Anda di halaman 1dari 33

PERATURAN

INTERNAL
KORPORATE
(CORPORATE
BYLAWS)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK NUZULA


Jl. Pabrik Gula Banjaratma, RT 003/RW 005 Sawah,
Sigentong, Kec. Wanasari, Brebes Jawa Tengah
Tahun 2023
9 @rsukarinamedika O RSIA NuzulaOrskarinamedika@yahoo.com8 0811-9991-094(Bookmgon1inel
TIM PENYUSUN

Direktur PT. Berkah Do’a Multazam Direktur

RSIA Nuzula Kepala Bidang Pelayanan &

Penunjang Medis Kepala Bidang

Keperawatan

Kepala Bidang SDM dan Umum

Kepala Bidang Keuangan

Kepala Bidang Marketing


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan Rahmat-Nya kepada
kami, maka buku Peraturan Internal Korporate (Corporate Bylaws) ini dapat diselesaikan.

Dengan tersusunnya buku Peraturan Internal Korporate (Corporate Bylaws) ini diharapkan
akan bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di RSIA Nuzula. Selain
itu manfaat secara luas lainnya adalah untuk melindungi profesi pelayanan kesehatan
dan masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan.

Buku ini senantiasa akan terus dievaluasi, diperbaiki secara berkala dan dikembangkan sesuai
dengan kemajuan teknologi kedokteran dan kesehatan dan ketentuan dari pengguna jasa
pelayanan Medis di RSIA Nuzula.

Brebes, 14 Desember 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN....................................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

PERATURAN DIREKTU PERSEROAN TERBATAS

BERKAH DO’A MULTAZAM TENTANG CORPORATE BYLAWS

BAB I KETENTUAN UMUM ................................................................................1

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN .........................................................................3

BAB III PRINSIP CORPORATE BYLAWS .............................................................4

BAB IV KEDUDUKAN PT BERKAH DO’A MULTAZAM ...............................6

BAB V KEDUDUKAN RUMAH SAKIT ............................................................10

BAB VI PENUTUP ...............................................................................................24


PT. BERKAH DO’A MULTAZAM
Badan Hukum : Akta Notaris Kus Hariaji, SH., SP.N Nomor 2 Tgl. 03-08-2022
Jalan Flamboyan No. 99 Purwakarta Tlp. 0264 8301768
PURWAKARTA

PERATURAN DIREKTUR
PT BERKAH DO’A MULTAZAM
NOMOR : 006/PerDir/BDM/XII/2022

TENTANG

PERATURAN INTERNAL KORPORATE(CORPORATE BYLAWS)


RSIA NUZULA

DIREKTUR PT BERKAH DO’A MULTAZAM

Menimbang : a. bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki
peranan strategis dalam meningkatkan kesehatan masyarakat guna
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa, oleh sebab itu rumah sakit dituntut untuk mampu
memberikan pelayanan bermutu berbasis keselamatan pasien;
b. bahwa untuk dapat memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud
pada huruf a maka perlu adanya peraturan internal corporate yang
mengatur hubungan antar pemilik atau yang mewakili dengan
direktur rumah sakit(pengelola rumah sakir);
c. bahwa peraturan internal corporate sebagaimana yang dimaksud
pada huruf b mempunyai fungsi sebagai acuan bagi pemilik rumah
sakit dalam melakukan pengawasan rumah sakitnya, dan sebagai
acuan bagi direktur rumah sakit dalam mengelola rumah sakit dan
menyusun kebijakan yang bersifat teknis operasional;
d. bahwa untuk tercapainya tujuan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Direktur PT
Berkah Do’a Multazam tentang Peraturan Internal Korporate
(Corporate Bylaws);
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007
Tentang Perseroan Terbatas ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4756 );
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2009 Nomor 144,Tambahan Lebaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 153,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5072 );
4. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4431);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 298,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607 );
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun
2019 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
772/MENKES/SK/VI/2002 Tentang Pedoman Peraturan Internal
Rumah Sakit ( Hospital ByLaws );
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2015
Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR PT. BERKAH DO’A MULTAZAM
TENTANG PERATURAN INTERNAL KORPORATE
(CORPORATE BYLAWS) RSU RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
NUZULA
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila ada
kekeliruan dan/atau kesalahan di dalamnya akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Purwakarta
Pada tanggal : 14 Desember 2022
PT. Berkah Do’a Multazam

Dra. Yani Sufaati


Direktur
BAB I KETENTUAN
UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
(1) Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut PT adalah PT. Berkah Do’a
Multazam;
(2) Direktur PT. Berkah Do’a Multazam adalah yang mewakili pemilik;
(3) Rumah Sakit adalah RSIA Nuzula;
(4) Pemilik Rumah Sakit yang selanjutnya disebut Pemilik adalah pemilik PT.
Berkah Do’a Multazam;
(5) Direksi (manajemen) adalah Pejabat Pengelola Rumah
Sakit; (6) Direktur adalah Direktur Rumah Sakit;
(7) Kepala Bidang adalah Pejabat Pengelola Rumah Sakit;
(8) Peraturan Internal Korporate (Corporate Bylaws) adalah Peraturan yang mengatur
hubungan pemilik atau yang mewakili dengan Direktur Rumah Sakit;
(9) Peraturan Internal Korporate (Corporate Bylaws) juga mengatur tentang peran,
tanggung jawab, tugas, kewajiban dan kewenangan serta hak antara pemilik PT.
Berkah Do’a Multazam dan Direktur RSIA Nuzula serta hubungan antar unsur-
unsur tersebut;
(10) Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara nyata dan tegas diatur dalam lini
organisasi;
(11) Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
kewenangan dan hak seseorang dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan
tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat
mandiri;
(12) Profesional kesehatan adalah mereka yang dalam tugasnya telah mendapat
pendidikanformal dan melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan;
(13) Unit Pelayanan adalah unit yang menyelenggarakan upaya kesehatan; terdiri dari
unit gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, kamar operasi,
kamar bersalin, laboratorium, radiologi, farmasi, gizi, fisioterapi dan penunjang
medis lainnya;
(14) Pelayanan kesehatan adalah setiap kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan

1
kepada perseorangan, terdiri atas upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif;
(15) Pelayanan medis spesialistik dasar adalah pelayanan medis spesialis penyakit
dalam, bedah, kebidanan dan penyakit kandungan serta kesehatan anak;
(16) Bidang adalah unsur Organisasi struktural yang dibentuk oleh dan bertanggung
jawab kepada direktur Rumah Sakit dan membawahi unit-unit;
(17) Unit adalah unsur Organisasi yang dibentuk oleh Direktur Rumah Sakit dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang; Unit juga merupakan tempat staf
medis dan profesi lain menjalankan profesinya; Unit dapat berbentuk Instalasi,
atau unit kerja;
(18) Komite adalah unsur organisasi non struktural yang dibentuk oleh dan
bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit;
(19) Tim adalah unsur organisasi non struktural yang di bentuk oleh dan bertanggung
jawab kepada Direktur Rumah Sakit; Tim bertugas melaksanakan program-
programkhusus Rumah Sakit;
(20) Tenaga administrasi adalah orang atau sekelompok orang yang bertugas
melaksanakan administrasi perkantoran guna menunjang pelaksanaan tugas-tugas
pelayanan rumah sakit;

2
BAB II MAKSUD DAN
TUJUAN

Pasal 2
(1) Peraturan Internal Korporasi (corporate bylaws) adalah aturan yang mengatur agar
tata kelola korporasi (corporate governance) terselenggara dengan baik melalui
pengaturan hubungan antara pemilik dan pengelola rumah sakit;
(2) Peraturan Internal Korporate dimaksudkan sebagai pedoman dan sekaligus payung
hukum bagi direktur dan manager rumah sakit dalam melaksanakan dan
meningkatkan pelayanan kesehatan perorangan dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa;
(3) Peraturan Internal Korporate bertujuan :
a. Mewujudkan kerja sama yang baik dan harmonis antara PT sebagai pemilik,
dan direktur dan para manager rumah sakit sebagai pengelola, sehingga tercipta
tata kelola korporasi yang baik ( good corporate governance );
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, profesionalisme
dan tanggung jawab sehingga pelayanan yang diberikan rumah sakit dapat
dipertanggungjawabkan kepada semua pihak serta dapat memberikan manfaat
bagi PT sebagai pemilik;
c. Sebagai acuan dalam menyelesaikan berbagai macam konflik yang terjadi
dirumahsakit;

3
BAB III
PRINSIP CORPORATE BYLAWS
Pasal 3
(1) Rumah Sakit dikelola berdasarkan pola tata kelola yang didalamnya memuat :
a. Struktur Organisasi
b. Prosedur Kerja
c. Pengelompokan fungsi yang logis dan
d. Pengelolaan sumber daya manusia
(2) Prinsip tatakelola sebagaimana yang dimaksud pasal 3 ayat 1 :
a. Transparansi;
b. Akuntabilitas;
c. Responsibilitas; dan
d. Independensi.
Pasal 4
(1) Struktur Organisasi sebagaimana yang dimaksud Pasal 3 ayat 1 huruf a,
menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi, tanggung jawab,
kewenangandan hak dalam organisasi rumah sakit;
(2) Prosedur kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 huruf b,
menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi
dalam organisasi rumahsakit;
(3) Pengelompokkan fungsi yang logis sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1
hurufc, menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan
dan fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern dalam
rangka efektifitas pencapaian organisasi rumah sakit;
(4) Pengelolaan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1
huruf d, merupakan pengaturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber daya
manusia yang berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif maupun kualitatif
untuk mendukung pencapaian tujuan rumah sakit secara efisien, efektif dan
produktif.

Pasal 5
(1) Transparansi sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 2 huruf a, merupakan
azas keterbukaan yang dibangun atas dasar kebebasan arus informasi agar
informasi secaralangsung dapat di terima bagi yang membutuhkan;

4
(2) Akuntabilitas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 2 huruf b, merupakan
kejelasan fungsi, struktur, sistem yang dipercayakan pada rumah sakit agar
pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan untuk diwujudkan dalam
perencanaan,evaluasi dan laporan pertanggungjawaban dalam sistem pengelolaan
keuangan, hubungan kerja dalam organisasi rumah sakit, manajemen SDM,
pengelolaan aset danmanajemen pelayanan;
(3) Responsibilitas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 2 huruf c, merupakan
kesesuaian atau kepatuhan didalam pengelolaan rumah sakit terhadap bisnis yang
sehat serta peraturan perundang-undangan;
(4) Independensi sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 2 huruf d, merupakan
kemandirian pengelolaan organisasi rumah sakit secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak
sesuai denganperaturan perundang-undangan dan prinsip bisnis

5
BAB IV
KEDUDUKAN PT BERKAH DO’A MULTAZAM

Pasal 6
(1) PT Berkah Do’a Multazam sebagai Pemilik bertanggung jawab terhadap
kelangsungan hidup, perkembangan dan kemajuan Rumah Sakit sesuai dengan
yang diharapkan olehmasyarakat;
(2) Organisasi PT Berkah Do’a Multazam, meliputi : Dewan Komisaris dan Dewan
Direksi / Direksi PT;
(3) Tugas Pokok dan Fungsi Dewan Komisaris:
a. Menunjuk atau menetapkan Dewan Direksi/Direksi PT, tanggung jawab dan
wewenang serta melakukan penilaian kinerja secara berkala, minimal setahun
sekali;
b. Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada
umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan, dan memberi
nasehat kepada direksi;
c. Melakukan pengawasan dan pemberian nasehat dengan itikad baik, kehati-
hatian dan bertanggung jawab untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan perseroan;
d. Melakukan pemantauan efektifitas secara terus menerus, terkait kebijakan
perusahaan, dan proses pengambilan keputusan oleh direksi, termasuk
pelaksanaan strategi untuk memenuhi harapan para pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya. Yang disiapkan direksi, termasuk laporan
hasil audit internal/eksternal;
e. Melakukan penilaian kinerja terhadap jalannya kepemimpinan RS dan
pemberi rekomendasi tentang manajemen resiko perusahaan;
f. Membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinannya
g. Memberikan pendapat kepada RUPS mengenai masalah strategis atau yang
dianggap penting dan memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang
telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS;
(4) Di bawah Dewan Komisaris ada Direksi yang terdiri dari :
Direktur PT Berkah Do’a Multazam, yang diberi wewenang mewakili Pemilik
dalam melakukan pembinaan terhadap rumah sakit sehingga penyelenggaraan

6
rumah sakit dapat efektif, efisien dan berkualitas.
Dalam melaksanakan tugasnya Direktur PT Berkah Do’a Multazam dibantu oleh
Direktur Rumah Sakit dan Direktur Keuangan.
(5) Tanggung Jawab serta Wewenang Direktur PT Berkah Do’a Multazam :
a. Menyetujui dan mengkaji visi misi Rumah Sakit secara periodik dan
memastikan bahwa masyarakat mengetahui visi dan misi Rumah Sakit;
b. Menyetujui strategi dan rencana operasional Rumah Sakit;
c. Menyetujui partisipasi Rumah Sakit dalam pendidikan profesional kesehatan
dan penelitian serta mengawasi mutunya;
d. Menyetujui dan menyediakan modal, dana operasional dan sumber daya lain
yang diperlukan untuk menjalankan Rumah Sakit dalam memenuhi Visi dan
Misi serta Rencana Strategis Rumah Sakit;
e. Melakukan evaluasi tahunan kinerja Direktur dengan menggunakan proses dan
kriteria yang sudah ditetapkan;
f. Mendukung program peningkatan mutu dan keselamatan pasien dengan
menyetujuiprogram peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
g. Melakukan pengkajian laporan program PMKP setiap 3 (tiga) bulan, umpan
balik perbaikan, evaluasi pada pertemuan berikutnya secara tertulis;
h. Melakukan pengkajian laporan manajemen risiko setiap 6 bulan, umpan balik
perbaikan, evaluasi pada pertemuan berikutnya secara tertulis
(6) Disamping Tanggung Jawab dan Wewenang diatas, Direktur PT Berkah Do’a
Multazam juga diberi Uraian Tugas sebagai berikut :
a. Menunjuk atau menetapkan Direktur Rumah Sakit, dan melakukan evaluasi
tahunan terhadap kinerja direktur dengan menggunakan proses dan kriteria
yang sudah baku;
b. Menyetujui pengangkatan pengelola dan para Manager Rumah Sakit, tanggung
jawab serta wewenangnya dan penilaian kinerja yang dilakukan secara berkala,
minimal setahun sekali;
c. Menetapkan struktur organisasi Rumah Sakit;
d. Menetapkan regulasi pengelolaan keuangan Rumah Sakit dan pengelolaan
sumberdaya manusia Rumah Sakit;
e. Memberikan arahan kebijakan Rumah Sakit;
f. Menilai dan menyetujui rencana anggaran;

7
g. Mengawasi dan membina pelaksanaan rencana strategis;
h. Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya di Rumah Sakit;
i. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien dilaksanakan Rumah Sakit;
j. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban Rumah Sakit dilaksanakan Rumah
Sakit;
k. Mengawasi kepatuhan penerapan etika Rumah Sakit, etika profesi dan
peraturan perundang-undangan;
l. Mengupayakan tercapainya target-target perusahaan dalam aspek keuangan,
aspek operasional dan aspek administrasi yang telah disetujui dan ditetapkan
dalam RUPS, menetapkan sasaran kinerja serta evaluasi kinerja perusahaan
melalui mekanisme organisasi termasuk rencana strategi perusahaan;
m. Mengajukan saran pengelolaan perusahaan yg memerlukan persetujuan
Komisaris dan /atau memerlukan tanggapan tertulis komisaris dan persetujuan
RUPS serta melaksanakannya sesuai ketentuan yang diatur dalam Anggaran
Dasar, persetujuanKomisaris serta Keputusan RUPS
n. Meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan kekayaan perseroan atau
menjadikan jaminan utang kekayaan perseroan;
o. Membuat daftar pemegang Saham, daftar khusus, risalah RUPS dan risalah
rapatdireksi;
p. Menetapkan Peraturan Internal Korporasi beserta perubahannya;
q. Menetapkan Visi, Misi, Nilai Utama, Motto, serta Tujuan Rumah Sakit yang
diarahkan oleh pemilik;
r. Menyetujui pengangkatan pejabat pengelola (Manager Rumah Sakit);
s. Memberhentikan Direktur, pejabat pengelola (Manager Rumah Sakit), karena
sesuatu hal, sesuai peraturan yang berlaku;
t. Menetapkan persetujuan proyek, memantau dan melakukan koreksi terhadap
pelaksanaannya;
u. Menyetujui Rencana Tahunan, Anggaran dan Investasi;
v. Menentukan rapat berkala untuk pembahasan Laporan Kinerja Rumah Sakit;
(7) PT Berkah Do’a Multazam bertanggung jawab menutup defisit anggaran yang
setelah diaudit secara independen bukan disebabkan oleh kesalahan dalam
pengelolaan.

8
Pasal 7
Pendelegasian Kewenangan
Direktur PT Berkah Do’a Multazam, dapat mendelegasikan kewenangannya kepada
Direktur Rumah Sakit, dalam hal :
(1) Menetapkan kebijakan operasional, pedoman, petunjuk teknis, prosedur
kerja; (2) Mengumumkan visi dan misi ke publik;
(3) Melakukan review visi dan misi sesuai perkembangan rumah sakit;
(4) Menggunakan Rumah Sakit sebagai lahan praktek profesional kesehatan,
sesuaiketentuan yang berlaku
(5) Menggunakan Rumah Sakit sebagai lahan penelitian kesehatan,sesuai
ketentuanyang berlaku
(6) Meningkatkan profesionalisme SDM Rumah Sakit melalui pengembangan
pendidikan Formal, Pendidikan dan pelatihan berkala;
(7) Mengangkat dan memberhentikan staf profesional dan karyawan sesuai
ketentuan;
(8) Memberikan perlindungan kepada staf profesional dan karyawan sesuai
ketentuan dan kemampuan Rumah Sakit;
(9) Menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban staf profesional
dankaryawan Rumah Sakit sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
(10) Memberikan penghargaan kepada staf profesional dan karyawan Rumah Sakit
yang berprestasi dengan atau tanpa disertai penghargaan berupa uang yang
besarnya tidak melebihi ketentuan Rumah Sakit;
(11) Memberikan sanksi kepada staf professional dan karyawan rumah sakit sesuai
dengan ketentuan di Rumah Sakit;
(12) Menandatangani perjanjian kerjasama operasional dengan pihak lain setelah
memperoleh persetujuan Direktur PT;
(13) Melakukan pengawasan terhadap mutu program;
(14) Melakukan Monitoring laporan program mutu kesehatan rumah sakit;
(15) Mengalokasikan Sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai Misi Rumah
Sakit;
(16) Memberikan usulan-usulan saat review tentang kebijakan-kebijakan pelayanan

9
BAB V KEDUDUKAN RUMAH
SAKIT

Bagian Kesatu Identitas,


Jenis, Dan Alamat Pasal 8
(1) Nama Rumah Sakit adalah RSIA Nuzula;
(2) Jenis dan Kelas Rumah Sakit adalah Kelas D;
(3) Jl. Baru Kp. Krajan RT 31 RW 09 Desa Maracang, Kec. Babakan Cikao, Kab.
Purwakarta– Jawa Barat 41151

Bagian Kedua
Visi, Misi, Falsafah, Motto, Tujuan, dan Landasan Nilai
Pasal 9
VISI
Menjadikan RSIA Nuzulasebagai RSU yang unggul dalam pelayanan, terjangkau, dan
terpercaya.

Pasal 10
MISI
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau dengan
mengutamakan keselamatan pasien dan kepercayaan keluarga pasien;
b. Meningkatkan kualitas SDM yang professional dan berakhlaqul karimah;
c. Mewujudkan team work kerja yang profesional dan akuntable
d. Meningkatkan daya dukung sarana dan prasarana yang berkualitas serta melakukan
penyesuaian ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pelayanan kesehatan;
e. Menciptakan suasana kerja yang humanis dan religius di lingkungan rumah sakit dan
sekitarnya.

Pasal 11
FALSAFAH
Rumah Sakit Umum Karina Medika harus menjadi pusat pelayanan kesehatan yang
terjangkau, ramah, bersahabat dan melayani dengan hati, guna mendukung Program

10
Pembangunan Kesehatan Daerah.

Pasal 12
MOTTO
Melayani dengan Sentuhan Kemanusiaan (Serve With Human Touch).
Yang bermakna bahwa seluruh karyawan Rumah Sakit Umum Karina Medika dalam
memberikan pelayanan harus didasari dengan ikhlas, ramah, bersahabat, dan tersenyum

Pasal 13
TUJUAN
Rumah Sakit Umum Karina Medika turut serta secara aktif mewujudkan masyarakat
Purwakarta Istimewa dalam pelayanan kesehatan.

Pasal 14
LANDASAN NILAI
a. Kejujuran
RSIA Nuzulamemberikan pelayanan dengan berpedoman kepada aturan, norma dan etika
yang berlaku serta menjungjung tinggi kejujuran dalam menjalankan aturan, norma dan
etika.
b. Kesetiaan
RSIA Nuzula Purwakarta melayani dengan setia sampai pasien sembuh dan bisa
beraktifitas kembali
c. Keikhlasan
Bahwa seluruh karyawan RSIA Nuzula dalam memberikan pelayanan harus didasari
dengan rasa ikhlas untuk melayani secara profesional
d. Kemitraan
RSIA Nuzula mengembangkan pelayanan dengan konsep kemitraan yang
berkesinambungan
e. Kasih Sayang
Rasa kasih dan sayang selalu diutamakan dalam memberikan pelayanan dan pengabdian
dalam bekerja.
f. Bekerja untuk Ibadah :
Bahwa dalam memberikan pelayanan seluruh karyawan Karina
Medika memulai bekerja dibarengi niat untuk ibadah

11
Bagian Ketiga
Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit
Pasal 15
Tujuan Rumah Sakit
Rumah Sakit mempunyai tujuan sebagai berikut:
(1) Memberikan pelayanan kesehatan perorangan kepada masyarakat dengan menjadikan
RSIA Nuzula pilihan utama keluarga
(2) Meningkatkan kemampuan melalui penyediaan pelayanan kesehatan yang lebih
baik;
(3) Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan Rumah
Sakit dan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit;
(4) Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan Rumah Sakit
(5) Meningkatkan citra sebagai rumah sakit berpenampilan prima serta menjadi tujuan
pengobatan bagi masyarakat; dan
(6) Mengembangkan diri secara terus menerus sehingga menjadi Rumah Sakit yang
mandiri dan berprestasi.

Pasal 16
Tugas Pokok Rumah Sakit
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK NUZULA merupakan bentuk partisipasi nyata dari
perusahan dalam membantu pemerintah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal melalui upaya pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
Tugas Pokok Rumah Sakit :
(1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan melalui upaya penyembuhan,
pemulihan, peningkatan, pencegahan dan pelayanan rujukan;
(2) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan;
(3) Pengabdian kepada masyarakat;

Pasal 17
Fungsi Rumah Sakit
Fungsi Rumah Sakit :
(1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan
(2) Pengadaan pelayanan penunjang dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan

12
(3) Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
pelayanan kesehatan
(4) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
(5) Pelaksanaan pengabdian masyarakat
(6) Pengelolaan keuangan dan akuntansi
(7) Pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat, organisasi, dan tata
laksana serta rumah tangga, perlengkapan dan umum.

Bagian keempat
Struktur Organisasi dan Pejabat Pengelola (Manajemen)
Paragraf 1
Struktur Organisasi
Pasal 18
(1) Struktur Organisasi Rumah Sakit ditetapkan dengan mengacu pada peraturanperundang-
undangan;
(2) Struktur Organisasi Rumah Sakit dapat dilakukan perubahan, baik jumlah maupun
jenisnya, setelah melalui analisis organisasi guna memenuhi tuntutan Rumah Sakit;
(3) Struktur Organisasi Rumah Sakit ditetapkan berdasarkan ketetapan Direktur PT Berkah
Do’a Multazam;
Paragraf 2
Pejabat Pengelola (Manajemen)
Pasal 19
Pejabat pengelola Rumah Sakit terdiri dari:
(1) Direktur Rumah Sakit
(2) Kepala Bidang Keperawatan
(3) Kepala Bidang Pelayanan & Penunjang Medis
(4) Kepala Bidang SDM dan Umum
(5) Kepala Bidang Keuangan
(6) Kepala Bidang Marketing

Pasal 20
(1) Direktur Rumah Sakit diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan Direktur PT
Berkah Do’a Multazam.

13
(2) Pejabat Pengelola lainnya (Kepala Bidang Keperawatan, Kepala Bidang Pelayanan &
Penunjang Medis, Kepala Bidang SDM dan Umum, Kepala Bidang Keungan, Kepala
Bidang Marketing) diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
dan atas persetujuanDirektur PT Berkah Do’a Multazam.
(3) Masa jabatan Pejabat Pengelola ditetapkan 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat kembali
apabila yang bersangkutan masih memenuhi syarat dan disetujui Direktur PT Berkah
Do’a Multazam.
Paragraf 3
Persyaratan Pejabat Pengelola
Pasal 21
Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi Pejabat Pengelola adalah sebagai
berikut: (1) Memenuhi kriteria keahlian sesuai bidangnya masing-masing;
(2) Memiliki integritas, kepemimpinan dan pengalaman di bidang perumahsakitan
(3) Berkelakuan baik serta memiliki dedikasi untuk mengembangkan Rumah
Sakit; (4) Lulus Uji Kelayakan dan Kepatutan; dan
(5) Memiliki tingkat kesehatan, baik jasmani maupun rohani, yang sesuai (fit) untuk
memangku jabatan sebagai Pejabat Pengelola.

Paragraf 4
Direktur Rumah Sakit
Pasal 22
Untuk dapat diangkat sebagai Direktur Rumah Sakit, harus memenuhi persyaratan
kualifikasisebagai berikut :
(1) Dokter, dokter gigi, yang telah memiliki sertifikat pelatihan manajemen Rumah
Sakit. (2) Memiliki kompetensi dalam mengelola rumah sakit;
(3) Memiliki kemampuan memimpin dan membina hubungan antar
manusia; (4) Memiliki prestasi, berdedikasi tinggi, tidak tercela, loyal; dan
(5) Memiliki tingkat kesehatan, baik jasmani maupun rohani, yang sesuai (fit) untuk
memangku jabatan sebagai Direktur.

Pasal 23
Tanggung Jawab dan Wewenang Direktur Rumah Sakit
Tanggung Jawab Direktur RSIA Nuzula:

14
(1) Mematuhi perundang-undangan yang berlaku;
(2) Menjalankan visi dan misi rumah sakit yang telah ditetapkan;
(3) Menetapkan kebijakan rumah sakit;
(4) Memberikan tanggapan terhadap setiap laporan pemeriksaan yang dilakukan oleh
regulator;
(5) Mengelola dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan dan sumber daya
lainnya;
(6) Merekomendasikan sejumlah kebijakan, rencana strategis, dan anggaran kepada
Representatif pemilik/Dewan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan;
(7) Menetapkan prioritas perbaikan tingkat rumah sakit yaitu perbaikan yang akan
berdampak luas/menyeluruh di rumah sakit yang akan dilakukan pengukuran sebagai
indikator mutu prioritas rumah sakit;
(8) Melaporkan hasil pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien (PMKP) meliputi
pengukuran data dan laporan semua insiden keselamatan pasien secara berkala setiap 3
(tiga) bulan kepada Representasi pemilik/Dewan Pengawas;
(9) Melaporkan hasil pelaksanaan program manajemen risiko kepada Representasi
pemilik/Dewan Pengawas setiap 6 (enam) bulan.

Disamping Tanggung Jawab diatas, Direktur Rumah Sakit juga diberi wewenang untuk :
(1) Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi
penyelenggaraan kegiatan Rumah Sakit;
(2) Menyusun Rencana Strategis Bisnis beserta rencana anggaran;
(3) Mengusulkan calon pejabat pengelola Keuangan dan pejabat teknis kepada Direktur PT;
(4) Menetapkan pejabat lain sesuai kebutuhan Rumah Sakit, selain pejabat yang telah
ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan;
(5) Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional dan keuanganRumah
Sakit kepada Direktur PT;
(6) Menetapkan kebijakan operasional, pedoman, petunjuk teknis, dan prosedu kerja di
rumah sakit;
(7) Menjalankan dan melakukan review visi, misi rumah sakit yang telah ditetapkan
sesuai perkembangan rumah sakit;
(8) Mengumumkan ke publik visi – misi rumah sakit;
(9) Membuat dan mengusulkan Rencana Strategis rumah sakit, rencana tahunan, rencana

15
kerja, kebutuhan anggaran dan investasi kepada Dewan engawas;
(10) Melakukan pengawasan terhadap mutu program rumah sakit;
(11) Melaporkan hasil pelaksanaan program PMKP rumah sakit meliputi pengukuran datadan
laporan IKP secara berkala setiap 3 bulan kepada Dewan Pengawas;
(12) Melaporkan hasil pelaksanaan program manajemen risiko kepada Dewan Pengawas
setiap 6 bulan;
(13) Menetepkan prioritas perbaikan tingkat Rumah Sakit yaitu perbaikan yang akan
berdampak luas/menyeluruh di Rumah Sakit;
(14) Memberikan usulan-usulan saat review tentang kebijakan-kebijakan pelayanan;
(15) Mengalokasikan Sumber Daya yang dibutuhkan untuk mencapai misi rumah
sakit;
(16) Mengangkat dan memberhentikan staf profesional dan karyawan rumah sakit, sesuai
ketentuan;
(17) Menetapkan kewenangan klinik (clinical priviledge) kepada setiap profesional
kesehatan rumah sakit;
(18) Memberikan perlindungan kepada staf profesional dan karyawan rumah sakit sesuai
ketentuan dan kemampuan rumah sakit;
(19) Menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban staf profesional dan
karyawan Rumah sakit sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan;
(20) Memberikan penghargaan kepada staf profesional dan karyawan rumah sakit yang
berprestasi dengan atau tanpa disertai penghargaan berupa uang yang besarnya tidak
melebihi ketentuan di Rumah Sakit;
(21) Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan di rumah sakit;
(22) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian pejabat struktural dibawahnya kepada
Direktur PT;
(23) Mendatangkan ahli, konsultan atau lembaga independen, mana kala diperlukan,
dengan persetujuan Direktur PT;
(24) Mengusulkan struktur organisasi rumah sakit beserta perubahannya kepada Direktur
PT;
(25) Menandatangani perjanjian kerjasama operasional dengan pihak lain setelahmemperoleh
persetujuan Direktur PT;
(26) Mendelegasikan sebagian kewenangan kepada jajaran dibawahnya; dan
(27) Meminta pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dari semua pejabat pengelola
dibawahnya.
16
Pasal 24
Kewajiban Direktur
Kewajiban Direktur Rumah Sakit sebagai berikut :
(1) Memimpin dan mengurus Rumah Sakit sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
dengan senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna;
(2) Menyelenggarakan pelayanan Rumah Sakit dengan upaya penyembuhan, pemulihan,
peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan profesional kesehatan serta pengabdian masyarakat;
(3) Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional dan kinerja
keuangan Rumah Sakit;
(4) Memelihara dan mengelola kekayaan Rumah Sakit, sesuai ketentuan Rumah Sakit;
(5) Mewakili Rumah Sakit di dalam dan di luar pengadilan;
(6) Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha Rumah Sakit sebagaimana telah
digariskan pemilik;
(7) Melaksanakan pengelolaan Rumah Sakit dengan berwawasan lingkungan;
(8) Menyiapkan Rencana Strategis Bisnis, Rencana Belanja dan Anggaran;
(9) Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi rumah sakit sesuai
ketentuan;
(10) Menyiapkan laporan berkala dan laporan tahunan;
(11) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian pejabat struktural dibawahnya kepada
Direktur PT;
Paragraf 5
Pemberhentian Pejabat Pengelola
Pasal 25
Direktur, Kepala Bidang Keperawatan, Kepala Bidang Pelayanan & Penunjang Medis,
Kepala Bidang SDM dan Umum, Kepala Bidang Keuangan, dan Kepala Bidang Marketing
dapat diberhentikan karena :
(1) Meninggal dunia.
(2) Telah habis masa jabatan atau masa kontraknya.
(3) Mengundurkan diri berdasarkan alasan yang patut.
(4) Telah mencapai usia pensiun berdasarkan ketentuan rumah
sakit. (5) Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
(6) Tidak melaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

17
(7) Terlibat dalam tindakan yang merugikan rumah sakit.
(8) Dipidana penjara dengan kekuatan hukum tetap karena dipersalahkan melakukan
tindakpidana.
(9) Alasan kesehatan sehingga tidak bisa menjalankan tugasnya.

Bagian kelima
Organisasi Pelaksana
Paragraf 1
Kepala Bidang
Pasal 26
(1) Kepala Bidang dibentuk sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
(2) Kepala Bidang sesuai pasal 24 ayat 1, terdiri dari : Kepala Bidang Keperawatan,
Kepala Bidang Pelayanan & Penunjang Medis, Kepala Bidang SDM dan Umum,
Kepala Bidang Keuangan, dan Kepala Bidang Marketing.

Komite
Pasal 27
(1) Komite dibentuk sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
(2) Komite sesuai pasal 25 ayat 1, merupakan wadah profesional yang keanggotaannya
berasal dari ketua kelompok staf fungsional dan atau yang mewakili;
(3) Komite sesuai pasal 25 ayat 1 dan ayat 2 kedudukannya berada dibawah Direktur
rumah sakit yang dibentuk untuk menjaga kualitas pelayanan rumah sakit, menjaga
mutu rumah sakit serta membantu menyelesaikan berbagai masalah yang berkaitan
dengan pelayanandi Rumah Sakit;
(4) Komite sesuai pasal 25 ayat 1 terdiri dari : Komite Medis, Komite Keperawatan,
Komite Etik dan Hukum, Komite K3RS, Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP), Komite Tenaga Kesehatan Lainnya (KTKL), Komite PPI, dan Satuan
Pengawas Internal ( SPI ).

Tim
Pasal 28
(1) Tim dibentuk sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit, merupakan unsur organisasi

18
yangbertugas melaksanakan program-program tertentu di Rumah Sakit;
(2) Tim sesuai pasal 26 ayat 1 terdiri dari Tim Farmasi dan Terapi, Tim Review Rekam
Medis, Tim PKRS, Tim PONEK, Tim DOTs TB, Tim HIV/AIDS, Tim Stunting &
Wasting, Tim KB, Tim PPRA, Tim Geriatri, Tim MPP.

Paragraf 2
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 29
(1) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
dipilih menurut bidang keahliannya dan dikelompokkan ke dalam kelompok
jabatan fungsional masing- masing.
(2) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(3) Kelompok jabatan fungsional bertugas melakukan kegiatan pelayanan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai ketentuan yang ada di Rumah Sakit.

Paragraf 3
Staf Medis Fungsional
Pasal 30
(1) Staf Medis Fungsional adalah tenaga dokter dan dokter gigi yang bekerja di bidang
medis dalam jabatan fungsional.
(2) Staf Medis Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosis, pengobatan,
pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan,
pendidikan, pelatihan, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran.
(3) Dalam melaksanakan tugasnya, staf medis fungsional menggunakan pendekatan tim
dengan staf keperawatan, kebidanan, laboratorium serta tenaga profesi lain yang
terkait.

Bagian keenam
Tata Kerja
Pasal 31

19
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan rumah sakit
wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplifikasi, sinkronisasi secara vertikal dan
horizontal, serta mekanisasi baik di lingkungannya serta dengan Divisi/Instalasi/Unit lain
sesuai tugas masing-masing.

Pasal 32
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila
terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 33
Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahan dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Pasal 34
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung
jawab kepada atasan serta menyampaikan laporan berkala pada waktunya.

Pasal 35
Setiap laporan yang di terima oleh setiap pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib di
olah dan dipergunakan sebagai bahan perubahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan
untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya.

Pasal 36
Para Kepala Bidang, Kepala Unit, Ketua Komite, Ketua Tim wajib menyampaikan
laporan berkala kepada atasannya.

Pasal 37
Dalam menyampaikan laporan kepada atasannya, tembusan laporan lengkap dengan semua
lampirannya disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja.

20
Pasal 38
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh kepala satuan
organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan dan pembinaan kepada
bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala

Bagian Ketujuh
Pengelompokan Fungsi Pelayanan dan Fungsi Pendukung

Pasal 39
(1) Rumah Sakit dalam operasional kegiatannya mengemban fungsi pelayanan dan fungsi
pendukung.
(2) Fungsi pelayanan di Rumah Sakit meliputi pelayanan di bidang pelayanan medik dan
dikelompokkan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing dan pelayanan
keperawatan.

Bagian Kedelapan
Prosedur Kerja
Pasal 40
Direktur menetapkan prosedur kerja di bidang administrasi, pelayanan medis, penunjang
medisdan keperawatan yang dibuat oleh unit kerja di lingkungan rumah sakit.

Bagian Kesembilan Pengelolaan


Sumber Daya Manusia Pasal 41
Pengelolaan sumber daya manusia dilakukan dengan perencanaan dan program kerja serta
pelaksanaan program kerja, pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang kepegawaian,
pelatihan dan pendidikan.
(1) Pejabat Pengelola dan pegawai Rumah Sakit dapat diberikan remunerasi sesuai
dengan tingkat tanggung jawab dan tuntutan profesionalisme yang diperlukan
(2) Remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan imbalan kerja yang
dapat berupa gaji, tunjangan tetap, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan/
atau pensiun

21
Pasal 42
Penentuan besaran remunerasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2), ditetapkan
dengan Peraturan Direktur PT dengan mempertimbangkan:
(1) Ukuran (size) dan jumlah aset yang dikelola, tingkat pelayanan dan
produktivitas; (2) Kemampuan pendapatan rumah sakit;
(3) Kinerja operasional rumah sakit yang ditetapkan oleh PT dengan
mempertimbangkan indikator keuangan, pelayanan, mutu, manfaat bagi rumah sakit
dan masyarakat;
(4) Perbandingan dengan rumah sakit lain.

Pasal 43
Pejabat Pengelola yang diberhentikan sementara dari jabatannya memperoleh penghasilan
sebesar 50 % (lima puluh persen) dari remunerasi/ honorariun bulan terakhir yang berlaku
sejak tanggal diberhentikan sampai dengan ditetapkannya keputusan definitif tentang
jabatan yang bersangkutan.
(1) Rumah Sakit dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang
dan/atau jasa layanan yang diberikan.
(2) Imbalan atas barang dan/atau jasa layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya satuan per
unit layanan atau hasil per investasi dana.
(3) Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (2), termasuk imbal hasil yang wajar dari
investasidana dan untuk menutup seluruh atau sebagian dari biaya per unit layanan.
(4) Tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat berupa besaran tarif dan/
atau pola tarif sesuai jenis layanan Rumah Sakit

Pasal 44
(1) Unit Kerja dapat mengusulkan tarif layanan di unit kerjanya masing-masing
kepada Direktur.
(2) Tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), ditetapkan
dengankeputusan Direktur rumah sakit.
(3) Penetapan tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), mempertimbangkan
kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat, serta kompetisi yang
sehat.

22
Pasal 45
(1) Perubahan besaran tarif layanan Rumah Sakit dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan
perkembangan keadaan.
(2) Perubahan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan secara
keseluruhanmaupun per unit layanan.
.

23
BAB VI
PENUTUP

Sejak ditetapkannya peraturan ini maka Peraturan Internal yang lama tidak berlaku lagi. Agar
semua pihak yang berkepentingan mengetahuinya memerintahkan kepada Direktur rumah
sakit untuk menempatkannya sedemikian rupa agar mudah diakses oleh pihak-pihak
yang
berkepentingan
Ditetapkan di : Purwakarta
Pada tanggal : 14 Desember 2022
Direktur PT. Berkah Do’a Multazam

Dra. Yani Sufaati

24
LAMPIRAN : PERATURAN DIREKTUR PT BERKAH DO’A MULTAZAM
NOMOR : 006/SK-Dir/BDM/XII/2022
TANGGAL : 14 DESEMBER 2022
TENTANG : PERATURAN INTERNAL KORPORATE (CORPORATE BYLAW )

STRUKTUR ORGANISASI PT BERKAH DO’A MULTAZAM

25

Anda mungkin juga menyukai