Anda di halaman 1dari 12

BELEID: JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW AND PUBLIC POLICY

Volume 1 Nomor 1, Juni 2023, hlm. (1-4)


Fakultas Hukum, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten, Indonesia
P-ISSN: ---------- | e-ISSN: --------
SULTAN JURISPRUDENCE
Jurnal Riset Ilmu Hukum https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/beleidjalpp/index

STRATEGI DAN PENGARUH PELESTARIAN EKOSISTEM RUSA TIMORENSIS


PENDUKUNG PEMBANGUNAN PARIWISATA KABUPATEN PANDEGLANG SESUAI
DENGAN RIPPARKAB NO. 1 TAHUN 2023

Ipit Nurmukilah
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
1

1Jln. Raya Palka Km 03, Pabuaran, Sindangsari, Kab. Serang, Provinsi Banten
1111220033@untirta.ac.id

Rindiani
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2

2Jln. Raya Palka Km 03, Pabuaran, Sindangsari, Kab. Serang, Provinsi Banten
1111220036@untirta.ac.id

Taalya Humaeroh
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
3

3Jln. Raya Palka Km 03, Pabuaran, Sindangsari, Kab. Serang, Provinsi Banten
1111220037@untirta.ac.id

Ratu Elfara Aulia Ainnurrafik


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
4

4Jln. Raya Palka Km 03, Pabuaran, Sindangsari, Kab. Serang, Provinsi Banten
1111220144@untirta.c.id

Hizkia Pratiwi
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
5

5Jln. Raya Palka Km 03, Pabuaran, Sindangsari, Kab. Serang, Provinsi Banten
1111220367@untirta.ac.id

Sinta Sakinatu Sadiyah


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
6

6Jln. Raya Palka Km 03, Pabuaran, Sindangsari, Kab. Serang, Provinsi Banten
1111220389@untirta.id.ac

Maziya Dalva
7 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
7 Jln. Raya Palka Km 03, Pabuaran, Sindangsari, Kab. Serang, Provinsi Banten
111220419@untirta.id.ac

ABSTRACT
Abstrak berisi pengantar singkat masalah, tujuan makalah, metode penelitian dan ringkasan hasil.
Abstrak diketik dengan spasi tunggal dalam bahasa Inggris maksimal 200 kata. Ditulis dengan Book Antiqua
(10pt).
Keyword: maksimal berjumlah 4 kata kunci .

BELEID: JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW AND PUBLIC POLICY, Vol. 1 No. 1, (Mei, 2023),
ISSN.--------- | 1
ABSTRAK
Abstrak berisi pengantar singkat masalah, tujuan makalah, metode penelitian dan ringkasan hasil.
Abstrak diketik dengan spasi tunggal dalam bahasa Indonesia maksimal 200 kata. Ditulis dengan Book
Antiqua (10pt).
Kata Kunci: maksimal berjumlah 4 kata kunci.

2| Sultan Jurisprudance: Jurnal Riset Ilmu Hukum, Vol. 1 No. 1 Juni 2021, ISSN.-----------
Pendahuluan
Pendahuluan ditulis dengan Book Antiqua (12pt) dan line spacing 1.15.
Pendahuluan harus jelas dan memberikan masalah hukum yang akan dibahas dalam
naskah. Sebelum tujuan, penulis harus memberikan latar belakang yang memadai, dan survei
literatur yang sangat singkat untuk merekam solusi yang ada, untuk menunjukkan apa yang ingin
dicapai, dan untuk menunjukkan manfaat ilmiah atau kebaruan naskah. Kemudian jelaskan
urgensi dan tujuan studi Anda dengan jelas.

Metode Penelitian
Ditulis dengan Book Antiqua (12pt) dan line spacing 1.15.
Metode ini ditulis secara deskriptif dan harus memberikan pernyataan mengenai
metodologi penelitian, meliputi jenis penelitian, pendekatan penelitian, sumber data dan metode
analisis. Sebisa mungkin memberikan gambaran kepada pembaca melalui metode yang
digunakan, metode ini bersifat opsional, hanya untuk artikel penelitian yang original. Untuk
gagasan konseptual tanpa metode penelitian.

Hasil dan pembahasan


Strategi Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Pulau Handeleum Taman Nasional
Ujung Kulon

 Konsep pembangunan sustainable

 4 Pilar pembangunan pariwisata

Dalam pembangunan destinasi taman nasional ujung kulon yang merupakan upaya dari
pembangunan berkelanjutan pariwisata kabupaten Pandeglang ada beberapa pilar yang
harus terpenuhi untuk mencapai suatu pembangunan berkelanjutan daerah wisata
terutama di wilayah pulau handelem taman nasional ujung kulon yang merupakan bagian
pengupayaan terwujudnya azas yang mementingkan keanekaragaman khas budaya dan
keunikan alam serta flora dan fauna yang ada di dalamnya yaitu :
1. Pilar destinasi
Dalam pilar destinasi itu memacu pada objek central dalam sebuah pembangunan
berkelanjutan yaitu wilayah destinasi atau tempat wisata. Dalam pelaksanaanya penting
sekali untuk melakukan suatu upaya daya tarik dalam sebuah destinasi tersebut yang
menjadi keunikan bagi wilayah destinasi.
Pulau handelem merupakan salah satu wilayah yang ada di taman nasional ujung kulon
yang memiliki daya tarik yang sangat mendukung adanya wisatawan yang tertarik untuk
berkunjung ke pulau tersebut, adanya aneka ragam fauna yang menjadi daya tarik di
taman nasional ujung kulon ini adalah rusa temorensis yang tentunya membuatn
wisatawan puas setelah berkunjung ke taman nasional ujung kulon.
Pilar ini jga berkaitan dengan pelayanan serta pasilitas yang harus berkualitas untuk
mewujudkan adanya upaya pembaharuan dan berkelanjutan bagi kenyamanan serta
penyajian bagi para wisatawan, wilayah destinasi taman nasional ujung kulon tepatnya di
pulau handelem ini di dukung penuh oleh masyarakat setempat dan pihak pengelolaan
selalu memperhatikan kelayakan dan keperluan yang di butuhkan oleh para pengunjung
terutama adanya pemandu lokal dan layanan pusat informasi bagi para wisatawan
Dalam pelaksanaan pilar destinasi ini menjadi penting karena adanya pelestarian
lingkungan serta kehidupan alam dalam pembangunan pariwisata taman nasional ujung
kulon.
2. Pilar pemasaran

BELEID: JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW AND PUBLIC POLICY, Vol. 1 No. 1, (Mei, 2023),
ISSN.---------|3
Pada pilar ini yang menjadi fokus adalah branding dari destinasi wisata yang menjadi
upaya pemasaran ataupun promosi tempat Agar para wisatawan berkenan dan semngat
serta berminat untuk berkunjung, di dalam pilar ini yang menjadi upaya peningkatan
naiknya jumlah kunjungan dari para wisatawan. Yang memiliki komponen :
•branding destinasi
•promosi dan pemasaran
• pengembangan dan pelestarian alam wisata
• serta peningkatan kemitraan kerjasama

3. Pilar industri
Dalam pelaksanaan pembangunan destinasi wisata perlu sekali adanya pilar industri yang
mendukung bagi masyarakat sekitar dalam pergerakan ekonomi yang menciptakan
adanya peluang peluang bagi masyarakat setempat dalam menciptakan lapangan kerja,
adapun komponen dalam pilar ini adalah :
• akomodasi
Seperti hotel, vila,penginapan, resort yang berada di tempat destinasi
• Tempat makan atau restoran
• transportasi
•serta aktivitas wisata baik atraksi seperti kebun binatang, pantai dan hiburan lainya
4. Pilar kelembagaan
Dalam pilar ini diatur mengenai pelaksanaan dan berbagai aspek kelembagaan yang
memainkan peran dan kunci dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
Komponennya adalah
• kebijakan dan regulasi
• lembaga pariwisata
• sumber daya manusia
Dari ke empat pilar ini tidak adanya satu pilarpun yang tidak penting karena satu sama
lain merupakan aspek yang penting dan saling berkesinambungan yang nantinya
berpengaruh pada aspek pemasaran

 Tujuan pembangunan pariwisata

Dengan adanya pengimplementasian dari pilar-pilar tersebut tujuannya ada untuk:


1. Menjadikan Destinasi pariwisata taman nasional ujung kulon menjadi destinasi nasional yang
berkelanjutan
2. Menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan destinasi pariwisata yang berkualitas dan
berdaya saing internasional untuk menarik wisatawan yang meningkatkan jumlah kunjungan
3. Menjadikan industri kepariwisataan sebagai penambah aktivitas wisata untuk berkembang yang
memberikan manfaat bukan hanya untuk pemilik usaha tetapi juga masyarakat setempat baik
dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya
4. Menumbuh kembangkan sumber daya manusia dan sumber daya alam bagi keberlanjutan
wilayah kabupaten Pandeglang

 Strategi umum dalam pelaksanaan pembangunan


1. Penertiban
Penertiban dengan cara penyelarasan fisik baik sarana atau prasarana baik perbaikan
ataupun penggantian prasarana yang mulai sudah rusak, pemilahan sampah, adanya
penuju jalan, tata ruang lingkungan dan pelayanan.
2. Penataan
Penataan ini adalah suatu cara pengolahan ulang apabila terjadi kerusakan ataupun
pengelolaan ulang hasil dari pembangunan yang lama, penataan ini merupakan suatu cara

4 | BELEID: JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW AND PUBLIC POLICY, Vol. 1 No. 1, (Mei, 2023),
ISSN.---------
untuk meningkatkan fungsi ataupun kemanfaatan yang merupakan penertiban untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat ataupun wisatawan.
3. Pengembangan
Strategi dari pengembangan adalah sebuah proses peningkatan dari pengelolaan destinasi
wisata baik itu perbaruan cara pemasaran, penambahan elemen baru dan proses
pelestarian alam serta penambahan fungsi dari suatu destinasi.

 Jenis – jenis strategi pembangunan pariwisata

Kendala-kendala pengembangan wisata harus segera diatasi agar perkembangan wisata bahari
sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Namun demikian dengan destinasi yang indah,
infrastruktur yang memadai, sumber daya manusia yang handal dan investor besar yang banyak
tidak akan ada artinya jika tanpa dibarengi dengan kegiatan pemasaran yang lebih terstruktur.
Pemasaran yang terstruktur merupakan kegiatan pemasaran yang menggunakan pendekatan yang
ilmiah yang telah teruji secara empirik. Pariwisata membutuhkan kegiatan branding untuk
mencitrakan destinasi agar berkilau dan bersinar, selain itu membutuhkan kegiatan advertising
agar produk yang telah dikembangkan tersebut diketahui oleh pasar, dan juga membutuhkan
kegiatan selling untuk menarik wisatawan potensial. 1 Untuk itu Kementerian Pariwisata telah
mengembangkan portofolio strategi yang dikenal dengan istilah DOT (Destination, Origin, dan
Time), BAS (Branding, Advertising, dan Selling) dan POS (Paid Media, Own Media, dan Social
Media).

Destination, Origin dan Time (DOT)


Destination
Destination berkaitan dengan destinasi tujuan wisata yang dikunjungi oleh para wisatawan.
Destinasi adalah produk pariwisata yang akan dipasarkan. Produk wisata yang baik adalah
produk yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan para wisatawan. 2 Hal ini karena atribut
produk adalah unsur-unsur dari suatu produk yang membuat orang mau membeli atau tidak
membeli. Penelitian yang dilakukan oleh Fauziah dan Aryanto (2013) menyebutkan bahwa atribut-
atribut wisata yang dipertimbangkan oleh para wisatawan adalah keindahan alam, aktivitas
wisata bahari, lokasi akomodasi, fasilitas akomodasi, transportasi, restoran dengan variasi
makanan, jenis souvenir, dan letak toko souvenir.
Origin
Origin berkaitan dengan daerah asal wisatawan. Pengetahuan tentang daerah asal wisatawan akan
sangat membantu ketika akan memutuskan daerah yang akan dijadikan pasar sasaran kegiatan
pemasaran. Kemampuan untuk mengetahui origin akan sangat membantu untuk memetakan

1
Kementerian Pariwisata RI (Kemenpar). 2015. Perancangan Pasar Wisata Umum Pariwisata
Nusantara.
2
Orams, Mark. 1999. Marine Toursm, Development, Impact and Management, London: Routledge.

BELEID: JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW AND PUBLIC POLICY, Vol. 1 No. 1, (Mei, 2023),
ISSN.---------|5
profil pasar dari suatu daerah tertentu. Pengetahuan tentang profil merupakan pengetahuan
tentang karakteristik pasar baik secara demografis, geografis maupun psikografis.3
Time
Time berkaitan dengan waktu-waktu tertentu yang biasa digunakan oleh wisatawan untuk
berlibur.

Branding, Advertising dan Selling


Branding
Branding berkaitan dengan usaha untuk meningkatkan citra daerah tujuan wisata. Di dalam
pemasaran berlaku hukum realitas bukan realitas, tetapi realitas adalah persepsi. Artinya adalah
siapa yang dapat mempersepsikan produk wisata baharinya lebih segalanya dibanding yang
lainnya maka dialah yang akan menang. Jadi pertarungan antar produk saat ini sebenarnya adalah
pertarungan persepsi.
Advertising
Advertising berkaitan dengan kegiatan komunikasi pemasaran daerah tujuan wisata yang bersifat
nonpersonal yang ditujukan kepada masyarakat luas. Advertising memiliki tugas untuk
mengkomunikasikan wisata bahari, meningkatkan image, dan mengingatkan kembali tentang
keberadaan wisata bahari yang sangat layak untuk dikunjungi.
Selling
Selling berkaitan dengan upaya jangka pendek untuk merangsang agar segera masyarakat untuk
mengunjungi destinasi tujuan wisata. Usaha untuk mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan
dilakukan dengan seringnya melakukan pameran dengan menjual paket-paket wisata bahari.
Travel fair merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk menari pembeli sebanyak-banyaknya.
Pemberian diskon dan harga khusus merupakan cara yang baik untuk dilakukan guna
merangsang pembelian yang banyak. Pertimbangannya adalah wisatawan yang sensistif terhadap
harga dengan mereka yang tidak sensitif terhadap harga jualnya jauh kebih banyak mereka yang
sensitif terhadap harga.4

Paid Media, Own Media dan Social Media


Paid Media
Paid Media adalah media berbayar yang digunakan untuk mengkomunikasikan Daya Tarik
Wisata (DTW). Media berbayar dapat merupakan televisi, radio, surat kabar, majalah, baliho,
spanduk dan lain-lain. Strategi penempatan media merupakan strategi komunikasi pemasaran
yang penting agar pesan yang disampaikan sesuai dengan khalayak sasaran.
Own Media

3
Fauziah, Silvy; Rudy Aryanto. 2012. Consumer Preferences Toward Marine Toursm Area, Journal The
Winners, Volume 13 Number 2, Page 156-164.
4
Kementerian Pariwisata RI (Kemenpar). 2016. Penyusunan Target Wisata Alam Pariwisata
Nusantara.

6 | BELEID: JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW AND PUBLIC POLICY, Vol. 1 No. 1, (Mei, 2023),
ISSN.---------
Own Media adalah media milik sendiri yang digunakan untuk mengkomunikasikan DTW. Di
samping menggunakan media berbayar kegiatan komunikasi pemasaran wisata bahari juga dapat
dilakkan dengan memanfaatkan media yang dimiliki sendiri. Media yang dimiliki sendiri dapat
berupa website atau saluran komunikasi lain yang merupakan milik sendiri.
Social Media
Social Media adalah media sosial yang digunakan untuk mengkomunikasikan DTW. Pada masa
kini siapa yang tidak mengenal atau menjadi salah satu dari pelaku social media. Sosial media
harus benar-benar dapat dimanfaatkan untuk mengkounikasikan suatu destinasi tujuan wisata.
Keampuhan sosial media untuk menjadikan suatu destinasi menjadi populer sudah sangat
terbukti5

Pengaruh keberadaan Rusa Timorensis bagi pelaksanaan pembangunan Kabupaten


Pandeglang

 Dalam Bidang Ekonomi

Pengaruh Keberadaan Rusa Timorensi dalam Pembangunan Kabupaten Pandeglang

Rusa Timorensi, yang juga dikenal sebagai rusa Jawa (Cervus timorensis russa), memiliki
pengaruh yang signifikan dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi dan lingkungan. Dalam
konteks pembangunan kabupaten Pandeglang, keberadaan Rusa Timorensi dapat memberikan
dampak yang beragam.

1. Peningkatan Potensi Pariwisata Keberadaan Rusa Timorensi dapat meningkatkan potensi


pariwisata di Kabupaten Pandeglang. Rusa Timorensi sering menjadi daya tarik bagi wisatawan
karena keindahan dan keunikan spesies ini. Dengan memanfaatkan keberadaan Rusa Timorensi
secara berkelanjutan, daerah tersebut dapat mengembangkan sektor pariwisata yang pada
gilirannya akan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal.

2. Peluang Ekowisata Dengan menjaga habitat alami Rusa Timorensi, Kabupaten Pandeglang
dapat mengembangkan konsep ekowisata yang berkelanjutan. Ekowisata merupakan bentuk
pariwisata yang ramah lingkungan dan melibatkan pelestarian alam serta spesies-spesies endemik
seperti Rusa Timorensi. Hal ini tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja baru tetapi juga
meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi lingkungan.

3. Dampak Terhadap Pertanian dan Kehutanan Meskipun Rusa Timorensi dapat menjadi aset
pariwisata, namun keberadaannya juga dapat memberikan dampak negatif terhadap sektor
pertanian dan kehutanan di Kabupaten Pandeglang. Rusa Timorensi cenderung merusak tanaman
pertanian dan hutan jika populasi mereka tidak terkendali. Oleh karena itu, perlu adanya langkah-
langkah pengelolaan populasi agar tidak merugikan sektor-sektor tersebut.

4. Konflik Manusia-Hewan Keberadaan Rusa Timorensi juga bisa menyebabkan konflik antara
manusia dan hewan. Misalnya, jika rusa-rusa ini memasuki area permukiman atau lahan
pertanian, hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu,
penting untuk mengimplementasikan strategi mitigasi konflik agar hubungan antara manusia dan
hewan tetap harmonis.
5
Fandeli, C. 1996, Pengusahaan Ekowisata, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

BELEID: JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW AND PUBLIC POLICY, Vol. 1 No. 1, (Mei, 2023),
ISSN.---------|7
5. Potensi Penelitian dan Edukasi Selain itu, keberadaan Rusa Timorensi juga membuka peluang
untuk penelitian ilmiah dan edukasi tentang konservasi satwa liar. Institusi pendidikan atau
lembaga penelitian dapat memanfaatkan keberadaan spesies ini untuk melakukan studi ekologi,
pemantauan populasi, atau kampanye penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
pelestarian satwa liar.

Dengan memperhatikan berbagai aspek tersebut secara komprehensif, pemerintah daerah dan
pemangku kepentingan lainnya di Kabupaten Pandeglang perlu merancang strategi pengelolaan
yang seimbang untuk memanfaatkan potensi positif dari keberadaan Rusa Timorensi sambil
mengurangi dampak negatifnya terhadap pembangunan wilayah tersebut.

 Dalam Bidang sosial

Rusa Timor merupakan salah satu satwa harapan yang mulai didomestikasi di Indonesia karena
berpotensi sebagai penghasil daging dan mendatangkan keuntungan apabila dikembangbiakkan
(Samsudewa dan Capitan, 2011). Rusa Timor memiliki prospek ekonomi cukup tinggi serta
manfaat sebagai sumber pangan, obyek wisata, edukasi dan estetika (Wirdateti et al., 2005).
Populasi rusa Timor di alam saat ini semakin berkurang karena adanya perburuan liar yang
mengarah ke eksploitasi, kerusakan hutan akibat alih fungsi lahan maupun bencana alam (Utomo
dan Hasan, 2014). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menangani masalah tersebut
yaitu dengan penangkaran, baik in-situ mapun ex- situ (Dewi dan Wulandari, 2011).
Pembiakan Rusa Timor di penangkaran belum membuahkan hasil karena penangkar masih
menerapkan sistem kawin alami. Sistem kawin alami memiliki beberapa kelemahan yaitu
kemungkinan inbreeding cukup tinggi karena keterbatasan jumlah pejantan, dan sulit untuk
mengidentifikasi tetuanya karena kawin alami bisa sewaktu-waktu terjadi tanpa diketahui oleh
penangkar. Disamping itu, pakan yang diberikan juga belum cukup memenuhi kebutuhan
reproduksi rusa Timor. Hal tersebut tentu akan menurunkan kualitas reproduksi yang berakibat
pada penurunan populasi rusa.
Kerja sama penangkaran rusa timor antara P3H dengan PT CSD dilaksanakan sejak tahun 2012
melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR). Ikatan kerja sama ditandai dengan
penandatanganan memorandum of understanding (MoU) tanggal 23 Maret 2018 yang
diperpanjang hingga 3 tahun ke depan (tahun 2021). Legalitas izin penangkaran rusa timor telah
diperoleh PT CSD dari Balai Besar KSDA Jawa Barat pada tanggal 26 Mei 2016.
Penangkaran rusa timor yang dilakukan menggunakan pola kemitraan. Pola kemitraan tersebut
bertujuan untuk menjalin kerja sama agar dapat memenuhi kebutuhan satu sama lain dengan
memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan.
Kerja sama dalam bentuk kemitraan merupakan suatu strategi untuk dapat mengembangkan
upaya penangkaran rusa timor. Kemitraan sangat membutuhkan dukungan yang maksimal dari
kedua belah pihak agar hasilnya optimal dan dapat menyejahterakan masyarakat lokal. Kegiatan
kemitraan melalui kegiatan penangkaran rusa diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan
peluang berusaha bagi masyarakat sekitar lokasi, terwujudnya peningkatan peran serta

8 | BELEID: JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW AND PUBLIC POLICY, Vol. 1 No. 1, (Mei, 2023),
ISSN.---------
masyarakat dan pihak swasta dalam upaya melestarikan satwa rusa timor, serta terpeliharanya
keamanan dan keutuhan kawasan pengembangan pertambangan. Contoh kegiatannya adalah
pengaritan hijauan, perawatan, dan pemeliharaan rusa yang dilakukan dengan melibatkan
masyarakat sekitar lokasi.
Kemitraan dilakukan sesuai kesepakatan yang tertuang di dalam MoU dimana P3H wajib
melakukan monitoring dan pengamatan terhadap rusa timor yang ditangkarkan. P3H berupaya
memberikan dukungan dan inovasi teknologi penangkaran rusa timor. Selain itu, koordinasi
kemitraan dilakukan sesuai dengan desain riset yang berisi tentang kegiatan penelitian selama
berlangsungnya kerja sama. Desain riset akan menjadi acuan dan sarana bagi P3H dan PT CSD
untuk meningkatkan keterpaduan dan sinergisitas dalam pelaksanaan penelitian. Kegiatan
kemitraan desain riset merupakan hasil diskusi antarpihak yang dilakukan sejak dimulainya
penangkaran rusa hingga saat ini. Aspek teknis penangkaran rusa timor yang dilakukan, meliputi
populasi, pakan, kandang, reproduksi dan produksi, kesehatan, serta pemanfaatan limbah.
Penangkaran rusa oleh masyarakat masih memiliki harapan dan prospek yang baik pada masa
depan, namun harus dilakukan pembenahan kelembagaan. Pembenahan kelembagaan ini harus
dilakukan baik pada pemerintah (BKSDA) sebagai pihak berwenang mengeluarkan kebijakan dan
mengontrol kebijakan, maupun pada masyarakat sebagai kelompok yang akan menangani
penangkaran rusa. Jika kedua hal ini benar-benar dijalankan dengan seksama maka penangkaran
rusa oleh masyarakat dapat berjalan optimal sehingga masyarakat benar-benar mendapatkan
manfaat ekonomi dari penangkaran rusa yang dilakukan secara legal. Manfaat paling besar adalah
rusa di habitat alam menjadi lestari sehingga keseimbangan ekosistem pulih kembali.

 Dalam Bidang Ekosistem

Rusa timor (Rusa timorensis Blainville, 1822) merupakan salah satu satwa liar Indonesia yang
banyak ditangkarkan. Selain rusa timor, terdapat pula jenis rusa sambar (Rusa unicolor Kerr,
1792), rusa bawean (Axis kuhlii Muller, 1840), dan muntjak (Muntiacus muntjak). 6 Rusa timor
memiliki 8 subspesies yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Rusa timor mudah beradaptasi
dengan lingkungan di luar habitatnya sehingga mudah untuk ditangkar.
Salah satu upaya menjaga kelestarian sumber daya alam, sebenarnya sudah diatur yaitu antara
lain melalui dua peraturan pemerintah yaitu Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 tahun 1999 Tentang
Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa dan PP No. 8 tahun 1999 Tentang Pemanfaatan Jenis
Tumbuhan dan Satwa Liar. Penangkaran merupakan salah satu kegiatan guna menunjang
pelestarian jenis flora dan fauna. Dalam Pasal 7 PP 8/1999 disebutkan bahwa penangkaran untuk
pemanfaatan jenis dilakukan melalui kegiatan:
1. Pengembangbiakan satwa atau perbanyakan tumbuhan secara buatan dalam lingkungan
yang terkontrol.
2. Penetasan telur dan atau pembesaran anakan yang diambil dari alam.

6
Adnyani, D.P.I., dkk. 2018. Nilai Nutrisi Jenis-Jenis Tumbuhan Pakan Rusa Timor (Rusa timorensis) di
Penangkaran Bangsing, Pupuan, Tabanan, Bali. Bali: Universitas Udayana.

BELEID: JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW AND PUBLIC POLICY, Vol. 1 No. 1, (Mei, 2023),
ISSN.---------|9
Penangkaran ini dapat dilakukan terhadap jenis tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi
maupun tidak dilindungi. Untuk jenis yang dilindungi, hasil penangkaran berupa generasi kedua
(F2) dan berikutnya sudah berstatus tidak dilindungi sehingga bisa dimanfaatkan untuk
diperdagangkan, kecuali untuk 11 jenis satwa. Ke-11 jenis satwa tersebut antara lain Anoa, Babi
rusa, Badak Jawa, Badak Sumatra, Biawak Komodo, seluruh jenis Cenderawasih dari famlia
Paradisidae, Elang Jawa, Harimau Sumatra, Lutung Mentawai, Orangutan dan Owa Jawa.7
Dalam Pasal 18 ayat (2) PP 8/1999 disebutkan bahwa tumbuhan dan satwa liar yang
diperdagangkan diperoleh dari hasil penangkaran dan pengambilan atau penangkapan dari alam.
Apabila kita menginginkan terlaksananya prinsip pemanfaatan secara lestari atas tumbuhan dan
satwa liar, maka kita harus betul-betul mencermati bagaimana pasal ini dilaksanakan. 8 Pengaturan
lebih lanjut oleh pemerintah sebagai penjabaran kedua peraturan pemerintah tersebut khususnya
untuk kegiatan penangkaran adalah melalui peraturan menteri antara lain Keputusan Menteri
Kehutanan No. 447 tahun 2003 Tentang Tata Usaha Pengambilan atau Penangkapan dan
Peredaran Tumbuhan dan Satwa dan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19 tahun 2005 Tentang
Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar.
Dengan meningkatnya tantangan yang dihadapi dalam menjaga kelestarian sumber daya alam
hayati Indonesia serta kewajiban kita dalam mengelola keanekaragaman hayati, kita perlu untuk
secara terus menerus mengevaluasi aturan- aturan yang ada. Tujuannya agar gairah untuk
melakukan penangkaran satwa liar di kalangan masyarakat bisa terus ditingkatkan sehingga
tumbuhan dan satwa liar kita bisa terbebas dari ancaman kepunahan.9 Kita berpacu dengan
kecepatan tingkat pemanfaatan yang ilegal yang tidak berpijak pada kaidah-kaidah pemanfaatan
yang lestari.
Berdasarkan hasil kegiatan penangkaran rusa timor yang bermitra dengan PT CSD dapat
disimpulkan bahwa 1) penangkaran rusa timor merupakan kegiatan yang dapat membangun
kemandirian masyarakat dalam mengelola rusa timor dan memanfaatkan hasil penangkaran
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar; 2) penangkaran rusa timor
berfungsi sebagai sarana yang melibatkan masyarakat sekitar baik secara langsung maupun tidak
langsung; dan 3) hasil penangkaran dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan mitra bisnis
perusahaan.

7
Alikodra, H.S. 2010. Teknik Pengelolaan Satwaliar dalam Rangka Mempertahankan Keanekaragaman
Hayati Indonesia. Bogor: IPB Press.
8
Handarini, R. 2006. Upaya peningkatan populasi rusa Sambar (Cervus unicolor) melalui pendekatan
nutrisi dan manajemen reproduksi [disertasi). Medan: Universitas Sumatera Utara.
9
Hedges, S., dkk. 2008. Rusa Timorensis. In IUCN 2008. 2008 IUCN Red List of Threatened Species.
http://www.iucnredlist.org/.

10 | BELEID: JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW AND PUBLIC POLICY, Vol. 1 No. 1, (Mei, 2023),
ISSN.---------
Penutup
Ditulis dengan Book Antiqua (12pt) dan line spacing 1.15.
Berisi kesimpulan utama dari penelitian ini, bagian ini harus mengarahkan pembaca ke hal
penting dari naskah.

Daftar Pustaka
Minimal 80% sumber adalah artikel jurnal.

Soekanto, Soerjono. Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, cet. 9. Jakarta: Rajawali
Press, 2006.
Sujatmoko, Andrey. “Pengadilan Campuran (“Hybrid Tribunal”) sebagai Forum Peneyelesaian
atas Kejahatan Internasional”, dalam Jurnal Hukum Humaniter Volume 3 Nomor 5, (2007):
977-978.

BELEID: JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW AND PUBLIC POLICY, Vol. 1 No. 1, (Mei, 2023),
ISSN.---------|11
Catatan:
Artikel ini hanya contoh untuk template artikel BELEID: JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW
AND PUBLIC POLICY. Bapak dan Ibu penulis diharapkan untuk menyalin tulisan Bapak dan Ibu
sesuai dengan model selingkung/template ini:
● Ubah dahulu semua huruf di lembar artikel asal dengan model font BOOK ANTIQUA
spasi TUNGGAL besaran font 11 halaman 15-20 halaman
● Ukuran kertas yang digunakan adalah A4, margin: atas 3 cm, bawah 2,5 cm, kiri 3 cm, dan
kanan 2,5 cm.
● Salin ke contoh/template dan sesuaikan besaran huruf (pada judul, identitas, dan abstrak)
dan spasinya
● Penulis perlu memperhatikan teknik penulisan dengan gaya selingkung Jurnal BELEID:
JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW AND PUBLIC POLICY yang dapat diakses
dalam OJS, terutama tata cara penulisan catatan kaki dan daftar pustaka.
● Periksa kembali kesalahan ketik, dan cek kembali penggunaan bahasa Inggris pada
Abstrak serta penggunaan bahasa Indonesia yang baku.
● Cara Penulisan Footnote adalah “Nama Pengarang, Judul, Penerbit, Kota Terbitan, Tahun
Terbitan, hlm tulisan”.
● Penulisan Daftar Pustaka menggunakan Mendeley dengan format style Chicago Manual of
Style 17th edition (note).

12 | BELEID: JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW AND PUBLIC POLICY, Vol. 1 No. 1, (Mei, 2023),
ISSN.---------

Anda mungkin juga menyukai