Anda di halaman 1dari 39

Manajemen Strategik

Visi, Misi Sektor


Publik
Presented by:
Alfia Kamalia 123012304007
Naila Rusyda Munif 123012301055
Overview
• Membangun Visi, Misi, Tujuan,
Program dan Sasaran
• Analisis SWOT
• Membangun Strategic
Implementasi
• Membuat Rencana Program
Tahunan dan Lima Tahunan
Visi, Misi, Sasaran dan Program
Berdasarkan Peraturan Menteri Bappenas Nomor 1 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan, Penelaahan dan
Perubahan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh kementerian/lembaga.

Misi adalah sesuatu rumusan umum mengenai upaya-upaya dalam mencapai visi kementerian/lembaga.

Tujuan adalah implementasi dari visi dan misi kementerian/lembaga.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu Program atau Keluaran yang diharapkan dari suatu
kegiatan.

Program adalah alat kebijakan (policy tool) yang dimiliki oleh kementerian/lembaga dalam menjabarkan
tugas dan fungsi sesuai visi dan misi Presiden.
Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Membangun Visi, Misi, Tujuan, Program dan Sasaran

UU No 17 Tahun 2007 Tentang RPJPN 2005-2025

Visi Pembangunan Nasional: INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
1. Mandiri: Mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain dengan
mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri.
2. Maju: Diukur dari kualitas SDM, tingkat kemakmuran, dan kemantapan sistem dan kelembagaan
politik dan hukum.
3. Adil: Tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun, baik antar individu, gender, maupun wilayah.
4. Makmur: Diukur dari tingkat pemenuhan seluruh kebutuhan hidup

Dalam mewujudkan visi tersebut dirumuskan Misi Kementerian/Lembaga yang berupa rumusan
umum upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan Visi.
Membangun Visi, Misi, Tujuan, Program dan Sasaran

Peraturan Presiden No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024


RPJPN 2020-2024:
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan
pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang
kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan
berdaya saing.

TEMA:
Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan

Visi Indonesia Emas 2045: NEGARA NUSANTARA BERDAULAT, MAJU DAN BERKELANJUTAN
VISI DAN MISI PRESIDEN
Dalam mencapai sasaran RPJMN 2020-2024:
Visi: Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong

Misi:
1) Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
2) Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing
3) Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan
4) Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
5) Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa
6) Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya
7) Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga
8) Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya
9) Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DITJEN PPI
KEMKOMINFO
Visi: Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong

Misi:
1) Pemerataan konektivitas, aksesibilitas, dan ekosistem layanan pitalebar nasional
2) Pengembangan, penyehatan industri dan adopsi teknologi baru untuk mendukung transformasi
digital
3) Meningkatkan kemudahan berusaha sektor pos, telekomunikasi dan penyiaran
4) Meningkatkan cakupan area penyiaran digital
5) Meningkatkan cakupan wilayah layanan pos
6) Meningkatkan pengendalian dan pengawasan kualitas layanan pos, telekomunikasi, dan penyiaran
7) Meningkatkan profesionalitas dan kapasitas SDM Ditjen PPI dalam kerangka Reformasi Birokrasi
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DITJEN PPI
KEMKOMINFO
Tujuan:
1) Terwujudnya konektivitas, aksesibilitas, dan ekosistem layanan pitalebar nasional
2) Terwujudnya iklim industri pos, telekomunikasi dan penyiaran yang sehat dan berkelanjutan
3) Terwujudnya pengembangan High-Speed mobile broadband
4) Terwujudnya kemudahan berusaha sektor pos, telekomunikasi dan penyiaran
5) Terjangkaunya masyarakat dengan layanan penyiaran digital
6) Terjangkaunya masyarakat dengan layanan pos
7) Meningkatnya standar kualitas dan kepatuhan layanan pos, telekomunikasi dan penyiaran
8) Terwujudnya profesionalitas dan kapasitas SDM Ditjen PPI dalam kerangka Reformasi
Birokrasi
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DITJEN PPI
KEMKOMINFO
Sasaran Strategis Kemkominfo:
1. Meningkatnya cakupan jaringan pita lebar yang cepat dan terjangkau
2. Meningkatnya cakupan wilayah yang terlayani penyiaran digital
3. Meningkatnya konektivitas layanan pos
4. Terwujudnya Konektivitas Next Generation Nasional
5. Meningkatnya pemanfaatan spektrum frekuensi dan kualitas pengelolaan layanan publik
bidang pos dan informatika
6. Meningkatnya pemanfaatan TIK di sektor ekonomi dan bisnis
7. Terwujudnya masyarakat cerdas digital
8. Dukungan implementasi digitalisasi pemerintah
9. Meningkatnya pengelolaan informasi dan komunikasi publik
10. Terwujudnya tata kelola pemerintah yang baik
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DITJEN PPI
KEMKOMINFO
Sasaran Program:
1) Meningkatnya cakupan dan kualitas layanan broadband di wilayah komersial
2) Meningkatnya cakupan wilayah yang terlayani penyiaran digital
3) Meningkatnya cakupan dan kualitas layanan pos
4) Terwujudnya pengembangan high-speed mobile broadband
5) Meningkatnya kualitas penyelenggaraan layanan dan pengelolaan PNBP
6) Terwujudnya digitalisasi Pemerintahan pusat dan daerah
7) Meningkatnya kualitas tata Kelola birokrasi yang efektif dan efisien
ANALISIS SWOT

Analisis SWOT adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan,


kelemahan, peluang, dan ancaman untuk bisnis atau bahkan proyek tertentu.

Analisis SWOT merupakan alat yang ampuh untuk membantu Anda mengidentifikasi
peluang kompetitif untuk mencapai tujuan organisasi..
1. Mengidentifikasi area peluang
2. Mengidentifikasi area yang dapat ditingkatkan
3. Mengidentifikasi area yang mungkin berisiko
ANALISIS SWOT
Strengths
● suatu kelebihan yang dimiliki oleh suatu organisasi yang berpengaruh
terhadap perkembangan suatu perusahaan atau organisasi.

Weaknesses
● kekurangan yang dimiliki oleh suatu organisasi yang mana ketika
kekurangan ini dapat diatasi maka akan berdampak pada upaya
pengembangan dalam mencapai suatu tujuan organisasi/perusahaan.

Opportunities
● kesempatan yang ada di hadapan perusahaan untuk mencapai tujuan.

Threats
● Faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu bisnis/kegiatan, yang
jika tidak segera diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi organisasi di
masa sekarang maupun masa depan
Sumber: Renstra Kominfo Ditjen PPI 2020-2024
Strengths (Kekuatan)
● Infrastruktur Pos sudah tersebar hampir ke semua pelosok di Indonesia
● Hampir semua ibu kota kecamatan dalam kota telah terjangkau layanan pos universal
● Sudah tersedianya berbagai regulasi yang mengatur perizinan penyelenggaraan pos
● Penyediaan layanan pos khusus layanan pos universal masih menjadi fokus pemerintah sehingga menjadi lebih terjamin
● Beberapa Penyelenggara Pos Nasional telah menggunakan sistem layanan berbasis online
Weakness (Kelemahan)
● Persaingan Industri semakin ketat dengan semakin banyaknya penyelenggara pos
● Biaya penyelenggaraan pos dianggap masih belum efisien karena semua penyelenggara menyediakan sendiri sehingga
kalah bersaing dengan penyedia marketplace yang mampu memberikan biaya pengiriman yang lebih murah
● Penyelenggaraan Layanan pos masih bertumpu pada pengiriman surat dan paket dengan menggunakan teknologi
konvensional, padahal dengan berkembangnya teknologi digital layanan logistik, jasa keuangan dan keagenan pos
menjadi potensi layanan kedepan
● Belum adanya standarisasi penyelenggaraan pos termasuk standarisasi pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas dalam proses bisnis pos
● Pengembangan layanan Pos digital masih rendah
● Regulasi dan kebijakan yang mendukung penyelenggaraan pos digital masih kurang
● SDM yang kurang kompeten dalam berinovasi di bidang pos
Opportunities (Kesempatan)
● Perkembangan teknologi TIK telah mendorong berbagai layanan baru yang menjadi potensi bagi penyelenggara
pos
● Perkembangan layanan logistik, e-commerce tumbuh pesat dapat mendorong pertumbuhan industri pos
● Perkembangan teknologi tracking and tracing yang memberikan jaminan kualitas layanan yang semakin pasti
● Digitalisasi industri menciptakan efisiensi biaya dan penciptaan berbagai inovasi layanan
● Memperkuat dan mempertegas regulasi yang sudah ada terutama terkait tarif layanan pos agar tidak berada di
bawah tarif layanan Pos Indonesia
● Menindak tegas penyelenggara layanan pos yang menentukan tarif layanan lebih rendah dibanding yang telah
ditentukan pemerintah
● Melakukan Benchmarking terhadap layanan sejenis guna mengembangkan inovasi dalam sektor layanan pos
● Melakukan pelatihan kepada SDM untuk mengembangkan
Treats (Ancaman)
● Banyak bermunculan penyelenggara pos baru
● Adanya produk substitusi dari penyedia marketplace
Sumber: Renstra Kominfo Ditjen PPI 2020-2024
Konsep Dasar Perencanaan Pembangunan
● Cita-cita Nasional (visi abadi) sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
adalah berkehidupan kebangsaan yang bebas, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur;
● Tujuan Nasional dengan dibentuknya pemerintahan adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia;
● Tugas Pokok Setelah Kemerdekaan adalah menjaga kemerdekaan serta mengisinya dengan pembangunan yang
berkeadilan dan demokratis yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan;
● Agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran maka diperlukan perencanaan pembangunan.

Mengapa perlu perencanaan?

1. Adanya keterbatasan 3. Perlu koordinasi dan sinergi kebijakan


(sumber daya vs kebutuhan) (berbagai organisasi dan pelaku kegiatan)

2. Adanya ketidakpastian
4. Perlunya evaluasi dan pertanggung-jawaban
(perubahan lingkungan sosial,
(kepada masyarakat/ konstituen dan
ekonomi, budaya, politik,
generasi sekarang dan yad)
teknologi)
Manajemen dan Perencanaan Strategis
Secara garis besar terdapat lima tugas manajerial yang saling berkaitan:
● menetapkan visi strategis organisasi;
● melakukan penjabaran dan trasformasi visi menjadi tujuan dan sasaran;
● menetapkan strategi untuk mencapai tujuan;
● melaksanakan strategi yang dipilih dengan menggunakan kriteria efektif dan efisien,
dan
● melakukan evaluasi kinerja serta melakukan penyesuaian dari hasil evaluasi.
Perencanaan strategis didefinisikan sebagai proses sistematis untuk mengelola organisasi dan
arah masa depannya dalam kaitannya dengan lingkungannya dan tuntutan pemangku
kepentingan eksternal, termasuk perumusan strategi, analisis kekuatan dan kelemahan,
identifikasi pemangku kepentingan lembaga, implementasi tindakan strategis, dan manajemen
masalah.
Manajemen dan Perencanaan Strategis

Manajemen strategis adalah kumpulan menyeluruh dari aktivitas dan proses yang
sedang berjalan yang digunakan organisasi untuk secara sistematis
mengkoordinasikan dan menyelaraskan sumber daya dan aksi-aksi dengan misi, visi,
strategi melalui sebuah organisasi.
Aktivitas manajemen strategis mengubah bentuk dari rencana statis menjadi
sebuah sistem yang menyediakan kinerja strategi dan memberikan umpan balik
untuk pengambilan keputusan serta memungkinkan rencana bisa terlibat dan
tumbuh sebagai persyaratan dan perubahan keadaan lainnya.
Eksekusi strategi pada dasarnya sinonim manajemen strategi dan jumlah sistematik
implementasi dari strategi.
Manajemen dan Perencanaan Strategis

Komponen Utama
Proses Perencanaan
Strategi
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Kasus Indonesia versus Amerika)
No Tema Amerika Serikat Indonesia

1 Pendekatan anggaran berbasis kinerja AS mulai menerapkan Government Performance and Result Indonesia mulai menerapkan sistem penganggaran
Act pada tahun 1993 berbasis kinerja setelah reformasi keuangan negara
dengan disahkannya Undang-Undang (UU) Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional

2 Implementasi sistem anggaran berbasis AS mengeluarkan inisiatif baru untuk menjawab tantangan Indonesia mengeluarkan inisiatif baru untuk
kinerja, AS dan Indonesia sama-sama tersebut dengan diterapkannya Performance Improvement menjawab tantangan tersebut dengan diterapkannya
menghadapi masalah klasik yang serupa: Initiative (PII) pada era kepemimpinan Presiden George W Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran
1.misinterpretasi informasi kinerja Bush pada tahun 2002. (RSPP) di Indonesia, yang telah diimplementasikan
kementerian/lembaga (K/L) yang sejak awal tahun 2021.
berdampak pada capaian pembangunan
nasional;
2.miskoordinasi serta tumpang tindih
persepsi dan kinerja lintas sektor dalam
mencapai prioritas nasional.

3 Capaian Berdasarkan laporan Organisation for Economic Co-operation Dalam rangka perubahan atas peta jalan reformasi
and Development (OECD), AS berhasil mencapai sasaran birokrasi nasional tahun 2020—2024, Kementerian
pembangunan juga menjadi benchmark negara lain dalam Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
pencapaian sasaran pembangunan nasional yang memiliki Birokrasi (PANRB) menyampaikan bahwa hingga saat
kompleksitas permasalahan lintas sektor yang tinggi dengan ini—bahkan setelah penerapan RSPP—hasil
menerapkan PII. PII memastikan capaian prioritas nasional penilaian evaluasi akuntabilitas kinerja dipandang
lintas sektor dengan menerapkan, salah satunya, penilaian belum sesuai dengan realitas capaian pembangunan
kinerja menggunakan Program Assesment Rating Tool di lapangan.
(PART).
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Kasus Indonesia versus Amerika)
No Tema Amerika Serikat Indonesia

4 Lembaga yang terlibat dalam 1. Office of Management and Budget (OMB), yang 1.Kementerian Keuangan (Kemenkeu);
perencanaan/sistem manajemen kinerja dan bertanggung jawab dalam menyiapkan perencanaan program 2.Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
anggaran dan anggaran Presiden (President’s Budget) serta seluruh (Bappenas);
jajaran agencies. Kementerian PAN RB;
2. Department of Treasury (DoT), bertugas untuk mengelola 3.Bagian Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR);
keuangan negara dengan mengumpulkan data laporan 4.Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
keuangan yang digunakan oleh sektor publik dan privat untuk (BPKP);
memantau status keuangan negara, untuk kemudian 5.Badan Pemeriksa Keuangan.
merumuskan kebijakan fiskal dan moneter.
3. Congressional Budget Office (CBO), bertanggung jawab
untuk menyiapkan hasil analisis mengenai kondisi ekonomi
terkini sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi
Kongres.
4. Government Accountability Office (GAO), merupakan
lembaga legislatif yang membantu Kongres sebagai
investigator akuntabilitas kinerja pemerintah federal AS.

5 Sistem perencanaan dan penganggaran 1.Balanced budgeting; 1.Zero based budgeting;


2.Performance based budgeting 2.Performance based budgeting.

6 Masa berlaku rencana kerja 5 tahunan (dimulai 1 Oktober) 1 tahunan (dimulai 1 Januari)

7 Fase Anggaran Formulasi, Kongress, dan Eksekusi Pagu indikatif, pagu anggaran, dan pagu alokasi
anggaran
Perbedaan Manajemen Strategis dan Perencanaan Strategis
● Dalam literatur mengenai manajemen di sektor swasta, salah satu kecenderungan paling awal
(khususnya pada tahun 1960an dan 1970an) adalah merujuk pada perencanaan strategis atau
perencanaan perusahaan dibandingkan manajemen strategis. Perencanaan strategis diartikan,
misalnya, pekerjaan suatu perusahaan dalam memikirkan, dan menganalisis , apakah perusahaan
tersebut harus memasarkan produk baru atau memasuki industri baru, apakah perusahaan harus
memilih diversifikasi aktivitas yang terkait atau tidak, dan sebagainya. pada. Inti dari
keputusan-keputusan ini adalah bahwa perencanaan strategis digunakan untuk mengambil
SEKTOR keputusan-keputusan tersebut tanpa berasumsi bahwa masa depan hanyalah sebuah ekstrapolasi
SWASTA dari masa lalu. Inilah sebabnya mengapa perusahaan harus menganalisis tren, kejadian yang
mungkin terjadi, peluang dan ancaman untuk membuat penilaian tentang seberapa baik kinerja
mereka di masa depan dan bagaimana mereka dapat mencapai tujuan strategis mereka.
● Oleh karena itu, gagasan perencanaan strategis adalah untuk mengantisipasi ancaman dan peluang
dan tidak menunggu hingga ancaman dan peluang tersebut terwujud. Dengan demikian,
perencanaan strategis mungkin disamakan dengan ketergantungan pada pengambilan keputusan
analitis dan logis untuk memposisikan perusahaan dalam lingkungan bisnisnya berdasarkan
antisipasi.
Perbedaan Manajemen Strategis dan Perencanaan Strategis
● Tidak jelas apakah para praktisi di sektor publik menganggap perencanaan strategis hanya sebagai
proses pengambilan keputusan yang analitis dan logis, dengan mengandalkan antisipasi untuk
memutuskan strategi. Faktanya, di sektor publik di banyak negara, perencanaan strategis sering
dipandang sebagai alat yang tepat untuk perencanaan pembangunan nasional, dan dalam beberapa
tahun terakhir sering diasumsikan bahwa pemantauan selama implementasi juga merupakan bagian
integral dari perencanaan strategis. Pemerintah telah meningkatkan pemantauan dan evaluasi
terhadap perencanaan strategis mereka, sehingga tidak hanya memberikan keyakinan yang lebih
SEKTOR besar bahwa rencana tersebut dipraktikkan, namun juga memungkinkan terjadinya pembelajaran.
PUBLIK ● Ada juga peningkatan tanda-tanda bahwa pemerintah ingin memperluas kepemilikan atas rencana
strategis sehingga mulai berbicara lebih banyak tentang melibatkan masyarakat, dunia usaha, dan
pemangku kepentingan lainnya dalam perencanaan strategis, dengan berkonsultasi dengan mereka
sebelum menyelesaikan rencana strategis pemerintah, dan dengan mengkomunikasikan lebih
banyak tentang rencana strategis tersebut, proses perencanaan, dan isi rencana kepada publik. Jadi,
perencanaan strategis di sektor publik tidak dipandang hanya sebagai alat analisis kerangka
perumusan strategi tetapi juga mencakup kegiatan-kegiatan lain yang dipandang perlu untuk
mencapai efektivitas.
IDE APA YANG DAPAT KITA TRANSFER DARI MANAJEMEN STRATEGIS SEKTOR SWASTA?

● Pada tingkat paling umum dan paling abstrak, pengambilan keputusan strategis baik di sektor swasta maupun
publik berkaitan dengan hal-hal:
RENCANA KINERJA ORGANISASI PUBLIK

● Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan pengambilan keputusan ke depan untuk menetapkan tingkat kinerja
yang diinginkan di masa mendatang.
● Perencanaan kinerja membantu pemerintah untuk mencapai tujuan yang sudah diidentifikasikan dalam rencana
strategis, termasuk didalamnya pembuatan target kinerja dengan menggunakan ukuran-ukuran kinerja.
● Pencapaian kinerja dapat dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP.
● Siklus penyusunan rencana yang digambarkan berikut ini menunjukkan bagaimana Anggaran Berbasis Kinerja (ABK)
digunakan sebagai umpan balik dalam rencana strategis secara keseluruhan.
RENCANA PROGRAM TAHUNAN DAN RENCANA PROGRAM LIMA TAHUNAN
● Rencana Program Tahunan (Prota) dan Rencana Program Lima Tahunan (Renstra) merupakan dua tahapan
perencanaan yang saling terkait dalam konteks perencanaan organisasi atau lembaga. Berikut penjelasan
mengenai hubungan antara keduanya:
1.Rencana Program Lima Tahunan (Renstra)
a.Renstra adalah dokumen perencanaan yang mencakup periode lima tahun.
b. Biasanya, Renstra merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) bagi Pemerintah Pusat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bagi
Pemerintah Daerah.
c. Renstra menggambarkan visi, misi, tujuan, dan strategi organisasi atau lembaga dalam jangka waktu lima
tahun.
d. Renstra memberikan arah dan fokus bagi pelaksanaan program dan kegiatan selama periode tersebut.
e. Renstra juga menjadi dasar untuk menyusun Rencana Program Tahunan (Prota).
2.Rencana Program Tahunan (Prota)
a.Prota adalah rencana yang mencakup periode satu tahun.
b.Prota merupakan penjabaran lebih rinci dari Renstra.
c. Dalam Prota, alokasi waktu dan sumber daya diatur untuk mencapai tujuan dan target yang telah
ditetapkan dalam Renstra.
d. Prota memuat penjabaran alokasi waktu untuk setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar.
e. Prota membantu mengarahkan pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun tertentu.
PENGERTIAN RPJMN & RENSTRA KEMENTERIAN K/L

● RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) adalah dokumen perencanaan yang mencakup
periode lima tahun dan menjadi pedoman bagi pemerintah dalam mengarahkan pembangunan nasional. RPJMN
memuat strategi pembangunan, kebijakan umum, proyek prioritas strategis, program Kementerian/Lembaga,
serta arah pembangunan kewilayahan dan lintas kewilayahan. Selain itu, RPJMN juga mencakup kerangka ekonomi
makro yang melibatkan gambaran perekonomian secara menyeluruh, termasuk arah kebijakan fiskal dalam
rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.
● Renstra (Rencana Strategis) adalah dokumen perencanaan yang disusun oleh setiap Kementerian/Lembaga (K/L)
berdasarkan RPJMN. Renstra K/L merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan (Renja) dan
RKAKL (Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga). Renstra K/L mencakup penjabaran dari RPJMN dan
menjadi acuan untuk mengarahkan kebijakan dan strategi dalam mencapai visi Presiden 2020-2024:
“Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”
PENGERTIAN RPJMD & RENSTRA PERANGKAT DAERAH

● RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi,
arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas
Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.
● RPJMD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak dilantik sampai dengan
berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah.
● Rencana Strategis Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka
pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/ atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan
fungsi setiap Perangkat Daerah.
● Rencana strategis Perangkat Daerah ditetapkan dengan Perkada setelah RPJMD ditetapkan.
● Renstra tersebut selanjutnya akan dijabarkan secara tahunan dalam bentuk Rencana Kerja Perangkat Daerah
(Renja PD) agar kegiatan pembangunan yang direncanakan dapat dianggarkan.
KORELASI RPJMN DENGAN RENSTRA (PENYUSUNAN RPJMN)
● Pemerintah telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 melalui
Perpres Nomor 18 Tahun 2020. Selama periode 2020-2024 pembangunan akan difokuskan pada 5 aspek yaitu: (i)
Pembangunan SDM; (ii) Pembangunan infrastruktur; (iii) Penyederhanaan regulasi; (iv) Penyederhaan birokrasi; dan
(v) Transformasi ekonomi.
● Selanjutnya, kelima hal tersebut akan diimplementasikan dalam 7 agenda pembangunan nasional meliputi:
1) Ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan;
2) Pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan;
3) SDM berkualitas dan berdaya saing;
4) Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan;
5) Infrastruktur untuk ekonomi dan pelayanan dasar;
6) Lingkungan hidup, ketahanan bencana, dan perubahan iklim; dan
7) Stabilitas polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.
● Apabila dibandingkan dengan RPJMN periode sebelumnya (2015-2019), dalam periode tahun 2020-2024 terdapat
penyempurnaan fokus pembangunan. Pada RPJMN periode 2015-2019 pembangunan difokuskan pada 3 hal yaitu
insfrastruktur, SDM, dan deregulasi ekonomi, kemudian pada RPJMN periode 2020-2024 disempurnakan dengan
menambahkan dua lagi fokus pembangunan yaitu penyederhanaan regulasi dan penyederhaan birokrasi.
● Dalam penyusunan agenda pembangunan tersebut, pemerintah telah mempertimbangkan lingkungan, isu-isu
strategis, kerangka ekonomi, batasan pembangunan, pengarusutamaan, serta proyek prioritas strategis. Faktor-fakor
tersebut dijadikan sebagai referensi untuk pembuatan arah kebijakan dan strategi dalam mencapai visi Presiden
2020-2024 “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”
KORELASI RPJMN DENGAN RENSTRA (PENYUSUNAN RENSTRA K/L)
● Pasca penetapan RPJMN, seluruh K/L termasuk Kementerian Keuangan diwajibkan untuk menyusun Renstra K/L. Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024 yang selanjutnya disebut Renstra K/L adalah dokumen perencanaan
Kementerian/Lembaga untuk periode 5 (lima) tahun, yakni tahun 2020 sampai dengan tahun 2024, yang merupakan
penjabaran dari RPJMN Tahun 2020-2024. Renstra K/L merupakan penjabaran Visi Kementerian/Lembaga yang
bersangkutan dan dilengkapi dengan rencana sasaran nasional yang hendak dicapai dalam rangka mencapai sasaran
Program Prioritas Presiden.
● Penyusunan Renstra K/L dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan Renstra K/L Tahun 2020-2024.
Berdasarkan peraturan tersebut, tahapan penyusunan Renstra K/L meliputi:
1. Penyusunan rancangan teknokratik Renstra K/L;
2. Penyusunan rancangan Renstra K/L;
3. Penelaahan rancangan Renstra K/L; dan
4. Penyesuaian rancangan Renstra K/L
● Kementerian/Lembaga menetapkan rancangan Renstra K/L menjadi Renstra K/L yang ditetapkan dengan Peraturan
Menteri, Peraturan Lembaga, atau Peraturan Badan dan menyampaikan Renstra K/L yang telah ditetapkan kepada
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, dan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi paling lambat 3 (tiga) bulan setelah RPJMN ditetapkan. Apabila
pada masa RPJMN yang ditetapkan, diperlukan Perubahan Renstra K/L, dapat dilaksanakan setelah mendapatkan
pertimbangan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
● Renstra K/L merupakan dokumen perencanaan dari setiap Kementerian/Lembaga yang berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan menjadi salah satu pedoman bagi Kementerian/Lembaga dalam menyusun
Rencana Kerja Tahunan (Renja) dan RKAKL. Untuk itu masing-masing Kementerian/Lembaga harus mengeksekusi strategi
yang telah dirumuskan ke Kegiatan Operasional.
PENYUSUNAN RENSTRA DI PEMERINTAH DAERAH
(HUBUNGAN KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH)
KETERKAITAN TAHAPAN PENYUSUNAN RPJMD DAN RENSTRA PD
KETERKAITAN SUBSTANSI RPJMD DENGAN RENSTRA PD
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai