Anda di halaman 1dari 5

PENGENDALIAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP

No..Dokumen : 440/063/SOP/PKM.M/IB Dua/2023

No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 16 Januari 2023

Halaman : 1/4

PUSKESMAS Rina Haryanti, M.Kes.


MAKRAYU NIP.198112212006042005

1. Pengertian Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya


sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah
ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan / kekosongan obat di
unit pelayanan kesehatan dasar.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengendalian sediaan
farmasi dan BMHP.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Makrayu Nomor : 440/002/SK/PKM.M/IB Dua/2023
tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian
4. Referensi
1. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2019.
2. Permenkes RI No. 26 Tahun 2020 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
5. Prosedur/ 1. Petugas yang melaksanakan
Langkah - a. Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian
langkah 2. Langkah-langkah
a. Pengendalian Persediaan
1. Hitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas dan seluruh
unit pelayanan
2. Menentukan stok optimum, stok pengaman, waktu tunggu
3. Menghitung jumlah obat yang diminta dengan rumus :
Q 1 tahun = (PR 1 tahun x 12) + BF – SS
Keterangan
Q1 tahun : Jumlah obat yang dipesan untuk 1 tahun
PR : Pemakaian obat rata-rata perbulan dalam 1 tahun
sebelumnya
BF : Buffer stok sebanyak 30%
SS : Sisa stok
4. Dilakukan stok opname setiap akhir bulan

b. Pengendalian Penggunaan
1. Petugas mengambil sampel resep dari tiga kasus penyakit (ISPA non
pneumonia, diare, dan rerata item) setiap hari.
2. Petugas mengumpulkan data tentang jenis obat yang tertulis diresep
ketiga kasus penyakit tersebut.
3. Petugas merekap data sampel resep dari ketiga kasus penyakit tersebut
selama satu bulan.
4. Petugas mencatat jumlah keseluruhan sampel yang diambil dari
masing-masing kasus (A).
5. Petugas mencatat sampel kasus yang menggunakan obat
antibiotikdalam masing-masing kasus (B).
6. Petugas menghitung jumlah presentasi antara total jumlah sampel yang
diambil dengan jumlah sampel kasus yang menggunakanantibiotik
dengan rumus :
A/B x 100% = C%
7. Petugas melaporkan hasil pemantauan ke Dinas Kesehatan Kota
Palembang.
c. Penanganan sediaan farmasi dan BMHP hilang, rusak, dan kadaluarsa
1. Memberi tanda pada obat yang rusak/kadaluarsa
2. Mencatat pada buku register obat hilang/rusak/kadaluarsa
3. Membuat Berita Acara Obat hilang/rusak/kadaluarsa
4. Melaporkan ke Kepala Puskesmas melalui Berita Acara tersebut
5. Melaporkan dan menyerahkan obat ke Gudang Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Palembang melalui Berita Acara tersebut.
6. Bagan Alir a. Pengendalian Persediaan
Petugas mengambil sampel
resep dari tiga kasus Menentukan stok optimum, stok pengaman,
penyakit (ISPA non waktu tunggu
pneumonia, diare, dan
rerata item) setiapa hari.

Dilakukan stok opname setiap akhir bulan

Menghitung jumlah obat yang


diminta dengan rumus :

Q 1 tahun = (PR 1 tahun x 12) +


BF – SS
Hitung pemakaian rata- Petugas mengumpulkan data tentang
rata periode tertentu di jenis obat yang tertulis diresep ketiga
Puskesmas dan seluruh kasus penyakit tersebut.
unit pelayanan

b. Pengendalian Penggunaan
Petugas merekap data sampel resep
dari ketiga kasus penyakit tersebut
selama satu bulan.

Petugas mencatat jumlah keseluruhan


sampel yang diambil dari masing-
masing kasus (A).

Petugas mencatat sampel kasus yang


menggunakan obat antibiotik dalam
masing-masing kasus (B).

Petugas menghitung jumlah presentasi


antara totaljumlah sampel yang diambil
dengan jumlah sampel kasus yang
menggunakanantibiotik dengan rumus :

A/B x 100% = C%

Petugas melaporkan
hasil pemantauan ke
Dinas Kesehatan
Kota Palembang.
c. Penanganan sediaan farmasi dan BMHP hilang, rusak, dan kadaluarsa

Memberi tanda pada obat Mencatat pada buku register obat


yang rusak/kadaluarsa hilang/rusak/kadaluarsa

Membuat Berita Acara Obat


hilang/rusak/kadaluarsa

Melaporkan ke Kepala Puskesmas melalui


Berita Acara tersebut

Melaporkan dan menyerahkan


obat ke Gudang Farmasi
Dinas Kesehatan Kota
Palembang melalui Berita
Acara tersebut.

7. Hal-hal
- Ruang Umum, Ruang KIA-KB, Laboratorium, Ruang MTBS, Ruang TB, Ruang
yang perlu Gigi, Imunisasi, Pustu, dan lainnya.
diperhatikan
8. Unit terkait
Lembar permintaan dan bukti penyerahan sediaan farmasi dan BMHP
9. Dokumen
Ruang Umum, Ruang KIA-KB, Laboratorium, Ruang MTBS, Ruang TB, Ruang
terkait
Gigi, Imunisasi, Pustu, dan lainnya.
10. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan.

Anda mungkin juga menyukai