Anda di halaman 1dari 21

Pertemuan ke 9

Pemerintahan Desa

Erinda Alfiani Fauzi, M.I.P.


Pemerintahan desa

• Menyelenggarakan urusan pemerintah yang berdasarkan hak asal usul


desa
• Menyelenggarakan urusan pemerintah dari kewenangan yang diberikan
oleh kabupaten/provinsi
• Memilki tugas pembantuan dari pemerintah provinsi kabupaten/kota
• Menjalakan urusan pemerintah yang dilaksanakan pemerintah desa
UU 6 Tahun 2014 (Pasal 3)
pengaturan desa berdasarkan
e.
a. rekognisi; b. subsidiaritas; c. keberagaman; d. kebersamaan; kegotongroyongan
;

f. kekeluargaan; g. musyawarah; h. demokrasi; i. kemandirian; j. partisipasi;

l. pemberdayaan;
k. kesetaraan; m. keberlanjutan.
dan
UU 6 Tahun 2014 (Pasal 4)
Pengaturan Desa bertujuan:
a. memberikan pengakuan dan penghormatan atas Desa yang sudah
ada dengan keberagamannya sebelum dan sesudah terbentuknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desa
dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia demi mewujudkan
keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia;
c. melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat
Desa;
d. mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa
untuk pengembangan potensi dan Aset Desa guna kesejahteraan
bersama;
e. membentuk Pemerintahan Desa yang profesional, efisien
dan efektif, terbuka, serta bertanggung jawab;
f. meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat
Desa guna mempercepat perwujudan kesejahteraan umum;
g. meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa
guna mewujudkan masyarakat Desa yang mampu
memelihara kesatuan sosial sebagai bagian dari ketahanan
nasional;
h. memajukan perekonomian masyarakat Desa serta
mengatasi kesenjangan pembangunan nasional; dan
i. memperkuat masyarakat Desa sebagai subjek
pembangunan.
siapa
pelaksana
pengaturan
desa?
Kepala Perangkat
Desa Desa
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Desa Dewan
Tokoh
Perwakilan
Masyarakat
Desa
Perangkat Desa

Kaur
Sekertaris Kaur Kaur
Tatausaha dan
Desa Keuangan Perencanaan
Umum

Kasi Kasi Tokoh


Kepala Dusun
Pemerintahan Pelayanan Maysarakat
Tertib
Kepastian
Penyelenggaraan
Hukum
Pemerintahan
Asas
Penyelenggaraan
Desa Kepentingan
Keterbukaan
Undang-undang Umum
Nomor 6 Tahun
2014, Pasal 24
Proposionalitas Profesionalitas
Tujuan Pelaksanaan penyelanggaraan
desa dan pengaturan desa adalah ?

Mencukupi
Meningkatkan
Melayani kebutuhan sandang,
kesejahteraan
masyarakat desa pangan dan papan
masyarakat desa
masyarakat desa
Kewenangan Desa meliputi
UU No. 6 kewenangan di
tahun 2014 bidangpenyelenggaraan
Pemerintahan Desa,
pasal 18 pelaksanaan Pembangunan
Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat
Desa berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul,
dan adat istiadat Desa.
• Kepala desa memengang penuh pelaksanaan pengaturan dan
pelaksanaan penyelenggaraan desa
• Sebagai eksekutif kepala desa memiliki hak dan wewenang
dalam membuat peraturan di desa
Sesuai dengan UU No. 6 tahun 2014
Pemerintah a. memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
desa b. mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa;
sebagai c. memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa;
Eksekutif d. menetapkan Peraturan Desa;
e. menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
f. membina kehidupan masyarakat Desa;
Pelaksanaan pengaturan di Desa?

Kepala desa Diperlukan


Dilakukan oleh
memiliki power check and
BPD
yang besar balance
Akuntabilitas Efisiensi
Untuk tercapainya

Asas
Penyelenggaraan Kearifan
Efektivitas
Desa Lokal
Undang-undang
Nomor 6 Tahun
2014, Pasal 24
Keberagaman Partisipatif
BPD sebagai lembaga legislatif – UU
No. 6 Tahun 2014 Pasal 61
Badan Permusyawaratan Desa berhak:
a. mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan
Pemerintahan Desa kepada Pemerintah Desa;
b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa,
dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Lembaga Yudikatif Peradilan langsung naik ke
MK dan MA
Namun , Kepala Desa / Lurah sebagai garda
terdepan dalam menyelesaikan perkara
secara Non Litigasi atau diluar jalur pengadilan

Hakim desa adalah kepala desa yang


menyelesaikan sengketa kecil antar warga
Prinsip check and Balance

John Locke , kekuasaan dibagi menjadi


3. legislatif, eksekutif dan Federatif

Montesquieu, Kekuasaan dibagi menjadi


3. legislatif, eksekutif dan yudikatif
Menurut Miriam Budiarjo (2010)

• Pemberian wewenang diberikan kepada lebih dari 1 lembaga


• Pemberian kewenangan pengangkatan kepada lebih dari 1 lembaga,
contohnya kepada eksekutif dan legislatif
• Upaya hukum perimbangan kekuasaan lembaga yang satu terhadap
lembaga lainnya
• Pengawasan dari satu lembaga ke lembaga yang lainnya
• Pemberian kewenangan kepada pengadilan sebagai lembaga pemutus
perkara sengketa antara lembaga eksekutif dan legislatif
Implementasinya seperti apa?

Akuntabilitas Efisiensi Efektivitas

Kearifan
Keberagaman Partisipatif
Lokal
Mari Kita bahas UAS KITA

1. uas akan berbentuk roleplay akan dilakukan perkelompok


2. Setiap kelompok akan membuat desanya sendiri, nama desa dll
3. Beberapa hal akan ditentukan oleh dosen
4. Setiap pertemuan akan ada 2 desa saja yang naik untuk persentasi
Role play desa
Setiap desa akan diberikan waktu 15 menit untuk menjelaskan struktur kelembagaan
desanya masing-masing (speaker dipilih oleh kelompok masing-masing)

Setiap desa akan diberikan waktu 20 menit untuk menjelaskan solusi dan kebijakan yang
telah dibuat untuk menjawab permasalahan desa yang ada

Setelah semua desa selesai memberikan solusi yang telah diberikan, desa lain boleh
menyanggah dan mengintervensi kebijakan yang telah dibuat oleh kelompok lain.

Setiap desa wajib mempertahankan pendapatnya tentang bagaimana cara penanganan


masalah dan isu strategis desa.

Pada akhir proses penyanggahan antara desa 1 dengan desa lainnya moderator akan
menyimpulkan kebijakan mana yang palin relevan untuk menjawab permasalahan desa

Anda mungkin juga menyukai