Kjehdahlmethod
Kjehdahlmethod
ANALISIS KADAR PROTEIN PADA TEPUNG JAGUNG (Zea mays L.) YANG DIBELI
DENGAN MEREK L DI DAERAH PASAR SEMULI JAYA LAMPUNG UTARA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KJELDAHL
E-mail : robbycandra83@gmail.com
Abstract
Protein is part of all living cells and is the largest part of the body after water. One of the
protein content is found in corn flour. This test is used for protein determination. The
principle of this method is the determination of the amount of protein in the epidermis
based on the total nitrogen (N) content and converted (conversion factor 6.25). The
Kjeldahl method at the end of the titration is indicated by a change in the color of the
solution from clear to pink. From the research that has been done, the results of %N in
repetitions I, II, and III were obtained respectively 7.65%, 7.66%, and 7.76%. The
results of %N obtained the average value of %N is 7.69%. The conclusion obtained is
that corn flour (Zea mays L.) has a protein content of 7.69% which is sufficient for the
body.
Abstrak
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Salah satu kandungan protein yaitu terdapat pada tepung jagung.
Pengujian ini digunakan untuk penetapan protein. Prinsip metode ini yaitu penetapan
jumlah protein secara epidermis berdasarkan jumlah kadar nitrogen (N) total dan
dikonversikan (faktor konversi 6,25). Metode Kjeldahl di akhiri titrasi ditandai dengan
perubahan warna larutan dari bening menjadi warna merah muda. Dari penelitian yang
telah dilakukan, didapatkan hasil %N pada pengulangan I, II, dan III didapatkann hasil
masing-masing 7,65%, 7,66%, dan 7,76%. Hasil dari %N didapatkan nilai rata-rata %N
yaitu 7,69%. Kesimpulan yang didapat yaitu tepung jagung (Zea mays L.) memiliki
kandungan protein 7,69% yang cukup bagi tubuh.
(3)
Sampel 3. Prosedur Penetapan Kadar Protein .
Sampel adalah bagian dari populasi. a. Tahap Destruksi
Teknik pengambilan sampel yang Timbang ± 2,0 g sampel
digunakan yaitu simple random dimasukkan kedalam labu Kjeldahl,
sampling. Teknik pengambilan simpel diberi batu didih, tambahkan 5 g
random sampling yaitu pengambilan K2SO4, 200 mg CuSO4 dan 30 ml
sampel secara acak berdasarkan kriteria H2SO4 pekat, digojog sampai rata,
yang ditentukan oleh peneliti yang dipanaskan dengan api langsung
dianggap mewakili karakteristik dalam lemari asam, mula-mula
populasinya. Adapun sampel yang dengan api kecil, dan setelah asap
diambil yaitu Tepung Jagung (Zea mays hilang api dibesarkan, pemanasan
L.) dengan merek jual L yang dijual di diakhiri sampai cairan berwarna
daerah Pasar Semuli Jaya Lampung hijau jernih.
Utara.
b. Tahap Destilasi
Prosedur Penelitian Dinginkan, kemudian ditambahkan
1. Uji Kualitatif Uji Biuret 150 ml aquadest dan ditambahkan
Larutan protein dibuat alkalis dengan perlahan-lahan larutan NaOH 50%
NaOH encer kemudian ditambahkan sampai cairan bersifat basa, pasang
larutan CuSO4 encer. Uji ini untuk labu Kjeldahl dengan segera pada
menunjukan adanya senyawa-senyawa alat destilasi.Panaskan dengan cepat
yang mengandung gugus amida yang sampai ammonia menguap
lain. Uji ini memberikan reaksi positif sempurna, destilat ditampung dalam
yaitu ditandai dengan timbulnya warna erlenmeyer yang telah diisi dengan
(7)
ungu atau biru violet . larutan baku asam klorida 0,1 N
sebanyak 50 ml dan 3 tetes
2. Uji Kuantitatif indikator fenolftalein 1% ujung pipa
Prosedur Standarisasi Larutan NaOH kaca destilator dipanaskan
(2)
0,1N . dipastikan masuk kedalam larutan
asam klorida 0,1 N, destilat diakhiri
setelah destilat tidak bereaksi basa. %N =
𝑉 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜−𝑉 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
xN
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 (𝑚𝑔)
Hasil Penelitian
2. Kontrol (+) Putih telur + NaOH encer + CuSO4 Ungu + Mengandung Protein
Tidak Mengandung
3. Kontrol (-) Aquadest + NaOH encer + CuSO4 Biru - Protein
Tabel 2. Hasil Pembakuan Larutan Standar NaOH 0,1 N
Berat kertas + Berat Berat Volume Konsentras Konsentrasi rata-rata
KHP (mg) kertas + KHP (mg) NaOH (ml) i (N) (N)
No Sisa (mg)
1. 0,385 0,280 100 5,3 0,0970
2. 0,399 0,299 105 5,8 0,0844 0,0913 N
3. 0,387 0,283 102 5,5 0,0926
Tepung 1 7,65
Jagung 2 7,66 7,69 %
3 7,76
Pada tahap titrasi, kelebihan HCl 0,1 yang ditandai dengan berubahnya warna
N yang tidak bereaksi dengan amonia larutan menjadi warna merah muda
dititrasi dengan larutan standar NaOH konstan. Reaksi yang terjadi selama
0,1 N dengan menggunakan indikator proses titrasi :
fenolftalein 1 % sampai terjadi titik akhir
Hasil penelitian dari tepung jagung kandungan protein yang terdapat pada
yang dibeli dengan merek dagang L di tepung jagung sudah mencukupi
daerah Pasar Semuli Jaya Lampung dibandingkan dengan protein bahan
Utara. Diperoleh hasil penetapan kadar makanan lainnya seperti tepung terigu
protein rata-rata pada tepung jagung mengandung 10,33% protein, tepung
yaitu 7,69 %. Hasil menunjukan bahwa sagu mengandung 0,82% protein,
tepung beras ketan hitam mengandung SARAN
7,64% protein, tepung beras putih Untuk penelitian lebih lanjut
mengandung 7,649% protein, dan sebaiknya dilakukan penelitian tentang
tepung kulit pisang kapok mengandung kandungan karbohidrat, dan gizi dari
5,2291%. tepung jagung, untuk masyarakat cocok
Hal ini menunjukan bahwa kandugan dijadikan bahan untuk membuat kueh
protein yang terdapat dalam tepung karna kandungan protein yang tinngi
jagung memiliki kandungan yang cukup, serta mudah di dapat di pasar-pasar
meskipun belum setara dengan tepung tradisional.
tapioka. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa tepung jagung DAFTAR PUSTAKA
memiliki kandungan protein yang cukup 1. Arief, W,R., & Dewi, F. 2014. Kajian
memadahi bagi tubuh untuk melengkapi Pembuatan Tepung Jagung Dengan
kebutuhan protein perhari. Tepung Proses Pengolahan Yang Berbeda.
jagung dapat dijadikan sebagai alternatif Inovasi Teknologi Pertanian.
pengganti sumber protein dan bahan 2. Depkes RI. 1995. Farmakope
tambahan makanan yang dapat diolah Indonesia. Edisi IV, Departemen
dengan mudah oleh masyarakat. Kesehatan Republik Indonesia,
Pada tepung jagung ini, memiliki Jakarta.
kelebihan yaitu pembuatannya yang 3. Herlina, Ninuk., Prosetyorini, Amelia.
tidak terlalu sulit serta mudah 2019. Pengaruh Perubahan Iklim Pada
ditemukan di pasar-pasar tradisional Musim Tanam Dan Produktivitas
dan ekonomis. Namun tepung jagung Jagung (Zea Mays L). Jurnal Ilmu
memiliki efek samping yaitu seperti Pertanian Indonesia Vol. 25 (1): 118-
meningkatkan kadar gula darah, 128.
membahayakan kesehatan jantung, 4. Lestari, L., Mardiati, dan Djaelani,
kekurangan nutrisi penting. M.A. 2018. Kadar protein, indeks
putih telur, dan nilai haugh unit telur
KESIMPULAN itik setelah perendaman ekstrak daun
Dari hasil penelitian penetapan kadar salam (Syzygium polyanthum)
protein pada tepung jagung (Zea mays dengan waktu penyimpanan yang
L.) dengan metode Kjeldahl, bahwa : berbeda pada suhu 4°C. Buletin
Dari hasil penelitian ini terdapat protein Anatomi dan Fisiologi, Vol. 3 No. 1
pada tepung jagung (Zea mays L.), Hal 39-45.
kadar protein pada tepung jagung (Zea https://ejournal2.unipid.ac.id/index.p
mays L.) sebesar 7,68% hp/baf/index.
5. Natsir, A,N., Latifa, S. 2018. Analisi
Kandungan Protein Total Ikan Kakap
Merah Dan Ikan Kerapu Bebek. Jurnal Komposisi dan Nutrisi Jagung. Balai
Biologi Sceince Vol. 7, No. 2. Hal 77- Besar Penelitian Bogor.
83. 9. Sudarmadji, H,S. 2010. Analisis
6. Purnama R,C., Winahyu, D,A., Sari, Bahan Makanan Dan Pertanaian.
D,S. 2019. Analisis Kadar Protein Yogyakarta; Liberty Yogyakarta.
Pada Tepung Kulit Pisang Kepok 10. Wahyudin, A., Ruminta, S,A.,
(Musa Acuminate Balbisiana Colla) Nursaripah. 2016. Pertumbuhan Dan
Dengan Metode Kjeldahl. Jurnal Hasil Tanaman Jagung (Zea Mays L)
Analisis Farmasi Vol. 4, No. 2. Hal 77- Toleran Berbisida Akibat Pemberian
83. Berbagai Dosis Herbisida Kalium
7. Rohman, A. 2013. Analisis Komponen Glifosat. Jurnal Kultivasi Vol. 15 (2):
Makanan Yogyakarta; Graha Ilmu. Padjajaran University.
8. Suarni., Widowati,S. 2021. Struktur