Anda di halaman 1dari 10

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA (SPKK)

Tentang :
PROYEK PEMBANGUNAN
“................................................”
Nomor : 01/SPKK/........./........-IBP/........./2021

Antara

PT. .............................................

Dengan

PT. .............................................

Lokasi Proyek :
.......................................................................................................

1
..........................................................................

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA (SPKK)


PROYEK PEMBANGUNAN
“....................................................”
Lokasi Proyek :
...................................................................................................................................
......................................................................
Nomor : 01/SPKK/......../.........-......./................/2021

Pada hari ini ............ tanggal ............... bulan .............. tahun Dua Ribu Dua Puluh
Satu (..-..-2022)Bertempat di .............., Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. PT. PUTRA GARUDA UTAMA NATANAGARA, berdasarkan Akta Pendirian Nomor
26, tanggal 06 Mei 2020, yang dibuat oleh Bayu Pratama,SH.,M.Kn, Notaris di
Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat dan telah mendapat Pengesahan Menteri
Hukum & HAM RI Nomor AHU-0023733.AH.01.01 Tahun 2020, tanggal 13 Mei,
berkedudukan dan berkantor di Jl.Cimanuk No.77 Desa Jayaraga,Kecamatan
Tarogong Kidul,Kabupaten Garut, dalam hal ini diwakili oleh IVAN RIVANORA,
selaku Direktur Utama yang bertindak untuk dan atas nama Direksi dan/atau
perusahaan tersebut diatas dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama
perseroan terbatas tersebut untuk melakukan seluruh hak dan kewajiban didalam
Kerjasama ini, telah mendapatkan persetujuan dari Komisaris Utama perseroan
terbatas tersebut, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai "PIHAK
PERTAMA"

2. PT. INDORAYA BUMI PERSADA , berdasarkan Akta Pendirian (Perusahaan)


Nomor 28 tanggal 23-03-2010, yang dibuat oleh Rudianto Ramelan,S.H,M.Kn, di
Kabupaten Tulang Bawang dan Akta Salinan Nomor 01 tanggal 18 Desember 2017
yang dibuat oleh Notaris Farida Widyawati,SH.telah mendapat Pengesahan Menteri
Hukum & HAM RI Nomor : AHU-0204711.AH.01.11. Tahun 2017 tanggal 28 Oktober
2017 berkedudukan dan berkantor di Kota Bekasi,dalam hal ini diwakili oleh ASEP
MULYANA,S.Ak selaku Direktur Cabang yang bertindak untuk dan atas nama
Direksi dan/atau perusahaan tersebut diatas dan oleh karenanya bertindak untuk
dan atas nama perseroan terbatas tersebut untuk melakukan seluruh hak dan
kewajiban didalam Kerjasama ini, telah mendapatkan persetujuan dari Direktur
Utama dengan Komisaris Utama perseroan terbatas tersebut, selanjutnya dalam
Perjanjian ini disebut sebagai “PIHAK KEDUA”.
Para penandatangan telah sepakat untuk mengadakan PERJANJIAN KONTRAK
KERJA Pembangunan “...................................”Lokasi Proyek Di ....................................
PIHAK PERTAMA yang dimaksud dalam Perjanjian Kerja Kontruksi ini adalah sebagai
Pemilik Proyek (Owner) Sepakat dan Menunjuk PIHAK KEDUA sebagai Kontraktor
Utama dalam Pelaksanaan Pembangunan “............................................” Lokasi Proyek Di
...................................................................................................................................

PIHAK KEDUA yang dimaksud dalam Perjanjian Kerja ini adalah Perusahaan Penyedian
Jasa Kontruksi menyatakan Sepakat dan bersedia ditunjuk sebagai “Kontraktor Utama”
dalam Pelaksanaan Pembangunan “.............................................” Tersebut.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk membuat dan
menandatangani Surat Perjanjian Kerja, selanjutnya disebut "PERJANJIAN" termasuk

2
ADDENDUM dan Lampiran-lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dari perjanjian ini, dengan ketentuan dan syarat yang diatur dalam pasal pasal sebagai
berikut :
Pasal 1
DEFINISI DAN LINGKUP PEKERJAAN
A. DEFINISI :
Berikut yang ditulis dalam huruf besar dalam PERJANJIAN KONTRAK PEKERJAAN ini
mempunyai arti yang diberikan kepadanya sebagaimana tercantum dibawah ini, kecuali
ditentukan lain dalam keterangannya.
1. PEKERJAAN adalah kegiatan Pengadaan dan/atau Pelaksanaan Pembangunan
secara fisik yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas persetujuan PIHAK
PERTAMA, berdasarkan ketentuan teknis dan persyaratan yang ditetapkan, dengan
memenuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku oleh instansi yang
berwenang.
2. DOKUMENTASI adalah dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan yang harus dilengkapi PIHAK KEDUA, antara lain Berita acara Lapangan
(BALAP), Berita Acara SerahTerima (BAST) dan dokumen-dokumen lainnya yang
terkait.
3. JANGKA WAKTU adalah masa yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan
terhitung sejak ditandatangani Perjanjian Kontrak Pekerjaan ini oleh PARA PIHAK.
4. NILAI KONTRAK PERJANJIAN adalah harga yang tercantum dalam Perjanjian
yang harus dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
5. LINGKUP PEKERJAAN adalah pekerjaan dan Tindakan-tindakan lain yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan dan pemenuhan oleh PIHAK KEDUA sesuai
perjanjian.
6. BALAP adalah Berita Acara Lapangan yang dibuat oleh PIHAK KEDUA dan disetujui
oleh PIHAK PERTAMA terkait dengan progress pekerjaan sebagai penerimaan
(Akseptasi) atas hasil pekerjaan.
7. BAST adalah Berita Acara Serah Terima pekerjaan yang dibuat olah PIHAK KEDUA
dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA sebagai bukti yang telah diterimanya hasil
pekerjaan PIHAK KEDUA.
8. METHODS OF PROCEDURES adalah rangkain prosedur (rangkaian kegiatan
dalam melaksanakan pekerjaan) yang harus disetujui terlebih dahulu oleh PIHAK
PERTAMA sebelum PIHAK KEDUA melaksanakan PEKERJAAN.
B. RUANG LINGKUP PEKERJAAN.
Lingkup Pekerjaan Pelaksanaan Pembangunan “..........................................................”
dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) yang harus dipersiapkan oleh PIHAK
PERTAMA seperti yang tertera dibawah ini :
a. Infrastruktur.
b. Struktur.
c. Arsitektur.
d. MEP.
Pasal 2
KELENGKAPAN DOKUMEN
1. PIHAK PERTAMA berkewajiban menyiapkan dokumen-dokumen yang tercantum
dalam Surat Perjanjian Kontrak Kerja, dokumen yang dipersiapkan adalah sebagai
berikut :

3
a. Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPKK).
b. Surat Perintah Kerja (SPK).
c. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
d. Rencana Kerja dan syarat syarat (RKS).
e. Gambar 3d/DED, BoQ, RAB, Spesifikasi Bahan.
f. Surat Penunjukan Lapangan (SPL).
g. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
h. Jadwal Penugasan Personil.
2. Semua dokumen diatas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,setiap pasal
harus diartikan sedemikian rupa sehingga satu sama lain sejalan dan saling
menunjang. Apabila terdapat keraguan, maka kalimat dalam dokumen menunjukkan
persesuaian dengan diskusi antara kedua belah pihak adalah MENENTUKAN.
3. Penetapan Lahan, Penguasaan dan/atau Pembebasan Lahan serta Perijinan
Pembangunan (IMB) menjadi kewajiban dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan Pekerjaan dan memulai Pekerjaan
setelah semua urusan lahan dan Semua Perizinan dalam keadaan Clean and Clear.
Pasal 3
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. PIHAK KEDUA Melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dalam pasal 1 (satu)diatas
berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPKK).
2. PIHAK PERTAMA telah persiapkan Gambar 3D, Site plain, Gambar detail (DED),
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS), time schedule, serta lampiran yang menjadi
kesatuan dari Pekerjaan Pembangunan “..............................................” yang
berlokasi Di .....................................................
Pasal 4
BAHAN-BAHAN DAN ALAT-ALAT
1. Bahan/material, Peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk pelaksanaan
Pekerjaan tersebut, disediakan oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA wajib membuat tempat/Gudang yang layak untuk menyimpan
“Material/bahan dan Peralatan” serta bersedia menyediakan “alat angkut” untuk
kegiatan mengangkut/memindahkan Material/bahan dan Peralatan.
3. PIHAK PERTAMA berhak menolak Material/bahan serta Peralatan yang disediakan
oleh PIHAK KEDUA, jika TIDAK SESUAI dengan spesifikasi yang telah disepakati
oleh PARA PIHAK.
4. Jika Material/bahan dan Peralatan tersebut ditolak oleh PIHAK PERTAMA, maka
PIHAK KEDUA wajib mengganti dengan yang sesuai dengan SPESIFIKASI/
PERSYARATAN yang disepakati dan diajukan dengan “Approval Material” yang di
tandatangani PARA PIHAK.
5. Tidak tersedianya Material/bahan dan Peralatan, tidak dapat dijadikan dasar untuk
keterlambatan pelaksanaanpekerjaan tersebut.
Pasal 5
TENAGA KERJA DAN UPAH
1. PIHAK KEDUA bersedia dan sanggup menyediakan/menurunkan Tenaga Kerja dalam
jumlah yang cukup, serta memenuhi standar keahlian dan keterampilan HR
Departement.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala biaya yang timbul akibat dari “Tenaga
Kerja” baik yang berupa upah/Gaji dan lain sebagainya.

4
Pasal 6
PENGENDALIAN,SUPERVISI DAN PENANGGUNG JAWAB
1. Pengendalian atas Pekerjaan Pembangunan “..............................................”
Dilakukan secara Bersama-sama oleh PARA PIHAK.
2. PIHAK PERTAMA Menunjuk satu orang Supervisi selaku Pengawas di lapangan
untuk mewakili PIHAK PERTAMA, dengan memberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA Menunjuk “Pelaksana di lapangan ”yang bertindak untuk dan atas
nama PIHAK KEDUA dengan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA.
4. Segala kebutuhanyang diperlukan untuk kegiatan “Pengendalian dan Kepengawasan
dilapangan yang dilakukan oleh “Supervisi”, seperti “buku harian, buku direksi, site plan,
gambar rencana, gambar detail/DED, Foto dokumentasi dan lainnya
dipersiapkan/disediakan oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 7
NILAI KONTRAK DAN SISTEM PEMBAYARAN
Nama Proyek : Pembangunan “................................................”
Lokasi Proyek : .........................................................................
Nilai Kontrak : Rp, ...................................,(............................)
Jangka Waktu Pelaksanaan : .....................................................................
Jenis Pekerjaan : Konstruksi.
Sitem Pembayaran : .........................
Jaminan Pembayaran :
Sipat : Irrevocable,Transferable,Unconditional.
Jatuh Tempo Jaminan : ..... (....................).........
Mekanisme : BANK to BANK.
Pasal 8
BANK KOORDINAT PARA PIHAK
1. BANK KOORDINAT PIHAK PERTAMA.
Company Name : PT.
Company Address :
Company Register :
Representative :
Id Number :
Fhone Number :
Bank Name :
Bank Address :
Fax Bank Number :
Swift Code :
Account Name :
Account Number :
Bank Officer :
Bank Officer Fhone :
Bank Officer Email :

2. BANK KOORDINAT PIHAK KEDUA.

CORPORATE INFORMATION

5
Full Name Corporation PT INDORAYA BUMI PERSADA
Date of Established 18th Desember 2017
Registration Number
Date of Amandment to Change
Registration Number
Commisioner
Board of Directors (Name & Title)
President Director Ir H Budi Satria Lubis
OPERATION LICENCES
TDP Lisence number and date 102614655694, tanggal 12 Juli 2017
SIUP Lisence Number and date 510/PB/356/DPMPTSP, tanggal 10 Juli 2017
SIUJK number 0-3276-07-002-1-10-097191
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
1-097191-3275-2-00826
Dinas Penenaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Bekasi
NPWP 31.686.128.5-325.000
Domicile Jl.Boulevard Hijau Ruko Sentra Niaga Timur 3 Blok.A3
No.29 Harapan Indah,Bekasi.
CORPORATE BANK INFORMATION
Bank name BANK RAKYAT INDONESIA
Bank Address Jl Cut Mutiah no 12, Jakarta Pusat
Telp/ Fax 021-3161234/ 021-3106552
Account Name PT INDORAYA BUMI PERSADA
Account Number 0230.01.003390.30.8
SWIFT code BRIIDJA
Bank Code
Type of Currency IDR
Bank Officer Name Robby Hasbullah
Mobile 0812 862 2516
Email robby.hasbullah@corp.bri.co.id
robby.hasbullah19@gmail.com
CONTACT INFORMATION
Contact Person/ President Director Ir H Budi Satria Lubis
Mobile +62 812 1339 5451
Telp/ Fax Office (021) 2216-3604/ (021) 844-97597
Corporation Email address indorayabumipersadapt@gmail.com

Pasal 9
TALANGAN BIAYA ADMINISTRASI BANK
PIHAK KEDUA bersedia dan sanggup memberikan talangan untuk membayar Biaya Provisi
yang timbul akibat penerbitan Instrument Bank berupa ........................... dengan
Ketentuan :
a. PIHAK PERTAMA bersedia menerbitkan Surat Keterangan Bank (SKB) dan/atau
Swift MT 799-MT 760 dari Bank Pelaksana dikirim melalui Emal resmi Bank
Pelaksana ditujukan kepada Email Resmi Bank Penampung.
b. Kondisi : Valid,Full,No Crime,No Money Loundry,Clear and Clean,
Responsibility dan Tunduk Terhadap ICC 5/600/KUHPerdata
Pasal 1832,serta Dapat di Roll Over (ARO).
c. Sipat : Irrevocable-Transferable-Unconditional.
d. Setelah Bank Pelaksana Menyatakan Bertanggung jawab atas pembiayaan Proyek
dimaksud hingga progress pekerjaan selesai 100% (seratus) persen
e. sesuai Surat Perintah Setor (SPS) dari Bank Pelaksana.
f. Mekanisme Bank to Bank.
Pasal 10
JANGKA WAKTU KONTRAK

6
1. Jangka Waktu Kontrak Kerja pekerjaan pembangunan “.........................”adalah
selama ........ (........................................) bulan dan pekerjaan akan ditetapkan
dalam Surat Perintah Kerja (SPK) dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
2. Jangka waktu tersebut sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) belum termasuk waktu
pemeliharaan selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender sejak tanggal serah
terimakan kepada PIHAK PERTAMA.
3. Waktu penyelesaian pekerjaan tersebut dalam ayat (1) dan ayat (2) pasal ini tidak
dapat diubah oleh PARA PIHAK , kecuali adanya Keadaan Memaksa (Force Majure).
Pasal 11
JANGKA WAKTU PEMELIHARAAN
1. Jaminan masa pemeliharaan/perawatan retensi konstruksi selama 90 (Sembilan
Puluh) hari kalendar dan PIHAK KEDUA wajib menyetorkan jaminan berupa Bank
Garansi/Surety Bond senilai 5% (Lima Persen) pada saat Jatuh Tempo“Pencairan
...................” sebagai Jaminan pemeliharaan proyek. Setelah pekerjaan dinyatakan
selesai 100% (Seratus Persen)yang dibuktikan dengan BAST (Berita Acara
SerahTerima).
2. Jangka waktu pemeliharaan ditetapkan selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalendar
untuk masing masing pekerjaan terhitung sejak berita serah terima pekerjaan dimana
PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk memperbaiki segala kerusakan, kegagalan
atau kekurangan pekerjaan sebagai akibat dari kelalaian kesalahan PIHAK KEDUA,
kecuali jika terjadi keadaan Force Majore/ bencana alam.
3. Kegiatan perbaikan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dan perintah
tim supervisor PIHAK PERTAMA dengan sebaik baiknya.
4. Segala biaya yang timbul akibat ketidak sempurnaan pekerjaan tersebut menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA, dan apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan
pekerjaan pemeliharaan dan/atau pekerjaan perbaikan tersebut, maka akan
dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA dengan biaya seluruhnya ditanggung oleh
PIHAK KEDUA.
5. Jaminan pemeliharaan berlaku sampai dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah
Terima (FHO) pekerjaan PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA atau selambat
lambatnya 90 ( Sembilan Puluh) hari kalender.
6. Apabila masa pemeliharaan telah selesai maka pekerjaan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 1 (satu) perjanjian ini dapat diserah terimakan oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA, yang akan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima
Akhir Hasil Perkerjaan/Final Hand Over (FHO).
7. PIHAK PERTAMA akan mengembalikan jaminan pemeliharaan berupa BG/Surety
Bond setelah Berita Acara Serah Terima akhir Hasil Pekerjaan / Final Hand Over (FHO)
ditanda tangani oleh PARA PIHAK.
Pasal 12
KELALAIAN,DENDA,SANGSI DAN PEMUTUSAN KONTRAK
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan salah satu ketentuan atau
kewajibannya sesuai perjanjian kontrak ini maka PIHAK PERTAMA berhak
memberikan peringatan secara tertulis sebanyak 3 (Tiga) kali kepada PIHAK
KEDUA.
2. Kelalaian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) pasal ini tercapainya bobot
pekerjaan, maka PIHAK KEDUA harus memperbaiki kelalaian dalam jangka waktu
yang ditentukan agar bobot pekerjaan dapat ditingkatkan sesuai progress.
3. Apabila PIHAK KEDUA tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dalam jangka waktu
yang ditentukan pada kontrak ini sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 (Sepuluh)
ayat 1 (satu) dalam perjanjian ini, yang diakibatkan kelalaian PIHAK KEDUA, maka
7
PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar 1% (satu persen) dari nilai kontrak
yang belum diselesaikan (sisa pekerjaan) dengan batasan nilai maksimal 5% (Lima
Persen) dari nilai kontrak yang belum diselesaikan sisa pekerjaan.
4. Apabila keterlambatan bobot pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh kelalaian
dari PIHAK KEDUA yang mengakibatkan bertambahnya biaya, maka tambahan biaya
tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, dan jika keterlambatan pekerjaan
yang diakibatkan oleh PIHAK PERTAMA yang mengakibatkan bertambahnya biaya,
maka tambahan biaya tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan perjanjian ini secara sepihak walaupun
dengan memberitahukan secara tertulis 7 (tujuh) hari sebelum jangka waktu
peringatan ketiga berakhir, apabila PIHAK KEDUA :
a. Dalam 1 (satu) bulan dari surat perjanjian ini, PIHAK KEDUA tidak atau belum
melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 (satu) perjanjian
ini, setelah PIHAK PERTAMA menyerahkan dokumen kelengkapan kepada
PIHAK KEDUA.
b. Dalam waktu tiga bulan berturut turut PIHAK KEDUA tidak meneruskan
pekerjaan pemborongan sesuai perjanjian ini tapi wajib dievaluasi.
c. Melaksanakan pekerjaan pemborongan tidak sesuai jadwal waktu pelaksanaan
yang dibuat oleh PIHAK KEDUA dan telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
d. Menyerahkan/menjual kembali pekerjaan pemborongan ini kepada PIHAK
KETIGA tanpa persetujuan PARA PIHAK yang berhak menentukan
subkontraktor.
e. Apabila pasal 10 ini terjadi pemutusan kontrak sepihak oleh PIHAK PERTAMA
maka segala dana PIHAK KEDUA yang masuk ke proyek terhadap anggaran
pekerjaan yang telah dilaksanakan, maka PIHAK PERTAMA wajib
mengembalikannya kepada PIHAK KEDUA berdasarkan AUDIT PIHAK KETIGA
yang harus disetujui oleh PARA PIHAK.
Pasal 13
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Pekerjaan tambah atau kurang hanya dianggap syah apabila ada perintah/persetujuan
tertulis dari PIHAK PERTAMA atau volume pekerjaan tidak ada dalam kontrak dan
penentuan harga satuan untuk pekerjaan tambah atau kurang akan diperhitungkan
Bersama.
2. Pekerjaan tambah atau kurang dapat dipakai alasan untuk menambah waktu
penyelesaian pekerjaan apabila atas persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
3. Perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan atau penambahan biaya/pengurangan
biaya harus diikuti dengan penandatanganan addendum oleh para pihak.
4. Pekerjaan tambah atau kurang sebagaimana dimaksud dalam ayat 13 pasal ini
maksimum 10% (Sepuluh Persen) dari nilai kontrak.
Pasal 14
CLAIM DAN FORCE MAEJURE
Hal yang terjadi karena sebab diluar kekuasaan PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai
Force Majure sehingga mengakibatkan kerugian PIHAK KEDUA, harus selalu dicatat dalam
buku harian dan dokumentasi untuk mendapatkan pertimbangan pengantian dari PIHAK
PERTAMA dan dituangkan kedalam Berita Acara. Hal-hal yang dianggap sebagai Force
Majure adalah :
a. Bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, angin topan, kebakaran, wabah
penyakit (pandemic), huru hara yang disebabkan oleh factor factor ekstrim dan

8
terus menerus mengganggu jalannya pelaksanaan pekerjaan.
b. Peraturan Pemerintah dalam bidang perekonomian yang mempunyai efek
langsung dan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 15
PENGAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. PIHAK KEDUA harus melaksanakan/menyediakan pengamanan selama berla
ngsungnya pelaksanaan pekerjaan ini.
2. PIHAK KEDUA harus mnyediakan tempat tinggal pekerja yang memenuhi
persyaratan keselamatan dan ketertiban selama pekerjaan berlangsung.
3. PIHAK KEDUA wajib menyediakan jaminan social tenaga kerja sesuai peraturan
perundang undangan yang berlaku. Pembayaran jaminan sosial tenaga kerja kepada
Instansi terkait dilakukan oleh PIHAK KEDUA selambat lambatnya 14 (empat belas)
hari kerja setelah terbit SPMK.
Pasal 16
LAPORAN
1. PIHAK KEDUA wajib membuat laporan secara periodik, baik mengenai pelaksanaan
pekerjaan secara langsung maupun pekerjaan oleh subcontractor.
2. PIHAK KEDUA wajib membuat laporan mengenai kemajuan melaksanakan pekerjaan
jika diminta oleh PIHAK PERTAMA untuk keperluan pemeriksaan.
3. PIHAK KEDUA wajib membuat dan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA berupa
gambar terbangun (as build drawing), foto foto dokumentasi tentang pelaksanaan
pekerjaan, perkembangan, kegiatan hasil kerja untuk masing masing-bidang
pekerjaan.
4. Segala laporan dan / atau catatan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini dibuat
dalam rangkap 2 (dua) dan harus disetujui oleh supervisi dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 17
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan mengenai perjanjian ini pada dasarnya akan diselesaikan
secara musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka para
pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui jalur hukum Panitera Pengadilan Negeri
...................
Pasal 18
LAIN-LAIN

1. Perjanjian ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak, kecuali alasan alasan yang kuat
dan bertangungjawab sesuai kesepakatan kedua belahpihak.___
2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam
perjanjian tambahan (Addendum) yang merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan perjanjian ini.
3. Apabila salah satu pihak mengundurkan diri ditandatangani oleh kedua belah pihak
dan disyahkan oleh pejabat yang bewenang, maka para pihak yang mengundurkan
diri akan dikenakan denda berupa ganti rugi sebesar 1% (satu persen) dari nilai
kontrak.
4. Untuk memastikan keberlangsungan pelaksanaan proyek pembangunan, maka PIHAK
PERTAMA dalam kapasitasnya sebagai Owner, diwajibkan membentuk cadangan
anggaran sebesar nilai proyek dalam suatu rekening terblokir, yang secara khusus
diperuntukkan untuk menjamin kelancaran pembiayaan proyek pembangunan

9
“..................................”oleh pihak pelaksana yakni PIHAK KEDUA.
Pasal 19
PENUTUP
1. Perjanjian dinyatakan syah dan mengikat kedua belah pihak dan mulai berlaku pada
saat perjanjian ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
2. Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam rangkap 2
(Dua) serta para saksi bermaterai cukup, dan masing-masing mempunyai kekuatan
hukum yang sama dengan peruntukan sebagai berikut :

a. Rangkap kesatu untuk PIHAK KEDUA.


b. Rangkap kedua untuk PIHAK PERTAMA.

PARA PIHAK :

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. ............................................ PT. .......................................

(..................................... ) (.........................................)
Direktur Utama Direktur Utama

Disetujui :
PIHAK INVESTOR
PT. ...................................................

(....................................)
Direktur Utama

Saksi-saksi :

1. ............................................... 2. ............................................

10

Anda mungkin juga menyukai