CMV
Hipertermi
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi,
dan komunikasi data tentang pasien. Fase proses keperawatan ini mencakup dua langkah:
pengumpulan data dari sumber primer (pasien), dan sumber sekunder (keluarga atau
tenaga kesehatan), dan analisa data sebagi dasar untuk diagnose keperawatan (Speer
2008). Menurut Muscari (2007), pengkajian terhadap anak yang mengalami gangguan
pernapasan sebagai berikut:
1. Riwayat Kesehatan
Dapatkan data-data yang menggambarkan gejala mencakup awitan, durasi,
lokasi, dan pencetusnya. Gejala-gejala utama adalah napas pendek, kesulitan
bernapas, nyeri dada, kesulitan makan dan menghisap pada bayi, kongesti nasal,
pilek, batuk, dan bersin. Kaji riwayat pranatal, individu, dan keluarga terhadap faktor
faktor risiko gangguan pernapasan seperti, adanya infeksi pada ibu, ibu perokok, atau
menggunakan marijuana, kokain, atau heroin. Riwayat keluarga terhadap alergi,
asma, tuberkulosis, atau fibrosis kristik
a. Pemeriksaan Fisik
1) Tanda –tanda vital
Pantau suhu tubuh terhadap hipertermia, yang dapat mengindikasikan
adanya infeksi, pantau kedalaman, frekuensi dan kualitas pernapasan,
inspirasi yang memanjang dapat mengindikasikan adanya obstruksi jalan
napas bagian atas, ekspirasi yang memanjang yang memanjang dapat
menunjukkan gangguan obstruktif, seperti asma.
2) Inspeksi
Amati kesadaran, perubahan status mental, tingkat aktifitas, dan tanda-
tanda kelelahan. Kecemasan, kegelisahan merupakan tanda awal gawat
napas. Amati tanda-tanda dehidrasi. Amati perubahan warna kulit, terutama
sianosis, catat adanya dispnea, stridor, mendengkur, pernapasan cuping
hidung, retraksi interkostal.
3) Palpasi
Lakukan vocal fremitus biasanya terdapat perbedaan antara kanan dan
kiri, pengembangan dada berbeda antara kanan dan kiri, dan tampak
pergeseran toraks yang terkena (Speer 2008).
4) Perkusi
Lakukan perkusi terhadap adanya suara tumpul. Suara tumpul dapat
menunjukkan bahwa cairan atau jaringan padat telah menggantikan udara.
Pada perkusi juga jelas terdengar kereduapan (ngastiyah 2005).
5) Auskultasi
Catat kualitas suara napas, catat adanya suara paru tambahan (ronkhi,
ronkhi basah, crekel).
B. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas
(D.0001)
2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit (D.0130)
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan (D.0019)
4. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0080)
C. Intervensi Keperawatan