Anda di halaman 1dari 35

PERAN DINAS PMD KABUPATEN NGANJUK

DALAM PERCEPATAN PENURUNAN DAN PENANGGULANGAN STUNTING


(AKSI IV dan AKSI V)
9

Disampaikan :

Sutrisno, SH, M.Si

Kepala Bidang PMD dan LKD


Dinas PMD Kab.Nganjuk

Nganjuk, 8 April 2021


BIODATA SINGKAT

Nama : Sutrisno, Spd, SH, M.Si


TTL : Nganjuk, 01-Mei-1968
NIP : 19680501 199202 1 001
Jabatan : Kepala Bidang PMD & LKD
Gol/Pkt : IV-a /Pembina
Instansi : Dinas PMD Kab. Nganjuk
Alamat : RT 01 RW 01 Desa Jekek Kec. Baron
Kontak : HP. 085 338 333 388
HP. 082 331 340 354
Email : sutrisno.baron@gmail.com
FB : Adi Sutrisno
IG : Adi Sutrisno
8 Aksi Konvergensi / Integrasi penurunan stunting

Aksi #1 ANALISA SITUASI


Aksi #2 RENCANA KEGIATAN
Aksi #3 REMBUK STUNTING
Aksi #4 PERBUP / PERWALI TENTANG
PERAN DESA
Aksi #5 KADER PEMBANGUNAN
MANUSIA (KPM)
Aksi #6 MANAJEMEN DATA
Aksi #7 PENGUKURAN & PUBLIKASI
Aksi #8 REVIU KINERJA TAHUNAN
AKSI INTEGRASI 4

PERATURAN BUPATI
TENTANG KEWENANGAN DESA
Aksi 4 : Perbup tentang Peran/Kewenangan Desa

Landasan hukum terkait peran desa dalam menurunan


Ruang lingkup stunting (Peraturan Bupati/Walikota tentang peran
desa)

1. Menetapkan kewenangan desa dalam mendukung


integrasi intervensi penurunan stunting
2. Meningkatkan alokasi penggunaan APBDes terutama
penggunaan Dana Desa untuk kegiatan yang dapat
mendukung penurunan stunting
OUTPUT 3. Menyediakan kader pembangunan manusia (KPM)
untuk memfasilitasi pelaksanaan intervensi
penurunan stunting terintegrasi di tingkat desa
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penyediaan
layanan penurunan stunting
5. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk
memanfaatkan layanan penurunan stunting
Penanggungjaw
Sekda / Dinas PMD
ab
PERATURAN BUPATI
NOMOR 35 TAHUN 2016
KEWENANGAN DESA BERDASARKAN
HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL
BERSKALA DESA

8
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini


adalah dalam rangka meningkatkan
efektivitas dan akuntabilitas Desa dalam
menata kewenangan Desa sesuai asas
rekognisi dan asas subsidiaritas dan
pelaksanaan penugasan dari Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten kepada Desa
9
REKOGNISI dan SUBSIDIARITAS
 Desa berhak untuk memanfaatkan, mendukung dan
memperkuat usaha ekonomi desa yang sudah ada dan
tidak lagi dilandasi oleh tindakan intervensi dari para desa
atau struktur diatas desa. "(desa tidak memiliki kekuatan
mangatur diri sendiri, hampir semua kebijakan dan arah
pembangunan desa diatur oleh struktur diatas desa spt kec, kab,
prov bahkan pemerintah pusat}"
 Subsidiaritas adalah adanya penetapan kewenangan lokal
berskala desa melalui Peraturan Bupati maupun peraturan
Desa tentang Kewenangan lokal berskala Desa.
 Dengan 2 kekuatan ini sekarang desa memiliki
kewenangan penuh mengelola aset dan potensinya
dengan kekuatan sendiri untuk menciptakan
kesejahteraan bagi warga desanya
10
KRITERIA, JENIS DAN PERINCIAN

KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL

1) Kriteria antara lain:


a. merupakan warisan sepanjang masih hidup;
b. sesuai perkembangan masyarakat; dan
c. sesuai prinsip NKRI.
2) Rincian kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul
paling sedikit terdiri atas :
d. sistem organisasi masyarakat adat;
e. pembinaan kelembagaan masyarakat;
f. pembinaan lembaga dan hukum adat;
g. pengelolaan tanah kas Desa; dan
11
h. pengembangan peran masyarakat Desa.
KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA

1) Kriteria kewenangan Desa berdasarkan hak


lokal berskala desa, terdiri atas :
a. sesuai kepentingan masyarakat Desa;
b. telah dijalankan oleh Desa;
c. mampu dan efektif dijalankan oleh Desa;
d. muncul karena perkembangan Desa dan
prakarsa masyarakat Desa; dan
e. program atau kegiatan sektor yang telah
diserahkan ke Desa.
12
KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA

2) Rincian kewenangan lokal berskala Desa, terdiri dari :


a. pengelolaan tambatan perahu;
b. pengelolaan pasar Desa;
c. pengelolaan tempat pemandian;
d. pengelolaan jaringan irigasi;
e. pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat Desa;
f. pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos
pelayanan terpadu;
g. pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan belajar;
h. pengelolaan perpustakaan Desa dan taman bacaan;
i. pengelolaan embung Desa;
j. pengelolaan air minum berskala Desa; dan
k. pembuatan jalan Desa antar permukiman ke wilayah
pertanian.
13
KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA

3) Kewenangan berdasarkan skala lokal desa setelah dilakukan


identifikasi dan inventarisasi, meliputi :
a. penetapan dan penegasan batas desa;
b. penyelenggaraan kerja sama desa;
c. pembinaan ketentraman dan ketertiban;
d. perlindungan masyarakat;
e. penyelenggaraan Administrasi kependudukan skala desa;
f. pengelolaan sarana prasarana dan aset desa;
g. pengelolaan sumberdaya alam skala desa;
h. penanganan kebakaran hutan desa;
i. pengelolaan sarana prasarana dan penyelenggaraan
pembelajaran masyarakat pada pendidikan non formal;
j. pengelolaan sarana prasarana kesehatan dasar di desa;
14
KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA

3) Kewenangan .........................
k. pengelolaan usaha ekonomi produktif bidang pertanian,
peternakan, pariwisata dan industri rumah tangga di Desa.
l. pengelolaan sarana prasarana Lingkungan Hidup Desa;
m. pembentukan dan peningkatan kapasitas aparatur
Pemerintahan Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa,
Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kelompok
Masyarakat dan Kader Desa;
n. pengelolaan sarana prasarana olah raga desa; dan
o. penanganan bencana lokal skala desa.

15
LAMPIRAN I
PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 35 TAHUN 2016
TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL-USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA

RINCIAN KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL-USUL DESA DALAM BENTUK BIDANG, SUB BIDANG, KEGIATAN

BIDANG SUB BIDANG KEGIATAN


1 2 3
PEMERINTAHAN Pengelolaan tanah kas desa 1) Pengaturan tanah kas desa

2) Pengelolaan tanah kas desa


3) Pelaporan hasil tugas pengelolaan tanah kas desa

PEMBANGUNAN Pengembangan peran 1) Pembentukan kelompok gotong royong masyarakat


masyarakat
2) Penyelenggaraan gotong royong masyarakat
3) Penumbuhan swadaya masyarakat dalam pembangunan desa

4) Partisipasi masyarakat dalam musyawarah desa


5) Pelaporan hasil tugas pengembangan peran masyarakat

PEMBINAAN Pembinaan lembaga dan 1) Pembentukan lembaga penyelenggara tradisi desa


KEMASYARAKATAN hukum yang berlaku
sebagai tradisi desa

2) Penyelenggaraan kegiatan tradisi desa/dusun


3) Pelestarian berbahasa jawa dalam kehidupan masyarakat
4) Penyelenggaraan upaya perdamaian atas perselisihan anggota masyarakat

5) Pelaporan hasil tugas pembinaan lembaga dan hukum yang berlaku sebagai
tradisi desa
1 2 3
PEMBERDAYAAN Pembinaan kelembagaan 1) Pembentukan lembaga kemasyarakatan desa
MASYARAKAT masyarakat
2) Pengangkatan pengurus lembaga kemasyarakatan desa
3) Fasilitasi kegiatan lembaga kemasyarakatan desa
4) Koordinasi, monitoring, dan evaluasi kegiatan lembaga kemasyarakatan desa

5) Pelaporan hasil tugas pembinaan kelembagaan masyarakat

BUPATI NGANJUK,

Ttd.

TAUFIQURRAHMAN
LAMPIRAN II
PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 35 TAHUN 2016
TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL-USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA

RINCIAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DALAM BENTUK BIDANG, SUB BIDANG, KEGIATAN

BIDANG SUB BIDANG KEGIATAN


1 2 3
PEMERINTAHAN A. Pemerintahan Desa 1) Pembentukan organisasi pemerintah desa
2) Pelaksanaan pemilihan kepala desa
3) Pengangkatan perangkat desa
4) Pembentukan dan pembinaan Badan Permusyawaratan Desa
5) Penetapan dan penegasan batas desa
6) Penataan dan pengelolaan wilayah
7) Penyusunan dan penetapan peraturan desa
8) Penyelenggaraan kerja sama desa
9) Pembinaan ketentraman dan ketertiban
10) Upaya perlindungan masyarakat

B. Keuangan Desa 1) Penetapan APB Desa, Perubahan APB Desa dan Pertanggungjawaban APB Desa
2) Pengelolaan dan peningkatan pendapatan desa
3) Penyelenggaraan tata kelola keuangan

C. Kependudukan dan 1) Pelaksanaan registrasi penduduk


Catatan Sipil
2) Fasilitasi pelayanan kependudukan dan catatan sipil

PEMBANGUNAN A. Sarana dan prasarana 1) Pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat


desa
2) Pembangunan drainase lingkungan
3) Pembangunan dan pengelolaan fasilitas umum desa
4) Pengelolaan pemandian umum dan air minum/air bersih berskala Desa
1 2 3
5) Pembangunan jalan dan jembatan di lingkungan desa
6) Pengelolaan energi baru dan terbarukan
7) Pengelolaan tambatan perahu
8) Pengelolaan jaringan irigasi desa
9) pengelolaan embung desa

B. Pendidikan 1) Pembinaan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini


2) Pembinaan penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat
3) Pengembangan dan pembinaan perpustakaan desa, taman bacaan masyarakat, kelompok belajar/sanggar
belajar

C. Kesehatan 1) Pengelolaan tanaman obat keluarga (toga)


2) Pencegahan penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif di desa
3) Pengembangan gerakan imunisasi dan gizi keluarga
4) Pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan Pos Pelayanan Terpadu, Pos Kesehatan Desa,
Poliklinik Desa, Desa Siaga

D. Budaya dan Pariwisata 1) Pengembangan seni budaya masyarakat


2) Pengembangan dan pembinaan sanggar seni
3) Pengelolaan obyek wisata di desa

E. Ekonomi 1) Pengembangan kelembagaan petani


2) Pengembangan lumbung pangan
3) Pengelolaan sumber daya air untuk pertanian
4) Pembinaan Perkumpulan Petani Pemakai Air
5) Pengembangan alat pertanian
6) Pengelolaan pasar desa
7) Pembinaan koperasi dan usaha kecil mikro dan menengah
8) Pembinaan lembaga keuangan di desa
9) Pengembangan teknologi tepat guna

F. Lingkungan Hidup 1) Pelestarian sumber daya alam


2) Pengembangan kawasan hutan desa
1 2 3
3) Pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan

G. Pemberdayaan Keluarga 1) Pemberdayaan dan peningkatan peran perempuan


2) Pembinaan keluarga berencana
3) Pengembangan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK)
4) Pembinaan kelompok bina keluarga

H. Pemuda dan Olah Raga 1) Pembinaan karang taruna


2) Pengembangan olah raga masyarakat

I. Perencanaan Pembangunan 1) Penetapan RPJM Desa dan RKP Desa


Desa
2) Penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan desa

PEMBINAAN A. Kesatuan Bangsa 1) Pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan


KEMASYARAKATAN
2) Pembinaan kerukunan hidup bernegara, berbangsa, beragama, dan bermasyarakat

B. Penanggulangan Bencana 1) Penanganan bencana lokal desa


2) Pembentukan dan pembinaan satuan tugas penanganan bencana tingkat desa
1 2 3
PEMBERDAYAAN A. Sosial 1) Fasilitasi penyandang masalah sosial
MASYARAKAT
2) Pembinaan pekerja sosial masyarakat dan organisasi sosial
3) Pembinaan organisasi pemuda
4) Pembinaan ketenagakerjaan di desa
5) Penanggulangan kemiskinan

B. Pembinaan 1) Pembentukan dan Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan, Lembaga Adat


Kelembagaan
Masyarakat
2) Pembentukan dan Fasilitasi Paralegal Desa

BUPATI NGANJUK,

Ttd.

TAUFIQURRAHMAN
ANGGARAN DESA
BIDANG KESEHATAN

22
ANGGARAN DESA
BIDANG KESEHATAN

23
ANGGARAN DESA
BIDANG KESEHATAN

24
AKSI INTEGRASI 5

Pembinaan Kader Pembangunan


Manusia (KPM)
Aksi 5 : Pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM)

1. Tugas KPM dalam integrasi penurunan stunting di


tingkat desa
Ruang lingkup 2. Sumber daya dan operasional Pembiayaan KPM
3. Sistem insentif berbasis peningkatan kinerja KPM
4. Kinerja KPM dengan Dinas Layanan (OPD) terkait
upaya penurunan stunting

OUTPUT Mobilisasi KPM di seluruh desa berjalan dengan baik

Penanggungjaw
Dinas BPMD
ab
Latar Belakang di Bentuknya Kader Pembangunan Manusia (KPM)
Pertanyaan yang
melatarbelakangi dibentuknya
KPM” mengapa Stunting masih
terjadi padahal lima paket
layanan prioritas sudah ada di
desa (KIA, Konseling Gizi
terpadu, Air bersih dan sanitasi,
Janiman social dan kesehatan,
dan PAUD)”?

Jawabannya:

Terdapat kelompok sasaran,


turutama sasaran prioritas
(1000 HPK) tidak mendapatkan
layanan karena tidak
terintegrasinya antar layanan.
Siapakah KADER PEMBANGUNAN MANUSIA (KPM)
Kementerian Desa telah
KPM Adalah bagian dari KADER DESA menerbitkan buku Panduan
Umum Kader Pembangunan
yang mendapat tugas khusus terkait dengan manusia, sebagai pedoman
“Program Konvergensi Pencegahan Stunting” kerja KPM

 Prasyarat sebagai KPM:


• Berasal dari desa setempat
• Berpengalaman sebagai kader masyarakat (kader
posyandu, Guru PAUD, kader kesehatan, dll)
• Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
• Dapat baca tulis, minimal Pendidikan SLTA

 Dipilih oleh forum musyawarah desa dan ditetapkan


oleh Kepala Desa, dengan jumlah minimal 1
orang/desa
Lingkup Tugas KPM
1. Mensosialisasikan kebijakan integrasi pencegahan dan penurunan stunting kepada
masyarakat desa dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap stunting melalui
pengukuran tinggi badan bayi dan balita sebagai deteksi dini stunting.
2. Mendata dan mengidentifikasi sasaran rumah tangga 1.000 HPK melalui peta sosial desa dan
Pengkajian Kondisi Desa (PKD).
3. Memantau layanan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi terhadap sasaran
rumah tangga 1.000 HPK untuk memastikan setiap sasaran mendapatkan layanan yang
berkualitas.
4. Menfasilitasi dan melakukan advokasi peningkatan belanja APBDes utamanya yang
bersumber dari Dana Desa untuk digunakan dalam membiayai pencegahan dan penurunan
stunting terintegrasi baik intervensi gizi spesifik dan sensitif.13
5. Memfasilitasi suami dan/atau bapak serta keluarga dari anak usia 0-23 bulan untuk
mengikuti kegiatan konseling gizi serta kesehatan ibu dan anak,
6. Memfasilitasi masyarakat desa untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan, pelaksaaan,
dan pengawasan program/kegiatan pembangunan desa untuk pemenuhan layanan gizi
spesifik dan sensitif, dan
7. Melaksanakan koordinasi dan/atau kerja sama dengan para pihak yang berperan serta
dalam pelayanan pencegahan dan penurunan stunting seperti bidan desa, petugas
puskesmas (tenaga gizi, sanitarian), guru PAUD dan/atau perangkat desa.
Pola kerja Kader Pembangunan Manusia :

Analisa & Advokasi


Pemetaan:
Rekomendasi: kepada:
• Sasaran
• Sasaran tidak mendapatkan • Pelaksana
• Layanan
layanan layanan
Keluarga • Permasalahan layanan • Pemerintah Desa
• Rembuk
Stunting

Posyandu Pemantauan Kesapakatan &


Layanan Tindaklanjut
• Score card (PMK
193/2018)

PAUD
Peran Strategis Kader Pembangunan Manusia (KPM)
 Untuk memastikan terjadinya integrasi
antar layanan dan kelompok sasaran
prioritas Ibu Hamil dan Baduta
mendapatkan layanan, diperlukan
adanya pelaku/pegiat di desa dengan
peran utama:

1. Memastikan kelompok sasaran (1000


HPK) menerima 5 paket layanan
sesuai kebutuhannya.

2. Memastikan 5 paket layanan tersedia


di Desa dan diselenggarakan
memenuhi SPM (standar pelayanan
minimal)

Lima paket layanan prioritas pencegahan Stunting


5 PAKET LAYANAN DESA

32
33
14 indicator Kartu Skor Desa (Village Score Card)

34
Progres pembentukan KPM
0816 75 86 00
lennyrosalin@gmail.com • 36

Anda mungkin juga menyukai