dalam pengajaran yaitu guru dapat
menggunakan aplikasi zoom dalam proses belajar online. Aplikasi Zoom memungkinkan kita untuk
berkomunikasi dengan teman sekelas, mengikuti kuliah, dan berpartisipasi dalam diskusi khusus pada setiap
mata kuliah atau pelajaran. Dan tidak semua lembaga pendidikan di Indonesia mampu mengadopsi sistem
pembelajaran daring sebagaimana yang diterapkan oleh institusi pendidikan di kota-kota besar. Kesulitan
yang dialami saat penerapan pembelajaran melalui daring yang dialami sejumlah sekolah seharusnya tidak
terjadi, karena seharusnya dinas pendidikan setempat yang ikut bergerak mengatasi masalah tersebut, terutama
yang mengalami kesulitan dalam menggunakan sistem daring ( andris setiani 2020 ).

Tujuan pengajaran akan tercapai apabila peserta didik berusaha secara aktif untuk mencapainya.
Tuntutan untuk keaktifan anak didik tidak hanya berfokus pada aspek fisik, melainkan juga pada aspek
kejiwaan. Jika hanya aspek fisik yang aktif dan kejiwaannya tidak aktif, maka tujuan pembelajaran tidak
terpenuhi. Ini sama dengan peserta didik tidak belajar karena tidak mengalami perubahan dalam dirinya.
Belajar pada intinya adalah suatu “perubahan” yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan kegiatan
belajar. (Syaiful Bahri Jamarah & Azwan Zain, 2006).
Limon (2016) bahwa fasilitas yang kurang memadai akan mengganggu proses dan hasil belajar
peserta didik. Ketidakmampuan untuk mengakses fasilitas internet dan jaringan di wilayah terpencil dapat
menghambat kemajuan belajar mahasiswa. Bagaimana mahasiswa bisa belajar secara daring dengan efektif
jika jaringan di wilayah tempat tinggalnya terbatas?
Belajar secara langsung pun siswa terkadang kurang efektif apalagi jika belajar daring tanpa jaringan
yang terbilang dengan kecepatan cukup (Angraeny & Awaru, 2018). Faktanya, masih banyak mahasiswa yang

Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
tidak mampu belajar dengan efektif, sebagian besar mahasiswa merasa belajar itu membosankan, sehingga
banyak mahasiswa yang menghabiskan waktu untuk belajar namun tak mendapatkan keuntungan dari proses
belajar itu sendiri.

KESIMPULAN
Simpulan menyajikan ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan, mengacu pada tujuan
penelitian. Berdasarkan kedua hal tersebut dikembangkan pokok-pokok pikiran baru yang merupakan esensi
dari temuan penelitian.

SARAN

UCAPAN TERIMA KASIH


Jika perlu berterima kasih kepada pihak tertentu, misalnya sponsor penelitian, nyatakan dengan jelas
dan singkat, hindari pernyataan terima kasih yang berbunga-bunga.

Referensi

Nur, Z. (2022) ‘Efektivitas Pembelajaran Pasca Pandemi covid-19 di MTs Negeri 1 Makassar’, Educandum,
8(1), pp. 121–128. Available at: http://jurnal.stkipalmaksum.ac.id/index.php/Sintaksis/article/view/
183/183.

Putra, A.P. and Malini, H. (2022) ‘Pembelajaran dalam jaringan (daring) saat dan pasca pandemi covid-19’,
7(1).

Firmansyah, Yudi, and Fani Kardina. 2020. “PENGARUH NEW NORMAL DITENGAH PANDEMI COVID-19
TERHADAP PENGELOLAHAN SEKOLAH DAN PESERTA DIDIK.” Jurnal Buana Ilmu 4 (2): 99–112.

Kahfi, Martin, Yeli Ratnawati, Wawat Setiawati, and Asep Saepuloh. 2021. “Efektivitas Pembelajaran
Kontekstual Dengan Menggunakan Media Audiovisual Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi
Siswa Pada Pembelajaran Ips Terpadu.” Jurnal Ilmiah Mandala Education 7 (1): 84–89.
https://doi.org/10.36312/jime.v7i1.163.

Pudyastuti, Aruming Tias, and C. Asri Budiningsih. 2021. “Efektivitas Zulfikah Nur 128 Pembelajaran E-
Learning Pada Guru PAUD Selama Pandemic Covid-19.” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini 5 (2): 1667–75. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.87 3.

Herwanto, Sri, and Dwi Hatmo. 2020. “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Efektivitas Pembelajaran Jarak
Jauh Secara Daring.” Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 11 (2): 115–22.

Hikmah, Afroh Nailil, and Ibnu Chudzaifah. 2020. “Blanded Learning: Solusi Model Pembelajaran Pasca
Pandemi Covid19.” Al-Fikr: Jurnal Pendidikan Islam 6 (2): 83–94.
https://doi.org/10.32489/alfikr.v6i2.84.

Adris Setiania , “Efektivitas Proses Belajar Aplikasi Zoom di Masa Pandemi dan Setelah Pandemi Covid-19”.

Sadikin, A. H. 2020. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah COVID-19 . BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Biologi, 6(2), 2014-224.

Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain,2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,.
Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x
p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
Angraeny, N., & Awaru, A. O. T. (2018). Upaya Guru Sosiologi Dalam Mengatasi Hambatan.

Limon, M. R. (2016). The Effect Of The Adequacy Of School Facilities On Student Performance And
Achievement In Technology And Livelihood Education. International Journal of Academic Research in
Progressive Education and Development, 5(1), 45-58

JANGAN DIHAPUS DULU!!


Bagian ini merupakan bagian utama artikel hasil penelitian dan biasanya merupakan bagian terpanjang
dari suatu artikel. Hasil penelitian yang disajikan dalam bagian ini adalah hasil “bersih”. Proses analisis data
seperti perhitungan statistik dan proses pengujian hipotesis tidak perlu disajikan. Hanya hasil analisis dan
hasil pengujian hipotesis saja yang perlu dilaporkan. Tabel dan grafik dapat digunakan untuk memperjelas
penyajian hasil penelitian secara verbal. Tabel dan grafik harus diberi komentar atau dibahas.
Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam bentuk sub topik-sub topik yang
berkaitan langsung dengan fokus penelitian dan kategori-kategori.
Pembahasan dalam artikel bertujuan untuk: (1) menjawab rumusan masalah dan pertanyaan-pertanyaan
penelitian; (2) menunjukkan bagaimana temuan-temuan itu diperoleh; (3) menginterpretasi/menafsirkan
temuan-temuan; (4) mengaitkan hasil temuan penelitian dengan struktur pengetahuan yang telah mapan; dan
(5) memunculkan teori-teori baru atau modifikasi teori yang telah ada.
Dalam menjawab rumusan masalah dan pertanyaan-pertanyaan penelitian, hasil penelitian harus
disimpulkan secara eksplisit. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-
teori yang ada. Temuan berupa kenyataan di lapangan diintegrasikan/ dikaitkan dengan hasil-hasil penelitian
sebelumnya atau dengan teori yang sudah ada. Untuk keperluan ini harus ada rujukan. Dalam memunculkan
teori-teori baru, teori-teori lama bisa dikonfirmasi atau ditolak, sebagian mungkin perlu memodifikasi teori
dari teori lama.

Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
Dalam suatu artikel, kadang-kadang tidak bisa dihindari pengorganisasian penulisan hasil penelitian
ke dalam “anak subjudul”. Berikut ini adalah cara menuliskan format pengorganisasian tersebut, yang di
dalamnya menunjukkan cara penulisan hal-hal khusus yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah artikel

KESIMPULAN
Simpulan menyajikan ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan, mengacu pada tujuan
penelitian. Berdasarkan kedua hal tersebut dikembangkan pokok-pokok pikiran baru yang merupakan esensi
dari temuan penelitian.

UCAPAN TERIMA KASIH


Jika perlu berterima kasih kepada pihak tertentu, misalnya sponsor penelitian, nyatakan dengan jelas
dan singkat, hindari pernyataan terima kasih yang berbunga-bunga.

DAFTAR PUSTAKA
De Porter, Bobbi dan Hernacki, Mike. 1992. Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan. Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman. Bandung: Penerbit Kaifa.
Fauziddin. 2014. Pembelajaran PAUD Bermain Cerita Menyanyi Secara Islami. Bandung. PT. Remaja Rosda
Karya.
Sujimat, D. Agus. 2000. Penulisan karya ilmiah. Makalah disampaikan pada pelatihan penelitian bagi guru
SLTP Negeri di Kabupaten Sidoarjo tanggal 19 Oktober 2000 (Tidak diterbitkan). MKKS SLTP Negeri
Kabupaten Sidoarjo
Suparno. 2000. Langkah-langkah Penulisan Artikel Ilmiah dalam Saukah, Ali dan Waseso, M.G. 2000.
Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press.
UNESA. 2000. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal, Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Negeri
Surabaya.
(Times New Roman 11, Reguler, spasi 1, spacing before 6 pt, after 6 pt).

o Singkatan dan Akronim


Singkatan yang sudah umum seperti seperti IEEE, SI, MKS, CGS, sc, dc, and rms tidak perlu diberi
keterangan kepanjangannya. Akan tetapi, akronim yang tidak terlalu dikenal atau akronim bikinan penulis
perlu diberi keterangan kepanjangannya. Sebagai contoh: Model pembelajaran MiKiR (Multimedia interaktif,
Kolaboratif, dan Reflektif) dapat digunakan untuk melatihkan penguasaan keterampilan pemecahan masalah.
Jangan gunakan singkatan atau akronim pada judul artikel, kecuali tidak bisa dihindari.

Satuan
Penulisan satuan di dalam artikel memperhatikan aturan sebagai-berikut:
3. Gunakan SI (MKS) atau CGS sebagai satuan utama, dengan satuan sistem SI lebih diharapkan.
4. Hindari penggabungan satuan SI dan CGS, karena dapat menimbulkan kerancuan, karena dimensi
persamaan bisa menjadi tidak setara.
5. Jangan mencampur singkatan satuan dengan satuan lengkap. Misalnya, gunakan satuan “Wb/m 2” or
“webers per meter persegi”, jangan “webers/m2”.

o Persamaan
Anda seharusnya menuliskan persamaan dalam font Times New Roman atau font Symbol. Jika terdapat
beberapa persamaan, beri nomor persamaan. Nomor persamaan seharusnya berurutan, letakkan pada bagian
Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x
p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
paling kanan, yakni (1), (2), dan seterusnya. Gunakan tanda agar penulisan persamaan lebih ringkas. Gunakan
font italic untuk variabel, huruf tebal untuk vektor.

o Gambar dan Tabel


Tempatkan label tabel di atas tabel, sedangkan label gambar di bagian bawah gambar. Tuliskan tabel
tertentu secara spesifik, misalnya Tabel 1, saat merujuk suatu tabel. Contoh penulisan tabel dan keterangan
gambar adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Format Tabel

Gambar 1. Contoh keterangan gambar

Kutipan dan Acuan

Gambar 1 : Keterangan gambar

Salah satu ciri artikel ilmiah adalah menyajikan gagasan orang lain untuk memperkuat dan memperkaya
gagasan penulisnya. Gagasan yang telah lebih dulu diungkapkan orang lain ini diacu (dirujuk), dan sumber
acuannya dimasukkan dalam Daftar Pustaka.
Daftar Pustaka harus lengkap dan sesuai dengan acuan yang disajikan dalam batang tubuh artikel.
Artinya, sumber yang ditulis dalam Daftar Pustaka benar-benar dirujuk dalam tubuh artikel. Sebaliknya,
semua acuan yang telah disebutkan dalam artikel harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Untuk
menunjukkan kaulitas artikel ilmiah, daftar yang dimasukkan dalam Daftar Pustaka harus cukup banyak.
Daftar Pustaka disusun secara alfabetis dan cara penulisannya disesuaikan dengan aturan yang ditentukan
dalam jurnal. Kaidah penulisan kutipan, acuan, dan Daftar Pustaka mengikuti buku pedoman ini.
Penyajian gagasan orang lain di dalam artikel dilakukan secara tidak langsung. Gagasan yang dikutip
tidak dituliskan seperti teks asli, tetapi dibuatkan ringkasan atau simpulannya. Sebagai contoh, Suharno
(1973:6) menyatakan bahwa kecepatan terdiri dari gerakan ke depan sekuat tenaga dan semaksimal mungkin,
kemampuan gerakan kontraksi putus-putus otot atau segerombolan otot, kemampuan reaksi otot atau
segerombolan otot dalam tempo cepat karena rangsangan.

Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
Acuan adalah penyebutan sumber gagasan yang dituliskan di dalam teks sebagai (1) pengakuan kepada
pemilik gagasan bahwa penulis telah melakukan “peminjaman” bukan penjiplakan, dan (2) pemberitahuan
kepada pembacanya siapa dan darimana gagasan tersebut diambil. Acuan memuat nama pengarang yang
pendapatnya dikutip, tahun sumber informasi ditulis, dan/tanpa nomor halaman tempat informasi yang dirujuk
diambil. Nama pengarang yang digunakan dalam acuan hanya nama akhir. Acuan dapat dituliskan di tengah
kalimat atau di akhir kalimat kutipan
Acuan ditulis dan dipisahkan dari kalimat kutipan dengan kurung buka dan kurung tutup (periksa
contoh-contoh di bawah). Acuan yang dituliskan di tengah kalimat dipisahkan dengan kata yang mendahului
dan kata yang mengikutinya dengan jarak. Acuan yang dituliskan diakhir kalimat dipisahkan dari kata terakhir
kalimat kutipan dengan diberi jarak, namun tidak dipisahkan dengan titik. Nama pengarang ditulis tanpa jarak
setelah tanda kurung pembuka dan diikuti koma. Tahun penerbitan dituliskan setelah koma dan diberi jarak.
Halaman buku atau artikel setelah tahun penerbitan, dipisahkan dengan tanda titik dua tanpa jarak, dan ditutup
dengan kurung tanpa jarak. Sebagai contoh: karya tulis ilmiah adalah tulisan faktual yang digunakan
penulisnya untuk memberikan suatu pengetahuan/informasi kepada orang lain (Riebel, 1978:1).
Apabila nama pengarang telah disebutkan di dalam teks, tahun penerbitan sumber informasi dituliskan
segera setelah nama penulisnya. Atau, apabila nama pengarang tetap ingin disebutkan, acuan ini dituliskan di
akhir teks. Contohnya: menurut Riebel (1978:1), karya tulis ilmiah adalah tulisan faktual yang digunakan
penulisnya untuk memberikan suatu pengetahuan/informasi kepada orang lain.
Nama dua pengarang dalam karya yang sama disambung dengan kata ‘dan’. Titik koma (;) digunakan
untuk dua pengarang atau lebih dari dua pengarang dengan karya yang berbeda. Contohnya: karya tulis ilmiah
adalah tulisan faktual yang digunakan penulisnya untuk memberikan suatu pengetahuan/informasi kepada
orang lain (Riebel dan Roger, 1980:5). Jika melibatkan dua pengarang dalam dua karya yang berbeda, contoh
penulisannya: karya tulis ilmiah adalah tulisan faktual yang digunakan penulisnya untuk memberikan suatu
pengetahuan/informasu kepada orang lain (Riebel, 1978:4; Roger, 1981:5).
Apabila pengarang lebih dari dua orang, hanya nama pengarang pertama yang dituliskan. Nama
pengarang selebihnya digantikan dengan ‘dkk’ (dan kawan-kawan). Tulisan ‘dkk’ dipisahkan dari nama
pengarang, yang disebutkan dengan jarak, diikuti titik, dan diakhiri dengan koma. Contohnya: membaca
adalah kegiatan interakasi antara pembaca dan penulis yang kehadirannya diwakili oleh teks (Susanto dkk.,
1994: 8).
Penulisan Daftar Pustaka
Daftar Pustaka merupakan daftar karya tulis yang dibaca penulis dalam mempersiapkan artikelnya dan
kemudian digunakan sebagai acuan. Dalam artikel ilmiah, Daftar Pustaka harus ada sebagai pelengkap acuan
dan petunjuk sumber acuan. Penulisan Daftar Pustaka mengikuti aturan dalam Buku Pedoman ini. Penulisan
daftar pustaka menggunakan aplikasi pengutipan otomatis (mendeley, Zetero, dan sejenisnya) dan mengutip
minimal 2 artikel pada Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan

Jurnal Basicedu Vol x No x Bulan x Tahun x


p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147

Anda mungkin juga menyukai