Anda di halaman 1dari 9

Gotong Royong

sebagai Perwujudan
Ekonomi Pancasila
Wahyu Retno Widhiyastuti S.Pd
Sistem Ekonomi
Pancasila
sistem ekonomi adalah cara atau metode untuk mengatur seluruh kegiatan
ekonomi dalam suatu masyarakat, baik oleh negara maupun individu (swasta).
Pada era pendiri negara, mereka telah merancang suatu sistem ekonomi yang
sesuai dengan kehidupan bangsa Indonesia, yang dikenal sebagai sistem
ekonomi Pancasila. Sistem ini memiliki ciri khas yang unik karena didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
sistem ekonomi Pancasila tidak hanya menjadi kerangka kerja untuk
mengatur kegiatan ekonomi, tetapi juga menjadi landasan bagi semangat
gotong royong yang merupakan pilar utama dalam membangun masyarakat
yang adil, makmur, dan berkeadilan.
Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem ekonomi Pancasila dapat dijelaskan sebagai sistem ekonomi yang
berwawasan sila-sila Pancasila yaitu:
·Ketuhanan yang maha esa: etika dan moral agama tidak berdasarkan
materialisme
·Kemanusiaan (perekonomian yang humanistik adil dan beradab dan tidak
mengenal pemerasan dan pengisapan
·Persatuan: berdasarkan sosial nasionalisme Indonesia kebersamaan dan
berasas kekeluargaan gotong royong bekerja sama dan tidak saling
mematikan
·Kerakyatan berdasarkan demokrasi ekonomi berkedaulatan ekonomi
mengutamakan hajat hidup orang banyak ekonomi rakyat sebagai dasar
perekonomian nasional.
Keadilan sosial secara menyeluruh: kemakmuran rakyat yang utama bukan
kemakmuran orang perorangan berkeadilan dan berkemakmuran.
Gotong Royong sebagai Perwujudan Ekonomi
Pancasila yang Inklusif dan Berkeadilan
Gotong royong merupakan nilai luhur bangsa Indonesia yang diwariskan oleh para
leluhur. Nilai ini sejalan dengan sistem ekonomi Pancasila yang mengedepankan asas
kekeluargaan dan kebersamaan. Berikut adalah penjelasan bagaimana gotong royong
dapat menjadi perwujudan sistem ekonomi Pancasila yang inklusif dan berkeadilan:
Berkeadilan: Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai
kesejahteraan.
Kerakyatan: Ekonomi diarahkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Kebersamaan: Ekonomi dijalankan dengan semangat gotong royong dan
kekeluargaan.
Berkemandirian: Ekonomi nasional diupayakan berdikari dan tidak bergantung pada
pihak lain.
Demokrasi Ekonomi
Pembangunan ekonomi didasarkan pada demokrasi ekonomi dan
merupakan bagian integral pembangunan nasional. Pembangunan nasional
mencangkup di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, keamanan, dan
bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil makmur berdasarkan
Pancasila.
Dalam demokrasi ekonomi cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Dan
dipergunakan demi kemakmuran rakyat.
Pasal 33 ayat (1) UUD 1945 menegaskan bahwa "Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan". Hal ini berarti bahwa sistem ekonomi Indonesia
haruslah berlandaskan pada nilai-nilai kekeluargaan, seperti
berikut:
Kerjasama dan kebersamaan: Semua pihak dalam kegiatan
Pasal 33 Ayat (1) ekonomi harus saling membantu dan bekerja sama untuk
UUD Negara mencapai tujuan bersama.
Republik Indonesia Keadilan dan pemerataan: Hasil pembangunan ekonomi
Tahun 1945 harus didistribusikan secara adil dan merata kepada
seluruh rakyat Indonesia.
Kesatuan dan persatuan: Sistem ekonomi Indonesia harus
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Musyawarah mufakat: Pengambilan keputusan dalam
kegiatan ekonomi harus dilakukan dengan musyawarah
mufakat untuk mencapai mufakat.
Contoh Gotong Royong sebagai
Perwujudan Ekonomi Pancasila
Koperasi : Koperasi merupakan badan usaha yang berlandaskan asas
kekeluargaan dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM): UMKM berperan penting dalam
menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Lembaga Keuangan Mikro (LKM): LKM memberikan kredit dan layanan
keuangan lainnya kepada masyarakat kecil untuk membantu mereka memulai
atau mengembangkan usaha mereka.
Program Bantuan Sosial: Program bantuan sosial pemerintah, seperti Program
Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
Kegiatan Sosial dan Kemanusiaan: Kegiatan sosial dan kemanusiaan, seperti
kerja bakti, penggalangan dana, dan donor darah, merupakan contoh nyata
gotong royong dalam masyarakat. Kegiatan ini membantu masyarakat yang
membutuhkan danmeningkatkan rasa kepedulian sosial.
TUGAS
Setelah mempelajari materi, silahkan menjawab soal-soal berikut :
1. Jelaskan mengapa gotong-royong perlu untuk dikembangkan dalam
masyarakat Indonesia
2. Jelaskan bagaimana hubungan antara gotong royong dengan
perekonomian nasional!
3. Dalam materi telah disebutkan 5 contoh implementasi Gotong Royong
sebagai perwujudan Ekonomi Pancasila. Jelaskan alasan atau hubungan
dari contoh-contoh tersebut dengan nilai gotong royong sebagai
perwujudan ekonomi pancasila.
Terima kasih. Selamat Mengerjakan :)
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai