Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ilmiah Pedagogy

METODE PENAFSIRAN DALAM USHUL FIQIH


KONTEMPORER : KAJIAN TERHADAP PENDEKATAN
LITERAL DAN KONTEKSTUAL.
Oleh : Armin Nurhartanto, M.Pd.I

Abstrak :
Metode penafsiran dalam ushul fiqih kontemporer merupakan topik penting
dalam kajian ilmu fiqih. Dalam upaya untuk memahami dan menerapkan prinsip-
prinsip hukum Islam dalam konteks modern, ulama dan cendekiawan Muslim
telah mengembangkan berbagai pendekatan penafsiran. Dua pendekatan utama
yang sering dibahas dalam konteks ini adalah pendekatan literal dan pendekatan
kontekstual.
Pendekatan literal dalam penafsiran ushul fiqih menekankan pada makna
harfiah dan teks-teks hukum secara harfiah. Para pengikut pendekatan ini
berpendapat bahwa hukum-hukum Islam harus dipahami sesuai dengan apa yang
secara eksplisit dinyatakan dalam sumber-sumber hukum, seperti Al-Qur'an dan
hadis. Mereka memandang pentingnya mempertahankan keaslian dan kebenaran
teks hukum tanpa banyak penambahan atau interpretasi.
Di sisi lain, pendekatan kontekstual dalam penafsiran ushul fiqih menekankan
pentingnya mempertimbangkan konteks sosial, sejarah, budaya, dan situasional
dalam memahami hukum-hukum Islam. Para pengikut pendekatan ini
berpendapat bahwa hukum-hukum Islam harus diterapkan dengan
memperhatikan kondisi zaman dan tempat. Mereka menganggap bahwa hukum-
hukum Islam adalah fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan
lingkungan sosial dan kebutuhan masyarakat.
Kajian terhadap pendekatan literal dan kontekstual dalam ushul fiqih
kontemporer melibatkan analisis kritis terhadap kelebihan dan kekurangan
masing-masing pendekatan. Sebagian ulama mengusulkan pendekatan yang
memadukan kedua pendekatan ini, dengan memberikan penekanan pada
pemahaman tekstual yang tepat sambil mempertimbangkan konteks yang
relevan. Pendekatan ini bertujuan untuk menghindari penafsiran yang terlalu
kaku dan terlalu longgar.
Dalam konteks penafsiran ushul fiqih kontemporer, kedua pendekatan ini
memiliki dampak yang signifikan terhadap pengembangan hukum Islam dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Pemahaman yang

55 Volume 2 Nomor 1 Pebruari 2023


Jurnal Ilmiah Pedagogy
tepat dan seimbang terhadap metode penafsiran ini penting untuk mencapai
keadilan dan relevansi hukum Islam dalam dunia yang terus berubah.

Kata kunci: ushul fiqih, penafsiran, literal, kontekstual, hukum Islam.

Pendahuluan hukum Islam dengan tepat.


Ushul fiqih, atau juga dikenal
sebagai ilmu ushul al-fiqh, adalah Ushul fiqih merupakan ilmu yang
cabang ilmu dalam agama Islam yang mempelajari prinsip-prinsip dasar
berfokus pada metode penafsiran dalam menetapkan hukum Islam.
hukum Islam dari sumber-sumbernya, Salah satu aspek penting dalam ushul
seperti Al-Qur'an, hadis, ijma' fiqih adalah metode penafsiran, yang
(kesepakatan ulama), dan qiyas membantu para ulama dalam
(analogi). Metode penafsiran dalam memahami dan menerapkan prinsip-
ushul fiqih telah menjadi perhatian prinsip hukum Islam dalam berbagai
utama para cendekiawan dan ulama konteks zaman dan tempat.
sepanjang sejarah Islam. Dalam
perkembangan zaman, tuntutan akan Dalam ushul fiqih kontemporer,
pemahaman hukum Islam yang relevan terdapat berbagai pendekatan
dengan konteks sosial, budaya, dan penafsiran yang digunakan oleh ulama
teknologi yang terus berubah, telah dan cendekiawan Muslim. Dua
mendorong kajian terhadap metode- pendekatan utama yang sering dibahas
Pembahasan metode penafsiran yang adalah pendekatan literal dan
lebih sesuai dengan kebutuhan zaman. pendekatan kontekstual. Pendekatan-
Dalam kajian ini, fokus akan pendekatan ini memiliki implikasi yang
diberikan pada dua pendekatan utama signifikan dalam pemahaman dan
dalam metode penafsiran ushul fiqih penerapan hukum Islam dalam
kontemporer, yaitu pendekatan literal masyarakat modern.
dan pendekatan kontekstual.
Pendekatan literal menekankan pada Pendekatan literal dalam
pemahaman harfiah teks hukum Islam penafsiran ushul fiqih menekankan
tanpa banyak penambahan pada pemahaman harfiah dan teks-teks
interpretasi. Di sisi lain, pendekatan hukum secara harfiah. Para pengikut
kontekstual menekankan perlunya pendekatan ini berpendapat bahwa
mempertimbangkan konteks zaman hukum- hukum Islam harus dipahami
dan tempat untuk menerapkan hukum- sesuai dengan apa yang secara eksplisit
56 Volume 2 Nomor 1 Pebruari 2023
Jurnal Ilmiah Pedagogy
dinyatakan dalam sumber-sumber
hukum, seperti Al-Qur'an dan hadis. Dalam konteks penafsiran ushul
Mereka cenderung memandang teks fiqih kontemporer, penting untuk
hukum sebagai otoritatif dan mempertimbangkan implikasi dari
mempertahankan keaslian dan kedua pendekatan ini terhadap
kebenaran teks tanpa banyak pengembangan hukum Islam dan
penambahan atau interpretasi. Di sisi penerapannya dalam kehidupan sehari-
lain, pendekatan kontekstual dalam hari umat Muslim. Pemahaman yang
penafsiran ushul fiqih menekankan tepat dan seimbang terhadap metode
pentingnya mempertimbangkan penafsiran ini sangat penting untuk
konteks sosial, sejarah, budaya, dan mencapai keadilan dan relevansi
situasional dalam memahami hukum- hukum Islam dalam dunia yang terus
hukum Islam. Para pengikut berubah.
pendekatan ini berpendapat bahwa
hukum-hukum Islam harus diterapkan Tujuan
dengan memperhatikan kondisi zaman Tujuan dari kajian ini adalah untuk
dan tempat. Mereka menganggap menggali dan memahami secara lebih
bahwa hukum-hukum Islam adalah mendalam tentang kedua pendekatan
fleksibel dan dapat disesuaikan dengan ini, serta untuk menganalisis dampak
perubahan lingkungan sosial dan dan relevansi mereka dalam konteks
kebutuhan masyarakat. masyarakat Muslim masa kini.
Perbandingan antara pendekatan
Kajian terhadap pendekatan literal dan kontekstual dalam
literal dan kontekstual dalam ushul penafsiran ushul fiqih dapat
fiqih kontemporer melibatkan analisis memberikan pandangan yang lebih
kritis terhadap kelebihan dan holistik tentang bagaimana hukum
kekurangan masing-masing Islam dapat mengakomodasi
pendekatan. Beberapa ulama perubahan zaman tanpa mengabaikan
mengusulkan pendekatan yang aspek keaslian dan keabsahan hukum-
memadukan kedua pendekatan ini, hukum tersebut.
dengan memberikan penekanan pada Dengan demikian, kajian ini akan
pemahaman tekstual yang tepat sambil memberikan kontribusi bagi
mempertimbangkan konteks yang pemahaman yang lebih baik tentang
relevan. Pendekatan ini bertujuan bagaimana metode penafsiran dalam
untuk menghindari penafsiran yang ushul fiqih dapat terus berkembang
terlalu kaku dan terlalu longgar. seiring perubahan zaman, sambil tetap
57 Volume 2 Nomor 1 Pebruari 2023
Jurnal Ilmiah Pedagogy
mempertahankan integritas dan mempertahankan keaslian dan
keteguhan hukum Islam sebagai kebenaran teks tanpa banyak
pedoman utama dalam kehidupan penambahan atau interpretasi.
umat Muslim kontemporer. Di sisi lain, pendekatan
Ushul fiqih merupakan ilmu yang kontekstual dalam penafsiran ushul
mempelajari prinsip-prinsip dasar fiqih menekankan pentingnya
dalam menetapkan hukum Islam. mempertimbangkan konteks sosial,
Salah satu aspek penting dalam sejarah, budaya, dan situasional dalam
ushul fiqih adalah metode memahami hukum-hukum Islam. Para
penafsiran, yang membantu para pengikut pendekatan ini berpendapat
ulama dalam memahami dan bahwa hukum- hukum Islam harus
menerapkan prinsip-prinsip hukum diterapkan dengan memperhatikan
Islam dalam berbagai konteks zaman kondisi zaman dan tempat. Mereka
dan tempat. menganggap bahwa hukum-hukum
Dalam ushul fiqih kontemporer, Islam adalah fleksibel dan dapat
terdapat berbagai pendekatan disesuaikan dengan perubahan
penafsiran yang digunakan oleh ulama lingkungan sosial dan kebutuhan
dan cendekiawan Muslim. Dua masyarakat.
pendekatan utama yang sering dibahas Kajian terhadap pendekatan
adalah pendekatan literal dan literal dan kontekstual dalam ushul
pendekatan kontekstual. Pendekatan- fiqih kontemporer melibatkan analisis
pendekatan ini memiliki implikasi yang kritis terhadap kelebihan dan
signifikan dalam pemahaman dan kekurangan masing-masing
penerapan hukum Islam dalam pendekatan. Beberapa ulama
masyarakat modern. mengusulkan pendekatan yang
Pendekatan literal dalam memadukan kedua pendekatan ini,
penafsiran ushul fiqih menekankan dengan memberikan penekanan pada
pada pemahaman harfiah dan teks-teks pemahaman tekstual yang tepat sambil
hukum secara harfiah. Para pengikut mempertimbangkan konteks yang
pendekatan ini berpendapat bahwa relevan. Pendekatan ini bertujuan
hukum- hukum Islam harus dipahami untuk menghindari penafsiran yang
sesuai dengan apa yang secara eksplisit terlalu kaku dan terlalu longgar.
dinyatakan dalam sumber-sumber Dalam konteks penafsiran ushul
hukum, seperti Al-Qur'an dan hadis. fiqih kontemporer, penting untuk
Mereka cenderung memandang teks mempertimbangkan implikasi dari
hukum sebagai otoritatif dan kedua pendekatan ini terhadap
58 Volume 2 Nomor 1 Pebruari 2023
Jurnal Ilmiah Pedagogy
pengembangan hukum Islam dan hukum Islam, yaitu Al-Qur'an
penerapannya dalam kehidupan sehari- dan Hadis. Ijtihad melibatkan
hari umat Muslim. Pemahaman yang analisis kritis terhadap nash
tepat dan seimbang terhadap metode (teks) dan konteksnya, serta
mencapai keadilan dan relevansi mempertimbangkan faktor-
hukum Islam dalam dunia yang terus faktor sosial, ekonomi, politik,
berubah. penafsiran ini sangat penting dan ilmiah yang relevan. Metode
untuk ini membutuhkan pemahaman
RAGAM METODE PENAFSIRAN DALAM yang mendalam tentang
USHUL FIQIH KONTEMPORER sumber-sumber hukum Islam
Dalam ushul fiqih kontemporer, dan keahlian dalam memahami
terdapat berbagai ragam metode prinsip-prinsip ushul fiqih.
penafsiran yang digunakan untuk 3. Ijtihad Jama'i: Metode ini
memahami hukum Islam sesuai dengan merujuk pada ijtihad yang
konteks zaman modern. Beberapa dilakukan secara kolektif oleh
metode penafsiran yang sering sekelompok ulama atau
digunakan antara lain: cendekiawan Muslim yang
1. Taqlid: Metode ini mengacu berkumpul untuk membahas isu-
pada penafsiran yang dilakukan isu kontemporer. Dalam konteks
oleh para ulama terdahulu atau ini, mereka mempertimbangkan
mazhab-mazhab hukum Islam berbagai sudut pandang dan
tertentu. Taqlid memandang menggabungkan pengetahuan
bahwa pengetahuan dan dan kepakaran mereka untuk
pemahaman ulama terdahulu mencapai keputusan yang
sudah mencakup kebutuhan dan komprehensif dan relevan
permasalahan zaman sekarang. dengan zaman sekarang.
Oleh karena itu, metode ini 4. Maqasid al-Shariah: Metode ini
menekankan pada mengikuti menekankan pada pemahaman
pendapat ulama terkemuka atau dan penerapan tujuan- tujuan
mazhab yang dianggap paling atau maksud-maksud syariat
dapat dipercaya. Islam. Maqasid al-Shariah
2. Ijtihad: Metode ini menekankan memandang bahwa hukum-
pada upaya untuk melakukan hukum Islam harus memenuhi
penafsiran secara langsung tujuan-tujuan dasar, seperti
berdasarkan sumber-sumber menjaga agama, jiwa, akal,

59 Volume 2 Nomor 1 Pebruari 2023


Jurnal Ilmiah Pedagogy
keturunan, dan harta. Dalam metode penafsiran dalam ushul fiqih
penafsiran kontemporer, kontemporer:
metode ini digunakan untuk 1. Menjawab Tantangan
mempertimbangkan aspek- Kontemporer: Metode
aspek kemaslahatan umat dan penafsiran dalam ushul fiqih
mencari solusi yang paling sesuai kontemporer membantu
dengan tujuan-tujuan syariat. para ulama dan
5. Penafsiran Kontekstual: Metode cendekiawan Muslim dalam
ini menempatkan penafsiran menjawab tantangan dan
hukum Islam dalam konteks isu-isu kontemporer yang
sosial, budaya, politik, dan tidak secara langsung
ekonomi zaman modern. Metode dibahas dalam sumber-
ini mencoba untuk memahami sumber hukum Islam yang
relevansi dan aplikabilitas klasik. Dengan
hukum Islam dalam situasi menggunakan metode
kontemporer dengan penafsiran yang tepat,
mempertimbangkan perubahan mereka dapat menemukan
zaman dan perkembangan solusi yang relevan dengan
sosial. masalah-masalah sosial,
Metode-metode penafsiran ekonomi, politik, dan
ini tidak bersifat terpisah, dan teknologi yang muncul
seringkali ulama dan cendekiawan dalam masyarakat modern.
Muslim menggunakan kombinasi dari 2. Relevansi Kontekstual:
beberapa metode tersebut untuk Metode penafsiran dalam
menghasilkan pemahaman hukum ushul fiqih kontemporer
Islam yang komprehensif dan relevan memungkinkan penafsiran
dengan zaman sekarang. hukum Islam agar tetap
relevan dengan konteks
Fungsi Metode Penafsiran Dalam sosial dan budaya zaman
Ushul Fiqih Kontemporer sekarang. Dalam
Metode penafsiran dalam ushul fiqih menghadapi perubahan
kontemporer memiliki beberapa zaman, penafsiran hukum
fungsi penting dalam memahami dan Islam perlu disesuaikan
mengaplikasikan hukum Islam dalam dengan nilai-nilai dan
konteks zaman sekarang. Berikut norma-norma yang berlaku
adalah beberapa fungsi utama dari
60 Volume 2 Nomor 1 Pebruari 2023
Jurnal Ilmiah Pedagogy
dalam masyarakat dasar hukum Islam, seperti
kontemporer agar dapat keadilan, kemaslahatan,
memberikan panduan yang dan menjaga nash (teks)
relevan dan bermanfaat yang jelas dari sumber-
bagi umat Islam. sumber hukum Islam.
3. Fleksibilitas dan Keadilan Sosial: Metode penafsiran
Adaptabilitas: Metode dalam ushul fiqih kontemporer juga
penafsiran dalam ushul fiqih berfungsi untuk mempromosikan
kontemporer juga keadilan sosial. Dalam konteks
memungkinkan fleksibilitas kontemporer, tantangan sosial dan
dalam menerapkan hukum ekonomi sering kali membutuhkan
Islam. Dalam beberapa penafsiran hukum Islam yang
kasus, sumber-sumber memperhatikan distribusi keadilan dan
hukum Islam yang klasik kesejahteraan umat. Metode
mungkin tidak memberikan penafsiran ini dapat digunakan untuk
jawaban yang langsung menafsirkan dan menerapkan hukum
terkait dengan situasi Islam dengan cara yang berkeadilan
kontemporer. Dengan dan bermanfaat bagi masyarakat
menggunakan metode secara luas.
penafsiran yang tepat, para
ulama dapat menemukan Penting untuk diingat bahwa metode
alternatif penafsiran yang penafsiran dalam ushul fiqih
memperhitungkan konteks kontemporer adalah subjek
dan kebutuhan masa kini. perdebatan dan perbedaan pendapat
4. Menjaga Prinsip-Prinsip di kalangan ulama. Berbagai
Hukum Islam: Meskipun pendekatan dan metodologi dapat
menggunakan metode digunakan tergantung pada konteks
penafsiran yang fleksibel, dan kebutuhan spesifik. Tujuan
ushul fiqih kontemporer utama dari metode penafsiran ini
tetap berupaya untuk adalah untuk menjaga relevansi dan
mempertahankan prinsip- aplikabilitas hukum Islam dalam
prinsip hukum Islam yang kehidupan sehari-hari umat Muslim
mendasar. Metode di era kontemporer.
penafsiran ini tidak boleh
melanggar prinsip-prinsip

61 Volume 2 Nomor 1 Pebruari 2023


Jurnal Ilmiah Pedagogy
CIRI KHAS METODE PENAFSIRAN bahwa hukum-hukum ini
DALAM USHUL FIQIH KONTEMPORER memiliki keabadian dan
Metode penafsiran dalam Ushul Fiqih relevansi yang tetap
kontemporer melibatkan berbagai sepanjang zaman.
pendekatan untuk memahami dan Namun, kritik terhadap
menerapkan hukum Islam dalam pendekatan literal adalah
konteks zaman sekarang. Dua bahwa penerapan harfiah
pendekatan utama yang sering seringkali tidak
dibahas dalam pembahasan ini memperhitungkan konteks
adalah pendekatan literal dan sosial, sejarah, budaya, dan
pendekatan kontekstual. Berikut perkembangan zaman.
adalah pembahasan mengenai kedua Maksud dan tujuan di balik
pendekatan tersebut: hukum-hukum tersebut juga
dapat hilang atau
1. Pendekatan Literal
disalahartikan jika hanya
Pendekatan literal atau
mengandalkan harfiahnya.
harfiah dalam penafsiran
Oleh karena itu, beberapa
Ushul Fiqih mengutamakan
cendekiawan Ushul Fiqih
makna kata-kata atau frasa
mengusulkan pendekatan
secara harfiah sesuai dengan
lain yang lebih kontekstual.
bahasa Arab asli dan
menekankan pada teks-teks 2. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual
hukum Islam secara harfiah.
dalam penafsiran Ushul Fiqih
Penganut pendekatan literal
menekankan pentingnya
berargumen bahwa hukum-
memperhatikan konteks
hukum yang terkandung
sosial, sejarah, budaya, dan
dalam sumber-sumber hukum
perkembangan zaman dalam
Islam, seperti Al-Qur'an dan
memahami dan menerapkan
Hadis, harus diterapkan
hukum Islam. Pendekatan ini
sesuai dengan makna kata-
mengakui bahwa makna
kata yang tertera di
harfiah tidak selalu cukup
dalamnya. Mereka percaya
62 Volume 2 Nomor 1 Pebruari 2023
Jurnal Ilmiah Pedagogy
untuk memahami maksud istislah (kepentingan umum), dan urf
sebenarnya di balik hukum- (kebiasaan masyarakat). Hal ini
hukum tersebut. Para memungkinkan penafsiran hukum
untuk disesuaikan dengan
pendukung pendekatan
perkembangan sosial dan kebutuhan
kontekstual berpendapat
umat dalam konteks kontemporer.
bahwa Ushul Fiqih harus
mengambil kaidah-kaidah CARA PAKAI METODE PENAFSIRAN
dan prinsip-prinsip dasar DALAM USHUL FIQIH KONTEMPORER
yang terkandung dalam Metode penafsiran dalam
Ushul Fiqih kontemporer mengacu
sumber-sumber hukum Islam,
pada pendekatan yang digunakan
seperti maslahah
untuk menginterpretasikan dan
(kemaslahatan), maqashid memahami hukum Islam dalam
al- shariah (tujuan syariah), konteks zaman modern. Metode ini
dan ijma' (kesepakatan umat dapat membantu menjawab
Muslim) untuk mengadaptasi pertanyaan hukum yang muncul
dalam kehidupan sehari-hari,
hukum-hukum tersebut
mengingat bahwa tantangan dan
dengan konteks zaman yang
situasi sosial telah berubah seiring
berubah-ubah. Mereka waktu.
berargumen bahwa tujuan Berikut adalah langkah-
dari hukum Islam adalah langkah umum yang dapat diikuti
untuk mencapai dalam menggunakan metode
penafsiran dalam Ushul Fiqih
kemaslahatan umat manusia,
kontemporer:
dan oleh karena itu,
1. Memahami sumber-sumber
penafsiran dan aplikasi hukum: Langkah pertama
hukum harus adalah memahami sumber-
mempertimbangkan kondisi sumber hukum Islam, seperti
sosial dan kebutuhan umat Al-Qur'an, hadis, ijtihad, dan
pada masa sekarang. prinsip-prinsip umum yang
terdapat dalam Islam.
Pendekatan kontekstual ini juga
Mengetahui sumber-sumber
memperhatikan prinsip-prinsip dasar
ini penting untuk memulai
Ushul Fiqih, seperti istihsan (analogi),
proses penafsiran.
63 Volume 2 Nomor 1 Pebruari 2023
Jurnal Ilmiah Pedagogy

2. Memahami konteks sosial dan (analogi), ijma' (konsensus),


perkembangan zaman: dan urf (adat kebiasaan).
Metode penafsiran dalam Terapkan metode-metode ini
Ushul Fiqih kontemporer dengan bijaksana untuk
menekankan pentingnya mencari solusi yang sesuai
memahami konteks sosial dan dengan konteks zaman
perkembangan zaman. sekarang.
Pahami perubahan dalam 4. Berdiskusi dengan ulama dan
masyarakat, teknologi, dan cendekiawan: Diskusikan
situasi sosial saat ini. Ini pandangan dan pendekatan
membantu Anda Anda dengan ulama dan
menghubungkan prinsip- cendekiawan Islam yang
prinsip Islam dengan kompeten. Pertukaran
kehidupan nyata. gagasan dan pandangan akan
3. Menggunakan prinsip-prinsip membantu memperkaya
umum: Terapkan prinsip- perspektif Anda dalam
prinsip umum dalam Ushul menggunakan metode
Fiqih, seperti maqasid al- penafsiran kontemporer.
shariah (tujuan-tujuan 5. Menghormati keragaman
syariah), istihsan pendapat: Ketika
(preferensi), istislah menggunakan metode
(kemaslahatan), dan penafsiran dalam Ushul Fiqih
maslahah mursalah kontemporer, diakui bahwa
(kepentingan umum). ada keragaman pendapat di
Prinsip-prinsip ini membantu antara cendekiawan Islam.
mengambil keputusan yang Menghormati perbedaan
sesuai dengan konteks zaman pendapat dan memahami
sekarang. kerangka kerja masing-
Menggunakan metode- masing cendekiawan akan
metode interpretasi: membantu dalam proses
Gunakan metode-metode penafsiran.
interpretasi yang diajarkan Penting untuk dicatat bahwa
dalam Ushul Fiqih, seperti penggunaan metode penafsiran
ta'wil (penafsiran), ijtihad dalam Ushul Fiqih kontemporer
(penalaran hukum), qiyas harus dilakukan dengan pengetahuan

64 Volume 2 Nomor 1 Pebruari 2023


Jurnal Ilmiah Pedagogy
dan pemahaman yang mendalam makna literal dari kata-kata dan
tentang ajaran Islam. Penting juga ayat-ayat dalam teks. Pendekatan
untuk konsultasi dengan ulama dan ini cenderung mempertahankan
cendekiawan yang terkualifikasi kestabilan dan kesinambungan
sebelum mengambil keputusan hukum Islam dari masa ke masa.
hukum yang signifikan. Metode literal dapat memberikan
kerangka hukum yang kokoh dan
KESIMPULAN konsisten, karena mengikuti teks
secara ketat dan terus menerus.
Kesimpulan dari metode Namun, metode penafsiran
penafsiran dalam ushul fiqih literal memiliki kelemahan dalam
kontemporer, khususnya dalam menghadapi perubahan sosial,
kajian terhadap pendekatan literal budaya, dan konteks zaman. Dalam
dan kontekstual, adalah bahwa situasi yang berbeda dan kompleks,
keduanya memiliki nilai dan penafsiran literal mungkin tidak
kegunaan masing-masing. memberikan jawaban yang
Metode penafsiran literal memadai. Oleh karena itu, metode
mengacu pada pemahaman teks penafsiran kontekstual muncul
secara harfiah dan mengutamakan sebagai alternatif.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Qaradhawi, Yusuf. "Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah." Cairo: Maktabah Wahbah,
2009.
Al-Zuhaili, Wahbah. "Usul al-Fiqh al- Islami." Beirut: Dar al-Fikr, 2005.
An-Na'im, Abdullahi Ahmed. "Toward an Islamic Reformation: Civil Liberties,
Human Rights, and International Law." Syracuse: Syracuse University Press,
1996.
Badawi, Jamal A. "Introduction to Uṣūl al- Fiqh: Sources, Methods, and Theories
of Islamic Law." Herndon: International Institute of Islamic Thought, 2007.
Hashim Kamali, Mohammad."Principles of Islamic Jurisprudenc." Cambridge:
Islamic Texts Society, 2003.
Maududi, Sayyid Abul A'la. "Tafhim al- Qur'an." Lahore: Islamic Publications,
1970.
Rahman, Fazlur. "Major Themes of the Qur'an." Minneapolis: Bibliotheca
Islamica, 2009.
65 Volume 2 Nomor 1 Pebruari 2023
Jurnal Ilmiah Pedagogy
Schacht, Joseph. "An Introduction to Islamic Law." Oxford: Clarendon Press,
1982.
Siddiqi, Muhammad Zubayr. "Methods of Interpretation of the Qur'an: A Study
of the Tafsir Literature." Leicester: Islamic Foundation, 2009.
Taha, Mahmoud Mohamed. "The Second Message of Islam." Syracuse: Syracuse
University Press, 1987.

Abdul Mustaqim. “Epistemologi tafsir kontemporer.” Yogyakarta: LKiS Group.


2011

Abdullah. “Metodologi Penafsiran Kontemporer (Telaah Pemikiran Sahiron


Syamsuddin Tahun 1990- 2013).” Skripsi. 2013

Fina, Lien Iffah Naf’atu. "Interpretasi kontekstual: Studi pemikiran


hermeneutika al Qur’an Abdullah Saeed." Esensia: Jurnal Ilmu-Ilmu
Ushuluddin 12.1 (2011): 159-180.

Setiawan, Asep. Hermeneutika Al-Quran “Mazhab Yogya (Telaah atas Teori


Ma’na Cum Maghza dalam Penafsiran Al-Qur’an).” Jurnal Studi Ilmu-Ilmu
al-Qur’an dan Hadis Vol. 17, No. 1, 2016

Syamsuddin, Sahiron. "Hermeneutika dan pengembangan Ulumul Qur’an." (Edisi


Revisi dan Pengembangan), Yogyakarta: Pesantren Nawesea Press, 2017.

Syamsuddin, Sahiron. "Ma'na-Cum- Maghza Aproach To The Qur'an:


Interpretation Of Q. 5: 51." International Conference on Qur'an and Hadith
Studies (ICQHS 2017). Atlantis Press, 2017.

Zayadi, Ahmad. “Pendekatan Hermeneutika Al-Qur’an


Kontemporer Nashr Hamid Abu Zaid (Aplikasi terhadap Gender dan
Woman Studies dalam Studi Hukum Islam).” Maghza Vol. 2 No. 1 Januari
- Juni 2017

66 Volume 2 Nomor 1 Pebruari 2023

Anda mungkin juga menyukai