Anda di halaman 1dari 18

Blog Resmi Tizar Thamrin

Carilah Ilmu Sampai Ke negeri Cina

Selasa, 28 Mei 2013


Bawang Putih

Sejarah Bawang Putih


Bawang putih sudah dikenal manusia sejak 4.000 tahun lalu.
Dalam sebuah Papyrus Bertarikh 1500 Sebelum Masehi, ditemukan catatan bahwa
orang Mesir percaya ada 22 khasiat bawang putih untuk mengobati beragam
penyakit.
Tak heran bila bawang putih ditemukan di dalam makam Raja Tutankhamun dari
Mesir.Selain itu, bawang putih yang diyakini orang Mesir bisa meningkatkan
stamina, juga merupakan santapan para pekerja yang saat itu tengah membangun
piramid.
Tak hanya bangsa Mesir, bangsa-bangsa lain juga mengakui khasiat bawang putih
yang diidentikkan sebagai wonder drug.Lantaran kemanjurannya, orang Rusia
menjadikan bawang putih sebagai pengganti antibiotik.Mereka menyebutnya
sebagai Penisilin Russia.Sementara orang Yunani dan Romawi menggunakan
bawang putih untuk mengobati lepra dan asma, serta menghalau kalajengking.
Begitu pula dengan bangsa Viking, yang dalam pengembaraannya menaklukkan
berbagai negeri, selalu membawa bawang putih sebagai pelengkap logistik
mereka.Bahkan pada saat perang dunia tahun 1914-1918, tentara Prancis
menggunakan herbal bawang putih untuk mengobati luka.

Budidaya Bawang Putih


Bawang putih (Allium sativum) termasuk famili Liiliaceae dan merupakan
salah satu bumbu masakan yang paling populer digunakan. Kegunaan lain bawang
putih adalah sebagai obat tekanan darah tinggi, reumatik, sakit gigi, kena gigitan
ular, dan lain-lain.

PERSYARATAN TUMBUH
Tanaman bawang putih dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Namun,
tanah yang disukai adalah tipe tanah yang bertekstur lempung berpasir dengan
struktur tanah gembur, dengan pH 5,5-7.

BUDIDAYA TANAMAN
1. Persiapan lahan
Pembukaan lahan yaitu membersihkan sisa-sisa tanaman sebelumnya yang
berada di dalam atau di atas permukaan tanah dilakukan dengan pembajakan
sedalam 20-30 cm. Pembajakan dilakukan 2-3 kali dengan intensitas rata-rata satu
minggu.
Bedengan dibuat dengan lebar 60-150 cm dan tingginya 20-50 cm, panjang
bedengan disesuaikan dengan lahan.Parit antara bedengan untuk keperluan irigasi
lebarnya 30-40 cm. Kedalaman parit sangat dipengaruhi oleh keadaan musim.Pada
musim hujan diperlukan parit yang lebih dalam.

2. Penanaman
Kultivar yang dapat digunakan adalah Lumbu Putih, Lumbu Kuning dan
Lumbu Hijau.Gunakan umbi bibit dengan ukuran yang seragam dan ditanam
dengan kedalaman 2-3 cm. Jarak tanam disesuaikan dengan ukuran siung yang
digunakan. Bila siung bibit bobotnya lebih besar dari 1,5 gram maka jarak
tanamnya 20 cm x 20 cm, namun bila lebih kecil dari 1,5 gram maka jarak
tanamnya 15 cm x 15 cm atau 15 cm x 10 cm. Untuk mendapatkan umbi bibit dan
umbi konsumsi yang baik digunakan kerapatan tanam yang rendah, namun untuk
mendapatkan produksi maksimum per satuan luas digunakan populasi yang lebih
banyak (kerapatan tinggi). Kebutuhan bibit per hektar adalah 1600 kg (jika berat
siung bibit 3 gram) atau 670 kg (jika berat siung bibit 1 gram).

3. Pemupukan
Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang ayam dengan dosis
10-20 ton/ha atau pupuk kandang kambing dengan dosis 30 ton/ha. Dosis pupuk
kimia yang dianjurkan per hektar adalah 200 kg N, 180 kg P 2O5, 60 kg K2O dan
142 kg S. Pupuk nitrogen diaplikasikan 3 kali selama pertumbuhan bawang putih
yaitu pada saat tanam, saat pembentukan tunas (15-30 hari setelah tanam) dan saat
pembentukan umbi (30-45 hst). Pupuk fosfor dan kalium diberikan sebagai pupuk
dasar bersamaan dengan pupuk kandang pada waktu tanam.Pupuk kimia cair
(unsur mikro) dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas dan hasil umbi. Misal
pupuk pelengkap cair Sitozim dengan konsentrasi 0,25% yang disemprotkan pada
daun pada umur 20 dan 60 hst, pupuk daun Massmikro dengan konsentrasi 200
ppm yang diaplikasikan 3 kali yaitu umur 3, 6 dan 9 hst dan pupuk Hipron yang
diaplikasikan sebanyak 2 kali dengan konsentrasi 2 ml/l.

4. Pemulsaan
Mulsa berupa jerami padi atau sisa-sisa tanaman yang telah mati.Pemulsaan
dilakukan pada musim kemarau.Bila dilakukan pada musim penghujan dapat
menyebabkan kelembaban tanah terlalu tinggi sehingga tidak menguntungkan bagi
kehidupan tanaman.Penggunaan mulsa dari bahan plastik tidak dianjurkan karena
dapat meningkatkan suhu tanah di sekitar perakaran dan dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

5. Pengairan
Pengairan dilakukan dengan cara penggenangan parit-parit di antara
bedengan. Frekuensi pemberian air tergantung pada umur tanaman.Pada awal
pertumbuhannya, frekuensi pemberian air 2-3 hari sekali sesuai dengan kebutuhan.
Pada masa pembentukan tunas sampai dengan pembentukan umbi, pemberian air
dilakukan 7-15 hari sekali dengan cara yang sama. Pada saat pembentukan umbi
maksimal atau 10 hari menjelang panen tidak dilakukan pengairan.

Perbaikan drainase pada musim penghujan dapat dilakukan dengan


pemberian jerami padi atau kompos yang ditempatkan sekitar 10 cm di bawah
permukaan tanah bedengan dengan ketebalan 10 cm.

6. Pemeliharaan
Penyiangan gulma diikuti dengan perbaikan bedengan dengan selang waktu
20-30 hari atau disesuaikan dengan keadaan laju pertumbuhan gulma di lapangan.
Penyiangan tidak dilakukan setelah tanaman bawang putih masuk fase generatif,
karena dapat mengganggu proses pembentukan dan pembesaran umbi.
7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Sekitar sembilan belas OPT diketahui menyerang tanaman bawang putih, di
antaranya adalah Thrips tabaci yang dapat menmbulkan kerusakan sebesar 80 %,
Spodoptera exigua, Fusarium sp., Alternaria porii dan Onion Yellow Dwarf Virus
(OYDV). Pengendalian dilakukan dengan sistem PHT, yaitu dengan menggunakan
benih sehat, musuh alami, pengendalian secara kultur teknis, penggunaan
perangkap, sanitasi, dan penggunaan pestisida berdasarkan ambang pengendalian.
Pengendalian dengan pestisida harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis,
dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval maupun waktu aplikasinya.

8. Panen dan Pascapanen


Pada saat menjelang panen, semua kegiatan pemupukan, pengairan dan
penyemprotan pestisida dihentikan. Panen bawang putih tergantung pada
varietasnya, yaitu antara 90-120 hst. Ciri-ciri tanaman siap panen adalah terjadi
perubahan warna pada daun dari hijau menjadi kuning dengan tingkat kelayuan 35-
60%. Panen dilakukan dengan cara mencabut tanaman dengan tangan pada saat
cuaca cerah. Produksi umbi mencapai 5,6 sampai 12 ton/ha Umbi hasil panen
diikat sebanyak 20-30 rumpun per ikat dan dijemur selama 15 hari sampai
batangnya kering. Pengeringan umbi dapat dilakukan dengan cara :
a. Dijemur di bawah sinar matahari. Umbi ditutup dengan daunnya untuk
menghindari umbi bawang putih terkena sinar matahari langsung.
b. Dikeringkan dalam rak berlapis dengan cara digantung, di kebun atau di rumah.
c. Pengasapan, yaitu dengan cara menempatkan bawang putih di atas para-para
yang berada di dapur. Panas dan asap berasal dari air yang sengaja di masak. Para-
para juga dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan.
Penyimpanan di gudang yang difumigasi dengan tablet 55% Phostoxin dapat
memperpanjang umur umbi bawang putih sampai 8 bulan.

Bawang Putih
Bawang putih
Bawang putih
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Asparagales
Famili: Alliaceae
Upafamili: Allioideae
Bangsa: Allieae
Genus: Allium
Spesies: A. sativum
Nama binomial
Allium sativumL.
Bawang putih adalah nama tanaman dari genusAllium sekaligus nama dari umbi
yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk
bumbu dasar masakan Indonesia.
Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat kimia yang
disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau angur.

Bawang putih (Allium sativum) termasuk genus afflum atau di Indonesia lazim
disebut bawang putih.Bawang putih termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi
lapis atau siung yang bersusun. Bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri
tegak sampai setinggi 30 -75 ecm, mempunyai batang semu yang terbentuk dari
pelepah-pelepah daun. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan
memanjang.Akar bawang putih terdiri dari serabut-serabut kecil yang bejumlah
banyak.Dan setiap umbi bawang putih terdiri dari sejumlah anak bawang (siung)
yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna putih.Bawang putih yang
semula merupakan tumbuhan daerah dataran tinggi, sekarang di Indonesia, jenis
tertentu dibudidayakan di dataran rendah.Bawang putih berkembang baik pada
ketinggian tanah berkisar 200-250 meter di atas permukaan laut.

1. Syarat Tumbuh
a. Iklim · Ketinggian tempat : 600 m – 1.200 m di atas permukaan laut · Curah
hujan tahunan : 800 mm – 2.000 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan):
5 bulan – 7 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan – 6 bulan ·
Suhu udara : 150 C – 200 C · Kelembapan : tinggi · Penyinaran : sedang b. Tanah ·
Jenis : gromosol (ultisol). ·Tekstur : lempung berpasir (gembur) · Drainase : baik ·
Kedalaman air tanah : 50 cm – 150 cm dari permukaan tanah · Kedalaman
perakaran : di atas 15 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (pH) : 6 – 6,8 ·
Kesuburan : tinggi 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah · Buatkan selokan
atau parit dengan lebar 30 cm – 40 cm, dalam 30 cm – 60 cm. Tanah galian
digunakan untuk bedengan selebar 60 cm – 100 cm, panjang disesuaikan dengan
kebutuhan, lalu dicangkul sedalam 15 cm – 30 cm. · Setelah 10 hari – 15 hari
dicangkul kembali hingga membentuk gumpalan halus, kemudian diberi pupuk
kandang 10 ton – 15 ton/hektar. · Sehari sebelum tanam, bedengan dibasahi. b.
Persiapan Bibit · Bibit berasal dari tanaman cukup tua (85 hari – 135 hari), sehat
dan tidak cacat. · Bibit disimpan dalam ruangan kering sekitar 5 bulan – 8 bulan
digantung pada para-para. · Siang untuk bibit berasal dari umbi yang beratnya 5 g
– 7,5 g/umbi. c. Penanaman · Buatkan lubang tanam sedalam 3 cm – 4 cm dengan
tugal. · Tancapkan bibit dengan posisi tegak lurus, ujung siung di atas dan ¾
bagian siung tertanam dalam tanah. · Taburkan tanah halus dan tutup merata
dengan jerami setelah 3 cm. · Jarak tanam 10 cm x 10 cm atau 15 cm x 10 cm
Nama Lokal :
Garlic (Inggris), Bawang Putih (Indonesia), Bawang (Jawa); Bawang Bodas
(Sunda), Bawang handak (Lampung); Kasuna (Bali), Lasuna pute (Bugis),
Bhabang pote (Madura); Bawa bodudo (Ternate), Kalfeo foleu (Timor).
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Dari umbi bawang putih per 100 gram mengandung :
– protein sebesar 4,5 gram.
– lemak 0,20 gram,
– hidrat arang 23, 1 0 gram,
– vitamin B 1 0,22 miligram,
– vitamin C 1 5 miligram,
– kalori 95 kalori,
– posfor 134 miligram,
– kalsium 42 miligrain.
– besi 1 miligram
– air 71 gram.
Di samping itu dari beberapa penelitian umbi bawang putih mengandung zat aktif
awcin, awn, enzim alinase, germanium, sativine, sinistrine, selenium, scordinin,
nicotinic acid.

Manfaat Bawang Putih


Bawang putih digunakan sebagai bumbu yang digunakan hampir di setiap
makanan dan masakan Indonesia. Sebelum dipakai sebagai bumbu, bawang putih
dihancurkan dengan ditekan dengan sisi pisau (dikeprek) sebelum dirajang halus
dan ditumis di penggorengan dengan sedikit minyak goreng. Bawang putih bisa
juga dihaluskan dengan berbagai jenis bahan bumbu yang lain.Dan juga dapat
digunakan sebagai obat penyakit kutil,caranya : keprek bawang putih ( jangan
sampai halus ) lalu tempelkan pada kutil dan ikat yang kuat dengan kain atau
plester tunggu sampai 30 menit,jangan terlalu banyak bergerak,maka kulit akan
panas dan kutil akan menghitam.Besoknya anda terbebas dari kutil.

Khasiat Bawang Putih :


1. Menghambat kemerosotan otak dan sistem kekebalan
2. Membantu menghambat proses penuaan. Menghambat pertumbuhan sel kanker.
3. Dengan mengkonsumsi bawang putih, resiko terkena kanker dapat dikurangi.
4. Bawang putih yang dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat
membantu menurunkan kadar kolesterol.
5. Zat anti-kolesterol dalam bawang putih yang bernama ajoene menolong mencegah
penggumpalan darah.
6. Bawang putih dapat membantu meredakan stress, kecemasan, dan depresi.
7. Dengan efek yang lebih lembut. Bawang putih mengandung vitamin A.
8. Bawang putih mengandung vitamin B.
9. Bawang putih mengandung vitamin C.
10. Bawang putih mengandung kalsium
11. Bawang putih mengandung potassium
12. Bawang putih mengandung antioksidan. Bawang putih mengandung
karoten dan selenium
13. Mengonsumsi 2-3 siung bawang putih sehari, akan menghindarkan dari
kemungkinan berpenyakit jantung.
14. Menyembuhkan tekanan darah tinggi
15. Meringankan tukak lambung
16. Meningkatkan insulin darah bagi penderita diabetes.
17. Melumpuhkan radikal bebas yang mengganggu sistem kekebalan tubuh
18. Bermanfaat sebagai penawar racun (detoxifier) yang melindungi tubuh dari
berbagai macam penyakit.

19. Membantu menambahkan nafsu makan apabila dimakan mentah


20. Menjaga stamina tubuh
21. Mengandung khasiat antimikroba, antitrombotik, hipolipidemik,
antiarthritis, hipoglikemik, dan juga memiliki antivitas sebagai antitumor.Namun
seberapapun khasiatnya sebuah obat, jika tidak dimbangi dengan pola hidup sehat
semua itu sia-sia
22. Menurunkan paras kolesterol. Sebagaimana diketahui, kolesterol mudah
tersumbat di dalam arteri dan akhirnya mengarah pada serangan jantung dan cedera
otak (stroke). Dengan memasukkan seulas bawang putih dalam makanan harian,
Anda dapat menurunkan paras (tingkat) kolesterol.
23. Antibakteri. Sifat bawang putih yang antibakteri, antikulat dan antivirus
memungkinkan mereka untuk menghambat perkembangan bakteri, kulat (jamur),
dan virus. Kajian menunjukkan bahwa bawang putih memiliki kekuatan antibakteri
setara dengan penisilin 1%. Penyakit yang dicetuskan oleh kulat, bakteri atau virus
dengan mudah dapat diobati dengan manfaat bawang putih ini.
24. Melawan hipertensi. Tidak diragukan lagi bahwa bawang putih
mempunyai zat yang bertindak sebagai pencair darah. Zat ini dapat digunakan
untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Jika Anda
memiliki tekanan darah tinggi, faedah bawang putih dapat membantu menurunkan
paras tekanan darah anda. Jika tekanan darah Anda normal, bawang putih
mendatangkan faedah kepada arteri dengan membuatnya lebih tenang dan berehat,
sehingga mencegah kekejangan dan pengerasan yang merupakan salah satu faktor
hipertensi.
25. Melawan kanker. Bawang putih juga bermanfaat bagi tubuh dengan
mencegah kanker. Bawang putih mampu melindungi tubuh dengan melawan
beberapa jenis kanker tertentu seperti kanker perut, kanker kolon, kanker tekak
(tenggorokan) dan kanker prostat.
26. Melawan selesma (pilek dan flu). Sifat antivirus dan antibakteri bawang
putih memungkinkannya untuk melawan selesma. Mengambil bawang putih
mentah dapat mencegah jangkitan dan membantu melawan selsema.
27. Memperkuat sistem imun. Menurut kajian, bawang putih dapat
meningkatkan fungsi imun dengan merangsang sel-sel darah putih, yang kemudian
meningkatkan fungsi antibodi. Sebagai antioksidan, bawang putih telah dilaporkan
dapat mengurangi radikal bebas dalam darah. Peningkatan sistem imun
memperkuat badan untuk melawan penyakit.

28. Menggalakkan kesehatan kulit. Bawang putih mempunyai ciri-ciri


antioksidan yang membantu membersihkan kulit dan menjadikan kulit berwajah
cerah (bercahaya). Bagi mereka yang mempunyai jerawat, penggunaan krim
sapuan bawang putih dapat membantu. Berdasarkan tradisi rawatan dalam
Ayurveda, bawang putih disapu pada kulit dengan air suam setiap pagi. Hal ini
akan berfungsi sebagai pertahanan kulit dan membantu dalam meningkatkan
sinaran kulit secara semulajadi (alami). Semasa menjalani rawatan ini, Anda tidak
boleh memakan sebarang makanan yang pedas dan membersihkan muka dengan
air sejuk sebanyak 5 kali sehari.

Racikan Obat Untuk


Beberapa Penyakit
1. Hipertensi,
a. Bahan: 3 siung bawang putih,
Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus dan diperas dengan
air secukupnya, Ialu disaring;
Cara menggunakan: diminum secara teratur setiap hari.
b. Bahan : 2 siung bawang putih;
Cara membuat: bawang putih dipanggang dengan api;
Cara menggunakan: dimakan setiap pagi selama 7 hari.

2. Asma, batuk dan masuk angin


Bahan: 3 siung bawang putih, 1 sendok makan madu dan gula batu
Secukupnya;
Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian dioplos
bersama bahan lainnya sampai merata dan diperas/disaring;
Cara menggunakan: diminum setiap pagi sampai sembuh.

3. Sakit kepala
Bahan: umbi bawang putih;
Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus;
Cara menggunakan: untuk kompres pada dahi.
4. Sakit kuning, sesak nafas dan busung air
Bahan: 1 umbi bawang putih, 1 potong gula batu sebesar telur ayam
Cara membuat : umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian kedua
bahan tersebut direbus bersama dengan 3 gelas air sampai
mendidihdan diaduk sampai merata, dan disaring;
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 2 sendok makan, pagi dansore.

5. Ambeien
Bahan : umbi bawang putih;
Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian diperas
untuk diambil airnya;
Cara menggunakan: dioleskan di sekitar dubur setiap hari.

6. Sembelit
Bahan: yoghurt bawang putih dan bawang merah secukupnya;
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus, diperas untuk
diambil airnya, kemudian dicampur sampai merata dan disaring;
Cara menggunakan: diminuni biasa.

7. Luka memar karena tikaman atau pukulan


Bahan: bawang putih dan 1 sendok madu;
Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian diberi 1
sendok madu dan dicampur sampai merata;
Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.

8. Luka kena benda tajam berkarat


Bahan: umbi bawang putih dan minyak kelapa secukupnya;
Cara membuat: umbi bawang putih dibakar, kemudian dicelupkan ke
dalam minyak kelapa dan ditumbuk halus;
Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.

9. Mempercepat matangnya bengkak abses


Bahan : umbi bawang putih;
Cara membuat: umbi bawang putih dipanasi dengan minyak cat,
kemudian ditumbuk halus;
Cara menggunakan : ditempelkan pada bagian yang bengkak.
10. Untuk mengeluarkan serpihan kaca, kayu atau duri
Bahan: umbi bawang putih;
Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus;
Cara menggunakan: ditempelkan pada baglan yang kemasukan
serpihan kaca, kayu atau duri.

11. Sengatan serangga


Bahan: umbi bawang putih, sendowo dan garam secukupnya;
Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian
dicampur dengan bahan lainnya sampai merata;
Cara menggunakan: dioleskan ada bagian tubuh yang disengat
serangga.

12. Mengusir cacing kremi dan cacing perut


Bahan: beberapa siung bawang push;
Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih;
Cara menggunakan: dimakan langsung.

13. Sulit tidur (insomnia)


Bahan: beberapa slung bawang putih;
Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih;
Cara menggunakan: dimakan langsung sebelum tidur.
Efek Samping
Mengonsumsi Bawang
Putih
Akibat mengkonsumsi bawang putih terlalu banyak membuat napas kita menjadi
bau, karena kandungan bawang putih tersebut
Dalam mengkonsumsi bawang putih sebaiknya tidak dimakan mentah, karena
dapat mengganggu lambung.Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang
putih membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat mengganggu area
lambung Oleh karena itu dianjurkan agar bawang putih terlebih dahulu direbus,
digoreng, atau dipanggang dulu sebelum makan. Tetapi bawang putih tidak boleh
digunakan dalam bentuk apapun sewaktu terdapat serangan penyakit di bagian
perut dan usus besar.

Ditulis oleh Muh Tizar Thamrin pada Selasa, Mei 28, 2013
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tentang: TOGA

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Ada kesalahan di dalam gadget ini

Daftar Isi

Jam dan Tanggal


Profil Gue

Translate
Muh Tizar Thamrin
Pasangkayu, Sulawesi Barat, Indonesia
Lihat profil lengkapku

Powered by Translate
Prince13. Template PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.

PERTANIANNYA MUSRIATI
rasanya yang manis tanpa rasa pahit sedikitpun

Jumat, 12 April 2013


Budidaya Tanaman Bawang Putih

1. Jenis-Jenis Bawang Putih


a. Lumbu hijau, potensi 8 - 10 ton umbi kering /ha, umur 95 - 125 hari, dan cocok ditanam pada
ketinggian 900 - 1100 mdpl.
b. Lumbu kuning, potensi hasil 6 - 8 ton umbi kering/ha, umur 105 - 116 hari, dan cocok ditanam
pada ketinggian 600 - 900 m dpl.
c. lumbuh putih, potensi hasil 6 - 8 ton umbi kering/ha, umur 90 - 114 hari, dan cocok ditanam
pada ketinggian kurang dari 700 m dpl.

2. Syarat Tumbuh
a. Iklim
bawang putih yang tumbuh didataran tinggi menghendaki iklim kering dengan suhu 15 20
derajat celcius dengan curah hujan 120 - 240 mm/tahun.
b. Tanah
tanah yang cocok untuk tanaman bawang putih adalah tanah yang subur, gembur, dan banyak
mengandung bahan organik. misalnya, regosol, latosol, dan alluvial dengan pH 6,7 - 7,0.

3. Persiapan Lahan
sebelum diadakan penanaman terlebih dahulu dilakukan persiapan lahan yaitu, tanah
dibajak/dicangkul sedalam lebih kurang 30 cm. lalu dibuat bedengan dengan arah timur barat,
ukuran lebar 120 cm, dan panjang sesuai kondisi lahan. tinggi bedengan lebih kurang 30 cm dan
bagian tepi dipadatkan sedangkan jarak antar bedengan 40 cm. setelah itu taburkan pupuk
kandang diatas bedengan dengan dosis 10 - 20 ton/ha kemudian bedengan dihaluskan, biarkan
selama lebih kurang 2 minggu.

4. Penyiapan Bibit
bibit yang dipakai berasal dari tanaman yang tua, kulit umbi mengkilat, sehat, dan telah disimpan
lebih dari 6 bulan dengan ukuran berkisar antara 1,1 - 2,0 g, pilih umbi yang keras dan mulus
kemudian tiap umbi dipisahkan siung-siungnya sambil dikelaupas kulit luarnya.

5. Penanaman
sehari sebelum tanam, bedengan diberi pupuk SP-36 400 kg/ha dan KCL 325 kg/ha. dua macam
pupuk tersebut ditebarkan secara merata diatas bedengan kemudian bedengan dihaluskan dengan
cangkul dan disiram. sehari setelah pemupukan dasar, dilakukan penanaman. bibit dibenamkan
2/3 bagian yang tersisa sampai rata dengan dengan jarak tanam 20 x 20 cm, 20 x 15 cm atau 20 x
10 cm, tergantung varietas. setelah itu tanah disiram sampai cukup basah.

6. Pemeliharaan
a. Pengairan
sistem perakaran bawang putih sangat dangkal, sehingga perlu dijaga kelembapannya. tanah
bedengan harus tetap basah, tetapi tidak tegenang. pemberian air dihentikan ketika menjelang
panen.
b. Penulaman
penyulaman terhadap bibit yang mati atau jelek pertumbuhannya dilakukan 1 minggu setelah
tanam.
c. Pemupukan susulan
pemupukan susulan diberikan dengan dosis pupuk N, didataran tinggi 125-250 kg/ha, sedangkan
didataran rendah 240 kg/ha. waktu pemberian pupuk saat tanam berumur 15,30 dan 45 hari
setelah tanam, masing-masing 1/3 dosis.
d. Penyiangan
penyiangan dilakukan 2 kali, yaitu umur 2 dan 4 minggu setelah tanam. pada saat penyiangan
sekaligus dilakukan pembumbunan.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama
Ulat Daun (Spodoptera Exigua)
merupakan hama yang paling banyak menyerang bawang putih. akibat serangannya dapat
menurunkan hasil panen sampai 75%. ulat masuk ke daun dan memakan daun dari dalam hingga
tinggal epidermis luar, sehingga daun berwarna putih transparan, akhirnya terkulai.
pengendalian dapat dilakukan dengan pergiliran tanaman dan waktu tanam yang serempak.
selain itu, dapat dilakukan dengan pemasangan sex pheromone maupun penggunaan insektisida.

Penyakit
Penyakit Layu (Fusarium, sp)
penyakit layu disebabkan oleh jamur fusrium.
serangan diawali dengan kelayuan pada ujung daun yang kecoklatan, permukaannya basah dan
lunak. penyakit layu juga dapat menyerang bawang putih yang ada di gudang.
pengendalian dapat dilakukan dengan pergiliran tanaman, waktu tanam seempak, dan
penggunaan fungisida.

8. Panen
a. Pmur panen
tanaman bawang putih sudah siap dipanen pada umur 90 - 120 hari setelah tanam, tergantung
varietas. ciri-ciri tanaman siap panen, daun-daun mulai menguning dan mengering, pangkal
batang tampak melemas dan rebah, serta umbinya maksimal dan keras.
b. Cara panen
cara panen bawang putih dapat dilakukan dengan mencabut atau mencongkel umbi
c. Pengeringan
bawang putih diikat kemudian dijemur, baru disimpan atau dijual
Diposkan oleh MUSRIATI di 18.43
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

1 komentar:

1.

indo biotech18 April 2016 21.44

PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

menyediakan M36 (Mikro Mineral) untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri,


perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di
https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya
seputar bioteknologi agro

Balas
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

jajar legowo

Arsip Blog
 ▼ 2013 (47)
o ► Mei (2)
o ▼ April (20)
 TANAMAN-TANAMAN SUMBER PESTISIDA NABATI
 RESEP BIO PESTISIDA NABATI
 Pengendali Hayati atau Bio Pestisida Alami
 Cara Budidaya Belut Dalam Tong
 Pengertian Sistem Tanam Tabela
 cara merawat bunga anggrek
 Hama Dan Penyakit Yang Sering Menyerang Tanaman Wo...
 Teknik Budidaya Tanaman Wortel
 Budidaya Tanaman Pare Atau Paria
 Budidaya Tanaman Bawang Putih
 Budidaya Tanaman Seledri
 Budidaya Tanaman Kubis
 Budidaya Tanaman Kol Bunga
 Manfaat dan Khasiat Tanaman Sereh yang Menyehatkan...
 Cara Menanam Hidroponik
 7 Cara Menghilangkan Ketombe Secara Alami
 PANDAN, MANGKOKAN, LIDAH BUAYA. JERUK PURUT DAN
MI...
 Khasiat Pandan Wangi
 Jenis-jenis pandan
 Kandungan kimia dan manfaat daun beluntas untuk ke...
o ► Februari (20)
o ► Januari (5)

 ► 2012 (27)

Mengenai Saya

Pengikut
MUSRIATI
Lihat profil lengkapku

Template Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai