Anda di halaman 1dari 11

SURAT PERJANJIAN

TENTANG

RENOVASI IPWL BNN


TAHUN ANGGARAN 2023

ANTARA

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DAN

PT. ..........................................

NOMOR KONTRAK : SP/...../.../2023/LOG-ROUM/BNN


TANGGAL : ..........................................
2

SURAT PERJANJIAN / KONTRAK KERJA

Nomor : SP/ / /2023/LOG-ROUM/BNN


Tanggal : ........................

Tentang

PERMOHONAN PENGADAAN RENOVASI IPWL BADAN NARKOTIKA


NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2023

Pada hari ini ........... tanggal .......... bulan ............ tahun Dua Ribu Dua Puluh
Tiga yang bertanda tangan dibawah ini :

I. Rahmad Waluyo Jati, S.T. : Selaku Pejabat Pembuat Komitmen


pada Bagian Logistik Biro Umum
Settama BNN Republik Indonesia
Tahun Anggaran 2023. Berkedudukan
di Jl. MT. Haryono No. 11 Cawang
Jakarta Timur.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama Dinas Badan Narkotika Nasional
RI, selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut PIHAK PERTAMA.

II. ................................. : Direktur PT. ...........................


Berkedudukan di ..............................
dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama Badan Usaha tersebut
berdasarkan Akte :
Notaris : .......................
Berkedudukan di ...........
Nomor : ....
Tanggal : ..................
Selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan Permohonan
Pengadaan Renovasi IPWL BNN TA 2023.
Nama Pekerjaan : Permohonan Pengadaan Renovasi IPWL BNN TA 2023
Lokasi : Jakarta Timur
Sumber Dana : DIPA Badan Narkotika Nasional Tahun Anggaran 2023
Nomor DIPA : ......................................

Dasar...
3

Dasar yang dijadikan pertimbangan dibuatnya perjanjian :


1. Dokumen Pengadaan, Nomor : ..../ULP/LOG.01/.../..../BNN, tanggal ..........
2. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan Nomor : .../ULP/LOG.02/I/..../BNN,
tanggal ........ .
3. Surat Penawaran Harga PT. .................. : ..../SP-....../I/....... tanggal
................
4. Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran, Nomor :
...../ULP/LOG.02/I/..../BNN tanggal ........................
5. Penetapan Penyedia Barang/ Jasa Nomor: ...../ULP/LOG.02/I/............/BNN
tanggal ................ Perihal Penetapan Pemenang Lelang Konsultan
Perencana Pengadaan Renovasi IPWL BNN TA 2023.
6. Pengumuman Pemenang, Nomor : ...../ULP/LOG.02/.../....../BNN tanggal
.....................
7. Surat Pejabat Pembuat Komitmen Biro Umum Settama BNN Nomor :
B/..../.../........../LOG-ROUM/BNN tanggal .............. tentang Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa untuk pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Renovasi
IPWL BNN TA 2023.
8. Spesifikasi teknis.

Dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal


berikut ini :

PASAL 1
JENIS PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan telah memberikan pekerjaan kepada


PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan telah menerima
pekerjaan untuk melaksanakan Pengadaan Renovasi IPWL BNN TA 2023 yang
beralamat di Jl. MT.Haryono No.11 Jakarta Timur dari PIHAK PERTAMA

PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN

1. Lingkup Pekerjaan PIHAK KEDUA sebagaimana tersebut dalam pasal 1


perjanjian ini meliputi :
a. Pekerjaan .....................
b. Pekerjaan ……………..
c. Pekerjaan ……………..
d. Pekerjaan ……………..
2. Rincian lingkup pekerjaan sebagaimana tersebut pada ayat 1 pasal ini
disampaikan lebih lanjut dalam dokumen perjanjian yang dilampirkan pada
perjanjian ini dan lampiran tersebut merupakan satu kesatuan mutlak yang
tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.
PASAL 3 ...
4

PASAL 3
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN

1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti


dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat termasuk hasil penjelasan
pekerjaan yang disetujui oleh kedua belah pihak.
2. PIHAK KEDUA akan melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan
keahlian dan pengalaman yang dimilikinya untuk melaksanakan
Pengadaan Renovasi IPWL BNN TA 2023 beralamat di Jl. MT. Haryono
No. 11 Jakarta Timur sesuai dengan pedoman persyaratan dan ketentuan-
ketentuan yang berlaku.
3. Semua tugas pekerjaan yang tercantum dalam pasal 2 perjanjian ini dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan merupakan tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberikan tugas yang diterima dari
PIHAK PERTAMA kepada pihak lain tanpa persetujuan PIHAK
PERTAMA.
5. PIHAK KEDUA harus bersedia memberikan semua dokumen-dokumen
pelaksanaan kepada PIHAK PERTAMA apabila sewaktu-waktu
dibutuhkan dengan tanggungan biaya dari PIHAK KEDUA.
6. Bila hasil pekerjaan PIHAK KEDUA terdapat hal-hal yang tidak atau
kurang sesuai dengan spesifikasi, PIHAK KEDUA harus melakukan
perbaikan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, tanpa biaya
tambahan.
7. Pelaksanaan pekerjaan tersebut dinyatakan selesai oleh PIHAK
PERTAMA apabila PIHAK KEDUA telah menyerahkan laporan akhir
kepada PIHAK PERTAMA dan dapat diterima dengan baik yang
dinyatakan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh kedua belah
pihak.

PASAL 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Jangka Waktu Pelaksanaan Pengadaan Renovasi IPWL BNN pada Bagian


Logistik Biro Umum Settama BNN Pusat TA. 2023 ini berlaku terhitung
sejak tanggal .................. sampai dengan 31 Desember 2023.
2. Dalam jangka waktu sesuai dengan ayat (1) pasal ini PIHAK KEDUA wajib
menunjuk secara resmi wakilnya yang diberi kuasa dan wewenang penuh
serta bertanggung jawab untuk mengatur dan mengatasi kesulitan-
kesulitan yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
3. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menanggung biaya yang dikeluarkan
oleh Penyedia terdahulu terhitung mulai tanggal 1 Januari 2023 sampai
dengan penandatangan kontrak dengan harga yang dapat
dipertanggungjawabkan.
4. PIHAK ...
5

4. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk meneruskan Pengadaan Renovasi


IPWL BNN Pusat di tahun berikutnya sampai diperolehnya pemenang
dengan pembayaran melalui kompensasi yang dibayarkan oleh Pemenang
sesuai harga yang dapat dipertanggungjawabkan.

PASAL 5
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN

1. PIHAK KEDUA akan melaksanakan Pengadaan Renovasi IPWL BNN


Pusat sebanyak 1 paket pada Bagian Logistik Biro Umum Settama BNN
TA. 2023 ini dengan segala kemampuan, keahlian dan dana yang tersedia
sehingga pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
2. Semua tugas pekerjaan yang tercantum dalam Surat Perjanjian ini dan
ketentuan waktu pelaksanaan pekerjaan sepenuhnya merupakan
tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 6
BIAYA PELAKSANAAN

1. Jumlah biaya pelaksanaan pekerjaan ini sebesar Rp. .......................,-


(...............................................................) dibebankan pada DIPA Badan
Narkotika Nasional Tahun Anggaran 2023 Nomor : SP DIPA-
066.01.1.681595/2023 tanggal 17 November 2021.
2. Harga tersebut pada ayat 1 (satu) merupakan jumlah yang pasti dan tetap
(lumpsum/ fixed price) dan sudah termasuk keuntungan perusahaan,
segala pajak, bea, retribusi, dan jasa lainnya yang diperlukan untuk paket
pekerjaan ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 7
JAMINAN PELAKSANAAN

1. Selambat-lambatnya sampai dengan ditandatangani Perjanjian ini PIHAK


KEDUA harus menyerahkan Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan berupa
surat jaminan bank dari Bank Umum Pemerintah atau berupa surat
jaminan pelaksanaan dari Asuransi yang terdaftar di Kemenkeu RI.
sebesar 5 % (lima persen) dari harga borongan (5% (lima persen) x Rp.
..........................,- = Rp. ...........................,- (..............................................)
dengan masa berlaku sampai dengan empat belas (14) hari setelah Berita
Acara Penyelesaian Pekerjaan.

Apabila ....
6

Apabila terjadi perpanjangan masa pekerjaan, maka PIHAK KEDUA wajib


memperpanjang masa jaminan tersebut.
2. Dalam Surat Jaminan Pelaksanaan tersebut dalam ayat 1 pasal ini harus
ada ketentuan bahwa jaminan pelaksanaan milik Negara dan dapat
dicairkan oleh PIHAK PERTAMA bila terjadi pemutusan perjanjian dengan
memperhitungkan prestasi pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA.
3. Jika PIHAK KEDUA mengundurkan diri setelah menandatangani kontrak
(Surat Perjanjian) ini, maka jaminan pelaksanaan menjadi milik negara
(disetorkan ke Kas Negara), dan apabila PIHAK KEDUA melanggar
ketentuan ayat 1 pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dapat membatalkan
PIHAK KEDUA sebagai pemenang.
4. Surat Jaminan Bank tersebut pada ayat 1 pasal ini akan diserahkan
kembali oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah
pekerjaan selesai dan Berita Acara Serah Terima Pertama ( Serah Terima
I ) di tanda tangani.

PASAL 8
CARA PEMBAYARAN
1. PIHAK PERTAMA akan melaksanakan pembayaran harga borongan
pekerjaan sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat 1 di atas kepada
PIHAK KEDUA cara bertahap melalui KPPN Jakarta III dan ditransfer
melalui Bank ....................... Nomor Rekening: ............................. a/n PT.
.........................., dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pembayaran Tahap I : ..........% x Rp. ...................,- = Rp.
.......................,- (.............................................) yang akan dibayarkan
setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan pekerjaan sebesar ..........%
yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan.
b. Pembayaran Tahap II : ............% x Rp. ............................,- = Rp.
....................,- (......................................) yang akan dibayarkan
setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan pekerjaan sebesar ..........%
yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan.

PASAL 9
SERAH TERIMA PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan selesai 100 % (seratus persen) dilakukan penyerahan
hasil pekerjaan (serah terima) dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA dengan ketentuan sebagai berikut :
a. PIHAK ...
7

a. PIHAK PERTAMA bersama-sama dengan PPK dan didampingi


dengan Tim Penerima dan Pemeriksa Barang/ Jasa BNN TA. 2023,
akan melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh PIHAK KEDUA. Apabila terdapat kekurangan dan
atau cacat hasil pekerjaan, PIHAK KEDUA wajib memperbaiki/
menyelesaikan.
b. PIHAK PERTAMA menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh
hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sebagaimana
yang diatur dalam surat perjanjian/ kontrak ini.
c. Serah terima barang dilaksanakan oleh Panitia Penerima dan
Pemeriksa barang disaksikan/ diketahui oleh PIHAK PERTAMA.
2. Hasil penyerahan pekerjaan (serah terima) harus dituangkan dalam berita
acara dan dinyatakan dengan jelas tidak dapat diterima atau dapat
diterima. Berita Acara dimaksud ditandatangani oleh Tim Penerima dan
Pemeriksa Barang/ Jasa BNN TA. 2023 juga oleh PIHAK KEDUA serta
diketahui oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 10
JAMINAN JASA
1. PIHAK KEDUA menjamin bahwa jasa yang diserahkan berdasarkan
kontrak adalah baik dan sesuai dengan spesifikasi teknis.
2. PIHAK PERTAMA harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
KEDUA apabila ada tuntutan yang timbul atas jasa yang telah
diserahterimakan.
3. Setelah menerima pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA
harus segera memperbaiki atau mengganti barang/ jasa yang tidak sesuai
dengan perjanjian dengan batas waktu yang ditentukan oleh PIHAK
PERTAMA dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 11
PERPAJAKAN
PIHAK KEDUA dan personil yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar
semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh hukum
yang berlaku atas pelaksanaan kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini
dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.
PASAL 12 .....
8

PASAL 12
PEMUTUSAN KONTRAK
1. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan hubungan kerja dengan PIHAK
KEDUA melalui pemberitahuan tertulis 7 (tujuh) hari sebelumnya dan telah
dilakukan 3 (tiga) kali teguran tertulis, jika PIHAK KEDUA :
a. Dalam pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan yang dimaksud
lingkup pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 kontrak ini.
b. Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat
penyelesaian pekerjaan ini atau tidak ditepatinya jadwal dimaksud
pasal 3 kontrak ini.
2. Jika terjadi pemutusan kontrak secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA,
sebagaimana dimaksud dalam butir 1 pasal ini maka :
a. PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK KEDUA tidak kurang dari 7 (tujuh) hari sebelumnya dan
selanjutnya PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan seluruh
dokumen kontrak yang ada kepada PIHAK PERTAMA.
b. PIHAK KEDUA tetap mendapat hak pembayaran nilai kontrak sesuai
volume (prestasi atau kemajuan pekerjaan kontrak) yang telah
dikerjakan yang sebelumnya telah diadakan perhitungan
keseimbangan antara persentase fisik (hasil pekerjaan) dengan
persentase pembiayaan yang telah dibayarkan oleh PIHAK
PERTAMA dan apabila terdapat ketidakseimbangan antara
persentase fisik dan persentase pembiayaan akan dibebankan
kepada PIHAK KEDUA.
c. PIHAK PERTAMA dapat menunjuk penyedia barang/ jasa lain untuk
menyelesaikan kontrak ini atas kehendak dan pilihannya sendiri
dengan berdasarkan peraturan yang berlaku.
3. Pemutusan kontrak oleh PIHAK KEDUA, hanya dimungkinkan atas situasi
akibat keadaan memaksa/ force majeure yang dihadapi PIHAK KEDUA
sehingga mengakibatkan kegagalan pelaksanaan kewajiban - kewajiban
kontrak dalam hal ini :
a. PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara tertulis 7 (tujuh) hari
sebelumnya kepada PIHAK PERTAMA.
b. Setelah ….
9

b. Setelah adanya konfirmasi tertulis atau tidak adanya konfirmasi


tertulis dari PIHAK PERTAMA dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah
diterimanya pemberitahuan dari PIHAK KEDUA, maka PIHAK
KEDUA akan dibebaskan dari semua tanggung jawab terhitung sejak
tanggal pemberitahuan tersebut.

PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan kontrak, diselesaikan melalui cara musyawarah. Apabila
penyelesaian melalui cara musyawarah belum juga diperoleh kata sepakat,
maka persoalan tersebut akan diselesaikan oleh panitia arbitrasi yang lazim
berlaku dalam dunia penyediaan barang/ jasa, jika hal ini pun tidak mendapat
hasil maka penyelesaian akhir tersebut akan diselesaikan melalui jalur hukum
dan kedua belah pihak akan memilih domisili tetap pada Kantor Pengadilan
Negeri Jakarta Timur.

PASAL 14
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Keadaan memaksa (force majeure) adalah keadaan yang terjadi bukan
karena kesalahan pihak-pihak yang mengadakan perjanjian dan diluar
kemampuan para pihak untuk dapat mengatasinya, yang mengakibatkan
pihak-pihak tersebut tidak dapat melakukan kewajiban sebagaimana
tersebut dalam kontrak.
2. Yang dianggap dengan keadaan memaksa (force majeure) adalah
bencana alam (banjir, gempa bumi, topan, kebakaran), hari-hari tidak
bekerja karena pemogokan, pengerahan massa maupun ketentuan-
ketentuan pemerintah di bidang ekonomi moneter.
3. Bila terjadi keadaan memaksa (force majeure) PIHAK KEDUA harus
memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA disertai dengan
bukti-bukti terjadinya keadaan memaksa di daerah setempat dari instansi
yang berwenang dan harus diajukan sebagai alasan keterlambatan dalam
waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak terjadinya keadaan
memaksa (force majeure).

PASAL 15 ....
10

PASAL 15
DENDA DAN SANKSI
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyerahkan pekerjaan tepat pada
waktunya kepada PIHAK PERTAMA sesuai waktu yang telah ditentukan
pada pasal 4, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar 1/1000
(satu perseribu) dari harga kontrak untuk setiap hari keterlambatan sampai
sebesar-besarnya 5% (lima persen) dari nilai kontrak.
2. Denda tersebut diatas tidak dikenakan jika keterlambatan itu disebabkan
oleh keadaan yang memaksa (force majeure).
3. Secara sepihak PIHAK PERTAMA berhak membatalkan kontrak apabila:
a. PIHAK KEDUA tidak mengindahkan peringatan-peringatan yang telah
diberikan sebanyak tiga kali secara tertulis untuk segera
mengembalikan keadaan sesuai isi kontrak.
b. PIHAK KEDUA dengan nyata dalam melaksanakan pekerjaannya
telah menyerahkan, menjual atau memborongkan seluruh
pekerjaannya atau pekerjaan utamanya kepada PIHAK KETIGA.
c. PIHAK PERTAMA berkeyakinan bahwa PIHAK KEDUA dalam
melaksanakan pekerjaannya dianggap tidak mampu melaksanakan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.
4. Semua biaya yang dikeluarkan PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA,
maupun kerugian PIHAK PERTAMA yang timbul karena pembatalan
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 16
KETENTUAN LAIN
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam kontrak ini, dan dipandang perlu
oleh kedua belah pihak, serta perubahan-perubahannya akan diatur dalam
perjanjian Tambahan atau Addendum yang merupakan bagian yang
mengikat dan tidak terpisahkan dalam kontrak ini.
2. Kontrak ini dibuat rangkap 5 (lima) dengan dibubuhi meterai secukupnya
dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, kontrak asli
yang pertama untuk PIHAK PERTAMA, asli kedua untuk PIHAK KEDUA.

PASAL 17 ....
11

PASAL 17
PENUTUP

1. Surat perjanjian pekerjaan ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di


Jakarta pada hari dan tanggal tersebut diatas.
2. Surat perjanjian ini dinyatakan berlaku sejak ditandatangani.

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,


PT............................... Pejabat Pembuat Komitmen
Bag. Logistik Roum Settama BNN

................................ Rahmad Waluyo Jati, S.T.


Direktur

Anda mungkin juga menyukai