Anda di halaman 1dari 7

Volume 08, Nomor 02, November 2017

Hal. 172-178

ANALISIS ZAT ORGANIK PADA AIR SUMUR PANTAU DI TPA


NGIPIK KABUPATEN GRESIK DENGAN METODE
PERMANGANOMETRI

(Analysis Of Organic Matter In Well Control Water At Tpa Ngipik District


Gresik With Permanganometry Method)

Nur Yaqin*, Rahma Nur Firdausi**

* Program Studi Analis Kesehatan, Akademi Analis Kesehatan Delima Husada


Gresik Jl. A.R. Hakim No. 2B Gresik, email: nuryaqin13@gmail.com
** Program Studi Analis Kesehatan, Akademi Analis Kesehatan Delima Husada
Gresik

ABSTRAK

Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan, ada beberapa hal
yang mempengaruhi pencemaran air salah satunya adalah disebabkan oleh
pencemaran sampah. Sampah yang tertimbun di TPA mengalami dekomposisi
yang menghasilkan air lindi (leachate). Air lindi adalah cairan yang terlarut dan
tersuspensi sebagai hasil penguraian oleh mikroba, biasanya terdiri dari tumbuhan
dan binatang dengan komponen lipid yang sifatnya sangat mudah membusuk oleh
bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh rembesan air lindi
(leachate) sampah terhadap kadar zat organik pada air sumur pantau di Tempat
Pembuangan Akhir Ngipik Gresik.
Pemeriksaan menggunakan metode permanganometri, yang mana
merupakan titrasi redoks dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium permanganat
(KMnO4). Pemeriksaan menggunakan permanganometri diperoleh hasil kadar zat
organik pada air sumur pantau pada jarak 0 meter 80,085 Mg/L, pada jarak 5
meter 27,186 Mg/L, dan pada jarak 20 meter 11,839 Mg/L.
Hasil uji rata-rata kadar zat organik menunjukkan bahwa (Ho) ditolak
sedangkan (H1) diterima, terdapat pengaruh rembesan air lindi (leachate) sampah
terhadap kadar nitrit pada air sumur pantau di sekitar tempat pembuangan akhir
Ngipik Gresik.
Rembesan air lindi (leachate) sampah berpengaruh terhadap kadar nitrit
pada air sumur pantau di sekitar tempat pembuangan akhir Ngipik Gresik.
Masyarakat di sekitar tempat penelitian diharapkan dapat menggunakan hasil
penelitian ini sebagai rujukan untuk menggunakan air.

Kata kunci : Zat organik, air lindi, permanganometri

ABSTRACT

Water is the main requirement for life process, there are some things that
affect water pollution one of them is caused by waste pollution. Garbage buried in

172
the landfill decomposes that produce leachate water (leachate). Leachate water is
a liquid dissolved and suspended as a result of decomposition by microbes,
usually consisting of plants and animals with lipid components that are very
easily decayed by bacteria. The purpose of this research was to know the effect of
leachate water leachate on the level of organic substance in well water monitor in
Final Disposal Place Ngipik Gresik.
The examination used the permanganometric method, which is a redox
titration carried out by reaction by potassium permanganate (KMnO4).
Examination using permanganometry obtained the results of organic substances
in well water monitor at a distance of 0 meters 80.085 Mg / L, at a distance of 5
meters 27.186 Mg / L, and at a distance of 20 meters 11.839 Mg / L.
Result of this research showed that from the average test the level of
organic matter shows that (Ho) is rejected while (Hi) is accepted, there is effect of
leachate waste water on the nitrite level in the well water monitor around the final
disposal of Ngipik Gresik.
Lindi water seapage affects the nitrites in well water monitor around the
final dump of Ngipik Gresik. The communities around the research sites are
expected to use the results of this study as a reference for using water.

Keywords: Organic substances, water lindi, permanganometri

PENDAHULUAN yaitu sampah dan limbah


(Widyatmoko dan Sintorini, 2002).
Air merupakan kebutuhan yang Sampah merupakan buangan rupa
sangat pokok bagi kehidupan. Semua padat yang dapat meneyebabkan
makhluk hidup membutuhkan air. menurunnya estetika suatu
Kebutuhan air kita menyangkut dua lingkungan, menurunkan sumber
hal. Pertama, air untuk kehidupan daya, mengakibatkan berbagai jenis
kita sebagai makhluk hayati. Kedua, penyakit, menimbulkan polusi dan
air untuk kehidupan kita sebagai dampak negatif lainnya. Sampah
manusia yang berbudaya. Oleh merupakan masalah bagi semua
karena itu, baik kuantitas maupun orang, sehingga sebagian manusia
kualitas air harus dapat memenuhi menyingkirkan ke tempat yang jauh
kebutuhan kita. Kualitas air dari pemukimannya yang sering kita
ditentukan oleh banyak faktor, yaitu sebut dengan Tempat Pembuangan
zat yang terlarut, zat yang teruspensi, Akhir (TPA) (Bahar, 1985).
dan makhluk hidup. Apabila zat yang Di daerah Kawasan Industri
tersuspensi dan makhluk hidup Gresik tepatnya Jl. Tri Dharma
dalam air membuat kualitas air terdapat tempat pembuangan akhir
menjadi tidak sesuai untuk kelurahan Ngipik Gresik. Tempat
kehidupan kita, air itu disebut pembuangan akhir tersebut tepat
tercemar (Soemarwoto,1992). berada di sekitar industri dan
Aktivitas manusia dalam pemukiman penduduk dengan jarak
memanfaatkan alam selalu ± 700 m dimana akan dikhawatirkan
meninggalkan sisa yang dianggapnya jika tidak memenuhi aturan berlaku
sudah tidak berguna lagi. Sehingga akan menimbulkan pencemaran air,
diperlakukan sebagai bahan buangan, tanah dan udara di lingkungan sekitar
tempat pembuangan akhir tersebut.

173
Dengan cara open dumping clan komponen utamanya adalah karbon,
tidak menutup kemungkinan akan protein, dan lemak. Zat organik
terjadinya pencemaran sumber air, mudah sekali mengalami
dimana sampah yang tertimbun akan pembusukan oleh bakteri dengan
mengalami dekomposisi yang menggunakan oksigen terlarut
menghasilkan air lindi (leachate) (Kasjono, 2011).
(Sintorini, 2002). Air lindi adalah Menurut peraturan Pemerintah
cairan yang mengandung zat terlarut Republik Indonesia No. 20 tahun
dan tersuspensi yang sangat halus 1990 standart kualitas air di perairan
sebagai hasil akhir penguraian umum, persyaratan zat organik
mikroba, biasanya terdiri dari dalam air adalah 10 mg/L untuk air
peningkatan kesadahan, nitrit (NO2), golongan A ( air yang dapat
nitrat (NO3), sulfat (SO4), besi (Fe), digunakan sebagai air minum secara
seng (Zn), gas, anorganik dan langsung tanpa pengelolahan terlebih
organik (Sulistyowati, 2009). Cairan dahulu) (Santika, 1984 ). Jika terjadi
lindi ini ditemukan di dasar tempat pencemaran air tanah akibat
pembuangan akhir sampah dan pengaruh rembesan air lindi yang
merembes melalui lapisan tanah lalu berasal dari pembusukan sampah di
masuk ke dalam IPAL , dimana tempat pembuangan akhir, maka hal
IPAL tersebut memiliki fungsi ini bisa menjadi sebuah penghambat
sebagai filtrasi. Tetapi hal ini tidak bagi kelangsungan hidup penduduk
menutup kemungkinan akan sekitar tempat pembuangan akhir
menurunnya kualitas air sumur Ngipik Gresik.
pantau penduduk sekitar, karena air Berdasarkan uraian di atas,
lindi yang telah terfiltrasi akan penulis Karya Tulis Ilmiah
merembes ke sumur pantau mengambil judul “Analisa Kadar Zat
penduduk dan selokan yang ada di Organik pada Air Sumur Pantau di
sekitar pemukiman penduduk Tempat Pembuangan Akhir Ngipik
maupun industri. Adapun penduduk Kabupaten Gresik dengan Metode
sekitar yang memanfaatkan air sumur Permanganometri”.
pantau tersebut untuk mandi dan
mencuci pakaian. Batas untuk METODE DAN ANALISA
mengetahui apakah kualitas air
sesuai dengan peruntukkannya diatur Penelitian ini adalah jenis
dengan SK.Meneteri / SK Gubernur, penelitian observasi dengan
antara lain : SK Menteri Kesehatan pendekatan experimental dengan
No.173 / Men.Kes / per.VIII / 1977 teknik analisa secara deskriptif
tentang pengawasan pencemaran air kuantitatif dengan menggunakan
dari badan air untuk berbagai metode permanganometri. Sampel
kegunaan yang berhubungan dengan dalam penelitian ini adalah air sumur
kesehatan (Sulistyowati, 2009). pantau yang mengandung zat organik
Di dalam air banyak sekali yang diambil dari 2 sumber. Jumlah
kandungan bahan kimia yang sampel yang diperiksa 27 sampel
berbahaya akibat pencemaran air, dengan perbedaan waktu dan jarak.
salah satunya adalah zat organik. Zat Variabel bebas dalam penelitian
organik merupakan zat yang pada ini adalah jarak sumur pantau dan
umumnya merupakan bagian dari perbedaan waktu pemeriksaan air
binatang atau tumbuhan dengan sumur pantau tempat pembuangan

174
akhir Ngipik Gresik. Variabel terikat HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam hal ini adalah kadar zat
organik pada air sumur pantau. Karakteristik Sampel. Sampel
Variabel kontrol dalam hal ini adalah yang digunakan untuk analisa kadar
air lindi (leachate). adalah air sumur pantau yang
Standarisasi larutan KMnO4 diambil dari sumur pantau tempat
dilakukan dengan larutan H2C2O4 pembuangan akhir Ngipik Gresik.
0,01 N. Penetapan Kadar Zat Sedangkan sampel yang digunakan
Organik dilakukan dengan cara untuk kontrol atau pembanding
sampel dipipet 100,0 ml ke dalam dalam analisa adalah lindi di tempat
Erlenmeyer yang sudah dicuci. pembuangan akhir Ngipik Gresik.
Ditambahkan beberapa tetes larutan Dengan jumlah sampel 27.
baku KMnO4 0,01 N hingga terjadi Hasil Pemeriksaan. Dari hasil
warna merah muda. Ditambahkan 5 pemeriksaan kadar zat organik pada
ml H2SO4 4 N. Dipanaskan sampai air sumur pantau di tempat
mendidih 1 menit. Dit-ambahkan pembuangan akhir Ngipik Gresik
10,0 ml larutan baku KMnO4 0,01 dengan sampel air lindi (leachate)
N. Kemudian dipanaskan sampai sebagai control, dilakukan sebanyak
mendidih 10 menit (warna tidak 18 kali pengambilan sampel air
hilang/konstan). Dit-ambahkan 10,0 sumur pantau dan 9 sampel air lindi,
ml larutan baku H2C2O4 0,01 N. dicari hasil penetapan kadar
Ditrasi dengan larutan baku KMnO4 kemudian dinyatakan dalam mg/L.
0,01 N sampai terbentuk warna Dari 18 sampel air sumur pantau
merah muda konstan. (dangkal) dan 9 air lindi (control)
diperoleh hasil yang dapat dilihat
pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil pemeriksaan zat organik pada air sumur


Jarak Waktu Kandungan Zat Organik
77,799 Mg/L
Pagi 83,677 Mg/L
74,860 Mg/L
86,616 Mg/L
0 Meter Siang 80,738 Mg/L
77,799 Mg/L
83,677 Mg/L
Sore 80,738 Mg/L
74,860 Mg/L
27,839 Mg/L
Pagi 30,778 Mg/L
5 Meter 24,901 Mg/L
27,839 Mg/L
Siang
33,717 Mg/L
27,839 Mg/L
24,901 Mg/L
Sore 21,962 Mg/L
24,901 Mg/L

175
10,207 Mg/L
Pagi 16,084 Mg/L
13,145 Mg/L
7,268 Mg/L
20 Meter Siang 10,207 Mg/L
13,145 Mg/L
19,023 Mg/L
Sore 7,268 Mg/L
10,207 Mg/L

Berdasarkan hasil penelitian, organik yang terkandung dalam


selanjutnya dilakukan perhitungan masing-masing sumur tersebut, dan
rata-rata pada masing-masing jarak di dapatkan hasil sperti pada gambar
sumur yang bertujuan untuk 1.
mengetahui rata-rata kadar zat

Kadar Zat Organik


100

50 Kadar Zat
Organik
0
o meter 5 meter 20 meter

Gambar 1. Kadar zat organik pada air sumur

Zat organik adalah zat yang pada dengan larutan natrium oksalat. Air
umumnya merupakan bagian dari lindi merupakan cairan yang
tumbuh-tumbuhan atau binatang mengandung zat terlarut dan
dengan komponen utamanya adalah teruspensi yang sangat halus sebagai
karbon, protein, dan lemak lipid. Zat hasil penguraian oleh mikroba padaa
organik ini sifatnya sangatlah mudah penimbunan sampah sehingga
untuk mengalami pembusukan oleh beberapa waktu lamanya.
bakteri dengan menggunakan Berdasarkan hasil penelitian
oksigen terlarut. Nilai ambang batas analisa kadar zat organik pada sumur
zat organik yaitu 10 mg/L. Kadar zat pantau di tempat pembuangan akhir
organik dapat dianalisa penetapan Ngipik Gresik dengan metode
kadarnya dengan menggunakan permanganometri, ternyata
metode permanganometri yaitu didapatkan hasil bahwa pada jarak
dengan titrasi redoks yang dilakukan sumur pantau antara jarak 5 m dan
berdasarkan reaksi oleh kalium 20 m dari sumber air lindi (leachate)
permanganat (KMnO4). Titrasi ini tempat pembuangan akhir Ngipik
melibatkan dua tahapan yaitu, titrasi Gresik terdapat pengaruh rembesan
analit dengan larutan kalium air lindi (leachate) sampah.
permanganat dan kemudian Dibuktikan dengan hasil pada jarak 5
standarisasi kalium permanganat m dengan rata-rata 27,186 Mg/L dan
176
pada jarak 20 m dengan rata-rata pengaruh rembesan air lindi
11,839 Mg/L terdapat kadar zat (leachate) sampah terhadap kadar zat
organik dari pengaruh rembesan air organik pada air sumur pantau di
lindi (leachate)sampah karena tempat pembuangan akhir Ngipik
adanya faktor seperti air hujan yang Gresik.
mempercepat air lindi masuk ke
lapisan tanah terutama air dangkal, SARAN
gerakan air lindi dalam tanah terjadi
seperti cairan mengalir di dalam Penelitian mengenai analisis zat
tanah-tanah jenuh air kemudian organik pada air sumur pantau perlu
bergerak mengikuti gerakan air dilakukan lebih lanjut dengan
tanah, pada jarak semakin jauh penambahan variabel lain.
terjadi proses pengenceran sehingga
konsentrasi air lindi pada pengaruh KEPUSTAKAAN
zat organik semakin rendah.
Berdasarkan uji rata-rata kandungan Ali, Munawar. (2011). Rembesan Air
zat organik yang terdapat dalam Lindi (Leachate) Dampak pada
masing-masing sumur jarak 0 meter Tanaman Kesehatan dan
dengan kandungan zat organik Pangan. Surabaya.
sebanyak 80,085 Mg/L, jarak 5 meter Asmadi, Khayan, Heru. (2011).
dengan kandungan zat organik Teknologi Pengolahan Air
sebanyak 27,186 Mg/L, jarak 20 Minum. Yogyakarta:
meter dengan kandungan zat organik Gosyen Publishing.
sebanyak 11,839 Mg/L. Yang Bahar, Yul H. (1985). Teknologi
menandakan bahwa terdapat Penanganan dan Pemanfaatan
pengaruh rembesan air lindi Sampah. Jakarta: World Bank
(leachate) sampah terhadap kadar zat Publication.
orgnaik pada air sumur pantau di Effendi, Hefini. (2003). Telaah
sekitar tempat pembuangan akhir Kualitas Air. Yogyakarta: PT.
Ngipik Gresik. Dimana pada Kanisius.
peraturan pemerintah no. 20 tahun Kasjono. (2011). Kimia organik.
1990 standar kualitas di perairan Jakarta: PT. Kalman Media
umum kadar zat organik yang normal Pustaka.
pada air adalah tidak lebih dari 10 Novitasari, AE. (2015). Petunjuk
Mg/L. Sehingga air yang terdapat di Praktikum Kimia Analitik
sekitar tempat pembuangan akhir Akademi Analis Kesehatan
Ngipik Gresik tidak dapat Delima Husada Gresik.
dikonsumsi karena dapat Peraturan Pemerintah No. 20. (1990).
menimbulkan efek yang berbahaya Standar Kualitas Air di
bagi tubuh. Perairan Umum.
Otto, Soemarwoto. (1992).
SIMPULAN DAN SARAN Pencemaran Air dan
Pemanfaatan Limbah
SIMPULAN Industri. Jakarta: CV.
Rajawali.
Dari hasil uji rata-rata kadar zat Rakhmina, Syahid, F. (2016).
organik dalam masing-masing sumur Ketetapan hasil dan variasi
dengan jarak yang berbeda terdapat waktu pendidihan

177
pemeriksaan zat organik. Kawasan Rumah Sakit
Analis kesehatan Palembang. Palembang.
Poltekkes Kemenkes Underwood, AL. (1994). Analisa
Banjarmasin. Kimia Kuantitatif Edisi IV.
Rauf, Rusdin. (2015). Kimia pangan. Jakarta: Erlangga. .
Yogykarta: CV Andi Vogel. (1985). Analisa Anorganik
Offset. Kualitatif Edisi V. Jakarta: PT.
Santika, SS. (1984). Metoda Kalman Media Pustaka.
Penelitian Air. Surabaya: Widyatmoko dan Sintorini, M.
Penerbit Usaha Nasional. (2002). Menghindari,
Sulistyowati, E. (2009). Kadar Nitrit Mengolah dan menyingkirkan
Pada Air Sumur Gali di sampah. Jakarta : Penerbit
Abdi Tandur.

178

Anda mungkin juga menyukai