Anda di halaman 1dari 41

Oleh : Sekar Ayu S

ETIKA DAN TRI DHARMA


PERGURUAN TINGGI
sekarayusetyowati@gmail.com sekarayusetyowati
MATERI
TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI
Dharma Pendidikan
Dharma Penelitian
Dharma pengabdian kepada masyarakat
Jabatan Akademik Dosen (Pedoman Operasional Penilaian
Angka Kredit Dosen)
UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
UU No.12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Permendikbud No.3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
PTN-BH dkk (Permendikbud No.4 Tahun 2020)
UU No.14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen

• Definisi Dosen dan Guru Besar (pasal 1)


• Kualifikasi, kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan
Akademik (pasal 45-50)
• Hak dan Kewajiban Dosen (Pasal 51 dan 60)
• Sanksi-sanksi Dosen (pasal 78)
Apa itu Dosen?
Profesi dosen menurut
Undang-undang Guru dan Dosen nomor 14 Tahun 2005
Pasal 1 ayat 2
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
Pengabdian kepada masyarakat.
Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan Akademik Dosen
(pasal 45-50)
pasal 45

Dosen wajib memiliki kualifikasi, akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan Pendidikan tinggi tempat
bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan nasional.

pasal 46 ayat 2

Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum:


a. Lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana; dan
b. Lulusan program doktor untuk program pascasarjana

Syarat Sertifikasi pendidik unutk Dosen (pasal 47)

Sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana setelah memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun;
b. Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan
c. Lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program
pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah
pasal 48
1. Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap.
2. Jenjang jabatan akademik dosen-tetap terdiri atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan
profesor. Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap.
3. Jenjang jabatan
4. Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik profesor harus memiliki kualifikasi akademik
doktor.
5. Pengaturan wewenang jenjang jabatan dosen akdemik dan dosen tidak tetap ditetapkan oleh
setiap satuan Pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undang.

Berdasarkan Pedoman Operasional


Penilaian Angka Kredit Jabatan
Akademik/Pangkat Dosen Tahun 2019

Jabatan Fungsional Dosen yang selanjutnya


disebut Jabatan Akademik Dosen adalah
kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak dosen.
Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit
Jabatan Akademik/Pangkat Dosen Tahun 2019
Jumlah angka kredit kumulatif tiap jenjang yaitu:

Unsur utama
Pendidikan, melaksanakan
Unsur Pendidikan, penelitian, pengabdian
kegiatan kepada masyarakat

Unsur penunjang
Kegiatan yang mendukung
pelaksanaan tugas pokok dosen.
PERATURAN TENTANG JABATAN FUNGSIONAL :

1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013
3. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan kebudaayaan dan kKepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 4/VIII/PB2012 dan Nomor 24 tahun
2014
4. Permendikbud Nomor 92 Tahun 2014
5. Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Akademik/Pangkat
Dosen Tahun 2014 direvisi dengan Pedoman Operasional Penilaian Angka
Kredit Jabatan Akademik/Pangkat Dosen tahun 2019
6. Surat Edaran pelaksanaan PO 2019 beserta suplemen/revisi
TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI (TDPT)
Tri Dharma adalah tiga kewajiban yang ada dalam perguruan tinggi.

Undang-undang nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No.12 Tahun 2012

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara

Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode


ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan
keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu
cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang


memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Permenpan RB No.17 Tahun 2013 Pasal 8 30 kegiatan
Pendidikan 1. Mengikuti Pendidikan formal dan memperoleh
PENDIDIKAN gelar/sebutan/ijazah/(Doktor atau Magister)
2 2. Mengikuti diklat prajabatan golongan III
Pelaksanaan
13 Pendidikan
1. Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji serta menyelenggarakan pendidikan di
laboratorium, praktik keguruan bengkel/studio/kebun percobaan/teknologi pengajaran dan praktik lapanggan;
2. Membimbing seminar mahasiswa;
3. Membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktek kerja nyata, praktek kerja lapangan (PKL);
4. Membimbing dalam menghasilkan disertasi, thesis, skripsi dan laporan akhir studi;
5. Melaksanakan tugas sebagai penguji pada ujian akhir/profesi;
6. Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan;
7. Melakukan kegiatan pengembangan program kuliah;
8. Mengembangkan bahan pengajaran, berupa buku ajar, diktat, modul, petunjuk praktikum dan yang lainnya;
9. Melakukan kegiatan orasi ilmiah pada perguruan tinggi tiap tahun;
10. Menduduki jabatan pimpinan peruguran tinggi;
11. Membimbing Akademik Dosen di bawah jabatannya;
12. Melaksanakan kegiatan datasering, pencangkokan jabatan Akdemik Dosen;
13. Melakukan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi
Permenpan RB No.17 Tahun 2013 Pasal 8 18 kegiatan
PENELITIAN
1. Menyusun karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran yang
dipublikasikan dalam bentuk monograf, buku referensi, jurnal
ilmiah, seminar;
2. Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah yang diterbitkan dan di
edarkan tingkat nasional;
3. Mengedit/menyunting karya ilmiah;
4. Membuat rencana dan karya teknologi yang dipatenkan tingkat
nasional atau internasional;
5. Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan
karya seni monumental/ seni pertunjukan/karya sastra tingkat
internasional, nasional, lokal.
Permenpan RB No.17 Tahun 2013 Pasal 8 13 kegiatan

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Menduduki jabatan pimpinan pada Lembaga


pemerintahan/pejabat negara;
2. Melaksanakan pengembangan hasil Pendidikan dan penelitian
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat;
3. Memberi pelatihan/penyuluhan/penataran/ceramah pada
masyarakat secara terjadwal dalam satu semester;
4. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain
yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan
pembangunan
5. Membuat/menulis karya pengabdian
Permenpan RB No.17 Tahun 2013 Pasal 8 13 kegiatan
PENUNJANG DOSEN
1. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan
tinggi;
2. Menjadi anggota panitia/badan pada Lembaga pemerintah;
3. Menjadi anggota organisasi profesi Dosen;
4. Mewakili perguruan tinggi/Lembaga pemerintah;
5. Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;
6. Berperan aktif dalam pertemuan ilmiah;
01
7. Mendapat penghargaan/tanda jasa;
8. Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah yang diterbitkan dan
02

diedarkan secara nasional;


03
9. Mempunyai prestasi di bidang olahraga/humaniora;
10.Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen. 05
04
Permendikbud No.3 Tahun 2020 tentang
Standar Nasional Perguruan Tinggi

Satuan standar yang meliputi standar Nasional


STANDAR NASIONAL
Pendidikan ditambah dengan Standar Penenlitian,
PENDIDIKAN TINGGI dan Standar Pengabdian Masyarakat
Pasal 1

Standar Nasional Pendidikan Tinggi


terdiri atas:
1. Standar Nasional Pendidikan;
Kriteria minimal tentang sistem penelitian pada PT
2. Standar Penelitian yang berlaku diseluruh wilayah hukum NKRI
3. Standar Pengabdian kepada
Masyarakat Kriteria minimal tentang sistem pengabdian kepada
masyarakat pada PT
Standar Nadional Pendidikan
CPL digunakan sebagai acuan utama pengembangan

• Sikap → perilaku benar dan berbudaya yang


tercermin melalui proses pembelajaran,
pengalaman kerja mahasiswa, penelitian
dan/atau pengabdian masyarakat

• Pengetahuan → penguasaan konsep, teori,


metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu
secara sitematis.

• Keterampilan → melakukan unjuk kerja dengan


menggunakan konsep, teori, metode, bahan,
dan/atau instrument
a. Keterampilan umum → program dan jenis
STANDAR Pendidikan tinggi
KOMPETENSI LULUSAN Pasal 5
b. Keterampilan khusus → bidang keilmuan Prodi
Kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dinyatakan dalam CPL.
STANDAR ISI
PEMBELAJARAN Pasal 8
Kriteria minimal tingkat kedalaman STANDAR PROSES
dan keluasan materi pembelajaran PEMBELAJARAN

Kriteria minimal tentang pelaksanaan


Dirumuskan dengan mengacu
pada deskripsi CPL dari KKNI pembelajaran → CPL

Standar proses yang dimaksud mencakup:


a. Karakteristik proses Pembelajaran;
b. Perencanaan proses pembelajaran
c. Pelaksanaan proses pembelajaran; dan
d. Beban belajar mahasiswa
No Karakteristik Penjelasan
1 Interaktif CPL diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah dengan mengutamakan
proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan Dosen
2 Holistik Proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir komprehensif dan luas
dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional
3 Integratif Pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi CPL secara keseluruhan dalam satu
kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
4 Saintifik Mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang
berdasarkan system nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan kebangsaan.
5 kontekstual proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan
masalah dalam ranah keahliannya.
6 Tematik disesuaikan berdasarkan dengan karakteristik keilmuan Program studi dan dikatitkan
dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
7 Efektif Secara berhasil guna dengan mementingkan internailisasi materi secara baik dan
benar dalam kurun waktu yang optimum.
8 Kolaboratif melibatkan interaksi antar individu pembelajar, untuk menghasilkan kapitalisasi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
9 Berpusat pada mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan
mahasiswa mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan
pengetahuan.
Disusun untuk setiap mata kuliah dan
Perencanaan proses Pembelajaran
disajikan dalam RPS
Bentuk interaksi antar dosen,
Pelaksanaan proses Pembelajaran
mahasiswa,dan sumber belajar
STANDAR PENILAIAN
PEMBELAJARAN Pasal 21
Kriteria minimal tentang
penialian proses dan hasil belajar

Prinsip Penilaian
Edukatif Penilaian yang mampu memotivasi mahasiswa agar mampu :
a. Memperbaiki perencanaan dan cara belajar; dan
b. Meraih capaian pembelajaran lulusan
Otentik penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan
hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Objektif didasarkan pada standar yang disepakati antara Dosen dan mahasiswa serta
bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai.
Akuntabel dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati
pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa.
Transparan prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku
kepentingan.
Standar Hasil
Standar Penelitian Penelitian

Mengembangkan ilmu pengetahuan dan


teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan dan daya saing bangsa

Standar Isi
Penelitian
Kriteria minimal tentang kedalaman dan
keluasan materi Penelitian
meliputi
Materi pada penelitian dasar
dan terapan
terapan
Standar Peneliti
Harus berorientasi pada luaran
Penelitian berupa inovasi serta
pengembangan iptek yang Kriteria minimal kemampuan peneliti
bermanfaat bagi masyarakat, dunia untuk melaksanakan penelitian
penelitian usaha, dan /atau industri
Pengembangan iptek, teori yang ada Tingkat penguasaan :
• metodologi penelitian yang sesuai dengan
bidang keilmuan
• objek penelitian
Unsur penunjang
• serta tingkat kerumitan dan tingkat
Berorientasi pada luaran penelitian
kedalaman Penelitian.
berupa penjelasan atau penemuan
untuk mengantisipasi suatu gejala,
fenomena, kaidah, model atau
postulat baru.
Mendapatkan solusi
Standar hasil
Pengabdian
Standar Pengabdian kepada Masyarakat • Penyelesaian masalah yang dihadapi
masyarakat dengan memanfaatkan keahlian
sivitas akademika;
• Pemanfaatan teknologi tepat guna;
• Bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
• Bahan ajar atau modul pelatihan untuk
pengayaan sumber belajar.
Standar isi
Pengabdian
Kriteria minimal tentang kedalaman dan
keluasan materi pengabdian kepada Masyarakat

Bersumber dari hasil Penelitian atau


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
PEMBELAJARAN
BERPUSAT PADA MAHASISWA

SN-Dikti Lima prinsip SCL disampain Weimer (2002), yaitu:


1) Mendorong pembelajaran aktif dan keterlibatan
Berpusat pada mahassiwa atau teman sejawat, serta pergeseran
kekuatan/kekuasaan pembelajaran dari dosen ke
Student Centered Learning (SCL) mahasiswa
2) Menempatkan dosen sebagai fasilitator dan
CPL → melalui proses pembelajaran kontirbutor
yang mengutamakan pengembangan 3) Menumbuhkan pemikiran kristis yang digunakan
kreativitas, kapasitas, kepribadian, sebagai alat untuk memngembangkan
kebutuhan mahasiswa, dan pengetahuan
mengembangkan kemandirian dalam 4) Memberikan tanggung jawab pembelajaran keapa
mencari dan menemukan mahasiswa, sehingga mereka dapat menemukan
pengetahuan. kekuatan dan kelemahannya, serta mengerahkan
konstruksi pengetahuannya, dan
5) Menggunakan penilaian yang memotivasi
pembelajaran, serta menginformasikan atau
memberikan petunjuk praktis masa depan.
Contoh pemilihan bentuk, metode dan penugasan
Bentuk pembelajaran diatur di dalam pembelajaran
SN-Dikti pada pasal (10 dan konversinya
dalam sks diatur pada pasal (19)

Metode pembelajaran pasal (14) yang


initinya adalah berpusat pada
mahasiswa, yaitu :
Diskusi kelompok, simulasi, studi
kasus, pemnelajaran kolaboratif,
pembelajaran kooperatif, pembelajaran
berbasis proyek, pembelajaran
berbasis masalah, atau metode lain
yang dapat secara efektif memfasilitasi
pemenuhan capaian pembelajaran
lulusan.
Permenristekdikti No. 20 Tahun 2018 PENELITIAN

Penelitian: kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk
memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan pemahaman dan pembuktian
kebenaran/ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan iptek.

Hasil Penelitian: informasi yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian yang dapat berupa hasil
analisis data, hasil pengujian hipotesis, hasil pembuktian/ konstruksi teori/konsep, hasil rancangan
bangun model, dan perumusan rekomendasi.
Keluaran penelitian : publikasi ilmiah, prototipe, paten, kekayaan intelektual lainnya, laporan
penelitian
POPULASI, SAMPEL, &
TEKNIK SAMPLING

POPULASI: wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.

SAMPEL: bila populasi terlalu besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Sampel yang diambil harus representative (mewakili)

TEKNIK SAMPLING

PROBABILITY SAMPLING NON PROBABILITY SAMPLING


1. Simple random sampling 1. Accidental sampling
2. Proportionate stratified random sampling 2. Purposive sampling
3. Disproportionate stratified random sampling 3. Quota sampling
4. Cluster Sampling 4. Snowball sampling
5. Systematic sampling
Anggota populasi memiliki
PROBABILITY SAMPLING
Peluang/kesempatan yang sama

1. Simple random sampling


ex
Teknik paling sederhana
status 100 orang 40 orang

2. Proportionate stratified random sampling Semester 5 → 60 %


Mahasiswa Semester 6 → 60 %
Populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak Semester 7 → 60%
homogen dan berstrata secara proporsional.
Semester 5 → 60 %
3. Disproportionate stratified random sampling Mahasiswa Semester 6 → 100 %
Semester 7 → 49 %
Populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara tidak proporsional.
Menetukan
sampel
4. Cluster Sampling
Apabila populasinya tersebar di berbagai daerah Mendata semua bank
Meneliti bank
Syariah di Ponorogo syariah

5.Systematic Sampling Anggota populasi Anggota


Diberi nomor Pertama selanjutnya
Pengambilan sampling secara sistematis Ex: no.2 Ex: no 5, 8, 11
Membuat list
anggota sampel
Anggota populasi tidak memiliki
NONPROBABILITY SAMPLING
Peluang/kesempatan yang sama
Bagaimana sesuai
1. Accidental sampling promosi produk Anggota sampel
Anggota populasi yang bank Syariah?
kebetulan bertemu peneliti pegawai

Minat mahasiswa
2. Purposive sampling
tentang praktikum Anggota sampel
Didasarkan pada pertimbangan tertentu Kimia Organik

Dosen
pengampu
menentukan
Sampling dilakukan
3. Quota sampling hingga kuota terpenuhi
Menentukan sampel sampai jumlah
kuota yang diinginkan populasi 100 sampel

4. Snowball sampling
Penentuan jumlah sampel yang mula-mula Rekomendasi
kecil kemudian jumlahnya membesar Mengenal 1 pegawai Pegawai lain Data cukup
MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)

Pokok-pokok kebijakan dan Basis hukum MBKM


1 2 3 4
Pembukaan Sistem Perguruan Hak belajar tiga
program studi akreditasi Tinggi Negeri semester di luar
baru perguruan tinggi Badan Hukum program studi

▪ Permendikbud No. 7 Tahun 2020 Permendikbud No. 5 Tahun 2020 ▪ Permendikbud No. 4 Tahun 2020 Permendikbud No. 3 Tahun 2020
tentang Pendirian, Perubahan, tentang Akreditasi Program Studi tentang Perubahan Perguruan tentang Standar Nasional
Pembubaran Perguruan Tinggi dan Perguruan Tinggi Tinggi Negeri menjadi Perguruan Pendidikan Tinggi
Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Tinggi Negeri Badan Hukum
Pencabutan Izin Perguruan Tinggi ▪ Permendikbud Nomor 6 Tahun
Swasta 2020 tentang Penerimaan
▪ Permendikbud No. 5 Tahun 2020 Mahasiswa Baru Program Sarjana
tentang Akreditasi Program Studi pada Perguruan Tinggi Negeri
dan Perguruan Tinggi
Pokok-pokok kebijakan terkait kurikulum MBKM

▪ MBKM adalah kegiatan memfasilitasi hak


belajar mahasiswa tiga semester di luar Landasan Yuridis MBKM
program studi (setara dengan 60 SKS)
▪ UU RI NO.12 Tahun 2012 tentang
▪ 1 semester dapat diambil mahasiswa di prodi Pendidikan Tinggi
berbeda pada perguruan tinggi yang sama
dengan jumlah maksimal 20 SKS.
▪ Perpres RI No.8 Tahun 2012 tentang
KKNI
▪ 1 semester dapat diambil mahasiswa di prodi ▪ Permendikbud No.3 Tahun 2020 tentang
sama maupun berbeda pada perguruan tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi
lain, dan/atau dalam bentuk kegiatan lain
dengan jumlah maks 40 SKS
DESAIN KURIKULUM
Profil Lulusan
UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN MBKM
dan Capaian
2 Semester di luar Pembelajaran
1 Semester di prodi (SKL)
prodi pada PT
berbeda dalam 1 PT
berbeda/kegiatan lain

5 Semester di prodi
masing-masing Mahasiswa mengambil Mahasiswa mengambil
MK di prodi lain dalam 1 MK atau kegiatan lain
PT yang sama di luar prodi pada PT
berbeda/mitra
KURIKULUM Pengayaan dan perluasan
KKNI PT Mahasiswa Penguatan dan pendalaman
mengambil MK inti di
prodi masing-masing
Keilmuan inti prodi

SMT SMT SMT SMT SMT SMT SMT SMT


1 2 3 4 5 6 7 8

Penyelesaian skripsi
Maksimal 20 SKS Maksimal 40 SKS
atau tugas akhir
Bentuk Kegiatan MBKM
Bentuk Kegiatan MBKM

Kegiatan Penjelasan Catatan


Kegiatan magang di sebuah perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi
1 Magang / praktik kerja multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup) Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar

Proyek sosial untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah Dapat dilakukan bersama dengan aparatur desa (kepala
2 Proyek di desa terpencil dalam membangun ekonomi rakyat, infrastruktur, dan lainnya desa), BUMDes, Koperasi, atau organisasi desa lainnya

Kegiatan mengajar di sekolah dasar, menengah, maupun atas selama


3 Mengajar di sekolah beberapa bulan. Sekolah dapat berada di lokasi kota maupun tepencil Program ini akan difasilitasi oleh Kemendikbud

Mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi luar negeri maupun


Nilai dan sks yang diambil di PT luar akan disetarakan
4 Pertukaran pelajar dalam negeri, berdasarkan perjanjian kerjasama yang sudah diadakan oleh PT masing-masing
Pemerintah
Kegiatan riset akademik, baik sains maupun sosial humaniora, yang
5 Penelitian / riset dilakukan di bawah pengawasan dosen atau peneliti Dapat dilakukan untuk lembaga riset seperti LIPI / BRIN

Mahasiswa mengembangkan kegiatan kewirausahaan secara mandiri –


6 Kegiatan wirausaha dibuktikan dengan penjelasan/ proposal kegiatan kewirausahaan dan bukti Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar
transaksi konsumen atau slip gaji pegawai

Mahasiswa dapat mengembangkan sebuah proyek berdasarkan topik


7 Studi / proyek independen sosial khusus dan dapat dikerjakan bersama-sama dengan mahasiswa lain Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar

Kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang Contoh organisasi formal yang dapat disetujui Rektor:
8 Proyek kemanusiaan disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun luar negeri Palang Merah Indonesia, Mercy Corps, dan lain-lain
SEPUTAR
PTN dan PTN BH

PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum) merupakan level


tertinggi karena memiliki otonomi penuh dalam pengelola keuangan
Perbedaan dasar pada PTN-BH dan PTN
dan sumber daya, termasuk dosen dan tendik. PTN jenis ini
BLU:
beroperasi mirip dengan perusahaan BUMN
• Segi penetapan status
PTN BLU (PTN Badan Layanan Umum) merupakan institusi dengan • Rujukan pengelolaan
level kedua dalam hal otonomi, pengelolaan institusi ini mirip dengan • Dasar penetapan tarif layanan
rumah sakit milik negara. Seluruh penerimaan non pajak dikelola • Pola pelaporan keuangan
secara otonomi dan dilakukan pelaporan ke negara. • Penyelenggaraan prodi
• Pengelolaan SDM
PTN Satker adalah PTN sebagai satuan kerja kementerian. Seluruh
pendapatannya, termasuk SPP mahasiswa harus masuk ke rekening
negeri (KemenKeu) terlebih dahulu sebelum digunakan.
Perubahan PTN menjadi PTN BH (permendikbud No.4 tahun 2020)

No Persyaratan
1 Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bermutu
2 Mengelola organisasi PTN berdasarkan prinsip tata Kelola yang
baik
3 Memenuhi standar minimum kelayakan finansial
4 Menjalankan tanggung jawab sosial
5 Berperan dalam pembangunan perekonomian
UU No.12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi

• Definisi Pendidikan Tinggi dan Tri Dharma PT ( pasal 1)


• Fungsi dan tujuan Pendidikan Tinggi (pasal 4 dan 5)
• Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi (Pasal 6)
• Kurikulum Pendidikan Tinggi (pasal 35)
• Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Pasal 45 dan 47)
UU No.20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional

• Definisi Pendidikan dan Pendidikan Nasional (Pasal 1)


• Fungsi dan tujuan Pendidikan nasional (pasal 3)
• Pendidikan Tinggi (Pasal 19)
Teknik sampling pada penelitian kuantitatif → biasanya dilakukan dalam lingkup populasi yg besar,
jika tidak mampu meneliti semuanya, bisa sebagian dari jumlah dan karakteristik populasi, anggota
populasi menjadi anggota sample, hasil sampel di generalisasikan ke populasi yg ditetapkan
sblumnya.
Agar sample representetif, pengambilan diambil 2 Teknik:
• Probabilitas, jika menggunakan ini maka ia akan memberikan peluang atau ksempatan yg sma
bagi anggota populasinya untuk menjadi sample, contoh, populasinya perempuan dan laki2
bank Syariah trtentu, mengambil 1 daari 2 pelunag yg ada, bisa pgawai prempuan atau laki2 yg
terplih, memiliki kesempatan yg sma.

• Non probabilitas, peneliti tidak memberi kesempatan yang sama untuk anggota populasi
menjadi anggota sample, contoh populasi pegawai bank, peneliti langsung menetapkan pegawai
laki-laki yg lebih lama bekerja. Teknik ini lebih subjektif dari segi prespektif peneliti sebgai
pengumpul data pnelitiannya.
PROBABILITY SAMPLING

1. Simple random sampling: Teknik sampling paling sederhana, tanpa memperhatikan status
diantar anggota2 populasinya, membuat list setiap anggota , misal ada 100 responden, akan
diambil 40, bisa acak, undian, atau diacak dgn excel.
2. Proportionate stratified random sampling: misal populasi berupa mahasiswa, dimana ada 45
mahasiswa semester 5; 20 mahasiswa smester 6; dan 75 smester 7, diambill 60% dari 140
mahasiswa tersebut → 60% dri smester 5, 60% dri smster 6, 60 % dri smester 7, diambil scara
random
3. Disproportionate stratified random sampling: peneliti beranggapan semester 6 sangat sedikit,
sehingga smester 6 akan diambil smua. Misal smster 6 100%, smster 5 60%, smester 7 sisanya
(49%)→ proporsinya beda2.
4. Cluster Sampling (Area sampling)→ pengambilan Teknik ini dilakukan apabila populasinya
tersebar diberbagai daerah→ pengambilan dilakukan 2 tahap→ 1. menentukan dulu daerah
samplingnya, 2. menentukan penduduk/responden secara random. Meneliti bank Syariah di
ponorogo→ menentukan daerah sampel→ subjek siapa saja yg akan diteliti, ini diplih random
5. Systematic sampling→ pengambilan secara sistematis→ membuat list anggota sample,
kemudian diberi nomor→ peneliti menetapkan siapa anggota populasi pertama yg akan terplih,
secara random→ peneliti mengambil no 2, selanjutnya mengambil no. 5,8,11 (loncat 3) dst.
Dapat dilakukan dgn nomor ganjil, genap, kelipatan 5 dsb
NONPROBABILITY SAMPLING
1. Accidental sampling: Anggota populasi yang kebetulan bertemu peneliti, dgn syarat dia memang
cocok atau sesuai dgn tujuan penenlitian. Peneliti menetapkan langsung siapa sampelnya.
Seorang peneliti menganalisis bagaimana promosi produk di bank Syariah, pada saat dilokasi ia
bertemu dgn pegawai marketing , pegawai ini dirasa cocok sbgai responden, oleh karenanya
secara kebetulan pegawai ini akan menjadi anggota sampel dalam penelitiannya.
2. Purposive sampling : penentuan sampel didasarkan pada pertimbangan tertentu. Ex: seorang
pneliti ingin meneliti minat mahasiswa ttg praktek perbankan Syariah di lab mini dikampus, ditinjau
dari prespektif dosennya, tidak semua dosen mengetahui bagaimana perbankan syriah dikampus,
sehingga penenliti menetapkan dosen yangakan menjadi sampelnya, dosen yg mengjaar
perbankan Syariah yang sekiranya berkaitan dgn praktek dan mengetahui pngetahuan mahassiwa
ttg praktek perbankan.
3. Quota sampling : 1. menentukan jumlh anggota sampel yang akan diukur
(2). Memilih sampel dgn “kebetulan”
Misalnya dilokasi pnelitian 100 org sbagai sample, quota harus terpenuhi, missal baru 80 org maka
penelitian dikatakan belum selesai. Bkn diplih scara random
4. Snowball sampling: penentuan jumlah sampel yang mula2 jumlahnya kecil kemudian jmlhnya
akan mmbesar. Ex: pneliti akan menliti kinerja di bank x, pbeliti hanya mngenal 1 pgawai, mnggali
informasi dri 1 pgawai trsebut kpda siapa lagi dia bisa brtnya, pgawai itumerekomendasikan org2,
org2 itu merekomendasikan lagi, hingga pneliti merasa ckup mndapatkan datanya.

Anda mungkin juga menyukai