2018
A. LATAR BELAKANG
Kapasitas Desa menyelenggarakan pembangunan dalam perspektif ”Desa
Membangun”, masih terbatas. Keterbatasan itu tampak dalam kapasitas aparat
Pemerintah Desa dan masyarakat, kualitas tata kelola Desa, maupun sistem Desa.
Sebagai dampaknya, kualitas perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pengendalian dan pemanfaatan kegiatan pembangunan Desa kurang optimal dan
kurang memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa.
Merespon kondisi di atas, Pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, sesuai amanat UU Desa, menyediakan tenaga
pendamping professional, salah satunya adalah Pendamping Desa (PD).
Pendampingan yang dilakukan sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 2 Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 2015 bertujuan; (a)
Meningkatkan kapasitas, efektivitas dan akuntabilitas Pemerintahan Desa dan
pembangunan Desa; (b) Meningkatkan prakarsa, kesadaran dan partisipasi
masyarakat Desa dalam pembangunan desa yang partisipatif; (c) Meningkatkan sinergi
program pembangunan Desa antarsektor; dan (d) Mengoptimalkan aset lokal Desa
secara emansipatoris.
Peningkatan kapasitas Pendamping Lokal Desa (PLD) menjadi salah satu aspek
penting yang dapat membantu pencapaian tujuan dan target pelaksanaan Undang-
Undang Desa secara optimal. Kapasitas pendampingan desa yang dimaksud
mencakup: (1) pengetahuan tentang kebijakan Undang-Undang Desa hubungannya
dengan pengelolaan pengetahuan dan inovasi desa (PPID) ; (2) keterampilan
memfasilitasi pemerintah desa dalam mengembangkan perencanaan dan
penganggaran berkualitas dan inovasi untuk mendorong tatakelola pemerintah desa
yang baik; (3) keterampilan tugas-tugas teknis pemberdayaan masyarakat; dan (4)
sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi pendamping dan tuntutan Undang-
Undang Desa serta (5) kapasitas untuk memperkuat Pendamping Lokal Desa (PLD).
Dalam meningkatkan kinerja pendampingan tercermin dari komitmen, tanggung jawab
dan keterampilan untuk mewujudkan tatakelola desa yang mampu mendorong
kemandirian pemerintah desa dan masyarakat melalui pendekatan partisipatif.
Dalam pelaksanaan PPID, Pendamping Lokal Desa bertugas memfasilitasi tahapan
kegiatan pelaksanaan PID yang level Desa. Disisi lain dalam konteks perencanaan
desa, PLD belum banyak memastikan agar perencanaan (RPJMDes dan RKPDes) dan
penganggaran di desa berkualitas dan inovatif. Dalam konteks capturing dan
pengelolaan pengetahuan yang dilakukan oleh TPID, PLD bertugas untuk melakukan
penguatan dan membantu terhadap kapasitas TPID.
Salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan kompetensi PLD dalam
memfasilitasi tahapan kegiatan pelaksanaan PID dilakukan melalui pelatihan.
1
Rancangan kebutuhan pengembangan kompetensi PLD dirumuskan dalam kurikulum
yang dirancang sesuai dengan kebutuhan tugas dan kondisi lapangan.
Kurikulum ini didesain dengan pendekatan “learner centered” yakni pendekatan yang
menempatkan pembelajar sebagai pusat perhatian, sedangkan pelatih/fasilitator lebih
berperan sebagai katalisator (catalyst), pembantu proses (process helper), dan
penghubung sumber daya (resource linker). Mengingat adanya perbedaan gaya
pengajaran dan budaya setempat, maka tujuan pembelajarannyapun diarahkan pada
tumbuhnya proses penemuan sendiri (self-discovery), sehingga kompetensi yang telah
diperoleh dapat diterapkan dalam pelaksanaan tugas sebagai Pendamping Lokal Desa.
B. TUJUAN
Secara umum pelatihan Pendamping Lokal Desa diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan Pendamping Lokal Desa dalam melakukan pendampingan Pemerintah
Desa dalam pelaksanaan tahapan kegiatan PID di level Desa.
C. RUANG LINGKUP
Kurikulum pelatihan PLD disusun dengan maksud memberikan kerangka acuan bagi
pengelola dalam penyelenggaraan pelatihan PLD dalam melaksanakan tugas
pendampingan Program Inovasi Desa Tahun Anggaran 2018. Selanjutnya, lingkup
kerja PLD dalam pelaksanaan PPID meliputi dukungan dan membantu TPID dalam
memfasilitasi seluruh tahapan kegiatan pelaksanaan PID di level Desa. Kurikulum
pelatihan PLD didasarkan pada tugas pokok, output kerja PLD yang dijabarkan dalam
bentuk standar kompetensi untuk masing-masing jabatan. Secara rinci standar
kompetensi berdasarkan tugas pokok PLD diuraikan sebagai berikut:
2
No Tugas Pokok Output Kerja Indikator Kinerja
3
No Kegiatan Output Kerja Indikator Kinerja
Inovasi sesuai kreteria dari
pelaksanaan PPID;
4 Bersama PD dan TPID Terdokumentasikannya Adanya dokumentasi pembangunan
melakukan dokumentasi program-program desa yang inovatif
atas program-program pembangunan desa yang
pembangunan desa yang inovatif
inovatif;
5 Bersama-sama PD dan Teridentifikasi kegiatan Adanya dokumen identifikasi layanan
TPID melakukan yang akan dilakukan PJLT di 3 bidang; infrastruktur,
identifikasi kebutuhan melalui APBDes yang kewirausahaan/pengembangan
PJLT memfasilitasi proses memerlukan jasa PJLT. ekonomi local, dan pengembangan
pelaksanaannya sumber daya manusia.
D. STRUKTUR PELATIHAN
Materi pelatihan PLD dirumuskan berdasarkan hasil kajian terhadap kompetensi dasar
yang harus dimiliki sesuai panduan operasional dan kerangka acuan kerja yang telah
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Hasil analisis terhadap kompetensi PLD, selanjutnya disusun berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi (K1) pengetahuan (Kongnitif), (K2) Sikap (Afektif) dan (K3)
Keterampilan (Psikomotorik) yang merujuk pada taksonomi bloom, Anderson, L.W. dan
Kratwohl (2001) dengan 4 indicator kedalaman materi sebagai berikut:
Secara rinci setiap pokok-pokok materi ditetapkan tingkat keluasan dan kedalamannya
berupa kisi-kisi materi pelatihan yang akan memandu pelatih atau fasilitator dalam
memfasilitasi proses pembelajaran. Kisi-kisi materi pelatihan PD diuraikan sebagai
berikut:
1
Mengacu pada Tabel 1 (Ruang Lingkup Ranah Tingkat Kompetensi)
4
KOMPETENSI
1 JP
No POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
(@ 45’)
K1 K2 K3
(1) (2) (3) (4) (5)
2. Kebijakan 2.1. Arah Kebijakan Pembangunan dan 2 2 - 1
Pembangunan Desa Pemberdayaan Masyarakat Desa.
2.2. Pokok-Pokk Kebijakan Program 2 2 - 1
Inovasi Desa.
2.3. Peran Pendamping Lokal Desa 2 4 - 1
dalam Penanganan Stunting
2.4. Keterbukaan Informasi Publik dalam 2 2 - 1
Pembangunan Desa
3. Refleksi Tugas 3.1. Tugas Pedampingan Lokal Desa 3 3 2 1
Pendamping Lokal Desa dalam Program Pengelolaan
Pengetahuan dan Inovasi Desa
(PPID)
3.2. Peningkatan Kinerja Pendampingan 4 4 3 2
Desa
4. Dukungan PLD Dalam 4.1. Fasilitasi PJLT (Konsep dan Alur 3 3 1 1
Program Inovasi Desa mekanisme)
4.2. Fasilitasi PPID (Capturing) 4 2 1 1
5. Replikasi Inovasi 5.1. Mengawal Komitmen Desa 4 4 2 1
5.2. Fasilitasi Replikasi dalam APBDesa 4 4 2 3
(Pasca Bursa Inovasi Desa)
6. Komunikasi dan 6.1. Keterampilan Dasar Komunikasi dan 3 4 2 2
Advokasi Strategi Advokasi
6.2. Pemanfaatan Media Sosial 3 3 - 1
7. Data dan Informasi 7.1. Pendampingan Berbasis Data 2 2 2 1
7.2. Validasi Data Dana Desa 4 4 4 2
7.3. Aplikasi SIPEDE 3 4 4 2
7.4. Aplikasi Geottaging 3 4 4 2
8. Evaluasi Penyelenggara- 8.1. Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan 5 2 3 1
an & Rencana Kerja 8.2. Rencana Kerja Tindak Lanjut 4 4 2 1
Tindak Lanjut
TOTAL JAM PELAJARAN 25
5
E. MATRIK SILABUS PELATIHAN
Judul : Pelatihan Pendamping Lokal Desa
Waktu : 2 (dua) hari: 20 JP @1 JP = 45 menit
Kompetensi : A. Kompetensi Umum: Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan memiliki pemahaman tentang pelaksanaan program inovasi Desa
dalam implementasi Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Hal ini menjadi landasan dalam melakukan pendampingan dan
fasilitasi kegiatan pelaksanaan Program Inovasi Desa (PID).
B. Kompetensi Khusus: Setiap peserta memiliki kompetensi teknis sesuai tugasnya, yaitu:
(1) Melakukan pendampingan khususnya pada proses memastikan komitmen Desa setelah pelaksanaan bursa inovasi desa dan
memastikan komitmen masuk dalam penetapan APBDesa;
(2) Menyiapkan proses pelaksanaan PPID dari mulai proses MAD sampai dengan proses membangun komitmen atau replikasi;
(3) Mengidentifikasi desa-desa yang mempunyai program pembangunan desa yang inovasi sesuai kriteria pelaksanaan PPID;
(4) Melakukan dokumentasi atas program-program pembangunan desa yang inovatif;
(5) Melakukan identifikasi kebutuhan PJLT dan memfasilitasi proses pelaksanaannya;
▪ Menguraikan peran
pendamping dalam
penanganan stunting
Memahami pokok- • Menjelaskan tata aturan 2.4. Keterbukaan • Ceramah • Media 1
pokok Keterbukaan pelayanan informasi publik Informasi dan Tanya Tayang
sesuai UU No 14 tahun 2008 Publik dalam Jawab • Lembar
Informasi publik sesuai
dan UU No 6 tahun 2014. Pembangunan • Curah Informasi
UU no, 14/ 2008
• Menjelaskan Standar Desa Pendapat
tentang Keterbukaan
Layanan Informasi Publik
Informasi Publik dan
(SLIP) di tingkat desa.
Standar Informasi
• Menjelaskan prosedur
Publik (SLIP) Desa pemenuhan permintaan
sebagai hak dasar informasi yang diajukan oleh
masyarakat dalam masyarakat desa.
partisipasi
pembangunan desa.
3. Setelah materi ini, peserta
mampu:
8
Materi Pelatihan Kompetensi Sub-Pokok Waktu
No Indikator Keberhasilan Metode Media
(Pokok Bahasan) Dasar Bahasan (JP)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Refleksi Tugas Memahami tugas • Menjelaskan tugas-tugas 3.1. Tugas 1. Refleksi 5. Lembar 1
Pendamping Lokal sebagai pendamping sebagai pendamping lokal Pedamping 2. Sharing Diskusi
Desa lokal desa dalam desa Lokal Desa Pengalaman Kelompok
melakukan • Mengidentifikasi dalam Program 3. Diskusi 6. Lembar
pendampingan pembelajaran selama Pengelolaan Kelompok Informasi
pembangunan dan melakukan pendampingan di Pengetahuan 4. Pleno
pemberdayaan lapangan. dan Inovasi
masyarakat desa. Desa (PPID)
• Merumuskan gagasan-
gagasan untuk meningkatkan
kinerja pendampingan
selanjutnya
Menggunakan motivasi ▪ Mengidentifikasi kriteria 3.2. Peningkatan • Curah • Bahan 2
dan spirit sebagai pendamping desa yang Kinerja Pendapat Tayang
pendamping desa inovatif Pendampingan • Permainan • Lembar
dalam melakukan Desa • Sharing Diskusi
▪ Menjelaskan nilai tambah
pendampingan kerja pendampingan bagi diri Pengalaman Kelompok
pembangunan dan sendiri dan masyarakat • Diskusi
pemberdayaan Kelompok dan
▪ Menunjukkan spirit dan
masyarakat desa. Pleno.
motivasi pendampingan desa.
10
Materi Pelatihan Kompetensi Sub-Pokok Waktu
No Indikator Keberhasilan Metode Media
(Pokok Bahasan) Dasar Bahasan (JP)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
dukungan pada Kepala Desa
untuk dapat mewujudkan
kartu ide dan komitmen
masuk dalam musrenbang
desa dan APBDesa.
11
Materi Pelatihan Kompetensi Sub-Pokok Waktu
No Indikator Keberhasilan Metode Media
(Pokok Bahasan) Dasar Bahasan (JP)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
pelaksanaan program inovasi
Desa melalui saluran
komunikasi yang tersedia
(media social, media massa
baik cetak maupun elektonik);
Setelah materi ini, peserta
7. Data dan Informasi
mampu:
• Memahami data-data 1. Menerangkan gambaran 7.1. Pendampingan • Ceramah • Media 2
yang berkaitan basis data dan informasi Berbasis Data dan Tanya Tayang,
Jawab,
dengan pembangunan desa dan • Lembar
program inovasi desa; • Diskusi,
pembangunan desa Informasi
curah
khususnya tentang 2. Menguraikan dan menyusun
pendapat
Program Inovasi basis data pembangunan
• Sharing
Desa, termasuk desa dan program inovasi
pengetahuan tentang desa
KPI dan sumber 3. Membedakan antara data
informasi. dana desa dengan data
• Memahami program inovasi desa
mekanisme validasi 4. Menjelaskan keuntungan dan
data dana desa kerugian penggunaan basis
• Mengenal aplikasi data.
SIPEDE dan 1. Memecahkan masalah 7.2. Validasi Data • Ceramah • Media 2
Geottaging pengolahan basis data Dana Desa dan Tanya Tayang
pembangunan desa Jawab, • Lembar
khususnya yang berkenaan • Diskusi Informasi
curah
dengan data dana desa,
pendapat
program inovasi desa;
• Sharing
12
Materi Pelatihan Kompetensi Sub-Pokok Waktu
No Indikator Keberhasilan Metode Media
(Pokok Bahasan) Dasar Bahasan (JP)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2. Mengklasifikasikan parameter,
Jenis Jenis data yang ada
pada pembangunan desa
3. Memastikan bahwa data
pembangunan desa & data
program inovasi desa benar
adanya & dapat dipercaya
1. Menjelaskan pokok-pokok 7.3. Aplikasi • Ceramah dan • Media 2
Kebijakan SIPEDE; SIPEDE tanya jawab, Tayang
2. Memetakan kebutuhan • Curah • Lembar
pengembangan SIPEDE; pendapat, Informasi,
3. Mengimplementasikan • Kerja • Lembar
SIPEDE secara berjenjang di kelompok, Praktik/
lokasi tugas; • Demontrasi Penugasan
aplikasi, • Film.
1. Menjelakan manfaat aplikasi 7.4. Aplikasi • Ceramah • Media 2
Geottaging Geottaging dan tanya Tayang,
• Lembar
2. Mengoperasikan dan jawab,
Praktik/
mengaplikasikan Geotag • Curah
Penugasan
Android atau iphone. pendapat,
• Lembar
3. Menggunakan aplikasi geotag • Demontrasi Simulasi
untuk mendukung optimalisasi aplikasi dan • Film
data desa. • Simulasi.
8. Setelah materi ini, pesera
mampu
13
Materi Pelatihan Kompetensi Sub-Pokok Waktu
No Indikator Keberhasilan Metode Media
(Pokok Bahasan) Dasar Bahasan (JP)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Rencana Kerja • Meresume pokok- • Merangkum pokok-pokok isi 8.1. Evaluasi • Pemaparan • Media 1
Tindak Lanjut pokok materi materi pelatihan Penyelengga- • Refleksi tayang
(RKTL) Pelatihan • Menuliskan pembelajaran; raan Orientasi hasil • Lembar
• Merumuskan • Menilai penyelenggaraan orientasi Kerja
pembelajaran kegiatan pelatihan • Evaluasi • Lembar
• Melakukan evaluasi • Pleno Evaluasi
penyelenggaraan
pelatihan.
Menyusun rencana kerja • Mengidentifikasi pokok-pokok 8.2. RKTL • Pemaparan • Media 1
dan tindak lanjut dalam kegiatan Pendampingan Desa • Diskusi tayang
pendampingan TPID dalam PID; kelompok • Lembar
pada Pelaksanaan • Merumuskan rencana dan • Workplan Kerja
Program Inovasi Desa. jadwal kerja Pendamping • Pleno
Desa tahun Anggaran 2018.
14