LBBB (Langit yang Baru dan Bumi yang Baru), sebagaimana dilihat oleh Rasul Yohanes, merupakan ungkapan yang dikenal umat penyembah Yahweh sejak Perjanjian Lama (lih. Yes 65) hingga Perjanjian Baru dan sekarang ini. Secara umum, gambarannya adalah tidak ada tangisan bayi yang singkat usia, tiada erangan, tidak ada perkabungan atau dukacita dan tangisan sekali pun. Yang ada adalah sukacita, usia panjang (baca: kekal), sorak-sorai dan kedamaian, tanpa kejahatan dan tindakan busuk, yang digambarkan dengan “Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu”. Di situlah orang percaya kepada Yesus bersama dengan Allah dengan tubuh rohaninya masing-masing. LBBB punya esesnsi, bahwa yang lama sudah berlalu, tidak diingat-ingat lagi, yang baru telah dan akan datang. Kata “telah”, itu berarti mengingatkan bahwa kita telah menjadi ciptaan baru di dalam Kristus. Namun kita masih menantikan pemenuhan keadaan baru kekal. Status sebagai “ciptaan baru” itu menjadi amat penting bagi kita. Sebab, selagi kita masih di dunia ini, dimana kita sedang dalam perjalanan menuju kehidupan pemenuhan dan mengalami LBBB itu, masih ada saja tangisan, derita. Namun hal itu tidak akan membatalkan keikutsertaan kita di dalam LBBB tersebut, sebab kita telah diciptakan baru. Kita sudah berada di dalam LBBB itu, asalkan kita setia dan teguh di dalam Dia yang telah menciptakan kita baru. LBBB menyadarkan kita untuk mempersiapkan diri secara holistik, tubuh jiwa dan roh. Memasuki kesempurnaan hidpu baru, setiap orang harus memelihara tubuh agar tidak ternoda, jiwa yang tulus dan roh yang taat kepada Tuhan Yesus yang kelak akan datang lagi ke dunia sebagai Hakim Agung. Prinsipnya, hidup kudus dan menjadi pelaku firman Tuhan dengan setia. Jadi pada masa akhir ini, yang sedang kita jalani ini, sebaiknya setiap anak Tuhan bertekun mempersiapkan diri dan seluruh keluarga untuk menyambut kedatangan Kristus kedua dan dimana kita semua akan terangkat ke surga. Kelak semua orang percaya, yang sudah mendahului kita meninggalkan dunia dan kita yang akan diubahkan dalam sekejap mata, jika kita masih hidup di saat kedatangan-Nya akan bersama -sama di dalam LBBB tersebut. Dan itulah yang kita renungkan dengan, mengingat akan hari kematian semua manusia. Gereja senantiasa mengingatkan kita dengan seruan, mementomori, “ingatlah akan kematianmu”. Karenanya, teguhkanlah hatimu, terarah kepada LBBB. Amin.