Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Imam Qori

NIM : 2281131693
KELAS : A34

DESKRIPSI TUGAS

Assalamu a'laikum Wr. Wb ...


Yth Rekan-Rekan A33 dan A34, semoga segala macam bentuk kebaikan selalu menyertai
kita semua.
Bersama ini terlampir diskusi ringan untuk rekan-rekan selesaikan dengan gembira dan
bahagia, kirimkan jawaban rekan2 dalam bentuk: 1). Link Video YouTube; 2). Microsoft
Word; atau 3). PDF.
"Seorang guru menemukan bahwa salah satu siswanya sedang menghadapi masalah pribadi
yang serius di luar lingkungan sekolah dan membutuhkan bantuan psikologis yang mendesak.
Guru tersebut yakin bahwa jika siswa tersebut mendapat bantuan tepat waktu, hal itu akan
memengaruhi performa akademis dan kesejahteraan mentalnya secara signifikan. Namun,
siswa tersebut meminta guru untuk merahasiakan situasi ini kepada siapapun, termasuk orang
tua dan staf sekolah. Bagaimana guru tersebut seharusnya bertindak, mengingat kode etik
profesi guru yang menekankan transparansi dan kerjasama dengan orang tua serta staf
sekolah? Apakah guru tersebut harus mengutamakan kesejahteraan pribadi siswa atau
mematuhi prinsip kerjasama dengan orang tua dan staf sekolah? Jelaskan argumentasi etis di
balik pilihan yang diambil oleh guru dalam situasi ini?"
Terima kasih, senyuuuuum ...
Wassalamu a'laikum Wr. Wb ...
JAWABAN

Seorang guru dihadapkan pada dilema etis yang kompleks ketika siswanya meminta
untuk merahasiakan masalah pribadinya yang serius, sementara guru yakin bahwa bantuan
psikologis yang mendesak sangat diperlukan untuk kesejahteraan siswa tersebut. Dalam
situasi ini, guru harus mempertimbangkan dengan hati-hati nilai-nilai etis dan prinsip-prinsip
profesi guru yang menekankan transparansi dan kerjasama dengan orang tua serta staf
sekolah. Argumentasi etis di balik pilihan yang diambil oleh guru dalam situasi ini adalah:
1. Prioritas pada Kesejahteraan Siswa: Guru memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga
kesejahteraan siswa. Jika guru yakin bahwa memberikan bantuan psikologis tepat waktu
akan secara signifikan memengaruhi performa akademis dan kesejahteraan mental siswa,
maka prioritas utamanya haruslah kesejahteraan siswa.
2. Privasi dan Kepercayaan Siswa: Privasi dan kepercayaan siswa terhadap guru mereka
adalah hal yang penting dalam membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa.
Jika siswa telah meminta untuk menjaga kerahasiaan masalah pribadinya, guru harus
mempertimbangkan kebutuhan siswa tersebut untuk merasa aman dan terlindungi.
3. Kerjasama dengan Orang Tua dan Staf Sekolah: Namun, kerjasama dengan orang tua dan
staf sekolah juga merupakan bagian integral dari lingkungan pendidikan yang sehat. Orang
tua memiliki hak untuk mengetahui tentang masalah yang memengaruhi anak mereka di
sekolah, terutama masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan mereka.
Dalam menghadapi dilema ini, solusi terbaik mungkin adalah untuk menghormati
permintaan siswa menjaga kerahasiaan, saraya guru mencoba membantu semampunya, tapi
bila hal itu tidak berhasil bisa mencoba untuk mendiskusikan kebutuhan siswa dengan orang
tua dan staf sekolah secara hati-hati dan sebisa mungkin untuk merahasiakan identitas
muridnya tersebut. Guru harus menjelaskan kepada siswa pentingnya mendapatkan bantuan
psikologis yang tepat waktu dan mencoba membujuknya untuk setuju mengungkapkan
masalahnya kepada orang tua atau staf sekolah dengan menyebutkan identitasnya yang asli,
dengan mempertimbangkan kembali bahwa hal tersebut juga akan membantu
kesejahteraannya.
Bagaimanapun suatu tindakan atau sikap pasti ada resiko yang akan dihadapi, sehingga
guru seharusnya tidak terlalu idealis dalam mempertahankan prinsip teoritis. tapi yang harus
dikedepankan adalah prinsip maslahah, yaitu guru seharusnya mendahulukan yang lebih baik
atau lebih maslahah dan menhindari mudarat atau yang lebih banyak efek negatifnya.
merahasiakan identitasnya atau melaksanakan prinsip kerjasama dengan orang tua dan pihak
sekolahpun bisa diambil, jika itu akan berdampak lebih baik atau lebih maslahah bagi siswa
dan pihal-pihak tekait. sehingga dalam masalah ini guru harus ekstra hati-hati dalam
mengambil sikap, agar maslahah bersama dapat diperoleh, bagik bagi orang tua, sekolah dan
siswa itu sendiri. karena pada dasarnya adalah masalah etik atau moral adalah
mengedepankan maslahah.

Anda mungkin juga menyukai