Anda di halaman 1dari 6

PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA

LEMBAGA DAKWAH NAHDLATUL ULAMA


LDNU KABUPATEN KEDIRI
Sekertariat: Jl. Imam Bonjol 38 Kediri 64122
===================================================================

Menjaga Lisan; Upaya Menjaga Bangsa dan Negara


‫َه ُ ه ْ ه َه ُ ه ْ ه َه ُ ه‬ ‫َه ُ ه ْ ه َه ُ ه ْ ه َه ُ ه‬ ‫َه ُ ه ْ ه َه ُ ه ْ ه َه ُ ه‬
ُ،‫اّلل أ ْكبهر‬ ُ‫ اّلل أكب ُر اّلل أكبر‬،‫اّلل أ ْكبه ُر‬ ُ‫ اّلل أكب ُر اّلل أكبر‬،‫اّلل أ ْكبه ُر‬ ‫اّلل أكب ُر اّلل أكب ُر‬
ً ‫ه َه ْ ه ْ ُ َه ُ ه ْ ه ُ ه ً ه ْ ه ْ ُ َه ه ً ه ُ ْ ه ه َه ه ه ْ ُ ْ ه ً ه ه‬
،‫اّلل و ّبحم ّدهّ بكرة وأ ّصيلا‬ ّ ‫ وسبحان‬،‫ّلل ك ّثيرا‬ ّ ّ ‫ والحمد‬،‫ اّلل أكبر ك ّبيرا‬،‫ّلل الحمد‬ ّ ّ‫و‬
َ ُ ُ ‫ه ه ْ ه ُ ه ْ ه ه ه َه َه ُ ه ه ه ْ ُ ُ َه هَ ُ ه ه ْ ه ُ ه َه ه َ ه ه ه ه َه ه ُ ه َه ً ه‬
‫ه‬
،‫اّلل‬
ّ ‫ ونشهد أن س ّيدنا ون ّبينا محمدا رسول‬،‫ ولا نعبد إّلا إّياه‬،‫ونشهد أن لا إّله إّلا اّلل‬
‫الطيَبيْنه‬ ‫ هو هعلهى آله هوأه ْص هحابه َه‬،‫ار هك هعلهى هسيَدنها ُم هح َهمد‬ ُ ‫ هصلَهى َه‬،‫ح همتُ ُه ال ْ ُم ْه هد ُاة‬
‫اّلل هو هسلَه هم هو هب ه‬ ْ ‫هه‬
‫ور‬
ّّ ّّ ّ ّ ّّ
.‫الطا ّه ّريْ هن‬‫َه‬
ُ ُ ‫ه‬ َ‫ه‬
‫ه‬ ‫ه‬ َ ‫ه‬ ُ ْ ‫َه‬ ‫َه ه ه ه ه ه‬ ‫ه‬ ْ‫ه‬ ْ ‫هُ ْ ُ ْ ه ه‬
،‫ ّإن المت ّقين ّفي جنات وعيون‬:‫ قال تعالى‬،‫اّلل‬ ّ ‫وصيكم ونف ّسي بّتقوى‬ ّ ‫ فأ‬،‫أما بعد‬
‫ه‬ ‫ُْ ُ ُْه ه ه‬
)54-54 :‫ادخلوها بّسلام آ ّم ّنين (الحجر‬
Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,
Hakekat hari raya adalah peningkatan ketaqwaan kepada Allah ta’ala. Untuk
itu khathib berwasiat kepada kita semua, marilah kita tingkatkan ketaqwaan
kita dengan berusaha keras menjalalankan semua kewajiban dan
meninggalkan semua yang diharamkan, atas dasar keimanan yang benar
berdasarkan Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah. Karena iman adalah syarat sah
dan syarat diterimanya amal shalih.
‫ْ ه ه ه ْ ُ ْ ّٰ ه ُ ه ُ ْ ٌ ه ُ ّٰ ه ه ْ ُ ُ ْ ه ْ ه َ ه ه ُ ْ ه ه‬ ّٰ ّٰ َ ‫ه ْ َه ْ ه ْ ه‬
‫جنهة هولا يظل ُم ْون‬ ‫ت ّمن ذكر او انثى وهو مؤ ّمن فاولىّك يدخلون ال‬ ّ ‫هومن يعمل ّمن الص ّلح‬
‫ه‬
‫ن ّقيْ ًرا‬

“Dan barangsiapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun


perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam
surga dan mereka tidak dizalimi sedikit pun”

Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,


Hari raya Idul Fitri, di mana setiap muslim merasakan kebahagian adalah
mementum yang sangat baik dan tepat bagi kita untuk saling memaafkan di
antara sesama manusia. Pada dasarnya, meminta maaf wajib kita lakukan
setiap kali kita melakukan sebuah kesalahan kepada orang lain. Namun di
hari-hari bahagia lebih mudah bagi seorang muslim untuk meminta maaf dan
memberi maaf. Karena itu manfaatkanlah kesempatan baik ini untuk saling
bermaafan di antara kerabat, di antara teman, di antara tetangga dan di
antara anggota masyarakat. Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam-
bersabda:

1
ُ ‫أح ٌد هلل إلا َه هر هف هع ُه‬
‫اهلل‬ ‫ هو هما ته هو ه‬،ً‫بع ْفو إلا َه ع َزا‬
‫اض هع ه‬ ‫اهلل هعبْدا ً ه‬
ُ ‫اد‬ ‫هه ه ه‬ ٌ‫ه‬ ْ ‫هما هن هق هص‬
‫ وما ز‬،‫ت هص هدقة ّم ْن همال‬
ّّ ّ ّ
‫رواه مسلم وغيره‬

"Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi
seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali
kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang rendah hati karena
Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat)."

Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,


Hari ini juga mementum yang tepat bagi kita untuk memperkuat tali
kekerabatan (silaturahim), saling mengunjungi dan saling berkomunikasi di
antara sanak kerabat. Jangan merasa berat untuk mengunjungi orang tua,
kakek nenek, saudara-saudara kandung kita, paman dan bibi kita baik dari
sebelah ayah maupun sebelah ibu. Shilaturrahim itu wajib bagi seorang
muslim dan memiliki keutamaan-keutamaan yang sangat banyak. Kewajiban
silaturrahim di antaranya dapat dipahami dari firman Allah ta’ala:
‫اءل ُ ْو هن به هوالْأه ْر هحامه‬
‫ه‬ ‫س‬‫اهلل الَذي ت ه ه‬
‫وات ُقوا ه‬
‫ه‬
ّّ ّ
“Dan bertakwalah kepada Allah yang kalian saling meminta satu sama lain,
dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.”
Dalam sebuah hadits riwayat al Bukhari, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi
wasallam- bersabda:
ُ ْ ْ‫ه‬ ْ ُ ُْ ‫ه ْ ه ه‬
‫الآخ ّر فليه ّصل هر ّح همه‬
ّ ّ‫هلل هواليه ْوم‬
ّ ‫من كان يؤمن بّا‬
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya dia
menyambung kerabatnya (silaturrahim)” (HR al Bukhari, at Thabarani dan al
Bazzar)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Sebagai salah satu ajaran Islam yang terpenting, silaturrahim memiliki
keutamaan-keutamaan, diantaranya Sahabat ‘Uqbah bin Amir bertanya
kepada Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam-, apakah keselamatan itu
wahai Rasulullah?, kemudian beliau bersabda:
‫ه ه ه‬ ‫ه هُْ ه‬ ُْ ‫ه ه‬ ُ ‫ه‬
‫ت ّصل هم ْن ق هط هعك هوتع ّطي هم ْن هح هر همك هوتعفوا ع َهم ْن ظل همك‬
“Apabila kamu menyambung tali silaturahim orang yang telah memutuskan
tali silaturahim denganmu, dan apabila kamu memberi sesuatu kepada orang
yang tidak mau memberi sesuatu kepadamu, dan apabila kamu memaafkan
orang yang telah berbuat dhalim kepadamu”

2
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah tunjukkanlah
kepada perbuatan yang jika aku lakukan maka aku akan masuk surga,
kemudian Rasulullah bersabda:
‫ْ ه ْ ه ه ه ه َ َه ْ ه َه ُ ه ٌ ه ْ ُ ُ ْ ه َه ه ه ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ َ ‫ه‬ ْ ‫ه‬
‫أط ّع ّم الطعام و ّص ّل الأرحام وص ّل ّباللي ّل والناس ّنيام تدخل الجنة بّسلام‬
“Berilah makan, sambunglah tali silaturahim, shalatlah malam ketika orang-
orang pada tidur, maka kamu akan masuk surga dengan selamat”
Salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, Apa yang dapat
memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka? Rasulullah
menjawab:

‫الر ّح هم‬ ‫الصلا ه هة هوتُ ْؤت َه‬


‫الز هك هاة هوته ّص ُل َه‬ ‫اهلل هولا ه ت ُ ْشر ُك به هشيْئًا هوتُقيْ ُم َه‬
ّّ ّ
‫هت ْعبُ ُد ه‬
ّ ّ
“Apabila kamu menyembah Allah dan tidak mensekutukannya dengan
sesuatupun, melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat dan apabila kamu
menyambung tali silaturrahim”
Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,
Setelah kita saling memaafkan, kewajiban kita berikutnya dalam rangka
menjaga kebaikan, kedamaian, dan keharmonisan keluarga, masyarakat,
bangsa negara adalah menjaga akhlak dan etika kita di tengah kehidupan
bermasyarakat. Hendaknya kita mampu menjaga lisan dan bisa
memperbanyak diam. Karena kesalahan yang banyak terjadi dan dapat
merusak hubungan kekerabatan serta hubungan persaudaraan sesama anak
bangsa adalah dosa-dosa lisan seperti mencaci maki orang lain, menfitnah
(buhtan), menggunjing (ghibah), mengadu domba (namimah), serta
berbohong dan menyebarkan berita bohong (hoax). Kita harus menyadari,
selain dosa-dosa itu berakibat adzab di akhirat, dosa-dosa ini juga bisa
merusak ketentraman dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat.

Dosa lisan pertama yang merusak yang harus kita jauhi adalalah mencaci
maki seorang muslim. Janganlah kita mencaci maki seorang muslim,
siapapun itu, apalagi dia adalah orang-orang shalih dan para pemimpin kita.
Mencaci maki seorang muslim adalah dosa besar. Rasulullah shallallahu
‘alayhi wasallam bersabda:
ْ ُ ُُ ٌ ُ ْ ُ ‫ه‬
‫اب ال ُم ْس ّل ّم ف ُسوق هوقّتهاله كف ٌر‬ ‫ّسب‬
“Mencaci maki seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah
dosa besar yang mendekati kekufuran”

Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,


Dosan lisan kedua yang membahayakan kerukunan dan keharmonisan
masyarakat adalah ghibah (menggunjing) dan buhtan (fitnah). Diriwayatkan

3
dari Abu Hurairah, bahwa suatu ketika Rasulullah di tanya tentang pengertian
ghibah, beliau menjawab:
ْ ‫ه هُ ُ هه‬ ‫ه هُ ُ ه ه ْ ه ه‬ ‫ه‬ ‫ْ ُ ه ه ه ه ه ه ْ هُ ه ههههْ ه ْ ه ه‬
‫ّذكرك أخاك بّما يكره ّقيل أفرأيت إّن كان فّي أ ّخي ما أقول قال ّإن كان ّفي ّه ما تقول فقد‬
ُ ْ ‫هُ ُ هه‬ ُ ‫ْ ْ ُ ْ ه‬
‫اغتهبتهه هوإّن ل ْم يهك ْن ّفي ّه هما تقول فقد هب ههتَهه‬
“Apabila kamu menyebutkan sesuatu yang ada pada saudaramu sesuatu
yang dia bennci. Kemudian beliau ditanya, bagaimana pendapatnya jika yang
aku katakan itu ada pada saudaraku, Nabi menjawab; jika keburukan yang
kamu katakan itu ada pada dirinya maka kamu telah menggunjingnya dan
apabila keburukan yang kamu katakan tidak ada pada dirinya maka kamu
telah membuat buhtan (fitnah)”.
Ghibah adalah jika seseorang membicarakan keburukan orang lain
dibelakangnya. Misalnya dia mengatakan; si fulan itu orang yang buruk rupa,
si fulan orang itu orang yang buruk akhlaknya, si fulan itu orang yang kalah
sama istrinya, si fulan itu hitam dan semacamnya.
Sedangkan buhtan adalah jika seseorang membicarakan keburukan yang
sebenarnya tidak ada pada orang lain tersebut. Dosa buhtan lebih besar
dibandingkan dosa ghibah. Allah ta’ala berfirman:
ْ‫ج َهس ُسوا هولها هي ْغتهب‬‫الظ َن إ ْث ٌم ۖ هولها ته ه‬
‫َه‬ ‫ْ ه ُ ه ً ه َه َ َه ه ْ ه‬ ُ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه ه َُ ه َه‬
ّ ّ ‫يا أيها ال ّذين آمنوا اجتنّبوا ك ّثيرا ّمن الظ ّن إّن بعض‬
‫وه ۖ هو َهات ُقوا َه ه‬
‫اّلل ۖ إ َهن َه‬
‫اّلله‬ ُ ‫كر ْهتُ ُم‬‫ه ًْ ه ه‬ ‫ه ُ َُ ه ه ُ ُ ْ ه ْ ه ْ ُ ه ه ْ ه ه‬ ً ْ‫هْ ُ ُ ْ ه‬
ّ ّ ‫بعضكم بعضا ۖ أي ّحب أحدكم أن يأكل لحم أ ّخي ّه ميتا ف‬
ٌ ‫اب هرح‬
‫يم‬ ٌ ‫ته َهو‬
ّ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi
Maha Penyayang”

Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,


Dosa lisan ketiga yang juga sangat berbahaya terhadap kesatuan dan
persatuan serta keutuhan bangsa adalah namimah. Namimah adalah
mengutip perkataan orang lain dan disampaikan ke orang lainnya lagi untuk
merusak hubungan di antara keduanya. Namimah juga tergolong sebagai
dosa besar. Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
ٌ ‫ه هْ ُُ ْ هَه ه‬
‫جنهة ق َتهات‬ ‫لا يدخل ال‬
“Tidak akan masuk surga (bersama orang-orang yang pertama masuk surga)
orang suka namimah (adu domba)”. HR al Bukhari dan Muslim.

4
Namimah juga bisa menjadi penyebab seseorang di adzab di dalam
kuburnya. Dalam sebuah hadits di sebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah
melewati dua buah kuburan, beliau bersabda:
ْ ‫ه ْ ه ه ه ه ُ ُ ه ه ه ه ه ه ْ ه ُ ْ ه ْ ه ه َه ْ ه ُ ه ه ه ه‬ ‫ه ه ُ َه‬
‫عذبه‬ ‫ُي هع َهذبه‬
‫ وأما الآخر فكان يم ّشي‬،‫ان فّي ك ّبير أما أحدهما فكان لا يست ّتر ّمن بو ّل ّه‬
ّ ‫ي‬ ‫ا‬‫م‬ ‫و‬ ، ‫ان‬
ّ
َ
‫بّالنه ّميْ هم ّة‬
Kedunya sedang diadzab, dan keduanya di adzab karena dosa besar, salah
satunya tidak bersuci dari kencingnya dan yang lain dahulu dia melakukan
namimah
Dosa lisan keempat yang juga merusak kerukunan di masyarakat adalah
bohong. Bohong artinya menyampaikan sebuah informasi yang tidak sesuai
dengan kenyataan/fakta.
‫َ ه ه‬ ‫ه ْ ُ ْ ه‬
‫لا يهصل ُح الك ّذ ُب ّفي جد هولا ه ْزل‬
“Tidak boleh berbohong baik dalam keadaan sungguh-sungguh atau
bergurau”
Jika kita mendengar berita dari orang yang fasik atau tidak jelas sumbernya
maka janganlah kita menyebar luaskannya, baik dengan lisan atau melalui
media sosial. Al Qur’an memberikan tuntunan kepada kita agar kita
bertabayyun/ melakukan klarifikasi terhadap berita tersabut. Allah ta’ala
berfirman:
ُ ‫ه‬ َ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه ه َُ ه َه ه ه ُ ْ ه ه ُ ْ ه ٌ ه ه ه‬
‫اسق بّنبإ فتبينوا‬ ّ ‫يا أيها ال ّذين آمنوا إّن جاءكم ف‬
“Wahai orang-orang yang beriman apabila orang yang fasiq datang kepada
kalian dengan membawa sebuah berita maka bertabyyunlah kalian”
Dan apabila telah kita klarifikasi dan ternyata itu benar juga tidak serta merta
kita boleh untuk menyampaikan atau menyebar luaskannya ke orang lain.
Karena jika itu berupa keburukan seseorang kita bisa jatuh pada penyebaran
aib orang lain, ghibah (menggunjing) dan ini juga perbuatan dosa lisan yang
membahayakan kerukunan dan kedamaian masyarakat.

Demikian khutbah singkat ini, semoga momentum Idul Fitri ini benar-benar
bisa kita manfaatkan untuk saling memaafkan dan memupuk kerukunan,
kedamaian, persatuan demi kebaikan bersama. Amiin.
ْ ْ َ ُ ‫ه‬ ‫ه‬ ُ ‫ه‬ ‫ه‬
‫كيم‬ ّ ‫والذك ّر الح‬
ّ ‫الآيات‬
ّ ‫ونفعني وإيهاكم بّما فيه من‬ ‫يم‬
ّ ‫القرآن الع ّظ‬
ّ ‫في‬ ‫م‬‫ك‬ ُ ‫بارك‬
‫اهلل لي ول‬
ُ ‫ه‬ ‫ُ ُ ه‬ ‫هه‬ َ ُ
‫اهلل لي ولكم‬ ‫وأستغفر ه‬
ُ ‫ أق ْول ق ْويل هذا‬،‫الع ّليْ ُم‬
‫السميع ه‬
ُ ‫تلاوته إنه هو‬ ‫اهلل ّم ّني ومنكم‬ ‫وتقبل‬
ْ ‫ه ُ ْ ُ َه‬ ْ ْ
‫الر ّحي ُم‬ ‫فاستهغ ّف ُر ْو ُه إنه هو الغفور‬

5
‫الخطبة الثانية‬

‫اهلل أكبر اهلل أكبر‪ ،‬اهلل أكبر اهلل أكبر‪ ،‬اهلل أكبر اهلل أكبر‪ ،‬اهلل أكبر‪.‬‬

‫الرحيم‬ ‫ر‬ ‫وصلوات اهلل اْلبه َ‬


‫ُ‬
‫‪،‬‬ ‫الح هس ُ‬
‫ن‬
‫ْه ُ َْهُ ُ ه ْ ُ ُ‬
‫وله الثَهنهاء ه‬ ‫ل‬ ‫ض‬ ‫الف‬ ‫وله‬ ‫ة‬ ‫م‬ ‫ع‬ ‫الن‬ ‫له‬ ‫‪،‬‬ ‫ن‬ ‫العالمي‬ ‫الحمد هلل َ‬
‫رب‬ ‫ُ‬
‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫والم ْرسليْ هن وأه ّل بي ّت ّه‬ ‫قربيْ هن على سيدنها محمد وعلى سائر الْأنبيها ّء ُ‬ ‫ك ّة ال ْ هم َه‬ ‫ه‬
‫ّ ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫والملائّ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫أج همعين‪ .‬أما هب ْع ُ‬‫ْ‬ ‫وسلام اهلل هعلهيْ‬
‫هلل أ ْو ّص ْي نف ّسي وأ ّصيْكم‬ ‫ّ‬ ‫ا‬ ‫عباد‬ ‫د‬ ‫ّ‬ ‫هم‬ ‫ّ‬
‫ُ‬ ‫الطيَ ّبيْ هن الطا ّه ّريْ هن‬ ‫ّ‬
‫اتقوااهلل ولتهنْ ُظ ْر ٌ‬
‫ه‬ ‫ه‬ ‫ْ‬
‫نفس ما‬ ‫العظيم‪ .‬قال اهلل تعالى ‪( :‬ياأيها الذين أمنوا‬ ‫ّ‬ ‫هلل الع ّل ّ َي‬ ‫بتقوى ا ّ‬
‫ْ هُ‬ ‫ه ههُ ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْه‬ ‫ه ٌْ ه هْه ُْ ه‬ ‫ه‬ ‫َه ه ْ ه‬
‫خبير بّما تعملون)‪ .‬واعلموا أن اهلل أمركم بأمر عظيم أمركم‬ ‫ّ‬ ‫اهلل‬ ‫إن‬ ‫واتقوااهلل‬ ‫‪،‬‬ ‫د‬ ‫غ‬ ‫قدمت ّل‬
‫ه‬
‫بالصلا ّة والسلامّ على ّنب ّيَ ّه الكريْ ّم‪ ،‬فقال عز هم ْن قائل‪( :‬إن اهلل وملائكتهه يصلون على‬
‫ْ ه َ‬ ‫َُ‬
‫وس ّل ُموا تسليما)‬ ‫النبي‪ ،‬ياأيها الذين آمنوا هصل ْوا علي ّه‬

‫امهلل صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد كما صليت على سيدنا إبراهيم‬
‫وعلى آل سيدنا إبراهيم إنك حميد مجيد‪ .‬امهلل بارك على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا‬
‫محمد كما باركت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا إبراهيم إنك حميد مجيد‪.‬‬
‫امهلل اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات‪ُ ،‬‬
‫الله َم‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬
‫ه‬ ‫ه‬
‫الكف هر هة والمبتدع ّة والمنافقين‪ ،‬امهلل انْ ُص ْر هم ْن نه هصره‬ ‫ْ‬ ‫ه‬
‫أ ّعز الاسلام والمسلمين وأه ّل ّك‬ ‫َ‬ ‫ه‬
‫ْ ْ ُ ً‬ ‫َه‬ ‫َ‬ ‫ه ْ ه هه ه‬ ‫ه‬ ‫ْ ُْ ه ْ ه هه‬
‫الديْن‪ ،‬الل ُه َهم اج هعلنها ه هداة‬ ‫ّ‬ ‫مّ‬ ‫ك إلى يه ْ‬
‫و‬ ‫ت‬‫م‬ ‫ل‬ ‫ك‬
‫ّ ّ‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫أ‬‫و‬ ‫لمين‬ ‫ْ‬
‫المس‬ ‫ل‬‫الدين واخذل من خذ‬ ‫ه‬
‫ه‬ ‫ْ‬ ‫ُم ْهته ّد ْي هن غيه هر هضاليْ هن ولا ُم ّض ّلَيْ هن‪ ،‬امهلل استُ ْر عوراتّنها ه‬
‫رو هعاتّنا واك ّفنها ما أه َهمنها وقّ هنا‬ ‫وءا ّم ْن ْ‬
‫ه‬ ‫َه‬ ‫ه ه ه ه‬ ‫ْه هَ‬ ‫ه ه ه‬ ‫َ‬
‫والزلا ّزل والش هدائّ هد وال ّم هح هن ما ظ هه هر‬ ‫اء والبلاء‬ ‫ه‬
‫والوب ه‬ ‫ه‬
‫الغلاء‬ ‫ش َهر هما نتهخ َهوف‪ .‬امهلل ادف ْع عنها‬
‫هَْ‬ ‫ه ه‬ ‫ه َه ه‬ ‫ْ ُْه ْ‬ ‫هه ه ْ هه ه ه ه‬
‫أرحم الرا ّح ّميْن‪ ،‬امهلل أ ّلف‬ ‫امة يا‬ ‫ان المسلمين ع‬ ‫ّ‬ ‫د‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫ّ‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫منها وما بطن ّمن بل ّدنا ه‬
‫أك هرمه‬‫ْ‬ ‫هه ُ ه ه ُ ْه ْ ُْ ْ ه‬ ‫ْ ه ْ هْ ه‬ ‫هْه ْ ه ْ‬
‫وآت كلامنا مراده وسؤله فيما ير ّضيك يا‬ ‫بين قلوبّنا هواط ُر ّد الشيطان ّمن بي ّننا ّ‬
‫ه‬ ‫ْ‬ ‫ه‬ ‫ه ْ‬
‫الأكر ّمين‪ ،‬ربنا آتنا في الدنيا حسنة ويف الآخرة حسنة وقنا عذاب النار‪.‬‬
‫ُ ْه هْ‬ ‫ْ‬
‫وين ههى عن الفحشا ّء‬ ‫والإحسان وإيتا ّء ذي القرَب‬
‫ّ‬ ‫ل‬‫ّ‬ ‫بالعد‬ ‫عبا د اهلل‪ :‬إن اهلل يأمر‬
‫ه‬ ‫هْه ه ه ْ‬ ‫ه ه َه ْ ه ه ْ‬ ‫ه ْ ه ُ ُ ْ ه َه‬
‫هلل أكبر واهلل يعل ُم ما تصنه ُعون‪،‬‬
‫والمنكر والبغ ّي ي ّعظكم لعلكم تذك ُرون‪ .‬ول ّذك ُرا ّ‬ ‫ّ‬
‫ه‬ ‫ْ‬ ‫ه‬ ‫ٌ َُ‬ ‫ٌ‬
‫ّعيْد سعيد‪ ،‬كل هعام هوأنتُ ْم بّخيْر‪.‬‬

‫‪6‬‬

Anda mungkin juga menyukai