Dosen wajib memiliki kualifikasi, akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan Pendidikan tinggi tempat
bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan nasional.
pasal 46 ayat 2
Sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana setelah memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun;
b. Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan
c. Lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program
pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah
pasal 48
1. Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap.
2. Jenjang jabatan akademik dosen-tetap terdiri atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan
profesor. Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap.
3. Jenjang jabatan
4. Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik profesor harus memiliki kualifikasi akademik
doktor.
5. Pengaturan wewenang jenjang jabatan dosen akdemik dan dosen tidak tetap ditetapkan oleh
setiap satuan Pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undang.
Unsur utama
Pendidikan, melaksanakan
Unsur Pendidikan, penelitian, pengabdian
kegiatan kepada masyarakat
Unsur penunjang
Kegiatan yang mendukung
pelaksanaan tugas pokok dosen.
PERATURAN TENTANG JABATAN FUNGSIONAL :
Prinsip Penilaian
Edukatif Penilaian yang mampu memotivasi mahasiswa agar mampu :
a. Memperbaiki perencanaan dan cara belajar; dan
b. Meraih capaian pembelajaran lulusan
Otentik penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan
hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Objektif didasarkan pada standar yang disepakati antara Dosen dan mahasiswa serta
bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai.
Akuntabel dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati
pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa.
Transparan prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku
kepentingan.
Standar Hasil
Standar Penelitian Penelitian
Standar Isi
Penelitian
Kriteria minimal tentang kedalaman dan
keluasan materi Penelitian
meliputi
Materi pada penelitian dasar
dan terapan
terapan
Standar Peneliti
Harus berorientasi pada luaran
Penelitian berupa inovasi serta
pengembangan iptek yang Kriteria minimal kemampuan peneliti
bermanfaat bagi masyarakat, dunia untuk melaksanakan penelitian
penelitian usaha, dan /atau industri
Pengembangan iptek, teori yang ada Tingkat penguasaan :
• metodologi penelitian yang sesuai dengan
bidang keilmuan
• objek penelitian
Unsur penunjang
• serta tingkat kerumitan dan tingkat
Berorientasi pada luaran penelitian
kedalaman Penelitian.
berupa penjelasan atau penemuan
untuk mengantisipasi suatu gejala,
fenomena, kaidah, model atau
postulat baru.
Mendapatkan solusi
Standar hasil
Pengabdian
Standar Pengabdian kepada Masyarakat • Penyelesaian masalah yang dihadapi
masyarakat dengan memanfaatkan keahlian
sivitas akademika;
• Pemanfaatan teknologi tepat guna;
• Bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
• Bahan ajar atau modul pelatihan untuk
pengayaan sumber belajar.
Standar isi
Pengabdian
Kriteria minimal tentang kedalaman dan
keluasan materi pengabdian kepada Masyarakat
Penelitian: kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk
memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan pemahaman dan pembuktian
kebenaran/ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan iptek.
Hasil Penelitian: informasi yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian yang dapat berupa hasil
analisis data, hasil pengujian hipotesis, hasil pembuktian/ konstruksi teori/konsep, hasil rancangan
bangun model, dan perumusan rekomendasi.
Keluaran penelitian : publikasi ilmiah, prototipe, paten, kekayaan intelektual lainnya, laporan
penelitian
POPULASI, SAMPEL, &
TEKNIK SAMPLING
POPULASI: wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
SAMPEL: bila populasi terlalu besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Sampel yang diambil harus representative (mewakili)
TEKNIK SAMPLING
Minat mahasiswa
2. Purposive sampling
tentang praktikum Anggota sampel
Didasarkan pada pertimbangan tertentu Kimia Organik
Dosen
pengampu
menentukan
Sampling dilakukan
3. Quota sampling hingga kuota terpenuhi
Menentukan sampel sampai jumlah
kuota yang diinginkan populasi 100 sampel
4. Snowball sampling
Penentuan jumlah sampel yang mula-mula Rekomendasi
kecil kemudian jumlahnya membesar Mengenal 1 pegawai Pegawai lain Data cukup
MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
▪ Permendikbud No. 7 Tahun 2020 Permendikbud No. 5 Tahun 2020 ▪ Permendikbud No. 4 Tahun 2020 Permendikbud No. 3 Tahun 2020
tentang Pendirian, Perubahan, tentang Akreditasi Program Studi tentang Perubahan Perguruan tentang Standar Nasional
Pembubaran Perguruan Tinggi dan Perguruan Tinggi Tinggi Negeri menjadi Perguruan Pendidikan Tinggi
Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Tinggi Negeri Badan Hukum
Pencabutan Izin Perguruan Tinggi ▪ Permendikbud Nomor 6 Tahun
Swasta 2020 tentang Penerimaan
▪ Permendikbud No. 5 Tahun 2020 Mahasiswa Baru Program Sarjana
tentang Akreditasi Program Studi pada Perguruan Tinggi Negeri
dan Perguruan Tinggi
Pokok-pokok kebijakan terkait kurikulum MBKM
5 Semester di prodi
masing-masing Mahasiswa mengambil Mahasiswa mengambil
MK di prodi lain dalam 1 MK atau kegiatan lain
PT yang sama di luar prodi pada PT
berbeda/mitra
KURIKULUM Pengayaan dan perluasan
KKNI PT Mahasiswa Penguatan dan pendalaman
mengambil MK inti di
prodi masing-masing
Keilmuan inti prodi
Penyelesaian skripsi
Maksimal 20 SKS Maksimal 40 SKS
atau tugas akhir
Bentuk Kegiatan MBKM
Bentuk Kegiatan MBKM
Proyek sosial untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah Dapat dilakukan bersama dengan aparatur desa (kepala
2 Proyek di desa terpencil dalam membangun ekonomi rakyat, infrastruktur, dan lainnya desa), BUMDes, Koperasi, atau organisasi desa lainnya
Kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang Contoh organisasi formal yang dapat disetujui Rektor:
8 Proyek kemanusiaan disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun luar negeri Palang Merah Indonesia, Mercy Corps, dan lain-lain
SEPUTAR
PTN dan PTN BH
No Persyaratan
1 Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bermutu
2 Mengelola organisasi PTN berdasarkan prinsip tata Kelola yang
baik
3 Memenuhi standar minimum kelayakan finansial
4 Menjalankan tanggung jawab sosial
5 Berperan dalam pembangunan perekonomian
UU No.12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi
• Non probabilitas, peneliti tidak memberi kesempatan yang sama untuk anggota populasi
menjadi anggota sample, contoh populasi pegawai bank, peneliti langsung menetapkan pegawai
laki-laki yg lebih lama bekerja. Teknik ini lebih subjektif dari segi prespektif peneliti sebgai
pengumpul data pnelitiannya.
PROBABILITY SAMPLING
1. Simple random sampling: Teknik sampling paling sederhana, tanpa memperhatikan status
diantar anggota2 populasinya, membuat list setiap anggota , misal ada 100 responden, akan
diambil 40, bisa acak, undian, atau diacak dgn excel.
2. Proportionate stratified random sampling: misal populasi berupa mahasiswa, dimana ada 45
mahasiswa semester 5; 20 mahasiswa smester 6; dan 75 smester 7, diambill 60% dari 140
mahasiswa tersebut → 60% dri smester 5, 60% dri smster 6, 60 % dri smester 7, diambil scara
random
3. Disproportionate stratified random sampling: peneliti beranggapan semester 6 sangat sedikit,
sehingga smester 6 akan diambil smua. Misal smster 6 100%, smster 5 60%, smester 7 sisanya
(49%)→ proporsinya beda2.
4. Cluster Sampling (Area sampling)→ pengambilan Teknik ini dilakukan apabila populasinya
tersebar diberbagai daerah→ pengambilan dilakukan 2 tahap→ 1. menentukan dulu daerah
samplingnya, 2. menentukan penduduk/responden secara random. Meneliti bank Syariah di
ponorogo→ menentukan daerah sampel→ subjek siapa saja yg akan diteliti, ini diplih random
5. Systematic sampling→ pengambilan secara sistematis→ membuat list anggota sample,
kemudian diberi nomor→ peneliti menetapkan siapa anggota populasi pertama yg akan terplih,
secara random→ peneliti mengambil no 2, selanjutnya mengambil no. 5,8,11 (loncat 3) dst.
Dapat dilakukan dgn nomor ganjil, genap, kelipatan 5 dsb
NONPROBABILITY SAMPLING
1. Accidental sampling: Anggota populasi yang kebetulan bertemu peneliti, dgn syarat dia memang
cocok atau sesuai dgn tujuan penenlitian. Peneliti menetapkan langsung siapa sampelnya.
Seorang peneliti menganalisis bagaimana promosi produk di bank Syariah, pada saat dilokasi ia
bertemu dgn pegawai marketing , pegawai ini dirasa cocok sbgai responden, oleh karenanya
secara kebetulan pegawai ini akan menjadi anggota sampel dalam penelitiannya.
2. Purposive sampling : penentuan sampel didasarkan pada pertimbangan tertentu. Ex: seorang
pneliti ingin meneliti minat mahasiswa ttg praktek perbankan Syariah di lab mini dikampus, ditinjau
dari prespektif dosennya, tidak semua dosen mengetahui bagaimana perbankan syriah dikampus,
sehingga penenliti menetapkan dosen yangakan menjadi sampelnya, dosen yg mengjaar
perbankan Syariah yang sekiranya berkaitan dgn praktek dan mengetahui pngetahuan mahassiwa
ttg praktek perbankan.
3. Quota sampling : 1. menentukan jumlh anggota sampel yang akan diukur
(2). Memilih sampel dgn “kebetulan”
Misalnya dilokasi pnelitian 100 org sbagai sample, quota harus terpenuhi, missal baru 80 org maka
penelitian dikatakan belum selesai. Bkn diplih scara random
4. Snowball sampling: penentuan jumlah sampel yang mula2 jumlahnya kecil kemudian jmlhnya
akan mmbesar. Ex: pneliti akan menliti kinerja di bank x, pbeliti hanya mngenal 1 pgawai, mnggali
informasi dri 1 pgawai trsebut kpda siapa lagi dia bisa brtnya, pgawai itumerekomendasikan org2,
org2 itu merekomendasikan lagi, hingga pneliti merasa ckup mndapatkan datanya.