Anda di halaman 1dari 22

TUGAS

MANAJEMEN FARMASI

DOSEN PENGAMPU : ROSARIA IKA PRATIWI,M.Sc.,Apt.

DISUSUN OLEH :
TRI LESTIYORINI NIM 1508P008

AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
KOTA TEGAL
TAHUN 2017
TUGAS
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
EVALUASI HYGIENE DAN SANITASI DI LINGKUNGAN
PUSKESMAS KLAREYAN

DISUSUN OLEH :
TRI LESTIYORINI NIM 1508P008 / KELAS A REG.II

AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
KOTA TEGAL
TAHUN 2017
PAPER
MANAJEMEN FARMASI
PENGARUH RUMAH SAKIT BEKERJA SAMA DENGAN APOTEK
TERHADAP INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT

DOSEN PENGAMPU : ROSARIA IKA PRATIWI,M.Sc.,Apt.

DISUSUN OLEH :
TRI LESTIYORINI NIM 1508P008

AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
KOTA TEGAL
TAHUN 2017
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
INJEKSI AMINOPHYLLIN
DOSEN PENGAMPU : JOKO SANTOSO,S.Farm

DISUSUN OLEH :
TRI LESTIYORINI NIM 1508P008

AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
KOTA TEGAL
TAHUN 2016
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1-3
1.2 Tujuan.
.4
1.3 Manfaat
4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1
Morfologi5-6

2.2 Kegunaan
Virus.7

2.3 Kerugian
virus7-8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...9-
10

3.2
Saran.11

DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
PENCUCIAN DAN STERILISASI ALAT DAN WADAH

DISUSUN OLEH :
TRI LESTIYORINI NIM 1508P008

AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
KOTA TEGAL
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Cytomegalovirus atau disingkat CMV merupakan anggota keluarga


virus herpes yang biasa disebut herpesviridae.CMV sering disebut sebagai
virus paradoxkarena bila menginfeksi seseorang dapat berakibat fatal,atau
dapat juga hanya diam didalam tubuh penderita seumur hidupnya.Pada awal
infeksi CMV aktif menggandakan diri.sebagai respon,system kekebalan tubuh
akan berusaha mengatasi kondisi tersebut,sehingga setelah beberapa waktu virus
akan menetap dalam cairan tubuh penderita seperti darah,air
liur,urin,sperma,lender vagina,ASI dan sebagainya.Penularan CMV dapat terjadi
karena kontak langsung dengan sumber infeksi tersebut,dan bukan melalui
makanan,minuman atau perantaraan binatang.Cytomegalovirus juga jarang
ditemukan pada transfuse darah.

Sitomegalovirus (CMV) termasuk golongan virus Herpes DNA.Hal


ini berdasarkan struktur dan cara virus CMV pada saat melakukan
replikasi.Virus ini menyebabkan pembengkakan sel yang karakteristik sehingga
terlihat sel membesar(Sitomegali) dan tampak sebagai gambaran mata burung
hantu.

Penularan CMV ini berlangsung secara horizontal,vertical dan


hubungan seksual.Penularan horizontal terjadi melalui droplet infection dan
kontak dengan air ludah dan air seni sedangkan penularan vertical adalah
penularan proses infeksi maternal ke janin.

Infeksi CMV yang terjadi karena pemaparan pertama kali disebut


infeksi primer,berlangsung secara simptomatis ataupun asimptomatis serta virus
menetap dalam jaringan hospes dalam jangka waktu yang tidak
terbatas.selanjutnya virus masuk kedalam sel dari berbagai macam
jaringan.Proses ini disebut infeksi laten.Pada keadaan tertentu eksaserbasi terjadi
dari infeksi laten disertai multiplikasi virus.Keadaan tersebut misalnya pada
individu yang mengalami supresi imun karena infeksi HIV,atau obat-obatan
yang dikonsumsi penderita transplant-resipien ataupun penderita dengan
keganasan.

Infeksi rekuren yang dimungkinkan karena penyakit tertentu serta


keadaan supresi imun yang bersifat iatrogenic.Dapat diterangkan bahwa kedua
keadaan tersebut menekan respons sel limfosit T sehingga timbul stimulasi
antigenic yang kronis.Dengan demikian terjadi reaktivasi dari periode laten
disertai berbagai sindroma.

Penyakit yang paling umum disebabkan oleh CMV adalah


retinitis.Ini mempengaruhi mata yang menyebabkan kerusakan
retina.Kemungkinan dari perkembangan CMV retinitis meningkat,jumlah dari
sel CD4 berkurang.CMV retinitis mungkin mempengaruhi salah satu mata
terlebih dahulu,tetapi biasanya berlanjut ke mata yang satunya dan menjadi
bertambah buruk seiring dengan menurunnya kemampuan pasien melawan
infeksi tersebut.Virus tersebut sedang mengancam dan biasanya meminta
perhatian dan perawatan dari ahli bedah mata.Pasien dengan CMV retinitis
beresiko untuk kehilangan retina,pendarahan dan peradangan pada retina yang
dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen dan menjadi buta.

CMV retinitis biasanya menimbulkan gejala,tapi jarang,pasien


dengan system imun tertekan harus memperhatikan gejala-gejala pada mata
berikut selama perawatan.

Kehilangan penglihatan tiba-tiba


Penglihatan menjadi kabur
Bintik buta
Sorotan cahaya

Sebagian besar pasien dengan CMV retinitis membutuhkan terapi


mata oleh seseorang ahli.Seorang ahli bedah mata mendiagnosa CMV retinitis
dengan sepenuhnya memeriksa bagian belakang mata menggunakan
opthalmoscopy.Fluoresecein angiography mungkin dibutuhkan untuk
mengevaluasi system sirkulasi retina.

Infeksi CMV pada kehamilan dapat terjadi selama kehamilan dan


infeksi pada usia kandungan kurang dari 16 minggu dapat menyebabkan
kerusakan yang serius. Di Amerika CMV merupakan penyebab utama infeksi
perinatal (diperkirakan 0,5-2% dari seluruh bayi neonatal).Yow dan Demmler
(1992) dalam pengamatannya selama 20 tahun atas morbiditas yang disebabkan
CMV perinatal menjelaskan bahwa dari 800 ribu janin yang terinfeksi oleh
CMV diperoleh 50.000 bersifat simptomatis dengan kelainan retardasi
mental,kebutaan dan tuli.Sedangkan 120 ribu janin yang bersifat asimtomatis
mempunyai keluhan neurologi.

Infeksi CMV kogenital umumnya terjadi karena transmisi trans-


placenta selama kehamilan dan diperkirakan 0,5-2,5% dari populasi
neonatal.Dimasa peripartum infeksi CMV timbul akibat pemaparan terhadap
sekresi serviks yang telah terinfeksi melalui air susu ibu dan tindakan transfuse
darah.Dengan cara ini prevalensi diperkirakan 3-5%.

Infeksi primer pada kehamilan dapat ditegakkan dengan metode


serologic maupun virologik.Dengan metode serologic diagnosa infeksi maternal
primer dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan dari seronegatif menjadi
seropositif (tampak adanya IgM dan IgG anti CMV) sebagai hasil pemeriksaan
serial dengan interval kira-kira 3 minggu.Dalam metode serologic infeksi primer
dapat pula ditentukan dengan low IgG Avidity,yaitu antibodi klas IgGM
menunjukkan fungsional aviditasnya yang rendah serta berlangsung selama
kurang lebih 20 minggu setelah infeksi primer.

Dengan metode virologik,viremia maternal dapat ditegakkan


dengan menggunakan uji imuno fluoresen.Uji ini menggunakan monoclonal
antibodi yang mengikat antigen,suatu protein dari CMV dalam sel leukosit
dalam darah ibu.

Konseling infeksi primer yang terjadi pada umur kehamilan kurang


dari 20 minggu setelah memperhatikan hasil diagnosis prenatal kemungkinan
dapat dipertimbangkan terminasi kehamilan.Terapi diberikan guna mengobati
infeksi CMV yang serius seperti retinitis,esofagitis pada penderita AIDS serta
tindakan profilaksis untuk mencegah infeksi CMV setelah transplantasi organ.

Obat-obat spesifik yang memberikan harapan untuk terapi pada


penyakit CMV adalah :

1. Ganciclovir
Dosis intravena :5-7,5 mg/kg bb
Dosis oral untuk dewasa 3 x 1 gr atau 6 x 500 mg
Aktivitas anti virus dari ganciclovir adalah dengan menghambat sintesa
DNA
2. Foscarnet ( Fosfonoformate )
Dosis intravena 60-90 mg/kg bb/hari
3. Imunoglobulin yang mengandung titer antibody anti CMV yang tinggi
4. Valaciclovir dapat dipertimbangkan sebagai terapi profilaksi untuk
penyakit akibat infeksi CMV pada individu dengan imunokompromais.
Tetapi sampai saat ini belum dilakukan evaluasi disamping obat
tersebut dapat menimbulkan intoksikasi serta resistensi.Pengembangan vaksin
perlu dilakukan guna mencegah morbiditas dan mortalitas akibat infeksi
congenital.

Vaksin cytomegalovirus hidup telah dikembangkan melalui pasase


yang diperluas dalam sel manusia dan telah mengalami beberapa percobaan
klinik pendahuluan.Berbeda dengan infeksi alamiah,penyebaran virus maupun
reaktivasi infeksi laten telah dapat dideteksi dengan virus
vaksin.Namun,penggunan vaksin hidup cytomegalovirus masih terus
diperdebatkan karena keamanannya.Pendekatan lain terhadap imunisasi(tidak
menggunakan virus hidup) melibatkan penggunaan polipeptida cytomegalovirus
yang dimurnikan untuk menginduksi antibody neutralisasi.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1.2.1 Tujuan Khusus

- Memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi dan Parasitologi

1.2.2 Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan menambah wawasan penulis maupun


pembaca tentang CMV,meliputi:

- Mengetahui apa itu CMV


- Mengetahui penularan CMV
- Mengetahui perjalanan infeksi CMV pada manusia
- Mengetahui penyakit yang berhubungan dengan CMV
- Mengetahui pengaruh CMV pada kehamilan
- Mengetahui cara penegakan diagnose infeksi CMV
-Mengetahui terapi CMV

1.3 Manfaat

Besar harapan penulis makalah ini diharapkan dapat memberikan


pengetahuan dan wawasan kepada pembaca tentang CMV,sehingga dapat
melakukan tindakan preventif dan kuratif yang tepat terhadap infeksi virus
CMV,mengingat virus tersebut membutuhkan pengobatan yang intensif dan
berpengaruh terhadap perkembangan janin pada kehamilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi

CMV hanya menyebabkan infeksi pada manusia,dengan


menggunakan mikroskop electron,morfologi virus CMV nampak seperti virus
herpes.Bentuknya sferis dan mempunyai ukuran antara 64-110 nm.Dalam
sitoplasma sel yang diserang,ukurannya akan bertambah besar menjadi sekitar
100-180 nm.Setelah CMV menempel pada reseptor yang spesifik di permukaan
sel,virus akan menembus membrane sel dan kemudian berada dalam sitoplasma
sel dengan dikelilingi oleh vakuola.Dibutuhkan waktu sekitar 2-4 jam setelah
virus masuk ke sel untuk kemudian mengadakan replikasi yang kontinyu dengan
pola sintetis DNA.Replikasi dapat pula terjadi 36-48 jam setelah CMV masuk ke
dalam sel.

Karakteristik CMV adalah sebagai berikut :termasuk family


herpesvirus,diameter virion 100-200 nanomikron,mempunyai selubung
lipoprotein,bentuk ikosahedral nukleokapsid,dengan asam nukleta berupa DNA
double-stranded.Nama cytomegalomengacu pada ciri khas pembesaran sel
yang terinfeksi virus,didalam nukleusnya,dijumpai inclusion bodies,dan
membesar berbentuk menyerupai mata burung hantu.

Cytomegalovirus dapat dipisahkan dari virus herpes lainnya dengan


menggunakan perangkat biologi seperti jenis semang dan jenis sipatologi yang
ditimbulkan.Pembelahan virus dihubungkan dengan produksi inklusi
intranukleus yang besar dan inklusi intrasitoplasma yang lebih kecil.Virus ini
tampaknya bereplikasi dalam berbagai jenis sel in vivo,pada biakan jaringan
virus lebih banyak bereplikasi di fibroblast.Masih belum jelas apakah CMV
bersifat onkogenik dalam tubuh.Walaupun jarang sekali,virus ini dapat
mengubah bentuk fibroblast,dan pecahan gen perubah bentuk ini telah
ditemukan.

CMV merupakan virus litik yang menyebabkan efek sitopatik in


vivo dan in vitro.tanda patologi dari infeksi CMV adalah sebuah pembesaran sel
dengan tubuh yang terinfeksi virus,sel yang menunjukkan cytomegaly biasanya
terlihat pada infeksi yang disebabkan oleh betaherpesvirinae lain.Meskipun
berdasarkan pertimbangan diagnose,penemuan histological tersebut
kemungkinannya minimal atau tidak ada pada organ yang terinfeksi.

Ketika inang telah terinfeksi,DNA CMV dapat dideteksi oleh


polymerase chain reaction(PCR) di dalam semua keturunan sel atau dan system
organ didalam system tubuh.Pada permulaannya ,CMV menginfeksi sel epitel
dari kelenjar saliva,menghasilkan infeksi yang terus-menerus,disfungsi ginjal
jarang terjadi pada penerima transplantasi ginjal.

CMV cepat menyebar biasanya melalui berbagai macam cairan


tubuh orang yang telah terinfeksi CMV,seperti contohnya air seni,air
liur,darah,air mata,mani dan air susu ibu.Penyebaran virus ini dapat berlangsung
tanpa adanya gejala-gejala klinis terlebih dahulu.penularan dapat terjadi diantara
ibu dengan janin dan pada transfuge organ atau cangkok pada bagian badan
tertentu.

Infeksi virus CMV dapat timbul kapan saja tanpa dipengaruhi oleh
perubahan musim.Tidak diketahui vector yang menyebabkan terjadinya
penularan dari satu manusia ke manusia lainnya.Prevalensi infeksi CMV tinggi
di Negara sedang berkembang dan banyak kasusnya dijumpai pada masyarakat
sosial ekonomi rendah serta banyak menyerang kelompok muda(Azhali
M.S,Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak,Hal:320)
2.2 Kegunaan virus bagi kehidupan manusia

Virus berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan


mikroskop electron.Setiap orang dapat terkena serangan virus.Namun,virus tak
selalu merugikan manusia,virus ternyata bermanfaat dalam kehidupan.Berikut
ini manfaat virus bagi kehidupan manusia.

1.Menghasilkan vaksin

Vaksin adalah pathogen yang sudah dilemahkan sehingga tidak


menimbulkan bahaya bagi manusia.Tubuh manusia yang telah diberi vaksin
akan mampu menghasilkan antibody sehingga apabila sewaktu-waktu terkena
serangan pathogen yang sesungguhnya,maka tubuh manusia tersebut sudah
kebal terhadap pathogen tersebut.hal ini karena didalam tubuh tersebut sudah
dihasilkan antibody pathogen tersebut.

2.Melemahkan Bakteri

Selain menghasilkan vaksin,virus juga dapat bermanfaat untuk


melemahkan bakteri.Virus yang menyerang bakteri pathogen termasuk virus
yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.Apabila DNA virus lisogenik
menyebabkan infeksi pada DNA bakteri pathogen,maka bakteri tersebut menjadi
lebah atau tak berbahaya.

3.Membuat antitoksin

Fungsi virus berikutnya yaitu membuat antitoksin.Antitoksin bias


dibuat dengan cara menggabungkan DNA virus dan gen yang bersifat
menguntungkan sehingga dalam sel bakteri terdapat gen yang menguntungkan
apabila virus menginveksi bakteri tersebut.Gen manusia merupakan gen yang
mampu mengontrol pembuatan antitoksin.Apabila DNA manusia dihubungkan
dengan DNA bakteri oelh DNA virus,maka pada sel bakteri tersebut terdapat
kandungan gen manusia yang dapat menghasilkan antitoksin.jadi,gen bakteri
yang pada awalnya tidak terdapat antitoksin manusia,kini dapat menghasilkan
antitoksin manusia.

2.3 Kerugian virus bagi manusia


Selain keuntungan yang telah disebutkan tadi,namun pada dasarnya
virus merupakan makhluk parasit yang berbahaya bagi kesehatan manusia.Ada
banyak sekali kerugian yang ditimbulkan oleh virus,diantaranya adalah :

Menyebabkan penyakit yang merugikan manusia

Semua virus adalah parasit obligat,artinya hanya dapat hidup


didalam organism lain dengan cara mengambil keuntungan dari organisme yang
ditumpanginya tersebut,sehingga sel inangnya akan mendapatkan
kerugian.,maka kerugian virus adalah menggunakan sel-sel untuk
reproduksi,menyebabkan kerusakan sel,jaringan,dan pada akhirnya adalah organ
dan berhubung pada kematian manusia
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Sitomegalovirus (CMV) termasuk golongan virus Herpes DNA.Hal


ini berdasarkan struktur dan cara virus CMV pada saat melakukan
replikasi.Virus ini menyebabkan pembengkakan sel yang karakteristik sehingga
terlihat sel membesar(Sitomegali) dan tampak sebagai gambaran mata burung
hantu.

Penularan CMV ini berlangsung secara horizontal,vertical dan


hubungan seksual.Penularan horizontal terjadi melalui droplet infection dan
kontak dengan air ludah dan air seni sedangkan penularan vertical adalah
penularan proses infeksi maternal ke janin.

Infeksi CMV yang terjadi karena pemaparan pertama kali disebut


infeksi primer,berlangsung secara simptomatis ataupun asimptomatis serta virus
menetap dalam jaringan hospes dalam jangka waktu yang tidak
terbatas.selanjutnya virus masuk kedalam sel dari berbagai macam
jaringan.Proses ini disebut infeksi laten.Pada keadaan tertentu eksaserbasi terjadi
dari infeksi laten disertai multiplikasi virus.

Penyakit yang paling umum disebabkan oleh CMV adalah


retinitis.Ini mempengaruhi mata yang menyebabkan kerusakan retina.Pasien
dengan CMV retinitis beresiko untuk kehilangan retina,pendarahan dan
peradangan pada retina yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan
permanen dan menjadi buta.

Infeksi CMV pada kehamilan dapat terjadi selama kehamilan dan


infeksi pada usia kandungan kurang dari 16 minggu dapat menyebabkan
kerusakan yang serius. Di Amerika CMV merupakan penyebab utama infeksi
perinatal (diperkirakan 0,5-2% dari seluruh bayi neonatal).Yow dan Demmler
(1992) dalam pengamatannya selama 20 tahun atas morbiditas yang disebabkan
CMV perinatal menjelaskan bahwa dari 800 ribu janin yang terinfeksi oleh
CMV diperoleh 50.000 bersifat simptomatis dengan kelainan retardasi
mental,kebutaan dan tuli.Sedangkan 120 ribu janin yang bersifat asimtomatis
mempunyai keluhan neurologi.

Infeksi CMV kogenital umumnya terjadi karena transmisi trans-


placenta selama kehamilan dan diperkirakan 0,5-2,5% dari populasi
neonatal.Dimasa peripartum infeksi CMV timbul akibat pemaparan terhadap
sekresi serviks yang telah terinfeksi melalui air susu ibu dan tindakan transfuse
darah.Dengan cara ini prevalensi diperkirakan 3-5%.

Infeksi primer pada kehamilan dapat ditegakkan dengan metode


serologic maupun virologik.Dengan metode serologic diagnosa infeksi maternal
primer dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan dari seronegatif menjadi
seropositif (tampak adanya IgM dan IgG anti CMV) sebagai hasil pemeriksaan
serial dengan interval kira-kira 3 minggu.Dalam metode serologic infeksi primer
dapat pula ditentukan dengan low IgG Avidity,yaitu antibodi klas IgGM
menunjukkan fungsional aviditasnya yang rendah serta berlangsung selama
kurang lebih 20 minggu setelah infeksi primer.

Dengan metode virologik,viremia maternal dapat ditegakkan


dengan menggunakan uji imuno fluoresen.Uji ini menggunakan monoclonal
antibodi yang mengikat antigen,suatu protein dari CMV dalam sel leukosit
dalam darah ibu.

Konseling infeksi primer yang terjadi pada umur kehamilan kurang


dari 20 minggu setelah memperhatikan hasil diagnosis prenatal kemungkinan
dapat dipertimbangkan terminasi kehamilan.Terapi diberikan guna mengobati
infeksi CMV yang serius seperti retinitis,esofagitis pada penderita AIDS serta
tindakan profilaksis untuk mencegah infeksi CMV setelah transplantasi organ.

Obat-obat spesifik yang memberikan harapan untuk terapi pada


penyakit CMV adalah :

5. Ganciclovir
Dosis intravena :5-7,5 mg/kg bb
Dosis oral untuk dewasa 3 x 1 gr atau 6 x 500 mg
Aktivitas anti virus dari ganciclovir adalah dengan menghambat sintesa
DNA
6. Foscarnet ( Fosfonoformate )
Dosis intravena 60-90 mg/kg bb/hari
7. Imunoglobulin yang mengandung titer antibody anti CMV yang tinggi
8. Valaciclovir dapat dipertimbangkan sebagai terapi profilaksi untuk
penyakit akibat infeksi CMV pada individu dengan imunokompromais.
Tetapi sampai saat ini belum dilakukan evaluasi disamping obat
tersebut dapat menimbulkan intoksikasi serta resistensi.Pengembangan vaksin
perlu dilakukan guna mencegah morbiditas dan mortalitas akibat infeksi
congenital.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... ..1

1.1.Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.2
1.3 Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 2

2.1 Simplisia....4

2.1.1 Pengertian simplisia.4

2.1.2 Dasar pembuatan simplisia..5

2.1.3 Tahap pembuatan....6

2.2 Tanaman teh dan simplisia daun teh9

2.3 Klasifikasi tanaman teh..11

2.4 Anatomi dan morfologi daun teh...12

2.5 Kandungan zat aktif teh.....13

2.6 Manfaat teh bagi kesehatan....16

BAB III MIKROSKOPIS DAUN TEH.....18

3.1 Pendahuluan18

3.2 Mikroskopik simplisia daun teh..19

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan................................................................................ .20


4.2 Saran21
DAFTAR PUSTAKA
3.2 Saran

Setiap unsure memiliki kerugian dan keuntungan begitu pula dengan


virus.Virus memiliki kerugian dan juga keuntungan bagi manusia.Semakin
orang pintar semakin orang menyadari bahwa dirinya tidak banyak tahu atas
segala sesuatu.dan kita tidak boleh menganggap ringan tentang hal yang kecil
karena akan berdampak besar dikemudian hari.

Demikianlah makalah ini saya buat,semoga dapat bermanfaat bagi


pembaca.Apabila ada saran yang ingin disampaikan,saya terima dengan tangan
terbuka karena kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan penulisan makalah di kemudian hari.apabila terdapat kesalahan
mohon kiranya untuk dimaafkan karena manusia tak luput dari salah dan khilaf.

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah melimpahkan rahmat,hidayah
dan inayah-Nya,sehingga saya dapat menyelesaikan makalah farmakognosi tentang daun teh.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah farmakognosi tentang daun teh ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi kepada pembaca.

Tegal, November 2016

Penyusun

Tri Lestiyorini

DAFTAR PUSTAKA
http://renyyulianasari.blogspot.com/2012/12/cytomegalovirus-cmv.html

http://artiasofftiyani.blogspot.com/2013/10/makalah-sitomegalovirus-cmv.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Cytomegalovirus

http://fitriinurhidayah.blogspot.com/2014/01/makalah-cytomegalovirus.html

http://sichesse.blogspot.com/2012/04/makalah-askeb-patologi-cmv.html

Anda mungkin juga menyukai