Infeksi Sitomegalovirus
(Kompetensi 3B)
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
Pada Bagian/KSM Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Unsyiah/RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Disusun Oleh:
ALLISA RAHMATUNNISA
NIM. 2007501010042
Pembimbing:
dr. Suheir Muzakkir, Sp.PD
CMV adalah virus DNA beruntai ganda dan merupakan anggota dari virus
herpes. Seperti virus herpes lainnya, setelah pemulihan infeksi awal, CMV tetap tidak
aktif di dalam inang. Reaktivasi virus terjadi selama gangguan sistem kekebalan dengan
imunosupresi. Infeksi CMV dapat terjadi secara primer maupun akibat reaktivasi
infeksi CMV laten. Transmisi dari ibu ke janin dapat terjadi pada usia gestasi
berapapun yang menyebabkan terjadinya kelainan kongenital dari CMV. Pada
orang dewasa, infeksi CMV pada umumnya simptomatik derajat ringan seperti flu
like syndrome maupun asimptomatik.2
CMV menginfeksi antara 60% hingga 70% orang dewasa di negara industri dan
hampir 100% di negara berkembang. Dari semua virus herpes, CMV memiliki jumlah
gen terbesar yang didedikasikan untuk menghindari kekebalan bawaan dan adaptif pada
inang. CMV merupakan beban seumur hidup dari pengawasan sel-T antigenik dan
disfungsi kekebalan. CMV kongenital adalah penyebab infeksi utama dari ketulian,
ketidakmampuan belajar, dan cacat intelektual. 3
Anamnesis
Infeksi CMV pada kehamilan, Gejala infeksi CMV bersifat tidak spesifik
dikarenakan gejala yang ada menyerupai terhadap infeksi influenza pada
umumnya,sekitar 25-50% wanita hamil bersifat asimptomatik.5
Infeksi CMV pasien imunokompromais, seperti pada pasien dengan
riwayat transplantasi organ, pasien dengan riwayat penyakit HIV/AIDS maupun
riwayat penyakit autoimun sebelumnya, gejala infeksi CMV yang dialami dapat
terjadi lebih berat yang ditandai dengan adanya kerusakan sistem organ. Apabila
sudah ada kerusakan sistem organ, umumnya menimbulkan gejala seperti artralgia
dan rash tanpa penyebab yang jelas.3
Pemeriksaan Fisik
Diagnosa Banding
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
Beberapa agen antivirus telah disetujui untuk pengobatan CMV (cidofovir,
foscarnet, gansiklovir, valgansiklovir).
1) Pasien imunokompeten datang dengan gejala minimal atau tanpa gejala dan sembuh
sendiri serta tidak memerlukan terapi khusus selain penatalaksanaan
simptomatik. Namun, terapi antiviral harus dipertimbangkan dalam kasus
mononukleosis CMV yang parah, infeksi CMV, dan penyakit CMV pada pasien
dengan gangguan kekebalan.
2) Penggunaan terapi antivirus bukannya tanpa risiko. Toksisitas umum terjadi dengan
penggunaan agen-agen ini dan harus dipertimbangkan terhadap manfaat memulai
pengobatan.
Pasien tanpa infeksi CMV yang menerima transplantasi organ dari donor yang
terinfeksi CMV harus menerima pengobatan profilaksis dengan valgansiklovir atau
gansiklovir, dan pemantauan serologis secara teratur; jika diobati, infeksi yang berpotensi
mengancam nyawa secara dini dapat dihindari. 3,9
Prognosis untuk kebanyakan pasien CMV adalah baik selama mereka tidak
memiliki keadaan imunosupresi. Pemulihan biasanya selesai dengan pengobatan. Namun,
kelelahan bisa berlangsung selama beberapa bulan. Pneumonia CMV pada pasien
transplantasi sumsum dapat menyebabkan kematian yang tinggi jika pengobatan ditunda. 3
CMV dapat mempengaruhi hampir semua organ di tubuh, dan karenanya
diperlukan pendekatan interprofesional.Keterlibatan tim interprofesional dapat
meningkatkan hasil. Penyedia perawatan primer, spesialis penyakit menular, dokter
transplantasi, perawat transplantasi, dan apoteker semuanya dapat terlibat. Diagnosis dan
pengobatan dilakukan oleh dokter dan perawat praktisi. Apoteker mengevaluasi obat yang
diresepkan dan memeriksa interaksi. Perawat memantau pasien, mendidik mereka dan
keluarga mereka, dan memperbarui tim tentang perubahan status. 3
DAFTAR PUSTAKA
4. Zheng QY, Huynh KT, van Zuylen WJ, Craig ME, Rawlinson WD.
Cytomegalovirus infection in day care centres: A systematic review and meta-
analysis of prevalence of infection in children. Rev Med Virol. 2019
Jan;29(1):e2011.
9. Bartlett AW, Hall BM, Palasanthiran P, McMullan B, Shand AW, Rawlinson WD.
Recognition, treatment, and sequelae of congenital cytomegalovirus in Australia: An
observational study. J Clin Virol. 2018 Nov;108:121-125.