Anda di halaman 1dari 4

PENILAIAN PENGENDALIAN PENYEDIAAN

DAN PENGGUNAAN OBAT


No. Dokumen : 091/SOP/PKM-PLJ

No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 25 Januari 2022
Dinas Kesehatan
Halaman : 1/3
Kota Palembang

dr. Erine Dwinda Indra Putri


Puskesmas Plaju NIP. 187801312200642012

1. Pengertian Penilaian pengendalian penyediaan dan penggunaan obat adalah suatu


kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai
dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan / kekosongan di unit obat pelayanan kesehatan
dasar.
2. Tujuan Agar tidak terjadinya kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Plaju Nomor : 007/SK/PKM-PLJ/2022
Tentang Pelayanan Farmasi di Puskesmas Plaju.
4. Referensi Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
5. Langkah – langkah 1. Petugas Farmasi memperkirakan / menghitung pemakaian rata - rata
perbulan di Puskesmas Induk dan seluruh unit pelayanan untuk
menentukan stok obat.
2. Petugas Farmasi menentukan stok optimum yaitu jumlah stok obat yang
diserahkan kepada unit pelayanan agar tidak mengalami kekurangan /
kekosongan.
3. Petugas Farmasi menentukan stok pengamanan untuk jumlah stok yang
disediakan agar mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga.
4. Petugas Farmasi menentukan waktu tunggu yaitu waktu yang diperlukan
dari mulai pemesanan sampai obat diterima.
5. Petugas Farmasi melakukan penanganan obat hilang, obat rusak dan
kadaluwarsa.
a. Penanganan Obat Hilang :
 Petugas pengelola obat setelah mengetahui ada obat hilang
segera menyusun daftar jenis dan jumlah obat hilang beserta
berita acaranya, serta melaporkan kepada Kepala Puskesmas.
Daftar tersebut nantinya akan digunakan sebagai lampiran dari
berita acara obat hilang yang diterbitkan oleh Kepala Puskesmas.
 Kepala Puskesmas kemudian memeriksa dan memastikan
kejadian tersebut, serta menerbitkan berita acara obat hilang.
 Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota, disertai berita acar obat

1
hilang tersebut.
 Petugas pengelola obat mencatat jenis dan jumlah obat yang
hilang tersebut pada kartu stok masing-masing
 Apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan tidak lagi
mencukupi kebutuhan pelayanan, segera membuat LPLPO untuk
mengajukan tambahan obat.
 Apabila hilangya obat karena pencurian maka dilaporkan kepada
kepolisian dengan membuat berita acara.

b. Penanganan Obat Rusak / Kadaluwarsa :

 Petugas unit farmasi, unit pelayanan kesehatan lainnya segera


melaporkan dan mengirimkan kembali obat tersebut kepada
Kepala Puskesmas malalui petugas gudang obat Puskesmas.
 Petugas gudang obat Puskesmas menerima dan mengumpulkan
obat rusak / kadaluwarsa dalam gudang, jika digudang sendiri
ditemukan obat tidak layak pakai maka harus segera dikurangkan
dari catatan stok pada masing-masing kartu stok yang dikelola.
 Petugas kemudian melaporkan obat yang diterimanya dari satuan
kerja lainnya ditambah dengan obat rusak / kadaluwarsa dalam
gudang kepada Kepala Puskesmas.
 Kepala Puskesmas selanjutnya melaporkan dan mengirimkan
kembali obat tersebut kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota,
untuk kemudian dibuatkan berita acara sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
6. Diagram Alir
Menghitung pemakaian rata-rata perbulan di
Puskesmas

Menentukan jumlah obat yang diserahkan sub unit


agar tidak kekosongan

Menghitung stok pengaman

Menghitung waktu tunggu

Melakukan penanganan obat hilang, rusak dan


kadaluwarsa.

Melengkapi kembali stok obat yang dibutuhkan

7. Hal – hal Yang Perlu 1. Indetifikasi laporan pemakaian obat perbulan di kartu stoK

2
Diperhatikan 2. Buku Permintaan
3. SPBK
8. Unit Terkait 1. Puskesmas Pembantu
2. Program Jiwa
3. Program TB
4. Program Ibu dan Anak
5. Program HIV
6. Program KB
7. Program Diare
8. Program Kecacingan
9. Dokumen Terkait 1. Buku Permintaan
2. Kartu stok
3. LPLPO
4. SPBK
10. Rekaman Historis
Perubahan Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
1.  Poin – poin Dari 11 poin menjadi 25 Januari 2019
dalam SOP 10 poin dari
 Sistem 440/SOP/UKP/2018
menjadi
penomoran SOP 091/SOP/PKM-PLJ
2  Poin – poin Nomor SK 27 Januari 2022
dalam SOP 057/SK/PKM-PLJ/20
 Sistem 19 menjadi
007/SK/PKM-PLJ/20
penomoran SOP 22

3
PENILAIAN PENGENDALIAN PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT
No. Kode :

Terbitan : 02

DAFTAR No. Revisi : 02


TILIK Tgl. Mulai Berlaku : 27 Januari 2022

Halaman :-
PUSKESMAS
PLAJU

Tidak
No. Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku

1. Apakah Petugas farmasi memperkirakan / menghitung pemakaian

rata - rata perbulan di Puskesmas Induk dan seluruh unit

pelayanan untuk menentukan stok obat ?

2. Apakah Petugas farmasi menentukan stok optimum yaitu jumlah

stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan agar tidak

mengalami kekurangan / kekosongan ?

3. Apakah Petugas farmasi menentukan stok pengamanan untuk

jumlah stok yang disediakan agar mencegah terjadinya sesuatu hal

yang tidak terduga ?

4. Apakah Petugas farmasi menentukan waktu tunggu yaitu waktu

yang diperlukan dari mulai pemesanan sampai obat diterima ?

5. Apakah Petugas farmasi melakukan penanganan obat hilang, obat

rusak dan kadaluwarsa ?

CR ………………..% Palembang,

Pelaksana/Auditor

……………………

Anda mungkin juga menyukai