Anda di halaman 1dari 6

Nomor :

RevisiKe :
BerlakuTgl :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENILAIAN, PENGENDALIAN, PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN


OBAT
UPT PUSKESMAS KLAREYAN

DitetapkanOleh :
Kepala UPT Puskesmas Klareyan

dr. Wendy Nuryanti


NIP. 19800123 200604 2 010

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PEMALANG


UPT PUSKESMAS KLAREYAN

Jl.Raya Karang Dempel Klareyan Telp. 0284 3277245 Kode Pos 52362
Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang
Email : puskesmasklareyan@gmail.coM
SOP PENILAIAN, PENGENDALIAN,
PENYEDIAAN, DAN PENGGUNAAN OBAT
No. Kode :
Terbitan :
SOP No. Revisi UPT PUSKESMAS
PEMERINTAH :
KAB. PEMALANG Tgl. MulaiBerlaku : KLAREYAN
Halaman : 1- 5
TandaTangan
Ditetapkan Oleh : dr. Wendy Nuryanti
Kepala UPT Puskesmas Klareyan NIP : 19800123 200604 2 010

1. Pengertian Penilaian, pengendalian, penyediaan, dan penggunaan obat


adalah prosedur kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran
yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah
ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan /
kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah agar tidak terjadi
kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No
Tentang Penilaian, Pengendalian, Penyediaan, dan Penggunaan
Obat.
4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan di Puskesmas, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua
tahun 2004.
5. Prosedur 1. Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata perbulan di
Puskesmas Induk dan seluruh unit pelayanan untuk
menentukan stok kerja
2. Menentukan stok optimum yaitu jumlah stok obat yang
diserahkan kepada unit pelayanan agar tidak mengalarni
kekurangan/kekosongan
3. Menentukan stok pengaman yaitu jumlah stok yang disediakan
untuk mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga
4. Menentukan waktu tunggu yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
5. Melakukan penanganan obat hilang, obat rusak dan kadaluwarsa.

a. Penanganan Obat Hilang :


1) Petugas pengelola obat setelah mengetahui ada obat
hilang segera menyusun daftar jenis dan jumlah obat
hilang, serta melaporkan kepada Kepala Puskesmas.
Daftar tersebut nantinya akan digunakan sebagai
lampiran dari Berita Acara Obat Hilang yang diterbitkan
oleh kepada Puskesmas
2) Kepala Puskesmas kemudian memeriksa dan
memastikan kejadian tersebut, serta menerbitkan
Berita Acara Obat Hilang Kepala Puskesmas
menyampaikan laporan kejadian tersebut kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, diserati Berita
Acara Obat Hilang tersebut
3) Petugas pengelola obat lalu mencatat jenis dan jumlah
obat yang hilang tersebut pada Kartu Stok masing-
masing
4) Apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan tidak lagi
mencukupi kebutuhan pelayanan, segera rnembuat
LPLPO untuk mengajukan tambahan oba
5) Apabila hilangnya obat karena pencurian maka
dilaporkan kepada kepolisian dengan membuat Berita
Acara.
b. Penanganan Obat Rusak / Kadaluwarsa :
1) Petugas kamar obat atau unit pelayanan kesehatan
lainnya segera melaporkan dan mengirimkan kembali obat
tersebut kepada Kepala Puskesmas malalui petugas
gudang obat Puskesmas
2) Petugas gudang obat Puskesmas menerima dan
mengumpulkan obat rusak/kadaluwarsa dalam gudang
dan jika di gudang sendiri ditemukan obat tidak laik pakai
maka harus segera dikurangkan dari catatan stok pada
masing-masing kartu stok yang dikelolanya
3) Petugas kemudian melaporkan obat yang diterimanya dari
satuan kerja lainnya ditambah dengan obat
rusak/kadaluwarsa dalam gudang kepada Kepala
Puskesmas
4) Kepala Puskesmas selanjutnya melaporkan dan
mengirimkan kembali obat rusak/kadaluwarsa kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten untuk kemudian
dibuatkan berita acara sesuai ketentuan yang berlaku.
6. Diagram alir

7. Unit terkait UKP

8. Rekaman Historis Perubahan


No Halaman Yang dirubah Perubahan Tanggal Berlaku

DAFTAR TILIK

NO KEGIATAN YA TIDAK

1 Apakah petugas memperkirakan/menghitung pemakaian


rata-rata perbulan di Puskesmas Induk dan seluruh unit
pelayanan untuk menentukan stok kerja ?
2 Apakah petugas menentukan stok optimum yaitu jumlah
stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan agar
tidak mengalarni kekurangan/kekosongan obat?
3 Apakah petugas menentukan stok pengaman yaitu jumlah
stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya sesuatu
hal yang tidak terduga?

4 Apakah Petugas menentukan waktu tunggu yaitu waktu


yang diperlukan dari mulai pemesanan sampai obat
diterima?

5 Apakah petugas Melakukan penanganan obat hilang, obat


rusak dan kadaluwarsa?
a. Penanganan Obat Hilang :
1) Petugas pengelola obat setelah mengetahui ada
obat hilang segera menyusun daftar jenis dan
jumlah obat hilang, serta melaporkan kepada
Kepala Puskesmas. Daftar tersebut nantinya
akan digunakan sebagai lampiran dari Berita
Acara Obat Hilang yang diterbitkan oleh kepada
Puskesmas
2) Kepala Puskesmas kemudian memeriksa dan
memastikan kejadian tersebut, serta
menerbitkan Berita Acara Obat Hilang Kepala
Puskesmas menyampaikan laporan kejadian
tersebut kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, diserati Berita Acara Obat Hilang
tersebut
3) Petugas pengelola obat lalu mencatat jenis dan
jumlah obat yang hilang tersebut pada Kartu Stok
masing-masing
4) Apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan
tidak lagi mencukupi kebutuhan pelayanan, segera
rnembuat LPLPO untuk mengajukan tambahan oba
5) Apabila hilangnya obat karena pencurian maka
dilaporkan kepada kepolisian dengan membuat
Berita Acara.
b. Penanganan Obat Rusak / Kadaluwarsa :
1) Petugas kamar obat atau unit pelayanan kesehatan
lainnya segera melaporkan dan mengirimkan
kembali obat tersebut kepada Kepala Puskesmas
malalui petugas gudang obat Puskesmas
2) Petugas gudang obat Puskesmas menerima dan
mengumpulkan obat rusak/kadaluwarsa dalam
gudang dan jika di gudang sendiri ditemukan obat
tidak laik pakai maka harus segera dikurangkan dari
catatan stok pada masing-masing kartu stok yang
dikelolanya
3) Petugas kemudian melaporkan obat yang
diterimanya dari satuan kerja lainnya ditambah
dengan obat rusak/kadaluwarsa dalam gudang
kepada Kepala Puskesmas
4) Kepala Puskesmas selanjutnya melaporkan dan
mengirimkan kembali obat rusak/kadaluwarsa
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten untuk
kemudian dibuatkan berita acara sesuai ketentuan
yang berlaku.

CR:……….%
Petarukan,
Auditor Pelaksana

……………………..

Anda mungkin juga menyukai