PENCEGAHAN INFEKSI
Disusun Oleh :
SELEP(21.9.2.010)
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat allah SWT atas segala rahmatnnya sehingga
makalah ini bisa dapat tersusun hingga selesai.tidak lupa kami megucapkan teria kasih dari
pihak yang telah memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
BAB 1.................................................................................................................................................................................... 4
1.1.LATAR BELAKANG.............................................................................................................................................. 4
1.Definisi infeksi dan Pencegahan infeksi.............................................................................................................. 5
2.patofisiologi infeksi..................................................................................................................................................... 5
4.tanda-tanda infeksi...................................................................................................................................................... 7
Perih yang tak kunjung menghilang......................................................................................................... 7
Warna kemerahan muncul di sekitar luka............................................................................................... 7
Keluar cairan kehijauan berbau tak sedap dari luka yang terinfeksi...............................................8
5.tujuan pencegahan infeksi........................................................................................................................................ 8
6.definisi tindakan dalam pencegahan dalam infeksi....................................................................................... 8
B.Prinsip-prinsip pencegahan infeksi...................................................................................................................... 9
1.Transmisi kuman......................................................................................................................................................... 9
2.Mencuci tangan............................................................................................................................................................. 9
3.Aseptik dan antiseptik................................................................................................................................................ 9
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection
(HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan diberbagai negara di dunia, termasuk
Indonesia. Dalam forum Asian Pasific Economic Comitte (APEC) atau Global health
Security Agenda (GHSA) penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan telah menjadi agenda
yang di bahas. Hal ini menunjukkan bahwa HAIs yang ditimbulkan berdampak secara
langsung sebagai beban ekonomi negara.
Secara prinsip, kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila fasilitas pelayanan
kesehatan secara konsisten melaksanakan program PPI. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
merupakan upaya untuk memastikan perlindungan kepada setiap orang terhadap
kemungkinan tertular infeksi dari sumber masyarakat umum dan disaat menerima pelayanan
kesehatan pada berbagai fasilitas kesehatan.
Penyakit infeksi adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh organisme, seperti
bakteri, virus, jamur, atau parasit. Beberapa organisme ini hidup di dalam tubuh manusia dan
memberikan manfaat. Namun, pada kondisi tertentu, organisme ini justru dapat menyebabkan
penyakit.
Penyakit infeksi dapat menyebar melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi,
gigitan hewan, serta tanah atau air yang terkontaminasi. Penyebaran penyakit ini juga bisa
terjadi melalui kontak tidak langsung, misalnya menyentuh benda yang baru dipegang oleh
orang yang terinfeksi. Penyakit infeksi kadang menimbulkan gejala ringan yang dapat diatasi
dengan perawatan mandiri di rumah. Namun, beberapa kasus infeksi dapat berbahaya
sehingga memerlukan perawatan intensif.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan upaya untuk memastikan
perlindungan kepada setiap orang terhadap kemungkinan tertular infeksi dari sumber
masyarakat umum dan disaat menerima pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas
kesehatan.
2.patofisiologi infeksi
Klasifikasi kedua adalah infeksi CMV sekunder, yaitu adanya penularan virus dari
lingkungan luar dan bermanifestasi langsung pada tubuh penderita, terutama pada pasien
dengan status imun yang rendah atau imunokompromais. Infeksi CMV primer maupun
sekunder tidak dapat dibedakan berdasarkan gejala klinis ataupun pemeriksaan serologi
1. Bakteri
Bakteri merupakan penyebab terbanyak dari ifeksi.ratusan spesies bakteri dapat
menyebabkan penyait pada tubuh manusia dan dapat hidup didalamnya.bakteri bisa
masuk melalui udara,air,tanah,makanan,cairan,dan jaringan tubuh dan benda mati
lainnya.
2. Virus
Virus terutama berisi asam nukleat (nucleic acid)karena harus masuk dalam sel hidup
untuk diproduksi.
3. Fungi
Fungi terdiri dari ragi dan jamur
4. Parasit
Parasit hidup dalam organisme lain.termasuk kelompok parasit adalah
protozoa,cacing arthropoda.
4.tanda-tanda infeksi
Berikut adalah tanda-tanda yang harus Anda ketahui ketika luka mulai infeksi.
Terkadang ada luka-luka kecil yang begitu Anda sadari mulai terasa sakitnya, walau
demikian rasa sakit tersebut hanya akan bertahan selama beberapa saat.
Namun, jika luka yang terasa perih tak kunjung menghilang dan bahkan malah makin
menyiksa setelah beberapa jam kemudian, jangan abaikan dan segera cari penanganan karena
bisa jadi nyeri tersebut merupakan tanda luka terinfeksi.
Sebenarnya warna kemerahan di sekitar luka merupakan sesuatu yang normal. Warna
kemerahan tersebut juga bisa menjadi tanda penyembuhan.
Meski demikian, Anda juga harus waspada ketika area kemerahan yang ada di kulit malah
semakin melebar dengan cepat.
Keluar cairan kehijauan berbau tak sedap dari luka yang terinfeksi
Pada kasus yang lebih parah, biasanya luka juga diikuti oleh munculnya lapisan berwarna
kuning atau kehijauan. Keluarnya lapisan tersebut tidak selalu diartikan sebagai tanda bahwa
luka telah infeksi, ada beberapa perbedaan yang harus diketahui dari keduanya.
Jika lapisan berwarna kuning keputihan, lapisan tersebut adalah jaringan granulasi, yaitu
jaringan yang terbentuk selama proses penyembuhan luka.Nantinya jaringan tersebut akan
matang dan menggantikan kulit yang lama.
Sedangkan jika lapisan yang keluar berwarna kehijauan dan berbau tidak sedap, berarti
lapisan tersebut merupakan nanah yang merupakan tanda infeksi.
Hal tersebut bisa terjadi karena ketika infeksi menyebar, tubuh Anda akan berusaha
melakukan perlawanan yang berdampak pada gejala sistemik seperti demam dan mual.
Bila Anda mengalami gejala ini beberapa saat setelah terluka, sebaiknya segera periksakan
diri ke dokter.
1.Transmisi kuman
Transmisi kuman merupakan proses masuknya kuman ke dalam tubuh manusia yang
dapat menimbulkan radang atau penyakit. Proses tersebut melibatkan beberapa unsure antara
lain:
2.Mencuci tangan
Adalah prosedur yang paling penting dari pencegahan penyebaran ifeksi.tujuan cuci
tangan adalah menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit
dan mengurangi jumlah mikroorganisme.
Menjaga tingkat sterilitas atau desinfeksi tingkat tinggi prinsip menjaga daerah steril harus
digunakan untuk prosedur pada area tindakan dengan kondisi desinfeksi tingkat tinggi.
KESIMPULAN
Infeksi oleh virus dipengaruhi oleh berbagai faktor balk dari segi virusnya seperti
jumlah virus yang menginfeksi dan virulensinya maupun dari segi hospesnya seperti
kemampuan sistem imun hsopes. Untuk beberapa virus lingkungan juga mempengaruhi
penyebaran virus. Untuk suatu lnfeksi yang sukses virus membutuhkan hal-hal sebagai
berikut : Jumlah virus yang cukup untuk memulai mfeksi Sel-sel pada tempat infeksi harus
susceptible dan permissive terhadap virus tersebut Sistem pertahanan antivirus lokal hospes
harus tidak ada atau setidaktidaknya tidak efektif Sistem imun hospes sangat berpengaruh
dalam mencegah penyebaran infeksi balk yang innate maupun yang adaptive. Meslupun
demikian beberapa virus dapat mengatasi sistem imun hospes misalnya dengan melumpuhkan
sistem imun tersebut, menyerang organ yang tidak dalam pengawasan sistem imun, atau
menyerang sistem imun itu sendiri. Hasilnya tergantung keseimbangan antara antigen dan
sistem imun. Infeksi virus dapat terjadi dalam bentuk akut atau persisten. Infeksi akut
biasanya merupakan self limiting disease, terjadi secara cepat dan dibersihkan dengan cepat
pula dari tubuh oleh sistem imun hospes. Meslupun demikian, penyebaran mfeksi akut sulit
dikendallkan terutama di tempat yang padat penduduknya bahkan pada beberapa kasus dapat
menyebabkan pandemi. Infeksi persisten merupakan mfeksi untuk jangka waktu yang
panjang, meskipun akhirnya bisa saja sembuh atau berkembang lebih lanjut menjadi beberapa
variasi. Variasi lnfeksi persisten adalah infeksi laten yang dapat mengalami reaktivasi
menjadi mfeksi akut (herpes simpleks), slow infection yaitu infeksi yang berlangsung lama
bahkan dapat bertahun-tahun dan biasanya 50 51 berakhir dengan kematian (Transmissible
Spongiform Encephalopathies), mfeksi abortif yaitu lnfeksi yang tidak menyelesaikan
prosesnya, dan transforming infection yang bersifat oncogenik. Setiap pola mfeksi memiliki
mekanisme molekular yang khas virusnya dan akan menghasilkan manifestasi klinik yang
berbeda pula pada hospesnya.