Anda di halaman 1dari 4

FORMATIF

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFROMASI

Disusun oleh:
JAGAT SATRIO 2022310009

FAKULTAS INFORMATIKA
UNIVERSITAS BINA INSANI
BEKASI
2024
1. Perlunya Pengembangan Sistem Informasi dalam Suatu Organisasi
Pengembangan sistem informasi penting dalam suatu organisasi karena:

Pengembangan sistem informasi merupakan hal yang vital dalam konteks


organisasi karena memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi
operasional, produktivitas karyawan, dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Sistem informasi yang baik juga mendukung perusahaan dalam memberikan
layanan pelanggan yang lebih baik, serta dalam menghadapi pertumbuhan bisnis
dengan lebih baik. Dengan mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan
aksesibilitas informasi, dan memungkinkan analisis data yang akurat,
pengembangan sistem informasi membantu organisasi untuk menjadi lebih
kompetitif dan adaptif di pasar yang terus berubah.

2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi


Siklus hidup pengembangan sistem informasi umumnya terdiri dari:

 Analisis Kebutuhan: Identifikasi masalah, kebutuhan, dan tujuan sistem.


 Desain Sistem: Merancang struktur dan fungsi sistem berdasarkan analisis
sebelumnya.
 Pengembangan Sistem: Implementasi desain menjadi sistem yang berfungsi.
 Uji dan Evaluasi: Pengujian sistem untuk memastikan bahwa sistem memenuhi
kebutuhan dan berfungsi seperti yang diharapkan.
 Implementasi dan Integrasi: Menjalankan sistem di lingkungan produksi dan
mengintegrasikannya dengan infrastruktur dan proses yang ada.
 Operasi dan Pemeliharaan: Menjaga dan memperbarui sistem selama masa
pakainya untuk memastikan kinerja yang optimal.

3. Metodologi Pengembangan Sistem dan Bentuk-Bentuknya


Metodologi pengembangan sistem adalah pendekatan atau proses yang digunakan
dalam mengembangkan sistem informasi. Beberapa bentuk metodologi
pengembangan sistem meliputi:

a. Waterfall: Proses linier dengan tahapan yang berurutan, mulai dari analisis
hingga implementasi.
 Kelebihan:
1. Struktur yang jelas dan linear, memungkinkan untuk perencanaan yang
lebih baik.
2. Cocok untuk proyek dengan persyaratan yang jelas dan stabil.
3. Memungkinkan dokumentasi yang kuat di setiap tahapan.
 Kelemahan:
1. Kurang fleksibel terhadap perubahan karena tahapan yang saling
tergantung.
2. Keterbatasan dalam merespons perubahan kebutuhan atau masalah
yang muncul di tahap akhir. Iteratif: Proses yang melibatkan iterasi
berulang antara tahap analisis, desain, pengembangan, dan pengujian.

b. Spiral: Pendekatan berbasis risiko yang menggabungkan elemen-elemen dari


waterfall dan iteratif dengan fokus pada mitigasi risiko.

 Kelebihan:
1. Memungkinkan untuk perbaikan yang berkelanjutan dan iterasi pada
setiap tahapan.
2. Dapat menyesuaikan perubahan kebutuhan atau masalah yang muncul
selama pengembangan.
3. Memungkinkan untuk umpan balik yang lebih cepat dari pengguna.
 Kelemahan:
1. Memerlukan manajemen yang cermat untuk mengelola iterasi dan
prioritas.
2. Dapat menghasilkan biaya tambahan jika iterasi berlebihan atau tidak
terkelola dengan baik.

c. Agile: Pendekatan yang fleksibel dan adaptif, dengan penekanan pada


kolaborasi tim, pengujian terus-menerus, dan pengiriman perangkat lunak
secara bertahap.

 Kelebihan:
1. Fleksibel dan adaptif terhadap perubahan kebutuhan atau masalah yang
muncul selama pengembangan.
2. Mendorong kolaborasi tim dan umpan balik dari pengguna secara terus
menerus.
3. Memungkinkan untuk pengiriman produk secara bertahap dan lebih
cepat.
 Kelemahan:
1. Memerlukan keterlibatan pengguna yang intensif dan komunikasi yang
efektif.
2. Dapat menghasilkan kekacauan jika tim tidak terorganisir atau jika
tidak ada kontrol yang tepat dalam mengelola iterasi.

4. Pendekatan Pengembangan Sistem yang Biasa Digunakan


a. Metodologi yang digunakan: Waterfall, Agile, dll.
b. Sasaran yang akan dicapai: Efisiensi, peningkatan layanan, pengembangan
produk baru, dll.
c. Cara menentukan kebutuhan dari sistem: Melalui analisis kebutuhan pengguna,
wawancara, studi kasus, dll.
d. Cara pengembangannya: Dapat berupa pengembangan berbasis komponen,
prototyping, atau pengembangan berorientasi objek.
e. Teknologi yang digunakan: Tergantung pada kebutuhan dan tujuan proyek,
bisa berupa teknologi web, mobile, cloud, dll.

5. Alat-Alat dan Teknik dalam Pengembangan Sistem Informasi


Beberapa alat dan teknik yang dapat digunakan dalam pengembangan sistem
informasi meliputi:

 Unified Modeling Language (UML): Untuk merancang dan menggambarkan


struktur dan perilaku sistem.
 Diagram alir data (DFD): Untuk menganalisis dan mendokumentasikan aliran
informasi dalam sistem.
 Prototyping: Untuk membangun model atau versi awal sistem untuk menguji
dan mendapatkan umpan balik pengguna.
 Sistem Manajemen Basis Data (DBMS): Untuk merancang dan mengelola
basis data yang diperlukan oleh sistem.
 Pengujian Software: Termasuk pengujian fungsional, pengujian integrasi,
pengujian kinerja, dll., untuk memastikan kualitas dan keandalan sistem.
 Metode pengembangan berbasis Agile: Seperti Scrum, Kanban, dll., untuk
mengelola dan mengontrol proyek secara efisien dan responsif.

Anda mungkin juga menyukai