Anda di halaman 1dari 88

IZIN KERJA PANAS

(HWP)

Pedoman Peserta
SFT034

OH&S
PT Freeport Indonesia
Doc Ver : SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Daftar Isi

Pengantar. ..................................................................................................... 1
A. Tujuan Akhir Pelatihan .......................................................................... 1
B. Hasil Pelatihan ....................................................................................... 1
C. Indikator Keberhasilan .......................................................................... 1
D. Materi Pelatihan ..................................................................................... 2
E. Instruksi ................................................................................................. 3
IDENTIFIKASI AREA KERJA PANAS .................................................. 5
1.1 Persyaratan Izin Kerja Panas ................................................................... 6
1.2 Survei Area Kerja Panas .......................................................................... 8
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ..................................................... 17
2.1 Identifikasi Peran dan Tanggung Jawab dalam Kerja Panas ......................17
2.2 Peran dan Tanggung Jawab dalam Kerja Panas .......................................17
PERSIAPAN KERJA PANAS .............................................................. 25
3.1 Peralatan dan Bahaya Penggunaannya....................................................25
3.2 Bahaya Kesehatan Kerja Panas ...............................................................33
3.3 Pengendalian Bahaya Kesehatan ............................................................34
PENERAPAN PROSEDUR KERJA PANAS .......................................... 39
4.1 Pengelompokan Area-area Kerja Panas ...................................................39
4.2 Persyaratan Kontrol Kritikal ....................................................................48
4.3 Izin Kerja Panas ....................................................................................49
4.4 Prosedur Kerja Panas .............................................................................53
KEGIATAN LATIHAN .................................................................................... 73
Referensi… .................................................................................................. 79

OH&S
Doc Ver : SFT034-PP-220630-01 i
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

OH&S
Doc Ver : SFT034-PP-220630-01 ii
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Pengantar

A. Tujuan Akhir Pelatihan

Setelah menyelesaikan pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan kerja panas di PT


Freeport Indonesia secara selamat dan produktif sesuai prosedur yang relevan.

B. Hasil Pelatihan

Setelah menyelesaikan pelatihan ini, peserta mampu untuk:

1. Mengidentifikasi area kerja panas.

2. Melaksanakan peran dan tanggung jawab keselamatan dalam kerja panas.

3. Mempersiapkan kerja panas.

4. Menerapkan prosedur kerja panas.

C. Indikator Keberhasilan

Peserta dinyatakan berhasil jika memenuhi indikator keberhasilan berikut dan memiliki
kemampuan dalam:

1. Mengidentifikasi persyaratan izin kerja panas sesuai dengan prosedur.

2. Mengidentifikasi area yang memerlukan izin kerja panas berdasarkan hasil survei
area kerja.

3. Mengidentifikasi peran dan tanggung jawab pekerja yang terlibat dalam kerja
panas sesuai dengan pedoman.

4. Melaksanakan peran dan tanggung jawab keselamatan dalam kerja panas oleh
pekerja sesuai dengan penugasannya.

5. Mengidentifikasi peralatan dan bahaya penggunaannya sebelum kerja panas


dimulai.

6. Mengidentifikasi bahaya kesehatan yang terkait dengan kerja panas sesuai dengan
jenis pekerjaan.

OH&S 1
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

7. Menerapakan pengendalian bahaya kesehatan di tempat kerja sesuai dengan


hirarki kontrol.

8. Mengelompokkan area-area kerja panas berdasarkan tingkat bahaya dan risiko


masing-masing area.

9. Menerapkan persyaratan kontrol kritikal untuk kerja panas di tempat kerja sesuai
dengan pedoman.

10. Mengisi izin kerja panas sesuai dengan pedoman.

11. Melaksanakan kerja panas sesuai dengan prosedur.

D. Materi Pelatihan

BAB 1: Identifikasi Area Kerja Panas

1.1 Persyaratan Izin Kerja Panas

1.2 Survei Area Kerja Panas

BAB 2: Peran dan Tanggung Jawab

2.1 Identifikasi Peran dan Tanggung Jawab dalam Kerja Panas

2.2 Peran dan Tanggung Jawab dalam Kerja Panas

BAB 3: Persiapan Kerja Panas

3.1 Peralatan dan Bahaya Penggunaannya

3.2 Bahaya Kesehatan Kerja Panas

3.3 Pengendalian Bahaya Kesehatan

BAB 4: Penerapan Prosedur Kerja Panas

4.1 Pengelompokan Area-area Kerja Panas

4.2 Persyaratan Kontrol Kritikal

4.3 Izin Kerja Panas

4.4 Prosedur Kerja Panas

OH&S 2
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

E. Instruksi

Buku pedoman dan kegiatan peserta ini dirancang untuk digunakan di dalam ruang
kelas dan tempat kerja. Terdapat di dalamnya sejumlah tugas pelatihan yang harus
diselesaikan saat peserta mempelajari buku ini dan diharapkan agar peserta bisa
bekerja sama dengan instruktur untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

Pembelajaran peserta, seberapa banyak yang akan didapatkan dan seberapa cepat
kemajuannya, akan tergantung pada kemauan keras peserta sendiri. Oleh karenanya,
peserta harus berlatih dengan cara-cara yang disarankan berikut ini, yaitu:

• Membaca isi buku pedoman ini dengan teliti.

• Berusaha menjawab seluruh soal dan studi kasus yang terdapat di dalam modul.

• Menghubungkan pengetahuan ini dengan pekerjaan.

• Mempraktekkan tugas-tugas pelatihan.

• Melakukan tugas penilaian pada akhir pelatihan.

Jika di dalam modul ini terdapat hal yang tidak dipahami atau tidak mengerti, misalnya,
tentang cara mengoperasikan sesuatu, maka diharapkan peserta bertanya kepada
instruktur atau supervisor Anda.

OH&S 3
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

OH&S 4
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

IDENTIFIKASI AREA KERJA PANAS

Kerja Panas adalah setiap pekerjaan perawatan sementara, konstruksi atau aktivitas
yang akan menggunakan gas atau peralatan bertenaga listrik, yang menghasilkan api,
percikan, atau panas yang cukup untuk menyalakan api atau menyalakan bahan yang
mudah menyala/mudah terbakar. Kerja Panas dapat menyebabkan peningkatan risiko
kebakaran dan ledakan karena sering dilakukan di ruang terbatas dan tertutup.

Contoh Kecelakaan terkait Kerja Panas

Mengelas tangki bahan bakar kapal dan tangki meledak.

Feed Well dari tanki thickener berlapis karet terbakar

OH&S 5
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Konveyor BC 8 DWP terbakar

1.1 Persyaratan Izin Kerja Panas

1. Keputusan Dirjen. Minerba. Nomor 185.K/37.04/DJB/2019:


Petunjuk Teknis Keselamatan Pertambangan dan SMKP
Minerba

Halaman 346

Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, IPR, dan IUJP menginventarisasi dan membuat daftar yang telah dipenuhi
dan dipatuhi terhadap: izin kerja khusus antara lain Izin Kerja Ruang Terbatas, Izin
Kerja di Ketinggian, Izin Kerja Panas, Izin Kerja Terpapar Radioaktif.

2. Standar FRESH Nomor STD-4.01.20-PTFI-2020 tentang Izin


Kerja Keselamatan Pertambangan

Izin Kerja Keselamatan Pertambangan adalah dokumentasi Keselamatan


Pertambangan standar dan khusus untuk mengontrol atau membatasi kegiatan kerja,
tugas-tugas dan tanggung jawab di area-area berbahaya, atau yang menyangkut
prosedur-prosedur berisiko tinggi.

Standar Kinerja

• Survei untuk mengidentifikasi area/tugas dimana izin kerja diperlukan, dan jenis
izin kerja keselamatan pertambangan yang diperlukan harus dilakukan.

OH&S 6
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Minimalnya, izin kerja berikut ini diperlukan di PTFI pada saat karyawan:

a. Melakukan tugas di lokasi terpencil atau di luar area IUPK-OP PTFI dan wilayah
penunjangnya.

b. Bekerja dengan/sekitar sumber radiasi

c. Melakukan kerja panas di area dimana izin kerja panas diperlukan

d. Memasuki/bekerja untuk proyek penggalian

e. Memasuki/bekerja dimana izin bekerja di ruang tertutup diperlukan

f. Memasuki/bekerja dekat sumber/area/peralatan bervoltasi tinggi

g. Bekerja di ketinggian

h. Bekerja disekitar lubang terbuka

• Izin kerja termasuk tindakan pencegahan yang diperlukan, harus dibuat dan
disetujui dan mengacu pada Pedoman Izin Kerja Keselamatan Pertambangan.

• Izin kerja tidak dapat diterbitkan, dan tugas juga tidak dapat dilaksanakan sebelum
semua persyaratan tindakan pencegahan telah terpenuhi.

• Pada saat tugas dilaksanakan, salinan izin kerja harus dapat diakses oleh orang
yang melakukan tugas dan pihak terkait lainnya.

• Pekerja yang kompeten, Pengawas dan Area Penanggung Jawab harus diberitahu
akan izin kerja tersebut.

3. Pedoman FRESH Nomor GDL-4.01.20-PTFI-002 tentang Izin


Kerja Panas

• Izin Kerja Panas – Proses pekerjaan apa pun yang bisa menjadi sumber
penyalaan api ketika terdapat bahan yang mudah terbakar atau mudah menyala,
atau bisa menjadi bahaya kebakaran terlepas dari keberadaan bahan yang mudah
terbakar atau mudah menyala di tempat kerja. Proses kerja panas yang umum
adalah pengelasan, penyolderan, pemotongan, penggrindaan dan pematrian.

OH&S 7
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Pertimbangkan untuk menggunakan cara mekanis lainnya/tidak melakukan Kerja


Panas untuk penyelesaian pekerjaan sebelum memilih untuk melakukan Kerja
Panas.

• Individu-individu yang terlibat dengan Kerja Panas, termasuk Pengawas Kru, dan
Pengawas Kebakaran harus menyelesaikan pelatihan-pelatihan berikut:

a. Pelatihan izin Kerja Panas diperlukan pada saat penugasan pertama dan
pelatihan penyegaran harus dilakukan setiap satu tahun sekali.

b. Pelatihan Pemadaman Kebakaran dan Warden disyaratkan pada penugasan


pertama kali dan pelatihan penyegaran setiap tahun sekali.

1.2 Survei Area Kerja Panas

Survei area kerja harus dilakukan oleh Pemilik Area sebelum area tersebut dinyatakan
sebagai Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas/Fire Safe Area. Kriteria survei harus
mencakup semua tindakan pencegahan untuk Kerja Panas untuk memastikan bahwa
Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas/Fire Safe Area yang diusulkan bebas dari
bahan yang mudah menyala atau mudah terbakar dan memiliki kontrol untuk
mencegah kebakaran yang tidak terkendali.

a. Area yang dinyatakan sebagai Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas/Fire Safe
Area harus didokumentasikan dan dilengkapi dengan rambu-rambu yang tepat
yang menunjukkan area tersebut adalah Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas.

b. Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas harus dijaga bebas dari bahan yang
mudah menyala atau mudah terbakar selama area tersebut masih dinyatakan
sebagai Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas; jika tidak, area tersebut akan
kembali menjadi area yang memerlukan Izin Kerja Panas.

c. Survei ulang harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan dilakukan setidaknya
setiap tahun, untuk memastikan bahwa area tersebut tetap dipertahankan sebagai
Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas.

d. Hasil survei/survei ulang harus didokumentasikan dan diperbarui.

OH&S 8
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

1. Perbedaan antara Bahan Mudah Menyala dan Mudah Terbakar

• Bahan Mudah Menyala (Flammable Material) – Semua bahan yang bisa


dengan mudah terbakar dalam kondisi normal dan dengan bantuan sumber
penyalaan yang minimal. Termasuk di dalamnya cairan mudah menyala, aerosol
mudah menyala, bahan padat mudah menyala, dan gas mudah menyala. Titik
Nyala (Flash Point) <37.8°C. Titik Nyala adalah temperatur terendah dimana
suatu produk mengeluarkan cukup uap (vapor) untuk membentuk campuran
dengan udara dan dapat terpicu (menyala atau terbakar).

• Bahan Mudah Terbakar (Combustible Material) – Dapat mencakup apa pun


yang akan terbakar tetapi kondisi yang lebih panas diperlukan untuk bahan mudah
terbakar yang ideal bisa terbakar. Cairan mudah terbakar, logam, kayu, konsentrasi
debu tertentu, kertas, karet, dan plastik adalah contoh bahan mudah terbakar. Titik
Nyala (Flash Point) >37.8°C.

Area yang mungkin diketahui, namun tidak secara nyata combustible dan harus
memiliki Tanda Peringatan yang sesuai memerlukan penggunaan izin kerja panas.
Contoh dari area ini adalah:

• Instalasi listrik

• Konveyor

• Mesin yang mengandung produk karet atau plastik

Setiap departemen melakukan survei area operasional ini secara berkala untuk setiap
perubahan kondisi, bahaya, dan persyaratan Kerja Panas. Ketika bekerja di area yang
mudah terbakar, penting untuk mengidentifikasi dan menggunakan kontrol pada
material yang terbuat dari plastik, karet, mudah terbakar, atau mudah menyala.

Pastikan ada seorang Pengawas Kebakaran atau beberapa Pengawas Kebakaran


dimana sumber nyala api dapat muncul ke area yang mudah terbakar.

OH&S 9
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

DAFTAR PERIKSA SURVEI


“AREA TIDAK MEMERLUKAN IZIN KERJA PANAS”

”NON PERMIT REQUIRED HOT WORK AREA” SURVEY


CHECKLIST

Nama Fasilitas/Facility’s Name : _______________________


Tanggal Survey/Survey Date : _______________________

Apakah area yang akan ditentukan untuk menjadi “Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas”
memenuhi persyaratan-persyaratan di berikut ini?
Does the area that will be determined as “Non Permit Required Hot Work Area” fulfill the following
requirements?

No. Persyaratan/Requirements Ya/Yes Tidak/No Catatan/Remarks

1 Dikonstruksi dari bahan yang tidak


mudah terbakar atau dari bahan yang
tahan api.
Is constructed from non-flammable or
from fire-resistant materials.

2 Tersedia peralatan pemadam kebakaran


yang berada dalam kondisi berfungsi dan
siap digunakan.
Has fire extinguishing equipment that
are in working condition and ready to
use.

3 Bebas dari bahan mudah


menyala/terbakar, termasuk area
sekitarnya terbebas juga dari bahan
mudah menyala/terbakar setidaknya
sejauh 11 meter.
Free from combustible/flammable
materials, and including surrounding
area is also free of
combustible/flammable materials at least
11 meters away.

4 Berjarak paling tidak 30 meter dari


tempat penyimpanan bahan peledak
atau bahan bakar.
At least 30 meters away from place
where explosives or fuel are stored.

5 Tidak terdapat gas/uap mudah menyala


dalam jarak setidaknya 15 meter dari
area tersebut.
There is no flammable gas/vapor within
at least 15 meters from the area.

OH&S 10
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

6 Memiliki sistem ventilasi yang memadai


baik ventilasi alami maupun buatan.
Has adequate ventilation system either
natural or artificial ventilation.

7 Terpisah dari fasilitas/bangunan/area di


sekitarnya atau memiliki dinding
pemisah tahan api yang bisa menahan
percikan api dari Kerja Panas untuk
berpindah ke fasilitas/bangunan/area di
dekatnya.
Is segregated from adjacent
facilities/buildings/area or has fire
resistant separation wall that prevents
sparks from hot work from moving to
nearby facilities/buildings.

8 Tidak terdapat bukaan, lubang, retakan,


saluran yang memungkinkan percikan
api dari Kerja Panas berpindah ke
fasilitas/bangunan/area didekatnya.
There are no openings, holes, cracks,
duct that allow sparks from hot work to
move to nearby facilitie/buildings/areas.

Dari hasil SURVEY / SURVEY ULANG tersebut maka kami menyatakan bahwa area tersebut LAYAK
/ TIDAK LAYAK untuk digunakan sebagai “Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas”. From the results
of the SURVEY / RE-SURVEY, we state that the area is APPROPRIATE / NOT APPROPRIATE to
be utilized as “Non Required Hot Work Permit Area".
CATATAN/NOTE: Pemilik Area harus memastikan bahwa “Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas”
selalu dipertahankan dalam kondisi selalu memenuhi persyaratan-persyaratan diatas. Perubahan yang
menyebabkan tidak terpenuhinya persyaratan di atas atau tidak berfungsinya kontrol pada “Area TIdak
Memerlukan Izin Kerja Panas” akan membatalkan fungsi dari area tersebut, dan kemudian, Izin Kerja
Panas harus kembali digunakan untuk Kerja Panas di area tersebut. The Area Owner must ensure that
the “Non Required Hot Work Permit Area” is always maintained in a condition that always meets the
above requirements. Changes that result in non-fulfillment of above requirements or malfunction of
controls on “Non Required Hot Work Permit Area” will cancel the function of the area, and therefore,
Hot Work Permit must be implemented for any hot work in that area.

Surveyor Safety Area

Nama/Name

ID

Tanda Tangan/Signature

Menyetujui/Approval,
Pemilik Area/
Area Owner
Nama/Name

ID
Tanda Tangan/Signature

OH&S 11
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

2. Area yang Aman untuk Kerja Panas

Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas/Fire Safe Area – Lokasi spesifik yang
dirancang dan disetujui untuk operasi kerja panas dan dijaga untuk terbebas dari
kebakaran; seperti bengkel pemeliharaan atau lokasi di luar bengkel yang terpisah,
yang dibangun dari konstruksi yang tidak mudah terbakar atau tahan api, dan bebas
dari barang atau bahan yang mudah terbakar atau mudah menyala, serta dipisahkan
dengan area yang berdekatan.

Bagaimana Menentukan Area yang Aman untuk Kerja Panas?

• Periksa untuk memastikan bahwa area Kerja Panas Anda bebas dari bahan mudah
terbakar.

o Jika area tersebut tidak bebas dari bahan mudah terbakar, cobalah untuk
memindahkan aktivitas Kerja Panas ke lokasi lain

o Jika aktivitas kerja panas tidak dapat dipindahkan, maka area tersebut harus
dibuat aman untuk Kerja Panas.

• Agar suatu area aman untuk Kerja Panas, semua bahan bakar harus dikontrol atau
dipindahkan dan Izin Kerja Panas diperoleh.

• Semua bahan yang mudah menyala dan terbakar harus dipindahkan setidaknya 11
meter dari area kerja.

• Jika relokasi tidak memungkinkan, bahan bakar harus diamankan dengan selimut
las atau dilindungi dengan tirai las.

• Lindungi benda-benda yang mudah terbakar dari percikan api, bahan panas, dan
produk api lain yang dihasilkan dari Kerja Panas.

Pertimbangan Area Kerja Panas

• Perhatian khusus diperlukan pada area yang dekat dengan material atau aktivitas
yang dapat terbawa masuk ke area kerja, seperti uap yang mudah menyala dan
debu yang mudah terbakar.

OH&S 12
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Jika ada kemungkinan tumpahan atau penyebaran dapat terjadi, kontrol


keselamatan seperti menghentikan pekerjaan, pemantauan khusus, atau cara
efektif lainnya harus diterapkan.

3. Area yang Perlu Izin Kerja Panas

Izin Kerja Panas (Hot Work Permit/HWP) diperlukan untuk setiap operasi Kerja Panas
di area yang dijelaskan di bawah ini kecuali dilakukan di Area Tidak Memerlukan Izin
Kerja Panas/Fire Safe yang sudah ditentukan (mis. Bengkel Pengelasan).

a. Berada pada atau dekat dengan proses-proses operasional.

b. Dalam jarak 11 meter/35 kaki dari bahan yang mudah menyala atau mudah
terbakar.

c. Dalam jarak 15 meter/50 kaki dari gas atau uap yang mudah menyala.

d. Dalam jarak 30 meter/100 kaki dari tempat penyimpanan bubuk bahan peledak
atau area penyimpanan bahan bakar

Contoh Survei

OH&S 13
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

OH&S 14
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

OH&S 15
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

OH&S 16
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB

2.1 Identifikasi Peran dan Tanggung Jawab dalam


Kerja Panas

Hanya personel yang berwenang, berpengalaman, dan berkualifikasi yang diizinkan


untuk melakukan kegiatan Kerja Panas.

Orang Yang Berkualifikasi – adalah orang yang memiliki gelar pendidikan yang
diakui, sertifikat atau kedudukan profesional atau yang berdasarkan pengetahuan,
pelatihan, dan pengalaman, telah berhasil menunjukkan kemampuannya untuk
menyelesaikan dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan subyek, pekerjaan
atau proyek tertentu.

Orang Yang Berwenang – adalah orang yang memiliki izin, kebutuhan, dan
pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di bidang tertentu. Orang tersebut
bertanggung jawab atas keselamatan pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka dapat
memberikan tanggung jawab untuk melakukan inspeksi pra-Kerja Panas kepada Orang
Yang Berkualifikasi lainnya, akan tetapi mereka tidak dapat mendelegasikan tanggung
jawab mereka untuk keselamatan keseluruhan dari pekerjaan yang dilakukan.

Pengawas Kebakaran (Fire Watch) – adalah orang yang terlatih dan berwenang
yang ditunjuk di lokasi kerja terkait kerja panas dan tetap berada di lokasi selama
durasi pekerjaan dan seterusnya seperti yang dipersyaratkan oleh izin kerja panas.

2.2 Peran dan Tanggung Jawab dalam Kerja Panas

1. Orang Yang Berkualifikasi

Tanggung jawab Kerja Panas meliputi:

• Melengkapi Prosedur Izin Kerja Panas jika diperlukan.

• Memindahkan semua bahan mudah menyala (flammable) atau mudah terbakar


(combustible) pada radius 35ft/11m dari area kerja. arak lebih jauh mungkin

OH&S 17
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

diperlukan berdasarkan jenis bahan mudah terbakar atau situasi. (e.g. Dalam jarak
30 meter/100 kaki dari penyimpanan serbuk bahan peledak.)

• Jika ada bahan yang mudah terbakar di area kerja panas dan tidak dapat
dpindahkan, lindungi dengan selimut tahan atau bahan yang tidak mudah terbakar.

• Lantai yang mudah terbakar harus tetap basah, ditutup atau dilindungi dengan
bahan tidak mudah terbakar, atau dengan pelindung yang tahan api

• Jika memungkinkan, gunakan semprotan atau air yang tidak mudah terbakar pada
lantai kerja, dinding, atau area langit-langit yang mudah terbakar di sekitar area
kerja panas.

• Semua bukaan atau retakan pada dinding, lantai, atau saluran yang merupakan
jalur yang berpotensi untuk dilalui percikan api, panas dan api harus ditutup dengan
penutup tahan api untuk mencegah percikan api.

• Tempatkan tirai las atau screen yang tidak mudah terbakar atau tahan api untuk
melindungi personel di area kerja yang berdekatan dari panas, api, sinar UV, energi
radiasi, dan percikan las.

• Periksa bahwa semua alat potong dan pengelasan berada dalam kondisi
pengoperasian yang benar dan dalam kondisi baik.

• Pastikan Anda telah terlatih dengan baik dalam pengoperasian peralatan yang
aman dan proses Kerja Panas yang akan Anda lakukan.

• Tanggung jwabab untuk Izin Kerja Panas:

o Izin Kerja Panas diperlukan sebelum Kerja Panas dapat dimulai di lokasi di luar
area yang ditentukan fire safe designated area. Dalam hal diperlukan Izin Kerja
Panas, proses tersebut harus dimulai sebelum memulai Kerja Panas oleh
mereka yang akan mengotorisasi dan melakukan pekerjaan

o Izin Kerja Panas hanya berlaku untuk satu shift kerja dan satu tugas. Siapa pun
yang terlibat dengan Kerja Panas, atau membantu dengan Kerja Panas, harus
menandatangani izin.

OH&S 18
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

o Izin akan menjadi tidak valid ketika Kerja Panas tertunda selama 90 menit atau
lebih dan harus disimpan di lokasi kerja sampai 60 menit setelah pekerjaan
selesai dan risiko kebakaran berkurang.

o Ketika semua kontrol kritis telah diberlakukan dan karyawan telah


menandatangani izin, pekerjaan dapat dilanjutkan seperti yang dijelaskan
dalam izin.

2. Orang Yang Berwenang

Tanggung jawab untuk Izin Kerja Panas:

• Orang yang berwenang (authorized person) akan memeriksa area tersebut


sebelum mengotorisasi izin Kerja Panas.

• Karyawan/operator Kerja Panas akan menyelesaikan izin Kerja Panas di area


pekerjaan dan menempatkannya sampai pekerjaan selesai atau durasi izin (tidak
melebihi shift kerja).

• Semua personel yang terlibat dalam Kerja Panas akan menandatangani izin.

• Karyawan/operator Kerja Panas akan mengembalikan izin Kerjaan Panas kepada


pengawas setelah tugas selesai atau pada akhir shift kerja.

• Izin akan disimpan dan dikelola oleh departemen yang mengeluarkan izin tersebut.

3. Pengawas Kebakaran (Fire Watch)

Orang yang berwenang harus memastikan bahwa setiap karyawan yang ditugaskan
sebagai Pengawas Kebakaran secara fisik mampu melakukan tugas-tugas yang
diperlukan.

• Petugas ini juga menyediakan bantuan untuk pengendalian kebakaran, komunikasi,


dan inspeksi area yang terkena dampak.

• Petugas Pengawas Kebakaran ditugaskan untuk memantau area Kerja Panas untuk
memastikan bahwa kondisinya tidak berubah ketika material yang mudah terbakar
tidak dapat dilepas, dilindungi secara efektif.

OH&S 19
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Pengawas Kebakaran diperlukan untuk mencegah dan/atau memadamkan api pada


tahap awal.

• Pengawas Kebakaran harus memperhatikan api, akumulasi debu, ventilasi yang


memadai, pengujian atmosfer, atau kondisi berbahaya lainnya yang dapat
membahayakan keselamatan pekerja.

• Selain itu, pengawas kebakaran tidak akan melakukan fungsi atau tugas lain selama
penugasannya sebagai pengawas kebakaran.

• Sebelum Kerja Panas diizinkan, area Kerja Panas harus diperiksa oleh orang yang
berwenang yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menerapkan
semua tindakan pencegahan, dan menugaskan individu yang tepat untuk
melakukan pekerjaan tersebut.

• Setiap orang yang ditugaskan sebagai Pengawas Kebakaran (Fire Watch) harus
menandatangani dan memberi tanggal pada Izin Kerja Panas.

Selain itu, Pengawas Kebakaran harus:

• Memiliki pandangan yang jelas dan akses langsung ke semua area yang termasuk
dalam pengawas kebakaran,

• Mampu berkomunikasi dengan pekerja yang terpapar pada Kerja Panas,

• Hentikan pekerjaan jika perlu dan ciptakan kondisi yang aman di dalam area Kerja
Panas,

• Terlatih untuk mendeteksi kebakaran yang terjadi di area yang terpapar pada Kerja
Panas,

• Berusaha memadamkan kebakaran tahap awal di area Kerja Panas berdasarkan


kemampuan peralatan yang tersedia dan dalam kualifikasi pelatihan petugas
pemadam kebakaran,

• Memberikan Alert ke karyawan tentang kebakaran/api apa pun yang melampaui


tahap awal,

OH&S 20
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Mampu mengaktifkan alarm jika tidak dapat memadamkan api di area yang terkena
Kerja Panas.

Pengawas Kebakaran harus memiliki peralatan pemadam api (fire extingishers) yang
tersedia dan telah dilatih dalam penggunaannya. Fire extinguishers harus memiliki
ukuran dan jenis yang sesuai, dan harus ada di area kerja. Pengawas Kebakaran
wajib terbiasa dengan prosedur keadaan darurat di site jika terjadi kebakaran.

Lokasi

Seorang Pengawas Kebakaran (Fire Watch) diperlukan setiap kali Kerja Panas
dilakukan di lokasi di luar Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas/Fire Safe Area

Potensi Bahaya

Pengawas Kebakaran (Fire Watch) harus tetap bertugas pada area Kerja Panas selama
60 menit setelah kerja panas selesai untuk mendeteksi dan memadamkan
kemungkinan kebakaran yang muncul. Jika, setelah 60 menit, bahan masih terasa
panas, permukaan harus didinginkan dengan cara yang sesuai atau waktu tugas
pengawas kebakaran diperpanjang hingga waktu yang tepat risiko berkurang.

OH&S 21
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Ketika potensi bahaya muncul, maka kontrol harus dilakukan segera ketika:

• Bahan yang mudah terbakar tidak bisa dipindahkan atau dilindungi.

• Ada potensi paparan pengelasan atau asap beracun.

• Pemindahan panas dari satu ruang ke ruang lain atau ke ruang di bawah.

• Potensi kebakaran dari ruang yang berdekatan.

• Penutup apa pun yang mungkin tidak tahan api yang digunakan untuk melindungi
peralatan.

4. Pengawas Kebakaran Lebih dari Satu (Multiple Fire Watches)

• Jika ada bukaan di lantai atau retakan di lantai kerja yang tidak bisa ditutup,
tindakan pencegahan harus diterapkan sehingga tidak ada bahan mudah terbakar
di lantai bawah terkena percikan api yang mungkin jatuh melalui celah lantai.
Tindakan pencegahan yang sama harus diperhatikan sehubungan dengan retakan
atau bukaan di dinding, akses terbuka dan jendela yang terbuka atau rusak. Ketika
kondisi seperti ini ada, lebih dari satu pengawas kebakaran (multiple fire watches)
harus ditugaskan.

• Para Pengawas kebakaran harus mengobservasi api, akumulasi debu, ventilasi


yang memadai, pengujian atmosferik, atau kondisi berbahaya lainnya yang dapat
membahayakan keselamatan pekerja. Jika hanya satu pengawas kebakaran yang
bertugas, maka untuk melakukan pemeriksaan ini akan sulit dilakukan.

• Kemungkinan lain yang mungkin memerlukan tambahan atau beberapa pengawas


kebakaran:

o Pengawas Kebakaran tidak bisa ada setiap saat ketikakerja panas dilakukan,

o Pengawas Kebakaran tidak memiliki pandangan yang jelas terhadap akses


langsung ke semua area yang termasuk dalam fire watch,

o Pengawas Kebakaran tidak dapat berkomunikasi dengan semua pekerja yang


terlibat dalam Kerja Panas,

OH&S 22
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

o Pengawas Kebakaran tidak dapat memadamkan api pada tahap awal yang
terjadi di area kerja panas,

o Pengawas Kebakaran tidak dapat memberikan peringatan (alert) ke semua


karyawan tentang kebakaran di yang telah melebihi tahap awal,

o Pengawas Kebakaran tidak dapat mengaktifkan alarm

o Jika tidak dapat memadamkan api di area yang terkena Kerja Panas.

5. Pelatihan Pengawas Kebakaran

• Setiap pekerja yang ditugaskan sebagai Pengawas Kebakaran harus mampu secara
fisik melakukan tugas-tugas yang diperlukan dan dilatih dalam penggunaan
peralatan pemadam api yang diperlukan.

OH&S 23
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Individu yang terlibat dengan Kerja Panas harus dilatih dalam pencegahan
kebakaran dan penggunaan alat pemadam selama pelatihan awal dan pelatihan
penyegaran setiap tahun.

• Pengawas Kebakaran harus dilatih tentang tugas Kerja Panas yang akan dilakukan,
harus terbiasa dengan area Kerja Panas dan mengetahui prosedur darurat area
untuk keselamatan kebakaran.

OH&S 24
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

PERSIAPAN KERJA PANAS

3.1 Peralatan dan Bahaya Penggunaannya

Keselamatan adalah pertimbangan penting untuk setiap aktivitas kerja panas karena
karyawan menghadapi banyak bahaya selama pekerjaan berlangsung. Mitigasi yang
aman terhadap bahaya-bahaya ini dicapai dengan menggunakan peralatan yang benar
dan memastikan peralatan tersebut aman untuk digunakan.

Inspeksi dan perawatan sangat penting untuk memastikan kondisi kerja yang aman.

1. Peralatan Kerja Panas


Tirai, bantalan dan selimut las adalah control yang digunakan untuk mitigasi kerusakan
property dan cedera. Kontrol ini tidak menghilangkan bahaya tetapi dapat digunakan
sebagai kontrol engineering atau substitusi. Beberapa penerapan dari item-item ini
hanyalah sebagai APD berdasarkan hirarki control terkait penggunaan dan aplikasinya.
Penting untuk mengetahui bahaya dan penggunaan tirai, bantalan dan selimut las.

Tirai Las/Layar

Tirai dan layar las (welding screen) juga dibuat dari bahan yang tahan panas tetapi
dimaksudkan untuk penggunaan vertikal dengan papaparan ringan hingga sedang.
Tirai dan layar las dirancang untuk mencegah percikan api keluar dari area terbatas
selama aktivitas kerja panas. Tirai dan layar las juga digunakan untuk aplikasi seperti
chipping, grinding, heat treatment, dan pengelasan horizontal ringan. Tirai las
mengisolasi area pengelasan sementara menjaga pekerja terlindung dari nyala api
pengelasan, logam cair (leburan) dan percikan api.

OH&S 25
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Jika memungkinkan, semua Arc Welding harus dilindungi oleh layar yang tidak mudah
terbakar atau tahan api yang akan melindungi semua individu yang bekerja di
sekitarnya dari sinar busur langsung.

Bantalan Las (Welding Pads)

Bantalan las dirancang untuk penggunaan horisontal dengan eksposur tingkat parah-
seperti yang dihasilkan dari zat lebur atau pengelasan horizontal yang berat. Bantalan
las dibuat dari bahan tahan panas yang bertujuan untuk ditempatkan langsung di
bawah area kerja panas. Bantalan las secara khusus dirancang untuk mencegah
penyalaan bahan mudah terbakar yang terletak berdekatan dengan bagian bawah
bantalan.

Selimut Las

Selimut Las terbuat dari bahan tahan panas yang dirancang untuk ditempatkan di
sekitar operasi Kerja Panas. Selimut las ini dirancang untuk digunakan dalam aplikasi
horisontal dengan eksposur cahaya ke sedang - seperti chipping, grinding, heat
treatment, dan pengelasan horizontal ringan. Selimut las ini tahan panas dan api,
bukan anti api berdasarkan derajat keterpaparannya.

OH&S 26
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Fungsi utama selimut las adalah untuk melindungi mesin dan mencegah penyalaan
dari bahan mudah terbakar yang terletak berdekatan dengan bagian bawah selimut.

2. Alat Pelindung Diri (APD)


Mengetahui dan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat adalah cara
terbaik Anda untuk mencegah luka bakar - cedera pengelasan yang paling umum -
dan paparan sinar busur (Arc Rays). Penggunaan APD yang tepat dengan benar akan
memungkinkan kebebasan bergerak sembari tetap memberikan perlindungan
memadai dari bahaya Kerja Panas.

APD standar dan khusus untuk Operator Kerja Panas termasuk Welder, Helper dan
Pengawas Kebakaran (Fire Watch) diperlukan saat melakukan Kerja Panas.

Dalam kondisi dimana terdapat karyawan yang tidak terlibat pekerjaan panas secara
langsung namun secara langsung terpapar oleh bahaya yang ditimbulkan dari
pekerjaan panas, maka karyawan tersebut juga diharuskan menggunakan APD yang
sesuai untuk mengurangi risiko dari bahaya dari pekerjaan panas tersebut.

Perlindungan Kepala, Mata, dan Lensa Shade

• Helm, Shield, Kacamata, harus digunakan selama melakukan Kerja Panas


berdasarkan bahaya dari tugas Kerja Panas.

• Lensa yang difilter melindungi mata dari luka bakar yang disebabkan oleh sinar
inframerah atau cahaya yang intens. Lindungi wajah dan mata saat mengelas,
mematri, menyolder, dan memotong.

• Selalu gunakan kacamata keselamatan dengan pelindung samping atau googles


untuk mencegah serpihan mengenai mata Anda. Pastikan untuk memilih shade

OH&S 27
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

lensa yang tepat untuk proses Kerja Panas. Pastikan Anda memilih Filter Shade
Lensa yang tepat: # 5 untuk Pengelasan Gas, # 10 untuk Pengelasan Listrik.

• Helmet juga melindungi dari percikan api, panas, dan sengatan listrik.

Pelindung Tubuh

• Coverall, seragam, kemeja yang tahan api/Nomex/Kevlar. Jangan pernah gunakan


bahan tipe polyester/rayon saat melakukan kerja panas (mis, rompi reflektif
poliester, bulu domba).

• Sepatu bot kulit dengan cakupan pergelangan kaki 6 hingga 8 inci adalah
perlindungan kaki terbaik, dan pelindung metatarsal di atas tali sepatu dapat
melindungi kaki Anda dari benda jatuh dan percikan.

• Berat, tahan api atau berbahan kulit adalah pilihan yang baik untuk sarung tangan
untuk melindungi diri dari luka bakar, luka dan goresan. Jaga agar tetap kering
untuk melindungi dari sengatan listrik.

• Welding Leather sangat disarankan saat melakukan pengelasan di luar jangkauan


seperti pengelasan vertikal atau overhead.

Pelindung Pendengaran

Saat mempertimbangkan penggunaan perlindungan pendengaran, pilihlah


perlindungan yang sesuai untuk pekerjaan yang Anda lakukan dan area di mana Anda
bekerja. Apa pun jenis perlindungan pendengaran yang Anda kenakan, pastikan
benar-benar sesuai, dikenakan dengan benar, dan tidak membatasi fungsi APD lain.

OH&S 28
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Jika bekerja di dekat tingkat kebisingan yang tinggi, kenakan perlindungan


pendengaran seperti ear plugs, ear muffs, atau keduanya untuk melindungi
pendengaran Anda

Perlindungan Jatuh

Saat melakukan Kerja Panas di ketinggian, diperlukan perlindungan jatuh tahan api
(Nomex, Kevlar, dll.)

Perlindungan Pernafasan

Pastikan anda diizinkan dan sudah menjalani fit test sebelum menggunakan respirator.
Gunakan respirator yang benar dengan kartrid yang tepat untuk pekerjaan tersebut.

• Pelindung Pernafasan sebagai tambahan kontrol harus digunakan Ketika kontrol


rekayasa tidak bisa menurunkan paparan dibawah nilai ambang batas.

• Pemilihan penggunaan pelindung pernafasan harus mempertimbangkan jenis


material yang di fabrikasi serta metode pengelasan yang digunakan dan harus
mengikuti “Control Level Chart” yang ada pada Lampiran 3 Pedoman FRESH GDL-
4.01.30-PTFI-001 Alat Pelindung Diri serta harus mendapatkan persetujuan dari
Departemen Industrial Hygiene PTFI.

• Respirator PAPR (Powered Air Purifying Respirator) dengan shroud wajib digunakan
untuk pekerjaan panas yang dilakukan di dalam ruang terbatas (Confined Space)
yang tidak dilengkapi dengan Local Exhaust Ventilation.

• Pencabutan area wajib perlindungan pernafasan ditempat pengelasan harus


mempertimbangkan efektifitas dari kontrol rekayasa teknis dan diukur tingkat
keefektifitasannya oleh Departemen Industrial Hygiene PTFI.
OH&S 29
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Pengelasan dan pemotongan material stainless steel, high manganese alloys,


galvanis, atau material yang mengandung cadmium serta penggunaan gouging api
akan membutuhkan perlindungan pernafasan lebih (PAPR dengan faktor
perlindungan/Assigned Protection Factor 1000) atau mengkombinasikan Local
Exhaust Ventilation dengan perlindungan pernafasan.

3. Bahaya dan Kontrol Risiko Peralatan Kerja Panas

Peralatan yang digunakan dalam penerapan kerja panas dapat menciptakan


bahayanya sendiri. Peralatan pengelasan dapat menghasilkan risiko jika inspeksi dan
penggunaan yang benar tidak diterapkan juga. Luka bakar mata, Tersengat, paparan
uap (fumes) dan ledakan adalah beberapa risiko terkait Kerja Panas.

Bahaya Peralatan dan APD Pengelasan

Tersengat, paparan uap (fumes) dan ledakan adalah beberapa risiko terkait Kerja
Panas. Peralatan pengelasan dapat menghasilkan risiko jika inspeksi dan penggunaan
yang benar tidak diterapkan juga. Kontrol digunakan untuk mitigasi risiko seperti
pelindung (guard) dan Peralatan Kegagalan Pembumian. Inspeksi yang tepat,
penggunaan peralatan dan kontrol sangat penting untuk keselamatan karyawan.

Pakaian berbahan kulit dan katun tahan api direkomendasikan untuk kerja panas.
Bahan sintetis - seperti poliester atau rayon (mis. rompi reflektif) - akan meleleh saat
terkena panas yang ekstrem.

OH&S 30
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Saat melakukan Kerja Panas, hindari menggulung lengan baju atau lipatan celana
Anda, dan jaga celana Anda di atas sepatu bot kerja. Jangan menyelipkannya. Percikan
atau logam panas bisa jatuh ke lipatan dan celah dan membakar bahan.

Pertimbangan Keselamatan Lainnya

• Pekerja yang melakukan Kerja Panas juga harus memperhatikan pertimbangan


keselamatan lainnya dalam lingkungan kerja.

o Pekerja yang bekerja di ruang terbatas atau di area yang ditinggikan perlu
mengambil tindakan pencegahan ekstra karena tugas ini berisiko fatal dan
dengan kontrol kritis maka risiko dapat dikurangi.

o Perhatikan dengan seksama informasi keselamatan pada produk yang


digunakan dan lembar data keselamatan (SDS) yang disediakan oleh pabrikan.

o Buang kawat las bekas di wadah yang disetujui untuk menghindari dampak
lingkungan.

• Praktik kerja aman lainnya termasuk:

o Jika membuka kaleng elektroda, jauhkan tangan dari ujung yang tajam.

o Bersihkan semua ketidakberaturan dan serpihan dari area Kerja Panas untuk
mencegah tersandung atau jatuh.

o Jangan pernah menggunakan peralatan atau APD yang cacat atau rusak.

o Jangan pernah melindas atau menindih timah las dengan kendaraan atau
peralatan.
OH&S 31
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Inspeksi Peralatan

Kontrol digunakan untuk mitigasi risiko seperti pelindung (guard) dan Peralatan
Kegagalan Pembumian. Inspeksi yang tepat, penggunaan peralatan dan kontrol
sangat penting untuk keselamatan karyawan.

• Periksa semua peralatan di awal, selama dan setelah setiap tugas.

• Periksa peralatan terkait fungsionalitas yang tepat, untuk menjaga kondisi kerja
yang aman.

• Jangan sekali-kali menggunakan peralatan yang cacat atau rusak karena dapat
menyebabkan cedera atau bahkan kematian.

• Ikuti prosedur spesifik untuk inspeksi peralatan.

• Ikuti prosedur LOTOTO an musnahkan peralatan yang rusak atau cacat dari
pekerjaan.

Contoh: Peralatan dan Praktik Kerja Tidak Sesuai Prosedur

OH&S 32
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

3.2 Bahaya Kesehatan Kerja Panas

Bahan Berbahaya dan Bahaya Kesehatannya

Bahan Berbahaya digunakan dalam banyak aplikasi terdiri dari berbagai jenis: padatan,
cairan, gas, kabut dan fumes sering muncul selama kegiatan Kerja Panas.

Paparan terhadap zat berbahaya dapat mempengaruhi tubuh dengan berbagai cara.
Kontak kulit, penghirupan, dan tertelan dapat menyebabkan kerusakan dan kontrol
digunakan untuk mengurangi risiko ini. Jika paparan tidak dapat dihindari, maka
kontrol yang memadai akan dilakukan. Paparan dapat terjadi jika kontrol tidak
digunakan dengan benar.

Jika seorang karyawan terpapar zat berbahaya, gejala dan paparan dibagi menjadi dua
kategori: efek akut dan efek kronis. Efek akut seringkali langsung dan hasil dari
paparan dalam durasi singkat. Efek kronis lebih lambat dan lebih sulit untuk diketahui,
timbul dari minggu, bulan, atau tahun paparan zat berbahaya.

Segera laporkan kepada penyelia setiap potensi paparan berlebih terhadap zat
berbahaya, atau tanda atau gejala yang mereka alami secara konsisten terhadap
bahaya di lokasi, yang memerlukan perawatan.

Risiko Fatal - Paparan Bahan Berbahaya-Kronis

• Paparan di tempat kerja terhadap zat karsinogen dan zat lain yang dapat

menyebabkan penyakit mematikan (Lethal Disease) dari waktu ke waktu (mis.

silika, arsenik, timah hitam, asap pengelasan, asbes, kabut asam, dll.).

OH&S 33
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Kontrol Kritikal

o Kontrol akses

o Persyaratan Penanganan

o Engineering Kontrol

o APD

Konsentrat

Kerja Panas pada apa pun yang telah kontak dengan konsentrat dapat menghasilkan
bahaya tambahan selain bahaya yang dihasilkan dengan melakukan Kerja Panas (mis.
asap dari pengelasan, penggunaan based metal). Melakukan Kerja Panas dengan
komponen yang bersentuhan dengan konsentrat, melepaskan sulfur dioksida tingkat
tinggi.

Beberapa konsentrat yang digunakan dalam proses tersebut mengandung konsentrasi


timbal dan logam berat lainnya yang lebih tinggi untuk menciptakan bahaya ketika
dipanaskan atau dibakar. Asap tembaga dapat mencapai tingkat berbahaya saat
pengelasan pada item yang memiliki konsentrat tembaga.

3.3 Pengendalian Bahaya Kesehatan

Dampak pada kesehatan karyawan terkait dengan tindakan ketika bekerja dengan
komponen yang mengandung zat berbahaya. Melakukan evaluasi di tempat kerja
memungkinkan karyawan untuk mengidentifikasi apa yang mereka kerjakan sebelum
melakukan Kerja Panas.
OH&S 34
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Lembar Data Keselamatan (SDS/Safety Data Sheet)

Penanganan yang aman untuk bahan berbahaya ini penting. Jika bahan tersebut
terpapar ke nyala api atau panas, bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan
kebakaran, ledakan, atau cedera (mis., penghirupan, paparan, iritasi).

Salah satu faktor penting saat melakukan Kerja Panas adalah mengetahui zat,
logam/metals, dan bahan apa yang Anda gunakan. Baca SDS untuk material yang
Anda kerjakan. SDS menjelaskan sifat-sifat, bahaya, dan apa yang harus dilakukan
jika ada tumpahan atau paparan yang tidak disengaja. Gunakan SDS sebagai panduan
untuk membuat keputusan tentang cara melindungi diri sendiri saat bekerja dengan
bahan-bahan berbahaya.

Pipa dan Pekerjaan Persiapan Permukaan

Proses di seluruh perusahaan membutuhkan pipa atau permukaan untuk diperbaiki.

• Selalu bersihkan permukaan dengan tepat, praktis dan jika memungkinkan


sebelum melakukan Kerja Panas.

o Bahkan menyemprot residu dengan air dapat menghilangkan kontaminasi pada


permukaan dan konsentrat pada permukaan.

o Pastikan untuk mengikuti prosedur khusus di site Anda untuk membersihkan


atau menyiapkan permukaan sebelum melakukan Kerja Panas.

• Uji dan terus memantau atmosfer sebelum bekerja pada perpipaan.

• Karyawan dapat menggunakan kontrol kritikal seperti ventilasi dan pengawasan


pribadi untuk mengurangi Risiko Fatal.

• Freeport-McMoRan telah mengalami beberapa peristiwa di mana Kerja Panas pada


pipa yang panjang telah menyebabkan nyala gas yang mudah terbakar di dalam
pipa.

• Asam/acid adalah bahan lain yang dapat bereaksi dengan berbagai paduan baja
untuk menghasilkan gas hidrogen dalam pipa.

OH&S 35
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Selalu uji dan terus menerus memantau atmosfer pipa sebelum dan selama Kerja
Panas.

Sampling

Tugas pengelasan secara rutin diambil sampelnya untuk mengukur paparan pekerja
terhadap sejumlah uap pengelasan. Udara dipompa melalui filter di zona pernapasan
pekerja, dan dianalisis kandungan kimianya. Analisis ini memungkinkan untuk
memantau tingkat kontaminan rata-rata di udara sepanjang waktu kerja. Untuk
sebagian besar sampel pengelasan, setidaknya 13 asap logam (metal fumes) umum
dianalisis. 3 asap logam umum yang dianalisis adalah: antimon, berilium, kadmium,
kromium, kobalt, tembaga, besi oksida, timbal, mangan, molibdenum, nikel,
vanadium, dan seng oksida.

Komunikasi dengan pengawas Anda, Ahli Industrial Hygienist atau safety


representative jika Anda memiliki pertanyaan.

Perlindungan Pernafasan

Perlindungan pernapasan harus kompatibel dengan APD lainnya. Untuk Kerja Panas,
ini berarti memilih respirator dengan bantalan profil rendah atau kartrid tipis daripada
kartrid yang lebih besar untuk digunakan di bawah tudung las atau pelindung wajah.

Saat melakukan Kerja Panas di area di mana grease atau minyak digunakan untuk
melindungi permukaan kerja dari keausan atau karat, kartrid respirator dengan kode
R (Tahan Minyak) atau P (Anti Minyak) harus digunakan.

Dalam beberapa aplikasi Respirator Pemurni Udara Bertenaga (Powered Air-Purifying


Respirators =PAPRs) digunakan selama Kerja Panas. PAPR ini memiliki konfigurasi
yang mencakup shaded welding facemask.

Komunikasi dengan pengawas Anda, Ahli Industrial Hygienist atau safety


representative jika Anda memiliki pertanyaan.

OH&S 36
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Program Pengawasan Medis

Program Pengawasan Medis yang relevan dengan kegiatan-kegiatan Kerja Panas


termasuk, tetapi tidak terbatas pada:

• Evaluasi terkait penggunaan pelindung pernapasan

• Test Fungsi Pendengaran

• Evaluasi substansi spesifik terkait keterpaparan terhadap metal seperti:

o Chrome Vi

o Lead

o Manganese

o Zinc

o Copper

Riwayat/Rekam Medis:

• Urinalisis

• Screening Penglihatan (Vision)

• Spirometri

• Tekanan darah

• Rentang penilaian gerak

• Pemeriksaan fisik umum

Program Pengawasan Medis menyediakan pemantauan berkala dan rutin bagi pekerja
yang terpapar bahaya yang disebutkan sebelumnya. Beberapa pajanan menyebabkan
bahaya kesehatan dan penting untuk mengetahui efek dan tanda-tanda pajanan saat
melakukan Kerja Panas.

OH&S 37
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

OH&S 38
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

PENERAPAN PROSEDUR KERJA PANAS

4.1 Pengelompokan Area-area Kerja Panas

Kerja panas dapat dikelompokkan menjadi beberapa area:

1. Area Bahaya Tinggi

2. Kerja Panas pada Sistem Bertekanan

3. Kerja Panas di Ruang Terbatas

4. Kerja Panas pada Ketinggian

5. Kerja Panas pada Konveyor/Pipa Berlapisan Karet

6. Bekerja pada Tangki

7. Uap Mudah Menyala

8. Dust Collectors

9. Bekerja di Dekat Bahan Peledak dan Bubuk Bahan Peledak

1. Area Bahaya Tinggi

• Area Bahaya Tinggi adalah lokasi yang, mungkin meledak, terbakar dengan kuat,
menghasilkan asap beracun, atau menghasilkan efek berbahaya lainnya.

o Area-area ini diatur dan seringkali diperlukan kontrol khusus.

o Kesadaran akan bahaya Kerja Panas yang paling umum dan mengetahui cara
menghindarinya akan membantu memastikan lingkungan kerja yang aman dan
produktif untuk semua orang.

o Kebijakan seperti LOTOTO dan Ruang Tertutup dipertimbangkan sehubungan


dengan Izin Kerja Panas.

OH&S 39
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Area berbahaya tinggi seperti area penyimpanan bahan bakar atau bubuk bahan
peledak memiliki persyaratan hukum yang harus diikuti ketika melakukan aktivitas
kerja panas. Contoh area berbahaya:

o Dalam jarak 100 ft dari bubuk bahan peledak atau area penyimpanan peledak

o Dust collectors, Sistem saluran (ductwork), dan area lain di mana lapisan karet
atau debu mudah terbakar ada.

o Bangunan komersial umum, gudang, laboratorium pengujian.

o Di atas atau berdekatan dengan kabel tray atau kabel listrik.

o Didalam bejana dan/atau confined spaces.

o Di atas atau berdekatan dengan baki kabel tray atau kabel listrik.

o Alat berat termasuk haul trucks, shovels, drills, graders, dozers terlepas dari
lokasi di mana percikan api atau logam panas menyentuh bahan yang mudah
terbakar.

• Konsultasikan dengan Departemen KP sebelum memulai aktivitas kerja panas di


daerah berbahaya tinggi.

• Jika Anda tidak yakin tentang penetuan area, konsultasikan dengan pengawas dan
Departemen KP Anda.

2. Kerja Panas pada Sistem Bertekanan


• Bejana tekan adalah wadah yang dirancang untuk menahan gas atau cairan pada
tekanan yang secara substansial berbeda dari tekanan sekitar pada elevasi yang
sama. Bahkan botol soda berkarbonasi berada di bawah tekanan yang menahan
tekanan lebih dari 15 psi.

• Ada berbagai bejana bertekanan dalam bisnis proses kami yang mungkin meliputi
boiler, pemanas air, tangki, peralatan pemadam, tangki penampung udara, dan
tabung gas terkompresi.

OH&S 40
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Perbedaan tekanan adalah berbahaya, dan kecelakaan fatal telah terjadi dalam
sejarah pengembangan dan pengoperasian bejana tekan.

• Kerja Panas tidak akan dilakukan pada bejana apa pun yang berada di bawah
tekanan.

• Semua sistem bertekanan harus dibebaskan dari semua tekanan dan dibersihkan
sebelum melakukan perbaikan.

• Kerja Panas termasuk memotong, mengelas atau memaparkan panas ke bejana


atau pipa, harus dilakukan sesuai dengan Kebijakan Kerja Panas

• Hanya karyawan yang bersertifikat, berpengalaman, dan berkualitas yang akan


melakukan pekerjaan ini, mengikuti prosedur yang disetujui dan spesifik lokasi.

3. Kerja Panas di Ruang Terbatas

• Ruang terbatas memberikan tantangan keselamatan yang unik karena bahayanya


tidak mudah terlihat dan sering tidak terlihat.

• Ruang terbatas diidentifikasi sebagai Risiko Fatal dan Anda dapat terbunuh apabila
tidak ada kontrol kritis yang tepat

• Ruang terbatas termasuk ruang bawah tanah, chutes, feeders, tanks, storage bins,
crushers, vessels, silos dan area serupa lainnya.

• Ruang terbatas adalah area dengan sarana masuk / keluar terbatas, cukup besar
untuk masuk yang tidak dirancang untuk menetap terus menerus.

• Sebuah ruang yang dimasuki sebelumnya tanpa tanda-tanda bahaya, tetapi kondisi
dalam ruang terbatas dapat berubah dengan cepat.

• Jangan menganggap ruang tertutup aman untuk dimasuki setiap saat.

• Karena ruang terbatas biasanya memiliki ventilasi yang buruk, ukuran terbatas, dan
akses terbatas, risiko melakukan tugas meningkat dengan cepat.

OH&S 41
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Perhatian khusus harus diberikan karena karyawan bekerja lebih dekat dengan
bahaya dan akses terbatas dapat menghambat penyelamatan secara tepat waktu
jika terjadi keadaan darurat.

• Kondisi ini dapat mengakibatkan situasi berbahaya yang biasanya tidak akan
muncul di tempat kerja terbuka.

• Untuk menghilangkan kemungkinan gas keluar melalui kebocoran atau katup yang
ditutup secara tidak benar, katup torch harus ditutup dan suplai gas ke torch
ditutup dan dipindahkan secara positif dari lokasi ruang terbatas ketika tidak
digunakan.

• Pekerjaan di ruang terbatas membutuhkan batasan tertentu tentang peralatan apa


yang bisa dibawa masuk dan peralatan apa yang bisa ditinggalkan di dalam ketika
tidak dihuni. Saat melakukan pekerjaan di ruang terbatas, kontrol kritis seperti
pengujian atmosfer, penilaian risiko pra-inspeksi, dan perlindungan pernapasan
membantu mengurangi atau menghilangkan risiko.

• Kontrol kritis berikut ini juga mengurangi atau menghilangkan risiko cedera pada
ruang terbatas.

o Pastikan tangki atau silinder gas terkompresi, (asetilena, oksigen, dll.) Selain
menghirup udara, dilarang menggunakan oksigen untuk keperluan lain di ruang
terbatas.

OH&S 42
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

o Semua lead pengelasan, pemotongan selang torch, ekstensi hose, dll. hanya
digunakan dalam ruang saat pengelasan atau pemotongan diperlukan dan
harus dilepaskan dari ruang saat tidak digunakan.

o Pemantauan Atmosfer

o Isolasi Energi/LOTOTO

o Penerapan Izin Masuk

4. Kerja Panas pada Ketinggian

• Sebelum melakukan aktivitas bekerja di ketinggian, upayakan untuk menemukan


lokasi yang aman untuk kerja panas, dan tidak di area yang ditinggikan. Jika
pekerjaan tersebut tidak bisa dipindahkan lokasinya, pertimbangkan langkah-
langkah yang melindungi semua orang yang berisiko seperti pagar pengaman
permanen atau sementara, lift dan perancah ditambah dengan perlindungan jatuh
dan APD standar.

• Kurangi risiko bahaya dengan menggunakan kontrol Kerja Panas untuk


mengandung sumber penyalaan api

• Beberapa cara untuk menghilangkan bahaya penyalaan api adalah dengan:

o Pindahkan area Kerja Panas; atau perlindungan tepat dengan selimut las tahan
api; atau pembatasan tugas dengan layar/tirai las

o Gunakan selimut pengelasan di bawah Kerja Panas yang sedang dilakukan.


Tempatkan layar yang tidak mudah terbakar di sekitar Hot Work di bagian
bawah untuk menangkap percikan bunga api

o Gunakan pelindung jatuh tahan api termasuk lanyard, yo-yo, dan harness.

• Pengelasan atau pemotongan dari tangga dilarang oleh Kebijakan FCX.

• Ketika pengelasan atau pemotongan pada ketinggian diperlukan, pindahkan


pekerjaan ke area yang aman atau gunakan cara lain yang disetujui, seperti aerial
platform.

OH&S 43
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Perlindungan jatuh dari ketinggian yang tepat (Fire, Arc Rated)

o Karyawan sering diminta untuk bekerja di lingkungan di mana terdapat potensi


bahaya jatuh, tersengat, busur las, dan kebakaran.

o Kecelakaan serius yang melibatkan peralatan seperti tangga (ladders),


perancah, dan aerial lifts sering kali terjadi, bahkan fatal.

o Karyawan yang bekerja di platform, perancah, atau runways akan terlindungi


dari jatuh dengan menggunakan kontrol yang sesuai.

o Perlindungan jatuh dapat dicapai dengan menggunakan railings, fall protection,


life lines atau perlindungan lain yang sama efektifnya.

o Jika ada bahaya jatuh, perlindungan jatuh yang memadai harus digunakan.

o Fall protection anchors harus memadai untuk menahan kekuatan jatuh

o Perlindungan jatuh yang digunakan selama kerja panas di ketinggian harus


tahan api

o Departemen KP akan memastikan peralatan perlindungan jatuh dipilih dengan


benar oleh individu yang kompeten dan/atau berkualifikasi dan memelihara
daftar inventaris ini untuk tinjauan berkala, untuk memastikan ketersediaan dan
efektivitas (mis. Harness tahan api untuk tukang las).

OH&S 44
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

5. Kerja Panas pada Konveyor/Pipa Berlapisan Karet


Ketika Kerja Panas dilakukan dalam jarak 11 meter dari conveyor belt atau instalasi
screen atau di mana percikan api, slag panas, atau nyala api menyentuh sistem ini;
tindakan pencegahan khusus harus diambil untuk mengendalikan risiko kebakaran.

• Conveyor belts dan screens harus diisolasi dari Kerja Panas melalui pemasangan
penghalang berbahan solid metal atau dengan cara lain ditutupi menggunakan
bahan tahan api

• Bekerja di sekitar konveyor, screen atau pipa karet membutuhkan perhatian khusus
terhadap risiko kebakaran. Komponen-komponen ini sering mengandung karet dan
ketika sumber panas atau pengapian muncul maka dapat terbakar.

• Jika memungkinkan, lepaskan lapisan karet dari zona yang langsung terkena
dampak panas.

• Selama perbaikan, upaya agresif dan aktif harus dilakukan untuk membatasi
kebakaran agar tidak menyebar dan meminimalkan risiko bagi karyawan dan
peralatan.

• Jika mungkin gunakan cara alternatif untuk menyelesaikan tugas kerja panas

• Konsultasikan dengan departemen KP site sebelum memulai operasi Kerja Panas


di daerah berbahaya tinggi.

6. Bekerja pada Tanki


• Karyawan akan secara efektif menganalisis bahaya dan melakukan pemantauan
atmosfer sebelum dan selama Kerja Panas di atas/ di dalam tangki untuk
memberikan peringatan dini tentang atmosfer yang mudah terbakar. Terkadang
tangki atau bejana yang berisi atau mengandung uap, cairan atau residu zat
berbahaya yang mudah menyala, mudah terbakar, atau lainnya harus dipotong
atau dilas. Untuk melakukan pekerjaan di atas atau di dalam tangki/bejana,
prosedur yang ketat harus diikuti untuk perbaikan atau pekerjaan yang berpotensi
menimbulkan kebakaran, ledakan, atau bahaya lainnya.

OH&S 45
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Sebelum pekerjaan dilakukan pada tangki atau kontainer yang telah berisi bahan
berbahaya, mudah menyala, dan mudah terbakar; tangki atau kontainer harus
dalam kondisi aman.

• Individu yang melakukan pekerjaan harus memiliki pemahaman komprehensif


tentang hal-hal berikut:

o Karakteristik bahan yang disimpan atau sebelumnya disimpan di tangki atau


kontainer

o Risiko fatal dan bahaya yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukan.

o Kontrol Kritis di sekitar ruang terbatas dan bejana

o Prosedur untuk melindungi tangki atau kontainer sebelum melakukan


pekerjaan.

• Bekerja pada tangki atau wadah yang mengandung atau sebelumnya berisi bahan
berbahaya harus dilakukan hanya oleh personel terlatih yang memahami bahaya
terkait dan yang memenuhi syarat, dilatih, atau dididik untuk menjalankan
pekerjaani yang diperlukan dengan aman.

• Pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor harus dipantau secara ketat untuk
memastikan kontrol kritis memenuhi standar peraturan dan best practice untuk
pengelasan pada tangki penyimpanan bahan bakar stasioner.

• CATATAN: Pengelasan pada tangki bahan bakar peralatan bergerak tidak diizinkan.
Hal Ini harus dikirim ke pabrik untuk diperbaiki atau diganti dengan tangki baru.

7. Uap Mudah Menyala

Saat bekerja di sekitar area yang mudah menyala (flammable) ada dua Risiko utama
yang terkait dengan cairan yang mudah menyala dan mudah terbakar: ledakan dan
api.

OH&S 46
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Ketika uap dari cairan yang mudah menyala atau mudah terbakar dicampur dengan
udara dalam proporsi tertentu dan sumber pengapian seperti percikan atau nyala
api, ledakan dapat terjadi. Kerja Panas harus berjarak 15 meter atau lebih jika ada
gas yang mudah menyala/ mudah terbakar.

• Kontainer yang sebelumnya berisi cairan yang mudah menyala atau mudah
terbakar ditangani dengan hati-hati. Uap yang ada dalam wadah dapat meledak
jika percikan atau nyala api terjadi. Jangan gerinda tangki, tong atau kontainer
yang tadinya berisi cairan yang mudah menyala atau mudah terbakar kecuali
dibersihkan dengan seksama.

• Kontainer berisi cairan atau gas yang mudah menyala atau mudah terbakar harus
dibersihkan, dan diisi dengan cairan inert atau gas dan diuji untuk memastikan
bahwa LEL/LFL di bawah 10%. Kontrol ini harus dimasukkan ke dalam prosedur
operasi standar site anda.

Hanya karyawan yang bersertifikat, berpengalaman, dan berkualitas yang akan


melakukan pekerjaan ini.

8. Dust Collectors

OH&S 47
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Bahaya debu yang mudah terbakar adalah risiko di beberapa area pabrik, tetapi
salah satu lokasi yang paling umum adalah sistem pengumpulan debu (Dust
Collector) .Dust collector adalah perangkat atau kombinasi perangkat untuk
memisahkan debu dari udara yang ditangkap oleh sistem ventilasi pembuangan.

• Dust collectors menghasilkan konsentrasi debu yang tinggi sehingga menghasilkan


kondisi yang mudah terbakar jika percikan api muncul.

• Seringkali sistem ini mencakup bagian yang dilapisi karet. Karyawan harus
memastikan setiap dan semua bagian yang terlapisi karet dikontrol.

• Dust collectors, pekerjaan saluran (ductwork), dan area lain di mana lapisan karet
atau debu yang mudah terbakar dianggap sebagai area dengan bahaya tinggi.

9. Bekerja di Dekat Bahan Peledak dan Bubuk Bahan Peledak

Kerja Panas dalam jarak 30 meter dari bubuk bahan peledak atau area penyimpanan
peledak atau peledakan tidak diizinkan.

4.2 Persyaratan Kontrol Kritikal

Pelaksanaan Kerja Panas bisa menimbulkan Risiko Fatal berikut ini dan mensyaratkan
penerapan Kontrol Kritikal:

1. Kebakaran

1) Sistem Alarm

2) Rencana Evakuasi

3) Sistem Fire Suppression/Pemadam Kebakaran

4) Penggunaan Izin Kerja Panas

5) Ventilasi

6) Sistem Rescue

7) Pemisahan dan Penyimpanan Barang

OH&S 48
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

8) Pengetesan Atmosfer (Kadar Udara)

9) Pengawas Kebakaran (Fire Watch)

10) APD

2. Bahaya Kesehatan Kronis

1) Pengontrolan Akses

2) Kesadaran tentang Bahaya

3) Persyaratan Penanganan

4) Kontrol Rekayasa

5) APD

4.3 Izin Kerja Panas

Semua tindakan pencegahan yang diperlukan dalam Formulir Izin Kerja Panas harus
dilaksanakan. Ketika ada persyaratan yang tidak diterapkan, Izin Kerja Panas tidak
dapat dikeluarkan dan Prosedur untuk Izin Kerja Panas termasuk:

a. Orang yang berwenang akan memeriksa area tersebut sebelum mengotorisasi izin
Kerja Panas.

b. Semua karyawan yang terlibat (Operator Kerja Panas, Welder, Helper, Pengawas
Kebakaran) akan melengkapi Izin Kerja Panas di area kerja nya dan akan dipasang
di area kerja sampai pekerjaan selesai atau durasi izin selesai (tidak melebihi shift
kerja).

c. Orang yang berwenang akan menandatangani izin.

d. Karyawan yang terlibat (Operator Kerja Panas, Welder, Helper, Pengawas


Kebakaran) akan mengembalikan izin Kerja Panas kepada penyelia setelah tugas
selesai atau pada akhir shift kerja.

Izin Kerja Panas tidak lagi dianggap sah bila Kerja Panas tertunda salama sembilan
puluh (90) menit atau lebih.
OH&S 49
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Rekam Izin Kerja Panas yang telah selesai harus disimpan oleh pengawas sekurang-
kurangnya selama satu (1) tahun.

OH&S 50
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

IZIN KERJA PANAS


• Sebelum memulai pekerjaan dengan energi panas apapun, pastikan tindakan-tindakan
pencegahan telah dilakukan dan diberi inisial.
• Izin hanya berlaku untuk satu gilir kerja.
• Izin tidak berlaku apabila pekerjaan ditunda 90 menit atau lebih!
• Rekam Izin Kerja Panas ini harus disimpan sekurangnya selama 1 tahun oleh pengawas.

Tanggal: 3 Maret 2022 Jam Mulai: 06.00 Gilir Kerja: Pagi


Lokasi Painting Shop
Uraian Pekerjaan Pengelasan tiang bangunan yang retak

Peralatan kerja 1) Mesin las listrik


panas yang 2) Tirai Las/Layar
digunakan 3) Selimut Las
4) APD pengelasan
5) APAR

Nama & # ID orang yang bekerja dengan energi panas


Nama/Inisial ID Nama/Inisial ID
1 Amal/AM 22233 3
2 Abin/AB 22331 4
Nama & # ID orang yang melakukan inspeksi
Nama/ Inisial ID Nama/Inisial ID
1 Tarkam/TK 33111 3
2 4
Nama & # ID Pengawas Kebakaran
Nama/Inisial ID Nama/Inisial ID
1 Sarkun/SK 23456 3
2 4
Uji Kandungan Udara (apabila berlaku)
Test #1 Test #2 Test #3
Jam Tidak berlaku
% LEL Tidak berlaku
% Oxygen Tidak berlaku
Nama & Inisial Penguji -

Catatan:
Kerja Panas tidak boleh dilakukan jika pembacaan LEL di gas detector lebih dari 10% atau tingkat oksigen
diatas 23%

Lengkapi “DAFTAR TINDAKAN PENCEGAHAN” di halaman selanjutnya!

OH&S 51
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

DAFTAR TINDAKAN PENCEGAHAN

No Hal yang diperiksa Inisial/NA


Saya telah memastikan sistem deteksi otomatis (asap, panas, api, dll)/alarm yang terdampak dari
1 SK
kemungkinan aktif telah diisolasi oleh tim Fire System Maintenance and Engineering (FSME).
2 Saya telah memastikan alat pemadam api/fire suppression tersedia dan berfungsi dengan baik SK
3 Saya telah memastikan peralatan kerja berenergi panas dalam kondisi baik AB
Saya telah memastikan cairan mudah terbakar, padatan, debu dan endapan berminyak telah
4 SK
dipindahkan/ disingkirkan dalam radius minimal 11 meter/35 kaki, atau dilindungi dengan benar.
Saya telah memastikan bahan peledak sudah dipindahkan/disingkirkan dalam radius minimal 30
5 NA
meter/100 kaki
Saya telah memastikan gas dan bahan bakar mudah menyala/mudah terbakar sudah dijauhkan dalam
6 SK
radius minimal 15 meter/50 kaki
Saya telah memastikan uji kandungan udara mudah terbakar/meledak telah dilakukan sesuai
7 NA
kebutuhan.
8 Saya telah memastikan kandungan udara mudah terbakar/meledak di dalam area kerja telah ditiadakan. NA
Saya telah memastikan apabila %LEL mencapai 10% atau lebih pada pembacaan gas detector, maka
9 NA
kerja panas tidak boleh dilakukan.
10 Saya telah memastikan lantai telah disapu bersih. AM
Saya telah memastikan lantai kerja yang mudah terbakar telah dibasahi atau ditutup dengan penutup
11 AM
tahan api.
12 Saya telah memastikan semua bukaan pada dinding dan lantai telah ditutup. NA
Saya telah memastikan bahan atau lapisan mudah/bisa terbakar di balik dinding telah disingkirkan atau
13 NA
dilindungi.
Saya telah memastikan tindakan pencegahan kebakaran dilakukan untuk peralatan yang dilapisi atau
14 NA
dibuat dari karet dan plastik.
15 Saya telah memastikan wadah/tangki telah dibersihkan dari cairan/uap mudah menyala. NA
Saya telah memastikan peralatan yang tertutup (kontainer, ruang mesin, jalur udara atau penghisap
16 NA
debu, dsb) telah dibersihkan dari bahan-bahan dapat terbakar
17 Saya telah memastikan pengawas kebakaran ditugaskan selama pekerjaan berlangsung. TK
Saya telah memastikan pengawas kebakaran terlatih dalam menggunakan perlengkapan pemadam api
18 TK
dan dalam membunyikan alarm darurat/kebakaran.
19 Saya akan memastikan area dipantau selama (1) jam setelah pekerjaan selesai. SK
Saya akan memastikan sistem deteksi otomatis (asap, panas, dll)/alarm dikembalikan pada kondisi
20 100% baik oleh Fire System Maintenance and Engineering (FSME) dan siap digunakan (Jika NA
sebelumnya diisolasi).
21 Saya akan memastikan izin kerja ruang terbatas diimplementasikan sepenuhnya dan lengkap NA
22 Saya akan memastikan Lock Out Tag Out diimplementasikan sepenuhnya dan lengkap NA
23 Saya telah memastikan ventilasi tambahan untuk mengeluarkan asap/gas dari lokasi kerja disediakan. NA
24 Saya akan memastikan Izin Bekerja di Ketinggian diimplementasikan sepenuhnya dan lengkap NA

OH&S 52
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Saya menyatakan bahwa lokasi tersebut di atas telah diperiksa. Semua tindakan
pencegahan kebakaran yang tertulis dalam Daftar Tindakan Pencegahan telah dilakukan,
dan dengan ini izin untuk bekerja saya berikan. Saya telah memastikan semua orang yang
terlibat di “Kerja Panas” telah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri yang sesuai dan
sudah menyelesaikan Pelatihan Izin Kerja dengan Energi Panas dan Pelatihan
Pemadaman Kebakaran Dan Warden.

Pemberi Izin / Authorized Person Title:

Nama BAROKAH AMIN ID # 45456 Tanda Tangan

Kadaluwarsa Tanggal 3 Maret 2022 Waktu 15.00

Lengkapi Bagian ini pada Akhir Pekerjaan


Jam Selesai Pekerjaan Aktual 08.00

Pemeriksaan Pasca-Kerja oleh Pengawas Kebakaran


Saya telah memeriksa lokasi hot work selama (1) jam sejak pekerjaan selesai dan dengan
ini menyatakan bahwa lokasi tersebut aman dari potensi kebakaran/ledakan.

Nama SARKUN ID # 23456 Tanda Tangan …….................... Waktu 8.45

4.4 Prosedur Kerja Panas

1. Tindakan Pencegahan

Tindakan pencegahan berikut harus diterapkan sebelum memulai Kerja Panas:

a. Gunakan kontrol yang sesuai di sekitar sistem konveyor untuk mencegah sumber
penyalaan berkontak dengan belt atau material yang dibawa.

b. Kerja Panas tidak boleh dilakukan pada bejana atau sistem yang bertekanan.
Bersihkan/bilas bejana sebelum melakukan pengelasan atau pemotongan terhadap
bejana tersebut.
OH&S 53
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

c. Kelola potensi risiko kebakaran pada semua tingkat permukaan kerja di sekitar area
kerja (serpihan penggrindaan),

d. Bahan peledak atau blasting agent harus dipindahkan sejauh minimal 30 meter/100
kaki dari area kerja panas.

e. Semua bahan yang mudah menyala atau mudah terbakar dalam radius 11
meter/35 kaki dari Kerja Panas harus dipindahkan. Ketika tidak bisa dipindahkan,
tutupi dan lindungi area di mana terdapat potensi kebakaran. Termasuk bukaan di
lantai/kisi dan dinding, dan pakaian yang mudah terbakar dan APD.

f. Lantai dan permukaan dalam radius sebelas 11 meter/35 kaki dari Kerja Panas
harus disapu agar bebas dari debu dan puing-puing yang mudah menyala dan/atau
mudah terbakar.

g. Semua bukaan atau retakan pada dinding, lantai, atau saluran yang merupakan
jalur yang berpotensi untuk dilalui percikan api, panas dan api harus ditutup dengan
penutup tahan api untuk mencegah percikan api tersebut untuk berjalan ke daerah
di dekatnya.

h. Ketika ruang lingkup pekerjaan dan alat yang digunakan untuk melakukan Kerja
Panas memiliki potensi untuk melepaskan terak, percikan api atau jenis api lainnya
yang dapat bergerak atau terbang lebih dari 11 meter/35 kaki, pemberi izin harus
menambahkan jarak aman lebih dari 11 meter/35 kaki.

i. Lantai yang mudah terbakar harus tetap basah, ditutup atau dilindungi dengan
bahan tidak mudah terbakar, atau dengan pelindung yang tahan api.

j. Apabila lantai telah basah, personil yang mengoperasikan peralatan las atau
peralatan potong busur listrik (arc-welding) harus dilindungi dari sengatan listrik.

k. Sistem saluran (duct) dan konveyor yang kemungkinan membawa busur api ke
bahan mudah terbakar yang jauh, harus diberi pelindung, dimatikan, atau kedua-
duanya.

l. Peralatan pemadam kebakaran yang sesuai (misalnya APAR 9kg atau fire hose)
harus tersedia, mudah diakses dan dalam kondisi berfungsi baik.

OH&S 54
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

m. Apabila kerja panas dilakukan dekat dengan dinding, partisi, plafon, atau konstruksi
atap yang mudah terbakar, harus dilindungi dengan tirai las (welding curtain),
selimut las (welding blanket), bantalan las (welding pad) atau pelindung lainnya
yang setara.

n. Apabila kerja panas dilakukan pada satu sisi dinding, partisi, plafon atau atap, salah
satu dari kriteria berikut harus dipenuhi:

1) Langkah pencegahan harus dilakukan untuk mencegah menyalanya bahan


mudah terbakar pada sisi lain dengan memindahkan bahan mudah terbakar.

2) Apabila tidak memungkinkan untuk memindahkan bahan mudah terbakar,


seorang Fire Watch harus disediakan di sisi lain dari pekerjaan yang dilakukan.

o. Kerja panas yang dilakukan pada pipa atau metal lain yang kontak dengan dinding,
partisi, plafon, atap yang mudah terbakar atau bahan mudah terbakar lainnya tidak
boleh dilakukan apabila pekerjaan sangat dekat sehingga dapat menyebabkan
penyalaan melalui konduksi.

p. Pelindung tidak mudah terbakar harus dipasang dibawah operasi kerja panas yang
dilakukan pada atau diatas shaft, silo, bin, dan bukaan serupa yang dikonstruksi
dengan atau mengandung bahan mudah terbakar atau gas mudah meledak.

q. Pelindung tidak mudah terbakar harus dipasang dibawah operasi kerja panas yang
dilakukan diatas tangka kosong yang terbuka bagian atasnya atau peralatan
pemrosesan yang dilapisi dengan karet, plastic, atau pelapis lain yang mudah
terbakar.

r. Bejana, peralatan proses, atau pipa yang dilapisi atau dibuat dari karet atau plastik,
harus diberi label yang jelas menggunakan plakat atau stensil peringatan bahaya
kebakaran kerja panas.

s. Formulir izin kerja panas harus termasuk peringatan yang jelas mengenai bahaya
peralatan yang dilapisi atau dibuat dari karet atau plastik dan langkah pencegahan
khusus yang harus dilakukan.

OH&S 55
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

t. Sistem pendeteksi asap dan sistem alarm keseluruhan bangunan tidak boleh
dimatikan pada saat melaksanakan Kerja Panas. Jika Kerja Panas harus dilakukan
dekat dengan detektor otomatis (asap, api, panas), maka detektor tersebut harus
diisolasi dengan tepat oleh tim Fire System Maintenance and Engineering (FSME)
untuk mencegah alarm palsu.

u. Sistem penyiram air otomatis tidak boleh dimatikan pada saat melakukan Kerja
Panas. Jika Kerja Panas harus dilakukan dekat alat penyiram (sprinkler head),
maka Fire System Maintenance and Engineering (FSME) harus dihubungi.

v. Ketika Kerja Panas sudah selesai, semua detector otomatis yang sebelumnya
diisolasi harus dikembalikan pada kondisi siap beroperasi oleh tim Fire System
Maintenance and Engineering (FSME)

w. Pengawas Kebakaran (Fire Watch) harus ditugaskan selama Kerja Panas


dilaksanakan dan selanjutnya tetap berada di tempat selama satu (1) jam setelah
Kerja Panas selesai dilakukan untuk memastikan tidak ada kondisi tidak selamat
atau panas yang akan menyebabkan penyalaan dan mencegah kebakaran terjadi.
Tambahan Fire Watch harus berdasarkan penilaian risiko (sebagai contoh apabila
percikan bunga api dari pengelasan dapat jatuh ke lantai lebih rendah dan
pelindung tidak dapat diterapkan, tambahan Fire Watch harus ditugaskan pada
lantai yang lebih rendah).

x. Bila diperlukan, pengetesan udara (atmosfir) harus dilakukan oleh orang yang
terlatih sebagai bagian dari proses pemberian izin atau ketika Kerja Panas
berlangsung ketika terdapat kemungkinan adanya gas/uap mudah menyala atau
kelebihan oksigen.

1) LEL (Lower Explosive Limit atau Batas Bahan Mudah Meledak) atau LFL (Lower
Flammable Limit atau Batas Bawah Bahan Mudah Terbakar) pada pembacaan
detector gas harus dibawah 10%.

2) Pengukuran oksigen harus diantara 19.5% dan 23%

y. Kerja Panas tidak boleh dimulai sampai semua tindakan pencegahan yang
disyaratkan dan ketentuan untuk mendapatkan izin kerja telah dipenuhi.

OH&S 56
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

z. Kondisi di area kerja panas harus dievaluasi selama Kerja Panas di gilir kerja
tersebut untuk mengetahui potensi perubahan pada lingkungan kerja.

aa. Sebelum izin ditutup/diselesaikan, inspeksi menyeluruh dari area kerja harus
dilakukan dan izin tersebut harus ditandatangani serta waktu selesai izin tersebut
harus dicantumkan.

2. Prosedur Umum

• Para pekerja yang terlibat dalam Kerja Panas harus memiliki perhatian terhadap
risiko yang terlibat dan memahami proses Kerja Panas dan memahami prosedur
yang sudah ditetapkan.

• Prosedur kerja panas dikembangkan untuk mencegah cedera dan kerusakan


properti akibat kebakaran atau ledakan sebagai akibat dari Kerja Panas di semua
area dan aktivitas. Prosedur kerja panas harus diterapkan kapan saja Anda tidak
bekerja di “fire safe” designated area.

• Pekerjaan yang dapat menghasilkan nyala api, percikan api, atau panas yang cukup
untuk menyalakan api atau menyalakan bahan yang mudah menyala/terbakar, izin
kerja panas harus diperoleh.

• Karyawan memastikan bahan yang mudah terbakar terlindungi dari penyalaan api
dengan memindahkan pekerjaan ke lokasi yang bebas dari bahan yang mudah
terbakar.

• Jika pekerjaan tidak dapat dipindahkan, pastikan bahan mudah terbakar


dipindahkan ke jarak yang aman atau lindungi bahan mudah terbakar dengan baik
darisumber penyalaan api.

• Inspeksi area, pemasangan bendera, barikade, dan tanda peringatan adalah


beberapa cara untuk memastikan mitigasi bahaya selama Kerja Panas.

Prosedur tambahan diperlukan untuk pelaksanaan Kerja Panas pada area/obyek


berikut ini:

a. Tangki & penyimpanan bahan bakar

OH&S 57
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

b. Bejana tekan dan sistem perpipaan

c. Perlengkapan berlapis karet & belt

d. Dalam jarak 30 meter/100 kaki dari penyimpanan serbuk bahan peledak

e. Pengumpul debu

f. Alat Berat & Bergerak

g. Bejana atau Ruang Tertutup

h. Dalam jarak 11 meter/35 kaki dari bahan yang mudah menyala atau mudah
terbakar

i. Dalam jarak 15 meter/50 kaki dari untuk gas/bahan bakar/oksigen

3. Inspeksi Area (Sebelum dan Sesudah)

• Pemeriksaan di tempat kerja, juga disebut sebagai inspeksi area, inspeksi pra-shift,
inspeksi area kerja, dan pengujian tempat kerja, adalah prosedur yang dibuat
masing-masing site tidak hanya untuk mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya
fisik, tetapi juga untuk mengevaluasi kontrol kritis yang sudah ada di tempat yang
melindungi karyawan dari risiko fatal.

• Langkah pertama untuk menerapkan prosedur Kerja Panas adalah memulai dengan
mengevaluasi area kerja Anda - sebelum dan sesudah Kerja Panas dilakukan
dengan mengidentifikasi risiko bahan yang mudah terbakar, mudah menyala, dan
risiko kebakaran.

• Jika bahan mudah terbakar tidak dapat dipindahkan, maka Izin Kerja Panas
diperlukan. Bahan yang mudah menyala harus dilindungi baik dengan bahan tahan
api/isolasi dan Pengawas kebakaran.

• Beberapa pertanyaan untuk diajukan saat melakukan observasi area kerja Anda:

o Apa yang bisa terjadi jika kondisi seperti cuaca dan pencahayaan berubah?

OH&S 58
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

o Sudahkah Anda dan rekan kerja Anda dilatih untuk melakukan tugas yang telah
Anda berikan? Jangan melakukan tugas yang belum dilatih.

o Apakah ada bahaya yang bisa berasal dari luar area kerja Anda? Misalnya, debu
atau gas, seperti knalpot kendaraan, yang bermigrasi ke area kerja dari tempat
lain.

o Apakah aktivitas Anda menimbulkan bahaya bagi Anda dan orang lain di area
tersebut? Misalnya, bekerja dengan lubang terbuka, mengelas di atas orang
yang sedang berjalan, atau menggunakan bahan kimia yang bisa memercik
atau membutuhkan sarung tangan atau peralatan khusus untuk menangani.

• Pemeriksaan sesudah pekerjaan harus dilakukan untuk memastikan risiko


kebakaran mereda dan area kerja aman. Pengawasan Kebakaran dapat
dibebastugaskan begitu periode tunggu (1) jam telah berlalu dan pekerjaan tidak
lagi menimbulkan risiko kebakaran.

4. Penerapan Izin Kerja Panas

Izin Kerja Panas adalah dokumen yang dikeluarkan untuk tujuan mengesahkan
aktivitas Kerja Panas dan memastikan bahwa bahaya terkait kebakaran/ledakan
dievaluasi dan dikendalikan secara efektif. Izin tersebut digunakan untuk memastikan
bahwa suatu area telah didesain aman untuk Kerja Panas dengan memindahkan atau
melindungi bahan yang mudah terbakar dari sumber penyalaan

• Izin Kerja Panas mencakup daftar tindakan pencegahan, yang masing-masing


harus dipertimbangkan dan kemudian diimplementasikan.

• Izin Kerja Panas diperlukan untuk aktivitas Kerja Panas pada atau di dekat proses
operasional atau dalam jarak 11 meter dari bahan yang mudah menyala/mudah
terbakar

• 15 meter atau lebih jika ada gas yang mudah menyala/mudah terbakar (diskusikan
dengan pengawas Anda sebelum bekerja di area ini).

OH&S 59
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Izin Kerja Panas membantu sebagai panduan Anda melakukan proses tersebut; ini
berlaku untuk satu shift dan tugas (kecuali pekerjaan ditunda selama lebih dari 90
menit) dan harus disimpan oleh pengawas Anda selama minimal satu tahun.

• Kebijakan pencegahan lainnya harus dipertimbangkan sehubungan dengan Kerja


Panas; seperti LOTOTO, Masuk Ruang Terbatas, dan kebijakan lain yang berlaku.

• Perubahan pada lingkungan kerja atau kondisi yang mempengaruhi Kerja Panas
harus dicatat pada izin.

• Selain itu Izin Kerja Panas diperlukan saat pekerjaan dilakukan dalam jarak 35 ft
dari:

o Area penyimpanan bahan bakar atau distribution lines

o Tempat penyimpanan baterai atau pengisian daya

o Cooling towers

o Penyimpanan reagen

o Area penyimpanan oksigen

o Sewer and septic systems

o Conveyor belting

o Area penyimpanan ban (tire)

o Mobile fuel and lubrication trucks

o Area penyimpanan/penanganan bahan yang terdapat bahan mudah menyala


atau mudah terbakar

o Area lain yang ditetapkan sebagai area memerlukan izin melalui tanda / label
yang ditetapkan

• Izin Kerja Panas berlaku untuk satu shift kerja dan satu tugas.

• Izin berakhir pada kondisi ini:

OH&S 60
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

o Penghentian kerja selama 90 menit telah berlalu.

o Perubahan Lingkungan

o (1) jam setelah pekerjaan selesai dan hanya jika risiko penyalaan api berkurang

o Adanya kekurangan Personel sebagai pengawas kebakaran (fire watch)

o Pekerjaan telah dihentikan oleh siapa pun karena kegagalan kontrol atau
pengenalan bahaya.

• Siapa yang menandatangani Izin

o Semua karyawan yang terlibat dengan Kerja Panas harus menandatangani izin,
dan setiap perubahan yang mempengaruhi pekerjaan harus dicatat

o Ketika para personel menandatangani izin, mereka mengakui bahaya, risiko


fatal, kontroli kritis, peran, dan tanggung jawab sebelum dimulainya tugas.

• Bagaimana melengkapi Izin

o Izin dapat diperoleh dengan mengikuti prosedur spesifik di tempat kerja.

o Lengkapi semua bagian dari izin dan jangan biarkan kosong

o Setiap orang yang terlibat dengan Kerja Panas harus menandatangani izin

o Setiap perubahan yang mempengaruhi pekerjaan harus dicatat pada izin.

• Persyaratan Izin

o Izin Kerja Panas harus disimpan di lokasi kerja hingga (1) jam setelah pekerjaan
selesai.

o Pengawas Kebakaran harus tersedia selama periode ini.

o Waktu dapat diperpanjang melebihi periode (1) jam jika Kerja Panas masih
menimbulkan bahaya.

OH&S 61
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Pengendalian Rekaman

o Izin harus disimpan setidaknya selama satu tahun atau sampai dirilis oleh
auditor untuk dibuang atau sebagaimana diarahkan oleh Kebijakan
Penyimpanan Catatan.

o Kumpulkan semua izin ke pengawas atau departemen Anda.

Contoh Izin Kerja Panas – pada halaman berikutnya.

OH&S 62
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

IZIN KERJA PANAS


• Sebelum memulai pekerjaan dengan energi panas apapun, pastikan tindakan-tindakan pencegahan telah
dilakukan dan diberi inisial.
• Izin hanya berlaku untuk satu gilir kerja.
• Izin tidak berlaku apabila pekerjaan ditunda 90 menit atau lebih!
• Rekam Izin Kerja Panas ini harus disimpan sekurangnya selama 1 tahun oleh pengawas.

Tanggal: 6 Maret 2022 Jam Mulai: 06.00 wit Gilir Kerja: Pagi
Lokasi Painting Shop

Uraian Pekerjaan Pengelasan tiang bangunan yang retak

Peralatan kerja panas


1. Mesin Las Listrik
yang digunakan 2. Tirai Las/layer
3. Selimut Pengelasan
4. APD Pengelasan
5. APAR

Nama & # ID orang yang bekerja dengan energi panas


Nama/Inisial ID Nama/Inisial ID
1 Amal / AM 434711 3
2 Abin / AB 481611 4
Nama & # ID orang yang melakukan inspeksi
Nama/ Inisial ID Nama/Inisial ID
1 Tarkam / TK 741211 3
2 4
Nama & # ID Pengawas Kebakaran
Nama/Inisial ID Nama/Inisial ID
1 Sarkun / SK 541211 3
2 4

Uji Kandungan Udara (apabila berlaku)


Test #1 Test #2 Test #3

Jam Tidak berlaku

% LEL Tidak berlaku

% Oxygen Tidak berlaku

Nama & Inisial Penguji -

Catatan:
Pekerjaan panas tidak boleh dilakukan jika pembacaan LEL di gas detector lebih dari 10% atau tingkat oksigen diatas 23%

OH&S 63
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Lengkapi “DAFTAR TINDAKAN PENCEGAHAN” di halaman selanjutnya!

DAFTAR TINDAKAN PENCEGAHAN

No Hal yang diperiksa Inisial/NA


Saya telah memastikan sistem deteksi otomatis (asap, panas, api, dll)/alarm yang terdampak dari kemungkinan
1 SK
aktif telah diisolasi oleh tim Fire System Maintenance and Engineering (FSME).
2 Saya telah memastikan alat pemadam api/fire suppression tersedia dan berfungsi dengan baik SK
3 Saya telah memastikan peralatan kerja berenergi panas dalam kondisi baik AB
Saya telah memastikan cairan mudah terbakar, padatan, debu dan endapan berminyak telah dipindahkan/
4 SK
disingkirkan dalam radius minimal 11 meter/35 kaki, atau dilindungi dengan benar.
5 Saya telah memastikan bahan peledak sudah dipindahkan/disingkirkan dalam radius minimal 30/100 kaki meter NA
Saya telah memastikan gas dan bahan bakar mudah menyala/mudah terbakar sudah dijauhkan dalam radius
6 SK
minimal 15 meter/50 kaki
7 Saya telah memastikan uji kandungan udara mudah terbakar/meledak telah dilakukan sesuai kebutuhan. NA
8 Saya telah memastikan kandungan udara mudah terbakar/meledak di dalam area kerja telah ditiadakan. NA
Saya telah memastikan apabila %LEL mencapai 10% atau lebih pada pembacaan gas detector, maka kerja
9 NA
panas tidak boleh dilakukan.
10 Saya telah memastikan lantai telah disapu bersih. AM

11 Saya telah memastikan lantai kerja yang mudah terbakar telah dibasahi atau ditutup dengan penutup tahan api. AM
12 Saya telah memastikan semua bukaan pada dinding dan lantai telah ditutup. NA
Saya telah memastikan bahan atau lapisan mudah/bisa terbakar di balik dinding telah disingkirkan atau
13 NA
dilindungi.
Saya telah memastikan tindakan pencegahan kebakaran dilakukan untuk peralatan yang dilapisi atau dibuat
14 NA
dari karet dan plastik.
15 Saya telah memastikan wadah/tangki telah dibersihkan dari cairan/uap mudah menyala. NA
Saya telah memastikan peralatan yang tertutup (kontainer, ruang mesin, jalur udara atau penghisap debu, dsb)
16 NA
telah dibersihkan dari bahan-bahan dapat terbakar
17 Saya telah memastikan pengawas kebakaran ditugaskan selama pekerjaan berlangsung. TK
Saya telah memastikan pengawas kebakaran terlatih dalam menggunakan perlengkapan pemadam api dan
18 TK
dalam membunyikan alarm darurat/kebakaran.
19 Saya akan memastikan fire watch memantau area hot work minimal (1) jam setelah pekerjaan selesai. SK
Saya akan memastikan sistem deteksi otomatis (asap, panas, dll)/alarm dikembalikan pada kondisi 100% baik
20 NA
oleh Fire System Maintenance and Engineering (FSME) dan siap digunakan (Jika sebelumnya diisolasi).
21 Saya akan memastikan izin kerja ruang terbatas diimplementasikan sepenuhnya dan lengkap NA
22 Saya akan memastikan Lock Out Tag Out diimplementasikan sepenuhnya dan lengkap NA
23 Saya telah memastikan ventilasi tambahan untuk mengeluarkan asap/gas dari lokasi kerja disediakan. NA
24 Saya akan memastikan Izin Bekerja di Ketinggian diimplementasikan sepenuhnya dan lengkap NA

OH&S 64
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Saya menyatakan bahwa lokasi tersebut di atas telah diperiksa. Semua tindakan pencegahan kebakaran yang tertulis dalam
Daftar Tindakan Pencegahan telah dilakukan, dan dengan ini izin untuk bekerja saya berikan. Saya telah memastikan semua
orang yang terlibat di “Pekerjaan Panas” telah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri yang sesuai dan sudah menyelesaikan
Pelatihan Izin Kerja dengan Energi Panas dan Pelatihan Pemadaman Kebakaran Dan Warden.

Pemberi Izin / Authorized Person Title:

Nama …..BAROKAH AMIN.….… ID # …45456… Tanda Tangan ……......................

Kadaluwarsa Tanggal …3 Maret 2022………… Waktu …15.00 WIT………..


Lengkapi Bagian ini pada Akhir Pekerjaan

Jam Selesai Pekerjaan Aktual …08.00 WIT……

Pemeriksaan Pasca-Kerja oleh Pengawas Kebakaran


Saya telah memeriksa lokasi hot work selama paling tidak 1 jam sejak pekerjaan selesai dan dengan ini menyatakan bahwa
lokasi tersebut aman dari potensi kebakaran/ledakan.

Nama …SARKUN……...….… ID # .. 541211. Tanda Tangan …….................... Waktu ....09.00 WIT.........

5. Pita Barikade dan Barikade Solid

• Orang-orang yang terlibat dalam setiap Kerja Panas harus memiliki pemahaman
yang tajam tentang pita barikade, tagging, atau barikade solid yang harus dipasang
untuk melindungi suatu area. Setiap karyawan yang telah menerima pelatihan
yang sesuai diberdayakan untuk memasang pita barikade dan tagging, atau
memastikan instalasi yang sesuai dilakukan.

• Ketika Kerja Panas dilakukan di atas kepala atau di tingkat yang lebih tinggi, lalu
lintas pejalan kaki dan kendaraan di bawah ini perlu diinformasikan.

o Gunakanpita barikade yang tepat dan / atau barikade solid untuk membuat
perimeter di level bawah.

o Pastikan semua area terpapar di bawahnya ditandai dengan benar atau


dibarikade untuk mencegah akses masuk.

o Pastikan perimeter yang ditandai atau dibarikade cukup besar untuk menjaga
semua lalu lintas pejalan kaki dan mobile equipment pada jarak yang aman.

OH&S 65
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Di daerah dengan kemacetan tinggi, best practice yang dapat dilakukan adalah
memberi tahu kelompok kerja lain di daerah tersebut sebelum pemasangan pita
barikade atau barikade solid. Jika diperlukan evakuasi, harus dipastikan bahwa
barikade solid tidak akan menghalangi rute evakuasi. Dengan memperingatkan
personel untuk alternatif rute evakuasi, Anda akan membantu memastikan
bahwa, selama evakuasi, karyawan tidak terpapar pada bahaya tambahan.

• Saat menggunakan peralatan pembakaran, lindungi personel dari percikan api


atau percikan logam dengan mengatur penghalang dan pelindung yang
diperlukan. Arc welding atau cutting harus dilindungi dengan benar untuk
mencegah orang lain terpapar oleh cahaya las.

• Siapa pun yang tidak terlibat dalam Kerja Panas yang dilakukan tidak boleh
melewati area yang dibatasi atau ditandai atau melewati tirai las kecuali

o Karyawan tersebut adalah orang yang berwenang (authorized) di area tersebut

o Kebijakan pita barikade dan barikade solid telah dipatuhi.

• Jika Anda adalah orang yang memasang pita barikade dan nama Anda ada di tag,
itu adalah tanggung jawab Anda untuk memelihara dan selanjutnya
memindahkannya. Semua karyawan lain tidak diizinkan untuk memindahkan pita
barikade / tagging yang dipasang oleh orang lain, kecuali jika prosedur site spesifik
tentang pemindahan telah dilakukan dengan melakukan semua upaya untuk
menghubungi pemasang awal, menghubungi pengawas, atau berkonsultasi
dengan profesional KP untuk memastikan bahaya telah dikontrol.

6. Tanda Peringatan/Safety Sign

Area operasional harus memiliki papan petunjuk yang menunjukkan bahaya kebakaran
yang mungkin tidak cukup jelas bagi karyawan (mis. Mesin yang mengandung lapisan
karet, galeri konveyor, penyimpanan/penyimpanan minyak, dll.).
OH&S 66
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Ada banyak sign berbeda yang digunakan di area kerja untuk mengkomunikasikan
bahaya langsung atau potensial. Penting untuk mengenali dan mematuhi sign ini
karena memungkinkan kita untuk mengenali bahaya dan mengingatkan kita tentang
tindakan pencegahan yang tepat untuk dilakukan.

• Danger/Bahaya: Menunjukkan situasi berbahaya yang bilamana tidak dihindari,


akan mengakibatkan kematian atau cedera serius. Kata Danger ini terbatas pada
situasi yang paling ekstrem.

• Warning/Peringatan: Mengindikasikan situasi berbahaya yang bilamana tidak


dihindari, dapat mengakibatkan kematian atau cedera serius.

• Caution/Hati-hati: Mengindikasikan situasi berbahaya yang bilamana tidak


dihindari, dapat mengakibatkan cedera ringan atau sedang.

• Semua sign harus dalam kondisi baik yang berarti harus dipasang dengan benar,
dapat dibaca, dan terlihat. Jika Anda melihat sign yang terjatuh atau tidak mudah
terlihat, perbaiki tanda itu atau beri tahu atasan Anda sehingga bisa diperbaiki.

7. Gas/Bahan Mudah Menyala/Terbakar

Ketika bekerja di area yang mudah terbakar, penting untuk mengidentifikasi dan
menggunakan kontrol pada material yang terbuat dari plastik, karet, mudah terbakar,
atau mudah menyala. Pastikan ada seorang Pengawas Kebakaran atau beberapa
Pengawas Kebakaran dimana sumber nyala api dapat muncul ke area yang mudah
terbakar. Saat melakukan Kerja Panas, penting untuk mengidentifikasi sumber sumber
yang mudah menyala.

Jika ada kemungkinan bahwa ada gas/uap yang mudah menyala atau oksigen berlebih,
pengujian atmosfer harus dilakukan oleh personel terlatih sebagai bagian dari proses
perizinan.

• Gas yang mudah menyala akan dan memang menciptakan kondisi di mana
karyawan terpapar pada atmosfer berbahaya.
• Atmosfir berbahaya didefinisikan sebagai atmosfer yang dapat memaparkan
karyawan pada risiko kematian, ketidakmampuan, gangguan kemampuan untuk
menyelamatkan diri, cedera, atau penyakit akut dari satu atau lebih hal berikut ini:
OH&S 67
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

o Lower Explosive Limit (LEL) atau Lower Flammable Limit (LFL) diatas 10%.

o Pengukuran Konsentrasi Oksigen (O2) harus di luar kisaran yang


direkomendasikan yaitu 19,5% dan 23%.

o Debu mudah terbakar di udara pada konsentrasi yang memenuhi atau melebihi
LFL-nya. Konsentrasi ini dapat diperkirakan sebagai suatu kondisi di mana debu
yang mudah terbakar mengaburkan penglihatan pada jarak 5 kaki (1,5 meter)
atau kurang.

• Pemeriksaan atmosfer berkala harus dilakukan di seluruh tugas Kerja Panas untuk
memastikan gas yang mudah terbakar berada dalam jangkauan atau dihilangkan
selama Kerja Panas.
• Kerja Panas harus berjarak 15 meter atau lebih jika ada gas yang mudah
menyala/mudah terbakar.

Prosedur Pengisolasian Bahan Mudah Terbakar

• Lokasi Kerja Panas harus dinilai untuk menentukan di mana risiko kebakaran
mungkin ada.

• Saat melakukan Kerja Panas, selalu pastikan untuk menciptakan area yang aman;
dengan semua bahan yang mudah terbakar dan/atau Kerja Panas dipindahkan
minimal 11 meter. Ini termasuk lantai yang mudah terbakar dan serpihan yang
mudah terbakar di lantai.

• Kerja Panas harus berjarak 15 meter atau lebih jika ada gas yang mudah menyala/
mudah terbakar.

• Jika memungkinkan, identifikasi cara alternatif untuk Kerja Panas atau pindah
pekerjaan ke Area Aman Kebakaran.

Pendekatan terhadap Bahan Mudah Menyala/Terbakar

Jika timbul situasi di mana Kerja Panas harus dilakukan dan bahan yang mudah
menyala dan/atau mudah terbakar tidak dapat dipindahkan, langkah-langkah berikut
diambil:

OH&S 68
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Seorang Fire Watch(es) harus ditugaskan.

• Jika bahan mudah menyala dan/atau mudah terbakar tidak dapat dipindahkan dari
area Kerja Panas, bahan yang mudah menyala dan/atau mudah terbakar harus
ditutup dengan tirai atau penutup tahan api.

• Dalam kasus di mana bahan bakar tidak dapat dihilangkan untuk memberikan
setidaknya 11 meter pemisahan atau persyaratan lainnya tidak dapat dilengkapi,
metode kontrol harus dijelaskan dalam permintaan varian. Variansi dijelaskan
kemudian dalam kursus ini.

• Tindakan Kontrol Alternatif yang digunakan dalam permintaan Variance harus


memberikan tindakan pencegahan yang sama atau lebih besar untuk mencegah
kebakaran.

• Variansi harus diselesaikan untuk tugas-tugas yang sering di mana alat kontrol
alternatif diperlukan.

• Area operasional yang telah diketahui, tetapi tidak jelas, mudah terbakar harus
ditandai dengan signage yang memerlukan aplikasi Izin Kerja panas. Contoh area
ini termasuk tetapi tidak terbatas pada:

o Instalasi Listrik

o Galeri Konveyor

o Permesinan yang mengandung bahan karet atau plastik

8. Bahaya Potensial

• Kerja Panas adalah berbahaya jika sumber portabel penyalaan api dapat muncul
seketika ke area di mana tadinya sumber penyalaan api tersebut tidak ada. Bukaan
atau retakan pada dinding, lantai, atau saluran yang merupakan bagian potensial
perjalanan percikan api, panas dan api harus ditutup atau dilindungi juga.

• Kontrol seperti selimut dan bantalan tahan api perlu dimanfaatkan untuk
mengurangi risiko percikan api yang keluar dari area tersebut. Jika mungkin,
pindahkan pekerjaan atau cari cara lain untuk menyelesaikan pekerjaan

OH&S 69
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Alat pemadam api dengan ukuran dan jenis yang sesuai harus ada di samping alat
pemadam api area normal.

• Multiple Fire watches mungkin perlu untuk mengidentifikasi dan memadamkan api
di semua area, pengapian dapat muncul.

Memeriksa Kondisi Berbahaya

Saat pekerjaan Anda berlangsung, pemeriksaan berkala harus dilakukan untuk


mengamati: potensi kebakaran, akumulasi debu, ventilasi yang memadai, kandungan
udara/atmosfer, atau kondisi berbahaya lainnya. Jika ada bahaya yang dijumpai,
Hentikan Pekerjaan, perbaiki sebelum melanjutkan pekerjaan Anda.

9. Kontrol Bahaya/Risiko

• Sepanjang pelatihan ini, berbagai bahaya yang ditemui di tempat kerja ditangani.
Meskipun ada proses khusus untuk analisis risiko, setiap karyawan harus dapat
mengevaluasi risiko yang terkait dengan bahaya yang dihadapi

• Pertimbangkan semua alternatif untuk Kerja Panas, sebelum menggunakan metode


Kerja Panas.

• Pastikan konsekuensi yang mungkin untuk pekerjaan Anda dipertimbangkan dan


semua bahaya dikendalikan.

• Anda harus memiliki Fire Watch untuk memadamkan api.

• Selalu pantau kondisi yang berubah selama Kerja Panas.

10. Persyaratan Alat Pemadam Api

• Selama Kerja Panas, alat pemadam api dengan ukuran dan jenis yang sesuai harus
disediakan di lokasi Kerja Panas selain penempatan normal alat pemadam api.

OH&S 70
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

• Personil yang terlibat dalam Kerja Panas harus diberi pelatihan tentang
penggunaan pemadam api.

• Alat pemadam api dan peralatan pemadam api yang sesuai harus dipelihara dalam
kondisi siap untuk digunakan secara instan. Peralatan tersebut terdiri dari ember
air, ember pasir, selang atau alat pemadam portabel tergantung pada sifat dan
jumlah bahan mudah terbakar yang terpapar.

• Selalu mengetahui bahan apa yang ada dan memiliki alat pemadam api yang benar
untuk mengatasi bahaya.

11. Kepedulian Lingkungan

• Ini merupakan harapan bagi karyawan untuk melindungi diri mereka sendiri dan
lingkungan.

• Selalu meminimalkan dampak lingkungan dengan menggunakan kontrol


lingkungan yang disetujui.

• Bertindak segera dan tepat ketika dihadapkan dengan masalah lingkungan.

• Buang kawat las bekas di wadah yang disetujui dan daur ulang material dengan
tepat.

• Hubungi pengawas Anda atau departemen lingkungan jika Anda memiliki


pertanyaan atau masalah lingkungan.

OH&S 71
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

OH&S 72
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

KEGIATAN LATIHAN

Latihan Praktek: Identifikasi Kontrol Kritikal Kerja Panas - 30 menit

Instruksi

1. Dalam kelompok kecil 2 orang, identifikasi KONTROL KRITIKAL yang berlaku yang
digunakan untuk mengontrol risiko kebakaran pada foto di bawah ini.

2. Berdasarkan apa yang telah Anda pelajari dalam modul sebelumnya, kontrol apa
yang ada atau harus diterapkan jika Anda akan melakukan Kerja Panas pada
susuran tangga dalam gambar tersebut? Bersiaplah untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok.

OH&S 73
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Latihan Praktek: ON THE JOB Persiapan Kerja Panas dan Pembuatan


Izin Kerja Panas - 60 menit

Instruksi

1. Anda ditugaskan untuk bekerja secara individu.

2. Berdasarkan hasil Latihan sebelumnya, catat sebanyak mungkin rincian mengenai


Personel, Peralatan, APD, Inspeksi, Bahaya/Risiko, Kontrol Risiko di jaringan/bagan
pada slide selanjutnya!

3. Selanjutnya instruktur akan membagikan formulir survei dan izin, dan Anda
ditugaskan mengisi formulir SURVEI AREA KERJA PANAS dan IZIN KERJA PANAS
sesuai dengan situasi/kebutuhan pekerjaan pada foto tersebut. Silahkan
melengkapi informasi/nama-nama personel ”bebas”, untuk keperluan latihan ini.

4. Presentasikan hasil kerja Anda!

Contoh Jaringan/Bagan Kerja Panas

Lihat Petunjuk Kegiatan pada halaman berikut.

OH&S 74
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

KUK No. Kegiatan Metode/Bukti

1.1 1 Identifikasi persyaratan izin kerja panas Dokumentasi, penggunaan


sesuai dengan prosedur. formulir izin kerja panas
sesuai Pedoman FRESH.

1.2 2 Identifikasi area yang memerlukan izin Dokumentasi, formulir


kerja panas berdasarkan hasil survei survei area kerja panas
area kerja. yang sudah diisi sesuai
Pedoman FRESH.

2.1 3 Identifikasi peran dan tanggung jawab Dokumentasi, formulir izin


pekerja yang terlibat dalam kerja panas kerja panas yang sudah
sesuai dengan pedoman. diisi sesuai Pedoman FRESH.

2.2 4 Laksanakan peran dan tanggung jawab Dokumentasi No. 2


keselamatan dalam kerja panas sesuai
dengan penugasannya.

3.1 5 Identifikasi peralatan dan bahaya Dokumentasi Jaringan/


penggunaannya sebelum kerja panas Bagan Kerja Panas
dimulai. Dokumentasi No. 2

3.2 6 Identifikasi bahaya kesehatan yang Dokumentasi Jaringan/


terkait dengan kerja panas sesuai Bagan Kerja Panas
dengan jenis pekerjaan.

3.3 7 Terapkan pengendalian bahaya Dokumentasi Jaringan/


kesehatan di tempat kerja sesuai dengan Bagan Kerja Panas
hirarki kontrol.

4.1 8 Kelompokkan area-area kerja panas Dokumentasi No. 2


berdasarkan tingkat bahaya dan risiko
masing-masing area.

4.2 9 Terapkan persyaratan kontrol kritikal Dokumentasi Jaringan/


untuk kerja panas di tempat kerja. Bagan Kerja Panas

4.3 10 Isi izin kerja panas sesuai dengan Dokumentasi No. 2


pedoman.

4.4 11 Laksanakan kerja panas dilaksanakan Dokumentasi No. 2


sesuai dengan prosedur.

OH&S 75
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Formulir Izin Kerja Panas


IZIN KERJA PANAS
• Sebelum memulai pekerjaan dengan energi panas apapun, pastikan tindakan-tindakan pencegahan telah
dilakukan dan diberi inisial/paraf.
• Izin hanya berlaku untuk satu gilir kerja.
• Izin tidak berlaku apabila pekerjaan ditunda 90 menit atau lebih!
• Rekam Izin Kerja Panas ini harus disimpan sekurangnya selama 1 tahun oleh pengawas.

Tanggal: Jam Mulai: Gilir Kerja:


Lokasi

Uraian Pekerjaan

Peralatan kerja panas


yang digunakan

Nama & # ID orang yang bekerja dengan energi panas


Nama/Inisial ID Nama/Inisial ID
1 3
2 4
Nama & # ID orang yang melakukan inspeksi
Nama/ Inisial ID Nama/Inisial ID
1 3
2 4
Nama & # ID Pengawas Kebakaran
Nama/Inisial ID Nama/Inisial ID
1 3
2 4

Uji Kandungan Udara (apabila berlaku)


Test #1 Test #2 Test #3

Jam

% LEL

% Oxygen

Nama & Inisial Penguji

Catatan:
Pekerjaan panas tidak boleh dilakukan jika pembacaan LEL di gas detector lebih dari 10% atau tingkat oksigen diatas 23%

Lengkapi “DAFTAR TINDAKAN PENCEGAHAN” di halaman selanjutnya!


OH&S 76
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

DAFTAR TINDAKAN PENCEGAHAN

No Hal yang diperiksa Inisial/NA


Saya telah memastikan sistem deteksi otomatis (asap, panas, api, dll)/alarm yang terdampak dari kemungkinan
1
aktif telah diisolasi oleh tim Fire System Maintenance and Engineering (FSME).
2 Saya telah memastikan alat pemadam api/fire suppression tersedia dan berfungsi dengan baik
3 Saya telah memastikan peralatan kerja berenergi panas dalam kondisi baik
Saya telah memastikan cairan mudah terbakar, padatan, debu dan endapan berminyak telah dipindahkan/
4
disingkirkan dalam radius minimal 11 meter/35 kaki, atau dilindungi dengan benar.
5 Saya telah memastikan bahan peledak sudah dipindahkan/disingkirkan dalam radius minimal 30/100 kaki meter
Saya telah memastikan gas dan bahan bakar mudah menyala/mudah terbakar sudah dijauhkan dalam radius
6
minimal 15 meter/50 kaki
7 Saya telah memastikan uji kandungan udara mudah terbakar/meledak telah dilakukan sesuai kebutuhan.
8 Saya telah memastikan kandungan udara mudah terbakar/meledak di dalam area kerja telah ditiadakan.
Saya telah memastikan apabila %LEL mencapai 10% atau lebih pada pembacaan gas detector, maka kerja
9
panas tidak boleh dilakukan.
10 Saya telah memastikan lantai telah disapu bersih.

11 Saya telah memastikan lantai kerja yang mudah terbakar telah dibasahi atau ditutup dengan penutup tahan api.

12 Saya telah memastikan semua bukaan pada dinding dan lantai telah ditutup.
Saya telah memastikan bahan atau lapisan mudah/bisa terbakar di balik dinding telah disingkirkan atau
13
dilindungi.
Saya telah memastikan tindakan pencegahan kebakaran dilakukan untuk peralatan yang dilapisi atau dibuat
14
dari karet dan plastik.
15 Saya telah memastikan wadah/tangki telah dibersihkan dari cairan/uap mudah menyala.
Saya telah memastikan peralatan yang tertutup (kontainer, ruang mesin, jalur udara atau penghisap debu, dsb)
16
telah dibersihkan dari bahan-bahan dapat terbakar
17 Saya telah memastikan pengawas kebakaran ditugaskan selama pekerjaan berlangsung.
Saya telah memastikan pengawas kebakaran terlatih dalam menggunakan perlengkapan pemadam api dan
18
dalam membunyikan alarm darurat/kebakaran.
19 Saya akan memastikan area dipantau selama (1) jam setelah pekerjaan selesai.
Saya akan memastikan sistem deteksi otomatis (asap, panas, dll)/alarm dikembalikan pada kondisi 100% baik
20
oleh Fire System Maintenance and Engineering (FSME) dan siap digunakan (Jika sebelumnya diisolasi).
21 Saya akan memastikan izin kerja ruang terbatas diimplementasikan sepenuhnya dan lengkap
22 Saya akan memastikan Lock Out Tag Out diimplementasikan sepenuhnya dan lengkap
23 Saya telah memastikan ventilasi tambahan untuk mengeluarkan asap/gas dari lokasi kerja disediakan.
24 Saya akan memastikan Izin Bekerja di Ketinggian diimplementasikan sepenuhnya dan lengkap
Saya menyatakan bahwa lokasi tersebut di atas telah diperiksa. Semua tindakan pencegahan kebakaran yang tertulis dalam
Daftar Tindakan Pencegahan telah dilakukan, dan dengan ini izin untuk bekerja saya berikan. Saya telah memastikan semua
orang yang terlibat di “Pekerjaan Panas” telah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri yang sesuai dan sudah menyelesaikan
Pelatihan Izin Kerja dengan Energi Panas dan Pelatihan Pemadaman Kebakaran Dan Warden.
OH&S 77
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Pemberi Izin / Authorized Person Title:

Nama ………………...….… ID # …………… Tanda Tangan ……......................

Kadaluwarsa Tanggal ……………………… Waktu ……………..


Lengkapi Bagian ini pada Akhir Pekerjaan

Jam Selesai Pekerjaan Aktual ………………

Pemeriksaan Pasca-Kerja oleh Pengawas Kebakaran


Saya telah memeriksa lokasi hot work selama (1) jam sejak pekerjaan selesai dan dengan ini menyatakan bahwa lokasi
tersebut aman dari potensi kebakaran/ledakan.

Nama ………………...….… ID # …………… Tanda Tangan …….................... Waktu …….................

OH&S 78
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Referensi

1. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan
Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara

2. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor
1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan
yang Baik

3. Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementrian Energi dan


Sumberdaya Mineral Nomor 185.K/37.04/DJB/2019 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan dan Pelaksanaan, Penilaian, dan
Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara

4. Manual FRESH MS PT Freeport Indonesia Tahun 2020

5. Standar FRESH Nomor STD-4.01.20-PTFI-2020 tentang Izin Kerja Keselamatan


Pertambangan

6. Pedoman FRESH Nomor GDL-4.01.20-PTFI-002 tentang Izin Kerja Panas

OH&S 79
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

OH&S 80
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

LAMPIRAN

DAFTAR PERIKSA SURVEY “AREA TIDAK MEMERLUKAN IZIN


KERJA PANAS”
”NON PERMIT REQUIRED HOT WORK AREA” SURVEY
CHECKLIST

Nama Fasilitas/Facility’s Name : _______________________

Tanggal Survey/Survey Date : _______________________

Apakah area yang akan ditentukan untuk menjadi “Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas”
memenuhi persyaratan-persyaratan di berikut ini?
Does the area that will be determined as “Non Permit Required Hot Work Area” fulfill the following
requirements?
No. Persyaratan/Requirements Ya/Yes Tidak/No Catatan/Remarks
1 Dikonstruksi dari bahan yang tidak
mudah terbakar atau dari bahan yang
tahan api.
Is constructed from non-flammable or
from fire-resistant materials.
2 Tersedia peralatan pemadam kebakaran
yang berada dalam kondisi berfungsi dan
siap digunakan.
Has fire extinguishing equipment that
are in working condition and ready to
use.
3 Bebas dari bahan mudah
menyala/terbakar, termasuk area
sekitarnya terbebas juga dari bahan
mudah menyala/terbakar setidaknya
sejauh 11 meter.
Free from combustible/flammable
materials, and including surrounding
area is also free of
combustible/flammable materials at least
11 meters away.
4 Berjarak paling tidak 30 meter dari
tempat penyimpanan bahan peledak
atau bahan bakar.
At least 30 meters away from place
where explosives or fuel are stored.
5 Tidak terdapat gas/uap mudah menyala
dalam jarak setidaknya 15 meter dari
area tersebut.
There is no flammable gas/vapor within
at least 15 meters from the area.

OH&S 81
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

6 Memiliki sistem ventilasi yang memadai


baik ventilasi alami maupun buatan.
Has adequate ventilation system either
natural or artificial ventilation.

7 Terpisah dari fasilitas/bangunan/area di


sekitarnya atau memiliki dinding
pemisah tahan api yang bisa menahan
percikan api dari pekerjaan panas untuk
berpindah ke fasilitas/bangunan/area di
dekatnya.
Is segregated from adjacent
facilities/buildings/area or has fire
resistant separation wall that prevents
sparks from hot work from moving to
nearby facilities/buildings.
8 Tidak terdapat bukaan, lubang, retakan,
saluran yang memungkinkan percikan
api dari pekerjaan panas berpindah ke
fasilitas/bangunan/area didekatnya.
There are no openings, holes, cracks,
duct that allow sparks from hot work to
move to nearby facilitie/buildings/areas.

Dari hasil SURVEY / SURVEY ULANG tersebut maka kami menyatakan bahwa area tersebut LAYAK
/ TIDAK LAYAK untuk digunakan sebagai “Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas”. From the results
of the SURVEY / RE-SURVEY, we state that the area is APPROPRIATE / NOT APPROPRIATE to
be utilized as “Non Required Hot Work Permit Area".
CATATAN/NOTE: Pemilik Area harus memastikan bahwa “Area Tidak Memerlukan Izin Kerja Panas”
selalu dipertahankan dalam kondisi selalu memenuhi persyaratan-persyaratan diatas. Perubahan yang
menyebabkan tidak terpenuhinya persyaratan di atas atau tidak berfungsinya kontrol pada “Area TIdak
Memerlukan Izin Kerja Panas” akan membatalkan fungsi dari area tersebut, dan kemudian, Izin Kerja
Panas harus kembali digunakan untuk pekerjaan panas di area tersebut. The Area Owner must ensure
that the “Non Required Hot Work Permit Area” is always maintained in a condition that always meets
the above requirements. Changes that result in non-fulfillment of above requirements or malfunction of
controls on “Non Required Hot Work Permit Area” will cancel the function of the area, and therefore,
Hot Work Permit must be implemented for any hot work in that area.

Surveyor Safety Area

Nama/Name

ID

Tanda Tangan/Signature

OH&S 82
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01
Pedoman Peserta SFT034 - MELAKSANAKAN KERJA PANAS)

Menyetujui/Approval,

Pemilik Area/Area
Owner
Nama/Name

ID
Tanda Tangan/Signature

OH&S 83
Doc Ver: SFT034-PP-220630-01

Anda mungkin juga menyukai