Anda di halaman 1dari 42

Kementerian Desa

Pembangunan Daerah Tertinggal danTransmigrasi


Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

POKOK BAHASAN 3

Tata Kelola Desa


Pelatihan Pratugas Pendamping Lokal Desa – Hasil Rekrutmen 2023
Sub Pokok Bahasan 3.1
Kelembagaan dalam Tata
Kelola Desa

Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pemangku kepentingan dalam tata kelola Desa;
2. Menjelaskan pelaku-pelaku dalam pemerintahan Desa;
3. Menjelaskan kelompok pelaku strategis dalam masyarakat;
4. Menjelaskan hubungan antar pelaku kunci.
Lembar Kerja 3.1.1

Diskusi Kelompok
Diskusikan beberapa pertanyaan berikut:

1. Siapa saja pemangku kepentingan dalam tata kelola Desa?


2. Apa saja peran pemangku kepentingan dalam tata kelola Desa
sebagaimana UU Desa?
3. Siapa saja kelompok-kelompok strategis di Desa?
4. Bagaimana pola hubungan antara lembaga/pemangku
kepentingan/kelompok di Desa? (Relasi Pemerintah Desa-Badan
Permusyawaratan Desa)
Lembar Kerja 3.1.2

PENUGASAN PESERTA PELATIHAN


PLD
Pelaku
Peran Hubungan
Pemerintah Desa Masyarakat BPD
KELEMBAGAAN DESA
KELEMBAGAN DESA,

Pemeritahan
Desa

BPD LKM
(Badan Permusyawaratan Desa) (Lembaga Kemasyarakatan Desa)
UNSUR
KELEMBAGAAN
DESA

LEMBAGA
PEMERINTAHAN KEMASYARAKATAN LEMBAGA ADAT
DESA/DESA ADAT DESA

PEMERINTAH BPD/DESA
DESA/DESA ADAT
ADAT
SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA

KEPALA DESA

SEKRETARIS DESA

KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA


SEKSI SEKSI SEKSI URUSAN URUSAN URUSAN

KEPALA PELAKSANA
KEWILAYAHAN/
KEPALA DUSUN
BADAN PERMUSYAWATAN DESA
(BPD),

Fungsi BPD (Psl.55, UU 6/2014 tentang Desa)


a. membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa
bersama Kepala Desa;
b. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan
c. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.
Keanggotaan BPD (Psl.56, UU 6/2014 tentang Desa)

a. Anggota Badan Permusyawaratan Desa merupakan wakil dari


penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang
pengisiannya dilakukan secara demokratis.
b. Masa keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa selama 6
(enam) tahun terhitung sejak tanggal pengucapan
sumpah/janji.
c. Anggota Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dipilih untuk masa keanggotaan
paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut atau tidak
secara berturut-turut.
Persyaratan calon anggota BPD,
(Psl.57, UU 6/2014 tentang Desa)

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;


b. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;
c. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah/pernah
menikah;
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
Psl.94 UU.6/2014 tentang Desa
(1) Desa mendayagunakan lembaga kemasyarakatan Desa yang ada dalam
membantu pelaksanaan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
(2) Lembaga kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan wadah partisipasi masyarakat Desa sebagai mitra Pemerintah
Desa.
(3) Lembaga kemasyarakatan Desa bertugas melakukan pemberdayaan
masyarakat Desa, ikut serta merencanakan dan melaksanakan
pembangunan, serta meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.
(4) Pelaksanaan program dan kegiatan yang bersumber dari Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan
lembaga non-Pemerintah wajib memberdayakan dan mendayagunakan
lembaga kemasyarakatan yang sudah ada di Desa.
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA dan LEMBAGA ADAT DESA
Psl.150 PP.43/2014 tentang Pelaksanaan UU 6/2014
(1) Lembaga kemasyarakatan Desa dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat.
(2) Lembaga kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas:
a. melakukan pemberdayaan masyarakat Desa;
b. ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; dan
c. meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), lembaga kemasyarakatan Desa
memiliki fungsi:
a. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;
b. menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan masyarakat;
c. meningkatkan kualitas dan mempercepat pelayanan Pemerintah Desa kepada masyarakat Desa;
d. menyusun rencana, melaksanakan, mengendalikan, melestarikan, dan mengembangkan hasil
pembangunan secara partisipatif;
e. menumbuhkan, mengembangkan, dan menggerakkan prakarsa, partisipasi, swadaya, serta
gotong royong masyarakat;
f. meningkatkan kesejahteraan keluarga; dan
g. meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
(4) Pembentukan lembaga kemasyarakatan Desa diatur dengan peraturan Desa.
PRINSIP LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
 KESUKARELAAN,
menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan masyarakat dalam
mengikuti / menjalani setiap kegiatan yang diperuntukkan bagi
lembaga kemasyarakatan.
 KEMANDIRIAN,
lembaga kemasyarakat tidak tergantung dan menggantungkan
kepada pihak manapun, berdiri sendiri dengan membentuk
struktur organisasi untuk mengelola dan menjalankan
kegiatannya dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
 KERAGAMAN,
keanggotaan bersifat terbuka, menerima siapa saja yang
berminat menjadi anggota, tidak memandang status sosial,
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA ≠ ORGANISASI SOSIAL DESA

LKD OSD

Dibentuk untuk menjalankan fungsi dibentuk untuk melayani anggota-


publik. anggotanya .
( spt : kesehatan, pendidikan dan (cotoh : Gapoktan, Klp. Pengajin dlsbg)
pelayanan administrasi)
Sub Pokok Bahasan 3.2

Musyawarah Desa sebagai Basis Tata Kelola dan Penggerak Demokratisasi


Desa
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Menjelaskan hakikat Musyawarah Desa;
2. Menjelaskan penyelenggaraan Musyawarah Desa;
3. Menjelaskan cakupan materi yang harus dibahas dalam Musyawarah Desa;
4. Menjelaskan tentang peserta Musyawarah Desa;
5. Menjelaskan kedaulatan peserta Musyawarah Desa;
6. Menjelaskan pengambilan keputusan dalam Musyawarah Desa.
PENEGASAN
No Pertanyaan Uraian
.
1. Apa hakikat Musyawarah Desa? Musyawarah Desa merupakan forum tertinggi di Desa yang berfungsi
untuk mengambil keputusan atas hal-hal yang bersifat strategis.
Menempatkan Musyawarah Desa sebagai bagian dari kerangka kerja
demokratisasi dimaksudkan untuk mengedepankan Musyawarah Desa
yang menjadi mekanisme utama pengambilan keputusan Desa. .
2. Siapa saja peserta Musyawarah Desa? Pemerintah Desa, Badan Permusyawaran desa, Unsur Masyarakat
3. Bagaimana proses penyelenggaraan Mengikuti sesuai ketentuan permendesa Nomor 16 tahun 2019 tentang
Musyawarah Desa? musyawarah Desa
4. Apa saja materi yang dibahas dalam Menyesuaikan dengan agenda musyawarah misalnya penetapan RPJM
Musyawarah Desa? Desa
5. Sejauh ini apakah peserta Musyawarah Peserta Musyawarah Desa wajib di dorong berdaulat dalam
Desa berdaulat dalam mengemukan mengemukan pendapatnya
pendapatnya?
6. Bagaimana mekanisme pengambilan Musyawarah Mupakat
keputusan dalam Musyawarah Desa?
Musyawarah
Desa
UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG
DESA MENDEFINISIKAN MUSYAWARAH DESA ATAU
YANG DISEBUT DENGAN NAMA LAIN ADALAH :

MUSYAWARAH ANTARA BPD, PEMERINTAH DESA,


DAN UNSUR MASYARAKAT YANG DISELENGGARAKAN
OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN DESA UNTUK
MENYEPAKATI HAL YANG BERSIFAT STRATEGIS
“menyepakati hal yang bersifat strategis”

a. penataan Desa;
b. perencanaan Desa;
c. kerja sama Desa;
d. rencana investasi yang masuk ke Desa;
e. pembentukan BUM Desa;
f. penambahan dan pelepasan aset Desa; dan
g. kejadian luar biasa.
PRINSIP – PRINSIP MUSYAWARAH DESA :
1, PARTISIPATIF
PARTISIPASI BERARTI KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DESA DALAM SETIAP KEGIATAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS
DESA

2. DEMOKRASI INKLUSIF
SETIAP WARGA MASYARAKAT BERHAK UNTUK TERLIBAT DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN MUSYAWARAH DESA

3. TRANSPARAN
PRINSIP TRANSPARAN BERARTI TIDAK ADA YANG DISEMBUNYIKAN DARI MASYARAKAT DESA, KEMUDAHAN DALAM MENGAKSES
INFORMASI, MEMBERIKAN INFORMASI SECARA BENAR, BAIK DALAM HAL MATERI PERMUSYAWARATAN.

4. AKUNTABEL
DALAM SETIAP TAHAPAN KEGIATAN MUSYAWARAH DESA YANG DILAKSANAKAN HARUS DIKELOLA SECARA BENAR DAN DAPAT
DIPERTANGGUNG JAWABKAN KEPADA MASYARAKAT ATAU PEMANGKUKEPENTINGAN BAIK SECARA MORAL, TEKNIS,
ADMINISTRATIF DAN SESUAI DENGAN PERATURAN DAN KETENTUAN YANG BERLAKU ATAU YANG DISEPAKATI BERSAMA OLEH
MASYARAKAT, PEMERINTAH DESA DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA.
KARAKTERISTIK MUSYAWARAH DESA

• Sebagai wadah demokrasi asosiatif


• Sebagai wadah demokrasi inklusif
• Sebagai wadah demokrasi deliberatif
• Sebagai wadah demokrasi protektif
MANFAAT MUSWARAH DESA
1. MELATIH UNTUK MENYUARAKAN PENDAPAT (IDE)
2. MASALAH DAPAT SEGERA TERPECAHKAN
3. KEPUTUSAN YANG DIAMBIL MEMILIKI NILAI KEADILAN
4. HASIL KEPUTUSAN YANG DIAMBIL DAPAT MENGUNTUNGKAN SEMUA
PIHAK
5. DAPAT MENYATUKAN PENDAPAT YANG BERBEDA
6. MEMBANGUN KEBERSAMAAN
7. DAPAT MENGAMBIL KESIMPULAN YANG BENAR
8. MENCARI KEBENARAN DAN MENJAGA DIRI DARI KEKELIRUAN
BAGAIMANA MEMASTIKAN AGAR DALAM
MUSYAWARAH DAPAT MELIBATKAN
KELOMPOK RENTAN, RUMAH TANGGA
MISKIN,PEREMPUAN
DAN KELOMPOK DIFABEL DAPAT TERLIBAT
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN?
MEKANISME MUSYAWARAH DESA

Pemetaan
Kelompok aspirasi
masyarakat
miskin, Tani, Pemetaan
kebutuhan
Perempuan,
kelompok
Pengrajin ,
difabel, dll

MusDes
TATA CARA MUSYAWARAH DESA
1. TAHAP PERSIAPAN MUSYAWARAH DESA
1.1. PEMETAAN ASPIRASI MASYARAKAT :

1. BPD DAN PENDAMPING DESA/KADER DESA TURUN KAMPUNG


(BLUSUKAN) BAIK YANG BERSIFAT SPASIAL MAUPUN SEKTORAL.
TUJUANNYA, UNTUK MENDENGARKAN TANTANGAN SERTA
GAMBARAN REKOMENDASI STRATEGIS DARI KOMUNITAS ATAS
PERSOALAN YANG HENDAK DIANGKAT SEBAGAI POKOK BAHASAN
MUSYAWARAH DESA.
LANJUTAN

2. BPD DAN PENDAMPING DESA/KADER DESA KEMUDIAN


MENUANGKAN HASIL BLUSUKANNYA MENJADI CATATAN
TERTULIS, MISALNYA MENJADI KERTAS KERJA (WORKING
PAPER). DENGAN CARA INI, MAKA ASPIRASI MASYARAKAT
YANG TERSAMPAIKAN SECARA LISAN MAUPUN
PENCERMATAN LAPANGAN TERDOKUMENTASIKAN.
PANITIA

• Penetapan panitia Musyawarah Desa melalui surat keputusan ketua


Badan Permusyawaratan Desa

• Diketuai oleh Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa serta dibantu


oleh anggota Badan Permusyawaratan Desa, Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa (KPMD), unsur masyarakat, dan perangkat Desa.

• Badan Permusyawaratan Desa menyampaikan surat kepada


Pemerintah Desa perihal fasilitasi penyelenggaraan Musyawarah
Desa
PERENCANAAN KEGIATAN
MUSYAWARAH DESA

1. PANITIA MUSYAWARAH DESA MEMBUAT DAFTAR PESERTA DAN UNDANGAN


MUSYAWARAH DENGAN MEMPERTIMBANGKAN NILAI KEADILAN DAN
KESETARAAN HAK BAGI MASYARAKATUNTUK TERLIBAT DAN MENYAMPAIKAN
PENDAPAT DALAM MUSYAWARAH DESA.

2. PANITIA MUSYAWARAH MEMBERIKAN KESEMPATAN YANG SAMA BAGI


MASYARAKAT YANG BERKEINGINAN HADIR TAPI TIDAK MENERIMA UNDANGAN
RESMI DARI PANITIA MUSYAWARAH DESA.
LANJUTAN

3. PANITIA MUSYAWARAH DESA DALAM MEMBUAT UNDANGAN HARUS MENYEDIAKAN


INFORMASI YANG JELAS, MISALNYA TERKAIT DENGAN LATAR BELAKANG KEGIATAN,
TUJUAN,KELUARAN DAN INFORMASI TEKNIS LAINNYA SEPERTI TEMPAT, WAKTU DAN
GAMBARAN PESERTA YANG TERLIBAT. UNTUK ITU, UNDANGAN MUSYAWARAH,
SEBAIKNYA DILAMPIRI KERANGKA ACUAN KEGIATAN ATAU SERING DISEBUT
KERANGKA ACUAN (TERM OF REFERENCE).

4. UNTUK MEMPERLUAS JANGKAUAN KEIKUTSERTAAN, PANITIA MUSYAWARAH DESA


DAPAT MENGUMKAN AGENDA KEGIATAN MUSYAWARAH MELALUI FORUM-FORUM
FORMAL MAUPUN INFORMAL SEPERTI MELALUI FORUM WARGA, KEGIATAN SHOLAT
BERJAMAAH DAN LAIN-LAIN.
TATA TERTIB MUSYAWARAH DESA

 APA YANG ANDA PAHAMI TENTANG ALUR, PROSES DAN MEKANISME


PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH DESA?

 MENGAPA MASYARAKAT, PEMERINTAH DESA, DAN BPD PERLU


TERLIBAT DALAM MUSYAWARAH DESA?

 SUMBER DAYA APA SAJA YANG DIBUTUHKAN DALAM SETIAP ALUR


DAN PROSES PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH DESA?
PERANGKAT MUSYAWARAH DESA

DALAM MELAKSANAKAN KETENTUAN PASAL 80 AYAT (5) PERATURAN


PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA, PEMERINTAH
TELAH MENETAPKAN PERATURAN MENTERI DESA DAN PDT NO 2 TAHUN
2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DAN MEKANISME
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MUSYAWARAH DESA. BEBERAPA UNSUR-UNSUR
POKOK YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MUSYAWARAH DESA, YAITU
PESERTA, UNDANGAN DAN PENDAMPING. DIGAMBARKAN SEBAGAI BERIKUT:
PIMPINAN MUSYAWARAH

PIMPINAN MUSYAWARAH DESA MENJAGA AGAR


PERMUSYAWARATAN DESA BERJALAN SESUAI DENGAN
KETENTUAN DALAM PERATURAN TENTANG TATA TERTIB
MUSYAWARAH DESA. BERIKUT BEBERAPA HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN OLEH PIMPINAN MUSAYAWARAH:

1. PIMPINAN MUSYAWARAH DESA HANYA BERBICARA SELAKU


PIMPINAN MUSYAWARAH UNTUK MENJELASKAN MASALAH
YANG MENJADI PEMBICARAAN, MENUNJUKKAN DUDUK
PERSOALAN YANG SEBENARNYA, MENGEMBALIKAN
PEMBICARAAN KEPADA POKOK PERSOALAN, DAN
MENYIMPULKAN PEMBICARAAN PESERTA MUSYAWARAH;
2. JIKA PIMPINAN MUSYAWARAH DESA HENDAK BERBICARA SELAKU
PESERTA MUSYAWARAH,
UNTUK SEMENTARA PIMPINAN MUSYAWARAH DISERAHKAN KEPADA
WAKIL KETUA ATAU
ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA;

(3) PIMPINAN YANG HENDAK BERBICARA SELAKU PESERTA


MUSYAWARAH DESA DISARANKAN
UNTUK BERPINDAH DARI TEMPAT PIMPINAN KE TEMPAT PESERTA
MUSYAWARAH;

(4) PIMPINAN MUSYAWARAH DESA DAPAT MEMPERPANJANG DAN


MENENTUKAN LAMANYA
PERPANJANGAN WAKTU PESERTA YANG BERBICARA;
5. PIMPINAN MUSYAWARAH DESA MEMPERINGATKAN DAN MEMINTA PESERTA YANG BERBICARA UNTUK
MENGAKHIRI PEMBICARAAN APABILA MELAMPAUI BATAS WAKTU YANG TELAH DITENTUKAN;

(6) PIMPINAN MUSYAWARAH DESA TIDAK DAPAT MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA PESERTA MUSYAWARAH
YANG MELAKUKAN INTERUPSI UNTUK MEMINTA PENJELASAN TENTANG DUDUK PERSOALAN SEBENARNYA
MENGENAI HAL STRATGEIS YANG SEDANG DIBICARAKAN;

(7) PESERTA MUSYAWARAH YANG SEPENDAPAT DAN/ATAU BERKEBERATAN DENGAN PENDAPAT PEMBICARA YANG
SEDANG MENYAMPAIKAN ASPIRASINYA DAPAT MENGAJUKAN SETELAH DIBERI KESEMPATAN OLEH PIMPINAN
MUSYAWARAH DESA.

(8) PIMPINAN MUSYAWARAH DESA HARUS MEMBERIKAN KESEMPATAN BERBICARA KEPADA PIHAK YANG
SEPENDAPAT MAUPUN PIHAK YANG BERKEBERATAN;

(9) PESERTA MUSYAWARAH DESA TIDAK BOLEH DIGANGGU SELAMA BERBICARA MENYAMPAIKAN ASPIRASI.
BERITA ACARA PENETAPAN KEPUTUSAN
Setiap keputusan musyawarah desa bersifat
mengikat bagi semua pihak yang terkait
dalam pengambilan keputusan.
Keputusan Musyawarah Desa dituangkan
dalam berita acara yang ditandatangani oleh
Ketua BPD, Kepala Desa dan salah seorang
perwakilan peserta musyawarah desa
PENDAMPING DESA / KADER DESA

PENDAMPING DESA / KADER DESA TIDAK MEMILIKI HAK UNTUK


BERBICARA YANG BERSIFAT MEMUTUSKAN SEBUAH KEBIJAKAN
PUBLIK TERKAIT HAL STRATEGIS YANG SEDANG
DIMUSYAWARAHKAN.
PENDAMPING DESA / KADER DESA
MELAKUKAN TUGAS SEBAGAI BERIKUT:
A. MEMBERIKAN INFORMASI YANG BENAR DAN
LENGKAP TENTANG POKOK PEMBICARAAN;
B. MENGKLARIFIKASI ARAH PEMBICARAAN DALAM
MUSYAWARAH DESA YANG SUDAH MENYIMPANG
DARI POKOK PEMBICARAAN;
C. MEMBANTU MENCARIKAN JALAN KELUAR; DAN
D. MENCEGAH TERJADINYA KONFLIK DAN
PERTENTANGAN ANTARPESERTA YANG DAPAT
BERAKIBAT PADA TINDAKAN MELAWAN HUKUM.
Sub Pokok Bahasan 3.3. FR
Prinsip-Prinsip Tata Kelola Desa
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Menjelaskan prinsip-prinsip tata kelola Desa (partisipatif,
transparansi, dan akuntabilitas);
2. Menjelaskan pengertian prinsip-prinsip partisipatif, transparansi dan
akuntabilitas;
3. Menjelaskan cara mewujudkan prinsip-prinsip partisipatif, transparansi
dan akuntabilitas.
PENUGASAN PLD
Lembar Kerja 3.3.1 FR

Prinsip-Prinsip Tata Kelola Desa


(Lembar Kerja individu)
No. Pertanyaan Uraian
1. Apa yang dimaksud dengan
partisipatif?
2. Apa yang dimaksud dengan
transparansi?
3. Apa yang dimaksud dengan
akuntabilitas?
4. Bagaimana mewujudkan prinsip-prinsip
partisipatif, transparansi, dan
akuntabilitas di Desa?
5. Kendala apa saja yang dihadapi dalam
mewujudkan prinsip-prinsip
partisipatif, transparansi dan
akuntabilitas di Desa?

Add a footer 40
Prinsip-Prinsip Tata Kelola Desa
FR

Asas Perwujudannya Mengapa Penting?


Transparan  Memudahkan akses publik  Memenuhi hak masyarakat
terhadap informasi  Menghindari konflik
 Penyebartahuan informasi terkait
Pengelolaan Keuangan Desa
Akuntabel  Laporan Pertanggungjawaban  Mendapatkan legitimasi
 Informasi kepada publik masyarakat
 Mendpatkan kepercayaan publik
Partisipatif  Keterlibatan efektif masyarakat  Memenuhi hak masyarakat
 Membuka ruang bagi peran serta  Menumbuhkan rasa memiliki
masyarakat  Meningatkan keswadayaan
masyarakat
Tertib dan  Taat hokum  Menghindari penyimpangan
Disiplin  Tepat waktu, tepat jumlah  Meningkatkan prefesionalitas
Anggaran
Add a footer
 Sesuai prosedur 41
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai